• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISTILAH DALAM PELAYARAN docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAFTAR ISTILAH DALAM PELAYARAN docx"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISTILAH DALAM PELAYARAN

Hazardous Cargo: Barang berbahaya atau sering disebut dangerous goods

Hatch: Ruang untuk muatan kapal

Hatch Beam: Balok yang diangkat untuk menyangga tutup palka

Harbour Master: Seorang pejabat yang menangani aspek-aspek operasional dan navigasi dari suatu Pelabuhan

Hatch Square: Mulut palka atau ambang palka

Haulage: Lihat Trucking

Heavy Lift Surcharge: Tambahan freight heavy-lift surcharge untuk barang yang mempunyai berat di atas 5 (lima) ton secara bertingkat

High Speed Diesel (HSD): Solar, jenis minyak yang digunakan untuk mesin-mesin putaran tinggi

High Water Ordinary Spring Tide: Ketinggian permukaan air pada musim panas (HWOST)

Hogging: Lengkung gunung, terlalu banyak menaruh muatan di ujungujung kapal maka bentuk kapal akan melengkung ke atas

Hook Cycle: Banyaknya angkatan yang dilakukan oleh derek dalam jangka waktu tertentu

Hook Capacity: Kapasitas daya angkat dari derek dalam periode tertentu

Hook output: Hasil angkatan keseluruhan yang dihasilkan

Hour meter: Penunjukan waktu pemakaian mesin pada kendaraan, alat angkut/angkat

House Flag: Bendera pengenal dari perusahaan pemilik kapal yang dikibarkan pada tiang utama

Hold: Ruangan-ruangan di bawah geladak kapal yang disediakan untuk muatan

Hull: Tubuh kapal lengkap dengan permesinannya

Hull Insurance : Asuransi kapal

International Association of Ports and Harbour (IAPH): Asosiasi Pelabuhan Internasional

Idle Time: Waktu yang terbuang (tidak berproduksi)

International Chambre of Comerce (ICC): Kamar Dagang dan Industri Internasional

Inland Container Depot (ICD): Depo petikemas

(2)

semua dokumen tersebut memenuhi syarat sehingga orang yang bersangkutan bisa meneruskan perjalanan

International Maritime Organization (IMO): Organisasi Kemaritiman Internasional

Import Shed: Gudang penumpukan barang impor sementara sebelum didistribusikan

Incoterms 1988O: Peraturan Internasional untuk menafsirkan istilah-istilahyang sering digunakan dalam kontrak-kontrak perdagangan internasional. Peraturan ini dikeluarkan oleh ICC dan meliputi FOB, CIF dan sebagainya

Inwards Clearence: Pemeriksaan kapal oleh pabean pada saat kedatangan di Pelabuhan agar pembongkaran muatan bisa segera dilaksanakan

International Standard Organization (ISO): Organisasi Standard Mutu Internasional

International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code): Kode internasional untuk pengamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang terdiri dari persyaratan wajib dan petunjuk pelaksanaan (rekomendasi)

Institute (of insurance) Warranty Limits (IWL): Daerah yang tidak didukung asuransi sehingga penyewa harus membayar ekstra

Jacob’s Ladder: Tangga yang terbuat dari tali dengan anak tangga yang terbuat dari kayu atau logam yang dipergunakan sebagai jalan darurat dari geladak kapal ke permukaan air

Jetty Struktur: tambatan yang menjorok ke arah perairan, biasanya untuk tambatan kapal curah cair

Konosemen: Daftar muatan atau bill of loading

Keel: Bagian bawah dari lunas kapal

Keel Clearence: Ambang batas kedalaman lunas bawah kapal terhadap dasar perairan

Laydays: Kelonggaran atau tenggang waktu yang diberikan kepada kapal untuk memulai pemuatan dan pembongkaran, dimana pencharter dapat melakukan bongkar/muat tanpa membayar biaya ekstra

Laytime: Waktu labuh

LCL/LCL: Pelayaran bertanggung jawab sejak barang diterima dari shipper di container freight station (CFS) di pelabuhan muat sampai dengan barang diserahkan ke consignee dari CFS di pelabuhan bongkar. Less Than Full Container Load (LCL)Petikemas isi yang dikuasai lebih dari satu pemilik.

Lighterage: Bongkar/muat melalui alat angkut sejenis tongkang/perahu

Length Between Perpendiculars (LBP): Panjang kapal diukur dari linggi-linggi paling depan dan bagian paling belakang dari buritan pada garis maksimum sarat musim panas

(3)

Lift On/Off (LoLo): Kegiatan mengangkat/menurunkan petikemas dari lapangan penumpukan ke atas chasis atau sebaliknya

Lighter Carrier: Kapal pengangkut tongkang, variasi dari kapal pengangkut petikemas, dimana sebagai pengganti petikemas, kapal jenis ini mengangkut tongkang bermuatan

Light Displacement: Berat kapal dalam keadaan kosong

Liner: Kapal yang memiliki tujuan, rute dan jadwal yang tetap

Loading Berth: Suatu tempat atau daerah di Pelabuhan dimana kita menaikkan barang ke kapal

Loading List: Daftar muatan yang akan dimuat keatas kapal

Loading Plan: Perencanaan muatan

Long Distance: Jarak pengangkutan barang yang terlalu jauh (sampai ke gudang/lapangan penumpukan), biasanya lebih dari 130 meter.

Long Term Storage: Penumpukan atau penimbunan barang untuk jangka waktu lama

Loose Cargo: Muatan yang terpisah-pisah

Lower Hold: Palka paling bawah

Loading Vesel: Kapal yang mengangkut barang yang dimuat

Log Book: Buku harian kapal

Loaded Displacement: Berat kapal beserta muatannya pada sarat kapal (draft) maksimum yang diperkenankan oleh peraturan

Load Line: Garis batas maksimum kapal dapat dimuat

Longlength Surcharge: Tambahan freight long length surcharge untuk barang yang panjangnya melebihi 8 meter, secara bertingkat

Lump sum Freight: Uang tambang yang dihitung berdasarkan atas unit atau sejumlah unit tertentu

Low Water Ordinary Spring Tide (LWOST): Permukaan air terendah pada musim panas biasa

Manifest: Daftar barang yang dimuat kapal

Master Cable: Berita/kawat yang dikirim Nakhoda kapal berisikan perkiraan kedatangan kapal di pelabuhan

Marshalling Area: Suatu daerah dimana kita merakit barang-barang atau mobil untuk menunggu pengapalan atau pendistribusian melalui jalur darat

(4)

Marine Diesel Fuel (MDF): Bahan bakar untuk mesin putaran rendah dan menengah

Marine Fuel Oil (MFO): Residual Fuel Oil, bahan bakar motor diesel dengan putaran rendah

Mix Comodity Box Rate: Tarif yang diberlakukan untuk petikemas yang berisi beberapa jenis barang

Minimum Freight (M/F): Uang tambang minimum yang harus dibayar per B/L oleh pemilik barang dan jumlahnya bukan berdasarkan ton/m3 barang

Mooring Buoys: Pelampung pengikat, pelampung dimana kapal ditambatkan untuk dengan mengangkut barang, misalnya dari jenis minyak

Multi Purpose Berth: Dermaga yang mampu menangani berbagai jenis barang dalam berbagai bentuk misalnya pallet, kontainer, barang curah, mobil, termasuk kapal dengan berbagai spesifikasi

Natural Harbour: Daerah perairan yang terlindungi secara alami, yang dapat digunakan untuk kegiatan bongkar/muat kapal

Net Regitered Tonnage (NRT): Berat bersih kapal tercatat

Not always afloat but safely aground (Naabsa): Tidak selalu terapung namun badan kapal duduk dengan aman di dasar (misalnya di lumpur)

Notice of Readiness (NOR): Pemberitahuan secara tertulis oleh nahkoda kepada penyewa bahwa kapal siap untuk dimuat atau dibongkar

Occasional Surcharge: Biaya tambahan yang dikenakan untuk kondisi dan kejadian tertentu yang menyebabkan meningkatnya biaya operasional

Oil/Bulk/Ore (OBO): Pengangkut barang curah multi purpose

Oil/Bulk Terminal: Dermaga atau terminal di Pelabuhan yang dilengkapi dengan peralatan untuk menangani transhipment barang atau minyak

Oil Terminal: Dermaga atau terminal di pelabuhan yang dilengkapi dengan peralatan untuk menangani transhipment minyak

(5)

Open Dock System : Suatu sistem dok di sebuah Pelabuhan yang dipengaruhi oleh variasi penumpukan lainnya yang meliputi lift on di tempat asal, trucking dari tempat asal ke tempat baru dan lift off di tempat baru

Overside Discharge: Pembongkaran barang langsung antar kapal ke kapal yang lebih kecil melalui samping kapal dengan menggunakan derek kapal

Particular Average: Suatu pertanggungjawaban yang melekat pada polis asuransi maritime yang berkaitan dengan kerusakan tertentu, kehilangan sebagian (tidak dengan sengaja) atau secara langsung diakibatkan oleh risiko-risiko yang termasuk dalam cakupan kerugian yang dinyatakan dalam kontrak pembelian asuransi

Panamax Class: Kapal dengan ukuran terbesar yang dapat melewati terusanPanama, ukuran kapal lebih kurang 60.000 DWT dan lebar kapal tidak melebihi 32 meter

Passenger Ship: Kapal penumpang

Passenger Terminal: Terminal yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melayani penumpang seperti imigrasi, pabean, ruang tunggu, kantin dan sebagainya

Pallet : Platform dari kayu atau rangkaian dari plat baja denganukuran 1000mm X 1200mm dimaksudkan untuk pengepakan barang-barang agar mudah untuk pengapalannya atau gerakannya ke darat

Pier :D ermaga yang menjorok ke arah perairan atau tegak lurus ke arah pantai

Plimsoll Mark : Markah Kambangan, tanda batas daya muat kapal dan garis batas summer draft di laut, yang terdapat di kiri/kanan kapal

Port Dues : Sejumlah biaya yang dikenakan pada kapal yang masuk ke pelabuhan, perhitungan berdasarkan pada GRT kapal

Port Facility Security Plan (PFSP): Rencana yang dikembangkan agar tindakan dan pelaksanaan telah dibuat sedemikian rupa untuk melindungi fasilitas di pelabuhan termasuk kapal, manusia, barang, pengangkutan dan pengerjaan barang di pelabuhan agar terhindar dari kejadian yang mengganggu atau merusak

(6)

keamanan perusahaan (CSO) dan petugas keamanan kapal (SSO)

Protection and Indemnity Club: Asuransi bersama para pemilik/operator kapal untuk (P & I Club) menutup risiko yang tidak dapat diasuransikan pada perusahaan asuransi

Port of Refuge: Pelabuhan dimana kapal dapat labuh jangkar dengan aman pada cuaca laut yang jelek, misalnya pada saat badai

Port Traffic Operation: Sistem operasi yang mengatur lalu lintas keluar masuk kapal di pelabuhan, untuk beberapa Pelabuhan bisa juga berarti pengaturan distribusi barang-barang di darat dari dan ke Pelabuhan dengan menggunakan truk atau kereta api

Pre-Slinging: Perakitan kotak-kotak kargo di dermaga sebelum dimuat ke kapal

Quay : Dermaga tempat dimana kapal melakukan bongkar/muat barang

Ramp: Suatu fasilitas yang menghubungkan dermaga dan kapal untuk memudahkan kendaraan bisa keluar/masuk ke kapal (ferry) secara horisontal (roll on/roll off)

Ratio Date : Tanggal dimana sebuah kapal sudah harus berada di suatu tempat

Red Channel : Pintu gerbang yang harus dilalui oleh setiap penumpang beserta barang bawaannya yang harus dideklarasikan pada pabean

Realocation : Realokasi, pekerjaan pengaturan/penempatan kembali petikemas yang masuk di terminal petikemas sesuai perencanaan

Restricted Areas: Daerah-daerah terbatas/terlarang, mencegah masuknya orang-orang yang tidak berwenang guna melindungi fasilitaspelabuhan dan kapal

Resources Allocation : Alokasi sumber-sumber tenaga dan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan operasional

Roll On/Roll Off : Terminal Terminal laut untuk kapal yang membutuhkan gerakanhorisontal saat kendaraan keluar/masuk dari dan ke kapal, termasuk untuk barang yang melalui suatu fasilitas yang

disebut dengan ramp

(7)

“P” ISTILAH-ISTILAH KEPELABUHANAN November 4th, 2010 admin

Particular Average: Suatu pertanggungjawaban yang melekat pada polis asuransi maritime yang berkaitan dengan kerusakan tertentu, kehilangan sebagian (tidak dengan sengaja) atau secara langsung diakibatkan oleh risiko-risiko yang termasuk dalam cakupan kerugian yang dinyatakan dalam kontrak pembelian asuransi

Panamax Class: Kapal dengan ukuran terbesar yang dapat melewati terusanPanama, ukuran kapal lebih kurang 60.000 DWT dan lebar kapal tidak melebihi 32 meter

Passenger Ship: Kapal penumpang

Passenger Terminal: Terminal yang dilengkapi dengan fasilitas untuk melayani penumpang seperti imigrasi, pabean, ruang tunggu, kantin dan sebagainya

Pallet : Platform dari kayu atau rangkaian dari plat baja denganukuran 1000mm X 1200mm dimaksudkan untuk pengepakan barang-barang agar mudah untuk pengapalannya atau gerakannya ke darat

Pier :D ermaga yang menjorok ke arah perairan atau tegak lurus ke arah pantai

Plimsoll Mark : Markah Kambangan, tanda batas daya muat kapal dan garis batas summer draft di laut, yang terdapat di kiri/kanan kapal

Port Dues : Sejumlah biaya yang dikenakan pada kapal yang masuk ke pelabuhan, perhitungan berdasarkan pada GRT kapal

Port Facility Security Plan (PFSP): Rencana yang dikembangkan agar tindakan dan pelaksanaan telah dibuat sedemikian rupa untuk melindungi fasilitas di pelabuhan termasuk kapal, manusia, barang, pengangkutan dan pengerjaan barang di pelabuhan agar terhindar dari kejadian yang mengganggu atau merusak

Port Facility Security Officer (PFSO): Petugas yang bertanggung jawab terhadap pengembangan, pelaksanaan, perbaikan dan pemeliharaan fasilitas keamanan pelabuhan serta hubungan dengan petugas

keamanan perusahaan (CSO) dan petugas keamanan kapal (SSO)

Protection and Indemnity Club: Asuransi bersama para pemilik/operator kapal untuk (P & I Club) menutup risiko yang tidak dapat diasuransikan pada perusahaan asuransi

Port of Refuge: Pelabuhan dimana kapal dapat labuh jangkar dengan aman pada cuaca laut yang jelek, misalnya pada saat badai

Port Traffic Operation: Sistem operasi yang mengatur lalu lintas keluar masuk kapal di pelabuhan, untuk beberapa Pelabuhan bisa juga berarti pengaturan distribusi barang-barang di darat dari dan ke Pelabuhan dengan menggunakan truk atau kereta api

Pre-Slinging: Perakitan kotak-kotak kargo di dermaga sebelum dimuat ke kapal

 GRT (gross register ton) adalah volume/isi sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu uk keamanan kapal (deducted spaces)

(8)

 NRT (netto register ton) a/volume/isi sebuah kapal dikurangi dengan jumlah isi ruangan2 ygtidak dapat dipakai u/mengangkut muatan.

 TPC (ton per centimeter) adalah bobot dalam ton yg diperlukan untuk merubah draft kapal sebesar 1 cm .

 FWA (fresh water allowance) adalah besarnya perubahan sarat kapal yang terjadi jika kapal yang mengapung disuatu perairan laut yang memiliki berat jenis 1025 kg/m³,berpindah tempat ke perairan yang memiliki berat jenis1000 kg/m³/sebaliknya.

 DWA (Dock water allwance) a/jarak perpindahan secara otomatis bila kapal berlayar dilaut & memasuki sungai/air.

 LOA (length over all) adalah jarak membujur kapal dari titik terdepan linggi haluan kapal sampaike titik terbelakang dari buritan kapal diukur sejajar lunas.

 LBP (length between perpendicular) adalah panjang kapal dihitung dari garis tegak depan sampai ke garis tegak belakang.

 lambung bebas (free board) adalah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung bebas/garis deck (deck line).

 Berat benaman (displacement) adalah jumlah berat kapal & segalanya yang berada pada kapal tsb & dinyatakan dalam ton .

 Bobot mati (DWT – dead weight tonnage) a/ selisih berat kapal maksimum dikurangi berat kapal kosong (load displacement – light displacement).

 Sarat kapal (draft) adalah jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air (sarat moulded).

Berikut ini daftar Singkatan yang sering ditemui dalam Istilah Pelayaran :

AIS : Automatic Identification System

ALC : Articulated Loading Column

AMVER : Automated Mutual Assistance Vessel Rescue System

ASL : Archipelagic Sea Lane

ATBA : Area To Be Avoided

ATLAS : Autonomous Temperature Line Acquisition System

CALM : Catenary Anchor Leg Mooring

CBM : Conventional Buoy Mooring

CDC : Certain Dangerous Cargo

(9)

COTP : Captain of the Port

CVTS : Co-operative Vessel Traffic System

DART : Deep-ocean Assessment and Reporting Tsunamis

DF : Direction Finding

DG : Degaussing

DGPS : Differential Global Positioning System

DPG : Dangerous and Polluting Goods

DSC : Digital Selective Calling

DW : Deep Water

DWT : Deadweight Tonnage

DZ : Danger Zone

E : East

ELSBM : Exposed Location Single Buoy Mooring

ENE : East Northeast

EPIRB : Emergency Position Indicating Radio Beacon

ESE : East Southeast

ETA : Estimated Time of Arrival

ETD : Estimated Time of Departure

FAD : Fish Aggregating Device

feu : Forty Foot Equivalent Unit

(10)

FPSO : Floating Production Storage and Offloading Vessel

FPU : Floating Production Unit

FSO : Floating Storage and Offloding Vessel

ft : Foot (Feet)

GMDSS : Global Maritime Distress and Safety System

GPS : Global Positioning System

GRT : Gross Register Tonnage

GT : Gross Tonnage

HAT : Highest Astronomical Tide

HF : High Frequency

hm : Hectometre

HMS : Her (His) Majesty's Ship

HP : Horse Power

hPa : Hectopascal

HSC : High Speed Craft

HW : High Water

IALA : International Association of Lighthouse Authorities

IHO : International Hydrographic Organization

IMDG : International Maritime Dangerous Goods

IMO : International Maritime Organization

(11)

ITCZ : Intertropical Convergence Zone

ITZ : Inshore Traffic Zone

JRCC : Joint Rescue Co-0rdination Centre

kHz : Kilohertz

km : Kilometre(s)

kn : Knot(s)

kW : Kilowatt(s)

LANBY : Large Automatic Navigation Buoy

LASH : Lighter Aboard Ship

LAT : Lowest Astronomical Tide

LF : Low Frequency

LHG : Liquefied Hazardous Gas

LMT : Local Mean Time

LNG : Liquefied Natural Gas

LOA : Length Overall

LPG : Liquefied Petroleum Gas

LW : Low Water

mb : Milibar(s)

MCTS : Marine Communications and Traffic Service Centres

MF : Medium Frequenncy

(12)

MHHW : Mean Higher High Water

MHLW : Mean Higher Low Water

MHW : Mean High Water

MHWN : Mean High Water Neaps

MHWS : Mean High Water spring

MLHW : Mean Lower High Water

MLLW : Mean Lower Low Water

MLW : Mean Low Water

MLWN : Mean Lower Water Neaps

MLWS : Mean Lower Water Spring

MMSI : Maritime Mobile Sevice Identity

MRCC : Maritime Rescue Co-ordination Centre

MRSC : Maritime Rescue Sub-Centre

MSI : Marine Safety Information

MSL : Mean Sea Level

MV : Motor Vessel

MW : Megawatt(s)

N : North

NATO : North Atlantic Treaty Organization

Navtex : Navigational Telex System

(13)

NNE : North Northeast

NNW : North Northwest

No : Number

NRT : Net Register Tonnage

NT : Net Tonnage

NW : Northwest

ODAS : Ocean Data Acquisition System

PEC : Pilotage Exemption Certificate

PEL : Port Entry Light

PLEM : Pipe Line End Manifold

PMSC : Port Marine Safety Code

POL : Petrol,Oil & Lubricants

PSSA : Particularly Sensitive Sea Areas

PWC : Personal Watercraft

RCC : Rescue Co-ordination Centre

RMS : Royal Mail Ship

RN : Royal Navy

RoRo : Roll-on,Roll off

RT : Radio Telephony

S : South

(14)

SALS : Single Anchored Leg Storage System

SAR : Search And Rescue

Satnav : Satellite Navigation

SBM : Single Buoy Mooring

SE : Southeast

SHA : Statutory Harbour Authority

SPM : Single Point Mooring

sq : Square

SRR : Search and Rescue Region

SS : Steamship

SSCC : Ship Sanitation Control Certificate

SSE : South Southeast

SSCEC : Ship Sanitation Control Exemption Certificate

SSW : South Southwest

STL : Submerged Turret Loading

STS : Ship to Ship

SW : Southwest

SWATH : Small Waterplane Area Twin Hull Ship

teu : Twenty Foot Equvalent Unit

TRITON : Triangle Trans-Ocean Buoy Network

(15)

UHF : Ultra High Frequency

UKC : Under-kell Clereance

UKHO : United Kingdom Hydrographic Office

ULCC : Ultra Large Crude Carrier

UN : United Nations

UT : Universal Time

UTC : Co-ordinated Universal Time

VDR : Voyage Data Recorder

VHF : Very High Frequency

VLCC : Very Large Crude Carrier

VMRS : Vessel Movement Reporting system

VTC : Vessel Traffic Centre

VTMS : Vessel Traffic Management System

VTS : Vessel Trrafic Services

W : West

WGS : World Geodetic System

WMO : World Meteorological Organization

WNW : West Northwest

WSW : West Southwest

WT : radio (Wireless) Telegraphy

(16)

2. UKURAN MELINTANG / MELEBAR (TRANSVERZAL )

BEBERAPA PENGERTIAN ISTILAH UNTUK KAPAL :

1. PANJANG : Jarak membujur sebuah kapal dalam meter pada sarat muat musim panas Yang dihitung dari bagian depan linggi haluan sampai sisi belakang poros kemudi atau tengah- tengah cagak kemudi pada kapal yang tidak memiliki poros kemudi .Panjang ini tidak kurang dari 96 % dan tak lebih dari 97 % panjang pada sarat musim panas maksimum dan merupakan panjang yang ditentukan oleh biro klasifikasi dimana kapal tersebut dikeluarkan.

2. LEBAR : Ialah lebar kulit kapal bagian dalam terbesar yang diukur dari bagian sebelah dalam kulit kapal. Lebar ini juga merupakan lebar menurut ketentuan biro klasifikasi di mana kapal tersebut dikelaskan.

3. DALAM : Ialah jarak tegak yang dinyatakan dalam meter pada pertengahan panjang kapal diukur dari bagian atas lumas sampai bagian atas balok geladak dari geladak jalan terus teratas

4. TENGAH-TENGAH KAPAL : Ialah Pertengahan panjang Yang diukur dari bagian depan linggi haluan

5. Lebar terdaftar ( Registered Breadth )Ialah Lebar seperti yang tertera di dalam sertifikat kapal itu. Panjangnya sama dengan lebar dalam ( Moulded Breadth )

6. Lebar Tonase ( Tonnage Breadth )Ialah Lebar sebuah kapal dari bagian dalam wilah keringat lambung yang satu sampai ke bagian dalam wilah keringat lambung lainnya, diukur pada lebar terbesar dan sejajar lunas

7. Dalam(Depth):

8. Ialah jarak tegak diukur dari titik terendah badan kapal sampai ke titik di geladak lambung bebas tersebut . Jarak ini merupakan dalam menurut Biro Klasifikasi dimana kapal tersebut dikelaskan .

(17)

UKURAN TEGAK ( VERTIKAL Kapal ) :

1. Sarat Kapal Ialah Jarak tegak yang diukur dari titik terendah badan kapal sampai garis air. Jarak ini sering di istilahkan dengan sarat moulded.

2. Lambung bebas (Free Board ) : Ialah jarak tegak dari garis air sampai geladak lambung bebas atau garis deck ( Deck Line )

PENGERTIAN TONASE / Tonage :

Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana pengangkutan di atas air.

(18)

Guna dari ukuran – ukuran ini untuk mengetahui besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya angkut kapal tersebut dan besarnya bea yang akan dikeluarkan.

TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sebagai Berikut :

1. Isi kotor ( Gross Tonnage) GT

2. Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal itu, Isi kotor merupakan jumlah

3. Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak tonase

4. Isi ruangan / tempat – tempat antara geladak kedua dan geladak atas

5. Isi ruangan – ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak atas atau geladak di atasnya

6. Isi dari ambang palka (1/2 % dari BRT kapal )

7. Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari ruangan - ruangan yang dibatasi oleh :

8. Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas

9. Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.

10. Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading – gading.

Istilah - Istilah Dalam Bangunan Kapal

1. DISPLACEMENT = Berat Benaman Jumlah berat kapal dan segalanya yang ada pada kapal tersebut dan di nyatakan dalam Longton

2. LOADED DISPLACEMENT = Berat Benaman dimuati Penuh Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal tersebut dimuati sampai mencapai sarat maximum yang diijinkan .

(19)

4. VOLUME OF DISPLACEMENT= Isi Benaman

5. Jumlah berat kapal dan semuanya yang ada pada kapal tersebut pada saat kapal kosong tanpa muatan

6. DEAD WEIGT TONNAGE ( DWT = daya angkut / muat kapal )Selisih antara Loaded Displacement – Light Displacement

7. CARGO DWT = Cargo Carrying Capasity Kemampuan kapal untuk mengangkut muatan ( Jumlah muatan yang bisa di bawa )

8. BALE CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk muatan general cargo

9. GRAIN CAPASITY Volume ruang muat, dinyatakan dalam kaki kubik, dimana kapasitas ini untuk muatan curah ( Beras, Biji Besi , dll )

10. GRT ( GROSS TONNAGE = Brutto Register Ton =BRT )Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan isi sejumlah ruangan tertentu untuk keamanan kapal ( deducted spaces )

11. NRT ( NET TONNAGE = Netto Register Ton = Isi Bersih ) Volume atau isi sebuah kapal dikurangi dengan jumlah isi ruangan – ruangan yang tidak dapat di pakai untuki mengangkut muatan .

12. TONNAGE PERLENGKAPAN ( Equipment tonnage )Tonase yang diperlukan oleh Biro Klasifikasi untuk menentukan ukuran dan kekuatan alat – alat labuh, seperti jangkar, rantai jangkar, derek jangkar dan lain – lain.

13. TONNAGE TENAGA ( Power Tonnage ) Berat kapal kotor di tambah PK mesin kapal itu ( BRT + PK Mesin )

14. MODIFIED TONNAGE adalah Kapal yang mempunyai tonnase yang lebih kecil dari yang seharusnya dimiliki. Untul menjamin keselamatan kapal tersebut terjadilah perubahan di dalam perhitungan tonase kapal tersebut. Perhitungan tonasenya sama dengan kapal yang geladak antaranya tertutup secara permanen

BIRO KLASIFIKASI

BIRO KLASIFIKASI adalah sebuah Badan Hukum dalam bidang jasa yang berusaha dalam pengelasan ( class ) kapal – kapal yang sedang dibangun, sudah dibangun atau yang sedang beroperasi dalam hal yang berkaitan dengan konstruksi badan kapal, mesin kapal, termasuk pesawat bantu ( auxileary engine )

Kegiatan Biro Klasifikasi :

1. Pengetesan peralatan maupun perlengkapan kapal yang ada sangkut pautnya dengan kelas kapal, baik lambung maupun mesin

2. Pengadaan survey – survey pada waktu tertentu atau pada waktu yang diminta seperti survey tahunan, survey kerusakan, dsb.

3. Pemberian sertifikat – sertifikat kelas maupun sertifikat statutory yang sangat berguna untuk kepentingan charter kapal, jual beli dan asuransi kapal,

Biro Klasifikasi Indonesia

(20)

Sesuai dengan SK MenHubLa RI no. Th. 1/17/1 tertanggal 26 september 1964, tugas BKI adalah :

1. Mengelaskan kapal – kapal yang dibangun di bawah pengawasan BKI baik selama pembuatannya maupun setelah beroperasi.

2. Berwenang untuk menetapkan dan memberikan tanda – tanda lambung timbul pada kapal – kapal tersebut.

3. Mengeluarkan sertifikat garis muat pada kapal – kapal berbendera Nasional yang dikeluarkan pada BKI

Tanda – tanda Kelas Pada BKI

Untuk Lambung - Kelas Tertinggi A 100 1 - Kelas Terendah A 90 II atau Maltese Cross atau Tanda Manggis berarti kapal tersebut dibangun dibawah pengawasan BKI

Angka 1000 berarti pemeliharaan dan konstruksi lambung memenuhi persyaratan dan ketentuan tertinggi BKI I ; berarti mesin jangkar dan rantai jangkar dan tali muat memenuhi persyaratan BKI

II ; berarti kurang memenuhi persyaratan BKI

Untuk Mesin ,

1. SM artinya mesin Induk dan Bantu memenuhi pesyaratan BKI.

2. SM artinya Mesin Induk dan Bantu kurang memenuhi persyaratan

3. BKI ( kelas terendah )

4. SM artinya memenuhi persyaratan kelas tertinggi.

5. Untuk kapal – kapal bukan Samudra di belakang kelasnya di berikan catatan : P = Pelayaran Pantai

6. L = Pelayaran Lokal

7. T = Pelayaran Terbatas

8. Di dalam pengawasan yang dilakukan Biro Klasifikasi hal – hal yang

(21)

MERKAH KAMBANGAN ( PLIMSOLL MARK )

Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini dibuat dengan maksud agar setiap kapal membatasi berat muatan yang diangkutnya sesuai dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal tersebut berlayar

GARIS Dek ( Deck Line )

Garis dek merupakan sebuah garis datar yang sisi atasnya berimpit dengan sisi atas dari geladak lambung bebas ( Free Board Deck ) di

Tengah panjang garis muat kapal.

PENAMPANG MELINTANG & MEMBUJURPenampangsebuah kapal dibedakan atas Penampang Melintang dan Membujur Bentuk dari penampang ini tergantung dari tipe kapal dan kegunaan dari kapal tersebut.

Referensi

Dokumen terkait