• Tidak ada hasil yang ditemukan

t ipa 1007149 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t ipa 1007149 chapter3"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Penelitian ini memiliki 3 variabel, yaitu pendekatan pembelajaran SETS, Kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa. Dari ketiga variabel tersebut yang menjadi variabel bebas adalah pendekatan SETS, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa.

Agar tidak terjadi kekeliruan dan kesalahan dalam penafsiran maka perlu dijelaskan mengenai definisi dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini. Definisi operasinal variabel yang dimaksud adalah:

(2)

dengan pemahaman yang dimilikinya dapat mengintegrasikan ke dalam unsur-unsur SETS, (2) Mahasiswa didorong dan dimotivasi untuk menjawab dan mencari solusi tentang permasalahan dengan demikian diharapkan dapat melatih keterampilan sebab akibat dan menarik kesimpulan mengenai konsep yang dipelajari . (3) Beberapa solusi tersebut dicatat di papan tulis oleh dosen untuk interaksi lebih lanjut. (4) Dosen memfasilitasi diskusi kelas pertanyaan. (5) Hasil diskusi dari mahasiswa digunakan untuk mengidentifikasi tugas kelompok. Tugas kelompok yang dimaksud adalah membuat teknologi sedehana sebagai hasil dari pengamatan langsung ke lingkungan. (6) Mahasiswa mempresentasikan hasil tugas kelompoknya. Pada tahap ini mahasiswa selain memaparkan materi juga mempraktekkan penggunaan teknologi sederhana yang telah dibuatnya agar mudah dilihat dan dipahami, serta mengaitkan keuntungan dan kerugian pemakaian teknologi tersebut terhadap lingkungan dan masyarakat (7) Analisis dan Evaluasi.

2. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini yaitu kemampuan menjawab soal-soal kemampuan kognitif konsep pengelolaan lingkungan yang dijaring dengan tes essai. Tipe soal berdasarkan jenjang kognitif taksonomi Blomm yang telah direvisi yakni mengerti, menerapkan, menguraikan, menilai dan mencipta.

(3)

pemodelan, inferensi, dan abstraksi di ukur dengan tes tertulis keterampilan generik. Untuk melihat perkembangan keterampilan generik mahasiswa digunakan lembar observasi yang menilai aktivitas mahasiswa ketika kegiatan presentasi kelompok mahasiswa, adapun yang diobservasi mencakup pengamatan langsung, kerangka logika, sebab akibat, pemodelan dan inferensi.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment. Metode ini digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dengan desain penelitian The Randomized Control Group Pretest-Posttest Design. Dalam desain ini kedua kelompok diberi tes awal (pretest) dengan tes yang sama. Kelompok eksperimen diberi perlakuan khusus, sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan seperti biasanya. Kemudian kedua kelompok dites dengan tes yang sama sebagai tes akhir (posttest). Rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Group Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen O X O

Kontrol O Y O

Keterangan: X = Y =

Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran SETS Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional

(4)

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PGSD semester IV Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pakuan Bogor yang terdiri dari 11 kelas.

Pengambilan sampel dilakukan dengan random cluster sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua kelas yaitu kelas IV E sebagai kelas kontrol dan kelas IV A sebagai kelas eksperimen.

D. Instrumen Penelitian

Ada beberapa jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh data yang diperlukan, baik data utama maupun data pendukung. Berikut ini jenis instrument, topik kajian dan sumber data untuk penelitian ini :

Tabel 3.2 Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian

No Instrumen Topik Kajian Sumber Data

1 Rencana Pembelajaran

 disusun berdasarkan pendekatan pembelajaran SETS untuk panduan pembelajaran di kelas eksperimen

 disusun berdasarkan pembelajaran konvensional untuk panduan pembelajaran di kelas kontrol

SAP

 mengukur kinerja dalam keterampilan generik

Mahasiswa 4 Angket Sikap terhadap pembelajaran

konsep pengelolaan dengan pendekatan SETS

Mahasiswa

(5)

Suatu tes mempunyai ciri yang baik apabila alat pengukur tersebut memenuhi persyaratan tes, yaitu validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis (Arikunto, 2003). Selain itu, suatu soal dikatakan baik apabila mempunyai taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soal yang baik (Arikunto, 2003).

Maka dari itu instrumen yang akan digunakan untuk mengambil data pada subjek penelitian terlebih dahulu dilakukan uji coba pada kelas yang bukan subjek penelitian, kemudian dilakukan analisis data meliputi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, dan validitas butir soal. Butir soal tersebut dianalisis menggunakan program anates versi 4,0 untuk program uraian. Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut untuk digunakan pada penelitian.

1) Validitas

Validitas tes adalah tingkat keabsahan atau ketepatan suatu tes untuk mengukur suatu konsep tertentu (Arikunto, 2005). Alat ukur yang baik harus memiliki kesahihan yang baik. Soal disebut sahih/valid jika mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total karena akan menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah (Arikunto, 2003). Dari hasil uji coba soal uraian, diperoleh nilai validitas yang beragam pada butir soal.

(6)

sebanyak 3 soal bertaraf sangat signifikan yaitu soal no 1,4 dan 8, untuk 5 soal lainnya bertaraf signifikan yaitu soal no 2, 3, 5, 6, dan 7 (pada lampiran B.5). 2) Tingkat Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran ini dimaksudkan untuk mengetahui sukar atau mudahnya soal yang digunakan. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Berdasarkan hasil analisis menggunakan ana tes diperoleh kesimpulan bahwa seluruh soal pada kemampuan kognitif maupun kemampuan generik memiliki tingkat kesukaran dalam kategori sedang (pada lampiran B.5).

3) Daya Pembeda

Daya pembeda soal yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal ini dapat membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan mahasiswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2003). Dari hasil uji coba instrumen diperoleh bahwa pada soal kemampuan kognitif sebanyak 5 soal memiliki daya pembeda berkategori cukup yaitu soal no 1,2,3,4, dan, 5 sedangkan untuk soal no 6 memiliki daya pembeda kategori baik. Untuk soal keterampilan generik 7 memiliki daya pembeda dalam kategori yang cukup, sedangan 1 soal yaitu no 4 daya pembeda dalam kategori jelek (pada lampiran B.5).

4) Reliabilitas

(7)

menggunakan program Anates versi 4,0 untuk soal uraian. Dari hasil uji coba instrumen soal uraian diperoleh data hasil perhitungan reliabilitas soal untuk kemampuan kognitif yaitu sebesar 0,71 (kategori tinggi) dan untuk keterampilan kognitif adalah sebesar 0,78 (kategori tinggi) (pada lampiran B.5). Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Dari hasil pengolahan uji coba soal uraian kemampuan kognitif dan keterampilan generik didapatkan rekapitulasi analisis butir soal seperti yang tertera pada tabel 3.3 dan 3.4 berikut ini:

Tabel 3.3 Rekapitulasi Analisis Soal Uraian Kemampuan Kognitif

No Validitas Taraf

kesukaran

Daya

Pembeda Reliabilitas Keputusan 1 Sangat signifikan Sedang Cukup

0,71

5 Signifikansi cukup Sedang Cukup Direvisi

6 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

Tabel 3.4 Rekapitulasi Analisis Soal Uraian Keterampilan Generik

No Validitas Taraf

kesukaran

Daya

Pembeda Reliabilitas Keputusan 1 Sangat signifikan Sedang Cukup

0,78

4 Signifikansi cukup Sedang Jelek Direvisi

5 Signifikan Sedang Cukup Dipakai

6 Signifikan Sedang Cukup Dipakai

7 Sangat signifikan Sedang Cukup Dipakai

8 Signifikan Sedang Cukup Dipakai

(8)

sisanya dilakukan revisi terlebih dahulu dengan bimbingan dosen pembimbing sebelum akhirnya digunakan untuk mengambil data pada kelas subjek penelitian. F. Analisis Data Penelitian

Analisis dilakukan terhadap data yang telah terkumpul dan berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat dalam penelitian. Data yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif untuk menemukan kecenderungan-kecenderungan yang muncul dalam penelitian. Sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan uji statistik. Pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 Windows dan Microsoft Excel 2007. Analisis data dengan statistik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memberi skor pada pretes dan post test yang mengukur kemampuan kognitif dan keterampilan generik mahasiswa

b. Menghitung skor gain yang dinormalisasi

Pengolahan data dan analisis data dengan menggunakan data primer hasil tes mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran, dianalisis dengan cara membandingkan skor pretest dan posttest. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran di hitung dengan rumus N- Gain (Meltzer, 2002)

Spre Smaks

Spre Spost gain

N

  

_

Keterangan :

S post = Skor pretest S pre = Skor posttest S maks = Skor maksimum

(9)

Tabel 3.5 Kriteria N_Gain

No Nilai Kriteria

1 g ≥ 0,7 Tinggi

2 0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

3 g < 0,3 Rendah

c. Melalukan uji prasyarat, yaitu normalitas dan homogenitas 1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data skor pretest dan post test berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 for windows, yaitu dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah varians kedua kelompok sama atau berbeda. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Levene Statistic pada SPSS 17.0 for windows.

d. Melakukan uji hipotesis

(10)

H0 = tidak terdapat peningkatan skor pretes dan post test antara mahasiswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol

H1 = terdapat peningkatan skor pretes dan post test antara mahasiswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Hasil uji normalitas dan homogenitas data post test kemampuan kognitif dan keteramplilan generik berdistribusi normal dan homogen sehingga yang digunakan adalah uji Z. Untuk menguji hipotesis digunakan uji Z, karena data yang diperoleh homogen dan berdistribusi normal serta data memiliki sampel yang berukuran besar, sehingga uji hipotesis dilakukan secara statistik parametrik (Ibrahim, 1989: 142). Langkah yang dilakukan untuk melakukan uji hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Menentukan taraf nyata (α) dan Z tabel.

Karena jumlah sampel besar (n = 42), maka menggunakan nilai Z tabel. Taraf

nyata 5% atau 0,05, maka untuk pengujian dua arah α/2 = 0,05/2 = 0,025.

Kemudian dicari nilai probabilitas dengan nilai Z = 0,5 - 0,025 = 0,4750. Setelah itu dengan menggunakan tabel distribusi normal diperoleh nilai Z = 1,96, maka daerah H0 berada pada interval -1,96 sampai 1,96

2) Menentukan kriteria pengujian

H0 diterima apabila nilai Z hitung pada interval -1,96 sampai 1,96

H0 ditolak apabila nilai Z hitung <-1,96 atau >1,96

(11)

Z=

S = Simpangan baku nilai posttest kelas eksperimen 2

e. Menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif dan keterampilan generik dengan menggunakan progarma SPSS 17.0 for window. Pengujian dilakukan dengan Uji Korelasi Pearson. Setelah itu dilakukan uji regresi dan persamaan linier untuk kemampuan kognitif dengan keterampilan generik.

f. Menganalisis Data Hasil Angket Respon mahasiswa

Data yang diperoleh dari hasil angket diolah secara kuantitatif. Menurut Arikunto (2003) pengolahan data angket menggunakan persentase dari setiap jawaban. Untuk mengetahui persentase respon mahasiswa, maka digunakan rumus sebagai berikut:

(12)

N = Jumlah seluruh siswa

(Arikunto, 2003) Selanjutnya data hasil pengolahan angket respon mahasiswa diinterpretasikan dengan menggunakan persentase berdasarkan Koentjoroningrat (1997):

0% : tidak ada 1%-30% : sebagian kecil 31%-49% : hampir setengahnya 50% : setengahnya

51%-80% : sebagian besar 81%-99% : pada umumnya 100% : seluruhnya G. Prosedur Penelitian

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini apabiladibuat dalam alur penelitian digambarkan dengan bagan di bawah ini :

(13)

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Adapun penjelasan dari gambar alur penelitian di atas adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan

Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh peneliti, yaitu: melakukan studi pendahuluan untuk menganalisis materi, indikator, tujuan pembelajaran, pendekatan pembelajaran SETS untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran. Selanjutnya peneliti menyusun dan melaksanakan bimbingan penyusunan proposal, seminar proposal, dan membuat

Penyusunan

proposal penelitian

Pembuatan kisi-kisi kriteria instrumen

Penentuan subjek

Pembuatan Satuan Acara

Perkuliahan (SAP) Penyusunan instrumen, uji coba

instrumen, revisi instrumen, mengurus perizinan

Pelaksanaan tes awal

Pembelajaran pada kelas

eksperimen

Pembelajaran pada kelas

kontrol

Pelaksanaan tes akhir

Analisis dan pembahasan temuan penelitian

(14)

instrumen lalu diujicobakan kemudian dicari validitas, realibilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. Apabila terdapat revisi maka dengan bantuan bimbingan dari pembimbing penulis merevisi intrumen tersebut. Setelah instrument siap penulis mempersiapkan surat-surat perizinan untuk melaksanakan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan

Peneliti melakukan penelitian ini di tempat yang telah ditentukan, untuk selanjutnya melakukan pengumpulan data dari kelas kontrol dan eksperimen. Data yang dicari terlebih dahulu adalah data pretest. Data pretest didapat dengan melakukan pelaksanaan tes awal sebelum proses pembelajaran pada kelas kontrol maupun pada kelas eksperimen.

Setelah didapat hasil tes awal kemudian dilakukan proses pembelajaran konsep pengelolaan lingkungan pada kelas kontrol dan ekperimen. Pada kelas kontrol digunakan pembelajaran konvensional dengan ceramah dan dikusi. Sedangkan pada kelas eksperimen digunakan pendekatan SETS dengan metode diskusi dan observasi langsung. Adapun langkah pembelajaran yang digunakan pada kedua kelompok kelas berikut adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen

Kelas kontrol Kelas Eksperimen

1. Membentuk kelompok yang anggotanya heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)

1. Membentuk kelompok yang anggotanya heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

2. Dosen menyajikan perkuliahan dengan menayangkan slide presentasi

(15)

3. Dosen memberi tugas kepada masing-masing kelompok berupa lembar kerja untuk dikerjakan oleh

anggota-anggota kelompok.

3. Mahasiswa didorong dan dimotivasi untuk bertanya tentang situasi disajikan.

4. Anggota kelompok yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua

anggota dalam kelompok itu mengerti.

4. Beberapa pertanyaan tersebut dicatat di papan tulis untuk interaksi lebih lanjut.

5. Dosen bersama-sama mahasiswa membahas hasil jawaban lembar kerja mahasiswa

5. Dosen memfasilitasi diskusi kelas pertanyaan.

6. Dosen memberi pertanyaan kepada kepada masing-masing kelompok mahasiswa.

6. Pertanyaan mahasiswa digunakan untuk mengidentifikasi tugas kelompok penelitian.

7. Memberi evaluasi 7. Mahasiswa mempresentasikan hasil penelitiannya

8. Kesimpulan 8. Analisis dan Evaluasi

3. Tahap Analisis Data dan Penyusunan Laporan

Gambar

Tabel 3.2 Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian
Tabel 3.4 Rekapitulasi Analisis Soal Uraian Keterampilan Generik
Tabel 3.5 Kriteria N_Gain
Tabel 3.8 Pembelajaran pada kelas kontrol dan eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH BUDAYA BAHASA PERTAMA DALAM PERKEMBANGAN BELAJAR BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA ASING: STUDI KASUS PADA PENUTUR BAHASA JEPANG. Apriliya Dwi Prihatiningtyas

1) Indikator Kinerja Skala Minimum Essential Force (MEF) Kedeputian Bidkor Pertahanan Negara, dengan koordinasi yang intens bersama Kementerian Pertahanan dan Mabes

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kreatif IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran problem solving dan

Terdapat hubungan antara intensitas cahaya las dengan kelelahan mata karena intensitas cahaya las yang tinggi akan menyebabkan mata mengalami adaptasi terang dan gelap lebih

Berdasarkan hal tersebut diperlukan adanya penelitian mengenai teknik perbanyakan saninten melalui kultur jaringan untuk mengetahui kemampuan pertumbuhan

Kriteria yang digunakan, antara lain : kesesuaiannya dengan kompetensi dasar dan hasil belajar, kesesuaiannya dengan kondisi kelas/sekolah, kesesuaiannya dengan

Pedagang Kaki Lima, yang selanjutnya disingkat PKL, adalah pelaku usaha yang melakukan usaha perdagangan dengan menggunakan sarana usaha bergerak maupun tidak

Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain: 1) Alat pembuatan Asap cair dan karbon aktif: seperangkat tungku pirolisis (pembakaran tempurung dan penampung asap