• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSM 1100505 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSM 1100505 Chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

79

Samsi Mohammad Zein, 2015

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN VIOLIN CONCERTO NO.5 OP. 22 1st MOVEMENT KARYA FRITZ SEITZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dari pembahasan di BAB IV, maka dapat

disimpulkan bahwa Teknik permainan violin pada karya concerto No. 5 in D

Major Op.22 diperuntukkan untuk pemain violin yang baru mempelajari tentang

concerto dalam grade 4. Pada karya tersebut peneliti menemukan teknik – teknik

untuk fingering yaitu teknik kromatik, double stop, triple stop dan hold finger.

Untuk teknik double stop ditemukan bahwa tidak ada yang dimainkan dengan 2

jari, melainkan selalu dengan 1 jari dan senar lepas atau jari 0. Bahkan untuk

teknik triple stop pun yang terdapat 3 nada, dimainkan dengan cara 2 nada ditekan

secara bersamaan oleh 1 jari, dan 1 nada lagi dilakukan dengan jari 0. Secara

keseluruhan, penggunaan posisi pada karya ini adalah posisi dasar. Selain itu,

pada karya ini pun ditemukan penggunaan jari 0, meskipun memang ada satu

bagian dimana terdapat penggunaan jari 4 untuk nada e2 yaitu pada bar 60 – 78.

Hal ini dikarenakan kebutuhan karya yang ingin dimainkan dengan ekspresi

tranquillo e dolce. Selain itu juga dikarenakan kebutuhan warna suara, dan teknik

slur agar melodi tetap dalam satu nafas tanpa terputus.

Untuk teknik bowing, peneliti menemukan beberapa teknik yang terdapat

dalam karya concerto No. 5 in D Major Op.22 yaitu teknik aksen, slur, staccato,

spiccato, dan tenutto. Hal yang harus diperhatikan pada karya tersebut ialah pada

permainan spiccato karena teknik tersebut memang cukup sulit, dan diperlukan

latihan khusus.

Karya ini pun tidak terlepas dari ciri permainan concerto yang bertujuan

untuk mempertunjukkan alat musik tertentu dengan keterampilan tinggi. Ciri dari

concerto pada karya ini adalah adanya permainan cepat sebagai salah satu bagian

untuk menunjukan skill pemain yang ada pada bar 30 – 33, 52 – 55, dan 79 – 88.

Selain itu hal yang harus diperhatikan pada karya ini adalah adanya modulasi

yang merupakan salah satu cirri dari musik Zaman Romantik. Tonalitas pertama

dilakukan dengan D Major, lalu ke C Major, berlanjut ke E Major, dan terakhir ke

(2)

80

Samsi Mohammad Zein, 2015

ANALISIS TEKNIK PERMAINAN VIOLIN CONCERTO NO.5 OP. 22 1st MOVEMENT KARYA FRITZ SEITZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Implikasi

Hasil penelitian tentang analisis teknik permainan violin pada concerto No.

5 in D Major Op.22 karya Fritz Seitz ini dapat dijadikan ilmu menganalisis sebuah

karya mengenai teknik violin yang ditinjau dari gaya karya sesuai zamannya. Hal

tersebut dapat dilihat dari permainan melodi, ritme, akord, dan dinamika. Hal

tersebut bertujuan untuk menginterpretasikan teknik violin pada karya tertentu.

Selain itu juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang sebuah karya Concerto

secara menyeluruh yang dimulai dari sejarah musik, ilmu teknik violin, ilmu

analisis, dan interpretasi terhadap sebuah karya.

C. Rekomendasi

Pada penelitian ini terdapat kelebihan, dan kekurangan dalam sebuah

penelitian. Kelebihan bagi peneliti, yaitu hasil penelitian yang telah dilakukan

dapat menjadi pengalaman tersendiri dalam menganilisis karya ditinjau dari teknik

permainan violin, dan juga dapat digunakan sebagai referensi atau repertoar bagi

pemain violin yang ingin mempelajari karya concerto dalam meningkatkan

kualitas permainan. Peneliti juga sadar akan kekurangan yang telah dilakukan

selama penelitian berlangsung khususnya dalam penulisan, dan analisisnya. Maka

dari itu peneliti mengharapkan adanya saran, dan masukan untuk dapat

Referensi

Dokumen terkait

meningkatkan kompetensi bermain angklung siswa karena siswa dapat lebih mudah memahami apa yang harus dimainkan dibandingkan dengan membaca notasi balok yang

Hanya saja Al-Jarreau memberikan nyawa baru pada lagu sehingga lagu blue rondo ala turc ini terkesan lebih hidup dengan adanya vokal dan penggunaan modal

Terlihat adanya penekanan (Aksentuasi) pada kata “Mangka Muka Pura Bagja” dengan nada tinggi, padahal dalam bait ini ada pula nada tinggi tetapi dinyanyikan

1 In C Mayor Bagian Pertama“ Karya Franz Joseph Haydn, peneliti menemukan beberapa teknik fingering yang sering muncul dan penting peranannya dalam karya

VIDEO ANIMASI 3D DENGAN TEKNIK STOP MOTION SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR MODEL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Peneliti sekaligus guru mencoba menerapkan metode pembelajaran yang baru dengan menerapkan simbol jari tangan untuk meningkatkan penguasaan akor lagu yang

Penerapan Teknik Alexander Untuk Mengatasi Kekakuan Jari Tangan Pemula Dewasa dalam Bidang Instrumen Piano.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penerapan Teknik Alexander Untuk Mengatasi Kekakuan Jari Tangan Pemula Dewasa dalam Bidang Instrumen Piano.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |