103
UJI COBA DAN EVALUASI
4.1 Uji Coba
4.1.1 Testing Multi Point Video Conference dan Zoom
Dalam bab ini, akan dilakukan pembahasan tentang uji coba multi point
video conference dan fitur - fiturnya dari perancangan yang sudah dibuat dalam
bab sebelumnya. Ruangan yang dipakai untuk melakukan uji coba multi point
video conference adalah ruangan meeting di Jakarta dan ruangan meeting di
Bandung.
Ruangan meeting di Jakarta menggunakan HDX8000 untuk melakukan kegiatan multi point video conference, hal ini disebabkan karena kantor PT. Quiros Networks yang terletak di Jakarta merupakan kantor pusat, dimana jumlah peserta rapat lebih banyak dibandingkan dengan di Bandung sehingga dibutuhkan polycom eagle eye camera untuk mendukung proses berjalannya rapat sehingga tercipta suasana rapat yang kondusif.
Gambar 4.2 Ruang Meeting Bandung
Ruangan di Bandung menggunakan HDX7000 dikarenakan luas ruangannya yang lebih sempit dan jumlah peserta rapat yang lebih sedikit dibandingkan di Jakarta. Pemakaian HDX7000 juga digunakan untuk meningkatkan efisiensi dana pada PT. Quiros Networks.
Berikut adalah tata cara untuk melakukan multi point video conference : • Polycom Touch Control
1. Tekan tombol home pada Polycom Touch Control untuk memunculkan tampilan layar home, tekan icon bertuliskan “place a call” berwarna hijau untuk melakukan panggilan.
2. Masukkan nomor ruang meeting yang ingin dituju lalu tekan tombol call
Gambar 4.4 Melakukan Panggilan
3. Panggilan sudah dilakukan
• Remote Control endpoint HDX 7000
1. Dengan alat ini, panggilan dapat dilakukan dengan cara menekan langsung nomor yang ingin dituju.
Gambar 4.6 Remote Control Endpoint HDX 7000
2. Lalu tekan tombol telepon yang berwarna hijau
Setelah melakukan telepon dengan 2 cabang, diperoleh hasil sebagai, berikut :
Gambar 4.8 Multi Point Video Conference dengan desktop dan endpoint Bandung dari
endpoint Jakarta
Gambar 4.8 menampilkan multi point video conference yang sedang berjalan di Ruangan Jakarta, gambar ini menampilkan bahwa multi point video conference sedang berlangsung pada 3 tempat berbeda yaitu Jakarta, Bandung, dan desktop tetapi pada waktu yang bersamaan,. Layar sebelah kanan di endpoint Jakarta menampilkan video yang sedang berlangsung di endpoint Jakarta sendiri. Layar sebelah kiri menampilkan video yang sedang berlangsung di endpoint Bandung dan endpoint desktop.
Kelebihan dari perangkat keras pada endpoint ini adalah auto zoom. Auto
zoom disini dilakukan kepada peserta rapat yang sedang berbicara dengan
mendeteksi arah suara, dan mimik gerak bibir. Polycom eagle eye camera
(sebelah kanan) dengan bantuan pendeteksi arah suara (tengah) dapat mendeteksi arah peserta rapat yang sedang berbicara dengan mendeteksi arah suara dan mimik gerak bibir peserta rapat yang sedang berbicara dengan polycom eagle eye
camera.
Gambar 4.9 Multi Point Video Conference dengan desktop dan endpoint Jakarta dari
endpoint Bandung
Gambar 4.9 menampilkan multi point video conference yang juga sedang berjalan pada waktu yang bersamaan. Sama seperti Jakarta, dimana layar sebelah kanan menampilkan video yang sedang terjadi di endpoint desktop, sedangkan
layar sebelah kiri menampilkan video yang sedang berlangsung di endpoint Jakarta dan terletak di kanan atas layar, terletak tampilan kecil apa yang ditampilkan dari endpoint Bandung sendiri, susunan tampilan ini dapat diatur di
layout setting.
Gambar 4.10 Multi Point Video Conference dengan endpoint Jakarta dan endpoint Bandung dari desktop
Gambar 4.10 menampilkan multi point video conference yang juga sedang berjalan pada waktu yang bersamaan. Layar ini menampilkan video yang sedang terjadi di endpoint Jakarta dan endpoint Bandung dan juga yang ditampilkan dari desktop.
Gambar 4.11 Multi Point Video Conference dengan desktop dan endpoint Bandung dari
endpoint Jakarta (Zoom)
Gambar 4.12 Multi Point Video Conference dengan desktop dan endpoint Jakarta dari
Gambar 4.13 Multi Point Video Conference dengan dan endpoint Jakarta dan endpoint Bandung dari desktop (Zoom)
Gambar 4.11, gambar 4.12, dan gambar 4.13 merupakan contoh dari auto
zoom dari kantor pusat di Jakarta. Auto zoom dapat digunakan karena adanya
polycom eagle eye camera, dimana kamera ini berfungsi untuk melakukan auto
4.1.2 Testing Share Content
Setiap endpoint yang digunakan memiliki fasilitas untuk melakukan share
content, dimana fitur ini dapat memudahkan proses rapat dengan melakukan sharing dokumen, seperti power point dan word. Setiap file yang di share akan
ditampilkan pada layar setiap endpoint yang mengikuti proses multi point video
conference.
Gambar 4.15 Sharing Content (endpoint Bandung)
Endpoint desktop melakukan sharing content dengan endpoint Jakarta
dan endpoint Bandung. Gambar 4.14 menampilkan proses sharing content yang sedang berjalan di Jakarta. Gambar 4.15 menampilkan proses sharing content yang sedang berjalan di Bandung. Gambar 4.16 menampilkan gambaran dimana
endpoint desktop melakukan sharing content yang digunakan untuk melakukan sharing dokumen power point.
4.1.3 Testing UC Board
Endpoint HDX 8000 yang terletak di Jakarta memiliki perangkat keras
UC Board dimana UC Board disini berfungsi untuk melakukan guratan – guratan langsung di layar, untuk mentitik beratkan point terpenting dari suatu content yang di share.
Gambar 4.18 Testing UC Board (Endpoint Bandung)
UC Board merupakan perangkat keras yang akan menerima input yang
berupa sebuah sentuhan yang dapat diterima dari UC Board Pen. Gambar 4.17 menampilkan dari hasil guratan yang dilakukan pada layar endpoint Jakarta yang telah terpasang UC Board. Fitur ini sangat membantu dalam mentitik beratkan suatu poin dalam presentasi. Gambar 4.18 menampilkan hasil guratan yang telah dihasilkan di endpoint Bandung. Gambar 4.19 menampilkan hasil guratan yang telah dihasilkan di endpoint desktop.
4.2 Evaluasi
Evaluasi dengan wawancara
Berikut adalah hasil wawancara evaluasi dengan Bapak Erik Gordon selaku direktur utama dari PT. Quiros Networks pada tanggal 15 Desember 2012 Q : Menurut Bapak apakah sistem multi point video conference ini sudah berjalan dengan baik?
A : Sudah berjalan dengan baik.
Q : Apakah Bapak mengalami kesulitan dalam pengoperasian multi point
video conference ini?
A : Sampai saat ini, saya tidak mengalami kesulitan dalam pengoperasian multi
point video conference.
Q : Apakah menurut Bapak kendala yang sebelumnya dialami menjadi terselesaikan?
A : Kendala jarak dan waktu dapat terselesaikan dengan baik dengan adanya multi point video conference ini, kinerja peserta rapat juga terasa cukup meningkat.
Q : Apakah dengan multi point video conference ini, intensitas rapat dapat lebih meningkat?
A : Ya, rapat ad hoc dapat dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus adanya
Evaluasi dengan kuisioner
Kuesioner dilakukan secara acak terhadap 10 responden yang telah mengimplementasikan multi point video conference. Jawaban dari hasil kuesioner ini merupakan hasil evaluasi terhadap implementasi multi point video
conference. Berikut adalah pertanyaan dan hasil kuesioner yang dilakukan :
1. Menurut Anda apakah sistem multi point video conference sudah berjalan dengan baik? A. Sangat Buruk B. Buruk C. Cukup D. Baik E. Sangat Baik Sangat Buruk 0% Buruk 0% Cukup 10% Baik 10% Sangat Baik 80%
Dari hasil kuisioner yang telah didapatkan, sebanyak 8 orang berpendapat sistem ini sudah berjalan dengan baik, 1 orang mengatakan baik, 1 orang mengatakan cukup, dan tidak ada yang mengatakan buruk ataupun sangat buruk. Sehingga dapat disimpulkan sistem ini sudah bekerja dengan baik.
2. Apakah multi point video conference ini mudah dalam penggunaannya? A. Mudah B. Tidak Mudah Mudah 100% Tidak Mudah 0%
Gambar 4.21 Analisis Kuesioner Pertanyaan Ke-2
Dari hasil kuisioner yang telah didapatkan, sebanyak 10 orang mengatakan mudah dalam menggunakan multi point video conference ini, dan tidak ada yang mengatakan tidak mudah. Sehingga dapat disimpulkan multi point
3. Apakah sistem multi point video conference dapat menambah keefektifan karyawan dalam berkomunikasi?
A. Ya B. Tidak Ya 90% Tidak 10% Gambar 4.22 Analisis Kuesioner Pertanyaan Ke-3
Dari hasil kuisioner yang telah didapatkan, sebanyak 9 orang mengatakan sistem multi point video conference ini dapat menambah keefektifan dalam berkomunikasi, dan 1 orang yang mengatakan bahwa sistem ini tidak menambah keefektifan dalam berkomunikasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan sistem multi point video conference ini dapat menambah keefektifan karyawan dalam berkomunikasi.
4. Fitur apakah yang menurut Anda paling menarik dalam multi point video conference ini? A. Sharing Content B. Auto Zoom C. UC Board Sharing Content 50% Auto Zoom 20% UC Board 30%
Gambar 4.23 Analisis Kuesioner Pertanyaan Ke-4
Dari hasil kuisioner yang telah didapatkan, 5 orang mengatakan bahwa fitur sharing content merupakan fitur yang paling menarik dalam multi point
video conference ini, 2 orang mengatakan bahwa auto zoom merupakan fitur
yang paling menarik, sedangkan 3 orang mengatakan bahwa UC board adalah fitur yang paling menarik. Sehingga dapat disimpulkan fitur yang paling menarik dalam multi point video conference ini adalah sharing content.
5. Adakah kendala yang Anda hadapi selama menggunakan multi point video conference? 1. Ada 2. Tidak Ada Ada 0% Tidak Ada 100% Gambar 4.24 Analisis Kuesioner Pertanyaan Ke-5
Dari hasil kuisioner yang telah didapatkan, sebanyak 10 orang mengatakan tidak ada kendala yang dihadapi selama menggunakan multi point
video conference, dan tidak ada pengguna yang mengatakan bahwa mereka
mengalami kendala. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengguna tidak memilki kendala selama menggunakan multi point video conference tersebut.