AKUNTANSI SEBAGAI SAINS ALAM AKUNTANSI SEBAGAI SAINS ALAM
ATAUKAH SAINS SOSIAL ATAUKAH SAINS SOSIAL
Pendahuluan Pendahuluan
Dari beberapa artikel yang
Dari beberapa artikel yang di telusuri telah kami di telusuri telah kami temukan banyak temukan banyak perdebatanperdebatan ya
yang ng menmengkagkaji ji tententantang g apaapakah kah akuakuntantansi nsi sebsebagaagai i sainsains s alam alam atau atau sainsains s socsocialial,, sehing
sehingga ga ini menjadi ini menjadi hal hal menamenarik rik untuuntuk k dibahdibahas. as. SetelaSetelah h berababerabad-abad penelitid-abad penelitianan aku
akuntantansi nsi hanhanya ya dikdikenaenal l sebsebagaagai i penpenelielitian tian yayang ng berberdasardasarkan kan padpada a penpenelielitiantian ku
kuanantititattatif if (sa(sainins s alalamam) ) sehsehiningggga a didikakatatakakan n sebsebagagai ai aruarus s ututamama, a, sepsepererti ti yyanangg dipap
dipaparkan (Riahi-Belkarkan (Riahi-Belkaoui, !!") aoui, !!") #ada jaman #ada jaman dahuldahulu u akunakuntansi tansi cuma dipandangcuma dipandang sebagai pseudo-science (sains semu).
sebagai pseudo-science (sains semu). $kan tetapi $kan tetapi dierah saat ini dierah saat ini penelitian akuntansipenelitian akuntansi telah meng
telah mengalami banyalami banyak ak perkemperkembangan yabangan yang signifikng signifikan setelah penelian setelah penelitian sosialtian sosial digabungkan ke dalam penelitian akuntansi, salah satu karya yang menjadi inspirasi digabungkan ke dalam penelitian akuntansi, salah satu karya yang menjadi inspirasi penelitian akuntansi sosial yang diprakarsai oleh Burrel dan %organ (!&
penelitian akuntansi sosial yang diprakarsai oleh Burrel dan %organ (!&!).!). #en
#enelielitian tian kuakuantintitatitatif f (sai(sains ns alamalam), ), memmemahaahami mi kejkejadiadiaan aan sossosial ial sebasebagaigai sesuatu yang
sesuatu yang mempmempunyunyai ai sebab akibat sebab akibat dan dan semuasemuanya nya dikudikuantitiantitifkan fkan atau dinilaiatau dinilai dengan angka-angka. seperti pada jurnal (
dengan angka-angka. seperti pada jurnal ( Budgeting Budgeting Research: Research: Three Three Theoretical Theoretical Perspectives
Perspectives and and Criteria Criteria for for Selective Selective IntegrationIntegration ('o('oalaleskeski, i, ans, ans, *u*uft, ft, ++ Sh
Shieieldlds, s, )/ )/ DaDalalam m DjDjamamhuhuri ri ). ). DiDimamana na dadalalam m jujurnrnal al inini i pepenenelilititi memanfaaatkan
memanfaaatkan tiga ilmu sosial, ytiga ilmu sosial, yakni ekonomi, psikoloakni ekonomi, psikologi dan sosiologi, gi dan sosiologi, kemudiankemudian men
menjelajelaskaskan n hubhubungungan an sebsebab ab akiakibat bat yayang ng terterjadi jadi di di balbalik ik prapraktiktik k penpenganganggaggaranran dengan lebih menyeluruh.
dengan lebih menyeluruh.
Sebaliknya penelitian kualitatif (sains), menilai kejadiaan sosial merupakan Sebaliknya penelitian kualitatif (sains), menilai kejadiaan sosial merupakan diluar indiidu dan untuk memahaminya harus dilakukan dengan obserasi yang diluar indiidu dan untuk memahaminya harus dilakukan dengan obserasi yang mend
mendalam. #erdebatan antara penelitian kualitatalam. #erdebatan antara penelitian kualitatif if dan kuantitatidan kuantitatif f sampasampai i saat inisaat ini ma
masisih h teterurus s beberlrlanangsgsunung, g, sehsehiningggga a mumuncncul ul jajalalan n tetengngah ah ataatau u alalteternrnatiatif f ununtutuk k memadukan kedua metode penelitian yaitu mi0ed method.
memadukan kedua metode penelitian yaitu mi0ed method. %enurut Djamhuri ()%enurut Djamhuri () bah1a
bah1a %odel %odel risetriset mixmixed ed metmethodhodss hanyalah salah satu contoh yang mungkin bisahanyalah salah satu contoh yang mungkin bisa di1ujudkan melalui cara pandang yang nonkonensional. Sesuai dengan istilah yang di1ujudkan melalui cara pandang yang nonkonensional. Sesuai dengan istilah yang di
digugunanakakan n sesebabagagai i papadadananan n dadari ri cacara ra papandndanang g nononknkononeensnsioionanal, l, isistitilalahh nonkonensional lebih menekankan kepada cara pandang yang tidak monolitik dan nonkonensional lebih menekankan kepada cara pandang yang tidak monolitik dan tidak didasarkan atas
tidak didasarkan atas logika dan pemikiran yang mengedepankan oposisi biner.logika dan pemikiran yang mengedepankan oposisi biner.
Dari beberapa penjelasan diatas maka kami tertarik untuk menyusun makalah Dari beberapa penjelasan diatas maka kami tertarik untuk menyusun makalah yang terkai dengan pembuktian akkuntansi sebagai sains alam ataukah sain social. yang terkai dengan pembuktian akkuntansi sebagai sains alam ataukah sain social.
1. Pengertian Akuntansi
#engetahuan mengenai akuntansi dapat dilihat dari beberapa pengertian diantaranya, akuntansi didefinisikan oleh American Accounting Assosietion sebagai proses mengedintifikasikan ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (Soemarso, 2).
$kuntansi menurut Accounting Principle Board ($#B) dalam Statement 3o. 4 disebutkan2 Akuntansi adalah sebuah kegiatan asa !service activit"# fungsin"a adalah untuk memberikan informasi kuantitatif$ umumn"a "ang bersifat finansial$ tentang entitas%entitas ekonomi "ang dianggap berguna dalam pengambilan keputusan%keputusan ekonomi$ dalam penentuan pilihan%pilihan logis di antara tindakan%tindakan alternatif& sedangkan American Institute of Certified Public Accountants ($5'#$) dalam Accounting Terminology Bulletin 3o. , tahun !6 menyatakan2 Akuntansi adalah seni pencatatan$ pengelompokkan dan pengikhtisaran dengan cara "ang berarti$ atas semua transaksi dan keadian "ang
bersifat keuangan$ serta penafsiran hasil%hasiln"a& sementara beberapa pakar menyebutkan defenisi $kuntansi sebagai berikut 2 Paul Grady dalam $RS 3o. &, $5'#$, !"6, mendefenisikan2 Akuntansi merupakan suatu bod" of kno'ledge serta fungsi organisasi "ang secara sistematik$ orisinal dan autentik$ mencatat$ mengklasiflkasikan$ memproses$ mengikhtisarkan$ menganalisis$ menginterpretasikan seluruh transaksi dan keadian serta karakter keuangan "ang teradi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka men"ediakan informasi "ang berarti "ang dibutuhkan manaemen sebagai laporan dan pertanggunga'aban atas keperca"aan "ang diteriman"a&
Dari pengertian akuntansi diatas dapat disimpulkan bah1a akuntansi adalah bod" of kno'ledge atau seperangkat pengetahuan yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran dan 7tindakan8 digunakan untuk memberikan informasi kepada pengguan dengan memadukan seni dalam mencatat, mengelompokan,, dan mengikhtisarkan, sampai pada menafsirkan hasil dari transaksi keuangan.
. Akuntansi se!agai "Sains Ala#$
%enurut 9ikipedia/ Sains alam atau ilmu pengetahuan alam (natural science) merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam
dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun. #enelitian kuantitif dengan menggunakan alat statistic diakui semenjak abad ke-: sampai saat ini. #enelitian kuantatif bersumber dari filsafat positiisme 'omte yang menolak metaphsik dan teologi atau setidak-tidaknya menudukan methapisik dan teologik sebagai primitif (%uhadjir, 2).
#enelitian kuantitatif (Sains $lam) merupakan penelitian yang terstruktur dan sistematis terhadap fenomena yang terjadi. Dalam penelitian bisnis, penelitian kuantitaif di artikan sebagai suatu inestigasi yang sistemis, terkontrol, empiris dan kritis mengenai suatu fenomena yang menjadi perhatian pengambilan keputusan menejerial (Daid dan 'o;en;a dalam <uncoro, 2).
#enelitian kuntitatif dalam ilmu akuntansi lebih dikenal sebagai penelitian positiistik yang didasarkan pada ilmu filsafat yaitu terkait ontolologi. =ri1iyono (2&), menjelaskan paradigm positiisme menekankan diri pada (praktek) akuntansi sebagaimana adanya (as it is).
Sebuah paper yang tulis oleh Djamhuri (), menjelaskan bah1a dari ilmu pengetahuan positivistadalah naturalism. #rinsip ini menekankan pada keyakinan bah1a asumsi-asumsi serta metoda yang la;im diterapkan dalam ilmu pengetahuan alam sepenuhnya bisa diterapkan dalam mengkaji fenomena sosial. Dua prinsip lainnya yang menjadi karakteristik ilmu pengetahuan yang berperspektif positiism adalah pertama, orientasinya untuk menghasilkan hukum-hukum
keilmuan dari setiap kajian atau penelitian keilmuan yang dilakukan, serta, yang kedua, sikap dan pandangan ilmu pengetahuan yang menempatkan fakta sebagai satu-satunya dasar dari semua pernyataan ilmiah seperti teori atau hukum-hukum keilmuan. #rinsip pertama la;im dikenal dengan prinsip nomothetical atau nomotetik (Smith, !!: dalam Djamhuri, )
Dari berbagai paparan atas penelitian <uantitatif atau positiisme maka kesimpulan yang bisa diambil adalah secara umum penelitian ini cenderung melihat realitas>kenyataan disekitarnya yang mana bersifat tetap dan tidak mengalami perubahan yang pada akhirnya dinilai dengan angka-angka (matematika).
%. Akuntansi se!agai "Sains S&sial$
$kuntansi sebagai sains social dapat dibuktikan dengan pendapat yang dikemukakan oleh %aut; (!") yang menyatakan bah1a 7 Akuntansi berurusan dengan perusahan$ "ang merupakan kelompok sosial( akuntansi berkaitan dengan transaksi dan peristi'a ekonomik lain "ang memiliki konsekuensi sosial dan mempengaruhi hubungan sosial( akuntansi menghasilkan pengetahuan "ang berguna dan bermakna bagi manusia "ang terlibat dalam aktivitas "ang memiliki implikasi sosial( akuntansi terutama bersifat mental& atas dasar pedoman "ang tersedia tersebut$ akuntansi adalah sebuah sanis sosial) selain itu adapaun pembuktian yang dilakukan oleh Roslender (!!) yang meneruskan apa yang dirintis oleh Burell + %organ (!&!) dengan menulis buku khusus membahas akuntansi modern dilihat dari sudut pandang sosiologi. meskipun berbeda dalam melakukan kategorisasi prespektif sosiologisnya namun bisa dikatakan kedua taksonomi tersebut juga serupa dalam hal-hal yang sama yakni menggunakan pendekatan bipolar continuum untuk dua hal yang ingin dijadikan dasar pengkategorian. %odel ?uadran Burrell dan %organ (!&!) dibangun di atas dua
dimensi independen yang diletakkan berdasarkan asumsi atas karekter hakikat dari ilmu pengetahuan sosial dan masyarakat. <emudian dalam ilmu sifat dasar social terdapat empat asusmsi dasar oleh Burrel dan %organ (!&!) 2
1. Ontology 2 asumsi-asumsi yang membahas hal yang sangat esensial mengenai fenomena yang diselidiki. $pakah sesuatu itu benar-benar ada atau hanya merupakan ide yang ada dalam pikiran.
2. Epistemology2 asumsi-asumsi yang membahas bagaimana asal-usul suatu fenomena a1alnya dipahami sehingga kemudian muncul sebagai pengetahuan yang dipelajari manusia.
3. Human nature2 asumsi-asumsi yang membahas apakah manusia dipengaruhi atau ditentukan oleh lingkungannya atau manusia memiliki kehendak bebas dan bisa menentukan sendiri seperti apa lingkungannya. 4. Methodology2 ketiga asumsi sebelumnya menentukan metodologi apa yang
akan digunakan ketika menyelidiki suatu fenomena.
Dari asumsi diatas bisa dilihat bah1a point - Ontology! Epistemology! dan Human nature" merupakan bagian dari cabang ilmu filsafat, yang mempunyai tujuan yang berbeda seperti yang telah dibahas, sehingga dapat disimpulkan bah1a ketiga asumsi diatas memiliki hubungan erat dengan dengan Methodology dimana setiap masing-masing asumsi yang
akan digunakan akan berpengaruh pada methodology atau cara penelitian yang akan dilakukan dan bagaimana pengetahuan yang akan didapatkan. Sehingga penyebab dari adanya asumsi dasar ontologi, epistemology dan hakikat manusia, maka timbulah berbagai macam perspektif atas ilmu pengetahuan dalam mencari suatu kebenaran, dan dampaknya atas perbedaaan tersebut adalah timbulah konsekuensi saling klaim pembenaran
dan penyalahana dari paradigma riset yang dilakukan.
'. Paradig#a Penelitian
$da dua titik ekstrem pada pandangan tersebut. Salah satunya memandang bah1a realitas sosial adalah sesuatu yang kokoh (hard ), eksternal dan objektif. Sedangkan pandangan kedua lebih menekankan pentingnya pengalaman subjektif indiidu dalam menciptakan dunia social <edua titik ekstrem subjektif dan objektif ini memiliki pendekatan dan asumsi yang berbeda terhadap ilmu sosial. #erbedaan tersebut digambarkan dalam skema oleh Burrel dan %organ (!&!). $dapun perdebatan keduanya sebagai berikut 2
a. N&#inalis#e ( )ealis#e * +e!at Ont&l&gi
3ominalisme berasumsi bah1a dunia sosial berada diluar indiisu dan tidak lebih dari sekedar nama, konsep dan label yang digunakan untuk membentuk realitas. Realisme menyatakan bah1a dunia sosial berada di luar indiidu adalah dunia nyata yang terbuat memiliki struktur keras, nyata dan relatif, dan secara realita.
.
!. Anti P&siti,is#e ( P&siti,is#e * +e!at E-iste#&l&gi
$nti #ositiisme berusaha untuk mencari aturan atau kebiasaan dalam dunia sosial. $nti #ositiisme menganggap dunia sosial adalah reltifisik dan hanya dapat dipahami dari sisi pandang indiidual yang terlibat secara langsung dalam aktiitas yang sedang diteliti. Sedangkan positiisme menjelaskan dan memperkirakan apa yang terjadi dalam dunia sosial dengan meneliti kebisaan serta hubungan kausal antara elemen-elemen yang saling berhubungan. Berdasarkan pada pendekatan tradisional didominasi ilmu natural.
. /&luntaris#e ( +eter#inis#e * +e!at Hakikat Manusia
$liran determenisme memandang bah1a manusia dan aktiitasnya sanat ditentukan oleh situasi atau 7lingkungan8 dimana dia berada. Sebaliknya aliran oluntarisme memandang bah1a manusia sangat mandiri dan bebas.
d. Idi&gra0ik N&#etheti* Met&d&l&gi
5ndiografik memandang bah1a seseorang hanya dapat memahami dunia sosial dengan mengumpulkan informasi atau pengetahuan pertama dari subjek dengan mendekatkan peneliti dengan subjek didapatkan detail yang lengkap mengenai sejarah dan latar belakang. 5ndiografik menekankan analisa secara subjektif yang didapatkan dengan masuk ke dalam situasi yang terjadi. Sedangkan nomethetic menekankan pada oentingnya pelaksanaan penelitian berdasarkan pada teknik dan sistematis, di mana difokuskan pada proses pengujian hipotesis dengan serangkaian tes, teknik kuantitatif untuk analisis data, surey, kuesioner, tes kepribadian maupun alat pengujian standar lainnya.
2. Pe#!agian Paradig#a dala# Penelitian Akuntansi
Dalam sosiologi, terutama sosiologi organisasi, Burrell dan %organ (!&!) bisa dikatakan sebagai peletak fondasi atas kategorisasi secara sistematik perspektif
sosiologis dalam pengkajian atas masalah-masalah organisasi dalam mana akuntansi termasuk di dalamnya. dalam dimensi ilmu pengetahuan sosial Burrell dan %organ (!&!) membagi ke dalam empat elemen yang saling berhubungan satu dengan
lainnya, yaitu elemen ontologi, elemen epistemologi, elemen hakikat dan karakter dasar manusia, serta yang terakhir, elemen methodolog"& $khirnya keempat elemen tersebut oleh Burrell dan %organ (!&!) digabungkan dengan polaritas dimensi realitas sosial, pengetahuan dan perilaku manusia yang subyektif-obyektif sehingga perpotongannya membentuk kuadran yang merepresentasikan perspektif atau paradigma sosiologi , yaitu functionalism$ interpretive$ radical humanist$ dan
radical structuralist .
<uadran #aradigma 5lmu Sosial, Burrell dan *organ (!&!)
i. +unctionalism
#aradigma ini digunakan mengarah pada realitas, positifisme, determinisme dan omothetic. Selanjutnya paradigma ini memiliki pendekatan yang berusaha untuk menjelaskan hubungan sosial dengan jalan rasional, dengan orentasi yang pragmatik berkaitan dengan pengetahuan yang tepat guna serta dapat langsung memecahkan masalah. #aradigma ini yang dikatakan oleh 'hua (!:") lebih menekankan pada ilmu pengetahuan yang terfokus pada teori dan praktek. Dalam penelitian akuntansi paradigma fungsionalis sering digunakan sehinga dikatakan sebagai paradigma arus utama karena memisahkan secara jelas antara subjek dan obyek. 'ontohnya penelitian yang menggabungkan antara akuntansi dan matematika.
ii& Interpretive
#aradigma ini menggunakan cara pandang para nominalis yang melihat realitas sosial sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas, dan bukanlah sesuatu
yang nyata, melainkan hanyalah penamaan atas sesuatu yang diciptakan oleh manusia atau merupakan produk manusia itu sendiri. Dengan demikian, realitas sosial merupakan sesuatu yang berada pada dalam diri manusia, sehingga bersifat subjektif bukan objektif . %enurut 'hua (!::),
interpretive perspective merujuk kepada tradisi intelektual yang berakar pada gagasan para filosof idelais @erman. Dalam tulisan Djhamuri () berdasarkan 'hua (!::), lebih menjelaskan karakteristik interpretivism dari pada mendefinisikannya. =erdapat point pentng yang bisa di identifikasikan, yaitu bah1a tradisi interpretiisme ini menekankan pada upaya mengontruksi
!contrutctivis# dan menafsirkan tindakan masyarakat, baik melalui pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya maupun sebagaimana yang direfleksikan melalui pengalamn mereka (aktor atau pelaku) yang terlibat dalam tindakan sosial. Aleh sebab itu, tujuan sosiologi interpretive adalah menemukan makna tersembunyi yang ada dibalik tindakan-tindakan sosial sebagaimana dipahami oleh para pelaku (aktor yang diteliti) melalui suatu upaya pemahaman yang baik.
iii. Radical ,umanist
#aradigma ini memiliki ciri utama yang khas seperti komitmennya terhadap subyektifitas, constructivist , dan keyakinannya bah1a ilmu pengetahuan seharusnya berfungsi sebagai alat untuk menaikkan harkat kemanusiaan mereka yang tertindas oleh sistem yang ada sekarang ini (emancipator"). <erangka referensi yang dugunakan untuk memendang pentingnya masyarakat tidak ada pembatasan dalam pengaturan sosial. 'iri dasar paradigma ini bah1a kesadaran manusia didominasi oleh struktur idiologi
kuat yang berinteraksi dengan dirinya. Dengan demikian titik sentral paradigma ini adalah kesadaran manusia.
iv& Radical Structuralist
#aradigma ini adalah adalah subyektifisme dengan menggunakan sosiologi perubahan radikal. #aradigma ini mengacu pada perubahan radikal, emansipasi melalui aktiitas keilmuan, namun paradigma ini tidak memiliki komitmen subyektif dan kontruktiis. 5nti focus paradigma ini adalah hubungan struktural antara dunia sosial dan realitas. <arakter utama, menurut
=riyu1ono (), terletak pada usaha dekonstruksi yang dilakukan terhadap semua bentuk logosentrisme yang dibuat oleh modernisme.
Kesi#-ulan
Dari berbagai penjelasan di atas terkait pertanyaan pokok apakah akuntansi sebagai sains alam ataukah sosial dapat dija1ab dengan beberapa pandangan yaitu %aut; (!"), yang menyatakan bah1a akuntansi selalu berhubungan dengan kegiatan social. <emudian Burrel dan %organ (!&!), yang menyatakan bah1a akuntansi bukan sains alam akan tetapi sains sosial. Dimana hal ini dibuktikan dengan adanya hakikat dari ilmu pengetahuan sosial dan masyarakat yang dikonseptualisasikan berdasarkan empat kumpulanasumsi asumsiOntology! Epistemology! Human nature dan Methodology" yang menjelaskan tentang dunia
social yang dilakukan oleh setiap indiidu yang terlibat.
Belkaoui$ Riahi Ahmed&-...)Teori Akuntansi Buku/)$0akarta: Salemba 1mpat&
Burrell, Cibson and Careth %organ. !&!. Sociological #aradigms and Arganisational $nalysis: 1lements of the Sociolog" of Corporate 2ife&*ondon2 einemann.
Djamhuri, $li. . Ilmu Pengetahuan Sosial dan Berbagai Paradigma dalam 3aian Akuntansi& =idak di #ublikasi.
,er"&-..4&)Teori Akuntansi)$0akarta: 3ecana Perenada *edia 5roup
Roslender%6illard$!-..7# 8 Reflections on the Interdiscilinar" prespectives on accounting proect) Critical Perspectives on Accounting()1'3 6E6
7$<F3=$3S5 SB$C$5 S$53S $*$%
$=$F S$53S SAS5$*8
6isusun 9ntuk *emenuhi Tugas *ata 3uliah Akuntansi *ultiparadigma
A* 2
Brigita Pinkan 4eilia
35%. 4"
+ian A5u Pus-ita
35%.4"!
6adli 6endi Mala7at
35%. 4"