• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANGAN RENCANA STRATEGIS KATA PENGANTAR"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Martapura Kelas II Tahun 2020-2024.

Pengadilan Agama Martapura adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan dan sekaligus merupakan kawal depan (provoost) Mahkamah Agung yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.

Penyusunan Rancangan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2020-2024 adalah merupakan amanat Undang-undang nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Pada Undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan Kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan sumbangsih pikiran dalam menyusun Rancangan Renstra Tahun 2020-2024. Semoga bermanfaat dan dapat mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan di wilayah hukum Pengadilan Agama Martapura.

Martapura, 2 Januari 2020

Ketua Pengadilan Agama Martapura

Rahmi Hidayati, M.Ag.

(2)

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Kondisi Umum 1

1.2. Potensi dan Permasalahan 2

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS 8

2.1.Visi dan Misi 8

2.2.Tujuan dan Sasaran Strategis 9

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 10

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Mahkamah Agung 10 3.2. Arah Kebijakan dan Strategis Pengadilan Agama 12

3.3. Kerangka Regulasi 13

3.4. Kerangka Kelembagaan 14

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 19

- Lampiran Matrik Renstra 22

(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. KONDISI UMUM

Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran Pengadilan Agama Martapura dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan. Pengadilan Agama Martapura merupakan lingkungan Peradilan Agama di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Martapura bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.

Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Agama Martapura. Rencana Strategis ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan, Rancangan Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang berkompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Martapura, baik lingkungan internal maupun external sebagaivariablestrategis.

Pengadilan Agama Martapura dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman tertinggi di Indonesia.

(4)

1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN

Analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunistis, Threats) adalah sesuatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan organisasi, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Analisis SWOT diperlukan untuk menyusun perencanaan pada Pengadilan Agama Martapura dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, melalui analisa SWOT dapat dilakukan identifikasi dan klasifikasi secara kuantitatif terhadap faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi jalannya organisasi, melihat berbagai alternatif kebijakan yang mungkin dilakukan berdasarkan peluang dan ancaman berikut alternatif solusinya.

Berdasarkan analisa SWOT yang dilaksanakan Pengadilan Agama Martapura, dapat dijabarkan potensi dan permasalahan sebagai berikut :

A. Kekuatan (Strength)

Kekuatan Pengadilan Agama Martapura Kelas II mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam peraturan perudang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian, mencakup :

1. Adanya kelembagaan dan kewenangan yang jelas. 2. AdanyaJob Descriptiondan SK Penunjukan. 3. Adanya Renstra atau Program Tahunan.

4. Adanya dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. 5. Adanya dukungan sistem berbasis web/desktop.

6. Adanya sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)

B. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Martapura Kelas II dirinci dalam beberapa hal, yakni :

1. Kurangnya jumlah dan kompetensi SDM bidang kepaniteraan dan kesekretariatan.

(5)

3 2. Kurangnya sarana dan prasarana, serta belum sesuai standar.

3. Gedung masih berstatus pinjam pakai dari pemerintah daerah 4. Kurangnya kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugas.

5. Masih terbatasnya dana perkara prodeo, dan belum tersedia dana Posyankum.

C. Peluang (Opportunities)

Berikut adalah peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Martapura Kelas II untuk melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa hal :

1. Kerjasama dan dukungan dari pemerintah daerah serta instansi terkait. 2. Adanya sistem aplikasi yang dapat memudahkan pelaksanaan tugas. 3. Adanya kerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank

Negara Indonesia.

4. Adanya kerjasama dan dukukangan dari kantor POS Martapura.. 5. Adanya kerjasama dan dukungan kepolisian setempat.

D. Tantangan yang dihadapi (Threats)

Berikut adalah tantangan-tantangan yang dihadapi Pengadilan Agama Martapura Kelas II, dimana tantangan yang dihadapi akan dipikirkan langkah dan jalan terbaik untuk mengatasinya. Adapun tantangan yang dihadapi antara lain :

1. Sering terjadinya pemadaman listrik tanpa pemberitahuan dari PLN setempat dan belum tersedianyaGenerator Set(Genset).

2. Kesadaran Hukum masyarakat yang masih rendah.

3. Terdapat oknum yang memalsukan produk Pengadilan Agama Martapura.

4. Struktur geografis, kondisi keamanan, dan luas wilayah yurisdiksi menjadi kendala bagi Jurusita untuk mengantar relaas.

(6)

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

2.1.VISI DAN MISI

Rancangan Rencana Strategis Pengadilan Agama Martapura Tahun 2020-2024 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan, pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundang-undangan untuk mencapai efektifitas dan efisiensi.

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Agama Martapura diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung Republik Indonesia yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005–2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2020-2024.

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Martapura. Visi Pengadilan Agama Martapura mengacu pada Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama adalah sebagai berikut :

“MEWUJUDKAN PENGADILAN AGAMA MARTAPURA YANG AGUNG.” Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan untuk mewujudkan visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.

(7)

5 Untuk mewujudkan visinya Pengadilan Agama Martapura menetapkan misi, yaitu sesuatu yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi, sebagai berikut :

1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparan.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat.

3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang

efektif dan efisien.

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentua yang berlaku.

2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Martapura. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Martapura adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.

2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2024, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Martapura adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.

3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan. 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.

(8)

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS

3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS MAHKAMAH AGUNG

Sesuai dengan arah pembangunan bidang hukum yang tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2024 Mahkamah Agung serta dalam rangka mewujudkan

visi Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia Yang Agung, maka

Mahkamah Agung menetapkan 8 sasaran sebagai berikut :

1) Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel. 2) Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

3) Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat terpinggirkan 4) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan

5) Meningkatnya pelaksanaan pembinaan bagi aparat tenaga teknis di lingkungan peradilan

6) Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal

7) Meningkatnya pelaksanaan penelitian, pendidikan dan pelatihan Sumber Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung

8) Meningkatnya transparansi pengelolaan SDM, keuangan dan asset.

Masing-masing sasaran strategis di atas memiliki arahan kebijakan sebagai berikut :

Sasaran Strategis 1 : Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Untuk mewujudkan sasaran strategis proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Penyempurnaan penerapan sistem kamar b. Pembatasan perkara kasasi

c. Proses berperkara yang sederhana dan murah d. Penguatan akses peradilan.

(9)

7

Sasaran Strategis 2 : Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara.

Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.

Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan dicapai dengan 3 (tiga) arah kebijakan sebagai berikut :

a. Pembebasan biaya perkara untuk masyarakat miskin, b. Sidang keliling/sitting plaatsdan

c. Pos pelayanan bantuan hukum.

Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan kepatuhan terhadap putusan

pengadilan.

Sasaran Strategis 5 : Meningkatknya hasil pembinaan bagi aparat tenaga teknis di lingkungan Peradilan.

Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya pelaksanaan pengawasan kinerja aparat peradilan secara optimal.

Untuk mewujudkan sasaran strategis peningkatan pengawasan aparatur peradilan, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Penguatan SDM pelaksana fungsi pengawasan

b. Penggunaan parameter obyektif dalam pelaksanaan pengawasan

c. Peningkatan akuntabilitas dan kualitas pelayanan peradilan bagi masyarakat

d. Redefinisi hubungan Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial sebagai mitra dalam pelaksanaan fungsi pengawasan.

Sasaran Strategis 7 : Meningkatnya pelaksanaan penelitan, pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Aparatur di lingkungan Mahkamah Agung.

Untuk mewujudkan sasaran strategis pengembangan sistem informasi yang terintegrasi dan menunjang sistem peradilan yang sederhana, transparan dan akuntabel, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

(10)

c. Pengembangan kompetensi sumber daya manusia berbasis TI

Sasaran Strategis 8 : Meningkatnya transparansi pengelolaan SDM, Keuangan dan Aset.

Untuk mewujudkan sasaran peningkatan kompetensi dan integritas SDM, ditetapkan arah kebijakan sebagai berikut :

a. Penataan pola rekrutment sumber daya manusia peradilan

b. Penataan pola promosi dan mutasi sumber daya manusia peradilan 3.2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGIS PENGADILAN AGAMA

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan, Pengadilan Agama Martapura menetapkan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut:

A. Peningkatan kinerja.

Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas sumber daya aparatur peradilan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan kinerja :

1. Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan mutasi sesuai dengan kompetensi

2. Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan masyarakat.

3. Menguasai SOP sesuai bidangnya

4. Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.

(11)

9

B. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima layanan. 2. Memiliki pejabat pengelola informasi dan dokumentasi dalam rangka

memberikan informasi kepada masyarakat pencari keadilan dalam rangka mewujudkan misi Mahkamah Agung.

3. Memiliki mekanisme penanganan pengaduan

4. Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik

3.3. KERANGKA REGULASI

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional secara tegas menyatakan bahwa kerangka regulasi menjadi bagian dari salah satu dokumen perencanaan pembangunan nasional. Pasal 4 ayat (2) menyatakan :

“RPJM Nasional merupakan penjabaran dari visi, misi dan Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada RPJM Nasional, yang memuat strategi pembangunan nasional, kebijakan umum, program kementerian/lembaga dan lintas kementerian/lembaga, kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiscal dalam rencana kerja yang berupakerangka regulasidan kerangka pendanaan.” Dalam melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2024 yang diamanatkan kepada setiap Kementerian/Lembaga maka Kementerian/Lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang dijadikan sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Kerangka regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku masyarakat dan penyelenggaraan Negara dalam rangka mencapai

(12)

Permen PPN/Kepala Bappenas Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan RPJMN 2020-2024 dan Peraturan Sesmen PPN/Bappenas tentang Juklak Nomor 2/Juklak/Sesmen/03/2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan tentang Pedoman Pengintegrasian Kerangka Regulasi dalam RPJMN.

Perlunya dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana strategis tahun 2020-2024 adalah :

a. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai kebutuhan pembangunan;

b. Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung pencapaian prioritas pembangunan;

c. Meningkatkan efisiensi pengalokasikan anggaran untuk keperluan pembentukan regulasi.

Pengadilan Agama Martapura Kelas II sebagai salah satu peradilan di bawah Mahkamah Agung dalam merealisasikan program pemerintah dan Mahkamah Agung yang dituangkan dalam RPJMN tahun 2020-2024 juga harus menetapkan kerangka regulasi, penetapan kerangka regulasi yang dIIuat Pengadilan Agama Martapura Kelas II sudah barang tentu akan selalu seiring dan selaras dengan arah kebijakan dan strategi Mahkamah Agung.

3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN

Pengadilan Agama Martapura Kelas II sebagai salah satu lembaga peradilan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus didukung dengan struktur organisasi yang kuat.

Mengenai organisasi dan tata kerja kepaniteraan dan kesekretariatan telah diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan.

(13)

11

1. Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II Pasal 104

(1) Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II adalah aparatur tata usaha Negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan tanggung jawab Ketua Pengadilan Agama Martapura Kelas II. (2) Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II dipimpin oleh Panitera

Pasal 105

Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang teknis dan administrasi perkara serta menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan perkara.

Pasal 107

Kepaniteraan Pengadilan Agama Kelas II, terdiri atas : a. Panitera Muda Permohonan

b. Panitera Muda Gugatan c. Panitera Muda Hukum

Pasal 108

Panitera Muda Permohonan mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang permohonan.

Pasal 110

Panitera Muda Gugatan mempunyai tugas melaksanakan administrasi perkara di bidang gugatan.

Pasal 112

Panitera Muda Hukum mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data perkara serta pelaporan.

2. Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II Pasal 315

(1) Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II adalah aparatur tata usahan negara yang dalam menjalankan tugas dan fungsinya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Ketua Pengadilan Agama Kelas II.

(14)

Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II mempunyai tugas melaksanakan pemberian dukungan di bidang administrasi, organisasi, keuangan, sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana di lingkungan Pengadilan Agama Kelas II.

Pasal 318

Kesekretariatan Pengadilan Agama Kelas II, terdiri atas :

a. Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan. b. Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana. c. Subbagian Umum dan Keuangan.

Pasal 319

Subbagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran, pengelolaan teknologi informasi dan statistik, serta pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.

Pasal 320

Subbagian Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan organisasi dan tata laksana.

Pasal 321

Subbagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan, perpustakaan, serta pengelolaan keuangan.

3. Kelompok Pejabat Fungsional Pasal 431

Kelompok Jabatan Fungsional dilingkungan Kepanitearan Peradilan terdiri atas :

a. Jabatan Fungsional Panitera Pengganti b. Jabatan Fungsional Jurusita

(15)

13 c. Jabatan Fungsional Pranata Peradilan

Pasal 432

Jabatan Fungsional Panitera Pengganti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 431 huruf a, mempunyai tugas memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan, baik pada pengadilan tingkat pertama maupun pengadilan tingkat banding.

Pasal 434

Jabatan Fungsional Jurusita sebagaimana dimaksud dalam Pasal 431 huruf b, mempunyai tugas memberikan dukungan atas terselenggaranya pelaksanaan persidangan dan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap pada Pengadilan Tingkat Pertama.

Pasal 436

Jabatan Fungsional Pranata Peradilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 431 huruf c, mempunyai tugas memberikan dukungan atas terselenggaranya proses administrasi perkara, baik pada Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tingkat Banding dan Pengadilan Tingkat Kasasi.

(16)

Bagan Organisasi Kesekretariatan Pengadilan Agama Martapura Kelas II

SEKRETARIS SUBBAGIAN PERENCANAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PELAPORAN SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATA LAKSANA SUBBAGIAN UMUM DAN KEUANGAN

Kelompok Jabatan Fungsional 1. Fungsional Arsiparis

2. Fungsional Perpustakaan 3. Fungsional Pranata Komputer 4. Fungsional Bendahara

Bagan Organisasi Kepaniteraan Pengadilan Agama Martapura Kelas II

PANITERA

PANITERA MUDA

PERMOHONAN PANITERA MUDAGUGATAN PANITERA MUDAHUKUM

Kelompok Jabatan Fungsional 1. Panitera Pengganti

2. Jurusita / Jurusita Pengganti 3. Pranata Peradilan

(17)

15

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, Pengadilan Agama Martapura Kelas II memiliki 3 program yang akan dilaksanakan. Program merupakan kumpulan kegiatan untuk mencapai sasaran dengan menggunakan target selama kurun waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Agama Martapura Kelas II, perlu ditetapkan berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Adapun program-program dan indikator kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :

A. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan tingkat banding dan tingkat pertama. Kegiatan pokok yang akan dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Martapura Kelas II sebagai berikut :

1. Perangkat pengolah data dan komunikasi, yaitu :

 Sarana dan prasarana percepatan penyelesaian perkara (pengolah data dan komunikasi)

 Sarana dan prasarana kesekretariatan (pengolah data dan komunikasi) 2. Peralatan dan fasilitas perkantoran, meliputi : peralatan dan fasilitas

perkantoran

(18)

Lainnya Mahkamah Agung

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung dIIuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini adalah :

1. Layanan dukungan manajemen pengadilan (non operasional perkantoran) 2. Layanan perkantoran, meliputi :

 Pembayaran gaji dan tunjangan

 Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. 3. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

4. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

5. Penyampaian berkas perkara banding, kasasi dan PK yang lengkap dan tepat waktu

6. Publikasi dan transparasi proses penyelesaian dan putusan perkara

7. Pelaksanaan monitoring administrasi kepaniteraan tata kerja dan tata kelola Peradilan Agama

C. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama

Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuk mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Martapura dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah : 1. Penyelesaian perkara Perdata Agama, meliputi :

 Memberikan pembebasan biaya perkara.

 Melaksanakan sidang diluar gedung pengadilan.  Melayani pelaksanaan perkara permohonan (voluntair)  Memberikan layanan bantuan hukum dilingkungan peradilan  Penyelesaian berkas perkara.

(19)

17 Indikator kinerja utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama dengan digambarkan sebagai berikut :

NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA

1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel

Persentase sisa perkara yang diselesaikan Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu

Persentase penurunan sisa perkara

Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum

 Banding  Kasasi  PK

Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan

2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaian perkara

Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu

Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi

Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu

Persentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus

3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan

Persentase perkara prodeo yang diselesaikan

Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan

Persentase perkara permohonan (voluntair) identitas hukum

Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)

4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan.

Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)

(20)

PENGADILAN AGAMA MARTAPURA

Visi : Mewujudkan Pengadilan Agama Martapura yang Agung.

Misi : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan trasnparan

2. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien

4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien

5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. No

Tujuan JangkaTarget Meneng ah

Sasaran Target (%) Strategis

Uraian Indikator kinerja Uraian Indikator kinerja 2020 2021 2022 2023 2024 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Anggaran(Rp)

1. Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan melalui proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentasesisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 100% 99% 96% 1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu c. Persentase penurunan sisa perkara d. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 100% 95% 70% 100% 96% 75% 100% 98% 85% 100% 99% 90% 100% 99% 96% Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Mahkamah Agung Pengada an sarana dan prasarana di lingkunga n Mahkama h Agung 1. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, yaitu : Sarana dan prasarana

percepatan

penyelesaian perkara (pengolah data dan komunikasi)

Sarana dan prasarana kesekretariatan (pengolah data dan komunikasi) 2. Peralatan dan fasilitas

perkantoran, meliputi : peralatan dan fasilitas perkantoran. 3. Gedung/bangunan,

meliputi gedung dan bangunan

(21)

2 • Banding • Kasasi • PK e. Index responden pencari keadian yang puas terhadap layanan peradilan 100% 100% 100% 95% • Banding • Kasasi • PK e. Index responden pencari keadian yang puas terhadap layanan peradilan 99% 100% 100% 85% 99% 100% 100% 90% 99% 100% 100% 90% 100% 100% 100% 90% 100% 100% 100% 95% 2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara a. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu d. Persentase putusan yang menarik 100% 15% 100% 100% 2. Peningkatan efektivitas pengelolaan penyelesaia n perkara a.Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu b. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi c. Persentase berkas perkara yang dimohonkan Banding, Kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat waktu d. Persentase putusan yang menarik perhatian 100% 1% 100% 100% 100% 5% 100% 100% 100% 8% 100% 100% 100% 12% 100% 100% 100% 15% 100% 100% Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung Pembinaa n adminstra si dan pengelola an keuangan badan urusan administr asi 1. Layanan dukungan manajemen pengadilan (non operasional perkantoran) 2. Layanan perkantoran, meliputi :

Pembayaran gaji dan tunjangan

Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran

3. Tindak lanjut pengaduan yang masuk

4. Tindak lanjut temuan yang masuk dari tim pemeriksa

5. Penyampaian berkas perkara banding, kasasi dan PK yang lengkap dan tepat waktu 6. Publikasi dan transparasi

proses penyelesaian dan putusan perkara 7. Pelaksanaan monitoring

(22)

masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus

kepaniteraan tata kerja dan tata kelola Peradilan Agama 3. Terwujudnya peningkatan akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung Pengadilan c. Persentase perkara permohonan (Voluntair) identitas hukum d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) 100% 100% 100% 100% 3. Meningkatny a akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan a.Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung Pengadilan c. Persentase perkara permohonan (Voluntair) identitas hukum d. Persentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) 100% 99% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Program peningkatan manajemen peradilan agama Peningkat an manajem en peradilan agama 1.Penyelesaian perkara perdata agama, meliputi : Memberikan pembebasan biaya perkara Melaksanakan sidang diluar gedung pengadilan Melayani pelaksanaan perkara permohonan (voluntair) Memberikan layanan bantuan hukum dilingkungan peradilan Penyelesaian berkas perkara 100%

(23)

4 4. Terwujudnya pelayanan prima bagi masyarakat pencari keadilan Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi). 100% 4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Persentase putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi). 100% 100% 100% 100% 100% Martapura, 02 Januari 2020

Ketua Pengadilan Agama Martapura

Rahmi Hidayati, M.Ag. NIP. 19780621200112003

(24)

diarahkan untuk merespon berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Rancangan Renstra ini merupakan upaya untuk menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang, tantangan, program yang ditetapkan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, serta output yang ingin dihasilkan danout comeyang diharapkan.

Rancangan Renstra Pengadilan Agama Martapura harus terus disempurnakan dari waktu ke waktu. Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.

Dengan Rancangan Renstra ini pula, diharapkan unit-unit kerja di lingkungan Pengadilan Agama Martapura memiliki pedoman yang dapat dijadikan penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2020 sampai dengan 2024, sehingga visi dan misi Pengadilan Agama Martapura dapat terwujud dengan baik.

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolak ukur kinerja Pengadilan Militer I-04 Palembang diselaraskan dengan arah kebijakan dan

Dari prnrlitian yang telah dilakukan dan penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa penguatan urikulum pendidikan agama islam bermuatan lokal ini sudah

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Negeri Sibolga diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah

Jika dalam spesifikasi teknis yang ditetapkan oleh Pertamina mensyaratkan Pemilik Kapal untuk menyediakan peralatan untuk Ship to Ship (STS) Transfer, maka Pemilik Kapal

syarat untuk para perawat yang ingin berperaktik di Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi harus melampirkan fotocopi ijazah, transkip nilai,

Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Sragen diselaraskan dengan arah kebijakan dan program

pendidikan dan pelatihan prajabatan Golongan III, II, dan I yang diselenggarakan dengan pola fasilitasi oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Kabupaten/Kota atau

Kasir dapat klik cetak untuk cetak stok barang Kondisi Akhir Sistem akan menampilkan data barang yang sudah