PAPER
PAPER
METODE SELEKSI
METODE SELEKSI
Kelas : A
Kelas : A
FAKULTAS PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
MALANG
2013
2013
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Pada umumnya perbaikan mutu genetik ternak dapat dilakukan dengan metode seleksi Pada umumnya perbaikan mutu genetik ternak dapat dilakukan dengan metode seleksi dan persilangan. Seleksi pada ternak dilakukan agar generasi berikutnya memiliki frekuensi dan persilangan. Seleksi pada ternak dilakukan agar generasi berikutnya memiliki frekuensi gen yang lebih seragam sesuai dengan yang dikehendaki pemulia, sedangkan dengan gen yang lebih seragam sesuai dengan yang dikehendaki pemulia, sedangkan dengan persilangan
persilangan maka maka akan akan menyebabkan menyebabkan penambahan penambahan variasi variasi gen gen pada pada generasi generasi selanjutnya.selanjutnya. Walaupun kedua metode tersebut saling bertolak belakang, namun keduanya dapat diarahkan Walaupun kedua metode tersebut saling bertolak belakang, namun keduanya dapat diarahkan untuk membentuk populasi yang memiliki mutu genetik lebih baik dari sebelumnya yang untuk membentuk populasi yang memiliki mutu genetik lebih baik dari sebelumnya yang ditunjukkan dengan penampilan sifat-sifat produksi dari sebelumnya.
ditunjukkan dengan penampilan sifat-sifat produksi dari sebelumnya.
Seleksi adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu Seleksi adalah suatu tindakan untuk memilih ternak yang dianggap mempunyai mutu genetik baik untuk dikembangbiakkan lebih lanjut serta memilih ternak yang dianggap genetik baik untuk dikembangbiakkan lebih lanjut serta memilih ternak yang dianggap kurang baik untuk disingkirkan dan tidak dikembangbiakkan lebih lanjut kurang baik untuk disingkirkan dan tidak dikembangbiakkan lebih lanjut (HANDIWIRAWAN, 2001). Terdapat dua macam seleksi yaitu
(HANDIWIRAWAN, 2001). Terdapat dua macam seleksi yaitu Seleksi AlamSeleksi Alam dan dan SeleksiSeleksi Buatan
Buatan.. Seleksi AlamSeleksi Alam adalah seleksi yang ditentukan oleh alam, sedangkan adalah seleksi yang ditentukan oleh alam, sedangkan Seleksi BuatanSeleksi Buatan adalah bila pengamatan atau penentuan dilakukan olehmanusia.
adalah bila pengamatan atau penentuan dilakukan olehmanusia.
Seleksi buatan dilakukan pemulia berdasarkan keunggulan yang dimiliki ternak sesuai Seleksi buatan dilakukan pemulia berdasarkan keunggulan yang dimiliki ternak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia/pasar. Hal ini dilakukan untuk mempercepat dengan keinginan dan kebutuhan manusia/pasar. Hal ini dilakukan untuk mempercepat perubahan
perubahan mutu mutu genetik genetik ternak. ternak. Ukuran Ukuran mutu mutu genetik genetik ternak ternak yang yang dipergunakan dipergunakan sebagaisebagai pegangan dalam
pegangan dalam melakukan melakukan seleksi, seleksi, salah salah satunya satunya adalah adalah Nilai Nilai Pemuliaan Pemuliaan (Breeding Va(Breeding Value)lue) ternak yang bersangkutan. Nilai Pemuliaan adalah penilaian dari mutu genetik ternak untuk ternak yang bersangkutan. Nilai Pemuliaan adalah penilaian dari mutu genetik ternak untuk suatu sifat tertentu, yang diberikan secara relatif atas dasar kedudukannya di dalam suatu sifat tertentu, yang diberikan secara relatif atas dasar kedudukannya di dalam populasinya. TRISLAWATI (20
populasinya. TRISLAWATI (2006) mengatakan terdapat 3 (tiga) macam metode seleksi yang06) mengatakan terdapat 3 (tiga) macam metode seleksi yang sering digunakan, diantaranya: (1)
sering digunakan, diantaranya: (1) Seleksi TandemSeleksi Tandem; (2); (2) Seleksi Batasan Sisihan BebasSeleksi Batasan Sisihan Bebas (Independent culling levels)
(Independent culling levels); dan (3); dan (3) Seleksi IndeksSeleksi Indeks. Pada papar ini akan dibahas tentang 3. Pada papar ini akan dibahas tentang 3 (tiga) macam metode seleksi tersebut.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
A.
A. Seleksi TandemSeleksi Tandem
Metode yang digunakan untuk menyeleksi dan memperbaiki satu karakter hingga Metode yang digunakan untuk menyeleksi dan memperbaiki satu karakter hingga tercapai batasan atau tingkat yang dikehendaki, kemudian selanjutnya melakukan seleksi tercapai batasan atau tingkat yang dikehendaki, kemudian selanjutnya melakukan seleksi untuk karakter lainnya. Dengan demikian peningkatan dan perbaikan karakter dilakukan untuk karakter lainnya. Dengan demikian peningkatan dan perbaikan karakter dilakukan secara bertahap. Cara ini paling umum dipergunakan dalam praktek.
secara bertahap. Cara ini paling umum dipergunakan dalam praktek. Contoh:
Contoh:
Bila terdapat sifat yang akn diperbaiki, misalnya tebal lemak punggung (X), Bila terdapat sifat yang akn diperbaiki, misalnya tebal lemak punggung (X), pertumbuhan berat badan (Y), dan konversi pakan (Z), maka setiap sifat akan diseleksi
pertumbuhan berat badan (Y), dan konversi pakan (Z), maka setiap sifat akan diseleksi secarasecara bergilir.
bergilir. Jadi, Jadi, mulai mulai menyeleksi menyeleksi sifat sifat X X sampai sampai tercapai tercapai tingkat tingkat produksi produksi yang yang diinginkan,diinginkan, kemudian bergilir pada sifat Y dan seterusnya.
kemudian bergilir pada sifat Y dan seterusnya.
Keefektifan ini sangat bergantung pada adanya korelasi antara sifat X, Y, dan Z yang Keefektifan ini sangat bergantung pada adanya korelasi antara sifat X, Y, dan Z yang diperbaiki. Bila terdapat korelasi antara sifat X dan Y maka dipilih sifat mana yang paling diperbaiki. Bila terdapat korelasi antara sifat X dan Y maka dipilih sifat mana yang paling mudah dan murah dalam pengukurannya. Bila sifat X yang dipilih maka sifat Y dengan mudah dan murah dalam pengukurannya. Bila sifat X yang dipilih maka sifat Y dengan sendirinya akan meningkat sebab ada respon terkait. Sebaliknya, bila antara sifat X dan Y sendirinya akan meningkat sebab ada respon terkait. Sebaliknya, bila antara sifat X dan Y negatif, maka bila sifat X yang dipilih (seleksi) maka sifat Y dengan sendirinya akan negatif, maka bila sifat X yang dipilih (seleksi) maka sifat Y dengan sendirinya akan menurun.
menurun.
Dari segi waktu, cara ini kurang efisien sebab memerlukan waktu, kecuali bila Dari segi waktu, cara ini kurang efisien sebab memerlukan waktu, kecuali bila sifat-sifat yang dipilih untuk diseleksi mempunyai korelasi positif atau negatif. Selain itu juga sifat yang dipilih untuk diseleksi mempunyai korelasi positif atau negatif. Selain itu juga membutuhkan banyak calon bibit untuk memulai seleksi ini. Setelah setiap sifat selesai membutuhkan banyak calon bibit untuk memulai seleksi ini. Setelah setiap sifat selesai diseleksi, dilakukan pengelompokan sehingga tersisa sedikit pada akhir seleksi.
diseleksi, dilakukan pengelompokan sehingga tersisa sedikit pada akhir seleksi. B.
B. Seleksi Batasan Sisihan Bebas (Independent culling levels)Seleksi Batasan Sisihan Bebas (Independent culling levels)
Melakukan seleksi ternak pada batasan nilai mutu fenotipik masing-masing sifat yang Melakukan seleksi ternak pada batasan nilai mutu fenotipik masing-masing sifat yang sudah ditentukan. Setiap ternak yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan akan sudah ditentukan. Setiap ternak yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan akan disisihkan (culled), setiap karakter harus melampaui batas minimum dan tidak ada disisihkan (culled), setiap karakter harus melampaui batas minimum dan tidak ada kompensasi dari satu karakter terhadap karakter lainnya.
kompensasi dari satu karakter terhadap karakter lainnya.
Dengan cara ini, misalnya seleksi terhadap 3 sifat X, Y, dan Z, dilakukan secara Dengan cara ini, misalnya seleksi terhadap 3 sifat X, Y, dan Z, dilakukan secara bersamaan
kemudian ditetapkan batas penyingkirannya atau batas syarat minimmal yang harus dimiliki kemudian ditetapkan batas penyingkirannya atau batas syarat minimmal yang harus dimiliki setiap sifat pada calon bibit. Setiap ternak yang tidak memiliki syarat minimal yang setiap sifat pada calon bibit. Setiap ternak yang tidak memiliki syarat minimal yang ditetapkan langsung disingkirkan (culled/diafkir).
ditetapkan langsung disingkirkan (culled/diafkir).
Jadi, bila tersedia 100 ekor calon bibit, mula-mula diseleksi sifat X, tersedia 80 ekor Jadi, bila tersedia 100 ekor calon bibit, mula-mula diseleksi sifat X, tersedia 80 ekor yang memenuh
yang memenuhi kriteria sifat tersebut, selanjutnya i kriteria sifat tersebut, selanjutnya seleksi terhadap sifat seleksi terhadap sifat Y, tersisa 60 Y, tersisa 60 ekorekor yang memenuhi kriteria sifat tersebut, selanjutnya seleksi terhadap sifat Z, dan yang yang memenuhi kriteria sifat tersebut, selanjutnya seleksi terhadap sifat Z, dan yang memenuhi kriteria terdapat pada 40 ekor ternak yang tersedia. Maka seleksi hanya dilakukan memenuhi kriteria terdapat pada 40 ekor ternak yang tersedia. Maka seleksi hanya dilakukan pada 40 ternak
pada 40 ternak yang tersisi yang tersisi yang memiliki syarat minimal yang memiliki syarat minimal untuk sifat X, Y, untuk sifat X, Y, dan Z, sejak dan Z, sejak awalawal sampai akhir seleksi. Jadi peternak tidak dibebani untuk memelihara 100 ekor ternak pada sampai akhir seleksi. Jadi peternak tidak dibebani untuk memelihara 100 ekor ternak pada awal program seleksi.
awal program seleksi.
Kelemahan cara ini yaitu intensitas seleksi setiap sifat menjadi kecil karena 3 sifat Kelemahan cara ini yaitu intensitas seleksi setiap sifat menjadi kecil karena 3 sifat sekaligus dan untuk mempertahankan populasi perlu mempertahankan ternak pengganti sekaligus dan untuk mempertahankan populasi perlu mempertahankan ternak pengganti ((replacement stock replacement stock ) yang cukup besar, yaitu sekitar 50%. Kelemahan lainnya, seekor ternak) yang cukup besar, yaitu sekitar 50%. Kelemahan lainnya, seekor ternak yang lemah pada salah satu sifat saja sudah harus gugur pada tahap seleksi awal. Padahal yang lemah pada salah satu sifat saja sudah harus gugur pada tahap seleksi awal. Padahal ternak tersebut kuat pada sifat lainnya.
ternak tersebut kuat pada sifat lainnya. C.
C. Seleksi IndeksSeleksi Indeks
Seleksi indeks merupakan suatu seleksi yang dilakukan berdasarkan penilaian seluruh Seleksi indeks merupakan suatu seleksi yang dilakukan berdasarkan penilaian seluruh perilaku
perilaku ternak ternak yang diyang digabung gabung (disebut (disebut total total score score atau atau indeks). indeks). Seperti Seperti diketahui diketahui nilai nilai atauatau batasan karakter dari ternak pada umumnya mempunyai kisaran tertentu, dari yang amat jelek batasan karakter dari ternak pada umumnya mempunyai kisaran tertentu, dari yang amat jelek hingga yang amat baik. Dengan adanya system indeks, suatu perilaku yang kurang baik dapat hingga yang amat baik. Dengan adanya system indeks, suatu perilaku yang kurang baik dapat dikompensasi dengan yang baik selama perilaku tersebut tidak bersifat fatal dan dikompensasi dengan yang baik selama perilaku tersebut tidak bersifat fatal dan penggabungan angk
penggabungan angka dari perilaku-perilaku karakter tersebut dinamakan indeks.a dari perilaku-perilaku karakter tersebut dinamakan indeks.
Metode indeks ini lebih baik untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan secara Metode indeks ini lebih baik untuk mendapatkan sifat-sifat yang diinginkan secara bersamaan dibandingkan
bersamaan dibandingkan metode “tandem metode “tandem selection” selection” dan “Independent dan “Independent cullingculling levelevels”ls”, tetapi, tetapi perhitungannya
perhitungannya lebih lebih sulit sulit karena karena perlu perlu diketahui diketahui parameter-parameter parameter-parameter genetik, genetik, seperti seperti nilainilai heritabilitas, korelasi genetik, korelasi fenotipik, dan pembobotan ekonomi untuk heritabilitas, korelasi genetik, korelasi fenotipik, dan pembobotan ekonomi untuk masing-masing sifat. Apabila semuanya telah diketahui, suatu indeks dibentuk. Nilai pemuliaan masing sifat. Apabila semuanya telah diketahui, suatu indeks dibentuk. Nilai pemuliaan akhirnya diduga berdasarkan indeks tersebut. Dalam sistem indeks karakter yang satu akan akhirnya diduga berdasarkan indeks tersebut. Dalam sistem indeks karakter yang satu akan terkompensasi oleh karakter lainnya.
terkompensasi oleh karakter lainnya.
Dengan seleksi indeks, setiap calon bibit diseleksi atas dasar atau nilai indeks yang Dengan seleksi indeks, setiap calon bibit diseleksi atas dasar atau nilai indeks yang merangkum sifat-sifat yang perlu ditingkatkan dengan rumus, sebagai berikut:
Keterangan: Keterangan: X
X11, X, X22,...,X,...,Xk k : nilai fenotip setiap sifat ke 1, 2, ..., k : nilai fenotip setiap sifat ke 1, 2, ..., k b
b11, b, b22,..., b,..., bk k : nilai koefisien untuk sifat ke 1, 2, ..., k: nilai koefisien untuk sifat ke 1, 2, ..., k Koefisien b
Koefisien b11, , bb22,..., b,..., bk k dicari melalui metode statistik, yaitu regresi ganda dengan dicari melalui metode statistik, yaitu regresi ganda dengan memasukkan faktor-faktor, seperti heritabilitas (h
memasukkan faktor-faktor, seperti heritabilitas (h22) setiap sifat, nilai ekonomis setiap sifat,) setiap sifat, nilai ekonomis setiap sifat, dan korelasi genetik dan fenotip antar sifat.
dan korelasi genetik dan fenotip antar sifat.
Kelemahan dari seleksi indeks adalah sebagai berikut: Kelemahan dari seleksi indeks adalah sebagai berikut:
1.
1. Memerlukan pencatatan yang rumit dan semua ternak harus dipelihara sampai akhirMemerlukan pencatatan yang rumit dan semua ternak harus dipelihara sampai akhir masa seleksi.
masa seleksi. 2.
2. Memerlukan fakta hMemerlukan fakta h22, nilai ekonomi dan korelasi genetik yang mungkin belum, nilai ekonomi dan korelasi genetik yang mungkin belum tersedia.
tersedia. 3.
3. Memerlukan alat komputasi cepat (komputer) untuk menghitung indeks.Memerlukan alat komputasi cepat (komputer) untuk menghitung indeks.
Kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi dengan meiliki hanya dua sampai tiga sifat Kelemahan-kelemahan tersebut dapat diatasi dengan meiliki hanya dua sampai tiga sifat penting saja untuk keperluan seleksi.
penting saja untuk keperluan seleksi.
Berikut ini contoh seleksi indeks ternak babi: Berikut ini contoh seleksi indeks ternak babi:
Keterangan: Keterangan: I
I = = IndeksIndeks ADG
ADG = = Pertambahan Pertambahan Berat Berat Badan Badan HarianHarian F
F = = Tebal Tebal Lemak Lemak PunggungPunggung FE
FE = = Efisiensi Efisiensi pakan pakan per per pertambahan pertambahan berat berat badan badan (lb/lb)(lb/lb)
Contoh: Contoh: Babi
Babi A, A, dengan dengan ADG ADG = = 1,9 1,9 F F = = 1,4 1,4 inchinch FE = 3,3
FE = 3,3 Babi
Babi B, B, dengan dengan ADG ADG = = 1,7 1,7 F F = = 1,2 1,2 inchinch FE = 2,5
FE = 2,5
Indeks = I = b
Indeks = I = b
11X
X
11+ b
+ b
22X
X
22+ ...b
+ ...b
k kX
X
k kI = 270 + (100 x ADG)
Indeks Babi A dan Babi B dapat dihitung dengan rumus di atas, yaitu sebagai berikut: Indeks Babi A dan Babi B dapat dihitung dengan rumus di atas, yaitu sebagai berikut: IIAA = 270 + (100 x 1,9) = 270 + (100 x 1,9) – – (150 x 1,4) (150 x 1,4) – – 35 x 3,3 = 134,5 35 x 3,3 = 134,5
IIBB = 270 + (100 x 1,7) = 270 + (100 x 1,7) – – (150 x 1,2) (150 x 1,2) – – 35 x 2,5 = 172,5 35 x 2,5 = 172,5
Dari data di atas, Babi A mempunyai pertumbuhan lebih baik, tetapi kualitas lemak Dari data di atas, Babi A mempunyai pertumbuhan lebih baik, tetapi kualitas lemak punggung d
punggung dan efisiensi penggunaan pakan B lebih menguan efisiensi penggunaan pakan B lebih menguntungkan.ntungkan.
Walaupun penyusunan skor dan seleksi ini lebih rumit, tetapi hasil peramalannya lebih tepat. Walaupun penyusunan skor dan seleksi ini lebih rumit, tetapi hasil peramalannya lebih tepat.
Khusus untuk seleksi Induk, mencari induk mana yang baik digunakan suatu indeks yang Khusus untuk seleksi Induk, mencari induk mana yang baik digunakan suatu indeks yang menggambarkan besar kecilnya produktifitas Seekor induk. Bentuk indeks yang digunakan menggambarkan besar kecilnya produktifitas Seekor induk. Bentuk indeks yang digunakan adalah:
adalah:
L = Jumlah anak yang lahir hidup L = Jumlah anak yang lahir hidup
L = Rataan jumlah anak yang lahir hidup L = Rataan jumlah anak yang lahir hidup W = Berat anak pada umur 21 hari
W = Berat anak pada umur 21 hari
W = Rataan berat anak pada umur 21 hari W = Rataan berat anak pada umur 21 hari
Rumus indeks induk hanya digunakan untuk membandingkan performans induk babi satu Rumus indeks induk hanya digunakan untuk membandingkan performans induk babi satu dengan lainnya. Namun untuk membandingkan performans antar anak-anak babi dan induk, dengan lainnya. Namun untuk membandingkan performans antar anak-anak babi dan induk, lebih baik digunakan ramalan produktivitas diwaktu mendatang, dengan rumus
lebih baik digunakan ramalan produktivitas diwaktu mendatang, dengan rumus Most Most Probable Sow Productivity
Probable Sow Productivity..
Indeks Induk = 100 + 6,5 (L - L) + 1,0 (W-W)
Indeks Induk = 100 + 6,5 (L - L) + 1,0 (W-W)
MPSP = 100 + b (Indeks Induk - 100)
MPSP = 100 + b (Indeks Induk - 100)
BAB III BAB III KESIMPULAN KESIMPULAN
Seleksi merupakan suatu upaya untuk memperbaiki mutu genetik ternak. Dalam Seleksi merupakan suatu upaya untuk memperbaiki mutu genetik ternak. Dalam melakukan seleksi, terdapat 3 (tiga) macam metode s
melakukan seleksi, terdapat 3 (tiga) macam metode seleksi yang sering digunakan yaitu:eleksi yang sering digunakan yaitu: 1.
1. Seleksi TandemSeleksi Tandem : Metode yang digunakan untuk menyeleksi dan memperbaiki satu : Metode yang digunakan untuk menyeleksi dan memperbaiki satu karakter hingga tercapai batasan atau tingkat yang dikehendaki, kemudian selanjutnya karakter hingga tercapai batasan atau tingkat yang dikehendaki, kemudian selanjutnya melakukan seleksi untuk karakter lainnya.
melakukan seleksi untuk karakter lainnya. 2.
2. Seleksi Batasan Sisihan Bebas (Independent culling levels)Seleksi Batasan Sisihan Bebas (Independent culling levels) : Melakukan seleksi ternak : Melakukan seleksi ternak pada
pada batasan batasan nilai nilai mutu mutu fenotipik fenotipik masing-masing masing-masing sifat sifat yang yang sudah sudah ditentukan. ditentukan. SetiapSetiap ternak yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan akan disisihkan (culled), ternak yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan akan disisihkan (culled), setiap karakter harus melampaui batas minimum dan tidak ada kompensasi dari satu setiap karakter harus melampaui batas minimum dan tidak ada kompensasi dari satu karakter terhadap karakter lainnya.
karakter terhadap karakter lainnya. 3.
3. Seleksi IndeksSeleksi Indeks : Seleksi indeks merupakan suatu seleksi yang dilakukan berdasarkan : Seleksi indeks merupakan suatu seleksi yang dilakukan berdasarkan penilaian seluruh perilaku ternak yang digabung
penilaian seluruh perilaku ternak yang digabung (disebut total score atau indeks).(disebut total score atau indeks).
Dari ketiga metode selksi tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, akan Dari ketiga metode selksi tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, akan tetapi metode yang paling baik untuk digunakan adalah metode seleksi Indeks, karena hasil tetapi metode yang paling baik untuk digunakan adalah metode seleksi Indeks, karena hasil seleksi (peramalan) lebih tepat.
Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Handiwirawan, E. 2001. Seleksi Pada Ternak Kerbau Berdasarkan Nilai Pemuliaan. Handiwirawan, E. 2001. Seleksi Pada Ternak Kerbau Berdasarkan Nilai Pemuliaan. Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Lokakarya Nasional Usaha Ternak Kerbau Mendukung Program Kecukupan Daging Sapi, Hal.79-88. Bogor
Sapi, Hal.79-88. Bogor
Montong, R. 2013. Pemuliaan Dan Sistem Perkawinan. Montong, R. 2013. Pemuliaan Dan Sistem Perkawinan. http://www.slideshare.net/RMontong/bab-v-pemuliaan-dan-perkawinan. Diakses: 16 http://www.slideshare.net/RMontong/bab-v-pemuliaan-dan-perkawinan. Diakses: 16 Desember 2013, 20:16
Desember 2013, 20:16
Trislawati, L. 2006. Seleksi Domba Garut Pejantan di Peternakan Ternak Domba Sehat Trislawati, L. 2006. Seleksi Domba Garut Pejantan di Peternakan Ternak Domba Sehat
Dompet Dhuafa Republika (tds
Dompet Dhuafa Republika (tds – – dd republika) Berdasarkan Ukuran-Ukuran Tubuh. dd republika) Berdasarkan Ukuran-Ukuran Tubuh. Skripsi. Fakultas Peternakan - Institut Pertanian Bogor