ISOLASI PATI DARI UBI KAYU ISOLASI PATI DARI UBI KAYU
A
A.. TTuujjuuaann
Adapun tujuan akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut : Adapun tujuan akan dicapai pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1.
1. MengetMengetahui ahui kandungakandungan patn pati yai yang tng terdapaerdapat pat pada ubi da ubi kayu.kayu. 2.
2. MengujMenguji karbi karbohidrohidrat (paat (pati) mti) melaluelalui uji i uji benedibenedict dan ct dan uji iuji iodin.odin.
B.
B. LaLandndasasan Tan Teoeoriri
Karbohidrat ialah sumber tenaga pilihan utama, lemak berada di tempat Karbohidrat ialah sumber tenaga pilihan utama, lemak berada di tempat kedua dan protein pula digunakan oleh sel badan untuk tujuan membina dan kedua dan protein pula digunakan oleh sel badan untuk tujuan membina dan memulihkan sel badan. Fungsi badan kita banyak bergantung kepada karbohidrat. memulihkan sel badan. Fungsi badan kita banyak bergantung kepada karbohidrat. Sel otak
Sel otak kita bergantung sepenuhnykita bergantung sepenuhnya a kepada karbohidrkepada karbohidrat sebagai at sebagai sumbesumber r tenagatenaga.. Lemak tidak digunakan oleh otak dan sistem saraf dan diet tinggi lemak menjadi Lemak tidak digunakan oleh otak dan sistem saraf dan diet tinggi lemak menjadi punca berbagai penyakit.
punca berbagai penyakit.
Karbohidrat seharusnya merangkumi kira-kira 50 peratus daripada jumlah Karbohidrat seharusnya merangkumi kira-kira 50 peratus daripada jumlah tenaga yang disumbang, dengan penekanan kepada sumber karbohidrat kompleks tenaga yang disumbang, dengan penekanan kepada sumber karbohidrat kompleks dan makanan kaya serat. Ramai orang tersilap tanggap tentang karbohidrat kerana dan makanan kaya serat. Ramai orang tersilap tanggap tentang karbohidrat kerana menyangka ia ‘menggemukkan’ (Utusan Malaysia, 2007).
menyangka ia ‘menggemukkan’ (Utusan Malaysia, 2007). Amilopektin ialah satu
Amilopektin ialah satu polimer polimer kanjikanji yang yang bercabbercabang-cabang-cabang. ang. TerdapTerdapatat ikatan glikosida α-1:4 dan ikatan glikosida α-1:6 yang terdapat pada titik cabang. ikatan glikosida α-1:4 dan ikatan glikosida α-1:6 yang terdapat pada titik cabang. Sa
Satu tu momolelekukul l amamililopopekektitin n memempmpununyai yai kikirara-k-kirira a 303000 00 momolelekukul l glglukoukosasa.. Amilopektin membentuk larutan ber
air. Ia menghasilkan warna merah ungu dengan iodin (http://wiki:Amilopektin.id.com).
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid dan keton atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisa. Nama karbohidrat berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini mempunyai rumus empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat” dan memiliki nisbah karbon terhadap hydrogen dan oksigen sebagai 1: 2:1. Sebagai contoh , rumus empiris D-glukosa adalah C6H12O6, yang juga dapat ditulis sebagai (CH2O)6 atau C6(H2O)6.Walaupun banyak karbohidrat yang umum sesuai dengan rumus empiris (CH2O)n , yang lain tidak memperlihatkan nisbah ini dan beberapa yang lain juga mengandung nitrogen, fosfor, atau sulfur.
Karbohidrat mempakan 'raksasa tidur' dalam bioteknologi, dan Indonesia adalah penghasil karbohidrat dari beras, ketela, jagung dan sagu dalam jumlah yang menakjubkan di dunia. Oleh karena itu riset daiam bidang enzim yang bekerja pada karbohidrat merupakan prioritas utama sebagai usaha untuk
meningkatkan nilai tambah ekonomi komoditas pertanian. a-Amilase adalah saiah satu enzim yang bekerja pada karbohidrat yang digunakan secara luas dalam industri makanan, tekstil, kertas, deterjen" bahan bakar dan memiiiki potensi aplikasi dalam kiinik, medis dan fine chemicnls. Saat ini a-amilase menempafL 30% total produksi enzim dunia. Butiran pati sebagai substrat amilase tersusrm oleh molekul-molekul amilosa dan atau amilopektin yang terorganisasi dalam
daerah amorf dan kristalin. Kebanyakan pati mengandung -1L35% amilosa. (Natalia dan Nurachman, 2008).
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi penting lainnya. Pati dan glikogen berperan sebagai penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsure structural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman, dan pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme
hewan. (Lehninger, 1982)
Uji benedict berdasarkan reduksi CU2+ menjadi CU+. Pada proses reduksi kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks (sitrat). Hal ini dilakukan untuk mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat. Produk oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis sangat kompleks dan banyak jumlahnya. (Ardiningsih, 2005).
Senyawa ini mengandung banyak (poli) satu-satuan monosakarida yang ikat mengikat malalui oksigen. Contohnya ialah : Pati (starch, amylum) dan glikogen. Yang pertama merupakan karbohidrat cadangan yang terdapat dalam tanaman, sedangkan yang kedua dijumpai dalam hewan. Pati umumnya terdiri dari dua fraksi yaitu amilosa dan amilopektin, perbedaannya antara lain ialah bahwa fraksi amilosa itu tidak bercabang sedangkan amilopektin bercabang. Jenis ikatan antara dua sakarida adalah 1,4-α-glikosidik. Bilamana ada dua cabang maka ikatan cabang adalah 1,6-α-glikosidik. (Martoharsono, 1991)
Pati merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan glikosidik. Berbagai macam pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya,
serta apakah lurus atau bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air panas. Fraksi terlarut tersebut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut amilopektin.(Winarno, 1982)
C. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Alat-alat
- Gelas kimia - Blender
- Gelas ukur - Kain penyaring - Timbangan - Pipet tetes - Tabung reaksi - Erlenmeyer - Corong - Kertas saring 2. Bahan-bahan
- Ubi kayu - Metanol
- Pati - Glukosa
- Pereaksi benedict - HCl 6 N
- NaOH 6 N - Larutan iodin 0,01 M - Akuades
D. Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Isolasi Pati
2. Uji Benedict
300 g ubi kayu
- Diaduk dalam 100 mL aquadest ±5 menit. - Disaring dengan kain saring.
Filtrat Residu
- Ditampung dalam gelas kimia. - Di (+) 100 mL aquadest.
- Diaduk, didiamkan ±10
Filtrat Endapan
- Didekantasi.
- Disuspensikan dengan 100 mL aquadest. - Didekantasi.
- Disuspensikan dengan 30 mL etanol 95%. - Disaring.
Residu (pati)
- Dikeringkan di udara terbuka. - Ditimbang.
% pati yang terbentuk = ... %
3. Uji Iodine
- Di (+) 5 mL reagen Benedict. - Di (+) 8 tetes larutan gula.
- Di (+) 5 mL reagen Benedict. - Di (+) 8 tetes larutan pati.
- Dikocok.
- Dipanaskan dalam air mendidih selama 3 menit. - Didinginkan.
Tabung 1, amati perubahan yang terjadi = ... ?
Tabung 2 amati perubahan yang terjadi = ... ?
E. Hasil dan Pembahasan
Karbohidrat didiefinisikan sebagai polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton. Karbohidrat dapat dibagi tiga kelompok yaitu monosakarida, oligosakarida dan
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
- Di (+) 2 tetes aquadest. - Di (+) 2 tetes HCl 6 N. - Di (+) 2 tetes NaOH 6 N. - Dikocok. - Di (+) 1 mL larutan iodin. - Dipanaskan di atas hot plate. - Didinginkan.
- Diamati perubahannya.
Tabung , amati perubahan yang terjadi
= ... ?
Tabung 2, amati perubahan yang terjadi =
... ?
Tabung 3, amati perubahan yang terjadi
polisakarida. Monosakarida merupakan sakar (gula) sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi unit lebih kecil walaupun dalam suasana lunak sekalipun. Gula yang paling banyak terdapat dialam, seperti ribosa, glukosa, fruktosa, dan manosa adalah rangkaian gula. Disakarida terdiri dari dua monosakarida yang digabungkan oleh suatu ikatan kovalen. Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida yang berikatan glikosida. Beberapa berfungsi sebagai bentuk penyimpan karbohidrat.
Polisakarida penyimpan paling penting adalah pati dan glikogen.
Pada percobaan ini akan diisolasi pati dari ubi kayu. Pati adalah nutrien polisakarida yang ditemukan dalam sel tumbuhan dan beberapa mikroorganisme dan dalam beberapa hal mempunyai keasaman dengan glikogen. ubi kayu terlebih dahulu dihaluskan dengan tujuan agar kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu mudah disaring. Pada proses isolasi pati dilakukan pemisahan dengan cara pengendapan, pada tehnik pengendapan yang dilakukan yaitu dengan cara dekantasi yang
merupakan proses pemisahan antara cairan dan pati. Proses dekantasi dilakukan lebih dari satu kali yang tujuannya supaya pati yang masih terdapat dan bercampur dalam cairan benar-benar terpisah. Pada percobaan ini juga dilakukan proses pemisahan pati dengan menggunakan pelarut metanol karena molekul pati mempunyai dua akhiran yang berbeda seperti pada amilopektin dan amilosa dalam struktur kimianya dengan gugus –OH nomor 4 yang bebas dan akhir pereduksi dengan gugus –OH bebas anomerik (1,4-α-D-Glukopiranosa). Artinya ikatan glikosida dapat terpisah dengan pereduksi gugus –OH sehingga kandungan pati yang terdapat dalam ubi kayu dapat
dipisahkan melalui dekantasi terakhir dengan menggunakan alkohol. Dan dalam percobaan ini kadar pati yang diperoleh dari hasil percobaan yang telah dilakukan
adalah 11,99 %.
Pada perlakuan selanjutnya pengujian karbohidrat (pati) dilakukan dengan 2 cara yaitu uji pereaksi Benedict dan uji iodin. Pereaksi benedict mengandung atom Cu yang terikat sebagai kompleks. Pereaksi ini dapat mengoksidasi gula pereduksi. pada uji pereaksi Benedict dilakukan pada dua tabung reaksi. Tabung reaksi 1 reagen benedict ditambahkan glukosa atau gula menghasilkan warna biru. Warna biru yang dihasilkan menandakan tidak adanya pembentukan kompleks dan tidak terbentuk gula pereduksi yang ditandai dengan tidak ada endapan yang terbentuk Sedangkan pada tabung reaksi 2 ditambahkan pati menghasilkan warna biru tua dan terbentuk endapan. Warna dan endapan yang diperoleh menandakan terjadinya pembentukan kompleks karena warna biru tua yang dihasilkan dari penambahan pereaksi Benedict pada pati membentuk kompleks dengan bermacam-macam molekul kecil.
Pada uji iodin dilakukan pada tiga tabung reaksi yang berbeda. setiap tabung ditetesi larutan pati yang kemudian ditambahkan dengan larutan yang berbeda-beda selanjutnya dilakukan penambahan Iodin disetiap tabung tersebut. Dari hasil yang diperoleh dimana pada tabung satu dan tabung dua berwarna putih keruh dan terdapat endapan, sedangkan pada tabung tiga berwarna putih keruh dan terdapat gel.
Secara teoritis, bila pati direaksikan dengan Iodin maka akan menghasilkan warna biru. Hal ini disebabkan karena terjadinya koordinasi antara ion
iodin dengan struktur pati yang berbentuk spiral. Bila pati dipanaskan spiral akan merenggang, molekul-molekul iodin terlepas hingga warna biru tersebut hilang namun pada percobaan ini warna biru tersebut tidak tampak melainkan warna putih keruh serta endapan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena polimer glukosa yang terdapat pada pati lebih kecil dari 5 sehingga tak memberikan warna yang sesuai dengan teori yang ada. Namun pada perlakuan ini terdapat pati yang berbentuk gel setelah dipanaskan. Hal ini karena pati dengan butiran besar menggembung pada suhu lebih rendah daripada pati berukuran kecil, sehingga bila pati yang dipanaskan dingin, maka akan membentuk gel.
F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
2. Dari hasil percobaan pada karbohidrat dalam sampel ubi kayu dengan uji benedict dan uji Iodin, yaitu uji Benedict dihasilkan warna biru (tabung 1),warna biru tua (tabung 2) serta terbentuk endapan dan uji Iodin dihasilkan warna merah dan terbentuk endapan (tabung 1 dan 2), dan warna merah untuk (tabung 3).
DAFTAR PUSTAKA
Ardiningsih, Puji. 2005. Penuntun Praktikum Biokimia Umum. Fakultas MIPA Universitas Haluoleo. Kendari
Lehninger, Albert. 1982. Dasar-dasar Biokimia. Erlangga. Jakarta. Martoharsono,Suharsono. 1991. Biokimia. UGM. Yogyakarta
Natalia.,Dessy., And Nurachman.,Zerly. 2008.” Enzim Pengubah Pati”. Kasusα -amilase dalam bakteri, ragi dan cacing tanah. KK Biokimia, FMIPA-ITB. Vol 1. Utusan Malaysia., 2007.” Karbohidrat Kompleks dan Manfaatnya”.Vol 1 – 3.
Winarno, F. 1982 . Kimia Pangan Dan Gizi. PT. Gramedia. Jakarta.
LAMPIRAN
1. PERHITUNGAN
Isolasi pati dari ubi kayu
Berat pati + kertas kosong = 1,182 g Berat kertas kosong = 37,169 g
Berat pati = Berat pati + kertas kosong - Berat kertas kosong =37,169 g - 1,182 g = 35, 987 g % Pati = x100% sampel Berat pati Berat = 100% 300 987 , 35 x g g = 11,99 % 1. Uji benedict Tabung Perubahan Sebelum dipanaskan Setelah dipanaskan 5 ml benedict + 8
tetes larutan gula Warna biru Warna tetap 5 ml benedict + 8
tetes larutan pati
Warna biru
muda dan keruh Warna Tetap
2. Uji Iodin
Sebelum dipanaskan
Setelah Dipanaskan 3 ml Pati +2 tetes
akuades + Iodin Terjadi endapan Tetap 3 ml Pati +2 tetes
HCl + Iodin Terjadi endapan Tetap 3 ml Pati +2 tetes
JURNAL DAN TUGAS PENDAHULUAN PRAKTIKUM BIOKIMIA UMUM PERCOBAAN II
HIDROLISIS KARBOHIDRAT
OLEH:
NAMA : AYU MELSARI PRATIWI
NO. STAMBUK : F1C110042
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : RAHMAWATI RUSDIN
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI 2012