• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DENGAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN PADA AKSEPTOR KB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DENGAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN PADA AKSEPTOR KB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Bidang ilmu: Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN DENGAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI

SUNTIK 3 BULAN PADA AKSEPTOR KB

Lena Juliana Harahap1 Lia Amelia2 Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

STIKes Darmais Padangsidimpuan lenajulianahrp@gmail.com

ABSTRAK

Program KB merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas penduduk. Salah satu jenis kontrasepsi efektif yang menjadi pilihan kaum ibu adalah KB suntik 3 Bulan, ini disebabkan karena aman, efektif, sederhana dan murah. Namun demikian KB suntik 3 Bulan juga memiliki banyak efek samping berupa amenorea, spotting dan menoragia seperti halnya kontrasepsi lainnya, maka dijumpai pula keluhan mual, sakit kepala dan pusing. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendektan cross sectional dengan jumah populasi 92 orang dan tekhnik pengambilan sampel yaitu total populasi sebanyak 92 orang akseptor KB suntik 3 Bulan dan di analisa dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan lama pemakaian dengan efek samping KB suntik 3 Bulan pada akseptor KB di Klinik Bidan Tapiani dengan nilai P = 0,000 (α < 0,05).Jadi dapat disimpulkan ada hubungan lama pemakaian dengan terjadinya efek samping pada akseptor KB, disarankan kepada petugas kesehatan agar membantu dalam menentukan kontrasepsi yang cocok pada akseptor dalam upaya meminimalisir terjadinya efek samping KB suntik 3 Bulan pada akseptor KB.

Kata Kunci : Lama pemakaian, efek samping , Akseptor KB

ABSTRACT

The KB Program is one of the Government's efforts to improve population quality. One of the effective types of contraceptives that are the choice of mothers is 3 months injectable, this is due to be safe, effective, simple and inexpensive. However, the 3-month injection also has many side effects of amenorrhea, spotting and menorrhagia as well as other contraceptives, so there are nausea, headache and dizziness. This research is analytic research with a cross sectional gauge with a population of 92 people and sampling technology, namely the total population of 92 aceptor, 3 months and analysis with Chi-square test. The results showed that there was an old connection with the side effect of the 3 months of injectable KB on the acceptor at the clinic, with a value of P = 0.000 (α < 0.05). So it can be concluded there is a long connection with the occurrence of side effects on the acceptor KB, advised to health personnel to assist in determining suitable contraceptives on the acceptor in order to minimize the occurrence of side effects of the injectable KB 3 months on a KB acceptor.

(2)

PENDAHULUAN

Program KB merupakan salah satu program pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas penduduk. Adanya perubahan paradigma program KB dari pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas ke arah pendekatan kesehatan, menunjukkan bahwa semakin pentingnya kualitas pelayanan KB. Kasus pergantian dini metode KB merupakan salah satu indikator adanya penurunan kualitas pelayanan KB, yang menunjukkan kurangnya informasi kepada akseptor mengenai permasalahan kontrasepsi, termasuk efek samping KB suntik yang menimbulkan efek samping utama gangguan pola haid yang merupakan sebab utama dari penghentian kontrasepsi suntik (Hartanto, 2014).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh WHO (World Health Organization) ternyata setelah kontrasepsi suntik dihentikan terjadi sedikit keterlambatan dalam kembalinya kesuburan, tetapi tidak ditemukan bukti bahwa kontrasepsi suntikan mengganggu fertilitas secara permanen. Lebih dari 50 persen yang pernah memakai KB suntik akan mengalami haid kembali setelah 6 bulan dan kira-kira 85 persen setelah satu tahun, lebih dari 60 persen yang pernah memakai KB suntik sudah hamil dalam waktu satu tahun dan lebih dari 90 persen dalam waktu 2 tahun (Hartanto, 2014).

Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), di Indonesia pilihan alat kontrasepsi suntik masih terbanyak diminati oleh para wanita yang berstatus kawin dengan persentase 58,7 persen untuk kontrasepsi suntik (Depkes RI, 2013). Jenis kontrasepsi suntik yang disediakan dalam program KB Nasional salah satunya adalah kontrasepsi suntik 3 bulan (depoprovera 150 mg) yang diberikan setiap tiga bulan. (Hartanto, 2014).

Di Sumatera Utara salah satu metode kontrasepsi yang banyak digunakan adalah kontrasepsi hormonal. Saat diperkenalkan pada tahun 1960, kontrasepsi hormonal menjadi sebuah perubahan drastis dari metode-metode tradisional sebelumnya. Metode kontrasepsi hormonal dianggap salah satu metode dengan tingkat efektivitas yang tinggi, tetapi pada pelaksanaannya penggunaan kontrasepsi ini banyak mengalami kendala-kendala baik yang disebabkan efek samping kontrasepsi itu sendiri terutama masalah terjadinya gangguan pola haid (Hartanto, 2014).

Tahun 2019 target nasional cakupan akseptor KB aktif adalah 90 %, kenyataannya tahun 2019 peserta KB aktif di Kota Padangsidimpuan masih jauh dari target yang diharapkan, dimana hanya 24.851 (58,65 %) peserta KB aktif dengan jenis metode kontrasepsi mayoritas yang dipakai adalah kontrasepsi suntikan 10.027 (40,29 %) di susul metode kontrasepsi pil, implan dan kontrasepsi pria (kontap) (BKKBN, 2019).

Klinik bidan Tapianni merupakan salah satu klinik yang cukup banyak dikunjungi oleh akseptor KB. Tahun 2019, dari 103 akseptor KB ditemukan 68 orang (66 %) akseptor yang memakai KB suntik 3 bulan (depoprovera), 20 orang (19 %) memakai pil, akseptor yang memakai kondom 10 orang (9,7 %), memakai cyclovem 5 orang (4,9 %). Dimana akseptor KB suntik 3 bulan (depoprovera) paling banyak mengalami ketidakteraturan siklus haid dan sakit kepala.

Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, dari 10 orang akseptor KB suntik 3 bulan (depoprovera) diketahui 8 orang mengalami gangguan haid dengan pemakaian lebih dari satu tahun dan 2 orang mengalami sakit kepala, dengan lama pemakaian kurang dari satu tahun. Didukung oleh banyaknya akseptor KB suntik 3 bulan (depoprovera) dengan latar belakang lama pemakaian kontrasepsi yang berbeda-beda serta banyaknya jenis efek samping, oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan lama pemakaian dengan efek samping kontrasepsi suntik 3 bulan pada akseptor KB di klinik bidan Tapianni Kota Padangsidimpuan Tahun 2019.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Lama Pemakaian dengan Efek Samping KB suntik 3 Bulan pada Akseptor KB

(3)

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan

cross sectional, untuk mengetahui hubungan lama pemakaian dengan efek samping kontrasepsi suntik 3 bulan pada akseptor KB. Penelitian ini dilaksanakan di klinik bidan Tapianni Kota Padangsidimpuan pada bulan Maret s/d Mei 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor KB suntik 3 bulan yang ada di klinik Tapianni dengan jumlah 92 orang. Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara total sampling, dimana semua populasi dijadikan sebagai sampel sebanyak 92 orang. Kemudian dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Squere.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Efek Samping KB Suntik 3 Bulan pada Akseptor KB di Klinik Bidan Tapianni Kota Padangsidimpuan Tahun 2020

No Efek Samping KB Suntik 3 Bulan Frekuensi %

1 Gangguan Haid 58 63,0

2 Sakit Kepala 34 37,0

Total 92 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa akseptor KB yang mengalami efeksamping KB Suntik 3 Bulan berupa gangguan haid sebanyak 58 orang (63,0%), dan yang mengalami sakit kepala sebanyak 34 orang (37,0%).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Lama Pemakaian di Klinik Bidan Tapianni Kota Padangsidimpuan Tahun 2020

No Lama Pemakaian Frekuensi %

1 ≤ 1 tahun 33 35,9

2 >1 tahun 59 64,1

Total 92 100

Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang lama pemakaian kurang dari 1 tahun sebanyak 33 orang (35,9 %) dan lama pemakaian lebih dari 1 tahun sebanyak 59 orang (64,1%).

Analisis Bivariat

Tabel 3. Hubungan Lama Pemakaian dengan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan

No Lama pemakaian

EfekSamping KB Suntik 3 bln

Total P value

Gangguan Haid Sakit Kepala

n % n % N %

0,000

1 1 tahun 7 21,2 26 78,8 33 100 2 > 1 tahun 51 86,4 8 13,6 59 100

(4)

lebih dari 1 tahun yang mengalami efek samping KB Suntik 3 Bulan berupa gangguan haid 51 orang (86,4%), yang mengalami sakit kepala 8 orang (13,6%).

Berdasarkan hasil uji statistic Chi_square diperoleh nilai p value = 0,000 (α < 0,05), sehingga Ho ditolak. Yang artinya ada hubungan yang signifikan antara lama pemakaian dengan efek samping KB Suntik 3 Bulan pada akseptor KB di klinik Bidan Tapianni Kota Padangsidimpuan Tahun 2020.

PEMBAHASAN

1. Hubungan Lama Pemakaian dengan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan

Berdasarkan lama pemakaian mayoritas responden memakai kontrasepsi KB Suntik 3 Bulan lebih dari satu tahun. Dari 59 responden lama pemakaian lebih dari 1 tahun yang mengalami efek samping KB Suntik 3 Bulan berupa gangguan haid 51 orang (86,4%), yang mengalami sakit kepala 8 orang (13,6%).

Hasil analisa bivariat melalui uji statistik dengan menggunakan uji Chi_square diperoleh nilai p value = 0,000 (α < 0,05) ), hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan lama pemakaian KB Suntik 3 Bulan dengan terjadinya efek samping. Dari 33 orang responden dengan lama pemakaian kurang dari 1 tahun mayoritas mengalami sakit kepala, hal ini dipengaruhi karena belum terlalu banyak penambahan progesteron, tetapi lebih kepada reaksi tubuh terhadap progesteron sehingga hormon progesteron mengalami penekanan yang berujung pada penekanan syaraf otak, stress dan riwayat penyakit migrain.

Responden dengan lama pemakaian lebih dari 1 tahun mayoritas mengalami efek samping gangguan haid, hal ini disebabkan pada pemakaian KB Suntik 3 Bulan dalam rentang waktu yang lebih lama cenderung lebih mempengaruhi perubahan progesteron karena terjadi penambahan. Penambahan progesteron inilah yang menyebabkan terjadinya pelebaran pembuluh darah vena di endometrium, yang akhirnya rapuh dan terjadi perdarahan lokal. menyebabkan hormon dalam tubuh tidak teratur sehingga berpengaruh terhadap terjadinya gangguan haid.

Menurut Hartanto (2014) gangguan pola haid yang terjadi tergantung pada lama pemakaian, dimana gangguan pola haid yang terjadi seperti perdarahan bercak/flek, perdarahan irregular (tidak teratur), amenorea dan perubahan frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang. Pada pemakaian lama, perubahan siklus menstruasi adalah efek samping yang paling umum. Pengguna suntikan KB dapat mengalami pendarahan atau spotting yang tidak teratur. Setelah setahun penggunaan KB suntik sekitar 50 persen wanita berhenti haid. Haid biasanya akan kembali dialami setelah suntikan dihentikan (Hartanto, 2014).

Pola haid yang normal dapat menjadi amenore, perdarahan ireguler, perdarahan bercak, perdarahan dalam frekuensi yang lama. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian. Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah besar. Insiden yang tertinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atropi endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler masih belum jelas dan nampaknya tidak ada hubungan dengan perubahan-perubahan dalam kadar hormon. DMPA lebih sering menyebabkan perdarahan dan amenorea (Hartanto, 2014).

Menurut asumsi peneliti pada pemakaian KB Suntik 3 Bulan dalam rentang waktu yang lebih lama cenderung lebih mempengaruhi perubahan progesteron karena terjadi penambahan. Akibatnya terjadi penumpukan yang mengakibatkan hormon dalam tubuh tidak teratur sehingga berpengaruh terhadap terjadinya gangguan haid. Sedangkan sakit kepala yang dialami responden bisa disebabkan reaksi tubuh terhadap progesteron, stress dan riwayat penyakit migrain yang diderita responden.

SIMPULAN

Ada hubungan yang signifikan antara lama pemakaian dengan efek samping KB Suntik 3 Bulan pada akseptor KB dengan nilai p value = 0,000.

(5)

SARAN

1. Bagi Bidan

Diharapkan kepada Bidan di klinik untuk lebih berhati – hati dalam menentukan jenis kontrasepsi yang sesuai dengan lama waktu pemakaian untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya efek samping dalam pemakaian kontrasepsi.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dalam rangka mengabdikan dirinya pada masyarakat sebagai tenaga kesehatan dan diharapkan kepada peneliti agar mampu memanfaatkan hasil penelitiannya ini sebagai pedoman atau sumber informasi dalam memberikan penyuluhan kesehatan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat menjadi bahan bacaan / referensi mengenai hubungan lama pemakaian dan riwayat pemakaian dengan efek samping KB Suntik 3 Bulan pada akseptor KB.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan tahapan penelitian yang lebih baik guna memperoleh hasil yang lebih maksimal dalam upaya pencegahan dan meminimalisir terjadinya efek samping dalam pemakaian kontrasepsi.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, S.2018. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo.

Glasier, A. Gebbie, A. 2012. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Edisi 4. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC

Hartanto, H. 2014. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Cetakan Kelima. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Iryanto, K. 2012. Keluarga Berencana untuk Paramedis dan Nonmedis. Cetakan Pertama. Bandung: Yrama Widya

Manuaba ,I.B.G. 2008. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.

Saifuddin, A.B. 2016. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawirohardjo

Winkjosastro, H. 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga Cetakan Kedelapan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Winkjosastro, H. 2017. Ilmu Kandungan. Edisi Kedua Cetakan Kelima. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Arwin, 2017. Proceeding of the National Academy of Sciencees [Diakses 11 Februari 2020].

Depkes RI 2019. Masalah Kependudukan dan Program KB. [Online]. Dari:http://kesmaspro.blogspot.com/2020-*---/05/masalah-kependudukan-daprogram-kb.html [Diakses 12 Februari 2020].

Olvista,2020.Depoprovera (Suntik KB) [Online]. Dari:]. http://olvista.com/kesehatan/depo-provera-suntik-kb-%E2%80%93-manfaat-efek-samping-dan-kontraindikasinya [Diakses 13 Februari 2020

Gambar

Tabel 3. Hubungan Lama Pemakaian dengan Efek Samping KB Suntik 3 Bulan

Referensi

Dokumen terkait

Efek samping penggunaan KB suntik 3 bulan pada akseptor KB suntik 3 bulan di Dusun Kebonsari Desa Sabrang Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember hampir seluruh responden

Berdasarkan tabel 2 distribusi frekuensi kejadian efek samping kontrasepsi suntik DMPA berupa kenaikan berat badan bahwa dari 51 (100%) responden yang mengalami efek

Berdasarkan hasil penelitian dengan membandingkan teori yang ada, maka dapat dikemukakan bahwa hubungan antara lama pemakaian KB suntik 3 bulan dengan gangguan menstruasi

pengetahuan akseptor KB suntik 3 bulanan tentang efek samping KB suntik 3 bulanan di Puskesmas II Kembaran Purwokerto Tahun 2009, mempunyai pengetahuan baik

Hasil ini dapat diartikan seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik tentang efek samping KB suntik maka akseptor akan memilih kontrasepsi KB suntik sedangkan yang memiliki

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mengalami keluhan akibat efek samping KB suntik, tiap responden merasakan keluhan dalam waktu yang berbeda setelah penggunaan,

Hubungan lama pemakaian kontrasepsi KB suntik DMPA dengan gangguan menstruasi digunakan uji Chi Square, berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa responden yang

Pemakaian KB suntik terhadap perubahan berat badan Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 74 responden sebagian besar 51,4% jenis KB suntik adalah suntik 3 bulan karena akseptor