Pengaruh Pasir Terhadap
Proses Pematangan Buah Mangga (
Magnifera
Indica
)
Karya Tulis Ilmiah
disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan
Oleh : Dimas Bagaskoro NISN : 161710015
SMA Al Muslim
Jalan Raya Setu, kp. Bahagia, Telp.88335907, Fax.8831167,88362227 TAMBUN – BEKASI
ii
KARYA TULIS ILMIAH
Pengaruh Pasir Terhadap Proses Pematangan Buah Mangga
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Dimas Bagaskoro
NIS : 161710015
telah disetujui dan dipertahankan di depan Dewan Penguji (Penyanggah) Pada tanggal ………
Yang dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji
Penyanggah Pembimbing
A.S. Wahyuni, S.S Is Daryani ST.
Tambun, ...2018 Kepala SMA Al Muslim
iii
MOTTO
iv
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum Wr.Wb,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-nya, sehingga penulis dapat menuliskan dan menyelesaikan karya tulis ini. Penulisan karya tulis ini dibuat dengan tujuan memperluas ilmu pengetahuan tentang masalah yang dibahas dan sebagai sarana informasi.
karya tulis sederhana yang dibuat penulis dengan segenap kemampuan dan pengalaman ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. adapun pihak tersebut adalah : 1. Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam mengerjakan karya tulis ini dan atas semua nikmat-Nya yang telah diberikan. 2. Ibu Dra. Reni Nurhidayati selaku kepala SMA al muslim yang telah memberikan arahan secara umum tentang penulisan karya tulis ini di tengah kesibukannya.
3. Ibu Siti Mugi Rahayu, S.Pd. selaku wakil kepala bidang kurikulum SMA al muslim yang juga telah memberikan arahan tentang penulisan karya tulis ini.
4. Ibu Is Daryani, S.T. selaku pembimbing yang telah memberikan arahan,
penjelasan, bantuan, dan bimbingan secara teknis dalam pembuatan karya tulis ini.
5. Segenap guru dan karyawan SMA al muslim yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
6. Ibunda dan Ayahanda tersayang yang telah banyak memberi do’a restunya dan dukungan moril dan materil kepada penulis secara penuh.
7. Keluarga 12 IPA 4 yang selalu mendukung, membantu, dan menyemangati penulis.
8. Serta teman-teman yang turut serta memotivasi penulis dalam penyelesaian karya tulis ini.
v
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih sangat jauh dari sempurna dan juga memiliki banyak kekurangan. Kritik dan saran sangat diharapkan demi meminimalisir kesalahan pada karya tulis ini di masa yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi semua yang membacanya.
Amin.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Bekasi,...2018
vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBARAN PENGESAHAN... ii MOTTO.... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... viii
ABSTRAK... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Perumusan Masalah... 2
C. Tujuan Penelitian... 2
D. Manfaat Penelitian... 2
BAB II KAJIAN TEORI... 3
A. Kajian Teori... 3
B. Hipotesis... 8
BAB III METODE PENELITIAN... 9
A. Jenis Penelitian... 9
B. Definisi Operasional... 9
C. Populasi dan Sampel... 9
D. Alat dan Bahan Penelitian... 10
E. Cara Penelitian... 10
F. Tempat dan Waktu... 10
G. Analisis Hasil... 10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 11
A. Hasil Penelitian... 11 B. Pembahasan... 12 BAB V PENUTUP... 14 A. Kesimpulan... 14 B. Saran... 14 DAFTAR PUSTAKA... 15
vii
LAMPIRAN... 16 DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 21
viii
DAFTAR TABEL
ix
Pengaruh Pasir Terhadap Proses Pematangan Buah Mangga Dimas Bagaskoro
XII IPA 4
NIS : 161710015
ABSTRAK
Proses pematangan buah sering dihubungkan dengan rangkaian perubahan yang tampak dilihat meliputi warna, aroma, konsistensi dan flavour (rasa dan bau). Pasir yang digunakan sebagai media simpan diharapkan dapat menekan laju respirasi serta transpirasi). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proses pematangan buah dengan menggunakan media pasir dan waktu yang efektif untuk proses mematangkan buah. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah eksperimental deskriptif atau interventional, yaitu penelitian dengan menggunakan media pasir sebagai media untuk mempercepat proses pematangan buah mangga. Proses pematangan buah mangga diamati dari hari ke- 1 sampai hari ke- 5 dibandingkan kontrol buah mangga tanpa media pasir. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada hari ke- 5 buah mangga pada media pasir sudah matang.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pematangan buah sering dihubungkan dengan rangkaian perubahan yang dilihat meliputi warna, aroma, konsistensi dan flavour (rasa dan bau). Perubahan sifat-sifat tersebut adalah yang mempengaruhi kemungkinan buah itu enak dimakan. Selama pematangan buah-buahan perubahan warna merupakan yang paling signifikan. Tanda kematangan pada kebanyakan buah adalah dengan hilagnya warna hijau kandungan klorofil buah yang sedang masak lama-kelamaan akan berkurang.
Alasan kenapa dipakaikannya pasir dalam
memantangkan buah mangga adalah karena pasir yang digunakan sebagai media simpan dapat diharapkan dapat menekan laju respirasi serta transpirasi. Menurut Ria (2012), ubi jalar yang disimpan menggunakan pasir dapat bertahan hingga 12 hari sampai ubi mengalami kerusakan (tumbuh tunas), sedangkan menurut Kurniati (2012) umur simpan buah salak yang disimpan menggunakan media pasir dapat bertahan hingga 23 hari sampai salak tidak layak jual. Hal ini disebabkan karena pasir adalah benda padat yang mampu menahan masuknya oksigen kedalam tempat penyimpanan hingga respirasi pada buah terhambat (Sari, 2011).
Proses pematangan buah diperlukan untuk
mendapatkan buah yang matang dan siap untuk dikonsumsi serta untuk mengetahui pengaruh media pasir dalam mematangkan buah mangga.
Mangga (Magnifera Indica) banyak disukai orang dan
2
banyak terutama pada musim panas. Hasil produksinya yang luar biasa hingga bisa mencapai 2000-10.000 buah per pohon per tahun. Jumlah yang teramat banyak ini sering kali terbuang sia-sia karena mengalami pembusukkan selama proses distribusi maupun penyimpanan. (Pracaya 2008).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bagaimana efektivitas pasir dalam proses pematangan buah mangga?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Tujuan umum :
Mengetahui proses pematangan buah dengan
menggunakan media. 2. Tujuan khusus :
Waktu yang efektif untuk proses mematangkan buah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menambah wawasan akan proses pematangan buah dengan perantara pasir.
2. Mengetahui perbedaan buah matang di pohon dengan yang matang dipasir.
3
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Mangga
Mangga (Mangifera indica) atau mempelam adalah nama sejenis buah dan sekaligus nama pohon yang termasuk ke dalam marga Mangifera dan suku Anacardiaceae yang memiliki sekitar 35-40 anggota.
Tanaman dan buah mangga berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur
batangnya (Habitus) termasuk kelompok Arboreus, yaitu tumbuhan
berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. a. Klasifikasi Ilmiah Kingdom : Plantae Kelas : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Famili : Anacardiaceae Genus : Mangifera Spesies : M. Indica b. Ciri-ciri
Tanaman ini adalah batangnya dapat mencapai ketinggian 10– 40 m. Daunnya berwarna kemerahan, keunguan, atau kekuningan pada saat muda dan bagian atasnya akan berubah menjadi hijau mengkilat dan bagian bawahnya menjadi berwarna hijau muda pada saat tua.
Buah mangga termasuk kedalam kelompok buah batu (Drupa)
yang berdaging dengan memiliki ukuran dan bentuk yang berbeda-beda bergantung pada spesiesnya, mulai dari bulat, bulat telur hingga lonjong memanjang Panjang buah berkisar antara 2,5–30 cm. Kulit buah mengga agak tebal berbintik kelenjar berwarna hijau, kekuningan
4
atau kemerahan saat masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat.
Berikut adalah beberapa jenis mangga : 1. Mangga Golek
Mangga Golek adalah Jenis mangga memiliki bentuk tidak bulat seperti buah mangga lainnya tapi justru terlihat sedikit memanjang. Buahnya memiliki ukuran tidak terlalu besar dengan panjang sekitar 0.9 meter. Buah ini memiliki rasasangat manis yang lebih dominan ketimbang rasa asamnya. Jika terlalu matang, maka kadar air dalam daging buah akan bertambah dan rasanya akan menyerupai buah pepaya dan apabila dalam kondisi matang sempurna, daging buah tebal serta lunak dengan warna kuning ke oranye, tanpa memiliki serat berlebih.
2. Mangga Arumanis
Mangga Arumanis adalah Jenis buah mangga ini memiliki bau dan juga manis yang khas . Buah mangga jenis ini jika telah tua biasanya memiliki kulit yang tetap hijau tetapi lebih tua dan dilapisi oleh lapisan lilin sehingga kulitnya berwarna kelabu. Kulit mangga jenis ini tidak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Rasa buahnya memiliki rasa percampuran antara manis dan asam.
3. Mangga Gedong Gicu
Mangga Gedong Gincu adalah jenis buah mangga yang banyak dikembangkan di Majalengka juga Cirebon, Jawa Barat. Buah mangga jenis ini memiliki kulit dengan kombinasi dari warna oranye, merah, sedikit warna hijau dan kuning. Daging buah jenis mangga ini mengandung
banyak air dengan rasa manis sedikit asam.1
Peneliti memilih buah ini sebagai objek penelitian karena buah ini perlu melalui fase klimaterik agar matang. Mangga akan mulai proses pematangan setelah dipanen. Pada proses pematangan inilah pengamatan akan dilakukan.
1 Mas Ad,Mangga – Penjelasan Klasifikasi, Kandungan, Jenis, dan Manfaat Buah Mangga
5
2. Pasir
Pasir merupakan salah satu jenis bahan bangunan yang paling penting dan harus selalu ada dalam setiap proses pembangunan. Material bangunan dengan bentuk butiran-butiran kecil layaknya serbuk atau debu tetapi memiliki manfaat dan fungsi yang besar sebagai perekat. Menurut mengertian pasir adalah agregat dengan butiran berukuran mulai dari 0,0625 hingga 2 milimeter. Pasir terbuat dari kandungan silikon dioksida serta berasal dari batuan kapur.
Pasir pada umunya berfungsi sebagai perekat semen. Serta menjadi bahan utama pembuatan batako dan batu bata. Menurut SNI(Standar
Nasional Indonesia) dalam (SK SNI – S – 04 – 1989 – F ; 28), ada
persyaratan penting untuk pasir yang digunakan dalam bahan bangunan. Di bawah ini diantaranya :
1. Agregat pasir halus sebaiknya terdiri dari butiran dengan tekstur tajam
dan keras. Indeks kekerasan untuk jenis pasirini adalah <2.2.
2. Bila pasir digunakan dengan Natrium Sulfat maka bagian yang hancur maksimal sebesar 12%.
3. Bila pasir digunakan dengan Magnesium Sulfat maka bagian yang hancur maksimal sebesar 10%.
4. Standar pasir adalah tidak boleh memiliki kandungan lumpur lebih dari 5%.
5. Jika agregat pasir memiliki kandungan lebih dari 5%, maka harus dicuci dahulu.
6. Tak boleh terdapat terlalu banyak kandungan bahan organis didalam pasir. Sebelumnya pasir harus melalui percobaan warna Abrans-Harder menggunakan larutan jenuh NaOH 3%.
7. Untuk susunan jenis pasir butir besar harus memiliki kehalusan modulus 1,5 – 3,8. Pasir juga terdiri dari butir – butir yang berbeda. 8. Pasir harus memiliki reaksi alkali negatif untuk membuat beton dengan
keawetan tinggi.
9. Pasir dari laut tidak diperbolehkan digunakan untuk agregat pasir halus untuk beton bermutu. Kecuali terdapat petunjuk khusus dari lembaga pemerintahan bahan bangunan yang sudah diakui.
6
10. Pasir agregat halus yang akan digunakan untuk spesi terapan serta plesteran harus memenuhi persyaratan dari pasir pasangan lebih dulu.
Jenis pasir yang digunakan : a. Pasir Mundu
Pasir Mundu dengan dengan ciri khas warnanya yang agak kecokelatan dan tekstur butirannya yang tidak terlalu kasar banyak diminati masyarakat untuk melakukan pekerjaan renovasi maupun membangun rumah tinggal. Pasir Mundu terbilang cukup baik kualitasnya, dengan harga yang relatif murah sehingga pekerjaan pembangunan suatu konstruksi gedung, rumah maupun sarana lainnya menjadi lebih hemat dan efisien.
Pasir Mundu juga banyak diminati oleh para pedagang atau pemilik toko material bahan bangunan sebagai material alam yang cukup laris untuk dijual. Pasir Mundu dengan kualitas terbaik dikelasnya dapat dipergunakan untuk pemasangan dinding bata maupun batako hingga plesteran dinding konstruksi bangunan.
Peneliti memilih pasir ini sebagai objek penelitian karena pasir ini mudah didapat dan tergolong murah.
3. Pematangan Proses Buah
Proses pematangan semua buah-buahan terjadi karena adanya gas etilen yang dikeluarkan oleh buah bersangkutan. Semakin banyak gas etilen yang meliputi buah, semakin cepat buah tersebut matang.
Proses pematangan buah terbagi menjadi dua, yaitu klimaterik dan
nonklimaterik. Fase klimaterik ditandai dengan perubahan warna, tekstur
dan bau buah, sedangkan nonklimaterik setelah dipanen akan langsung mengalami proses pembusukan. Buah manga merupakan salah satu contoh buah yang mengalami fase klimaterik.
Perlakuan pada buah mangga dengan menggunakan etilen pada konsentrasi yang berbeda akan mempengaruhi proses pemasakan buah. Pemasakan buah ini terlihat dengan adanya struktur warna kuning, buah yang lunak dan aroma yang khas. Kecepatan pemasakan buah terjadi karena zat tumbuh mendorong pemecahan tepung dan penimbunan gula.
7
Proses pemecahan tepung dan penimbunan gula tersebut
merupakan proses pemasakan yang ditandai dengan perubahan warna, tekstur dan bau buah.
4. Media
Secara bahasa, media berarti perantara. Pasir pada penelitian ini dianggap sebagai perantara dalam proses pematangan buah mangga. Media ini yang akan menutupi seluruh permukaan mangga sehingga gas etilen yang dihasilkan oleh manga akan terperangkap. Apabila gas etilen ini terus meliputi buah manga, proses pemasakan pun akan terus terjadi.
Pada praktik ini, sebuah kotak dari sterofoam akan diisi dengan
pasir hingga memenuhi kotak. Buah akan ditenggelamkan di dalam tumpukan pasir tersebut.
Aktivitas ini sudah diketahui oleh masyarakat untuk mempercepat proses pematangan buah. Namun biasanya media yang digunakan adalah beras, bukan pasir. Penelitian ini akan membuktikan apakah pasir dapat pula dijadikan media untuk membantu proses pematangan buah atau tidak.
8
B. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas, dapat dibuat dugaan bahwa media
9
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan digunakan adalah eksperimental deskriptif atau interventional, yaitu penelitian dengan menggunakan media pasir sebagai media untuk mempercepat proses pematangan buah mangga
B. Definisi Operasional
Dari percobaan penelitian ini, diketahui variable bebas dan variable terikat sebagai berikut:
1. Variable bebas: Pasir
2. Variable terikat: Tingkat kematangan buah mangga
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi: Buah mangga yang dibeli di pasar roxy cikarang 2. Sampel: Buah mangga harum manis
D. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat: a. Ember b. Sekop c. 2 Boks sterofoam d. Meteran e. Karung
10
2. Bahan: a. Pasir.
b. Buah Mangga.
E. Cara Penelitian
Cara penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Di siapkan box styrofoam dengan ukuran panjang 20,7 cm, lebar
14,9 cm, tinggi 12,9 cm,dan volume 3,98747x10-4 m3.
2. Pasir yang kering dimasukkan ke dalam box dengan ketinggian 12,9 cm.
3. Mangga sebanyak 6 buah dimasukkan ke dalam pasir hingga semua bagian buah tertutup pasir.
4. Kondisi kematangan buah di amati pada hari ke 1, hari ke 3, dan hari ke 7.
5. Dilakukan hal yang sama pada boks styrofoam yang tidak menggunakan pasir.
F. Tempat dan Waktu
Tempat: Jalan Beruang x nomor 72 blok m5, Jayamukti, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.
Waktu: Sabtu, 22 September 2018.
G. Analisis Hasil
Mangga diamati kematangannya pada hari ke 1, hari ke 3, dan hari ke 7. Kriteria pengamatan berupa warna, aroma, dan tekstur buah.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian, maka didapatkan hasil sebagai berikut Tabel 4.1 hasil percobaan pematangan buah mangga
Sampel
Hari ke- 1 Hari ke- 3 Hari ke- 5
Warna Aroma Tekstur Warna Aroma Tekstur Warna Aroma Tekstur
1. Hijau Belum harum Keras Hijau ke kuning an dan muncul bintik hitam
Harum Lunak Kuning
dan ada bintik bintik hitam Harum Lebih lunak 2. Hijau Belum harum Keras Kuning dan muncul bintik hitam
Harum Lunak Kuning
dan ada bintik bintik hitam Harum sempu rna Lebih lunak 3. Hijau Belum harum Keras Kuning dan muncul bintik hitam
Harum Lunak Kuning
dan ada bintik bintik hitam Harum sempu rna Lebih lunak
12 Kontrol 4. Hijau Belum harum Keras Hijau ke kuning an dan muncul bintik hitam
Harum Lunak Kuning
dan ada bintik bintik hitam Harum Lebih lunak Kontrol 5. Hijau Belum harum
Keras Hijau Sedikit
harum Sedikit lunak Hijau ke kuning an dan muncul bintik hitam Harum Lunak Kontrol 6. Hijau Belum harum
Keras Hijau Belum
harum Keras Hijau ke kuning an Sedikit harum Sedikit lunak Keterangan:
Sampel 1 sampai 3 buah mangga yang ditanam di box sterefoam berisi pasir Sampel 4 sampai 6 buah mangga yang di taruh di box sterefoam kosong
B. Pembahasan
Media pasir yang digunakan harus dalam keadaan kering supaya tidak lembap dan buah tidak mengalami kebusukan oleh sebab itu, pasir dijemur selama seminggu di bawah sinar matahari.
Pada sampel 1, di hari pertama tidak mengalami perubahan apapun, di hari ketiga sampel mulai mengalami perubahan warna dari hijau menjadi
13
hijau ke kuningan dan muncul bintik hitam, aromanya pun harum dan teksturnya lunak. Pada hari kelima sampel mengalami perubahan warna menjadi kuning dan ada bintik bintik hitam, aromanya harum dan teksturnya menjadi lebih lunak.
Pada sampel 2, di hari pertama tidak mengalami perubahan apapun, di hari ketiga sampel mulai mengalami perubahan warna menjadi kuning dan muncul bintik hitam, aromanya harum, dan teksturnya pun sudah mulai lunak. Di hari kelima sampel ada bintik bintik hitam, aroma harum sempurna dan teksturnya menjadi lebih lunak.
Pada sampel 3, pada hari pertama tidak mengalami perubahan apapun, di hari ketiga sampel mulai mengalami perubahan warna menjadi kuning dan muncul bintik-bintik hitam, aromanya pun harum, dan teksturnya lunak. Di hari kelima, sampel terdapat bintik-bintik hitam, pada sampel buah mangga aromanya harum sempurna dan teksturnya menjadi lebih lunak.
Pada sampel 4, di hari pertama tidak mengalami perubahan apapun, di hari ketiga sampel mulai mengalami perubahan warna dari hijau menjadi hijau kekuningan dan muncul bintik hitam, aromanya pun harim dan teksturnya lunak. Di hari kelima sampel mengalami perubahan warna menjadi kuning dan ada bintik bintik hitam, aromanya harum dan teksturnya menjadi sangat lunak.
Pada sampel 5, di hari pertama tidak mengalami perubahan apapun, di hari ketiga sampel tidak mengalami perubahan warna tetapi mengalami perubahan aroma menjadi sedikit harum dan teksturnya menjadi sedikit lunak. Di hari kelima, sampel mengalami perubahan warna dari hijau menjadi hijau kekuningan dan muncul bintik-bintik hitam, aromanya pun harum dan teksturnya menjadi lunak.
Pada sampel 6, di hari pertama dan ketiga tidak mengalami perubahan apapun. Pada hari kelima, sampel mengalami perubahan warna dari hijau menjadi hijau kekuningan, aromanya sedikit harum, dan teksturnya sedikit lunak.
14
BAB V
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media pasir dapat mempercepat proses pematangan buah dengan waktu 3 hari dibanding tanpa media pasir.
B. Saran
1. Penulis berharap agar pembaca dapat lebih memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar dengan baik.
2. Perlu di lakukan penelitian lebih lanjut pengaruh pasir terhadap
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018. Pasir Mundu, Pasir yang Bagus untuk Plester dan Pasang
Bata. Dalam
https://www.sarana-bangunan.com/pasir-mundu-bagus-untuk-plester/. Diakses pada tanggal 3 oktober 2018. 19.55 WIB.
Anonim. 2014. Mengapa Buah-Buahan yang di tumpuk oleh beras lebih
cepat matang?. Dalam
https://www.google.co.id/amp/s/amp.kaskus.co.id/thread/53f9fa4abfc
b17427c8b457c/mengapa-buah-buahan-yang-di-tumpuk-oleh-beras-lebih-cepat-matang#ampf=undefined. Diakses pada tanggal 3
oktober 2018. 20.00 WIB.
Fatkhomi, F. 2009. Pemasakan Buah. Dalam
https://wordbiology.wordpress.com/2009/01/20/pemasakan-buah/ .
Diakses pada tanggal 3 oktober 2018. 20.19 WIB.
Ikhsan, Artamy Maulia, dkk. 2014. Pengaruh Media Simpan Pasir Dan Biji
Plastik Dengan Pemberian Air Pendingin Terhadap Perubahan Mutu Pada Buah Pisang Kepok. Dalam https://media.neliti.com/media/publications/142043-ID-none.pdf. Diakses pada tanggal 30 Agustus 2018. 21.00 WIB.
Ad, Mas. 2016. Mangga – Penjelasan Klasifikasi, Kandungan, Jenis dan
Manfaat Buah Mangga. Dalam
https://www.faunadanflora.com/penjelasan-klasifikasi-kandungan-jenis-dan-manfaat-buah-mangga/. Diakses pada tanggal 9
16
Lampiran
Gambar 1. Pasir Mundu
20 Gambar 3. Ember
20 Gambar 5. Karung
Gambar 6. Pasir dijemur dibawah sinar matahari untuk dikeringkan selama seminggu
20
Gambar 7. Buah mangga dikumpulkan sebelum diteliti
Gambar 8. Buah mangga di timbun pasir yang sudah kering setelah itu, di tutup selama seminggu
20
Gambar 9. Buah mangga di letakkan di boks sterefoam yang tidak berisi pasir lalu ditutup
Gambar 10. Hasil buah mangga yang sudah di uji coba dengan diletakkan di boks sterefoam
21
Riwayat Hidup
Nama: Dimas BagaskoroTempat Tanggal Lahir: Bekasi, 14 Desember 2000 Jenis Kelamin: Laki – Laki
Agama: Islam
Alamat: Jalan Beruang x no 72 blok M5, Cikarang Baru Riwayat pendidikan: TK Soraya
SDIT ANNUR
SMPIT ANNUR
SMA AL MUSLIM
Pengalaman Organisasi: - Penghargaan/Prestasi: -