PENYELESAIAN WANPRESTASI SEWA BELI MOBIL
MELALUI
MAYBANK FINANCE
OLEH : NI GUSTI AYU MONA DWI WAHYUNI NPM: 1310122007
I NYOMAN PUTU BUDIARTHA, DESAK GDE DWI ARINI
ABSTRACT
In this process car hire purchase do not can only be conducted with payment Kelly or pay for as a whole, but earn is also conducted by credit or installment through institute defrayal of consumer. Formulation of problem him is: how changing over property him of seller to buyer in agreement of car hire purchase at Maybank Finance? And how car hire purchase legal consequences if happened wanprestasi at Maybank Finance?. Type Research is research of empirical law with approach of legislation and is conceptual. Than result of research can be pulled by the following node : changing over of it property of seller to buyer in agreement of car hire purchase at Maybank Finance in Denpasar is that Agreement hire purchase in installments or installment is to represent agreement of hire purchase of which seller deliver sold goods it however buyer not yet become owner because the delivery before pay totally its price to seller. Property will change over from seller to buyer hand at the time of paid or closing of deferred payment of goods price by buyer. Its legal consequences to car hire purchase if happened wanprestasi at Maybank Finance is expressed of default or negligence incapable of fulfilling its obligation, seller is entitled to take back goods which have been accepted by buyer without rights again to maintaining him. While installment money which have been paid by absolute buyer become property of seller or reckoned as rent money during buyer enjoy or utilize such goods. Its suggestion is to and government of DPR, to guarantee the existence of rule of law which is have justice joint to and protect consumer, up for made by peripheral of legislation concerning agreement of this motor vehicle hire purchase able to be used as by base make agreement and solution of dispute between debitor and creditor. And to consumer shall take a care in making agreement of hire purchase where usually this agreement in form of standard agreement promoted by seller, while consumer only filling what asked in agreement. For that before signing the contract of consumer have to study and understand content of the agreement to avoid happened undesirable things later on day.
Keyword : Solving of wanprestasi, car hire purchase PENDAHULUAN
Perusahaan pembiayaan dan konsumen sebelum terjadinya sewa beli harus ada lebih dahulu perjanjian pembiayaan yang sifatnya pemberian kredit. Dalam perjanjian tersebut, perusahaan pembiayaan wajib menyediakan kredit sejumlah uang kepada konsumen sebagai harga barang yang dibelinya dari pemasok, sedangkan pihak
konsumen wajib membayar kembali kredit secara angsuran kepada perusahaan pembiayaan tersebut. Sebagai contoh adalah dalam proses pembelian mobil secara sewa beli.
Proses sewa beli mobil ini tidak hanya dapat dilakukan dengan pembayaran secara lunas atau membayar secara keseluruhan, namun dapat juga dilakukan dengan cara angsuran atau kredit melalui lembaga pembiayaan konsumen.
Perumusan masalahnya adalah : bagaimanakah beralihnya hak milik dari penjual kepada pembeli dalam perjanjian sewa beli mobil pada Maybank Finance? Dan bagaimanakah akibat hukum sewa beli mobil bila terjadi wanprestasi pada Maybank Finance?.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beralihnya hak milik dari penjual kepada pembeli dalam perjanjian sewa beli mobil pada Maybank Finance. Dan Untuk mengetahui akibat hukum sewa beli mobil bila terjadi wanprestasi pada Maybank Finance.
METODE PENELITIAN
Tipe penelitian adalah penelitian hukum empiris dengan pendekatan perundang-undangan dan konseptual. Sumber data adalah : data primer yaitu data lapangan (field research), data yang diperoleh di lokasi penelitian yaitu pada
Maybank Finance. Data sekunder yaitu dari kepustakaan (library research),
Penelitian ini diadakan pada perusahaan Maybank Finance yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto Timur No. 193 Tonja Denpasar Utara, Kota Denpasar. Pengumpulan data primer digunakan teknik wawancara yaitu dengan menggunakan pedoman pertanyaan atau interview kepada informan, sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan cara mengutif langsung dari buku-buku atau perundang-undangan yang ada kaitannya dengan permasalahan yang dibahas. Data tersebut akan diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode
pengolahan bahan hukum secara sistematis yaitu argumentasi hukum berdasarkan logika deduktif dan induktif. Penyajiannya dilakukan secara deskriptif analisis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1. Beralihnya Hak Milik dari Penjual Kepada Pembeli Dalam Perjanjian Sewa Beli Mobil dengan Angsuran
Hak milik baru akan beralih dari penjual ke tangan pembeli pada saat dilunasi atau ditutupnya atas pembayaran angsuran harga barang oleh pembeli. Dengan kata lain perjanjian sewa beli dengan angsuran atau cicilan adalah merupakan perjanjian sewa beli yang mana penjual menyerahkan barang yang dijualnya akan tetapi pembeli tidak menjadi pemilik karena penyerahan tersebut sebelum membayar lunas harganya kepada penjual, pembayaran penuh baru akan terjadi kemudian setelah beberapa kali angsuran dan pada saat itu pula beralihnya hak milik kepada pembeli, sehingga praktik membeli barang dengan angsuran atau cicilan di dalam pelaksanaannya bahwa pandangan yang banyak dianut adalah penjual tidak memindahkan hak milik atas barang yang dijualnya kepada pembeli sebelum dilunasinya angsuran tersebut.
1.2. Akibat Hukum Sewa Beli Mobil Dengan Angsuran Bila Terjadi Wanprestasi
Wanprestasi adalah “pelaksanaan kewajiban yang tidak tepat pada waktunya atau dilakukan tidak menurut selayaknya”. (Yahya Harahap, M., 1982 : 60). Sedangkan menurut Wirjono Projodikoro, (1995: 45) dalam wanprestasi terdapat tiga bentuk atau kriteria, yaitu: “pihak yang berwajib sama sekali tidak melaksanakan, pihak yang berwajib terlambat melaksanakan kewajibannya, serta melaksanakan kewajiban tetapi tidak semestinya atau sebaik-baiknya.”
Dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya atau tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya dan tidak dipenuhinya kewajiban itu karena ada unsur salah padanya maka ada akibat-akibat hukum yang atas tuntutan dari kreditur dapat menimpa dirinya. (Abdul Kadir Muhammad, 1990: . 20)
Sewa beli kendaraan bermotor di Maybank Finance merupakan perjanjian yang bersifat konsensual yang berarti bahwa sewa beli telah lahir dan mengikat para pihak yaitu penjual dan pembeli, segera setelah mereka mencapai kata sepakat mengenai mobil yang diperjualbelikan dan harga yang harus dibayar. (Wawancara dengan Rama, Tgl. 10 Juni 2017)
Dalam perjanjian sewa beli dengan angsuran di Maybank Finance
Denpasar pembeli dikatakan telah wanprestasi atau cidera janji bilamana ia tidak dapat memenuhi prestasi atau kewajibannya membayar angsuran atau cicilan tersebut sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. (Wawancara dengan A.A. Gede Mayun Asmarateja, Tgl. 10 Juni 2017).
SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan
Dari hasil penelitian dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1) Beralihnya hak milik dari penjual kepada pembeli dalam perjanjian sewa beli mobil pada Maybank Finance di Denpasar adalah bahwa Perjanjian sewa beli dengan angsuran atau cicilan adalah merupakan perjanjian sewa beli yang mana penjual menyerahkan barang yang dijualnya akan tetapi pembeli belum menjadi pemilik karena penyerahan tersebut sebelum membayar lunas harganya kepada penjual. Hak milik baru akan beralih dari penjual ke tangan pembeli pada saat dilunasi atau ditutupnya atas pembayaran angsuran harga barang oleh pembeli.
2) Akibat hukumnya terhadap sewa beli mobil bila terjadi wanprestasi pada
Maybank Finance adalah dengan dinyatakannya lalai atau cidera janji tidak mampu untuk memenuhi kewajibannya, penjual berhak untuk menarik kembali barang yang telah diterima oleh pembeli tanpa hak lagi untuk mempertahankannya. Sedangkan uang angsuran yang telah dibayarkan oleh pembeli mutlak menjadi milik penjual atau diperhitungkan sebagai uang
sewa selama pembeli menikmati atau mempergunakan barang-barang dimaksud.
2. Saran
Saran yang dapat diajukan dalam hal ini adalah:
1) kepada pemerintah dan DPR, untuk menjamin adanya kepastian hukum yang bersendikan keadilan dan melindungi konsumen, sudah waktunya dibuat perangkat perundang-undangan mengenai perjanjian sewa beli kendaraan bermotor ini yang dapat digunakan sebagai dasar membuat perjanjian dan penyelesaian perselisihan antara kreditur dan debitur.
2) Kepada konsumen hendaknya berhati-hati dalam membuat perjanjian sewa beli dimana biasanya perjanjian ini berbentuk perjanjian baku disodorkan oleh penjual, sedangkan konsumen hanya mengisi apa yang diminta dalam perjanjian tersebut. Untuk itu sebelum menandatangani surat perjanjian tersebut konsumen harus mempelajari dan mengerti isi dari perjanjian tersebut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Muhammad, 1990, Hukum Perikatan, PT. Citra Aditama, Bandung. Ade Maman Suherman, 2012, Perbandingan Sistem Hukum, RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Bahder Johan Nasution, 2009, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Mandar Maju, Bandung.
Chidir Muhammad, 2011, Pengertian-pengertian Elementer Hukum Perjanjian Perdata, CV. Mandar Maju, Bandung.
Gunawan Widjaja & Ahmad Yani, 2010, Jaminan Fidusia, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mariam Darus Badrulzaman, 2001, Kompilasi Hukum Perikatan, PT. Citra Aditya Bhakti, Bandung.
Munir Fuady, 2001, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis), PT. Citra Aditya Bakti, Bandung.
Retno Wulan Sutatio dan iskandar Oerip Kartawinata,2008, Hitkum Acara Perdata antara Teori dan Praktek, Pradnya Paramita, Jakarta
Salim H.S. 2003, Perkembangan Hukum Kontrak Innominat di Indonesia, PT. Sinar Grafika, Jakarta.
________,2010, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta.
Sayud Margono, 2014, ADR & Arbitrase Proses Pelembagaan dan Aspek Hukum, Cetakan Kedua, Ghalia Indonesia, Bandung.
Soebekti, 1986, Aspek-aspek Hukum Perikatan Nasional, Alumni, Bandung. Soerjono Soekanto, 1989, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. III, UI Press, Jakarta. Subekti, R , 2003, Aneka Perjanjian, Alumni, Bandung.
Sunaryo, 2008, Hukum Lembaga Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta.
Widjaya, I.G. Rai 2004, Merancang Suatu Kontrak (Contract drafting), Kesain Blanc, Jakarta.
Wirjono Prodjodikoro, 1981, Hukum Perdata tentang Persetujuan Tertentu,
Sumur, Bandung.
Yahya Harahap, M., 1982, Segi-segi Hukum Perjanjian, PT. Alumni, Bandung. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, tahun 1945.
KUH Perdata KUH Dagang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1999, tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.
Surat Persetujuan Pembiayaan di Maybank Finance
Denpasar, Juli 2017 Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. I Nyoman Putu Budiartha, S.H.,M.H. NIP.195912311992031007
Pembimbing II
Desak Gde Dwi Arini, S.H.,M.Hum. NIK. 230330115