• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PORTAL E-JOURNAL SESUAI AKREDITASI DAN INDEKSASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PORTAL E-JOURNAL SESUAI AKREDITASI DAN INDEKSASI"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PORTAL

E-JOURNAL SESUAI

AKREDITASI DAN INDEKSASI

1

1

Oleh: I. Istadi

(Editor in Chief of Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis)

(PIC Tim Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah Nasional, Kemristekdikti)

Disampaikan pada:

WORKSHOP PENULISAN JURNAL DAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH DOSEN SISTEM INFORMASI DAN TEKNIK INFORMATIKA

Diselenggarakan Oleh: FST, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Jakarta, 23-24 Februari 2016

(2)

Mengisi Borang Iden/tas

Terbitan Berkala Ilmiah

Pengelola

Mendaftarkan

Terbitan Berkala

Ilmiah

Pengelola Mengajukan

Akreditasi Terbitan Berkala

Ilmiah yang Sudah

Didaftarkan

Mengisi Borang Penyun/ng

Mengisi Borang Perkembangan

Terbitan Berkala Ilmiah

Mengisi Borang Evaluasi Diri

Mendistribusikan

Usulan Akreditasi

(Asesor

1

&

2

)

Asesor

1

&

2

Memberikan

Penilaian

Asesor

1/2

Menerima

Penugasan ?

T

Nilai Asesor

1

&

2

Perbedaan

Penilaian

Ekstrim ?

Nilai Akhir

Akreditasi

Mendistribusikan

usulan akreditasi

(Asesor

3

)

Y

Asesor

3

Menerima

Penugasa

n ?

Asesor

3

Memberikan

Penilaian

Y

T

Y

T

Pengelola Terbitan Berkala Ilmiah Distributor Akreditasi Asesor Sistem Arjuna

Menerbitkan

SK Akreditasi

Terbitan

Berkala Ilmiah

SK Akreditasi

Terbitan

Berkala Ilmiah

(

Hanya yg Lulus Akreditasi

)

Ditlitabmas Dikti

Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah

Prosedur

Sistem Informasi Akreditasi TBI:

http://arjuna.dikti.go.id

Petunjuk ARJUNA ada di Lampiran Pedoman Akreditasi TBI

(3)

Surat Edaran Kemristekdikti dapat dilihat di

SIMLITABMAS

(http://

simlitabmas.dikti.go.id) atau (http://simlitabmas.dikti.go.id/fileUpload/

(4)

Surat Edaran Kemristekdikti dapat dilihat di

SIMLITABMAS

(http://

simlitabmas.dikti.go.id) atau (http://simlitabmas.dikti.go.id/fileUpload/

(5)

1. 

Memiliki

ISSN

baik dalam versi elektronik (e-ISSN) dan/atau cetak

(p-ISSN) bila terbitan terbit dalam dua versi publishing system

2. 

Mencantumkan

persyaratan e9ka publikasi

(

publica(on ethics

statement

) di laman website jurnal.

3. 

Terbitan berkala ilmiah

harus bersifat ilmiah

, ar/nya memuat ar/kel

yang secara nyata mengandung data dan informasi yang memajukan

pengetahuan, ilmu, dan teknologi serta seni.

4. 

Terbitan berkala ilmiah telah

terbit paling sedikit 2 tahun

berurutan,

terhitung mundur mulai tanggal atau bulan pengajuan akreditasi.

5. 

Frekuensi penerbitan berkala ilmiah

paling sedikit 2 kali dalam satu

tahun

secara teratur.

6. 

Jumlah

ar9kel se9ap terbit sekurang-kurangnya 5 ar9kel

, kecuali jika

berbentuk monograf.

7.

Tercantum dalam salah satu lembaga pengindeks nasional

(Indonesian

Scien/fic Journal Database (ISJD), Portal Garuda, Pustaka Iptek dan/

atau yang setara).

Akreditasi TBI

Persyaratan

(6)

Nilai dan Peringkat Akreditasi

Status

Status

Nilai Total

Peringkat

Terbitan Berkala Ilmiah

Terakreditasi Nasional

> 85

(sangat baik)

A

Terbitan Berkala Ilmiah

Terakreditasi Nasional

70-85

(baik)

B

Terbitan Berkala Ilmiah Tidak

(7)

Bagian

Unsur Penilaian

Skor/Bobot

A

PENAMAAN TERBITAN BERKALA ILMIAH

3

B

KELEMBAGAAN PENERBIT

4

C

PENYUNTINGAN DAN MANAJEMEN

PENGELOLAAN TERBITAN

17

D

SUBSTANSI ARTIKEL

39

E

GAYA PENULISAN

12

F

PENAMPILAN

8

G

KEBERKALAAN

6

H

PENYEBARLUASAN

11

JUMLAH

100

Terbitan Berkala Ilmiah 2014

Unsur Penilaian

(8)

Manajemen

Tatakelola

Jurnal

(Bobot: 49%)

Komponen

Penilaian

A. PENAMAAN TERBITAN BERKALA ILMIAH

B. KELEMBAGAAN PENERBIT

C. PENYUNTINGAN DAN MANAJEMEN

PENGELOLAAN TERBITAN

G. KEBERKALAAN

H. PENYEBARLUASAN

D. SUBSTANSI ARTIKEL

E. GAYA PENULISAN

F. PENAMPILAN

Penilaian Akreditasi TBI

Komponen

Substansi

Ar9kel Jurnal

(9)

MANAJEMEN TATAKELOLA

JURNAL (A,B,C,G,H,F)

Total Nilai bagian ini: 49%

ASESOR KHUSUS

(10)

Terbitan Berkala Ilmiah

PENAMAAN

(11)

PENDAFTARAN ISSN

1.

Jurnal yang baru

dan belum memperoleh ISSN akan

menerbitkan jurnal secara elektronik, cukup memiliki 1

nomor ISSN (E) dan dimulai dengan Vol. 1, No.1

2.

Jurnal yang sudah lama terbit dan telah memiliki nomor

ISSN versi cetak (p-ISSN)

, wajib mengajukan kembali

nomor ISSN untuk versi elektronik (e-ISSN) sehingga satu

jurnal memiliki 2 nomor ISSN.

3.

Silakan

cek Nama Jurnal Anda

apakah sudah sesuai

dengan yang didaearkan di ISSN? Jika /dak, betulkan.

Penda]aran ISSN

: issn.pdii.lipi.go.id

(12)

1.

Nama jurnal berdasarkan program studi dan ins9tusi

, seper/: Jurnal

jurusan ilmu kimia, jurnal jurusam geografi, Jurnal STIE Semarang

sehingga /dak mempunyai kekhasan dan bersifat lokal.

2.

Nama jurnal banyak yang terbit secara elektronik banyak yang salah

kaprah dengan

meletakan kata e-journal baik di depan atau di belakang,

seper/ : E-Journal kimia, e-journal matema/ka, EEPIS Journal Online

system dan lainnya.

3.

Sering menambahkan kata Jurnal di depan nama jurnalnya

, padahal

nama jurnal sebenarnya /dak mengandung kata ”jurnal”. Misal: Jurnal

Reaktor (padahal namanya di ISSN PDII-LIPI “Reaktor”)

4.

Jurnal yang memberikan nama mudah diiingat tapi 9dak memberikan

makna apapun bahkan bermakna buruk,

seper/ “JIMAT (jurnal ilmiah

mahasiswa akuntansi S1), ”JINAH (Jurnal Ilmiah Akuntansi dan

Humanika)’.

5.

Ke9dakkonsistensian penulisan nama jurnal dari mulai halaman

website, cover jurnal, dan ar9kel

, seper/: “Masyarakat: Jurnal Sosiologi”

atau “Sosiologi Masyarakat” ; J@TI Teknik Industri atau J@TI Jurnal

Teknik Industri atau Jurnal Teknik Industri

Yang Tidak Tepat alias Salah Kaprah

PENAMAAN

(13)
(14)

CONTOH CEK NAMA JURNAL DI SITUS ISSN PDII LIPI

14

hlp://training.bcrec.web.id

http://issn.pdii.lipi.go.id

• 

CEK Nama jurnal, apakah sudah sesuai

dengan akta lahir di ISSN PDII-LIPI.

• 

Penulisan nama jurnal

“Studia Informatika:

Jurnal Sistem Informasi”

di bag.

deskripsi

belum sesuai

dan konsisten dg.

yang di ISSN.

(15)

COVER JURNAL

Di Cover dan di Portal E-Jurnal,

nama jurnal belum betul, tertulis

lengkap

Jurnal Sistem

Informasi”

, sementara di portal

e-journal

“Sistem Informasi”

Nama jurnal yang betul (sesuai

ISSN): “

Studia Informatika: Jurnal

Sistem Informasi

Namun demikian, nama jurnal

biasakan jangan disingkat, agar

terbiasa dengan nama itu, dan

akibatnya penulis tidak salah dalam

mensitasinya.

(16)

Penerbit

(17)

Sebagian besar jurnal yang sudah

terbit secara elektronik 9dak

mencantumkan:

Kelembagaan

Penerbit Beserta Alamatnya

, sehingga

menyulitkan korespondensi bahkan

terkesan abal-abal meski jurnal

tersebut versi elektronik terakreditasi

Penerbit

(18)

Penerbit (Contoh)

(19)

Penerbit (Contoh)

KELEMBAGAAN

• 

Penulisan lembaga penerbit

..

.

Diterbitkan oleh...nama unit, nama

universitas/instansi pusatnya.”

, perlu

dituliskan di halaman depan portal, walaupun

contoh cover di halaman depan sudah ada.

• 

Nama penerbit juga sudah dituliskan dengan

(20)

Penyun9ngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan

Pelibatan Mitra Bebestari

(21)

Pelibatan Mitra Bebestari

Kualifikasi Anggota Mitra Bebestari sedapat mungkin

yang mempunyai kualifikasi rekam jejak publikasi

internasional >50% (misal: total 10 mitra bebestari,

berarti paling tidak 6 orang harus mempunyai

publikasi internasional (3 tahun terakhir))

è

Nilai: 5

Jika Anggota Mitra Bebestari mempunyai kualifikasi

pengalaman publikasi nasional >50% (misal: total 10

mitra bebestari, berarti paling tidak 6 orang harus

mempunyai rekam jejak publikasi nasional (3 tahun

terakhir))

è

Nilai: 3

Jika mitra bebestari lokal atau tidak punya rekam

jejak publikasi ilmiah

è

Nilai: 1

(22)

Pelibatan Mitra Bebestari

Daftar atau database Mitra Bebestari sebuah jurnal

harus tersedia secara daring.

Curriculum Vitae Mitra Bebestari disediakan secara

daring dalam bentuk URL

(misalnya URL Profil User

di OJS dihubungkan dengan Profil Rekam Jejak Mitra

Bebestari di

Google Scholar

dan/atau

Scopus ID

dan/

atau

Orchid ID

)

Jika tidak bisa menyediakan secara daring, dapat juga

Curriculum Vitae dalam bentuk dokumen PDF yang

ditaruh di URL tertentu kmd di hubungkan URLnya

Mitra Bebestari sebaiknya diberikan Ucapan Terima

kasih secara khusus untuk setiap terbitannya,

karena Mitra Bebestari

Jangan masukkan MB dalam pengelola tetap

sebuah jurnal

(23)

Jangan masukkan Reviewer/Mitra Bebestari

dalam pengelola tetap sebuah jurnal, tetapi

dalam struktur terpisah dari Pengelola Tetap

jurnal. IJECES ini sudah betul.

Yang termasuk Pengelola Tetap jurnal adalah

Editorial Team

(24)

Pisahkan Reviewer/Mitra Bebestari pada

struktur terpisah dari Pengelola Tetap jurnal.

(25)

Contoh Data Mitra Bebestari (atau

login as Editor, sudah betul)

(26)
(27)

Contoh Ucapan Terima Kasih

kepada Mitra Bebestari

(28)

Penyun9ngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan

Mutu Penyun9ngan Substansi

(29)

Mutu Penyun9ngan Substansi

Jika komentar-komentar review dari Mitra Bebestari

dalam proses telaah naskah bersifat substantif (misal:

isi rumusan permasalahan dan tujuan di Pendahuluan,

isi metode penelitian sesuai/tidak, hasil & pembahasan

ilmiah (paling tidak mengandung:

what/how, why

, dan

what else

), dst.)

è

Nilai: 2

Jika komentar-komentar review cukup ketat tetapi

kualitas naskah masih belum sesuai standar ilmiah

è

Nilai: 1

Jika mitra bebestari hanya mengomentari masalah

ukuran font, layout, bahasa, dll yang bersifat tidak

subtantif

è

Nilai: 0

(30)
(31)

Jika Jurnal Belum Daring Penuh atau Hanya Upload

Fulltext Ar9kel Back Issue, bagaimana cara

mendokumentasi hasil review?

Jika Reviewer mereview secara hardprint ke dalam

paper tercetak

è

silakan scan ke PDF dokumen tsb.

dan silakan diunggah ke bag. “Review” unt. tiap

artikelnya atas nama Login Reviewer tsb.

Jika Reviewer mereview via Email

è

silakan dokumen

hasil review yang diemailkan tsb. diunggah ke bag.

“Review” unt. tiap artikelnya atas nama Login

Reviewer tsb. (minimal seperti ini)

Jika mitra bebestari hanya mengomentari masalah

ukuran font, layout, bahasa, dll yang bersifat tidak

subtantif

è

Disarankan kpd Reviewer tersebut untuk

mengomentari masalah Substansi artikel, bukan

(32)

Penyun9ngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan

(33)

Kualifikasi Dewan Penyun9ng

Kualifikasi Anggota Dewan Penyunting sedapat

mungkin yang mempunyai rekam jejak pengalaman

publikasi internasional

>50%

(misal: total 6 anggota

dewan penyunting, berarti paling tidak 4 orang harus

mempunyai publikasi internasional (3 tahun terakhir))

è

Nilai: 3

Jika Anggota Dewan Penyunting mempunyai rekam

jejak pengalaman publikasi internasional

<50%

(misal: total 6 dewan penyunting, dan hanya 3 orang

yg mempunyai publikasi internasional (3 tahun

terakhir))

è

Nilai: 2

Jika semua anggota dewan penyunting

belum

mempunyai

pengalaman publikasi internasional

è

(34)

Kualifikasi Dewan Penyun9ng

Curriculum Vitae Dewan Penyunting sebuah jurnal

disediakan secara daring dalam bentuk URL pada profil

user

(misalnya dihubungkan dengan Profil Rekam Jejak Dewan

Penyunting di

Google Scholar

dan/atau

Scopus

dan/atau

Orchid ID

)

Jika tidak bisa menyediakan secara daring, dapat juga

Curriculum Vitae dalam bentuk dokumen PDF yang

didaringkan dan diinformasikan URL-nya (misal melalui

Google Drive, kemudian Shared)

Editorial Team sebaiknya mengikuti pola-pola jurnal ilmiah pada

umumnya, yaitu:

Ketua Penyunting, Penyunting Ahli/

Anggota Penyunting, Dewan Penyunting, Penyunting

Pelaksana, dan/atau Administrasi/Sekretariat

.

Dewan Penyunting berbeda dan bukan Mitra Bebestari, namun

demikian Dewan Penyunting dapat pula menelaah substansi

naskah sebagaimana Mitra Bebestari (jika diperlukan).

(35)

C.3. KUALIFIKASI DEWAN PENYUNTING (best prac9ce)

1.

Editorial Team sebaiknya mengiku9 pola-pola jurnal

ilmiah pada umumnya, yaitu:

Ketua Penyun7ng,

Penyun7ng Ahli/Anggota Penyun7ng, Dewan Penyun7ng,

Penyun7ng Pelaksana, dan/atau Administrasi/

Sekretariat

. (“Penyun9ng=Redaksi=Editor”)

2.

Editorial Team harus dilengkapi dengan (nama

ins9tusinya, country dan alamat email dan/atau URL

profil CV nya di Scopus atau Google Scholar)

3.

Pengelola Jurnal Ilmiah 9dak perlu mencantumkan

Penanggung jawab

dan/atau

Penasehat

di portal jurnal

(Cukup di SK saja), masukkan saja di Dewan Penyun9ng.

4.

Peer-Reviewers atau Mitra Bestari adalah bukan pengelola

tetap jurnal, oleh karena itu khusus Mitra Bestari diberi

Ucapan Terima Kasih di salah satu halaman di dalam,

(36)

EDITORIAL TEAM IJECES

Tim Editor belum lengkap

Tiap-tiap nama pengelola

belum

dihubungkan dengan URL CV-nya, dan

harus ada alamat e-mailnya.

Jika diklik Nama Pengelola, seharusnya

ada link ke CV nya

(37)

Contoh Editorial Team (jika berbahasa Inggris)

hlp://training.bcrec.web.id

Contoh menampilkan CV Editorial Team atau

Reviewers

(38)

Penyun9ngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan

Petunjuk Penulisan bagi Penulis

(39)

C.4. Petunjuk Penulisan

bagi Penulis

(40)

CONTOH PETUNJUK UNTUK PENULIS

YANG LENGKAP:

hlp://ejournal.undip.ac.id/index.php/

teknik/pages/view/authorguide

(41)

C.4. Petunjuk Penulisan

(42)

Author Guidelines

di Jurnal Sistem Informasi

belum ada.

Petunjuk Penulisan di jurnal ini belum bisa

dilihat.

Setiap bagian artikel sebaiknya ada

petunjuk penulisannya

.

Beberapa hal berikut sudah/belum ada di

Jurnal Sistem Informasi

, yaitu:

Focus and Scope

(sudah ada)

Author Guideline

(belum ada)

Publication Ethics

(belum ada

Peer-Review Policy

(belum ada

(43)

Penyun9ngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan

Mutu Penyun9ngan Gaya dan Format

(44)

C.5. Mutu Penyun/ngan Gaya dan

Format

(45)

• 

Tidak ada sama sekali

JUDUL SIRAHAN

di tiap

artikel.

• 

Penulisan Nama Jurnal di Judul Sirahan yang benar

harus lengkap, misalnya:

“Media Informatika:

Jurnal Sistem Informasi, 8 (1) 2015, 8-12

”. Nama

jurnal jangan disingkat,

karena tidak dikenali oleh

Reference Manager

.

• 

Judul Sirahan harus memuat Informasi Nama

Lengkap Jurnal, Volume, Nomor, Tahun, halaman

awal – halaman akhir sudah lengkap

(46)

Di bagian footer halaman ar9kel perlu

dicantumkan nomor p-ISSN & e-ISSN

(47)

Akibat 9dak terbaca nama jurnal

di Reference Manager

(48)
(49)

*

Struvite Precipitation and Phosphorous Removal from

Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study

Marwa Saied Shalaby

*

, Shadia El-Rafie

Chemical Engineering and Pilot Plant Department, National Research Center, El buhouth St., Dokki, Giza 12311, Egypt

Corresponding Author.

shelrafie@nrc.sci.eg; marwashalaby_4@yahoo.com (Shalaby, M.S.). Tel: +201006525752,

Fax: +20233370931

Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 10 (1), 2015, 88-97

Received: 28th July 2014; Revised: 12nd December 2014; Accepted: 25th December 2014

Abstract

Phosphorus, like oil, is a non-renewable resource that must be harvested from finite resources in the

earth’s crust. An essential element for life, phosphorus is becoming increasingly scarce, contaminated,

and difficult to extract. Struvite or magnesium ammonium phosphate (MgNH4PO4.6H2O) is a white, crystalline phosphate mineral that can be used as a bio-available fertilizer. The main objective of this research is to indicate the most important operating parameters affecting struvite precipitation by means of chemical reaction kinetics. The present study explores struvite precipitation by chemical method under different starting molar ratios, pH and SSR. It is shown that an increase of starting Mg:PO4:NH4 with respect to magnesium (1.6:1:1) strongly influences the growth rate of struvite and so the efficiency of the phosphate removal. This was attributed to the effect of magnesium on the struvite solubility product and on the reached Super Saturation Ratio at optimum starting molar ratio and pH. It was also shown, by using chemical precipitation method that the determined Super Saturation Ratio (SSR) values of struvite, at 8, 8.5, 9, 9.5 and 10 are 1.314, 4.29, 8.89, 9.87 and 14.89, respectively. These are close to those presented in the literature for different origins of wastewater streams. The re-sults show that SSR, pH, and starting molar ratio strongly influences the kinetics of precipitation and so phosphorous removal to reach 93% removal percent, 5.95 mg/l as a minimum PO4 remained in solu-tion, and 7.9 g precipitated struvite from feed synthetic solution of 750 ml. The product was subjected to chemical analysis by means of EDIX-FTIR, SEM and XRD showing conformity with published lit-erature. First-order kinetics was found to be sufficient to describe the rate data. The rates increased with increasing pH and so SSR and the apparent rate constants for the reaction were determined. © 2015 BCREC UNDIP. All rights reserved.

Keywords: Struvite; Solubility Constant; Reaction Kinetics; Crystallization; Human Urine

How to Cite: Shalaby, M.S., El-Rafie, Sh. (2015). Struvite Precipitation and Phosphorous Removal from Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study. Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 10 (1): 88-97. (doi:10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97)

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97

bcrec_7172_2014 Copyright © 2015, BCREC, ISSN 1978-2993

Available online at BCREC Website: http://bcrec.undip.ac.id

Research Article

1. Introduction

Phosphorus is an important material, mak-ing a major contribution to agriculture and in-dustrial development [1,2]. Within

conven-tional wastewater treatment, several pathways are known to remove phosphorus out of the wastewater; the recovery product then being a phosphorus-rich water or sludge stream. Within the concept of wastewater design, we find a stream that is very low in volume, yet very high in phosphorus: human urine. A tech-nique proven to be a successful method to re-cover phosphorus from strength

phosphorus-hlp://training.bcrec.web.id

49

(50)

hlp://training.bcrec.web.id

50

*

Struvite Precipitation and Phosphorous Removal from

Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study

Marwa Saied Shalaby

*

, Shadia El-Rafie

Chemical Engineering and Pilot Plant Department, National Research Center, El buhouth St.,

Dokki, Giza 12311, Egypt

Corresponding Author.

shelrafie@nrc.sci.eg; marwashalaby_4@yahoo.com

(Shalaby, M.S.). Tel: +201006525752,

Fax: +20233370931

Bulletin of Chemical Reaction Engineering & Catalysis, 10 (1), 2015, 88-97

Received: 28th July 2014; Revised: 12nd December 2014; Accepted: 25th December 2014

Abstract

Phosphorus, like oil, is a non-renewable resource that must be harvested from finite resources in the

earth’s crust. An essential element for life, phosphorus is becoming increasingly scarce, contaminated,

and difficult to extract. Struvite or magnesium ammonium phosphate (MgNH

4

PO

4

.6H

2

O) is a white,

crystalline phosphate mineral that can be used as a bio-available fertilizer. The main objective of this

research is to indicate the most important operating parameters affecting struvite precipitation by

means of chemical reaction kinetics. The present study explores struvite precipitation by chemical

method under different starting molar ratios, pH and SSR. It is shown that an increase of starting

Mg:PO

4

:NH

4

with respect to magnesium (1.6:1:1) strongly influences the growth rate of struvite and so

the efficiency of the phosphate removal. This was attributed to the effect of magnesium on the struvite

solubility product and on the reached Super Saturation Ratio at optimum starting molar ratio and pH.

It was also shown, by using chemical precipitation method that the determined Super Saturation Ratio

(SSR) values of struvite, at 8, 8.5, 9, 9.5 and 10 are 1.314, 4.29, 8.89, 9.87 and 14.89, respectively.

These are close to those presented in the literature for different origins of wastewater streams. The

re-sults show that SSR, pH, and starting molar ratio strongly influences the kinetics of precipitation and

so phosphorous removal to reach 93% removal percent, 5.95 mg/l as a minimum PO

4

remained in

solu-tion, and 7.9 g precipitated struvite from feed synthetic solution of 750 ml. The product was subjected

to chemical analysis by means of EDIX-FTIR, SEM and XRD showing conformity with published

lit-erature. First-order kinetics was found to be sufficient to describe the rate data. The rates increased

with increasing pH and so SSR and the apparent rate constants for the reaction were determined. ©

2015 BCREC UNDIP. All rights reserved.

Keywords

: Struvite; Solubility Constant; Reaction Kinetics; Crystallization; Human Urine

How to Cite: Shalaby, M.S., El-Rafie, Sh. (2015). Struvite Precipitation and Phosphorous Removal

from Urine Synthetic Solution: Reaction Kinetic Study.

Bulletin of Chemical Reaction Engineering &

Catalysis

, 10 (1): 88-97. (doi:10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97)

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.9767/bcrec.10.1.7172.88-97

bcrec_7172_2014 Copyright © 2015, BCREC, ISSN 1978-2993

Available online at BCREC Website: http://bcrec.undip.ac.id

Research Article

1. Introduction

Phosphorus is an important material,

mak-ing a major contribution to agriculture and

in-dustrial development [1,2]. Within

conven-tional wastewater treatment, several pathways

are known to remove phosphorus out of the

wastewater; the recovery product then being a

phosphorus-rich water or sludge stream.

Within the concept of wastewater design, we

find a stream that is very low in volume, yet

very high in phosphorus: human urine. A

tech-nique proven to be a successful method to

re-cover phosphorus from strength

(51)

phosphorus-Penyun9ngan & Manajemen Pengelolaan Terbitan

Manajemen Pengelolaan Terbitan Berkala Ilmiah

(52)

E-JOURNAL

atau

JURNAL ONLINE

dan/atau

JURNAL CETAK

IDEALNYA E-JOURNAL:

Online Submission

Online Review

Online Editorial Works

Online Publishing

(53)
(54)

Kualifikasi Dewan Penyun9ng

Idealnya sebuah e-jurnal harusnya

: submit secara daring,

review secara daring, Editorial Works secara daring.

setelah tahun 2018 wajib???)

Jika tidak bisa menyediakan secara daring, dapat juga

diproses manual, tetapi dokumennya didaringkan di portal

e-jurnal dengan dibantu Tim Pengelola Jurnal

Sebagai rintisan, jika ada Penulis submit via e-mail, maka

dengan dibantu Tim Pengelola dokumen disubmitkan secara

daring, dan user login password diberitahukan ke Penulis.

Jika belum semua artikel dikelola secara daring, maka bisa

dirintis beberapa artikel yang dikelola secara daring.

Jika Reviewer mereview secara manual (hardprint), maka

dokumen review bisa di-scan dan diunggah secara daring

dibantu Tim Pengelola e-jurnal.

(55)

Keberkalaan

(56)

Keberkalaan

(57)

Harus jelas kapan (bulan tahun)

terbit reguler

setiap nomor

terbitan (reguler)

Harus jelas kapan (tanggal bulan

tahun)

terbit secara daring

(58)

Volume dan nomor terbitan

harus urut, tidak boleh

melompat antar terbitan dan menggunakan angka

Arab

Satu Volume boleh habis dalam satu tahun

atau

lebih dari satu tahun (namun idealnya volume habis

dalam satu tahun, ganti tahun ganti volume)

Dalam satu volume harus berisi minimum dua

nomor terbitan

, misalnya:

Volume 1 Nomor 1 Tahun

2015 (Juni), Volume 1 Nomor 2 Tahun 2015

(Desember)

Nomor halaman dalam satu volume harus habis

(nomor 1 dan nomor 2 halaman berlanjut). Volume

berikutnya halaman harus dimulai dari halaman satu

lagi.

(59)

Keberkalaan

(60)

Keberkalaan

(61)

Penyebarluasan

(62)

CONTOH UNIQUE VISITORS STATISTICS

JURNAL SISTEM INFORMASI

di bagian footer website harusnya berisi:

• 

Statistik Pengunjung Unik

, misal menggunakan Statcounter atau

Histats è

untuk akreditasi (Belum Ada)

• 

Badge Jenis Open Access License

(http://creativecommons.org) è

untuk

DOAJ indexing (belum ada)

(63)
(64)

Penyebarluasan

(65)

PENGKATEGORISASIAN PENGINDEKS

BEREPUTASI

Kelompok kategorisasi Pengindeks Bereputasi ini akan

di-update secara kontinyu oleh Tim Nasional Akreditasi

TBI:

Pengindeks Bereputasi Tinggi (NILAI 5)

:

Thomson

Web of Science; SCOPUS; dan/atau yang setara

Pengindeks Bereputasi Sedang (NILAI 3)

: PubMed;

CaBi; Chemical Abstract Services; EBSCO; DOAJ; dan/

atau yang setara.

Pengindeks Bereputasi Rendah (NILAI 1)

: Google

Scholar; Portal Garuda; ISJD; dan/atau yang setara.

Jurnal Sistem Informasi

è

“1”

(66)

Penyebarluasan

(67)

H.3 Alamat/Iden/tas Unik Ar/kel

Mendaearkan DOI melalui CrossRef (hlp://crossref.org)

Biaya Membership per tahun 275 USD/publisher

Biaya DOI Ar/kel: 1 USD per ar/kel seumur hidup

Gunakan OPEN JOURNAL SYSTEM versi 2.4.x agar DOI bisa

(68)
(69)
(70)

Table of Contents sudah ada, tetapi nomor halaman

belum dicantumkan

JURNAL SISTEM

INFORMASI daftar

isinya belum

dilengkapi dengan

nomor halaman

artikel dari

halaman berapa ke

halaman berapa

Setiap ganti

volume baru,

seharusnya nomor

halaman dimulai

dari halaman satu.

(71)

SUBSTANSI NASKAH/ARTIKEL:

• 

Substansi Ar9kel Jurnal

• 

Penyun9ngan Gaya dan

Format

Total Nilai bagian ini: 51%

Diperiksa oleh Asesor Khusus

Substansi sesuai dengan

Bidang Ilmunya

(72)
(73)

Jurnal harus konsisten dengan

Focus and Scope

dan sesuai bidang ilmunya

• 

Masih banyak jurnal yang mau menerima

artikel yang tidak sesuai Fokus dan Skop

jurnal atau meluas ke bidang ilmu lain, hanya

karena untuk memenuhi jadwal terbit.

Setiap terbit, jurnal sebaiknya diisi minimum oleh

penulis-penulis dari berbagai institusi dan dari

berbagai provinsi

, jangan hanya dari satu

institusi saja (dibatasi prosentasenya).

Setiap terbit, jurnal sebaiknya

jangan hanya diisi

oleh penulis dari pengelola jurnal itu sendiri

.

Jurnal yang bersifat bunga rampai

, akan lebih

baik jika dipecah menjadi yang lebih spesifik, jika

tidak, harus diisi artikel2 yang berkualitas baik

(74)

D.1 Cakupan keilmuan

è

Focus and Scope sudah ada, namun

kurang terinci dengan baik

(75)
(76)

Kepioneran suatu karya ilmiah atau orisinalitasnya, hanya

dapat diketahui oleh

Mitra Bebestari yang sesuai

dengan bidang ilmunya

è

bisa dilihat dari

state of the

art

di Pendahuluan

Sumbangan nyata sebuah karya ilmiah atau jurnal akan

dapat diketahui dengan baik oleh

Mitra Bebestari yang

sesuai dengan bidang ilmunya

.

Kepioneran artikel ilmiah

:

dilihat dari berkualitas atau

tidaknya suatu artikel, misal dilihat di bag.

Pendahuluan

,

seharusnya dilengkapi:

state of the art penelitian

sebelumnya yang mirip

,

perumusan masalah atau

signifikansi kebaruan artikel

, dan adanya

tujuan

penelitian/artikel

.

Sumbangan nyata sebuah karya ilmiah atau jurnal

dapat

juga dilihat dari banyaknya jumlah sitasi atau rujukan dari

peneliti lainnya

.

(77)
(78)

Kepioneran artikel ilmiah

:

dilihat dari berkualitas atau tidaknya suatu

artikel, misal dilihat di bag.

Pendahuluan

, seharusnya dilengkapi: state

of the art penelitian sebelumnya yang mirip, perumusan masalah

atau signifikansi kebaruan artikel, dan adanya tujuan penelitian/

artikel

.

Dari segi “Kepioneran artikel ilmiah” Jurnal Sistem Infomasi

di bag.

Pendahuluannya BELUM mencantumkan

state of the art

penelitian-penelitian sebelumnya yang mirip untuk membuktikan atau sebagai

dasar bahwa penelitian tersebut mempunyai kontribusi baru dan

penting.

Di dalam artikel ilmiah, tidak diperkenankan atau tidak umum ada sub

bab-sub bab berikut:

latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian

, tetapi semua bagian tersebut dituliskan sebagai

Pendahuluan

.

Di dalam artikel ilmiah, tidak diperkenankan atau tidak umum ada sub

bab “

Tinjauan Pustaka

” atau “

Kajian Pustaka

” atau “

Landasan Teori

”,

tetapi dituliskan sebagian di bagian Pendahuluan untuk melengkapi

State of The Art Penelitian Sebelumnya yang Mirip

”, sebagian lagi

dicantumkan di bagian pembahasan untuk mempertajam analisisnya.

(79)
(80)

Dampak ilmiah atau jumlah sitasi atau jumlah rujukan dari

jurnal lainnya

harus disediakan informasinya oleh

pengelola jurnal di halaman jurnal dalam bantuk

screenshot atau capture atau link URL

dari penyedia

data (misalnya:

Google Scholar

,

Scopus

, atau lainnya)

Dampak ilmiah atau jumlah sitasi atau jumlah rujukan dari

jurnal lainnya

dapat juga dihubungkan melalui alamat

URL yang dapat diperiksa oleh Asesor secara daring

,

(misalnya: Google Scholar, Scopus, atau lainnya).

Dampak ilmiah juga

mempertimbangkan besarnya nilai

h-index atau i10-index

, untuk melihat distribusi sitasinya.

Untuk sementara, jumlah sitasi (pada instrumen

akreditasi) akan dipertimbangkan dalam bentuk jumlah

total.

Suatu saat jumlah sitasi akan diperhitungkan dalam kurun

(81)

D.5. Contoh Buk9 Dampak Ilmiah atau Sitasi

Jurnal Sistem Informasi belum

mempunyai Profil Sitasi di Google

Scholar, tetapi tidak ditampilkan

atau dihubungkan di menu

(82)

MENGAPA JURNAL HARUS ONLINE

FULLTEXT ?

hlp://training.bcrec.web.id

Tersedia

Online Fulltext

Ar/kel

Berkualitas

Bahasa

Universal

Diseminasi

Online

MENDAPAT-KAN JUMLAH

SITASI YANG

BANYAK

(dari jurnal

bereputasi

9nggi)

82

INDEKSASI

JURNAL DI

PENGINDEKS

INTERNASIONAL

BEREPUTASI

(83)
(84)

Di bagian Daftar Pustaka Acuan,

perbandingan antara

jumlah Sumber Acuan Primer dan jumlah Sumber

Acuan Sekunder sebaiknya lebih dari 80%

è

nilai

maks 3

Yang termasuk

Sumber Acuan Primer

, antara lain: artikel

di jurnal ilmiah, artikel di buku dari hasil penelitian, situs

sejarah, artefak, dan lain2 yang bersifat karya asli.

Daftar Pustaka Acuan sebaiknya

merupakan publikasi

ilmiah 10 tahun terakhir

, kecuali bidang-bidang ilmu

tertentu

è

nilai maks 5

Analisis dan Sintesis

dapat dilihat dari mutu hasil dan

pembahasannya, paling tidak memuat:

what/how, why

,

dan

what else

. Tonjolkan ini di Petunjuk untuk Penulis.

è

nilai maks 3

Tidak boleh ada

sub-bab “

tinjauan pustaka

”, “

perumusan

masalah

”, “

literature review

” di dalam paper.

Kesimpulan

harus benar-benar menjawab tujuan

(85)

Pastikan di jurnal “

Jurnal Sistem

Informasi

”, artikel-artikelnya

menggunakan

Sumber Acuan Primer

(misalnya dari jurnal ilmiah)

Kebanyakan artikel-artikelnya masih

belum menggunakan literatur primer

sebagai acuan, dan 10 tahun terakhir,

bahkan banyak rujukan dlm bentuk

website.

(86)

Substansi Ar9kel

Analisis dan Sintesis

dapat dilihat dari mutu “hasil dan

pembahasannya”, misal: paling tidak memuat:

what/how,

why

, dan

what else

. Pembahasan harus bersifat ilmiah.

Tidak boleh ada

sub-bab “

tinjauan pustaka

”, “

perumusan

masalah

”, “

literature review

” di dalam paper.

Kesimpulan

harus benar-benar dan cukup menjawab

(87)

Pastikan di jurnal “

Jurnal Sistem

Informasi

”, bagian Hasil dan

Pembahasan dari artikel-artikelnya harus

mengandung unsur-unsur:

How/what,

why, dan what else

.

., bukan hanya

laporan kerja

(88)

Pastikan di jurnal “

Jurnal Sistem

Informasi

”, bagian KESIMPULAN hanya

menjawab tujuan tulisan atau menjawab

perumusan masalah.

(89)
(90)
(91)
(92)

Di jurnal “

Jurnal Sistem Informasi

”, pastikan jangan ada border di

gambar.

Pastikan resolusi gambar agar lebih baik lagi

Teks di dalam gambar harus dapat terbaca

Jangan terlalu banyak ruang kosong

(93)
(94)

Di jurnal “

IJECES

”, Tabel seharusnya tidak ada garis-garis tegak,

tetapi hanya horisontal, dan hanya bagian tertentu saja.

Jika berbahasa Inggris, tanda koma “,” berarti desimal?? Atau “.”?

(95)
(96)

Cara Pengacuan dan Pengu9pan

Penyusunan Daear Pustaka

(97)

ETHICS OF PUBLICATION

Plagiarism;

Collabora(on;

Originality;

Fraud;

Conflict of Interest

based on COPE’s Best Prac9ce Guidelines for Journal

Editors

.

Contoh

:

h<p://ejournal.undip.ac.id/index.php/

teknik/pages/view/publica(onethics

hlp://training.bcrec.web.id

Syarat Wajib Akreditasi

Terbitan Berkala Ilmiah

(98)

No

Tahapan

1. Menggunakan

Aplikasi Jurnal Elektronik

(e-Journal) sesuai standar penerbitan jurnal

(OJS, dll.) (

Akreditasi/DOAJ

)

2 Melengkapi

Kebijakan dan Proses Review

Naskah,

Ruang Lingkup

Jurnal,

Kebijakan

Screening Plagiarism

, dan

Publica9on Ethics

(

DOAJ/SCOPUS/Akreditasi

).

3 Memiliki nomor

e-ISSN

dan/atau p-ISSN (

DOAJ/SCOPUS/Akreditasi

)

4 Melengkapi

Back Issue

(terbitan lama) dalam format fulltext PDF tanpa ada yang

ter/nggal (

DOAJ

), dan upload dokumen review dari Reviewer (

Akreditasi

)

5 Mencantumkan

Tim Penyun9ng/Editor

secara lengkap (Nama, Alamat Afiliasi Ins/tusi,

dan alamat email) (

DOAJ/SCOPUS/Akreditasi

)

6 Mencantumkan/menghubungkan

Profil Penyun9ng/Editor dan Reviewers

beserta

Iden/tasnya di Scopus dan/atau Google Scholar (termasuk didalamnya sitasi

penyun/ng jurnal dalam bentuk h-indeks dan i10-indeks) (

SCOPUS/Akreditasi/DOAJ

)

7 Memasukkan

Pedoman Penulisan bagi Penulis

dan

template-

nya

serta penggunaan

aplikasi referensi (

DOAJ/Akreditasi

)

8 Di Pedoman Penulisan, harus dituliskan secara jelas apakah Penulis harus membayar

Biaya Submit dan/atau Biaya Pemrosesan naskah, atau gra/s. Jika bayar berapa Rp

bayarnya (

DOAJ

)

Best Prac9ce Pemapanan Gaya Selingkung Portal E-Jurnal

(Akreditasi dan Indeksasi)

(99)

No

Tahapan

9 Melengkapi se/ap fitur yang ada, seper/ sta/s/k Akses, Hits/Jumlah kunjungan unik.

Tampilkan link Sta/s/k Pengunjung tsb di se/ap Bagian footer halaman portal

(

Akreditasi

)

10 Mendaearkan DOI ke CrossRef, dan mengaplikasikannya ke se/ap ar/kel (

DOAJ/

SCOPUS/Akreditasi

)

11 Mendaearkan

ke lembaga Pengindeks umum

, seper/ ISJD, Google Schoolar, DOAJ,

dan

pengindeks khusus bidang

, serta menampilkan lembaga yang sudah mengindeks

dalam websitenya (

Indexing & Abstrac7ng

)(

Akreditasi

)

12 Menjalankan bisnis proses secara online (

online submit, online review, online editorial

)

(

Akreditasi

)

13 Menyiapkan

profil Analisis Sitasi Google Scholar

untuk se/ap jurnal untuk analisis

sitasi real /me (

SCOPUS/Akreditasi

)

14 Menambahkan statement tentang pemeriksaan naskah thd. unsur-unsur plagiasinya

(

DOAJ

)

15 Melengkapi

statement dan badge tentang Jenis Open Access

-nya (silakan mengacu

ke: hlp://crea/vecommons.org/choose). Tampilkan badge Jenis Open Access tersebut

di se/ap Bagian footer halaman portal (

DOAJ

).

Best Prac9ce Pemapanan Gaya Selingkung portal E-Jurnal

(Akreditasi dan Indeksasi)

(100)

PENINGKATAN KUALITAS SUBSTANSI

Utamakan ar9kel-ar9kel dari hasil peneli9an

, bukan kajian

pustaka (ciri khas ar/kel hasil peneli/an: ada rumusan masalah, ada

metode peneli/an, dan ada simpulannya)

Da]ar Rujukan / Bibliografi / Da]ar Pustaka

sebaiknya minimum

80% berasal dari Literatur Primer (misalnya jurnal ilmiah nasional,

jurnal ilmiah internasional, dan atau buku yg termasuk literatur

primer)

Sistem Sitasi dan Penulisan Da]ar Pustaka

harus lengkap dan

konsisten mengiku/ format internasional (Harvard, Vancouver,

atau APA atau lainnya)

Pendahuluan

harus mengandung posisi kebaruan peneli/an ini

dibanding peneli/an sebelumnya dan pen/ngnya peneli/an (state

of the art peneli/an sebelumnya harus cukup)

Pembahasan

dituliskan kajiannya secara mendalam dan ilmiah

(what/how, why, dan what else)

(101)

Front-Maker dan Back-Maker

hlp://training.bcrec.web.id

101

• 

Bagian jurnal /Article Section

:

Bagian Article

dan

Bagian Editorial

Bagian Editorial – Front Matter

: berisi:

Halaman

Cover, Focus & Scope; List of Indexing; Editorial

Team; Preface; dan Table of Contents

.

Bagian Editorial – Back Matter

: berisi:

Author

Guidelines; Reviewer Acknowledgement; Subject

and Author Indexes; dan Back Cover

.

• 

Kumpulkan masing-masing bagian tersebut dalam

beberapa file saja, untuk menghemat biaya

pemakaian DOI, dengan istilah: Front-matter, dan

Back-Matter.

(102)

Hindari Pengindeks Berikut

(Misleading Metrics)

(

dipertanyakan ?? – menurut Jeffrey Beall 2 January 2015

)

• 

Advanced Science Index

• 

African Quality Centre for Journals

• 

American Standards for Journals and

Research (ASJR)

• 

CiteFactor

• 

Directory of Indexing and Impact Factor

(DIIF)

• 

Directory of Journal Quality Factor

• 

Einstein Ins/tute for Scien/fic Informa/on

(EISI)

• 

General Impact Factor

• 

Global Impact Factor

• 

Index Copernicus

• 

Ins/tute for Science Informa/on (ISI)

• 

Interna/onal Impact Factor Services

• 

Interna/onal Ins/tute for Research

• 

Interna/onal Scien/fic Indexing (ISI)

• 

Interna/onal Society for Research

Ac/vity (ISRA) Journal Impact Factor

(JIF)

• 

Journal Impact Factor

• 

Journals Impact Factor (JIFACTOR)

• 

Journal Influence Factor

• 

Journals Consor/um. Journal

Influence Factor (JIF)

• 

JPR Impact Factor

• 

Open Academic Journals Index

• 

Pubicon Science Index

• 

Scien/fic Indexing Services (SIS)

• 

Scien/fic Jornal Impact Factor

• 

SCIJOURNAL.ORG (Interna/onal

Scien/fic Ins/tute)

• 

Universal Impact Factor

(103)

Pencarian Literatur Berbahasa

Indonesia (peningkatan jumlah

literatur primer)

DOAJ: hlp://doaj.org

Google Scholar

(104)

Terima kasih

hlp://training.bcrec.web.id

Gambar

Table	of	Contents	sudah	ada,	tetapi	nomor	halaman	 belum	dicantumkan	 JURNAL SISTEM  INFORMASI daftar  isinya belum  dilengkapi dengan  nomor halaman  artikel dari  halaman berapa ke  halaman berapa  Setiap ganti  volume baru,  seharusnya nomor  halaman di

Referensi

Dokumen terkait

Bahan hukum primer yang dipergunakan mengenai hukum wanita haid berdiam diri di mesjid (studi perbandingan Mazhab Syafi‟i dan Mazhab Zahiri) adalah kitab-kitab yang

Penulis menemukan ciri khas novel karya novelis wanita Tionghoa adalah tema yang diambil berdasarkan pada pengetahuan yang dimiliki penulis dan membicarakan masalah-masalah yang

Surat UPT Dinas Pertanian Tanaman Pangan /Kepada BLHD No.. pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian lingkungan hidup, pencegahan pencernaran kerusakan,

Tesis yang berjudul “ ANALISIS ENERGI DAN FUNGSI GELOMBANG PERSAMAAN DIRAC POTENSIAL SHAPE INVARIANT HULTHEN, ECKART DAN ROSEN MORSE DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLINOMIAL

(4.1) lakukan proses Gram--Schmidt thd X1 dan X2 sehingga Schmidt thd X1 dan X2 sehingga menjadi W1 dan W2 yang saling ortogonal. menjadi W1 dan W2 yang

Penulis menyadari bahwa laporan kunjungan industri ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak yang sangat saya harapkan agar menjadi bekal pengetahuan

Pendistribusian dari penugasan pengawasan APIP harus dilaksanakan tepat waktu kepada pemberi tugas dan pihak yang berkepentingan sesuai dengan pihak-pihak yang telah

Dari hasil analisis statistik diketahui nilai p yang diperoleh adalah 0,478. De- ngan demikian uji-t tersebut menunjuk- kan bahwa tidak ada perbedaan atau pe- ningkatan yang