ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, KREDIT BERMASALAH,
PERPUTARAN KAS , VOLUME PENJUALAN, PROFIT MARGIN DAN
STRUKTUR FINANSIAL TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA
LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI KECAMATAN TEJAKULA
PERIODE 2010-2013
Putu Agus Pramurti Surya Dinata
[1], Ni Kadek Sinarwati
[1], I Gusti Ayu Purnamawati
[2]Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:
{
surya_dinata1002@yahoo.com
,
kadeksinar20@gmail.com
,
ayupurnama07@yahoo.com
} @undiksha.ac.id.
Abstrak
Rentabilitas Ekonomi adalah cara untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba usaha dengan modal yang dimiliki baik itu modal asing maupun modal sendiri. Untuk menghasilkan peningkatan laba, LPD harus mampu mengatur dan mengelola pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial terhadap rentabilitas ekonomi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah LPD di Kecamatan Tejakula. Jumlah sampel penelitian ini adalah 9 LPD diantaranya LPD Desa Bangkah, Les Penuktukan, Madenan, Ngis, Pacung, Sambirenteng, Sangambu, Sembiran, dan Tejakula. Jenis data penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, dengan teknik analisis data regresi linier berganda berbantuan program SPSS versi 19.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial pemberian kredit tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi, perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi, volume penjualan berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi, profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi, dan struktur finansial berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi. Secara simultan pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi
Kata Kunci: Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin, Struktur Finansial, dan Rentabilitas Ekonomi.
.
Abstract
Economic return on equity is a way to measure ability of a corporation to produce profit using capitals, both other’s capital and its own capital. To increase the profit, LPD has to be able to regulate and manage loans, nonperforming loans, cash-flow, sale volume, profit margin, and financial structure.
This study was aimed at finding out the effect of loan, nonperforming loan, cash-flow, profit margin, and financial structure on economic return of equity. The population consisted of LPDs in Tejakula district. The number of sample was 9 LPDs which, among others, were LPDs in Bangkah, Les Penuktukan, Madenan, Ngis, Pacung, Sambirenteng, Sangambu, Sembiran, and Tejakula villages. The study used quantitative data from secondary sources. The data were collected through documentation and analyzed by using multiple linear regression analysis aided by SPSS version 19 program.
The results showed that partially, loan does not have an effect on economic return of equity, nonperforming loan has a negative effect on economic return of equity, cash flow does not have an effect on economic return on equity, sale volume has a negative effect on economic return on equity, profit margin has a positive effect on economic return on equity, and financial structure has a positive effect on economic return on equity. Simultaneously, loan, nonperforming loan, cash flow, profit margin, and financial structure have positive effect on economic return on equity.
Keywords: loan, nonperforming loan, cash flow, sale volume, profit margin, financial structure, and economic return on equity
PENDAHULUAN
Daerah Bali sangat terkenal dengan adat istiadatnya dimana di dalam desa pakraman desa diberikan hak otonom untuk
mengatur kehidupan sosial ekonomi
termasuk mengatur pengelolaan kekayaan
desa adatnya. Sehingga, dengan
diberikannya hak otonomi daerah, daerah pedesaan berlomba-lomba meningkatkan ekonomi desanya dengan membangun suatu usaha.
Untuk mengantisipasi hambatan
tersebut dan untuk memanfaatkan potensi yang ada pada masyarakat pedesaan, maka Pemerintah Provinsi Bali melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 972 Tahun 1984 mengembangkan Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yaitu sebuah lembaga keuangan di Provinsi Bali dengan harapan LPD mampu untuk mempercepat laju pembangunan ekonomi di pedesanan (Wati dan Sutama,2013).
LPD dalam operasinya memiliki tujuan
yaitu tujuan jangka pendek adalah
memperoleh laba yang maksimal dan
tujuan jangka panjang adalah
mempertahankan kontinuitas usaha.
Efisiensi suatu LPD dapat dinilai dari rentabilitasnya yaitu kemampuan untuk menghasilkan laba dari modal yang dimiliki
(Wati dan Sutama,2013). Untuk
meningkatkan rentabilitas ekonomi, LPD harus mampu mengatur pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial.
Pemberian kredit merupakan usaha pokok LPD karena dengan melakukan kegiatan pemberian kredit maka LPD akan memperoleh keuntungan berupa bunga kredit yang merupakan sumber laba LPD.
Menurut SE No. 6 /23/ DPNP tanggal 31 Mei 2004 dalam Rosmiyanti (2013) kedit bermasalah adalah perbandingan antara jumlah kredit kurang lancar, kredit yang diragukan dan kredit macet dengan total kredit.
Menurut Menuh (2008) dalam
Agustini, Bagia, dan Yudiaatmaja (2014)
menyatakan bahwa perputaran kas
merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya.
Volume Penjualan menurut John
Downes dan Jordan Elliot Goodman yang
diterjemahkan oleh Susanto Budidharmo (2000:646) dalam Sumayah (2011:13)
adalah penjualan yang didapat dari
komoditas yang diperdagangkan dalam suatu masa tertentu. Penjualan yang dimaksud dalam LPD adalah pendapatan dari LPD yang terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain yang berasal dari jasa yang diberikan oleh LPD seperti jasa dalam pembayaran listrik, air, pulsa elektrik dan kredit motor (Wati dan Sutama,2013).
Menurut Daljono (2008) dan
Puspitaningtyas Endah (2008) dalam
Sulastri (2009) Profit Margin
mengidentifikasikan kemampuan suatu
badan usaha untuk menghasilakan laba pada tingkat penjualan tertentu dan juga
menilai kemampuan manajemen
perusahaan untuk mengontrol berbagai pengeluaran yang langsung digunakan dalam menghasilkan penjualan.
Menurut Agus Sartono (2001:225) dalam Jati dan Wiryanti (2012) struktur keuangan atau struktur finansial merupakan
perimbangan antara total hutang dengan modal sendiri.
Sedangkan Riyanto (2001:37) dalam
Astini, Cipta, dan Suwendra (2014)
menyatakan Rentabilitas Ekonomis adalah kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba usaha.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: (1) apakah pemberian kredit berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, (2) apakah kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode
2010-2013, (3) apakah perputaran kas
berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, (4) apakah
volume penjualan berpengaruh positif
terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, (5) apakah profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode
2010-2013, (6) apakah struktur finansial
berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013, dan (7) apakah
pemberian kredit, kredit bermasalah,
perputaran kas, volume penjualan, profit
margin, dan struktur finansial berpengaruh
secara bersama-sama terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013.
Untuk menjawab permasalahan
tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi di LPD Kecamatan Tejakula.
Hasil penelitian ini nantinya akan memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah secara umum temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi dunia
akuntansi, serta memperkaya hasil
penelitian tentang analisis pengaruh
pemberian kredit, kredit bermasalah,
perputaran kas, volume penjualan, profit
margin, dan struktur finansial terhadap
rentabilitas ekonomi. Dan manfaat praktis dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak yang berkepentingan dalam hal ini LPD Di Kecamatan Tejakula untuk mengetahui apakah pemberian kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin, dan struktur finansial berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi.
METODE
Penelitian ini dilakukan di Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Subjek penelitian ini adalah LPD di Kecamatan Tejakula dan objek penelitiannya adalah
pemberian kredit, kredit bermasalah,
perputaran kas, volume penjualan, profit
margin, struktur finansial dan rentabilitas
ekonomi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh LPD yang ada di Kecamatan Tejakula yang berjumlah 15 LPD. Jumlah sampel penelitian ini adalah 9 LPD diantaranya LPD Desa Bangkah, Les Penuktukan, Madenan, Ngis, Pacung, Sambirenteng, Sangambu, Sembiran, dan Tejakula. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah Porvosive
Sampling. Porvosive Sampling adalah
teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010:218).
Adapun pertimbangan tersebut adalah (1) Seluruh LPD di Kecamatan Tejakula yang sudah terdaftar di LPLPD Kabupaten Buleleng, (2) Seluruh LPD di Kecamatan Tejakula yang sudah menyetorkan Laporan Keuangan ke LPLPD Kabupaten Buleleng selama periode 2010-2013, dan (3) Seluruh
LPD di Kecamatan Tejakula yang
memberikan kecukupan data bagi peneliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dokumenter, sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data sekunder. Untuk metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengguanakan metode dokumentasi. Dimana Menurut Sugiyono (2010:240)
Metode Dokumentasi merupakan
pengumpulan data dengan cara mencari data yang diperlukan sesuai dengan
masalah yang akan diteliti pada catatan-catatan atau dokumen yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan bantuan program SPSS versi 19.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini populasinya adalah LPD di Kecamatan Tejakula yang
berjumlah 15 LPD. Penelitian ini
menggunakan empat tahun pengamatan dari tahun 2010-2013, maka dari itu seharusnya jumlah pengamatan dalam penelitian ini adalah sejumlah 60 data pengamatan, akan tetapi pada tahun 2011
LPD Desa Tembok mengalami
kebangkrutan sehingga tidak beroperasi kembali, kemudian pada tahun 2013 LPD
Desa Keduran juga mengalami
kebangkrutan sehingga tidak beroperasi kembali, dan ada beberapa LPD di
Kecamatan Tejakula yang tidak
memberikan data yang peneliti inginkan, dimana LPD tersebut adalah LPD Desa Bondalem, Desa Gentuh, Desa Gretek, dan Desa Julah sehingga pengamatannya menjadi 36 data pengamatan. Dari hasil
pengujian statistik deskriptif diketahui
bahwa untuk variabel Loan to Deposit Ratio
(LDR) memiliki nilai minimum sebesar 0,47,
nilai maksimum sebesar 7,07 dan mean sebesar 1,9901 sedangkan standar deviasi untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 1,47403. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 1,9901 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,47. Untuk variabel Non Perfoming Loan (NPL) memiliki nilai minimum sebesar 0,00, nilai maksimum sebesar 0,10 dan mean sebesar 0,0293 sedangkan standar deviasi untuk
Non Perfoming Loan (NPL) sebesar
0,02164. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Non Perfoming Loan (NPL) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,0293 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,00. Untuk variabel Perputaran Kas (TPK) memiliki nilai minimum sebesar 0,56, nilai maksimum sebesar 30,80 dan mean sebesar 7,8513 sedangkan standar deviasi untuk Perputaran Kas (TPK) sebesar 6,26276. Hal ini berarti bahwa untuk
variabel Perputaran Kas (TPK) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 7,8513 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,56. Untuk variabel Volume Penjualan (VP) memiliki
nilai minimum sebesar 14,029, nilai
maksimum sebesar 5,071,290 dan mean sebesar 1,018,194,03 sedangkan standar deviasi untuk Volume Penjualan (VP) sebesar 1,262,014,260. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Volume Penjualan (VP) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 1,018,194,03 mendekati nilai maximumnya sebesar 507,129,0. Untuk variabel Profit
Margin (PM) memiliki nilai minimum
sebesar 0,16, nilai maksimum sebesar 0,54 dan mean sebesar 0,3560 sedangkan standar deviasi untuk Profit Margin (PM) sebesar 0,11320. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Profit Margin (PM) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,3560 mendekati nilai maximumnya sebesar 0,54. Untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai minimum sebesar 0,04, nilai maksimum sebesar 0,23 dan mean sebesar 0,1139 sedangkan standar deviasi untuk
Debt to Equity Ratio (DER) sebesar
0,05577. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,1139 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,04. Dan untuk variabel Rentabilitas Ekonomi (RE) memiliki nilai minimum sebesar 0,20, nilai maksimum sebesar 0,59 dan mean sebesar 0,3520 sedangkan standar deviasi untuk Rentabilitas Ekonomi (RE) sebesar 0,10528. Hal ini berarti bahwa untuk variabel Rentabilitas Ekonomi (RE) dilihat dari nilai rata-ratanya sebesar 0,3520 mendekati nilai minimumnya sebesar 0,20.
Uji Normalitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi
variabel bebas dan variabel terikat
mempunyai distribusi normal atau tidak
(Ghozali,2002:74). Untuk mengetahui
distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov. Data populasi dikatakan berdistribusi normal jika koefisien Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari α = 0,05. Berikut ini adalah hasil Uji Normalitas yang dapat dilihat pada tabel 1. berikut ini :
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 36
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .05382657
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.060
Kolmogorov-Smirnov Z .661
Asymp. Sig. (2-tailed) .775
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Tabel 2. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 LDR .740 1.352 NPL .595 1.680 TPK .470 2.127 VP .560 1.787 PM .417 2.399 DER .614 1.629 a. Dependent Variable: RE Sumber : Output SPSS 19, 2014
Berdasarkan tampilan output pada tabel 1. diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0.661 dengan probabilitas
signifikan 0.775. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa secara statistik
probabilitas signifikansi
Kolmogorov-Smirnov Z lebih besar dari 0,05 atau tidak signifikan, yang berarti data pada penelitian ini berdistribusi normal.
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya kolerasi atar variabel bebas
(independent) (Ghozali,2002,57).
Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor (VIF). Untuk melihat ada atau
tidaknya multikolonieritas dapat dilihat pada menilai nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan
nilai VIF lebih dari 10. Berikut ini adalah
hasil Uji Multikolonieritas yang dapat dilihat pada tabel 2. berikut ini:
Berdasarkan tampilan output pada tabel 2. memberikan hasil bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 dan tidak ada satu variabel independent yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada
multikolonieritas antar variabel independent dalam model regresi.
Uji Autokolerasi bertujuan untuk
menguji apakah model regresi linier
terdapat korelasi antara kesalahan
penggangu pada periode t dengan
kesalahan pada periode sebelumnya (t-1)
(Ghozali,2002:61). Metode dalam
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan melihat nilai Watson (DW). Apabila nilai Durbin-Watson (DW) lebih besar dari nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .037 .044 .848 .403 LDR -.001 .004 -.050 -.254 .802 NPL -.362 .327 -.243 -1.109 .277 TPK -.001 .001 -.100 -.407 .687 VP -1.106E-8 .000 -.432 -1.913 .066 PM .066 .075 .231 .881 .385 DER .085 .125 .147 .683 .500
a. Dependent Variable: ABSRE
Sumber : Output SPSS 19, 2014
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .859a .739 .685 .05913 2.298
a. Predictors: (Constant), DER, TPK, LDR, NPL, VP, PM b. Dependent Variable: RE
Sumber : Output SPSS 19, 2014
independent 6 (k=6) maka dapat dikatakan tidak ada autokorelasi. Berikut ini adalah hasil Uji Autokorelasi yang dapat dilihat pada tabel 3. berikut ini :
Berdasarkan tampilan output pada tabel 3. hasil nilai DW sebesar 2.298, kemudian bandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%, jumlah sampel 36 (n) dan jumlah variabel independent 6 (k=6), maka di tabel Durbin
Watson akan didapatkan nilai (dl) sebesar 1,114 dan (du) sebesar 1,877. Dari nilai tersebut, nilai 4-du (4- 1,877) = 2,123 dan 4-dl (4-1,114) = 2,886. Model regresi terbebas dari autokorelasi dengan nilai Durbin-Watson sebesar 2,298 yang berada di sekitaran du dan 4-du. Oleh karena nilai DW 2.298 lebih besar dari batas atas (du) 1.88 dan kurang dari 4- 1.88 (4 – du), maka dapat disimpulkan kita tidak bisa menolak
H0 yang menyatakan bahwa tidak ada
autokorelasi atau dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi.
Uji heteroskedastisitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari satu
pengamatan kepengamatan yang lain
(Ghozali,2002). Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dapat
dilakukan dengan Uji Glejser dengan dasar analisis jika Asymp. Sig (p value) > 0.05, artinya pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil Uji Heteroskedastisitas melalui Uji Glejser yang dapat dilihat pada tabel 4. berikut ini:
Berdasarkan tampilan output pada tabel 4. dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai Asymp. Sig (p value)> 0,05, artinya pada model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
Sebelum menguji hipótesis maka terlebih dahulu uji kelayakan model (model
fit) yang dilakukan dengan uji F. Jika hasil
dari uji F adalah signifikan, maka artinya model yang digunakan dianggap layak uji
sehingga pembuktian hipótesis dapat
dilanjutkan. Dari tabel dapat dilihat nilai signifikansi anova < 0,05 yaitu 0,000< 0,05, maka model ini layak atau fit. Berikut akan
Tabel 6. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual dengan taraf nyata (α) = 5% , (α/2) = 2,5% dan df (n-k)
Variabel Thitung Ttabel Hasil t-test Hasil Hipotesis Pengaruh
Variabel X1 = LDR 1,241 2,042 Thitung (1,241) < ttabel (2,042) H0 diterima dan H1 ditolak Tidak Signifikan X2 = NPL -2,948 2,042 Thitung (-2,948) > ttabel (2,042) H0 ditolak dan H2 diterima Signifikan X3 = TPK 0,783 2,042 Thitung(0,783) < ttabel (2,042) H0 diterima dan H3 ditolak Tidak Signifikan X4 = VP -2,110 2,042 Thitung(-2,110) > ttabel (2,042) H0 ditolak dan H4 diterima Signifikan X5 = PM 7,052 2,042 Thitung (7,052) > ttabel (2,042) H0 ditolak dan H5 diterima Signifikan X6 = DER 4,811 2,042 Thitung (4,811) > ttabel (2,042) H0 ditolak dan H6 diterima Signifikan
Sumber : Data Diolah
Tabel 5. Hasil Uji Signifikan Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression .287 6 .048 13.657 .000a
Residual .101 29 .003
Total .388 35
a. Predictors: (Constant), DER, TPK, LDR, NPL, VP, PM b. Dependent Variable: RE
Sumber : Output SPSS 19, 2014
diperlihatkan nilai signifikansi anova pada tabel 5 berikut ini :
Berdasarkan tampilan output pada tabel 5. model dianggap layak uji dan pembuktian hipotesis dapat dilanjutkan. Setelah itu akan dilanjutkan pengujian
terhadap hipótesis untuk mengetahui
berpengaruh serempak atau tidak variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam
pengujian ini digunakan Ftabel dengan taraf
nyata (α) =5% ; df = (k-1) ; (n-k) = (6-1);
(36-6) = 5; 30, sehingga diperoleh nilai Ftabel
sebesar 2,534, sedangkan untuk
menentukan besarnya Fhitung diperoleh
dengan mempergunakan bantuan SPSS
Versi 19.0. Dari Tabel 5. dapat dilihat
besarnya Fhitung adalah 13,657. Oleh karena
Fhitung (13.657) > Ftabel (2,534), maka H0
ditolak dan H7 diterima yaitu Pemberian
Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas,
Volume Penjualan, Profit Margin dan
Struktur Finansial secara simultan
(serempak) berpengaruh signifikan
terhadap Rentabilitas Ekonomi pada
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula periode 2010-2013.
Setelah melakukan Uji F, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan Uji t.
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat (Ghozali,2002:84 dalam Wati dan Sutama,2013). Berikut ini adalah hasil Uji t yang dapat dilihat pada tabel 6. berikut ini :
Berdasarkan tampilan pada tabel 6. dapat dilihat bahwa variabel Non Perfoming
Loan (NPL), Volume Penjualan (VP), Profit Margin (PM), dan Debt to Equity Ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap
Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model Koefisien Regresi Thitung Sig. T
(Constant) -0,076 -0,940 0,355 LDR 0,137 1,241 0,225 NPL - 0,363 -2,948 0,006 TPK 0,108 0,783 0,440 VP - 0,268 -2,110 0,440 PM 1,037 7,052 0,000 DER 0,583 4,811 0,000 R2 = 0,739 Adjusted R2 = 0,685 Fhitung = 13,657 Sig. F = 0,000 Durbin-Watson = 2,298 Sumber : Output SPSS 19, 2014
Rentabilitas Ekonomi (RE) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Sedangkan untuk variabel Loan to Deposit
Ratio (LDR) dan Perputaran Kas (TPK)
secara parsial tidak berpengaruh terhadap Rentabilitas Ekonomi (RE) pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 – 2013. Analisis Regresi berganda bertujuan
untuk memprediksi besar variabel terikat dengan mengunakan data variabel bebas
yang telah diketahui besarnya
(Santoso,2002:163). Analisis ini digunakan untuk menganalisa kontribusi Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin, dan Struktur Finansial sebagai variabel bebas terhadap Rentabilitas Ekonomi sebagai variabel terikat. Berikut ini adalah hasil dari analisis regresi linear berganda yang dapat dilihat pada tabel 7. berikut ini:
Berdasarkan tampilan pada tabel 7. dari hasil analisis regresi dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y= -0,076 + 0,137LDR - 0,363NPL+ 0,108TPK – 0,268VP + 1,037PM + 0,583DER
Arti dari koefisien regresi di atas adalah:
α = Nilai konstanta sebesar -0,076 artinya, bila nilai Pemberian Kredit (LDR)
X1, Kredit Bermasalah (NPL) X2 ,
Perputaran Kas (TPK) X3, Volume
Penjualan (VP) X4, Frofit Margin (PM) X5,
dan Struktur Finansial (DER) X6 sama
dengan nol, maka nilai Rentabilitas
ekonomi (RE) Y adalah sebesar -0,076 persen.
β1 = 0,137 artinya, apabila Pemberian
Kredit (LDR) X1 bertambah 1 persen, maka
Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan
meningkat sebesar 0,137 persen, dengan asumsi variabel lain konstan.
β2 = -0,363 artinya, apabila Kredit
Bermasalah (NPL) X2 berkurang 1 persen,
maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan menurun sebesar -0,363 persen, dengan asumsi variabel lain konstan.
β3 = 0,108 artinya, apabila Perputaran
Kas (TPK) X3 bertambah 1 kali, maka
Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan
meningkat sebesar 0,108 kali, dengan asumsi variabel lain konstan.
β4 = -0,268 artinya, apabila Volume
Penjualan (VP) X4 berkurang 1 persen,
maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y menurun sebesar -0,268 persen, dengan asumsi variabel lain konstan.
β5 = 1,037 artinya, apabila Profit
Margin (PM) X5 bertambah 1 persen, maka
Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan
meningkat sebesar 1,037 persen, dengan asumsi variabel lain konstan.
β6 = 0,583 artinya, apabila Struktur
Finansial (DER) X6 bertambah 1 persen,
maka Rentabilitas Ekonomi (RE) Y akan meningkat sebesar 0,583 persen, dengan asumsi variabel lain konstan.
Analisis korelasi (R) digunakan untuk mengetahui apakah diantara 2 variabel terdapat hubungan dan jika ada hubungan, bagaimana arah hubungan dan seberapa
Tabel 8. Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .859a .739 .685 .05913
a. Predictors: (Constant), DER, TPK, LDR, NPL, VP, PM
Sumber : Output SPSS 19, 2014
(Santoso,2002:149-152). Koefisien
Determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variabel dependen
(Ghozali,2002:45). Berikut ini adalah hasil
dari uji koefisien determinasi (R2) yang
dapat dilihat pada tabel 8. berikut ini :
Berdasarkan tampilan output pada tabel 8. terlihat bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,685. Hasil ini berarti
sebesar 68,5 % variabel dependen
(Rentabilitas Ekonomi) bisa dipengaruhi
oleh variabel independen (Pemberian
Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin, dan Struktur Finansial). Sedangkan sisanya 31,5 % (100%-68,5%) dipengaruhi oleh
faktor – faktor lain, dimana faktor – faktor
tersebut diantaranya adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah nasabah.
Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh loan to deposit ratio (LDR)
terhadap rentabilitas ekonomi (RE)
menunjukkan bahwa secara parsial loan to
deposit ratio (LDR) tidak berpengaruh
terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode
2010 - 2013. Dimana hal tersebut
ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (1,241) < ttabel (2,042) yang berarti H0
diterima dan H1 ditolak, dimana dinyatakan
dengan tidak berpengaruh positif.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan Wati dan Sutama pada tahun 2013 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa tingkat kredit yang disalurkan berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di kota
denpasar selama periode 2010 – 2011,
yang menyatakan signifikan positif. Akan tetapi hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Rosidah dan
Muflihah pada tahun 2009 dimana
penelitiannya memberikan hasil bahwa
penyaluran kredit secara parsial
berpengaruh tidak signifikan terhadap
rentabilitas pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya.
Pengaruh Kredit Bermasalah Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh non perfoming loan (NPL)
terhadap rentabilitas ekonomi (RE)
menunjukkan bahwa secara parsial non
perfoming loan (NPL) berpengaruh
terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode
2010 - 2013. Dimana hal tersebut
ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (-2,948) > ttabel (2,042) yang berarti H0
ditolak dan H2 diterima dimana dinyatakan
dengan berpengaruh negatif.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Fitriana pada
tahun 2012 dimana penelitiannya
memberikan hasil bahwa resiko kredit/
kredit bermasalah secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas.
Pengaruh Perputaran Kas Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh perputaran kas (TPK)
terhadap rentabilitas ekonomi (RE)
menunjukkan bahwa secara parsial
perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan
pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (0,783)
< ttabel (2,042) yang berarti H0 diterima dan
H3 ditolak dimana dinyatakan dengan tidak
berpengaruh positif.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan dilakukan Wati
dan Sutama pada tahun 2013 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa
tingkat perputaran kas berpengaruh
signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada LPD di Kota Denpasar selama periode 2010–2011, yang menyatakan signifikan positif. Akan tetapi hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Wirajaya pada tahun 2013 dimana penelitian ini memberikan hasil
bahwa tingkat perputaran kas tidak
berpengaruh signifikan pada profitabilitas LPD di Kecamatan Ubud. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas sama halnya dengan rasio rentabilitas ekonomi.
Pengaruh Volume Penjualan Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh volume penjualan (VP)
terhadap rentabilitas ekonomi (RE)
menunjukkan bahwa secara parsial volume penjualan (VP) berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung
(-2,110) > ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak
dan H4 diterima dimana dinyatakan dengan
berpengaruh negatif.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Sumayah pada tahun 2011 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa secara parsial volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba bersih pada PT. Metrodata Electronics Tbk.
Pengaruh Profit Margin Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh profit margin (PM) terhadap rentabilitas ekonomi (RE) menunjukkan bahwa secara parsial profit margin (PM) berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (7,052) > ttabel (2,042) yang
berarti H0 ditolak dan H5 diterima dimana
dinyatakan dengan berpengaruh positif.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Wisnayanti pada tahun 2014 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa secara parsial
profit margin ada pengaruh signifikan positif
pada rentabilitas ekonomi di PT Indonesia Power UBP Bali.
Pengaruh Struktur Finansial terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh debt to equity ratio (DER)
terhadap rentabilitas ekonomi (RE)
menunjukkan bahwa secara parsial debt to
equity ratio (DER) berpengaruh terhadap
rentabilitas ekonomi (RE) pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010 - 2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan
pada tabel 6. dimana nilai dari thitung (4,811)
> ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak dan H6
diterima dimana dinyatakan dengan
berpengarh positif.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan dilakukan Wati dan Sutama pada tahun 2013 dimana penelitiannya memberikan hasil bahwa struktur finansial berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas ekonomis pada LPD di Kota Denpasar selama periode 2010–2011, yang menyatakan signifikan negatif.
Pengaruh Pemberian Kredit, Kredit Bermasalah, Perputaran Kas, Volume Penjualan, Profit Margin dan Struktur Finansial terhadap Rentabilitas Ekonomi
Pengaruh pemberian kredit, kredit
bermasalah, perputaran kas, volume
penjualan, profit margin dan struktur finansial terhadap rentabilitas ekonomi menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama-sama pemberian kredit, kredit
bermasalah, perputaran kas, volume
penjualan, profit margin dan struktur finansia berpengaruh terhadap retabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula selama periode 2010-2013. Dimana hal tersebut ditunjukkan pada tabel 5. dimana
dapat dilihat besarnya Fhitung adalah sebesar
13,657 dengan membandingkan dengan Ftabel dengan taraf nyata (α) = 5% ; df =
(k-1); (n-k) = (6-1) ; (36-6) = 5 ; 30 yang didaptakan sebesar 2,534. Oleh karena Fhitung (13.657) > Ftabel (2,534) yang berarti
H0 ditolak dan H7 diterima yaitu pemberian
kredit, kredit bermasalah, perputaran kas, volume penjualan, profit margin dan struktur finansial secara simultan atau bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas ekonomi pada Lembaga
Tejakula periode 2010-2013, yang menyatakan signifikan positif.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan uji statistik secara
parsial variabel pemberian kredit tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (1,241)< ttabel (2,042) yang berarti H0
diterima dan H1 ditolak.
2. Berdasarkan uji statistik secara
parsial variabel kredit bermasalah
berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (-2,948) > ttabel (2,042) yang
berarti H0 ditolak dan H2 diterima.
3. Berdasarkan uji statistik secara
parsial variabel perputaran kas tidak berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (0,783)< ttabel (2,042) yang berarti H0
diterima dan H3 ditolak.
4. Berdasarkan uji statistik secara
parsial variabel volume penjualan
berpengaruh negatif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (-2,110) > ttabel (2,042) yang
berarti H0 ditolak dan H4 diterima.
5. Berdasarkan uji statistik secara
parsial variabel profit margin berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal
tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung
(7,052)> ttabel (2,042) yang berarti H0 ditolak
dan H5 diterima.
6. Berdasarkan uji statistik secara
parsial variabel struktur finansial
berpengaruh positif terhadap rentabilitas ekonomi pada LPD di Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut ditunjukkan dengan nilai dari thitung (4,811)> ttabel (2,042) yang
berarti H0 ditolak dan H6 diterima.
7. Berdasarkan uji statistik secara
simultan variabel pemberian kredit, kredit
bermasalah, perputaran kas, volume
penjualan, profit margin dan struktur
finansial berpengaruh signifikan terhadap
rentabilitas ekonomi pada LPD di
Kecamatan Tejakula, dimana hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai dari thitung (4,811)>
ttabel (2,534) yang berarti H0 ditolak dan H7
diterima.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta berdasarkan simpulan yang didapat maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Lembaga Perkreditan Desa
(LPD)
Bagi LPD di Kecamatan Tejakula untuk meningkatkan rentabilitas ekonomi diharapkan agar lebih memperhatikan lagi
a. Pemberian kredit karena
pendapatan LPD salah satunya itu
bersumber dari pemberian kredit.
b. Kredit bermasalah karena apabila
jumlah kredit bermasalah tinggi itu dapat
mempengaruhi laba sehingga dapat
menurunkan rentabilitas ekonomi pada LPD.
c. Perputaran kas karena kas yang
berlebihan itu tidak baik bagi LPD karena LPD tidak dapat mencapai tingkat yang optimal, yaitu tingkat keuntungan yang seharusnya dapat diperoleh oleh LPD.
d. Volume penjualan atau pendapatan
karena semakin tinggi pendapatan akan meningkatkan rentabilitas ekonomi pada LPD.
e. Profit margin karena dengan
mendapatkan laba yang tinggi maka akan meningkatkan rentabilitas ekonomi pada LPD.
f. Struktur finansial karena apabila
LPD lebih mengutamakan penggunaan modal sendiri dalam melakukan aktivitas kegiatan maka akan meningkatkan laba dan rentabilitas pun akan meningkan karena pembayaran bunga akibat pinjaman dana dari pihak ketiga menurun.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah sampel atau memperluas objek penelitian tidak hanya pada LPD di Kecamatan Tejakula dan juga menambah variabel yang digunakan yang bisa dikatakan mempengaruhi rentabilitas ekonomi pada Lembaga Perkreditan Desa
(LPD) seperti jumlah tenaga kerja dan jumlah nasabah.
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Ni Made Dwi, dkk. 2014. “Pengaruh Perputaran Kas Dan
Piutang Terhadap Rentabilitas
Ekonomis Pada Koperasi”. E-Journal
Bisma, Jurusan Manajemen,
Universitas Pendidikan Ganesha.
Volume 2 Tahun 2014.
Astini, Ketut Yuli, dkk. 2014. “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas Dan Tingkat
Perputaran Piutang Terhadap
Rentabilitas Ekonomis Pada LPD”.
E-Journal Bisma, Jurusan Manajemen,
Universitas Pendidikan Ganesha.
Volume 2 Tahun 2014.
Fitriana, Dewi. 2012. “Pengaruh Kredit
Yang Diberikan Dan Risiko Kredit
Terhadap Rentabilitas”. Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi,
Universitas Siliwangi.
Ghozali, Imam.2002. Aplikasi Analisis
Multivariance dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Universitas
Diponegoro.
Jati, I Ketut dan Ni Wayan Wiryanti.2012.
“Intensitas Pengelolaan Hutang,
Struktur Finansial Dan Rentabilitas Ekonomi”. Jurnal JAKI. Vo, 1 No.1 Putra, I Wayan Suteja, I Gde Ary Wirajaya.
2013. “ Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Piutang Dan Jumlah Nasabah Kredit Pada Profitabilitas LPD Di Kecamatan Ubud. E-Jurnal Akuntansi, Universitas Udayana.
Rosidah, Euis dan Rini Muflihah.2009.
“Pengaruh Biaya Dana dan
Penyaluran Kredit Terhadap
Rentabilitas (studi Kasus pada BPR BKPD Kawalu Tasikmalaya)”. Jurnal
Akuntansi FE Unsil. Vol. 4, No. 1
Rosmiyanti. 2013. “Pengaruh Kredit Dan
Kredit Bermasalah Terhadap
Rentabilitas (Studi Kasus Pada Bank
Bjb Cabang Tasikmalaya)”. Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Siliwangi.
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan
SPSS Statistik Versi 10,6.Jakarta : PT
Elex Media Computindo.
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sulastri, Eka.2009.Analisis Pengaruh Frofit Margin dan Perputaran Aktiva Usaha terhadap Rentabilitas Ekonomi (Studi
Empiris pada Perusahaan yang
Terdaftar di ursa Efek
Indonesia).Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial,
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.
Sumayah.2011. Pengaruh Volume
Penjualan Dan Biaya Produksi
Terhadap Laba Bersih (Pada
PT.Metrodata Electronics
Tbk).Skripsi. Program Studi Akuntansi , Fakultas Ekonomi , Universitas Komputer Indonesia.
Wati, Ni Wayan Alit Erlina dan I Made Adi Sutama. 2013.”Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Struktur Finansial Dan Tingkat Kredit Yang Disalurkan
Terhadap Rentabilitas Ekonomis
Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Di Kota Denpasar Periode 2010 – 2011”. Jurnal Ilmiah Akuntansi
dan Humanika. Vol 2, No.2.
Wisnayanti, Ni Putu Vivin.2014. Pengaruh
Cash Turnover, DER, Dan Profit Margin Pada Rentabilitas Ekonomi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis,