BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Setia
Setiap p geragerakan kan sosiasosial l yang yang memilimemiliki ki jarinjaringan gan orgorganisaanisasi si hingghingga a ke ke tingktingkat at akar akar rumpurumputt tentu akan memikirkan bagaimana model mengembangkan aktivitas organisasi di tingkat akar tentu akan memikirkan bagaimana model mengembangkan aktivitas organisasi di tingkat akar rumput sebagai basis gerakan. Industrialisasi, globalisasi dan kapitalisasi kehidupan sosial rumput sebagai basis gerakan. Industrialisasi, globalisasi dan kapitalisasi kehidupan sosial masyarakat telah membawa implikasi sosiologis bagi rapuhnya semangat gotong royong atau masyarakat telah membawa implikasi sosiologis bagi rapuhnya semangat gotong royong atau koh
kohesi esi sossosialial, , semsemententara ara elielite-te-elielite te orgorganianisassasi i sossosial ial keakeagamgamaan aan hanhanya ya sibsibuk uk memmemikiikirkarkann persoalan-persoalan b
persoalan-persoalan besar tanpa mempedulikesar tanpa mempedulikan basis gerakannyan basis gerakannya.a. An
Antatara ra kekepepedudulilian an papada da pepengnguauatatan n babasisis s gegerarakakan n dedengngan an gagagagasasan n memengngenenaiai pemberdayaan
pemberdayaan masyarakat masyarakat akar akar rumput rumput masih masih terdapat terdapat kesenjangan, kesenjangan, artinya artinya gagasan gagasan idealideal mengenai pembentukan masyarakat ideal (
mengenai pembentukan masyarakat ideal (al-maal-madinah al-fdinah al-fadhiladhilahah model Al-Farabi) denganmodel Al-Farabi) dengan
tin
tindakdakan an konkonkrekret t untuntuk uk mewmewujuujudkadkan n yanyang g masmasih ih terterdapdapat at ruaruang ng koskosongong. . uuhamhammadmadiyaiyahh sebenarnya telah menggagas tentang penguatan basis gerakan ini sejak awal berdirinya, bahkan sebenarnya telah menggagas tentang penguatan basis gerakan ini sejak awal berdirinya, bahkan uktamar tahun !"#$-an telah memutuskan untuk menggalang gerakan jamaah dan dakwah uktamar tahun !"#$-an telah memutuskan untuk menggalang gerakan jamaah dan dakwah jamaah
jamaah (%&'&). (%&'&). anya anya saja, saja, gagasan gagasan itu itu belum belum maksimal maksimal diimplementasikan dalam diimplementasikan dalam aktivismeaktivisme organisasi.
organisasi. es
esadaadaran ran yanyang g samsama a munmun*ul *ul padpada a uuktaktamar mar ke-ke-+ + oogyagyakarkarta ta dendengan gan adaadanyanya program
program revitalisasi revitalisasi *abang *abang dan dan ranting ranting serta serta pembentukan pembentukan embaga embaga /engembanga/engembangan n 0abang0abang dan 1anting (/01) sebagai respons atas kondisi global dan tantangan yang akan dihadapi dan 1anting (/01) sebagai respons atas kondisi global dan tantangan yang akan dihadapi uha
uhammadimmadiyah yah di di masa masa depadepan. n. enineningkatngkatnya ya kesakesadaran sosial daran sosial masyamasyarakat yang rakat yang diserdisertaitai den
dengan gan siksikap ap krikritis tis terterhahadap dap perpersoasoalan lan polpolitiitik, k, hak hak a2aa2asi si manmanusiusia, a, linlingkugkungangan n hidhidup up dandan demokrasi merupakan tuntutan umum yang semakin penting bagi masyarakat hingga ke akar demokrasi merupakan tuntutan umum yang semakin penting bagi masyarakat hingga ke akar rumput atau tingkat *abang dan
rumput atau tingkat *abang dan ranting.ranting.
3rientasi kebijakan politik di level institusi negara maupun kebijakan dakwah di level 3rientasi kebijakan politik di level institusi negara maupun kebijakan dakwah di level or
orgaganinisasasi si gegerarakakan n sososisial al IsIslalam m yayang ng bebersrsi4i4at at sesentntraraliliststik ik sesegegera ra bebergrgeseser er dedengnganan memaksimalkan peran masyarakat atau umat di akar rumput. ebijakan yang bersi4at
memaksimalkan peran masyarakat atau umat di akar rumput. ebijakan yang bersi4at top-downtop-down
tidak saja gagal mengadaptasikan dirinya dengan realitas kehidupan masyarakat di
tidak saja gagal mengadaptasikan dirinya dengan realitas kehidupan masyarakat di akar rumput,akar rumput, tetapi juga merusak in4rastruktur sosial masyarakat itu sendiri. arena itu, pelibatan akti4 tetapi juga merusak in4rastruktur sosial masyarakat itu sendiri. arena itu, pelibatan akti4 masyarakat akar rumput untuk memaksimalkan potensi lokal menjadi sesuatu yang diharapkan masyarakat akar rumput untuk memaksimalkan potensi lokal menjadi sesuatu yang diharapkan e4ekti4 memperkuat basis masyarakat, sekaligus memperkuat keterlibatan uhammadiyah di e4ekti4 memperkuat basis masyarakat, sekaligus memperkuat keterlibatan uhammadiyah di tingkat basis
spirit untuk melakukan perubahan 4ormasi sosial dengan terlibat dalam penguatan kesadaran sosial, politik, ekonomi, dan ideologi yang kini terkooptasi oleh ke*endrungan kapitalistik, birokratis dan pragmatis. /rogram %&'& sebagai bagian untuk mengadaptasikan gerakan uhammadiyah di akar rumput dengan ke*endrungan birokratisasi, politisasio serta kapitalisasi yang berlangsung se*ara massi4 pas*a 3rde 5aru. emberikan perhatian pada penguatan basis ini dalam perspekti4 uhammadiyah bukanlah yang pertama dilakukan, beberapa dekade yang lalu, telah dirumuskan mengenai pembinaan jamaah, keluarga sakinah, dan qoriyyah thottibah
menjadi gagasan gerakan untuk memperkuat basis.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini 6 !. Apa de4inisi %erakan &amaah7
8. Apa de4inisi 'akwah &amaah7
9. 5agaimana pengembangan organisasi dan gerakan jamaah7
1.3 Tujuan
!) Apa de4inisi %erakan &amaah7 8) Apa de4inisi 'akwah &amaah7
9) 5agaimana pengembangan organisasi dan gerakan jamaah7
BAB II
2.1 !erakan "amaah #an Dak$ah "amaah
%agasan mengenai pengembangan *abang dan ranting sebenarnya telah dirumuskan pada dekade !"#$-an ketika konsep %&'& diputuskan menjadi kebijakan organisasi. :sensi %&'& adalah penguatan kesadaran jamaah dan kepedulian mereka terhadap lingkungan sosialnya. 'e4inisi sederhana mengenai jamaah adalah kumpulan keluarga muslim yang berada dalam satu lingkungan tempat tinggal (dusun, 1;, desa) atau dalam konsep perkotaan sebagai ikatan ideologi mereka yang berada dalam komunitas yang sama, mereka disatukan dengan kesadaran yang sama dalam proses pembentukan dilakukan oleh persyarikatan uhammadiyah.
/enguatan *abang dan ranting uhammadiyah dapat dilakukan dengan maksimal apabila pembinaan jamaah dapat dilakukan se*ara e4ekti4 dan kontinyu, artinya pembinaan komunitas basis di akar rumput melalui %&'& tidak menjadi perhatian yang bersi4at parsial dan temporal, tetapi merupakan program organisasi yang terpadu dan terintegrasi dengan melibatkan berbagai majelis dan lembaga di lingkungan uhammadiyah. Ajakan dakwah untuk mengajak warga akti4 merupakan landasan gerakan uhammadiyah sebagaimana tertuang dalam ayat yang menjadi re4erensi berdirinya uhammadiyah yaitu surat Al-Imran ayat !$+ yang intinya menuntut adanya suatu komunitas yang solid dan terorganisir untuk memperjuangkan tegaknya kebaikan dan menentang segala ma*am keburukan.
/erhatian utama gerakan jamaah dan dakwah jamaah adalah membina keluarga, jamaah, dan se*ara akti4 melakukan advokasi terhadap berbagai persoalan yang terjadi di
akar rumput atau di level jamaah. 3rientasi dari gerakan ini adalah membangun basis kehidupan jamaah dengan dakwah bil hal di bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan kesehatan < yang instrumen umumnya sudah dimiliki oleh uhammadiyah, selain itu < tentu saja yang paling penting adalah penguatan pada pembinaan a=idah Islam, membangun keluarga sakinah, mawadah warahmah.
elalui penguatan basis tersebut, gerakan jamaah perlu melakukan berbagai langkah produkti4 yang dapat mendorong masyarakat di tingkat basis untuk meme*ahkan persoalan- persoalan empirik yang mereka hadapi, termasuk usaha-usaha ekonomi produkti4 yang digerakkan oleh komunitas>jamaah. erja bersama di akar rumput akan maksimal mendorong perubahan setidaknya melakukan perubahan atas sistem sosial yang tidak mendorong produkti4itas masyarakat. elalui gerakan jamaah, proses penghimpunan berbagai potensi sosial, ekonomi dan bahkan politik akan sangat e4ekti4 untuk mendorong perubahan sosial dan penguatan masyarakat sipil.
/endiri uhammadiyah dahulu sangat peduli terhadap pembinaan jamaah seperti yang dilakukan oleh Ahmad 'ahlan, beliau melakukan perjalanan keliling &awa untuk
melakukan pembinaan terhadap jamaah hingga ke 5anyuwangi, &akarta dan seluruh komunitas uhammadiyah di &awa ?engah. Itu artinya, penguatan jamaah sudah menjadi dasar utama atau platform dari berdiri dan pengembangan gerakan uhammadiyah. 'engan
penguatan jamaah, tentu akan mudah melakukan dakwah jamaah, akhirnya lebih terarah pada pemberdayaan di bidang a=idah, ibadah, sosial kemanusiaan dan advokasi.
2.2 Langkah Penguatan "ama%ah
angkah pemberdayaan melalui penguatan institusi *abang dan ranting akan memberi kontribusi bagi penguatan kohesi sosial>solidaritas antar warga di tengah meluasnya 4aham-4aham radikal yang *enderung anarkis belakangan ini. edakan bom di /esantren @mar 5in hattab 5ima ?5 bisa menjadi bukti betapa rapuhnya kohesi sosial warga, suatu komunitas ke*il dan pinggiran sema*am 5ima itu, bisa lahir suatu tindakan kekerasan. emperkuat kembali identitas lokal melalui gerakan jamaah dapat dipandang dalam kerangka penguatan potensi dan basis gerakan untuk digerakkan kepada hal-hal yang produkti4.
angkah yang dapat dilakukan untuk menggiatkan *abang dan ranting uhammadiyah melalui gerakan jamaah dan dakwah jamaahB
!) elakukan assesment awal mengenai kehidupan keagamaan di desa atau komunitas atau ranting
8) emantapkan konsep dakwah jamaah yang akan dipergunakan agar sesuai dengan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat basisB
9) elakukan sosialisasi dan pelatihan bagi para 4asilitator yang akan menggerakkan *abang dan ranting
+) elakukan pendampingan dakwah jamaah
C) emantapkan organisasi gerakan di akar rumput (pimpinan ranting) sebagai ujung tombak gerakan dakwah jamaah.
@ntuk mensinergikan langkah-langkah diatas, diperlukan adanya keterlibatan berbagai lembaga amal uhammadiyah seperti sekolah, rumah sakit ataupun masjid yang tumbuh begitu *epat di berbagai daerah di Indonesia. /elibatan lembaga amal itu dalam memper*epat proses pengembangan *abang dan ranting sebagai sentral untuk mengembangkan uhammadiyah sebagai organisasi yang ber*orak *ommunity basedD tidak hanya memperkuat in4rastruktur uhammadiyah, tetapi juga memperkuat in4rastruktur masyarakat sehingga terbentuk masyarakat khairah ummah sebagaimana *ita-*ita uhammadiyah.
Sejak tahun $-an uhammadiyah menggunakan konsep %erakan &amaEah 'akwah &amaah, sebagai konsep dakwah yang kini dirasakan kurang pengimplementasiannya baik dalam induk organisasi uhammadiyah di tingkat ranting ataupun 31?3 nya. onsep
%erakan ini pada hakekatnya paling e4ekti4 dilakukan untuk memberikan wawasan kepada jamaEah tentang ilmu agama dan ilmu ilmu lain untuk dapat menyelesaikan problematika yang dialami oleh masyarakat yang hidup di sekeliling ranting uhammadiiyah atau 31?3 itu ada. ?idak hanya sekedar ilmu, konsep ini dibentuk untuk bisa membuat jaringan yang kuat, hubungan persaudaraan yang kokoh dan produkti4 memahami dan memberikan solusi terbaik terhadap permasalahan hidup jamaah ,masyarakat dan lingkungan yang ada disekitarnya
/ada kenyataannya perwujudan konsep ini masih jauh dari apa yang menjadi hakikat dan harapan konsep ini dibuat, dan kini konsep ini malah bisa dikatakan sering digunakan oleh kelompok lain untuk menampung dan menaungi masyarakat untuk menjalankan misi organisasinya. onsep gerakan seribu ranting sendiri yang tengah digalakkan oleh /impinan pusat asyiatul Aisyiyah beberapa waktu yang lalu, menjadi sulit dilakukan mengingat %&'& yang menjadi konsep dakwah di tingkat ranting belum diimplementasikan se*ara optimal. Setelah diadakan brainstorming dari para kader asyiah pada /elatihan ubalighot asyiah ota ogyakarta pada bulan 'esember 8$$" yang lalu, didapatkan indikasi bahwa sebenarnya konsep dakwah tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh para asyiah,kendala pada Sumber 'aya yang memiliki kemampuan menyampaikan dakwah,manajemen waktu, dan kreativitas serta sistematika gerakan yang terpadu dan holisti*.
'engan demikian asyiatul Aisyiyah ota ogyakarta, memiliki suatu kebijakan untuk mengambil langkah dalam membangun sistematika gerakan yang terpadu dan holisti*, disamping membangun sumber daya yang *akap dan kompeten baik dalam penguasaan ilmu ataupun dalam sistem peren*anaan dan tindakan. Sesungguhnya dawah kepada agama Allah S;? merupakan jalan yang ditempuh oleh 1asulullah SA; dan para pengikutnya. Adapun misi dawah itu sesungguhnya adalah mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju *ahaya yang terang benderang, dari keku4uran menuju keimanan, dari kesyirikan menuju tauhid dan dari neraka menuju syurga Allah ber4irman 6
Katakanlah: "Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, aha !ui Allah, dan Aku tiada terma#uk orang-orang yang mu#yrik"$ ( GS usu4 6 !$H )
"!embahlah Allah (#aja), dan jauhilah &haghut itu", ( GS An ahl 6 *%an kami tidak mengutu# #eorang ra#ulpun #ebelum kamu melainkan kami wahyukan kepadanya: "+ahwa#anya tidak ada &uhan (yang hak) melainkan aku, aka #embahlah olehmu #ekalian akan aku"$( GS Al Anbiya 6 8C )
onsepsi dan mani4estasi dakwah harus bisa merangkum dimensi kerisalahan, kerahmatan, dan kesejarahan dalam kehidupan manusia. Sebagai program jangka panjang, gerakan dakwah membutuhkan banyak sarana, metode, dan penunjang yang mesti diupayakan berjalan sinergis, integral, dan saling melengkapi dalam upaya mewujudkan kemaslahatan hidup umat manusia.
Sebagai organisasi Islam, sejak awal uhammadiyah telah menjadikan dakwah sebagai salah satu misi dan agenda kerja utama. 'akwah yang dijalankan oleh uhammadiyah hingga sekarang tetap berlandas pada A Guran dan As Sunnah Shahihah. otivasi dakwah yang lil-ahi ?aala itu digerakan melalui berbagai media maupun metode, baik kepada umat ijabah maupun umat dakwah, untuk menghantarkan manusia kepada kemaslahatan hidup di dunia dan akhirat. arena kuatnya misi dakwah yang dilakukan gerakan ini, maka uhammadiyah menegaskan identitasnya sebagai gerakan Islam dakwah amar maru4 nahi munkar.
2.3 Em&at Langkah A$al Dak$ah
enurut pemikiran . Ahmad 'ahlan, uhammadiyah adalah wujud konkret dari realisasi pesat Al Guran untuk berpegang teguh pada agama Allah, bersikap dan meni4estasikan ta=wa, serta selalu mengajak kepada Islam.
Allah ber4irman 6
5agaimanakah kamu (sampai) menjadi ka4ir, padahal ayat-ayat Allah diba*akan kepada kamu, dan rasul-ya pun berada di tengah-tengah kamu7 barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah, aka Sesungguhnya ia ?elah diberi petunjuk
kepada jalan yang lurus. ai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-yaB dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. 'an berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu ber*erai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa &ahiliyah) bermusuh-musuhan, aka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu arena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudaraB dan kamu ?elah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. 'emikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-ya kepadamu, agar kamu mendapat petunjukJ.
%an hendaklah ada di antara kamu #egolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan menegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung$. ( GS Ali Imran 6 !$! < !$+ )
'alam keyakinan . Ahmad 'ahlan, orang yang telah mampu memhami Islam sebagai risalah Allah, akan mewujudkan ajaran < ajaran Islam melalui perjuangan dengan menggunakan seluruh kemampuannya untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sebagai konsep hidup ditengah < tengah masyarakat, sehingga *ita < *ita mengenai baldatun thoyyibatun wa rabbun gha4ur ( masyarakat utama, adil makmur yang diridlai Allah S;?) dapat terwujud. un*i utama dalam keseluruhan usaha tersebut adalah keharusan bagi umat untuk melaksanakan dakwah Islam amar maru4 nahi munkar. Ayat diatas mengisyaratkan pengarahan Allah berupa empat langkah pokok yang harus ditempuh dan diupayakan se*ara terus menerus guna mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah. eempat langkah tersebut 6
!) /embinaan masyarakat muslim diatas nilai < nilai keta=waan yang sebenar <
benarnya sehingga seluruh aspek kehidupan manusia men*erminkan keteguhan pada syariat Islam.
8) @mat harus didorong gar berkemmpuan memahami dan menjabarkan seluruh ajaran Agama Islam, dan menjadikannya sebagai konsepsi hidup se*ara konkret, jelas dan lengkap.
9) 'iperlukan usaha keras untuk menghimpun potensi umat se*ara total, kompak dan diorganisasi se*ara baik.
+) embangun kemampuan melaksanakan dakwah amar maru4 nahi munkar terhadap masyarakat pada umumnya dengan metode yang tepat sehingga ajaran < ajaran agama Islam dapat diwujudkan dalam masyarakat.
'ilatarbelakngi pemikiran dan usaha konkret . Ahmad 'ahlan yang telah dikerjakannya itu, maka uktamar ke < 9H tahun !"#! di akassar akhirnya menetapkan keputusan dalam membina masyarakat dengan dakwah Islam amar maru4 nahi munkar, untuk men*apai maksud dan tujuannya yang paling tepat adalah mengadakan gerakan jamaah dan dengan dakwah jamaah.J
5eberapa point dibawah ini meruapakan pengertian seputar %erakan &amaah dan 'akwah &amaah ( %&'& ) 6
1. /engertian &amaah disini adalah sekelompok keluarga > rumah tangga dalam satu
lingkungan tempat tinggal dan merupakan satu ikatan yang dijiwai kesadaran hidup berjamaah, yang pembentukan dan pembinaanya diusahakan oleh anggota
/ersyarikatan.
2. &amaah merupakan organisasi in4ormal yang tidak perlu membawa < bawa nama
uhammadiyah, karena jamaah adalah lembaga masyarakat, bukan eselon /ersyarikatan.
3. Inti &amaah adalah sekelompok anggota uhammadiyah yang mengambil inisiati4
membentuk dirinya sebagai potensi penggerak.
'. /embinaan kepada jamaah dilakukan dengan *ara dakwah jamaah. 'akwah
jamaah ini menjadi suatu system dakwah, yang akti4itas dakwahnya bertumpu sepenuhnya kepada mutu, kegiatan, dan pengorganisasian anggota /ersyarikatan seumumnya tanpa ke*uali.
5erdasarkan pengertian diatas, maka %&'& itu bergerak pada basis kelompok < kelompok umat. 'engan kata lain bisa disebutkan, bahwa %&'& merupakan gerakan dakwah yang berbasiskan komunitas atau satuan unit masyarakat untuk menata dan mewujudkan alam kehidupan yang lebih baik, sesuai dengan perintah dan Sunah-ya. 'ihitung berdasarkan jumlah jamaah, idealnya %&'& terdapat sepuluh sampai lima belas kepala keluarga.
elalui dan di dalam komunitas < komunitas tersebut, warga dan akti4is uhammadiyah bisa menjalankan kewajiban dakwahnya.
2.) !erakan "ama*ah #an Dak$ah "ama*ah Muhamma#(+ah
%erakan yang dimaksud dalam rangka gerakan jamaEah dan dakwah jamaEah di sini adalah suatu usaha /ersyarikatan uhammadiyah, melalui anggotanya yang tersebar di seluruh tanah air, untuk se*ara serempak teratur dan teren*ana meningkatkan keakti4annya dalam membina lingkungannya ke arah kehidupan yang sejahtera lahir dan batin.
&amaEah adalah suatu bentuk kehidupan bersama sekelompok orang yang
tujuannya membina hidup berjamaEah. /engertian sekelompok orang yang dimaksud adalah sekelompok keluarga yang tempat tinggalnya saling berdekatan, tidak membedakan golongan, baik agama, status sosial maupun mata pen*aharian.
elompok itu-oleh sekelompok ke*il anggota uhammadiyah yang ada di dalamnya-diusahakan dapat terwujud suatu kehidupan yang sejahtera, lahir dan batin, bagi segenap
anggota kelompok, sehingga merupakan satu kesatuan kehidupan bersama dan serasi, yang selanjutnya dapat menyumbangkan kemampuannya untuk ikut serta membangun bangsa dan negaranya.
Sekelompok anggota uhammadiyah yang mengambil inisiati4 itu, disebut inti jamaEah, yang membentuk dirinya sebagai potensi penggerak kelompok (group dinami*s).
Alasan untuk menempatkan diri sebagai inti jamaEah bagi anggota uhammadiyah ini, tidak lain karena didorong oleh rasa tanggung jawabnya sebagai muslim yang melaksanakan ajaran agamanya, sebagai ibadahnya kepada Allah subhanahu wa taEala. 3leh karena itu, niat untuk membentuk jamaEah adalah semata-mata untuk mendapat ridha Allah subhanahu wa taEala, tidak dikerjakan untuk menyusun kekuatan politik atau golongan, tidak pula untuk kepentingan pribadinya. esejahteraan hidup adalah milik dan kepentingan bersama bagi setiap orang, setiap keluarga, setiap kelompok. &amaEah sebagai bentuk kehidupan bersama tidak selalu harus dimulai dengan membentuk organisasi jamaEah yang nyata (kongkrit). ?itik berat gerakan ini adalah menyebarkan dan mengembangkan ide hidup berjamaEah. 5entuk
organisasi jamaEah tidak boleh dipaksakan. Akan tetapi pengelompokan anggota uhammadiyah menjadi inti jamaEah menjadi sarana yang paling dekat untuk di*apai oleh /ersyarikatan.
'engan melalui pertemuan dan lain sebagainya inti-inti jamaEah ini melangkahkan kakinya untuk memprakarsai hidup berjamaEah di lingkungan tempat tinggalnya dan kalau situasi dan kondisi setempat mengi2inkan, melangkah lebih jauh untuk mewujudkan jamaEah sebagai lembaga sosial yang terbukti memang dikehendaki dan dibutuhkan masyarakat (sosial need).
Pengert(an tentang H(#u& "ama*ah
5ahwa hidup berjamaEah seperti yang dijelaskan di atas bisa tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, apalagi bisa teratur dan beren*ana mudah kita duga. anusia sebagai makhluk sosial, yang se*ara 4itrahnya harus hidup berkelompok karena saling membutuhkan. idup berjamaEah harus didaEwahkan, tetapi tidak *ukup hanya dengan khutbah-khutbah di masjid atau *eramah-*eramah di dalam pengajian-pengajianB pendeknya tidak *ukup diomongkan. idup berjamaEah harus diprakarsai muballigh (inti jamaEah) dan umat yang didaEwahi (*alon jamaEah)nya harus merupakan satu pernyataan hidup bersama. Apa yang didaEwahkan si muballigh - baik materi maupun sasarannya, baik langsung maupun tidak
langsung akan menyangkut dan mengenai pribadi si muballigh. 3leh karena itu sistem daEwah dalam rangka menimbulkan hidup berjamaEah ini disebut dapat dirumuskan sebagai berikut6 ?ujuannya antara lain 6
a) enumbuhkan dan membina hidup berjamaah yaitu hidup bersama yang serasi, rukun dan dinamisB
b) enumbuhkan dan membina hidup sejahtera, yakni hidup yang terpenuhi kebutuhan lahir dan batin bagi segenap warga jamaEahB
*) esemuanya itu untuk mengantarkan warga jamaEah dalam pengabdiannya kepada Allah subhanahu wa taEala, kepada bangsa dan negara serta kemaslahatan manusia pada umumnya.
aterinya
a) 5idang pendidikan6 menumbuhkan kesadaran dan memberikan pengertian tentang mutlak perlunya pendidikan bagi anak-anak dan generasi muda, khususnya pendidikan agamanya, untuk menjadi pegangan hidup dan kehidupannya di masa
depanB
b) 5idang sosial6 membina kehidupan yang serasi antara keluarga yang satu dengan yang lainnya, saling tolong menolong dan bantu membantu mengatasi kesulitan yang sedang dialami oleh anggota jamaEahnya. enghilangkan si4at egois dan menutup diriB
*) 5idang ekonomi6 berusaha men*egah kesulitan-kesulitan ekonomi> penghidupan yang dialami oleh anggota jamaEahnya, antara lain dengan membantu permodalan, men*arikan pekerjaan, memberikan latihan ketrampilan> keahlian dan sebagainyaB d) 5idang kebudayaan6 membina kebudayaan yang tidak bertentangan dengan Islam
sebagai sarana > alat daEwah dan mengikis> menghindarkan pengaruh kebudayaan yang merusak, dari manapun datangnyaB
e) 5idang hukum6 membina kesadaran dan memberikan pengertian tentang tertib hukum untuk kebaikan bersama dalam kemasyarakatan. elaksanakan dan mempraktekkan ajaran-ajaran agama (Islam) yang berhubungan dengan muEamalah duniawiyahB
4) 5idang hubungan luar negeri (solidaritas)6 menumbuhkan rasa setia kawan dan simpati terhadap sesama umat Islam khususnya dan umat manusia umumnya yang sedang mengalami musibah, penderitaan, penindasan dan sebagainya kemudian menyata-laksanakannya dengan mengumpulkan bantuan dan sebagainya.
'akwah jamaEah dilaksanakan oleh sekelompok ke*il warga jamaEah (inti jamaEah) yang ditujukan kepada kelompok (jamaEahnya)B
Inti jamaEah bertindak sebagai penggerak kelompok yang meren*anakan, melaksanakan dan menilai langkah-langkah dan materi daEwahnyaB
'akwah jamaEah menggunakan teknik-teknik pembinaan masyarakat (*ommunity development).
Si4atnya
'aEwah jamaEah dilaksanakan atas nama pribadi masing-masing muballighB
'aEwah jamaEah bersi4at in4ormil, artinya tidak mengikatkan dirinya kepada instansi >
lembaga yang 4ormilB
Instansi>lembaga-lembaga masyarakat yang ada menjadi tempat menyalurkan kegiatan warga berjamaEah.
Pengert(an tentang (nt( jama*ah
!) Inti jamaEah terjadi dari anggota uhammadiyah. Satu inti jamaEah terdiri dari sekitar 9 (tiga) sampai # (tujuh orang, dari pria dan wanitaB
8) 1uang gerak satu inti jamaEah sekurang-kurangnya meliputi satu rukun tetangga (1?), seluas-luasnya meliputi satu rukun kampung > warga > dukuhB
9) ?ugas inti jamaEah adalah melaksanakan dan meren*akan daEwah jamaEah serta dinilai hasil-hasilnya untuk langkah-langkah perubahanB
+) Inti-inti jamaEah di satu keluarga saling mengkoordinir dan menyeleraskan kegiatan menjadi satu unit gerakan jamaEah.
@nit-unit ini yang menjadi salauran komunikasi dengan induk organisasi uhammadiyahB eanggotaan inti jamaEah serta pembagian tugas perhatiannya diatur> dimusyawarahkan bersama oleh anggota uhammadiyah dalam satu jamaEah. Apabila di dalam satu jamaEah terdapat kelebihan anggota uhammadiyah, tugas inti jamaEah dapat digilirkan se*ara periodik. Anggota yang kebetulan tidak menjadi inti jamaEah ber4ungsi sebagai pendukung dan pelopor kegiatan jamaEahnya. elebihan anggota tersebut dapat ditugaskan untuk membina tempat lain yang tidak terdapat anggota uhammadiyah di dalamnyaB
!. Apabila bentuk jamaEah sudah gatra (maujud), inti jamaEah mempersiapkan terbentuknya organisasi jamaEah dengan mempersiapkan pamong jamEahnyaB
8. 'i dalam hal organisasi jamaEah belum terwujud, inti jamaEah ber4ungsi sebagai pamong jamaEah sementara. alau organisasi jamaEah dan pamong jamaEah sudah
terwujud, inti jamaEah dapat mengintegrasikan diri ke dalamnya atau berdiri di luar sebagai pembantu, akti4 menjadi sumber inspirasi dan kreasi kegiatan jamaEahnya.
2., Pr(ns(& - Pr(ns(& Pengemangan !erakan "amaah #an Dak$ah "amaah
Sebagai sebuah konsep dan strategi dakwah, maka untuk menjalankan dan mengembangkan %&'& ini dibutuhkan gagasan dan peren*anaan yang bisa diterapkan. /okok < pokok pikiran berikut perlu dipertimbangkan sebagai prinsip < prinsip pemgembangan kegiatan %&'& dalam rangka pemberdayaan umat dan komunitas
masyarakat 6
1. Fokus utama pengembangan kegiatan dan dakwah jamaah harus diarahkan untuk
memperkuat kemampuan masyarakat lo*al ( komunitas ) dalam memobilisasi sumber < sumber lo*al dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Satuan so*ial yang dipilih adalah berdasarkan lokalitas ( ruang lo*al ), sebab warga akan lebih siap diberdayakan melalui isu < isu lokal. /engertian lokal adalah tempat orang berada untuk berkreasi dan mengembangkan diri di sebuah tempat. 'alam konteks lokal , warga akan berinteraksi satu dengan yang lain dengan intensitas yang hampir bersinggungan dan biasanya mereka terikat se*ara geogra4is maupun
organisasional. Satuan lokal itu bisa berupa 1?, kelompok pengguna air (irigasi) kelompok tani, kelompok arisan, kelompok pengajian, dan organisasi < organisasi yang menjadi tumbuhnya pengembangan dan interaksi pribadi masyarakat. Inisiati4 dan penentuan kebutuhan warga dibuat di tingkat lokal oleh warga setempat melalui proses partisipati4.
2. /engembangkan kegiatan dan dakwah jamaah harus mengakui adanya variasi dan
perbedaan, baik antar aktor yang terlibat maupun variasi potensi dan permasalahan lokal yang tidak sama. Satuan pengambil keputusan bukanlah sosok yang tunggal, melainkan prural yang men*akup individu, keluarga, birokrasi lo*al, perusahaan < perusahaan yang berskala ke*il, dan organisasi < organisasi kemayarakatan lokal.
Semua aktor tersebut akan berpartisipasi dan memobilisasi sumber < sumber pembangunan > potensi lokal yang sangat variati4.
3. 0ara men*apai tujuan bersama program pengembangan jamaah dilakukan melalui
proses pembelajaran sosial ( so*ial learning ). /engembangan kemampuan dilakukan melalui proses interaksi dalam meme*ahkan persoalan bersama se*ara langsung. omunitas didorong terus menerus untuk belajar akti4 melalui pengalaman empirik dan aksi sehingga dapat membangun kapasitas komunitas dalam memahami, mengidenti4ikasi, serta mem4ormulasikan potensi yang
dimilikinya, merumuskan permasalahan yang dihadapinya, penyusunan alternati4 < alternati4 peme*ahan masalah yang perlu dilakukan.
'alam hal ini peran 4asilitator adalah sebagai agen perubahan dan organisator dalam rangka menumbuhkan kesadaran kritis, melatih ketrampilan, dan meningkatkan keper*ayaan diri warga komunitas. 'i satu sisi, komunitas pembelajar demikian akan dapat memun*ulkan sikap kerja yang dibutuhkan untuk
meningkatkan daya saing mereka dan meningkatkan ke*erdasan kolekti4 komunitasB disisi lain, dapat memperkokoh solidaritas dan persaudaraan antar warga dalam komunitas.
+. @ntuk menjamin e4ekti4itas program, berbagai bentk kegiatan dan dakwah jamaah dalam rangka pemberdayaan masyarakat harus terorganisasikan, terkoordinasikan, dan terintegrasikan dengan rapi, *ermat, dan berkelanjutan dalam satuan < satuan sosial wilayah tempat tinggal. 'engan demikian semua kegiatan masyarakat yang terorganisasikan (organi2ed *ommunity a*tivities ), dan bukan merupakan 4ragmen < 4ragemen kegiatan yang berserak dan terpisah.
idup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum =udrat iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini. asyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa na4su. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian abi yang bijaksana dan berjiwa su*i, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik- baiknya. enjujung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum manapun juga, adalah kewjiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-?uhan kepada Allah. @ntuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh 4irman Allah dalam Al-GurEan6
"Adakanlah dari kamu #ekalian, golongan yang mengajak kepada ke-I#laman, menyuruh kepada kebaikan dan menegah daripada keburukan$ ereka itulah golongan yang beruntung berbahagia"$
K
L MN
OP OQ R LM L N TU RV LW RX YW LZT K L[\O] R L ^ _P `O Rc O RPT Rc Of LW RM L
K
L [
O T R OW RX OO
L TW LMOM L N Tc L R OW RX T\L K L[ R L R LM L TMN O R LW Rq T
(GS Ali-Imran6!$+) /ada tanggal H '2ulhijjah !99$ ijriyah atau !H opember !"!8 iladiyah, oleh almarhum A. 'ahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai gerakan Islam dengan nama @AA'IA yang disusun dengan ajelis-ajelis (5ahagian-bahagian)-nya, mengikuti peredaran 2aman serta berdasarkan syura yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau uktamar. esemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti sunnah 1asul-nya, abi uhammad saw., guna mendapat karunia dan ridha-nya di dunia dan akhirat, dan untuk men*apai masyarakat yang sentausa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan6
"!uatu negara yang indah, ber#ih #ui dan makmur di bawah perlindungan &uhan /ang aha 0engampun"$
aka dengan uhammadiyah ini, mudah-mudahan umat Islam dapatlah diantarkan ke pintu gerbang syurga &annatun aEim dengan keridhaan Allah ang 1ahman dan 1ahim.
2./ "at( D(r( Muhamma#(+ah
uhammadiyah adalah suatu /ersyarikatan yang merupakan %erakan Islam. aksud gerakan ialah 'akwah Islam dan amar maEru4 dan nahi munkar yang ditujukan kepada dua bidang6 perseorangan dan masyarakat. 'akwah dan amar maEru4 nahi munkar pada bidang pertama terbagi menjadi dua golongan 6
a. epada yang telah Islam bersi4at pembaruan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murniB
b. epada yang belum Islam, bersi4at seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam.
Adapun dakwah Islam dan amar maEru4 nahi munkar bidang kedua ialah kepada masyarakat, bersi4at perbaikan, bimbingan dan peringatan. esemuanya itu dilaksanakan dengan
bermusyawarah atas dasar ta=wa dan mengharap keridhaan Allah semata-mata. Adapun keyakinan dan 0ita-*ita idup uhammadiyah (0) ialah
!. uhammadiyah adalah %erakan Islam dan 'akwah Amar aEru4 ahi unkar, bera=idah Islam dan bersumber pada Al-GurEan dan Sunnah, ber*ita-*ita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah s.w.t. untuk melaksanakan 4ungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khai4ah Allah di muka bumi.
8. uhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada 1asulya, sejak abi Adam, uh, Ibrahim, usa, Isa dan seterusnya sampai kepada abi penutup uhammad s.a.w. sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
9. uhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan 6
Al-GurEan 6 itab Allah yang diwahyukan kepada abi uhammad s.a.w.
Sunnah 1asul 6 /enjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-GurEan yang diberikan oleh abi uhammad s.a.w, dengan menggunakan akal 4ikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam.
+. uhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang 6
A=idah
uhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bidEah dan khura4at, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Akhlak
uhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhla= mulia dengan berpedoman ajaran-ajaran Al-GurEan dan Sunnah 1asulullah SA;, tidak bersendi kepada nilai-nilai *iptaan manusia.
Ibadah
uhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh 1asulullah SA;, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
uamalah 'uniawiyah
uhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muEamalat dunyawiyah
(pengelolaan dunia dan pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran Agama serta menjadikan semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah S;?.
uhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan bangsa dan negara 1epublik Indonesia yang berdasar pada /an*asila dan @ndang-@ndang 'asar !"+C, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi Allah S;?
2.0 esa#aran Berjamah Antara Tuntutan +ar%( #an 4rmal(tas 5rgan(sas(
'alam lembar tan4id2 keputusan muktamar uhammadiyah ke-9" terbitan // uhammadiyah tertanggal 8" uharam !9"C > !$ Februari !"#C yang ditandatangani oleh pejabat // uhammadiyah 6 .. 'jindar ?amimy dan . 'jarnawi adikusuma pada halaman 8"-99 lampiran I tentang realisasi jamaEah dan dan dakwah jamaEah
dalam konsep %erakan &amaEah dan 'akwah &amaEah, dinyatakan bahwa gerakan yang dimaksud dalam rangka %erakan &amaEah dan 'akwah &amaEah ialah suatu usaha /ersyarikatan uhammadiyah melalui anggotanya yang tersebar di seluruh tanah air untuk se*ara serempak teratur dan beren*ana meningkatkan keakti4annya dalam membina lingkungannya ke arah kehidupan yang sejahtera lahir dan batin.
amun demikian, gerakan jamaEah dan dakwah jamaEah yang diidealkan sampai saat ini tampaknya belum menjadi kenyataan yang menggembirakan. ?erba*a pada /engantar buku %erakan &amaEah dan 'akwah &amaEah yang diterbitkan oleh ?' // (8$$) beberapa 4aktor sebagai berikutB (!) In4ormasi > penjelasan tak tersebar se*ara merataB (8)
/ergeseran nilai kegotong-royongan ke individualistisB (9) asih adanya pengurus /ersyarikatan yang tidak mau melaksanakan gerakan dakwah jamaEahB (+) asih adanya sikap mental a*uh tak a*uh warga uhammadiyah akan pelakanaan *ita-*ita luhur uhammadiyahB (C) 5elum semua warga uhammadiyah siap melakukan perubahanB ()5elum semua warga uhammadiyah siap ittibaE 1asul dalam hidup berjamaEah> bermasyarakat.
2.6 !erakan Dak$ah 7 !erakan "ama*ah Rasulullah A8
@ntuk membangun sebuah jamaah, 1asulullah SA; mensosialisasikan prinsip-prinsip Islam dan pokok ajarannya. SyiEarnya ialah 6