SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN
UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
(STUDI DESKRIPTIF PADA SEKSI PROGRAM DAN PELAYANAN DAN SUB BAGIAN TATA USAHA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 Departemen Administrasi Pendidikan
Oleh :
SILVIA SITI NURJANAH 1102019
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
(STUDI DESKRIPTIF PADA SEKSI PROGRAM DAN PELAYANAN DAN SUB BAGIAN TATA USAHA)
Oleh
SILVIA SITI NURJANAH 1102019
Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing: Pembimbing I
Dr. Taufani Chusnul Kurniatun, M.Si NIP. 19681107 199802 2 001
Pembimbing II
Elin Rosalin, M. Pd NIP. 19760616 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8
F. Penelitian Terdahulu ... 10
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ... 13
3. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 14
B. Perencanaan Tenaga Kerja ... 17
1. Pengertian Perencanaan Tenaga Kerja ... 17
2. Tujuan Perencanaan Tenaga Kerja... 19
3. Manfaat Perencanaan Tenaga Kerja... 19
C. Analisis Jabatan ... 20
1. Pengertian Analisis Jabatan... 20
2. Pengertian Uraian Jabatan (Job Description) ... 21
3. Pengertian Persyaratan Jabatan (Job Specification) ... 22
4. Tahapan dalam Proses Analisis Jabatan ... 24
5. Tujuan Analisis Jabatan ... 26
D. Analisis Beban Kerja... 27
1. Pengertian Analisis Beban Kerja ... 27
2. Tahapan dalam Melaksanakan Analisis Beban Kerja ... 28
3. Manfaat Analisis Beban Kerja ... 29
E. Perhitungan Kebutuhan Pegawai ... 30
1. Pengertian Analisis Kebutuhan Pegawai ... 30
2. Istilah-Istilah dalam Perhitungan Kebutuhan Pegawai ... 31
3. Aspek-Aspek dalam Perhitungan Kebutuhan Pegawai ... 31
4. Perhitungan Kebutuhan Pegawai ... 33
F. Kerangka Pikir Penelitian ... 35
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
B. Metode dan Pendekatan ... 37
C. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 38
D. Alat Pengumpul Data ... 39
1. Pedoman Studi Dokumentasi ... 39
2. Pedoman Wawancara ... 39
3. Alat Perekam ... 39
4. Format Isian ... 39
E. Metode Pengumpulan Data ... 39
1. Observasi/Pengamatan ... 39
2. Wawancara ... 41
3. Studi Dokumentasi ... 43
F. Tahap Pengumpulan Data ... 44
G. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Data ... 45
1. Pengolahan Data... 45
2. Analisis Data ... 45
H. Uji Keabsahan Data... 49
1. Uji Kredibilitas ... 49
2. Pengujian Transferability ... 53
3. Pengujian Dependability ... 53
4. Pengujian Confirmability ... 54
BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL TEMUAN ... 55
A. Gambaran Organisasi Pusdiklat Sebelum dan Sesudah Mengalami Perubahan Kementerian serta Kaitannya dengan Balai Diklat IV Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ... 55
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
4. Program Pelayanan Diklat di Balai Diklat IV PUPR ... 67
B. Uraian Jabatan (Job Description) dan Produk Kerja Pegawai pada Seksi Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha ... 68
C. Analisis Beban Kerja dan kebutuhan Pegawai pada Seksi Program dan pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha ... 77
1. Karakteristik Responden ... 77
2. Hasil Pengukuran Beban Kerja Jabatan ... 80
3. Hasil Perhitungan Kebutuhan Pegawai ... 81
4. Analisis Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Masa pensiun Pegawai ... 86
4.2 PEMBAHASAN ... 88
A. Posisi Pusdiklat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sebelum dan Sesudah Mengalami Perubahan Kementerian serta Kaitannya dengan Balai Diklat IV Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ... 88
B. Uraian Jabatan (Job Description) dan Produk Kerja Pegawai ... 89
C. Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai ... 90
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 92
B. Rekomendasi ... 93
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ix RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
3.1 Format pengukuran beban kerja ... 44
3.2 Daftar keseimbangan kebutuhan dan persediaan ... 48
4.1 Organisasi dan Tata Kerja Menurut Permen PU dan Permen PUPR ... 56
4.2 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Kepala Seksi Program dan Pelayanan ... 68
4.3 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Penyusun Kerja Sama Diklat ... 69
4.4 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Penyusun Program dan Rencana Anggaran ... 70
4.5 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Kepala pada Sub Bagian Tata Usaha ... 71
4.6 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Penata Keuangan ... 72
4.7 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Administrasi Umum ... 73
4.8 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Pengolah BMN ... 75
4.9 Uraian Tugas dan Produk Kerja Jabatan Sekertaris ... 76
4.10 Persentase Responden berdasarkan golongan Jabatan ... 78
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
x
4.14 Volume Kerja pada Seksi Program dan Pelayanan ... 80
4.15 Volume Kerja pada Sub Bagian Tata usaha ... 81
4.16 Daftar Keseimbangan Kebutuhan dan Persediaan ... 85
4.17 Daftar Usia pegawai ... 86
DAFTAR GAMBAR 2.1 Kerangka pikir penelitian ... 35
3.1 Triangulasi “teknik” pengumpulan data ... 50
3.2 Triangulasi “sumber” pengumpulan data ... 51
3.3 Triangulasi “waktu” pengumpulan data ... 51
4.1 Struktur Organisais BPSDM ... 58
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat-surat penelitian
Lampiran 2 Kisi-kisi penelitian
Format isian (Pengukuran beban kerja jabatan)
Pedoman wawancara
Pedoman studi dokumentasi
Analisis data temuan
Lampiran 3 Analisis jabatan pegawai (Anjab)
Sasaran kinerja pegawai (SKP)
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sumber daya manusia (SDM) sejatinya merupakan salah satu faktor
penggerak bagi organisasi. Pentingnya peranan SDM bagi organisasi
mengharuskan pengelolaan sumber daya manusia dilakukan secara tepat.
Dalam mengembangkan sumber daya manusia tidak bisa dilakukan begitu
saja, harus dilakukan dengan matang agar menciptakan SDM yang efektif,
efisien dan produktif. Maka dari itu organisasi perlu menyediakan
lembaga-lembaga pendidikan dan Pelatihan (Diklat) agar membantu SDM itu sendiri
dalam mengembangkan kompetensinya dan bisa menyesuaikan keahliannya
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Salah satu organisasi pemerintah yang menyusun, menyelenggarakan
serta melaksanakan Diklat adalah Balai Pendidikan dan Pelatihan IV
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selanjutnya disingkat
Balai Diklat IV PUPR yang beralamatkan di Jalan Jawa No. 8-10 Bandung.
Sejalan dengan pengembangan SDM, Balai Diklat IV PUPR memiliki tujuan
untuk menghasilkan kompetensi sumber daya insani bidang pekerjaan umum
yang profesional.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi peserta diklat di Balai
diklat IV PUPR dalam rangka pencapaian tujuannya menghasilkan lulusan
yang profesional juga tidak terlepas dari peran serta tenaga pendidik
(widyaiswara) dan tenaga kependidikan (unit penyelenggaraan, program dan
administrasi diklat).
Merujuk pada tujuan diatas tantangan Balai Diklat IV PUPR adalah
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mumpuni dibidang pekerjaan umum dan output yang dihasilkan oleh usaha
setiap pegawai harus memenuhi apa yang ditargetkan lembaga.
Upaya dalam rangka mencapai tujuan menghasilkan lulusan yang
profesional di bidang pekerjaan umum dapat dilakukan melalui pengelolaan
organisasi yang efektif dan efisien. Pengelolaan organisasi yang efektif dan
efisien dapat dilakukan di seluruh bidang termasuk bidang pengembangan
SDM itu sendiri dalam hal ini adalah pegawai Balai Diklat IV PUPR. SDM
organisasi di lingkup Balai Diklat IV PUPR merupakan salah satu faktor
penggerak organisasi karena SDM adalah aset organisasi yang paling penting
dan membuat sumber daya yang lain berfungsi. Dalam hal ini pengelolaan
SDM dapat dilakukan dengan perencanaan tenaga kerja, yang logik, teratur
dan berkesinambungan.
Menurut Abdurrahmat (2006, hlm. 72) Perencanaan tenaga kerja berarti “proses rencana kerja yang bisa diformulasikan dan bisa juga tidak”. Dalam proses perencanaan tenaga kerja memperhitungkan aspek-aspek yang
mencakup (1) Persyaratan umum, umur, pendidikan, keterampilan, (2)
Kondisi fisik, dan (3) Status dan syarat tertentu (kesediaan untuk ditempatkan
di mana saja).
Perencanaan tenaga kerja (manpower planning) adalah proses
penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar
dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program
pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan. Dengan kata lain,
perencanaan tenaga kerja merupakan suatu data yang terdiri atas penelaahan
kapasitas tenaga kerja yang ada saat ini, pengkajian perubahan yang akan
terjadi, seperti promosi, mutasi, keluar, dan sebagainya. Sehingga dapat
diketahui jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Sasaran dari perencanaan
tenaga kerja yaitu untuk mendapatkan dan mempertahankan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia yang diperlukan. Dengan perencanaan tenaga
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
perencanaan tenaga kerja dimaksudkan adanya upaya untuk merencanakan
jumlah tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan guna mencapai tujuan organisasi” Yuniarsih dan Suwatno (2009, hlm. 6).
Dalam suatu organisasi kuantitas SDM menjadi salah satu strategi
untuk tercapainya tujuan organisasi, karena hasil atau produk kerja harus
sebanding dengan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Hal tersebut dapat
dilakukan melalui suatu analisis beban kerja, sehingga pegawai dapat bekerja
optimal sesuai kemampuannya. Sebagaimana dijelaskan dalam Kep. Men. PAN Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004, “beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan yang harus diselesaikan dalam setiap tugas, atau hasil kerja yang harus dicapai dalam satu satuan waktu tertentu dalam setiap tugas”. Dan beban kerja merupakan dasar dalam Analisis Beban Kerja untuk perhitungan
kebutuhan pegawai.
Analisis beban kerja didefinisikan “sebagai suatu teknik manajemen
yang dilakukan secara sistematis untuk memperoleh informasi mengenai
tingkat efektifitas dan efesiensi kerja organisasi berdasarkan volume kerja”
(Adi Mardianto ,2014, hlm. 126). Yang dimaksud dengan volume kerja
biasanya adalah sekumpulan tugas/pekerjaan yang harus diselesaikan dalam
waktu 1 tahun. Hal lain juga disebutkan dalam Kep. Men. PAN Nomor
KEP/75/M.PAN/7/2004, “ analisis beban kerja adalah proses yang dilakukan
secara logik, teratur, dan berkesinambungan untuk mengetahui jumlah dan kualifikasi pegawai yang diperlukan berdasarkan beban kerja”. Prosedur ini memberikan atau menghasilkan alat-alat pengukur tenaga kerja dan
standar-standar penyusunan tenaga kerja yang menunjukan jumlah-jumlah yang
dipekerjakan untuk masing-masing jabatan. Dan manfaat dilakukannya
analisis beban kerja adalah untuk menetapkan bilangan atau jumlah pegawai
yang diperlukan dalam pelaksanaan sejumlah pekerjaan tertentu selama waktu
tertentu. Sedangkan pengertian analisis kebutuhan tenaga kerja menurut
Anwar Prabu Mangkunegara (2009, hlm. 11) adalah suatu proses analisis yang
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperlukan dalam suatu unit organisasi. Tujuannya agar setiap pegawai pada
setiap unit organisasi mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tugas dan
wewenang tanggung jawabnya.
Namun saat melakukan studi lapangan di Balai Diklat IV PUPR.
Pengelolaan SDM belum terlihat optimal dilaksanakan, seperti kurang
meratanya pembagian tugas untuk setiap pegawai, ini dilihat dari adanya
sebagaian pegawai yang sibuk mengerjakan pekerjaan, ada juga pegawai yang
tidak mengerjakan apa-apa. Ditambah ketika Balai Pendidikan dan Pelatihan
Pekerjaan Umum Wilayah II Bandung berganti nama menjadi Balai
Pendidikan dan Pelatihan IV Badan Pengembangan Sumber daya Manusia
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Balai Diklat IV
PUPR). Terdapat 4 pegawai yang dimutasi, 2 pegawai dipindahkan ke jabatan
lain dan 2 pegawai dipindahtugaskan diluar Balai Diklat IV PUPR, hal ini
mengakibatkan kekosongan pada jabatan-jabatan tertentu, atau bahkan
kelebihan pegawai pada jabatan-jabatan tertentu.
Kondisi ini jika dibiarkan akan menyebabkan ketidakefesienan
organisasi seperti suasana kerja kurang produktif, pegawai memiliki etos kerja
rendah, atau sebaliknya pegawai yang kewalahan karena dibawah tekanan
pekerjaan yang menumpuk. Ini akan berakibat pada hasil pekerjaan yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan temuan Adi
Mardianto (2007) dalam buku Optimizing Recruitment Strategy (Recruitment
Manajement) menemukan suatu fenomena yang berkaitan dengan kebutuhan
jumlah pegawai, yaitu:
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan beban kerja pegawai yang tidak proposional juga dapat menimbulkan persaingan tidak sehat antar-unit kerja. (hlm. 128).
Dari fenomena tersebut apakah beban kerja dan kebutuhan pegawai
yang ada di Balai Diklat IV PUPR telah sebanding dengan produk kerja dan
formasi pegawai dalam pelayanan peserta diklat?
Dengan melakukan analisis beban kerja ini merupakan salah satu
langkah untuk menciptakan jumlah pegawai yang paling cocok dengan
kebutuhan karyawan. Artinya tidak terlalu berlebih sehingga tidak efesien atau
kekurangan jumlah pegawai sehingga lambat mengantisipasi perkembangan
yang akan berpengaruh terhadap efektivitas, efesiensi dan produktivitas suatu
pekerjaan. Dari permasalahan diatas hal ini lah yang melatarbelakangi peneliti
tertarik melakukan analisis beban kerja dan jumlah kebutuhan pegawai khusus
nya pada seksi program dan pelayanan dan sub bagian tata usaha di
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui “Berapa beban kerja pegawai dan jumlah tenaga kerja yang efektif pada seksi program dan pelayanan dan sub bagian tata usaha di Balai
Pendidikan dan Pelatihan IV Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat”
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan dari latar belakang diatas
yang dapat diambil untuk membatasi penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran organisasi Pusdiklat Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelum dan sesudah
mengalami perubahan Kementerian serta kaitannya dengan Balai
Diklat IV Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
b. Bagaimana uraian jabatan (job description) dan produk kerja pegawai
yang ada pada seksi Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata
Usaha di Balai Diklat IV PUPR?
c. Berapa beban kerja dan jumlah pegawai yang efektif pada seksi
Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha di Balai Diklat IV
PUPR?
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tujuan penelitian merupakan sasaran atau harapan yang akan dicapai
dengan penyelenggaraan penelitian ini. Adapun tujuan dalam penelitian ini
adalah:
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penulisan ini adalah untuk memperoleh
gambaran yang jelas tentang analisis beban kerja pada seksi Program dan
Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha di Balai Pendidikan dan Pelatihan
IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi gambaran organisasi Pusdiklat Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelum dan
sesudah mengalami perubahan Kementerian serta kaitannya dengan
Balai Diklat IV Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
b. Mengidentifikasi uraian jabatan (job description) dan produk kerja
pegawai pada seksi Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata
Usaha di Balai Diklat IV PUPR
c. Menganalisis kesesuaian antara beban kerja dan kebutuhan tenaga
kerja pada seksi Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha di
Balai Diklat IV PUPR
D. Manfaat Penelitian 1. Segi Teori
Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengembangkan disiplin ilmu administrasi pendidikan khususnya tentang
analisis beban kerja.
2. Segi Kebijakan
Dapat dijadikan acuan lembaga dalam perencanaan tenaga kerja lebih
lanjut khusus nya dalam kesesuaian beban kerja dan jumlah tenaga kerja
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan dapat mengaplikasikan
ilmu manajemen yang diperoleh semasa perkuliahan dan dapat
memberikan solusi yang tepat dalam pemecahan masalah yang dihadapi
oleh perusahaan.
4. Segi Isu serta Aksi Sosial
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang positif
dalam mengoptimalkan perencanaan tenaga kerja yang ada di lembaga.
E. Struktur Organisasi Skripsi 1. Judul
“Analisis Beban Kerja dan Kebutuhan Pegawai di Balai Pendidikan dan Pelatihan IV Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Studi
Deskriptif pada Seksi Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata
Usaha)”
2. Halaman Pengesahan
Skripsi ini telah di setujui dan disahkan oleh Tim Pembimbing :
a) Pembimbing I : Dr. Taufani Chusnul Kurniatun, M.Si
NIP. 19681107 199802 2 001
b) Pembimbing II : Elin Rosalin, M. Pd
NIP. 19760616 200112 2 001
Serta telah diketahui oleh Bpk. Dr. H. Endang Herawan, M. Pd selaku
Ketua Departemen Administrasi Pendidikan FIP – UPI.
3. Pernyataan Tentang Keaslian Karya Ilmiah
Penulis telah menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Skripsi ini
merupakan Karya Tulis Ilmiah asli karya penulis yang merupakan hasil
pemikiran penulis dengan di bombing oleh dosen pembimbing.
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berisi kalimat-kalimat pengantar dalam skripsi.
5. Ucapan Terima Kasih
Bentuk apresiasi yang setinggi-tinggi serta ungkapan rasa syukur kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah
ini.
6. Abstrak
Uraian singkat yang termuat dalam abstrak adalah : judul, hakikat
penelitian, tujuan dilakukannya penelitian, metode penelitian yang dipakai
dan teknik pengumpulan datanya, serta hasil temua dan rekomendasi.
7. Daftar Isi
Memuat penyajian sistematika isi skripsi secara rinci agar bisa
mempermudah para pembaca mencari judul atau subjudul yang ingin
dibaca.
8. Daftar Tabel
Menyajikan tabel secara berurutan mulai dari tabel pertama sampai dengan
tabel terakhir yang tercantum dalam skripsi.
9. Daftar Gambar
Menyajikan gambar secara berurutan mulai dari gambar pertama sampai
dengan lampiran terakhir yang tercantum dalam skripsi
10.Daftar Lampiran
Menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran pertama
sampai dengan lampiran terakhir yang tercantum dalam skripsi.
11.BAB I Pendahuluan
Pada bab ini akan meguraikan tentang berbagai hal yang melatar belakangi
dari penelitian ini, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi serta penelitian terdahulu.
12.BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Penelitian
Pada bab ini akan menguraikan mengenai landasan-landasan teori atau
literatur yang digunakan untuk menyelesaikan penelitian ini. Teori-teori
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menjalankan penelitian. Serta berisi kerangka fikir peneliti dalam
melakukan penelitian
13.BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini berisi tentang waktu, lokasi dan penelitian, menguraikan
tentang metode pengumpulan data yang digunakan, pemaparan data-data
yang telah dikumpulkan selama penelitian serta langkah-langkah yang
digunakan untuk pemecahan masalah dan pencapaian tujuan.
14.BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini memuat pengolahan atau analisis data beserta pembahasan
dan analisis hasil temuan di lapangan dengan pemaparan data, dan
pembahasan data.
15.BAB V Kesimpulan dan Rekomedasi
Pada bab ini akan memberikan kesimpulan atas analisa terhadap hasil
pengolahan data. Kesimpulan tersebut harus dapat menjawab tujuan
penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Selain itu juga berisi
tentang saran penelitian.
16.Daftar Pustaka
Berisi daftar rujukan / referensi baik berupa buku, artikel, jurnal, dokumen
resmi, atau sumber-sumber lain dari internet yang pernah dikutip dan
digunakan dalam penulisan skripsi.
17.Lampiran
Berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian
F. Penelitian Terdahulu
Menurut Raras Mayang Asri dan Sri Guna Pratiwi dalam jurnalnya
yang berjudul Analisis Beban Kerja untuk Menentukan Jumlah Optimal
Karyawan dan Pemetaan Kompetensi Karyawan Berdasar pada Job
Description (Studi Kasus: Jurusan Teknik Industri, ITS, Surabaya)
berdasarkan hasil penelitian terhadap beban kerja yang dilakukan di Jurusan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jurusan Teknik Industri mengindikasikan adanya kelebihan beban kerja yang
diterima karyawan. Sesuai dengan perhitungan dengan pendekatan beban
tugas per jabatan, diperoleh hasil bahwa sekertaris jurusan memiliki total
waktu penyelesaian tugas terbesar adalah jabatan juru beli dengan waktu 316,7
menit. Sedangkan pada perhitungan beban kerja mental dengan NASA-TLX,
beban kerja mental pengelola jurusan dengan nilai rata-rata WWL sebesar 84,
sedangkan pada karyawan terdapat pada jabatan juru beli dengan nilai
rata-rata WWL sebesar 87.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Hanifah Sufiati
tentang Analisis Beban Kerja Karyawan pada Divisi Produksi (Studi Kasus
PT. Perkebunan Nusantara VIII Gunung Mas, Bogor) dengan menggunakan
perhitungan waktu kerja efektif selama satu tahun, perhitungan beban kerja
berdasarkan job description, dan perhitungan jumlah pegawai, bahwa terdapat
keragaman jumlah kelebihan pegawai. Hal tersebut berdasarkan jumlah
produksi yang menurun dikarenakan jumlah pucuk daun teh berkurang yang
disebabkan oleh faktor cuaca, gilir pemetikan, kesuburan tanah dan
pemberantasan hama yang tidak merata sehingga terjadi kelebihan karyawan
pada masing-masing unit. Kelebihan karyawan juga disebabkan oleh tidak
dilaksanakannya pengurangan jumlah Karyawan Harian Lepas (KHL) ketika
produksi pucuk daun teh mengalami penurunan. Hasil penelitian menunjukan
bahwa unit meber terdapat kelebihan karyawan sebanyak empat orang. Unit
penggilingan dan oksidasi enzymatic terdapat kelebihan karyawan sebanyak
tiga orang, unit pengeringan kelebihan karyawan sebanyak satu orang, unit
sortasi kelebihan karyawan sebanyak tiga orang da unit pengepakan kelebihan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37 A. Desain Penelitian
Dalam merencanakan suatu penelitian penting adanya rancangan
mengenai desain penelitian yang akan dilakukan lebih terarah. Menurut
Cooper dkk (dalam samiaji, 2012, hlm 29) Desain atau rancangan penelitian adalah “rencana yang disusun peneliti untuk menjawab rumusan masalah”.
Desain penelitian berisi langkah demi langkah yang ditempuh peneliti
untuk menjawab permasalahan penelitiannya. Peneliti mengungkapkan apa
saja yang hendak dilakukan, untuk tujuan apa, kapan, dan bagaimana hal
tersebut dilakukan dengan jelas. Desain penelitian ini dibuat berdasarkan pada
kondisi dan konteks masalah yang dikaji yaitu mengenaiAnalisis Beban Kerja
dan Kebutuhan Kebutuhan Pegawai di Balai Pendidikan dan Pelatihan IV
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan penelitian
kualitatif. Setelah itu peneliti mengumpulkan data yang diperlukan melalui
observasi, wawancara dan studi dokumentasi di lapangan. Setelah data
diperoleh, maka data diklasifikasikan dan diolah. Hasil pengolahan data
tersebut dijadikan sebagai temuan penelitian yang selanjutnya dapat ditarik
kesimpulan penelitian, hingga bisa menghasilkan rekomendasi bagi
pihak-pihak terkait.
B. Metode dan Pendekatan
Berdasarkan batasan masalah yang ada yaitu ingin menganalisis beban
kerja dan kebutuhan pegawai. Maka penelitian yang dilakukan adalah
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yag
berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sukardi, (2013, hlm. 157) menyatakan bahwa:
Penelitian deskriptif merupakan penelitian, di mana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama,
yaitu meggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau
subjek yang diteliti secara tepat.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang melakukan penafsiran terhadap fenomena
sosial. Flick (dalam Gunawan, 2013) menyatakan bahwa peneltian kualitatif
adalah:
Keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami sujek atau objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas sosial, dan persepsi sasaran penelitian. (hlm. 81) Penelitian kualitatif cenderung melakukan analisis yang bersifat
induktif yang sangat menonjolkan perspektif subjektif dalam memecahkan
suatu permasalahan. Penelitian kualitatif dalam penelitian ini akan
menggambarkan beban kerja dan kebutuhan pegawai pada seksi program dan
pelayanan dan sub bagian tata usaha di Balai Diklat IV PUPR.
C. Partisipan dan Tempat Penelitian
Partisipan adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai responden dalam
sebuah penelitian. Maka dalam penelitian ini adalah staf pada Seksi Program
dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha Balai Diklat IV PUPR.
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian akan dilakukan,
untuk memperoleh data atau informasi yang berkaitan dengan permasalahan
atau fokus penelitian. Maka dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di
Balai Pendidikan dan Pelatihan IV Kementerian Pekerjaan Umum dan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Alat Pengumpul Data
Dalam mengumpulkan data-data peneliti membutukan alat bantu.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 alat bantu, yaitu:
1. Pedoman Studi Dokumentasi
Pedoman studi dokumentasi disini berisi uraian apa saja
dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mengisi format isian berupa uraian tugas,
Anjab Pegawai dan SKP.
2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan
tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman ini disusun tidak hanya
berdasarkan tujuan penelitian, tetapi juga berdasarkan teori yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
3. Alat perekam
Alat perekam berguna sebagai alat bantu pada saat wawancara,
agar peneliti dapat berkonsentrasi pada proses pengambilan data tanpa
harus berhenti untuk mencatat jawaban-jawaban dari subjek. Dalam
pengumpulan data, alat perekam baru dapat dipergunakan setelah
mendapat ijin dari subjek untuk mempergunakan alat tersebut pada saat
wawancara berlangsung.
4. Format Isian
Format isian yang dimaksud adalah format pengukuran beban
kerja, format ini membantu peneliti dalam menghitung beban kerja setelah
studi dokumentasi dan wawancara dilakukan.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data di lapangan dilakukan dengan beberapa
metode, metode yang digunakan antara lain:
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (dalam Gunawan, 2013, hlm. 143) “observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara megadakan penelitian secara teliti, secara pencatatan secara sistematis”. Observasi/pengamatan digunakan untuk melihat dan mengamati secara
langsung keadaan di lapangan agar peneliti memperoleh gambaran yang
lebih luas tentang permasalahan yang diteliti.
Sanafiah Faisal (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 64)
mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant
observation), observasi yang secara terang-terangan dan tersamar (overt
observation and covert observation), dan observasi yang tak berstruktur
(unstructured observation).
a. Observasi partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber
data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut
melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan
suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang
diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada
tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
b. Observasi terus terang atau tersamar
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data
menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang
melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awal
sampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti
juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini untuk
mengindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih
dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang, maka
peneliti tidak akan dijinkan untuk melakukan observasi.
c. Observasi tak berstruktur
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Kalau masalah
penelitian sudah jelas seperti dalam penelitian kuantitatif, maka
observasi dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan
pedoman observasi.
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal
ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang
akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak
menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa
rambu-rambu pengamatan.
2. Wawancara
Wawancara, merupakan dialog atau tanya jawab antara peneliti dan
responden dengan tujuan memperoleh jawaban-jawaban yang dikehendaki
dan lebih mendalam. Menurut Gunawan (2013), mengemukakan bahwa
wawancara merupakan:
Suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti, dimana pewawancara bermaksud memperoleh persepsi, sikap, dan pola pikir dari yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. Karena wawancara itu dirancang oleh pewawancara maka hasilnya pun dipengaruhi oleh karakteristik pribadi pewawancara (hlm. 162). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Teknik
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri
atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau
keyakinan pribadi.
Wawancara dibagi kedalam beberapa tipe dalam tataran yang luas,
yaitu:
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Wawancara terstruktur digunakan karena informasi yang akan
diperlukan penelitian sudah pasti. Proses wawancara terstruktur
dilakukan dengan menggunakan instrument pedoman wawancara
tertulis yang berisi pertanyaan yang akan diajukan kepada informan.
Dalam wawancara terstruktur, pertanyaan-pertanyaan, runtunannya,
dan perumusan kata-katanya sudah “harga mati”, artinya sudah
ditetapkan dan tak boleh diubah-ubah. Pertanyaan yang diajukan
pewawancara dilakukan secara ketat sesuai daftar pertanyaan yang
telah disiapkan. Pewawancara masih mempunyai kebebasan tertentu
dalam mengajukan pertanyaan, tetapi itu relatif kecil. Kebebasan
pewawancara itu telah dinyatakan lebih dulu secara jelas. Wawancara
standar mempergunakan schedule wawancara yang telah dipersiapkan
secara cermat untuk memperoleh informasi yang relevan dengan
masalah penelitian
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur bersifat lebih luwes dan terbuka.
Wawancara tidak terstruktur dalam pelaksanaanya “lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstruktur karena dalam melakukan
wawancara dilakukan secara alamiah untuk menggali ide dan gagasan
informan secara terbuka dan tidak menggunakan pedoman wawancara”
(Sugiono, 2006, hlm. 233). Pertanyaan yang diajukan bersifat
fleksibel, tetapi tidak menyimpang dari tujuan wawancara yang telah
ditetapkan. Meskipun pertanyaan yang diajukan oleh maksud dan
tujuan penelitian, muatanya, runtunan dan rumusan kata-katanya
terserah pada pewawancara. Singkatnya, wawancara tidak terstruktur
merupakan situasi terbuka yang kontras dengan wawancara standar
atau terstruktur yang tertutup.
c. Wawancara mendalam
Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan dan menemukan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk menemukan sesuatu yang tidak mungkin diperoleh melalui
pengamatan secara langsung. Peneliti mengharapkan memperoleh
informasi dari informan mengenai suatu masalah yang ditelitinya, yang
tidak dapat terungkap melalui penggunaan teknik kuisioner. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaan wawancara mendalam,
pertanyaan-pertanyaan tersebut akan banyak bergantung dari kemampuan dan
pengalaman peneliti untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
lanjutan sesuai dengan jawaban informan.
Menurut Koentjaraningrat (dalam Gunawan, 2013, hlm. 166)
membedakan wawancara mendalam berdasarkan sifatnya, yaitu:
1) Wawancara yang dimaksudkan untuk memperoleh informasi
2) Wawancara yang dimaksudkan untuk memperoleh keterangan
mengenai diri pribadi, pendirian, sikap, dan pandangan individu
yang diwawancarai, yang tujuannya adalah untuk kepentingan
komparatif.
Individu pada sasaran pertama disebut informan, sedangkan
sasaran kedua disebut responden. Perbedaan sasaran tersebut berkaitan
degan pemilihan (seleksi) individu yang dijadikan sasaran atau subjek
wawancara. Dengan demikian, maka wawancara terhadap informan
tekanannya adalah pada pemilihan sasaran yang benar-benar ahli
terhadap pokok wawancara. Sementara itu, responden wawancara lebih
berhubungan dengan penyusunan sampel yang representatif dari
orang-orang yang diwawancarai. Untuk memperoleh informasi baru
diperlukan keterangan dari seseorang yang dapat memberikan petunjuk
pada individu lain (dalam masyarakat) yang lebih diperlukan. Proses
tersebut disebut snowball sampling. Informan pertama ditunjuk karena
memang benar-benar ahli atau memiliki pengetahuan tentang
unsur-unsur masyarakat atau kebudayaan yang diperlukan itu. Informan
tersebut dinamakan informan kunci (key informant)
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Studi dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
sudah tersedia dalam catatan dokumen. Sugiyono (2014), menyatakan
bahwa dokumen merupakan:
Catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain (hlm. 82).
Studi dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan
pelengkap data dari metode wawancara untuk mendukung kepercayaan
dari suatu kejadian.
F. Tahap Pengumpulan Data
Dalam tahapan pengumpulan data peneliti dibantu oleh alat bantu
penelitian berupa studi dokumentasi, pedoman wawancara dan format isian.
Tahap pertama yang dilakukan dalam pengumpulan data yang diperlukan
adalah melakukan studi dokumentasi dengan mengumpulkan data-data dalam
bentuk dokumen yang tersedia berupa uraian pegawai serta data yang
berhubungan dengan beban kerja pegawai untuk menjadi data pendukung
penelitian seperti Anjab Jabatan dan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
Selanjutnya data yang didapat diisikan pada format pengukuran beban kerja
yang terurai dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1 Format Pengukuran Beban Kerja
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 2 3 4 5 6 7 8
Setelah rincian tugas dan tahapan pelaksanaan tugas diketahui
elanjutnya yaitu mengidentifikasi Produk Kerja dari setiap Uraian Tugas
pegawai. Tahapan kedua peneliti melakukan wawancara disertai pengamatan
tak berstruktur yang sebelumnya peneliti membuat kesepakatan dengan subjek
mengenai waktu untuk melakukan wawancara. Pertanyaan yang diajukan
sesuai dengan pedoman wawancara yang dibuat sebelumnya yaitu mengenai
gambaran organisasi, karakteristik pegawai, waktu rata-rata penyelesaian
pekerjaan untuk menemukan beban kerja standar dan kondisi riil jumlah
pegawai.
G. Prosedur Pengolahan Data dan Analisis Data 1. Pengolahan data
Setelah kolom 2-7 pada tabel 3.1 diketahui selanjutnya data diolah
untuk mengetahui volume kerja pegawai, yang dimaksud dengan volume
kerja biasanya adalah sekumpulan tugas/pekerjaan yang harus diselesaikan
dalam waktu 1 tahun (Adi Mardianto, 2014, hlm. 126). Dalam Kep. Men.
PAN Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 menghitung volume kerja dengan
pengukuran beban kerja jabatan adalah sebagai berikut:
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Analisis Data
Menurut Bodgan (dalam Sugiyono, 2014, hlm. 89) analisis data
adalah “proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil teknik pengumpulan data, sehingga dapat mudah
difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain”.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
Melalui format pengukuran beban kerja jabatan dapat diketahui
berapa jumlah volume kerja pegawai sesuai dengan rincian tugas dalam
satu jabatan. Dengan demikian beban kerja perjabatan dapat dijelaskan.
Beban kerja yang diperoleh kemudian menjadi dasar untuk melakukan
perhitungan terhadap jumlah kebutuhan pegawai.
Metode perhitungan kebutuhan pegawai yang digunakan yaitu
perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan jumlah jam kerja efektif
dalam satu tahun. Langkah-langkah perhitungan kebutuhan pegawai
berdasarkan jumlah jam kerja efektif dalam satu tahun sesuai dengan Kep.
Men. PAN Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 yaitu sebagai berikut:
a. Menetapkan waktu kerja
Waktu kerja yang dimaksud di sini adalah waktu kerja efektif,
artinya waktu kerja yang secara efektif digunakan untuk bekerja.
Waktu kerja efektif terdiri atas Hari Kerja Efektif dan Jam Kerja
Efektif
1) Hari kerja efektif adalah jumlah hari dalam kalender dikurangi hari
libur dan cuti. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
a) Jumlah hari 1 tahun kalender = 365
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Libur resmi = 14 hari Jumlah = 130 hari
c) Jumlah hari kerja dalam 1 tahun
= (365 - 130) hari
= 235 hari (bagi yang bekerja 5 hari seminggu)
= 287 hari (bagi yang bekerja 6 hari seminggu)
Catatan:
Hari libur dapat berupa hari libur nasional dan hari libur
kedaerahan. Oleh karena, bagi tiap-tiap daerah dapat menghitung
sendiri hari libur kedaerahannya.
2) Jam kerja efektif adalah jumlah jam kerja formal dikurangi dengan
waktu kerja yang hilang karena tidak bekerja (allowance) seperti
buang air, melepas lelah, istirahat makan, dan sebagainya.
Allowance diperkirakan rata-rata 30% dari jumlah jam kerja
formal. Dalam menghitung jam kerja efektif sebaiknya digunakan
ukuran 1 minggu. jadi perhitungan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
a) Jumlah jam kerja formal 1 minggu
= 37,5 jam
Allowance 30% x 37,5 jam = 11,25 jam
b) Jam kerja efektif 1 minggu
= 37,5 jam – 11,25 jam
= 26,25 jam
c) Jam kerja efektif 6 hari kerja/minggu
= 26,25 jam : 6 hari
= 4,3 jam
d) Jam kerja efektif 5 hari kerja/minggu
= 26,25 jam : 5 hari
= 5,3 jam
e) Jam kerja efektif 1 tahun (6 hari seminggu)
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
= 1255,7 jam
= 1250 jam
f) Jam kerja efektif 1 tahun (5 hari seminggu)
= 5,3 jam/hari x 235 hari
= 1245,5 jam
= 1250 jam
b. Perhitungan kebutuhan pegawai
Perhitungan kebutuhan pegawai dalam penelitian ini dengan
berdasarkan jumlah jam kerja efektif dalam satu taun dengan
perhitungan sebagai berikut:
∑ ∑
c. Perhitungan keseimbangan persediaan dan kebutuhan
Kebutuhan formasi yang telah dihitung, selanjutnya
diperbandingkan dengan persediaan (bezetting) pegawai yang ada.
Perbandingan antara kebutuhan dengan persediaan akan
memperlihatkan kekurangan, kelebihan, atau kecukupan dengan
jumlah yang ada.
Oleh karena itu, dalam pengambilan kebijakan dalam formasi
keseimbangan antara kebutuhan dan persediaan agar ditabulasikan
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daftar Keseimbangan Kebutuhan dan Persediaan
No Nama Jabatan Persediaan Kebutuhan Kelebihan Kekurangan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Persediaan (kolom 3) adalah bezetting atau pegawai yang ada
Kebutuhan (kolom 4) adalah merupakan total pegawai yang dibutuhkan dari hasil perhitungan
Kelebihan adalah persediaan pegawai melebihi kebutuhan yang ada yaitu kolom 3 dikurangi kolom 4
Kekurangan adalah kebutuhan lebih besar dari persediaan yang ada yaitu kolom 4 dikurangi kolom 3
H. Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian kulitatif menurut Sugiyono (2014,
hlm. 121) meliputi uji, credibility (validitas internal), transferability (validitas
ekternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (obyektivitas).
1. Uji kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
kualitatif antara lain dilakukan dengan peningkatan ketekunan dalam
penelitian, triangulasi, menggunakan bahan referensi, analisis kasus
negative, dan member check.
a. Perpanjangan pengamatan
Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke
lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data
yang pernah ditemui maupun yang baru. Tujuan dari perpanjangan
pengamatan adalah mengecek kembali ke lapangan apakah data yang
telah ditemukan sebelumnya sudah benar atau tidak.
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Meningkatka ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk
meningkatkan ketekunan adalah dengan cara membaca berbagai
referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi
yang terkait dengan temuan yang diteliti. Dengan membaca ini maka
wawasan peneliti akan semakin luas dan tajam, sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa daya yang ditemukan itu benar/dipercaya
atau tidak.
c. Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai “teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada”. (Sugiyono, 2014, hlm. 83). Triangulasi
dalam pengujian kreadibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.
Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik
pengumpulan data, dan waktu. Hal ini dapat digambarkan seperti
gambar berikut.
Gambar 3.1
Triangulasi “teknik” pengumpulan data (bermacam-macam cara pada sumber yang sama) Observasi
partisipatif Wawancara
mendalam
Dokumentasi
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik
berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek
dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan tiga
teknik pengujian kredibililtas data tersebut, menghasilkan data yang
berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada
sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data
mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena
sudut pandangnya berbeda-beda.
Gambar 3.2
Triangulasi “sumber” pengumpulan data (satu teknik pengumpulan
data pada bermacam-macam sumber data A, B, C). Wawancara
mendalam
A
B
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Triagulasi sumber untuk menguji kreadibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Dari beberapa sumber data tersebut, tidak bias dirata-ratakan
seperti dalam penelitian kuatitatif, tetapi dideskripsikan,
dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan
mana spesifik dari tiga sumber data tersebut (A, B, C). data yang telah
dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga
sumber data tersebut.
Siang Sore
Pagi
Gambar 3.3
Triangulasi “waktu” pengumpulan data (berbeda-beda waktu untuk sumber yang sama)
Waktu juga sering mempengaruhi kreadibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara dipagi hari pada saat
narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan memberikan
data yang lebih valid sehingga menjadi kredibel. Untuk itu dalam
rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain
dalam waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji meghasilkan data
yang berbeda, maka dilakukan secara berulang-ulang sehingga sampai
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Triagulasi dapat juga dilakukan dengan cara megecek hasil
penelitian, dari tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data.
d. Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda
dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Melakukan
analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda
atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila
tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan,
berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila
peneliti masih mendapatka data-data yang bertentangan dengan
data yang ditemukan, maka peneliti mungkin aka merubah
temuannya.
e. Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah
adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan
oleh peneliti. Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung
dengan adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi
manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh
foto-foto.
f. Mengadakan member check
Member check adalah, proses pengecekan data yang
diperoleh peneliti kepada pemberi data. Apabila data yang
ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti data tersebut
valid, sehingga semakin kredibel/dipercaya, tetapi apabila data
yang ditemukan peneliti dengan berbagai penafsirannya tidak
disepakati oleh pemberi data, maka peneliti perlu melakukan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
peneliti harus merubah temuannya, dan harus menyesuaikan
dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan member
check adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan
dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber
data atau informan.
2. Pengujian transferability
Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil
penelitian dapat ditetapkan atau digunakan dalam situasi lain. Maka
peneliti dalam membuat laporanya harus memberikan uraian yang rinci,
jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian maka pembaca
mejadi jelas atas hasil penelitian tersebut, sehingga dapat memutuskan
dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut
ditempat lain.
3. Pengujian dependability
Dependability atau reliabilitas adalah suatu penelitian yang reliabel
yang mana apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses
penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan
dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.
4. Pengujian confirmability
Uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga
pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability
berarti meguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada, tetapi
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
92
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Uraian tugas dari masing-masing jabatan yang ada pada Seksi Program dan
Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha sudah jelas dan tercantum dalam Anjab
dan SKP masing-masing jabatan. Hal ini membuat apa yang dihasilkan
pegawai (produk kerja) telah sesuai dengan apa yang ditugaskan.
2. Berdasarkan Karakteristik pegawai, pegawai yang terdapat pada Seksi
Program dan Pelayanan dan Sub Bagian Tata Usaha adalah sebanyak 6 orang
pegawai laki-laki, sedangkan perempuan sebanyak 8 orang. dari keseluruhan
pegawai baru 64% yang mengenyam bangku kuliah selebihnya berjenjang
SMA. Dilihat dari karakteristik usia pegawai, rata-rata usia pegawai sudah
senior begitupun lama kerja pegawai karena pengalaman kerja pegawai
rata-rata lebih dari 10 tahun.
3. Setelah terjadinya penambahan Kementerian dari Kementerian Pekerjaan
Umum menjadi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,
formasi jabatan yang ada di Balai Diklat IV PUPRpun mengalami perubahan,
karena ada beberapa pegawai yang dimutasi keluar Balai, dan mengakibatkan
beban kerja menjadi tidak merata.
4. Dari ke 8 jabatan yang dihitung beban kerjanya, terdapat keragaman beban
kerja pada setiap jabatan pada Seksi Program dan Pelayanan dan Sub Bagian
Tata Usaha dengan beban kerja tertinggi sebesar 3821,9 dan beban kerja
terendah sebesar 1083,2.
5. Berdasarkan perhitungan beban kerja dengan jam kerja efektif sebesar 1250
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
maka jumlah kebutuhan pegawai mengalami kekurangan 2 orang pegawai
pada Seksi Program dan Pelayanan dan mengalami kelebihan 1 orang pegawai
pada Sub Bagian Tata Usaha (untuk 5 jabatan yang dihitung). Dan jumlah
volume kerja pegawai hanya 1 jabatan saja yang telah sesuai beban kerjanya
sedangkan untuk 5 jabatan mengalami kekurangan beban kerja, dan 2 jabatan
mengalami kelebihan beban kerja.
6. Terdapat 3 orang pegawai yang akan memasuki masa pensiun, dan 2 orang
masa persiapan pensiun. Jabatan yang akan mengalami kekosongan dalam
waktu 5 tahun kedepan adalah Kepala Seksi Program dan Pelayanan, Kepala
Sub Bagian Tata Usaha, 1 orang untuk jabatan penata keuangan, 2 orang
untuk jabatan administrasi umum. Dengan total 5 orang yang akan memasuki
masa pensiun untuk 5 tahun kedepan.
B. Rekomendasi
Adapun beberapa saran yang diharapkan dapat dijadikan masukan bagi
pihak lembaga sebagai upaya untuk mengoptimalkan Sumber Daya Manusia yang
ada agar terciptanya organisasi yang efektif dan produktif, diantaranya:
1. Pihak lembaga perlu mengkaji ulang tentang analisis jabatan yang ada
khususnya penyesuaian antara latar belakang pendidikan dengan pegawai
yang dibutuhkan bagi jabatan tertentu.
2. Perlu adanya pendistribusian beban kerja yang merata, dengan dibantu
pekerjaannya oleh pegawai lain untuk jabatan yang kelebihan beban kerja atau
menambah pekerjaan bagi jabatan yang kekurangan beban kerja, dan bagi
jabatan yang kelebihan beban kerja diperlukan pengurangan pekerjaan atau
penambahan pegawai agar aktivitas pekerjaan bisa berjalan efektif dan
produktif.
3. Perlunya penambahan 2 orang pegawai pada jabatan penyusun program dan
SILVIA SITI NURJANAH,2015
ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN PEGAWAI DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN IV KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
umum, karena pada jabatan tersebut ada 2 orang pegawai yang memiliki
uraian tugas yang sama, dan saat dihitung volume kerjanya, hanya
membutuhkan 1 orang saja pada posisi tersebut.
4. Pihak lembaga perlu mempersiapkan kebutuhan pegawai untuk 5 tahun
kedepan karena jika dilihat dari usia pegawai akan ada 5 orang pegawai yang
memasuki masa pensiun khususnya pada Seksi Program dan Pelayanan dan
Sub Bagian Tata Usaha, agar saat 5 pegawai tersebut memasuki masa pensiun,
lembaga telah siap menghadapi kekosongan pegawai dengan memiliki
pegawai baru yang telah disesuaikan dengan Anjab yang telah ditetapkan.
5. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar menganalisis mengenai standar
beban kerja dan kebutuhan pegawai pada Unit atau Jabatan lain di Balai