NO DAFTAR FPIPS : 2042/UN.4O.2.3/PL/2014
GENOSIDA TERHADAP BOSNIA HERZEGOVINA : KAJIAN TERHADAP
PEMBENTUKAN NEGARA BOSNIA HERZEGOVINA 1991-1995
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Jurusan Pendidikan Sejarah
Oleh:
Siska Amelia 0901232
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
GENOSIDA TERHADAP BOSNIA HERZEGOVINA : KAJIAN TERHADAP PEMBENTUKAN NEGARA BOSNIA HERZEGOVINA TAHUN 1991-1995
Oleh
Siska Amelia 0901232
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
©Siska Amelia 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
SISKA AMELIA
GENOSIDA TERHADAP BOSNIA HERZEGOVINA : KAJIAN TERHADAP
PEMBENTUKAN NEGARA BOSNIA HERZEGOVINA 1991-1995
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014 198601 1 001
Pembimbing II
Drs. R.H. Achmad Iriyadi NIP. 19611219 198803 1 002
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Genosida terhadap Bosnia Herzegovina: Kajian terhadap
Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina 1991-1995” berisi mengenai gambaran perkembangan politik di wilayah Yugoslavia pada tahun 1990an terutama mengenai konflik di salah satu negara pecahan Yugoslavia yaitu, Bosnia Herzegovina. Adapun yang menjadi inti permasalahan pada skripsi ini adalah
“Mengapa Serbia melakukan genosida terhadap Bosnia Herzegovina
ABSTRACT
This paper is titled “Genocide to Bosnia Herzegovina : Study about Establishment Country of Bosnia Herzegovina : 1991-1995”. It describe about political development in Yugoslavia in 1990s, especially about conflict in one of former Yugoslavia, Bosnia Herzegovina. There is main problem in this paper. It is “Why Serb did genocide to Bosnia Herzegovina in 1991- 1995? “. Those problem become a few question, that is 1). How the process of independent of Bosnia Herzegovina? 2). How the relation between genocide and the independence of Bosnia Herzegovina? 3). How the Serb’s involvement in Bosnia Herzegovina’s
genocide? 4.) How the foreign’s involvement in the process of peace in Bosnia
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah ... 6
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
1.5. Penjelasan Judul ... 9
1.6. Metode dan Teknik Penelitian ... 10
1.7 Struktur Organisasi Skripsi ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 14
2.1. Teori Pembentukan Negara ... 15
2.2. Teori Konflik ... 20
2.2.1. Teori Konflik Karl Marx ... 22
2.2.2. Teori Konflik Lewis Coser... 26
2.2.3. Teori Konflik Ralf Dahrendorf ... 28
2.3. Resolusi Konflik ... 38
3.1. Persiapan Penelitian ... 44
3.1.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian... 44
3.1.2. Penyusunan Rancangan Penelitian ... 45
3.1.3. Bimbingan ... 47
3.1.4. Pelaksanaan Penelitian ... 47
3.2. Metode Penelitian... 48
3.2.1 Pencarian dan Pengumpulan Sumber (Heuristik) ... 48
3.2.2 Kritik dan Analisis Sumber ... 50
3.2.3 Penafsiran dan Penjelasan Fakta ... 53
3.2.4 Historiografi dan Laporan Penelitian ... 54
BAB IV GENOSIDA TERHADAP BOSNIA HERZEGOVINA : KAJIAN TERHADAP PEMBENTUKAN NEGARA BOSNIA HERZEGOVINA 1991-1995 ... 60
4.1 Kondisi Sosial Politik di Wilayah Tanduk Afrika Pada Pertengahan Abad ke-20 ... 62
4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Yugoslavia ... 62
4.1.2 Yugoslavia dibawah Pemerintahan Tito (1945-1980) ... 67
4.1.3. Yugoslavia Pasca Meninggalnya Tito ... 78
4.1.4. Disintegrasi Yugoslavia ... 82
4.1.5. Kemerdekaan Bosnia Herzegovina ... 94
4.2 Genosida di Bosnia Herzegovina ... 97
4.2.1 Latar Belakang Genosida di Bosnia Herzegovina ... 97
4.2.2 Genosida terhadap Bosnia Herzegovina ... 99
4.2.3. Keterlibatan Pihak asing dalam Perang Bosnia ... 105
4.3. Dampak Genosida terhadap Bosnia Herzegovina ... 113
4.4. Analisis terhadap Genosida di Bosnia Herzegovina ... 115
4.4.1. Analisis Runtuhnya Negara Yugoslavia dan Dampaknya pada Disintegrasi ... 115
4.4.2. Analisis Mengenai Genosida yang dilakukan Serbia terhadap Bosnia Herzegovina ... 117
4.4.3. Genosida terhadap Bosnia Herzegovina dilihat dari Prinsip Intervensi Kemanusiaan ... 120
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 123
5.1 Kesimpulan ... 123
5.2 Saran ... 125
DAFTAR PUSTAKA ... 126
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 132
DAFTAR TABEL
Tabel
4.1 Jumlah Etnis di Yugoslavia ... 132
4.2 Komposisi Etnis di Negara-negara bagian Yugoslavia pada tahun
DAFTAR GAMBAR
Gambar
4.1 Peta Yugoslavia tahun 1945-1991 ... 134
4.2 Peta Yugoslavia tahun 1990 ... 135
4.3 Josep Broz Tito ... 136
4.4 Slobodan Milosevic ... 137
4.5 Alija Izetbegovic ... 138
4.6 Ante Markovic ... 139
4.7 Franco Tudjman ... 140
4.8 Radovan Karadzic ... 141
4.10 Peta Bosnia Herzegovina pasca Perjanjian Dayton 1995 ... 143
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Yugoslavia berarti Slavia Selatan merupakan sebuah negara yang
pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Wilayah Yugoslavia
yang terletak di semenanjung Balkan itu telah menoreh sejarah panjang,
menjadi tempat perebutan pengaruh antara Romawi Barat yang Katolik dan
Romawi Timur yang Ortodoks, berlanjut ke era Ottoman Turki yang beragama
Islam, membawa pengaruh dalam etnis dan agama yang dianut.
Dalam perjalanannya, negara ini pernah berbentuk kerajaan dan
republik. Republik Federal Sosialis Yugoslavia, sebelumnya bernama Federal
Demokratik Yugoslavia (1943-1946) dan Republik Rakyat Federal Yugoslavia
(1946-1992), eksis dari tahun 1943-1992. Negara ini adalah kelanjutan dari
Kerajaan Yugoslavia (1918-1943). negara ini merupakan negara federal
dengan negara-negara bagian yakni Serbia, Montenegro, Slovenia, Kroasia,
Bosnia-Herzegovina, Makedonia serta dua daerah otonomi khusus Kosovo
dan Vojvodina. Negara ini beribukota di Beograd. Perjalanan Yugoslavia
memang sangat panjang, konflik yang ada di dalamnya juga macam-macam.
Salah satu peristiwa yang menarik perhatian dunia pada dasawarsa 1990an
adalah runtuhnya Republik Federasi Yugoslavia.
Pada tahun 1953, Josep Broz Tito terpilih menjadi Presiden Yugoslavia
menggantikan Ivan Ribar. Josep Broz Tito merupakan seorang pemimpin yang
digambarkan sebagai diplomat sangat ulung, yang luwes bergaul dengan Blok
Barat dan Blok Timur. Di bawah kepemimpinannya, Yugoslavia tumbuh
menjadi negara yang kuat di Eropa Timur tanpa harus menjadi anggota Pakta
Warsawa ataupun Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Meninggalnya Tito pada tahun 1980 telah menciptakan situasi baru
bagi negara itu. Konflik politik dan nasional yang telah menumpuk di paruh
Tito. Perbedaan antar etnis mulai nampak, terutama ketika pada akhir tahun
1980an terjadi krisis ekonomi. Diskriminasi terhadap penduduk Serbia dan
non Albania lainnya di Kosovo menyebabkan ribuan orang mengungsi dari
provinsi tersebut. Hal tersebut membuka kembali luka lama orang Serbia dan
mendorong terpilihnya Slobodan Milosevic yang mengajukan
program-program nasionalis Serbia sebagai presiden Serbia: status otonom Kosovo dan
Vojvodina ditiadakan. Nasionalisme berdasarkan etnisitas menjadi marak.
Kehidupan politik dan negara seakan kehilangan arah. Perkembangan
ini semakin membawa Yugoslavia ke arah jurang perpecahan nasional. Hal ini
dikarenakan Yugoslavia pada saat itu tidak memiliki sosok pemimpin yang
mampu memimpin negaranya dengan baik. Seperti yang Tito katakana bahwa
ia adalah Yugoslavia terakhir.
Konflik nasional, ekonomi, dan politik pada tahun 1987 semakin
mempercepat kehancuran negara Yugoslavia. Konflik internal di Yugoslavia
merupakan penyebab utama disintegrasi. Tumbangnya komunisme di Eropa
Timur mempercepat disintegrasi ini. Keruntuhan komunis di Uni Soviet
membawa efek yang serupa pada Yugoslavia yang merupakan negara
satelit Uni Soviet. Runtuhnya sistem komunis pada akhir 1988
menyebabkan Yugoslavia terpecah menjadi enam negara, yaitu Serbia,
Kroasia, Bosnia, Macedonia, Slovenia dan Montenegro.
Puncak dari memburuknya situasi politik di Yugoslavia secara riil
dimulai dengan aksi proklamasi ialah ketika beberapa negara
memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 25 Juni 1991 Slovenia dan
Kroasia memproklamirkan kemerdekaan dan kedaulatannya secara sepihak
yang diikuti dengan pembentukan mata uang sendiri, termasuk pembentukan
angkatan bersenjata dan penentuan tapal batas wilayah negara sendiri.
Pemisahan diri tersebut sedikitnya didukung oleh negara-negara Masyarakat
Eropa, dan pada akhirnya mendapat pengakuan masyarakat internasional
padahal pemerintah Yugoslavia berkeras untuk mencegahnya sehingga
pecahlah konflik bersenjata yang bermula di Kroasia dan Slovenia. Setelah itu,
referendum untuk menentukan sebagai negara merdeka atau tetap dalam
Federasi.
Bosnia merupakan salah satu dari beberapa negara-negara kecil yang
muncul dari pecahnya Yugoslavia. Konflik yang kemudian terjadi di Bosnia
Herzegovina tidak telepas dari proses disintegrasi Yugoslavia. Konflik yang
terjadi antara etnis Bosnia dan etnis serbia berawal dari keinginan masyarakat
Bosnia untuk memerdekakan diri dari wilayah Serbia. Akibat dari jatuhnya
kekuatan negara Yugoslavia menjadi beberapa negara. Sehingga Bosnia yang
merupakan bagian wilayah dari Yugoslavia juga berusaha untuk
memerdekakan dirinya. Hal ini yang kemudian ditentang oleh masyarakat
Serbia yang tetap menginginkan Bosnia menjadi wilayah dari negara Serbia.
Hal ini disebabkan karena letak etnis Serbia menginginkan menguasai wilayah
Bosnia dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Hal ini menyingkirkan
etnis asli Bosnia yang tidak menginginkan Bosnia kembali menguasai mereka.
Konflik ini merupakan konflik lokal antara penduduk asli Bosnia yang
menginginkan kemerdekaan penuh bagi negara Bosnia sesuai dengan
referendum yang telah dilakukan masyarakat Bosnia. Namun hal ini kemudian
di tentang keras oleh etnis Serbia. Sehingga konflik ini kemudian menjadi
konflik antar etnis. Etnis Serbia dan etnis Bosnia memang memiliki banyak
perbedaan terutama soal keyakinan. Konflik ini kemudian semakin besar
mengingat ada upaya-upaya dari etnis Serbia yang didukung oleh tentara dan
presidennya untuk melakukan pembersihan etnis terhadap etnis Bosnia.
Konflik ini semakin meningkat ketika Serbia membombardir ibukota
Bosnia, Sarajevo dan kota lainnya dibombardir habis–habisan, gerilyawan
Bosnia ditangkap dan disiksa dalam kamp–kamp konsentrasi dan puluhan ribu
wanita muda dan gadis kecil Bosnia diperkosa. Data menyebutkan bahwa
korban etnis Serbia sepanjang perang ini mencapai 200.000 orang yang
terbunuh. Dunia pada saat itu dipenuhi oleh korban penyembelihan dan
kuburan massal yang menakutkan yang ditimpakan Serbia kepada etnis
Bosnia. Sampai pada awal 1993, konflik antara Serbia dan Bosnia masih
tentara Amerika Serikat, Inggris, Perancis telah melakukan operasi
pemeliharaan perdamaian.
Perang di Bosnia dan Herzegovina atau sering juga disebut sebagai
Perang Sipil Bosnia adalah konflik bersenjata internasional yang berlangsung
di Bosnia and Herzegovina antara 1 Maret 1992 dan 14 Desember 1995.
Perang ini melibatkan beberapa faksi. Dalam referendum Mei 1991, pasca
berakhirnya kekuasaan komunis di negara-negara bekas Yugoslavia, Kroasia
dan Bosnia, memutuskan menjadi negara yang merdeka. Indonesia telah
membuka hubungan diplomatik dengan kedua negara tersebut.
Negara Bosnia yang dideklarasikan pada tahun 1992 merupakan
negara multietnis. Perbedaan-perbedaan yang mendalam di antara penduduk
Bosnia Herzegovina ditambah adanya gesekan-gesekan dari pihak luar telah
memercikkan api pertikaian di antara mereka yang akhirnya berubah menjadi
perang saudara, agama dan etnis yang terus berlanjut di Bosnia Herzegovina.
Masyarakat Eropa yang berperan aktif dalam peristiwa pemisahan diri
Kroasia dan Slovenia ternyata ikut pula campur tangan di Bosnia Herzegovina
melalui Komisi Arbitrasi Masyarakat Eropa yang menyimpulkan bahwa
Republik tersebut layak mendapat pengakuan sebagai negara yang berdaulat.
Pengakuan internasional terhadap Republik Bosnia Herzegovina yang
merupakan mini Yugoslavia yang juga berpenduduk multi nasional, multi
agama dan komposisi penduduk yang heterogen ini dinilai oleh banyak pihak
sebagai terlalu dini, mengingat masih banyaknya masalah-masalah yang
belum terselesaikan sehingga timbullah pertikaian antar etnis di antara
penduduk Republik Bosnia Herzegovina.
Konflik yang terjadi antara etnis Bosnia dan etnis serbia berawal dari
keinginan masyarakat Bosnia untuk memerdekakan diri dari wilayah Serbia.
Bosnia yang merupakan bagian wilayah dari Yugoslavia berusaha untuk
memerdekakan dirinya. Keinginan Bosnia tersebut kemudian ditentang oleh
masyarakat Serbia yang tetap menginginkan Bosnia menjadi wilayah dari
negara Serbia. Hal ini disebabkan karena etnis Serbia menginginkan
Konflik ini merupakan konflik lokal antara penduduk asli Bosnia yang
menginginkan kemerdekaan penuh bagi negara Bosnia sesuai dengan
referendum yang telah dilakukan masyarakat Bosnia. Namun hal ini kemudian
di tentang keras oleh etnis Serbia. Sehingga konflik ini kemudian menjadi
konflik antar etnis., yaitu antara etnis Serbia dan etnis Bosnia yang memang
memiliki banyak perbedaan terutama soal keyakinan. Konflik ini kemudian
semakin besar mengingat ada upaya-upaya dari etnis Serbia yang didukung
oleh tentara dan presidennya untuk melakukan pembersihan etnis terhadap
etnis Bosnia.
Dalam langkahnya menguasai wilayah Bosnia, pasukan Serbia
melakukan pembantaian massal pada muslim Bosnia. Mereka yang beruntung
masih hidup dipaksa meninggalkan tempat tinggalnya. Sejarah mencatat
perang ini ditandai dengan pemerkosaan terhadap para wanita Islam
dilakukan secara massal dan sistematis. Bayi-bayi hasil perkosaan tentara
Serbia akan dianggap warga etnis Serbia. Dengan demikian, kelak Serbia
dapat mengklaim sebagai etnis mayoritas di wilayah-wilayah yang
didudukinya. Serangan Serbia (yang kemudian dibantu oleh Kroasia) terhadap
muslim Bosnia telah menyebabkan tragedi kemanusiaan yang terbesar di
Eropa sejak Perang Dunia kedua.
Berdasarkan hal – hal yang disampaikan oleh penulis di atas, timbullah
rasa ingin tahu penulis mengenai Yugoslavia ,khususnya Bosnia
Herzegovina. Penulis merasa tertarik dengan latar belakang perpecahan
Yugoslavia ini dan juga bagaimana proses kemerdekaan salah satu negara di
Yugoslavia yaitu Bosnia. Selain itu, konflik yang terjadi di Bosnia ini
terbilang rumit, karena tidak hanya melibatkan satu dimensi saja, melainkan
melibatkan banyak dimensi yang saling tumpang tindih, yaitu politik, agama,
dan superioritas etnis itu sendiri sehingga sangat sulit mengurai benang kusut
permasalahannya. Oleh sebab itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam lagi
mengenai Yugoslavia dengan mengangkat judul “Genosida terhadap Bosnia
Herzegovina : Kajian terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina
Rentang waktu yang dipilih adalah tahun 1991 hingga 1995. Tahun
1991 dipilih adalah karena pada saat itu Bosnia memproklamirkan
kedaulatannya. Pada tanggal 3 Maret 1992 melalui sebuah penyelenggaraan
referendum, rakyat Bosnia Herzegovina menyepakati pemisahan diri mereka
dari Yugoslavia dan dalam waktu singkat mendirikan negara Republik Bosnia
Herzegovina. Sedangkan tahun 1995 dipilih karena pada tahun itu Bosnia
Herzegovina memproklamirkan negaranya sebagai negara merdeka.
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Rumusan masalah merupakan salah satu tahapan dari beberapa tahapan
penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan
penelitian. Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu rumusan yang
mempertanyakan suatu fenomena. Mengingat pentingnya kedudukan rumusan
masalah dalam kegiatan penelitian sampai munculnya anggapan bahwa
rumusan masalah merupakan separuh dari penelitian.
Berdasarkan pada hal – hal yang telah disampaikan oleh penulis
sebelumnya, terdapat beberapa permasalahan yang akan menjadi kajian di
dalam penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul Genosida terhadap Bosnia
Herzegovina : Kajian terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina
1990-1995 ini. Adapun yang menjadi permasalahan pokok dalam karya tulis
ilmiah dengan judul ini adalah “Mengapa terjadi peristiwa genosida di
Bosnia Herzegovina?
Sementara itu untuk membatasi kajian permasalahan di dalam karya
tulis ilmiah ini, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana proses Bosnia Herzegovina dalam mencapai
kemerdekaannya?
2. Bagaimana keterkaitan antara peristiwa genosida dengan proses
kemerdekaan Bosnia Herzegovina?
3. Bagaimana keterlibatan etnis Serbia dalam peristiwa genosida di
4. Bagaimana keterlibatan pihak internasional pada proses perdamaian di
Bosnia Herzegovina?
5. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya genosida terhadap
Bosnia Herzegovina?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis capai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan proses disintegrasi Yugoslavia. Proses disintegrasi ini
diawali sejak pemimpin Yugoslavia, Josep Broz Tito wafat. Hal tersebut
yang melatarbelakangi terjadinya konflik di provinsi-provinsi yang
merupakan bagian dari negara Yugoslavia tersebut
2. Mendeskripsikan konflik etnis yang terjadi di Bosnia Herzegovina yang
melibatkan etnis Bosnia dengan etnis Serbia. Konflik ini disebabkan oleh
adanya keinginan dari etnis Bosnia untuk memerdekakan diri, sedangkan
etnis Serbia menginginkan wilayah Bosnia untuk menjadi bagian dari
wilayahnya dan menghapuskan keberagaman etnis.
3. Mendeskripsikan akhir dari konflik yang terjadi di Bosnia Herzegovina
dan dampaknya bagi kehidupan sosial politik di Bosnia Herzegovina.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi semua pihak,
terutama bagi perkembangan ilmu pengetahuan di bidang sejarah sosial dan
politik, serta diharapkan mampu menambah pengetahuan menganai
perkembangan konflik yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Adapun manfaat
dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan gambaran mengenai keadaan Yugoslavia setelah terjadinya
disintegrasi. Hal yang dapat kita pelajari dari peristiwa ini adalah rasa
kurangnya rasa nasionalisme kebangsaan, namun terlalu memupuk rasa
nasionalisme etnis. Melalui peristiwa tersebut, kita dapat mengambil
pelajaran mengenai pentingnya memupuk rasa nasionalisme kebangsaan.
2. Memberikan gambaran mengenai proses kemerdekaan Bosnia
Herzegovina. Proses kemerdekaan Bosnia Herzegovina ini diraih setelah
sebelumnya Slovenia dan Kroasia telah memproklamirkan
kemerdekaannya terlebih dahulu. Penelitian ini memberikan gambaran
mengenai proses Bosnia Herzegovina sebelum dan sesudah meraih
kemerdekaan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui proses
kemerdekaan salah satu negara di Eropa.
3. Memberikan gambaran mengenai peristiwa genosida di Bosnia
Herzegovina. Peristiwa ini menyebabkan jatuhnya ribuan korban.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pembantaian besar-besaran yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Peristiwa
ini membuka mata internasional tentang tragedi kemanusiaan yang
melibatkan berbagai pihak. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan
peristiwa genosida ini mulai dari latar belakang terjadinya genosida,
keterlibatan berbagai pihak dan penyelesaian dari peristiwa ini serta
dampak yang ditimbulkan bagi pihak-pihak yang terlibat.
4. Memperkaya pembelajaran di sekolah mengenai peristiwa – peristiwa
seputar Perang Dunia II, sesuai dengan materi pembelajaran Sejarah Kelas
XII Semester II Standar Kompetensi “Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia Sejak Perang Dunia II sampai dengan Perkembangan Mutakhir.”
Peristiwa ini dapat dikatakan mutakhir karena terjadi pada tahun 1990an.
Materi mengenai genosida ini dapat dijadikan bahan ajar bagi siswa/siswi
SMA khusunya Kelas XI IPS. Sehingga para pelajar dapat memperoleh
informasi dan mengambil nilai-nilai yang ada pada peristiwa tersebut.
Judul yang digunakan dalam skripsi ini adalah Genosida Terhadap
Bosnia Herzegovina : Kajian terhadap Pembentukan Negara Bosnia
Herzegovina 1991-1995. Penulis tentunya memiliki alasan tersendiri dalam
pemilihan judul skripsi ini. Adapun penjelasan judul skripsi ini dapat penulis
jelaskan sebagai berikut
Judul Genosida terhadap Bosnia Herzegovina dipilih untuk
menggambarkan isi dari karya tulis ini. Genosida yang merupakan
pembantaian besar-besaran yang terjadi pada awal tahun 1990an di Bosnia
Herzegovina. Peristiwa ini merupakan tragedi kemanusiaan pertama setelah
berakhirnya Perang Dunia II. Peristiwa genosida ini menarik perhatian
internasional karena merupakan peristiwa besar yang menyebabkan jatuhnya
banyak korban. Penulis merasa tertarik untuk menggunakan judul tersebut
karena penulis dapat mengetahui bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi.
Kajian terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina 1991-1995
dipilih untuk memperjelas. Penulis tidak hanya memfokuskan pada terjadinya
peristiwa genosida di Bosnia Herzegovina saja, tetapi juga pada proses
pembentukan negara Bosnia Herzegovina yang awalnya merupakan bagian
dari negara Yugoslavia. Tahun 1991 dipilih karena pada tahun ini
negara-negara yang dahulu merupakan bagian dari Yugoslavia memproklamirkan
kemerdekaannya termasuk Bosnia Herzegovina yang merdeka pada tahun
1991. Hal tersebut menjadi salah satu pemicu dari adanya peristiwa genosida
yang dilakukan oleh Serbia. Sedangkan tahun 1995 dipilih karena pada tahun
tersebut, terjadi proses perdamaian dengan adanya Perjanjian Dayton.
Perjanjian tersebut sekaligus mengakhiri aksi genosida dan memutuskan untuk
mengadili berbagai pihak yang terlibat dalam aksi pembantaian tersebut.
1.6. Metode dan Teknik Penelitian
Metodologi yang penulis gunakan di dalam menyusun penelitian ini
adalah menggunakan metode historis yang nerupakan suatu metode yang
penjelasan, dan penganalisaan secara kritis terhadap rekaman (dokumen) serta
peninggalan masa lampau (Sjamsudin, 2001 : 17 – 19). Adapun langkah –
langkah yang akan penulis gunakan di dalam penelitian ini sebagaimana yang
dijelaskan oleh Ismaun (2005 : 48 – 50) adalah sebagai berikut.
1. Heuristik, yaitu pengumpulan sumber – sumber yang relevan dengan
masalah yang akan diangkat oleh penulis. Cara yang dilakukan adalah mencari
dan mengumpulkan sumber, buku – buku, dan artikel – artikel yang berkaitan
dengan permasalahan yang dikaji. Sumber penelitian sejarah terbagi menjadi
tiga sumber, yaitu sumber benda, sumber tertulis, dan sumber lisan. Topik
yang penulis pilih berbentuk studi literatur sehingga sumber yang digunakan
adalah sumber tertulis.
2. Kritik, yaitu memilah dan menyaring keotentikan sumber – sumber
yang telah ditemukan. Pada tahap ini penulis melakukan pengkajian terhadap
sumber – sumber yang didapat untuk mendapatkan kebenaran sumber.
3. Interpretasi, yaitu memaknai atau memberikan penafsiran terhadap
fakta – fakta yang diperoleh dengan cara menghubungkan satu dengan yang
lainnya. Pada tahapan ini penulis mencoba menafsirkan fakta – fakta yang
diperoleh dari hasil penelitian.
4. Historiografi, yaitu tahap akhir dalam penulisan sejarah. Pada tahapan
ini penulis menyajikan hasil temuan pada tiga tahapan sebelumnya dengan
cara menyusun dalam bentuk tulisan dengan gaya bahasa yang sederhana dan
menggunakan tata bahasa yang baik dan benar.
Teknik penelitian yang penulis gunakan di dalam penelitian ini adalah
studi literatur, yaitu teknik pengkajian dan penganalisisan data yang terdapat
pada literatur – literatur yang relevan dengan permasalahan yang sedang
dikaji. Hal ini dumaksudkan agar didapatkan data yang menunjang terhadap
penelitian yang sedang dilakukan.
Adapun sistematika dalam menyusun karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang masalah mengenai
disintegrasi Yugoslavia pasca meninggalnya Josip Broz Tito. Agar
permasalahan tidak melebar maka dicantumkan rumusan dan batasan masalah
sehingga dapat dikaji secara khusus di dalam penulisan ini. Pada akhir bab ini
akan dimuat mengenai metode dan teknik penelitian yang dilakukan oleh
penulis, juga sistematika penulisan yang akan menjadi kerangka dan pedoman
di dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Bab II Tinjauan Pustaka, dalam bab ini dipaparkan mengenai sumber –
sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang
dianggap relevan. Bab ini juga menyajikan konsep-konsep dan beberapa teori
yang dipakai yang dapat menunjang pada penulisan skripsi ini. Selain itu,
dijelaskan pula tentang beberapa kajian dan penelitian terdahulu mengenai
Yugoslavia.
Bab III Metode Penelitian, dalam bab ini diuraikan mengenai
serangkaian tahapan yang ditempuh penulis katika melakukan penelitian guna
mendapatkan data dari sumber yang relevan dengan permasalahan yang
sedang dikaji. Adapun metode yang digunakan adalah metode historis dan
teknik yang digunakan adalah studi literatur.
Bab IV Pembahasan, dalam bab ini penulis akan memaparkan
mengenai keadaan Yugoslavia pasca meninggalnya Josip Broz Tito, yaitu
terjadinya konflik di Yugoslavia yang akhirnya menimbulkan perpecahan
sehingga tidak ada lagi negara Yugoslavia melainkan wilayah-wilayah di
Yugoslavia memerdekakan diri termasuk Bosnia Herzegovina. Konflik
semakin meruncing di Bosnia ketika etnis Serbia melakukan pembantaian
terhadap Muslim Bosnia. Konflik ini menyedot perhatian internasional.
Beberapa pihak turut andil dalam mengakhiri konflik di Bosnia Herzegovina.
Konflik tersebut diakhiri dengan sebuah kesepakatan damai antara kedua
belah pihak. Perjanjian tersebut juga memutuskan Bosnia Herzegovina sebagai
dampak baik sosial maupun politik. Pada akhir pembahasan, penulis akan
membahas dampak tersebut bagi Bosnia Herzegovina dan juga Serbia.
Bab V Kesimpulan, bab ini merupakan bab terakhir dari rangkaian
penulisan karya ilmiah yang berisi kesimpulan sebagai jawaban dari
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini merupakan bab yang membahas menganai metode penelitian yang
digunakan oleh penulis, mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai
laporan penelitian. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara alamiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum,
tujuan penelitian ada tiga macam, yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan
pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah
data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Pengembangan berarti meperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada.
Melalui penelitian manusia dapat digunakan untuk memahami, memcahkan dan
mengantisipasi masalah.
Suatu penelitian dapat berhasil baik atau tidak baik bergantung pada data
yang diperoleh. Kualitas suatu penelitian didukung pula oleh proses pengolahan
yang dilakukan. Oleh sebab itu, diperlukan suatu metode dalam melakukan suatu
penelitian agar diperoleh data dan kualitas pengolahan yang baik. Dalam bab III
penulis akan memaparkan secara rinci mengenai metode yang peneliti gunakan di
dalam menyusun skripsi ini, dari mulai persiapan penelitian, pelaksanaan
penelitian, sampai pada tahapan penganalisaan data.
Penelitian penulisan skripsi yang berjudul Genosida terhadap Bosnia
Herzegovina : Kajian Terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina
1991-1995 ini menggunakan metode historis dan teknik studi literature. Metode historis
dimana dilakukan pengkajian, penjelasan, penganalisaan secara kritis terhadap
rekaman (dokumen) serta peninggalan masa lampau (Sjamsuddin, 2007 : 17-19).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat teoritis sehingga
diperroleeh data yang dibutuhkan untuk penulisan skripsi. Pengkajian dengan
studi literature dengan cara membaca dan mengkaji buku dan sumber-sumber
tertulis lainnya yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji, sehingga dapat
membantu penulis dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang
dirumuskan. Gottschalk (1975:32) mengungkapkan bahwa metode sejarah adalah
proses menguji dan mengarahkan secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau. Sedangkan untuk pendekatannya penulis menggunakan pendekatan
multidisipliner.
Sementara itu, untuk mendapatkan sumber-sumber mengenai peristiwa
yang terjadi di masa lampau tersebut, penulis melakukan langkah-langkah
penelitian yang tercakup dalam prosedur penelitian dengan menggunakan metode
historis. Adapun metode historis tersebut terbagi ke dalam empat langkah
penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Ismaun (2007:136) :
1. Heuristik
Heuristic yaitu proses mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang
diperlukan dan dianggap relevan oleh penulis untuk bahan penelitian.
2. Kritik
Kritik atau analisis sumber yaitu melakukan penelitian terhadap
sumber-sumber sejarah baik dilihat dari isinya maupun bentuknya. Kritik terhadap
3. Interpretasi
Interpretasi yaitu memberikan penafsiran terhadap data-data yang diperoleh
selama penelitian
4. Historiografi
Historiografi atau penulisan sejarah yaitu proses penyusunan seluruh hasil
penelitian ke dalam bentuk penulisan baik yang bersifat deskripsi, narasi atau
analisis (Sjamsuddin, 1996:157). Proses penyusunan seluruh hasil penelitian
ke dalam bentuk tulisan ini memuat paparan mengenai Genosida terhadap
Bosnia Herzegovina dan proses berdirinya Negara Bosnia Herzegovina
(1991-1995). Dengan demikian metode historis ini akan sangat membantu penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, karena data dan fakta yang
diperlukan berasal dari masa lampau.
Langkah-langkah tersebut penulis implementasikan dalam penelitian ini.
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan penulis
1. Memilih topik yang sesuai. Penulis memilih topik penelitian yang berhasil
menarik minat dan layak untuk dipublikasikan. Penulis memilih topik
mengenai Genosida yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Penulis ingin
mengetahui latar belakang dari adanya genosida tersebut, serta siapa saja
pihak-pihak yang terlibat dalam genosida tersebut.
2. Mengusut semua bukti yang sesuai dengan topik yang dipilih. Penulis mencari
semua bukti atau sumber yang dianggap sesuai dengan permasalahan
tertulis, baik buku, jurnal dan artikel didalam surat kabar mengenai Genosida
di Bosnia Herzegovina
3. Membuat catatan penting dan sesuai dengan topik ketika penelitian sedang
dilakukan. Penulis mencatat hal-hal yang penting sesuai dengan topik skripsi
yang terdapat pada semua sumber yaitu mengenai latar belakang
diterapkannya genosida
4. Mengevaluasi semua bukti yang telah terkumpulkan. Penulis memilih bukti
yang kuat dan sesuai dari semua sumber yang didapatkan mengenai terjadinya
genosida di Bosnia Herzegovina
5. Menyusun hasil-hasil penelitian ke dalam struktur organisasi yang telah
dipersiapkan sebelumnya.
6. Menyajikan hasil penelitian tersebut secara menarik dan mudah dimengerti
(Sjamsuddin, 2007:89-90).
Langkah-langkah penulisan sejarah tersebut kemudian penulis jabarkan ke
dalam tiga bagian pelaksanaan, yaitu persiapan penelitian, pelaksanaan, dan
laporan penelitian.
3.1. Persiapan Penelitian
Tahap ini merupakan langkah awal yang dilakukan oleh penulis dalam
melakukan kegiatan penelitian. Kegiatan ini dimulai dengan penentuan metode
dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan selama penelitian. Metode
yang digunakan adalah metode historis, sedangkan teknik penelitiannya
menggunakan studi literatur. Penulis mencari sumber-sumber sejarah berupa
skripsi. Adapun persiapan yang dilakukan dalam studi literature ini adalah sebagai
berikut :
3.1.1. Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian
Tahap awal yang dilakukan oleh penulis adalah memilih dan menentukan
tema penelitian. Tema yang dipilih oleh penulis adalah mengenai Negara Bosnia
Herzegovina, dengan judul “Genosida terhadap Bosnia Herzegovina : Kajian
terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina 1991-1995”. Awalnya penulis
tertarik dengan tema tersebut, setelah salah satu sahabat yang berasal dari Bosnia
Herzegovina selalu menceritakan sejarah tentang negaranya. Setelah itu, penulis
membaca beberapa sumber literature yang sesuai dengan penelitian tersebut.
Langkah selanjutnya, penulis mengajukan penelitian dan abstraknya
kepada dosen Sejarah Eropa yaitu Drs. H. Achmad Iriyadi sebelum diajukan ke
Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS
UPI. Pada dasarnya Drs. H. Achmad Iriyadi menyetujui judul yang diajukan oleh
penulis, tetapi menurut beliau harus ditambah satu variable lagi. Untuk itulah
penulis mengajukan membahas mengenai “Genosida terhadap Bosnia
Herzegovina : Kajian terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina
1991-1995”. Akhirnya judul tersebut disetujui dan Drs. H. Achmad Iriyadi merekomendasikan untuk diajukan ke TPPS yang secara khusus menangani
penulisan skripsi.
Setelah melakukan konsultasi dengan sekretaris TTPS (Tim Pertimbangan
Penulisan Skripsi) ternyata penelitian tentang Genosida terhadap Bosnia
Indonesia belum pernah ada yang menulis, sehingga tidak ada salahnya jika
proposal ini diseminarkan untuk penelitian skripsi. Setelah penulis melakukan
perbaikan proposal tersebut dan mengajukannya ke TPPS, maka pada tanggal 28
Januari 2013 penulis mempresentasikannya dalam Seminar Proposal Skripsi.
3.1.2. Penyusunan Rancangan Penelitian
Rancangan atau usaha penelitian adalah salah satu syarat yang harus
disusun oleh penulis sebelum melakukan penelitian dan merupakan kerangka
dasar dalam suatu penelitian. Rancangan penelitian ini telah disusun penulis sejak
penulis mengikuti perkuliahan Seminar Penulisan Karya Ilmiah pada semester
tujuh. Rancangan ini dibuat dalam bentuk proposal skripsi. Adapun rancangan
penelitian ini mencakup judul penelitian, latar belakang penelitian, rumusan dan
batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka,
metode dan teknik penelitian, struktur organisasi dan daftar pustaka. Proposal
skripsi ini diajukan kepada Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) untuk
dikoreksi sebelum diseminarkan oleh anggota TPPS pada 28 Januari 2013.
Dalam seminar yang berlangsung pada tanggal 28 Januari 2013, penulis
mempresentasikan rancangan penelitian tersebut di depan TPPS dan calon
pembimbing skripsi. Kedua calon pembimbing skripsi tidak dapat menghadiri
seminar proposal skripsi penulis dikarenakan ada halangan. Akan tetapi sebelum
seminar proposal skripsi dimulai setelah meminta kepada TPPS untuk mewakili
beliau. Seminar tersebut dihadiri oleh Dra. Murdiyah Winarti, M.Hum, Dr. Didin
Saripudin dan Moch. Eryck Kamsori, M.Pd. dalam seminar tersebut, penulis
menyatakan bahwa judul tersebut pada dasarnya disetujui tetapi harus
dikonsultasikan kembali dengan calon pembimbing I dan calon pembimbing II.
Setelah seminar penulis melakukan bimbingan dengan calon dosen pembimbing,
dan calon kedua dosen pembimbing skripsi memperbolehkan penulis untuk
melanjutkan ke tahap penulisan skripsi. Persetujuan proposal skripsi dinyatakan
dengan pengesahan penelitian yang dikeluarkan melalui surat keputusan dari
Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung, sekaligus penunjukkan
pembimbing I dan pembimbing II. Pembimbing I yang ditunjuk oleh TPPS adalah
Dr. Nana Supriatna, M.Ed dan pembimbing II yang ditunjuk adalah Drs. R. H.
Achmad Iriyadi.
Proposal penelitian yang disusun oleh penulis memuat hal-hal sebagai
berikut:
a. Judul
b. Latar Belakang Masalah
c. Rumusan Masalah
d. Tujuan Penelitian
e. Tinjauan Pustaka
f. Metode dan Teknik Penulisan
g. Sistematika Penulisan
3.1.3. Bimbingan
Bimbingan merupakan kegiatan bimbingan penyusunan skripsi yang
dilakukan oleh penulis dengan pembimbing I dan II yang ditunjuk oleh TPPS.
dalam menentukan kegiatan penelitian, fokus penelitian serta proses penelitian
skripsi ini. Proses bimbingan ini memfasilitasi penulis untuk berdiskusi dengan
pembimbing I dan pembimbing II mengenai permasalahan yang dihadapi selama
penelitian ini dilakukan.
Hal yang penting dalam penyusunan skripsi ini, karena melalui bimbingan
yang teratur akan diperoleh banyak masukan, saran maupun kritik bagi penulis
dari pembimbing skripsi. Penulis melakukan konsultasi kepada 2 pembimbing,
yaitu pembimbing I dan pembimbing II. Bimbingan dilakukan dalam rangka
memberikan pengarahan dalam mengkaji permasalahan dan menuliskannya dalam
sebuah skripsi. Konsultasi biasanya dimulai dari judul, bab I (pendahuluan), bab
II (tinjauan pustaka), bab III (metodologi penelitian), bab IV (pembahasan), bab V
(kesimpulan), dan abstrak.
Jadwal bimbingan bersifat bebas dan setiap pertemuan membahas satu
atau dua bab yang diajukan, revisi, maupun konsultasi sumber. Bimbingan satu
bab biasanya tidak cukup satu kali pertemuan karena masih ada kekurangan yang
harus ditambah atau diperbaiki penulis. Dengan melakukan bimbingan skripsi
secara rutin, maka penulis mengetahui kelemahan dan kekurangan dalam
penelitian skripsi ini. Penulis kemudian diarahkan untuk fokus pada kajian dan
dosen pembimbing memberikan banyak masukan yang sangat berarti bagi penulis
dalam melakukan penulisan skripsi ini.
3.2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian adalah tahapan penting dari proses penulisan
skripsi ini. Dalam tahapan ini, tdapat serangkaian langkah-langkah yang harus
kritik atau analisis sumber sejarah, dan interpretasi atau penafsiran sejarah.
Adapun ketiga tahapan ini, penulis jabarkan sebagai berikut:
1. Heuristik
Pada tahap ini, penulis berusaha melakukan pencarian, pengumpulan dan
pengklasifikasian berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Sumber sejarah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber literatur
berupa buku-buku, jurnal dan artikel-artikel yang dapat membantu penulis dalam
memecahkan berbagai permasalahan yang dikaji. Sumber sejarah adalah segala
sesuatu yang langsung ataupun tidak langsung memberitahukan kepada kita
tentang sesuatu kenyataan kegiatan manusia pada masa lalu (Sjamsuddin,
2007:73).
Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis mengenai kondisi politik
di kawasan Yugoslavia khususnya Bosnia Herzegovina. Penulis dapat
menganalisis berbagai konflik tersebut melalui berbagai sumber dengan
menggunakan studi literature malalui jurnal-jurnal, buku, artikel yang telah
diperoleh baik dari koleksi pribadi ataupun memperoleh di tempat lain, serta hasil
searching melalui internet.
Untuk mengumpulkan segala informasi yang diperlukan penulis, pada
tahap pertama, penulis melakukan pencarian sumber. Pada tahap ini, penulis
melakukan pencarian sumber berupa literature yang diperoleh dari toko buku
seperti Gramedia, Toga Mas dan Palasari. Selain itu, penulis juga melakukan
kunjungan ke beberapa Perpustakaan, diantaranya Perpustakaan Universitas
(Center for Strategic and International Studies), dan Perpustakaan Universitas
Pendidikan Indonesia.
Pada kunjungan ke Museum Konferensi Asia Afrika, penulis mendapatkan
satu sumber buku berjudul Menembus Sarajevo : Kesaksian Pembersihan Etnik di
Bosnia karya Taufiqulhadi. Dalam buku tersebut dibahas mengenai pengaruh
Josep Broz Tito, latar belakang terjadinya didintegrasi serta pembersihan etnis
yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Pada kunjungan ke Perpustakaan Universitas
Indonesia, penulis mendapatkan buku sumber yang berjudul Understanding
Conflict Resolution karya Peter Wallensteen. Buku ini menjelaskan tentang
konflik dan penyelesaiiannya dengan resolusi konflik. Kunjungan ke CSIS,
penulis tidak memperoleh buku karena tempat tersebut sedang mengalami
renovasi. Selain itu, penulis menggunakan buku-buku koleksi pribadi yaitu
Konflik Bersejarah Singa Bosnia karya Nino Oktorino. Dalam buku ini dibahas
latar belakang konflik antar etnis yang terjadi di Bosnia, sehingga menyebabkan
terjadinya disintegrasi. Namun buku ini lebih banyak membahas mengenai sejarah
pembentukan divisi SS Handschar.
Selain sumber-sumber yang telah disebutkan diatas, penulis juga
menggunakan sumber jurnal diantaranya Genocide, American Scholar, Volume
15, no. 2 (April 1946), p. 227-230 karya Raphael Lemkin, (Locating the
Holocaust on the genocide spectrum: towards a methodology of definition and
categorization, Holocaust and Genocide Studies. Vol 3, No 3 hal 289–303 karya
Henry Huttenbach. Selain itu, penulis juga memperoleh artikel dari The
(CPPCG) yang diadopsi dari Majelis Umum PBB keputusan no 260 pada 9
Desember 1948 dan diberlakukan pada 12 Januari 1951.
Adapun sumber-sumber yang diperoleh dari internet, diantaranya dari
buku elektronik yang dapat diunduh sehingga dapat dicetak berupa hardcopy.
Buku-buku tersebut diantaranya karya Thomas, N dan K Mikulan The Yugoslav
Wars Bosnia, Kosovo and Macedonia (1992-2001), The War in Bosnia and
Herzegovina : Ethnic Conflict and International Intervention karya Steven L Burg
dan Paul S Shoup, To Kill A Nation The Attack on Yugoslavia karya Michael
Parenti, The Yugoslav Wars : Bosnia, Kosovo and Macedonia karya Dr N Thomas
dan K Mikulan, The World and Yugoslavia Wars karya Richard H Ullman dan
Bosnia Remade : Ethnic Cleansing and its reversal karya Gerard Toal dan Carl T
Dahlman. Buku – buku tersebut membahas mengenai disintegrasi Yugoslavia,
konflik etnik dan genosida yang terjadi di Bosnia Herzegovina. Selain itu, penulis
juga memperoleh buku-buku mengenai berbagai teori yang akan digunakan dalam
skripsi ini diantaranya Using Conflict Theory karya Otomar J Bartos, Fires of
Hatred : Ethnic Cleansing in Twentieth - Century Europe karya Norman M
Naimark.
2. Kritik Sumber
Setelah melakukan kegiatan pengumpulan sumber (heuristik), langkah
selanjutnya adalah melaksanakan kritik sumber. Tahap kritik sumber meruppakan
ajang penentuan kelayakan sumber (verifikasi). Pada tahap ini, penulis berusaha
mengkritisi sumber seperti buku dan artikel yang didapat. Helius Sjamsuddin
kaitannya dengan tujuan sejarawan itu dalam mencari kebenaran. Tahap ini
penting dilakukan, mengingat tidak semua bisa dijadikan acuan secara
serampangan karena bias menimbulkan kesangsian terhadap hasil akhir penulisan
sebuah karya ilmiah.
Ismaun (2005:48) menambahkan bahwa dalam tahap ini timbul kesulitan
yang sangat besar dalam penelitian sejarah, karena kebenaran sejarah itu sendiri
harus lengkap serta kesulitan menemukan sumber-sumber yang diperlukan dan
dapat dipercaya, sehingga agar peneliti mendapatkan sumber-sumber yang dapat
dipercaya, relevan dan otentik maka peneliti harus melakukan kritik eksternal dan
kritik internal terhadap sumber-sumber tersebut.
Kritik sumber sejarah terbagi ke dalam dua aspek, yakni aspek internal
dan eksternal. Kritik internal digunakan untuk menilai isi dari sumber yang
digunakan. Berebeda halnya dengan kritik eksternal yang mengarahkan pengujian
pada otensitas dan integritas sumber yang diperoleh.
2.1. Kritik Eksternal
Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi atau cara pengujian
terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah. Aspek-aspek luar tersebut bisa
diuji dengan pertanyaan-pertanyaan seperti kapan sumber itu dibuat?, dimana
sumber itu dibuat?, siapa yang membuat?, dari bahan apa sumber itu dibuat? Dan
apakah sumber itu dalam bentuk asli atau tidak? Kritik eksternal terhadap sumber
tertulis, penulis melakukannya dengan melihat angka tahun penerbitan, terhadap
sumber tersebut dibuat, siapa yang membuat, dari bahan apa sumber itu dibuat,
dapatkan yaitu berupa buku dan beberapa artikel dari internet. Buku-buku yang
menjadi bahan tulisan berasal dari 1985 sampai tahun 2008. Dalam penulisan
skripsi ini, penulis tidak melakukan kritik internal pada sumber-sumber yang ada,
2.2. Kritik Internal
Kritik internal menurut Ismaun (2005:50) adalah kritik yang bertujuan
untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan
pembuatnya, tanggung jawab dan moralnya, lainnya dinilai dengan
membandingkan kesaksian didalam sumber dengan
kesaksian-kesaksian dari sumber lain. Untuk menguji kredibilitas sumber (sejarah mana
yang dapat dipercaya) diadakan penilaian intrinstik terhadap sumber dengan
mempersoalkan hal-hal tersebut, kemudian dipungutlah fakta-fakta sejarah
melalui perumusan data yang didapat, setelah diadakan penelitian terhadap
evidensi-evidensi dalam sumber.
Kritik internal yang dilakukan penulis diawali ketika penulis memperoleh
sumber. Penulis membaca keseluruhan isi sumber kemudian dibandingkan dengan
sumber-sumber lain yang telah dibaca terlebih dahulu oleh penulis. Hasil
perbandingan sumber tersebut, maka akan diperoleh kepastian bahwa
sumber-sumber tersebut bisa digunakan karena sesuai dengan topik kajian. Berdasarkan
hasil dari melakukan kritik internal peneliti menemukan perbedaan pendapat dari
berbagai penulis. Hal itu dikarenakan latar belakang setiap penulis itu berbeda.
Perbedaan pendapat dari satu sumber dengan sumber lainnya adalah kemungkinan
sumber-sumber yang berbeda dan sumber-sumber-sumber-sumber yang tidak menyebutkan apa-apa
(Sjamsuddin, 2007:116).
Penulis melakukan kritik internal pada buku Bosnia : a short story karya
Noel Malcolm yang diterbitkan pada tahun 1994. Buku ini menjelaskan tentang
keadaan Bosnia sejak tahun 1180 . Pada buku ini dijelaskan mengenai kehidupan
masyarakat Bosnia sebelum masuknya Islam. Selain itu, dijelaskan pula mengenai
proses Islamisasi yang dilakukan pada masa kekaisaran Ottoman di Bosnia.
Hal-hal yang menjadi tema dalam penulisan skripsi ini juga dibahas dalam buku ini
seperti pembahasan pada halaman 213 yang berjudul Bosnia and the death of
Yugoslavia : 1989-1992 dan The destruction of Bosnia: 1992-1993 pada halaman
234. Keruntuhan Yugoslavia sejak meninggalnya Tito berdampak panjang. Selain
terjadinya disintegrasi, keruntuhan tersebut juga menimbulkan berbagai konflik
diantaranya konflik pembantaian yang terjadi di Bosnia Herzegovina atau yang
disebut juga dengan peristiwa genosida.
Buku selanjutnya adalah buku yang berjudul The War in Bosnia
Herzegovina : ethnic conflict and international intervention. Buku ini
menjelaskan mengenai konflik etnik yang terjadi di Bosnia Herzegovina yang
terjadi antara etnis Serbia dengan Muslim Bosnia. Selain itu, digambarkan pula
mengenai keadaan Bosnia Herzegovina sebelum Perang Dunia II.
Adapun buku-buku mengenai teori yang digunakan sebagai landasan
dalam penulisan skripsi ini diantaranya buku Dasar-Dasar Ilmu Politik karya
Prof. Miriam Budiarjo. Dalam buku ini dijelaskan mengenai pembentukan
Negara. Hal ini sesuai dengan yang terjadi di Bosnia Herzegovina karena Negara
Buku selanjutnya berjudul The Bridge Betrayed Religion and Genocide in
Bosnia karya Michael A. Sells. Buku ini menjelaskan mengenai konsep genosida
dan juga menjelaskan mengenai genosida yang terjadi di Bosnia Herzegovina
yang dilakukan oleh etnis Serbia.
Menurut pandangan penulis informasi yang bersifat faktual tersebut bisa
dijadikan penguat bukti bahwa terjadinya peristiwa genosdia yang terjadi di
Bosnia Herzegovina.
3. Interpretasi
Setelah tahapan heuristik dan kritik telah dilalui oleh penulis, maka
tahapan selanjutnya adalah melakukan penafsiran dan penjelasan fakta-fakta yang
diperoleh oleh penulis atau disebut juga interpretasi. Pada tahapan interpretasi
penulis mencoba mengumpulkan fakta dan informasi yang diperoleh penulis
sebelum menjadi satu-kesatuan yang utuh, penulis berusaha menghilangkan unsur
subjektivitas dan berusaha seobjektif mungkin dalam menjelaskan fakta dan
informasi.
Gottschalk dalam Ismaun (2005:56) mengatakan bahwa: interpretasi atas
penafsiran atas sejarah itu memiliki tiga aspek penting yaitu: pertama,
analisis-kritis yaitu menganalisis struktur intern dan pola-pola hubungan antar fakta-fakta.
Kedua, historis-substantif yaitu menyajikan suatu uraian prosesual dengan
dukungan fakta-fakta yang cukup sebagai lustrasi suatu perkembangan.
Sedangkan ketiga adalah sosial budaya yaitu memperhatikan menifestasi insane
dalam interaksi dan interelasi sosial-budaya.
Dalam kaitannya dengan penelitian skripsi yang berjudul “Genosida
Herzegovina 1991-1995”, interpretasi yang penulis lakukan adalah terhadap data
-data dan fakta-fakta yang sudah diperoleh kemudian ditafsirkan bersadarkan pada
fakta-fakta yang ditemukan. Sehingga penafsiran tersebut dapat
dipertanggungjawabkan oleh penulis. Penyusunan skripsi ini bersifat deskriftif-
analitik yaitu menggunakan kondisi sosial dan politik di Yugoslavia terutama
Bosnia Herzegovina pada tahun 1991-1995. Konflik yang terjadi ialah
Sistem penyusunan skripsi ini untuk kebutuhan studi tinggkat sarjana,
sehingga penulis sesuai dengan pendoman penulisan karya tulis ilmiah yang
diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Berdasarkan
petunjuk yang penulis peroleh dari pendoman penyusunan karya tulis ilmian
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, maka sistematikan penulisan
skripsi ini terdiri dari lima bagian yaitu pendahuluan, tinjauan pustaka, metode
penelitian, kajian teori dan pembahasan, serta kesimpulan dari permasalahan yang
penulis teliti.
4. Historiografi
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian yang memaparkan dan
melaporkan seluruh hasil penelitian dalam bentuk tertulis setelah melalui tahap
interpretasi fakta. Pada tahap ini seluruh daya fikiran dikerahkan bukan saja
keterampilan teknis penggunaan kutipan-kutipan dan catatan-catatan. Namun
yang paling utama adalah penggunaan pikiran-pikiran kritis dan analitis sehingga
menghasilkan suatu sintesis dari suatu hasil penelitian dan penemuan dalam suatu
penelitian yang utuh yang disebut dengan historiografi. Menurut Abdurrahman
hasil penelitian sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan penelitian ilmiah,
penulisan hasil penelitian sejarah hendaknya dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai proses penelitian dari awal (fase perencanaan) sampai dengan
akhir (penarikan kesimpulan)”.
Sedangkan menurut Sjamsuddin (2007:156), “historiografi adalah usaha
mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan
fakta-fakta sejarah menjadi suatu penulisan yang utuh, baik itu berupa karya nesar
ataupun hanya berupa makalah kecil”. Hubungan dengan penelitian ini, bahwa
tahap historiografi yang dilakukan oleh peneliti merupakan tahap akhir dari tahap
penelitian yang yang telah dilaukan sebelumnya dari mulai tahap heuristic, kritik,
interpretasi sampai pada historiografi.
Tahap Historiografi ini akan peneliti laporkan dalam sebuah tulisan
berbentuk skripsi dan disusun berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah yang
berlaku di Lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Adapun tujuan
dari laporan hasil penelitian ini adalah memenuhi kebutuhan studi akademis
tingkat sarjana pada Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI.
Berdasarkan ketentuan penulisan karya ilmiah dilingkungan UPI tersebut
maka sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang latar belakang masalah yang memuat penjelasan
mengapa masalah yang diteliti muncul dan penting diserta mengenai alasan atau
ketertarikan peneliti memilih permasalahan itu diangkat ataupun yang selama ini
menjadi keresahan bagi peneliti. Pada bab ini juga berisi perumusan dan
mempermudahkan peneliti mengkaji dan mengarahkan pembahasan, tujuan
penelitian, metode dan teknik penelitian serta struktur organisasi. Adapun yang
menjadi uaraian dari bab I ini yakni: Latak Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Teknik Penelitian, Metodologi Penelitian dan
struktur organisasi.
2. Bab II Kajian Pustaka
Mengenai Kajian Pustaka memaparkan berbagai sumber literature yang
peneliti anggap memiliki keterkaitan dan relevan dengan masalah yang dikaji,
didukung dengan sumber tertulis seperti buku dan dokumen yang relevan. Dalam
kajian pustaka ini, peneliti membandingkan dan menginterpretasikan kedudukan
masing-masing penelitian yang dikaji kemudian dihubungkan dengan masalah
yang sedang diteliti. Hal ini dimaksudkan agar adanya keterkaitan antara
permasalahan di lapangan dengan buku-buku atau secara teoritis, agar keduanya
bisa saling mendukung, dimana dari teori yang dikaji dengan permasalahan yang
diteliti bisa berkaitan, sedangkan fungsi dari kajian pustaka adalah sebagai
landasan teoritik dalam analisis temuan.
3. Bab III Metode Penelitian
Mengenai metode penelitian, bab ini berisi mengenai tahap-tahap,
langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti
meliputi heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Semua prosedur dalam
penelitian akan dibahas pada bab ini. Prosedur yang dimaksud adalah
langkah-langkah peneliti dalam melukukan penelitian ini seperti tahap perencanaan,
pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini juga peneliti mengungkapkan dan
melaporkan pengalaman selama melaksanakan penelitian.
4. Bab IV Genosida terhadap Bosnia Herzegovina : Kajian Terhadap
Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina 1991-1995
Pembahasan merupakan isi utama dari tulisan karya ilmiah ini mengenai
permasalahan-permasalahan yang terdapat pada rumusan dan batasan masalah.
Selain itu pada dasarnya Bab IV ini merupakan hasil pengolahan dan analisis
terhadap fakta-fakta yang telah ditemukan dan diperoleh selama penelitian
berlangsung. Dan pada Bab IV ini peneliti akan memaparkan hasil penelitiannya
dengan gaya berceritanya sendiri.
5. Bab V Kesimpulan dan Saran
Sebagai bab terakhir yakni menjelaskan kesimpulan yang merupakan
jawaban dan analisis peneliti terhadap masalah-masalah secara keseluruhan yang
merupakan hasil dari penelitian. Hasil akhir ini merupakan pandangan serta
interpretasi peneliti mengenai inti dari bab IV yakni mengenai pembahasan.
Selain itu dalam bab V disajikan penafsiran peneliti terhadap hasil analisis dan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini
merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayah
Yugoslavia yang terletak di Semenanjung Balkan merupakan negara yang
multietnis. Yugoslavia yang muncul dari Perang Dunia II adalah enam republik
federasi. Dari utara-barat ke selatan timur, entitas politik adalah Slovenia,
Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro dan Makedonia.
Tepilihnya Tito sebagai Presiden memberikan dampak positif bagi Negara
tersebut. Hal ini ditandai dengan keberhasilannya menyeimbangkan semua
kekuatan yang punya potensi bertikai dan pecah di antara enam negara bagian dan
dua daerah otonom. Stabilitas politik negeri itu terbangun di atas kepiawaiannya
menghidupkan rasa nasionalisme di antara kelompok-kelompok yang berbeda itu.
Pada tahun 1980, Tito wafat. Banyak hal yang berubah setelah itu. Perekonomian
yang makin merosot, stabilitas politik yang tidak stabil dan yang lebih parah
adalah perpecahan etnis yang menyebabkan disintegrasi di Yugoslavia.
Keruntuhan komunis di Uni Soviet membawa efek yang serupa
pada Yugoslavia yang merupakan negara satelit Uni Soviet. Runtuhnya
sistem komunis pada akhir 1988 menyebabkan Yugoslavia terpecah menjadi
enam negara, yaitu Serbia, Kroasia, Bosnia, Macedonia, Slovenia dan
Montenegro.
Awalnya, Slovenia dan Kroasia menyatakan memisahkan diri dari
Yugoslavia dan menjadi negara berdaulat. Selepas itu, Yugoslavia menjadi negara
yang senantiasa berubah, baik wilayahnya maupun populasinya. Menyusul
Slovenia dan Kroasia, Bosnia melalui referendum tahun 1992 pun
dipimpin Presiden Alija Izatbigovic. Inilah yang memicu pembantaian rakyat
Muslim Bosnia oleh bangsa Serbia pimpinan Slobodan Milosevic pada 1992.
Serbia berupaya mempertahankan kesatuan Yugoslavia. Etnis Serbia yang
umumnya bergama Kristen Ortodox ini ingin mendominasi pemerintahan, militer
dan administrasi negara. Di Serbia terdapat sekitar 6 juta etnis Serbia, sedangkan
di Bosnia 1,36 juta jiwa dan di Kroasia 0,5 juta jiwa. Milosevic berobsesi
mewujudkan Negara Serbia Raya yang bersifat monoetnis, maka ia menentang
habis-habisan berdirinya Bosnia Herzegovina yang mayoritas Muslim dengan
melakukan pembersihan etnis non-Serbia dan merebut wilayah dari Bosnia dan
Kroasia.
Dalam usahanya untuk menguasai wilayah Bosnia, pasukan Serbia
melakukan pembantaian massal kepada muslim Bosnia. Mereka yang b masih
hidup dipaksa meninggalkan tempat tinggalnya. Sejarah mencatat perang ini
ditandai dengan pemerkosaan terhadap para wanita Islam dilakukan secara
massal dan sistematis. Bayi-bayi hasil perkosaan tentara Serbia akan dianggap
warga etnis Serbia. Dengan demikian, kelak Serbia dapat mengklaim sebagai etnis
mayoritas di wilayah-wilayah yang didudukinya. Serangan Serbia (yang
kemudian dibantu oleh Kroasia) terhadap muslim Bosnia telah menyebabkan
tragedi kemanusiaan yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia kedua.
Konflik ini diakhiri dengan adanya Perjanjian Dayton pada 1 November
1995. Perundingan di bawah pengawasan Amerika dan NATO antara Bosnia,
Kroasia, dan Serbia. Perjanjian Dayton adalah nama untuk perjanjian untuk
menghentikan perang Yugoslavia yang sudah berlangsung selama tiga tahun
terakhir, terutamanya untuk masa depan Bosnia-Herzegovina. Perjanjian ini
disetujui di Pangkalan Udara Wright-Patterson di Dayton, Ohio.
Pembagian politik Bosnia-Herzegovina saat ini dan struktur
pemerintahannya merupakan hasil persetujuan dari Perjanjian Dayton.Hasil
secara internasional. Ibukota Sarajevo tetap bersatu di bawah federasi muslim
Bosnia. Penjahat perang seperti yang telah ditetapkan mahkamah internasional
tidak boleh memegang jabatan. Pengungsi berhak kembali ke tempatnya. Para
tokoh yang melakukan kejahatan perang di Bosnia Herzegovina ini akhirnya
ditetapkan sebagai penjahat perang dan diadili di Mahkamah Internasional.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam penelitian ini ialah nilai cinta
tanah air, patriotisme, toleransi, nasionalisme, saling menghargai dan
menghormati serta yang paling utama ialah nilai-nilai demokrasi dalam
kehidupan.
5.2 Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pembelajaran
sejarah di lembaga persekolahan khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas
karena sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD)
“Menganalisis Perkembangan Sejarah Dunia Sejak Perang Dunis II sampai dengan Perkembangan Mutakhir” dengan Kompetensi Dasar 2.2 yaitu
“Kemampuan menganalisis perkembangan mutakhir dunia”. Konflik yang terjadi di Bosnia ini trermasuk dalam kategori sejarah mutakhir karena terjadi pada tahun
1991. Pelajaran yang bias didapatkan dari peristiwa ini adalah tentang keadilan
yang dijunjung di muka bumi ini.
Ketidak sempurnaan penelitian ini masih perlu dijawab dan diteliti lebih
lanjut lagi mengenai “Genosida terhadap Bosnia Herzegovima : Kajian
Terhadap Pembentukan Negara Bosnia Herzegovina tahun 1991-1995. Semoga
apa yang masih menjadi keresahan peneliti dan dari ketidak sempurnaan
penelitian ini dapat diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain yang tertarik dengan
kondisi sosial politik dikawasan Balkan khususnya yang berkaitan dengan negara
Bosnia baik dari segi sosial, politik, budaya dan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Abdurrahman, D. (2007). Metode Penelitian Penelitian Sejarah. Jakarta: PT.
Logos Wacana Ilmu.
Anderson, D. (1995). The Collapse of Yugoslavia : Background and Summary.
Australia : Department of Parliamentry Library
Barth, F. (1998). Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta : UI Press
Budiarjo, M. (1986). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia
Burg, St. (2000). The War in Bosnia Herzegovina Ethnic Conflict and
Internasional Intervention. M E Sharpe, Inc: New York
Burton, W.R. (1991). Konflik dan Manajemen Konflik. Jakarta : Salemba
Busroh, D. (2010). Ilmu Negara. Jakarta : PT Bumi Aksara. Jakarta
Diehl, P. (2008). Peace Operation, Cambridge: Polity Press.
Glenny, M. ( 1993). The fall of Yugoslavia. London:Penguin
Gottschalk, L. (1975). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung : Historia Utama Press.
Hamdan, B . (2001). Indonesia, dan Problematika Muslim di Bosnia, Kosovo
dan Chechnya. Jakarta : Pusat Penelitian LIPI
Huntington, Samuel P. (2004).Benturan antara Peradaban dan Masa Depan Politik
Iswara, F. (1986). Pengantar Ilmu Politik, Bandung : Bina Cipta
Liliweri, Alo (2005). Prasangka dan Konflik : Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat
dan Kultur. Yogyakarta : LKIS
Mulaj, Klejda (2010). Politics of Ethnic Cleansing. United Kingdom : Lexington
Books
Nazsir, N. (2009). Teori-Teori Sosiologi. Bandung: Widya Padjadjaran
Notholt, Stuart A. (2008). Fields of Fire An Athlas of Ethnic Conflict. London:
Stuart Notholt Communication Ltd BM Atlas
Oktorino, Nino. (2007). Konflik Bersejarah Singa Bosnia : Sejarah Divisi SS
Handschar. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Ullman, Richard H. (1996). The World and Yugoslavia’s Wars.USA : Council on
Foreign Relation
Ritzer, George dan Douglas J. Goodman. (2007). Pengantar Sosiologi Modern.
Jakarta : Prenada Media Group
Rogel, Carole. (1998). The Breakup of Yugoslavia and The War in Bosnia. USA :
Greenwood Press.
Toal,Gerard dan Carl T. Dahlman. (2011). Bosnia Remade : Ethnic Cleansing and its
Revearsal. New York : Oxford University Press
Sjamsudin, Helius. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.
Sells, Michael. (1998). The Bridge Betrayed : Religion and Genocide in Bosnia.