PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART
TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PANTUN DI SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
PUSPITA DARMAWANTI NIM 1004106
PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PANTUN
DI SEKOLAH DASAR
Oleh Puspita Darmawanti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Puspita Darmawanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PUSPITA DARMAWANTI
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PANTUN
DI SEKOLAH DASAR
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING,
Pembimbing I,
Dra. Hj. Hodidjah, M.Pd NIP 19550406 198403 2 001
Pembimbing II
Drs. H. Nana Ganda, S.H.,M.Pd NIP195911091988031004
Diketahui oleh
Ketua Program Studi S-1 PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FLIPCHART TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS PANTUN
DI SEKOLAH DASAR
PUSPITA DARMAWANTI 1004106
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan dalam menulis pantun di kelas IV SDN Cibungkul. Hal ini tampak pada tulisan siswa yang masih kurang sesuai dengan syarat-syarat pantun. Siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan idenya, baik itu dalam menuangkan ide ke dalam sebuah sampiran maupun isi pantun. Upaya dalam mengatasi rendahnya kemampuan siswa dalam menulis pantun tersebut, peneliti memberikan solusi pembelajaran dengan penggunaan media flipchart. Media flipchart memiliki kelebihan bagi kemampuan menulis pantun siswa karena media flipchart menyajikan suatu pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa. Sejalan dengan tuntutan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa kelas IV yakni menulis pantun yang pada kenyataannya masih belum optimal, sehingga media Flipchart berpeluang digunakan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh penggunaan media flipchart terhadap kemampuan menulis pantun di kelas IV SDN Cibungkul dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa menulis pantun sesudah menggunakan media flipchart dan mengetahui pengaruh penggunaan media flipchart terhadap kemampuan siswa menulis pantun pada pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Cibungkul. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode pre-eksperimen, dengan jumlah sampel 22 siswa. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemberian tugas membuat pantun sebelum perlakuan dan setelah diberi perlakuan. Berdasarkan pada hasil uji hipotesis menunjukkan thitung > ttabel 5% dan thitung > ttabel 1%, 11 > 2,08 dan 11 > 2,83. Terlihat bahwa thitung lebih besar daripada ttabel 5% dan ttabel 1%. Dengan demikian, H0 ditolak dan Ha diterima. Besarnya pengaruh penggunaan media flipchart terhadap kemampuan siswa dalam menulis pantun adalah 75,1%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari setiap siswa sesudah menggunakan media flipchart dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis pantun di SDN Cibungkul.
THE INFLUENCE OF MEDIA ON FLIPCHARTS THE ABILITY OF STUDENT IN WRITING A PANTUN IN ELEMENTARY SCHOOL
PUSPITA DARMAWANTI 1004106
ABSTRACT
This research is motivated by writing aspects of rhymes is still low learning in class IV SDN Cibungkul. It looks at his still less in accordance with the terms of the rhymes. Students are still experiencing difficulty in pouring the idea in writing, be it a rhymes in pouring the idea into a rhymes sampiran and isi. To overcome the low ability of students in writing the rhymes, researchers provide solutions learning with media use flipcharts. Media fipcharts has advantages in writing rhymes as a flipchart to draw media attention to student. In line with one of the basic competencies that must be owned by a IV in elementary school a grader wrote the poem which in fact is still not optimal then has an oppurtunity to use the media flipchart. The research problem is how to influence the media use the flipchart to students ability to write rhymes and the purpose of this research is to know the students ' ability to write your flipcharts using media and having to know or no media use flipcharts to influence students ' ability to write rhymes in Indonesia language learning in class IV SDN Cibungkul Indihiang. Research methods used in this research is a method of experimental design using a pre-built one group pre test post test. As for the data collection technic in the study done by giving the task of creating rhymes before treatment (pre-test) and after being given the treatment (post-test). Sample research as many as 22 people. Based on the hypothesis test result showed that thitung > ttabel 5% dan thitung > ttabel 1%, 11 > 2,08 dan 11 > 2,83. Seen thatthitung > ttabel 5% dan thitung > ttabel 1%, this Ho is rejected and Ha accepted. Writing a rhymes is 75,1%. Based on the research results, the positive effect of flipcharts media students ' ability to write your language learning Indonesia learning in class IV SDN Cibungkul.
DAFTAR ISI
1. Identifikasi Masalah……… 4
2. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A... Kajia n Pustaka ... 7
1. ... Pemb elajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 7
a ... Haki kat Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 7
b ... Fung si Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 8
b ... Syara
aat Media Pembelajaran... 17 c ... Jenis
bihan dan Kekurangan Media Flipchart ... 21 c ... Cara
Mendesai Media Flipchart ... 23
6. ... Lang kah-langkah Menulis Pantun melalui
Media Flipchart ... 23 B. ... Kera
ngka Pemikiran. ... 24 C. ... Hipot
esis Penelitian ... 25
BAB III METODE PENELITIAN
A... Loka
1. ... Uji
Validitas ... 30
2. ... Uji reliabilitas ... 32
G... Tekni k Pengumpulan data ... 34
H... Tekni k Analisis Data ... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Hasil Penelitian ... 36
Pembahasan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 71
Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... 73
LAMPIRAN ... 75
RIWAYAT HIDUP ... 105
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian. ... 27
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ... 31
Tabel 3.3 Reliability Statistics ... 33
Tabel 3.4 Item-Total Statistics ... 33
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas ... 34
Tabel 4.1 Interval Kategori ... 37
Tabel 4.3 Data Pre-Test berdasarkan kategori interval ... 40
Tabel 4.4 Data Hasil Post-test berdaskan kategori interval ... 42
Tabel 4.5 Data Hasil Pre-test dan post-test ... 44
Tabel 4.6 Data Distribusi frekuensi pre-test ... 47
Tabel 4.7 Data Batas Kelas Pre-test ... 48
Tabel 4.8 Nilai Z-Score Pre-test ... 49
Tabel 4.9 Luas 0 – Z Pre-test ... 49
Tabel 4.10 Luas tiap kelas interval Pre-test ... 50
Tabel 4.11 Frekuensi yang diharapkan Pre-test ... 51
Tabel 4.12 Mencari nilai X2 Hitung ... 51
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Post-test ... 54
Tabel 4.14 Batas Kelas Post-test ... 55
Tabel 4.15 Nilai Z-Score Post-test ... 55
Tabel 4.16 Luas 0 – Z Post-test ... 56
Tabel 4.17 Luas tiap kelas interval Post-test ... 57
Tabel 4.18 Frekuensi yang diharapkan Post-test ... 57
Tabel 4.19 Mencari nilai X2 Hitung Post-test ... 58
Tabel 4.20 NilaiVariansi ... 59
Tabel 4.21 Analisis test t ... 61
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Gambar Media Flipchart ... 21
Gambar 2.2 Gambar Variabel Penelitian ... 25
Gambar 3.1 Desain Penelitian. ... 28
Gambar 3.2 Variabel Penelitian. ... 29
Gambar 4.1 Diagram Hasil Pretest berdasarkan Interval Kategori. ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 4 Instrumen Penelitian ... 87
Lampiran 5 Hasil Pantun ... 91
Lampiran 6 rtabel ... 95
Lampiran 7 ttabel ... 96
Lampiran 8 Nilai 0 s/d Z ... 98
Lampiran 9 Nilai-nilai Chi Kuadrat ... 100
Lampiran 10 Koefisien Determinasi ... 101
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa berpengaruh penting untuk perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Materi pelajaran yang diajarkan disajikan melalui bahasa, oleh karena itu bahasa merupakan penunjang keberhasilan untuk mempelajari semua mata pelajaran.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat berkomunikasi, sehingga bahasa
Indonesia menjadi sangat penting dan dipelajari dari mulai kelas I sampai dengan kelas VI SD. Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara lisan maupun tulisan, karena manusia melakukan kegiatan berbahasa dalam kehidupannya melalui bahasa lisan dan tulisan. Pernyataan ini ditegaskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depdiknas (2006, hlm. 231) bahwa “Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan”. Kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar adalah sesuai dengan konteks waktu, tujuan dan suasana saat komunikasi dilangsungkan.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tersebut, bahasa Indonesia menjadi pengajaran bahasa sebagai pengajaran yang komunikatif, oleh karena itu terdapat empat aspek keterampilan berbahasa seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (2008, hlm. 1) bahwa “Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis”. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan. Keterampilan berbahasa yang termasuk kedalam bekomunikasi secara lisan adalah kererampilan berbicara dan menyimak, sedangkan keterampilan berbahasa yang termasuk ke dalam berkomunikasi secara tulisan adalah keterampilan membaca
dan menulis.
2
mengungkapkan pikiran dan gagasannya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Materi pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk, diantaranya adalah menulis pantun.
Menulis pantun merupakan suatu hal yang penting bagi siswa, karena dengan pembelajaran pantun siswa akan mengenal sastra lama serta pantun ini sebagai sarana untuk siswa dalam menuangkan pikiran. Oleh karena itu, salah satu cara melestarikan dan memahami isi pantun dilaksanakan melalui pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.
Definisi pantun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008, hlm. 1016), yaitu “Bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersanjak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi; peribahasa sindiran”.
Pembelajaran menulis pantun di Sekolah Dasar mulai diajarkan di kelas IV semester I dan dipelajari lebih lanjut di semester II. Sesuai dengan kompetensi dasarnya yaitu “membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll) sesuai dengan ciri-ciri pantun”. Dengan demikian keterampilan menulis merupakan salah satu standar kompetensi yang perlu diajarkan di Sekolah Dasar yang harus dipelajari dan dilatih dengan sungguh-sungguh.
Kemampuan menulis pantun pada siswa ini dipengaruhi oleh daya imajinasi dan kreativitas siswa. Siswa harus mampu menyusun sampiran dan isi yang keduanya terkadang tidak berkaitan dalam kalimat-kalimat yang baik. Meskipun terkadang tidak berkaitan, pembuatan sampiran dan isi tidak boleh dibuat secara asal karena terikat oleh sajak.
Kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan juga berpengaruh dalam keberhasilan membuat pantun. Pantun yang dibuat harus dapat mewakili pesan yang ingin disampaikan. Salah satu
3
Berdasarkan pengamatan sementara di lapangan yang dilakukan oleh peneliti ditemukan fakta bahwa siswa kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, pada aspek menulis masih rendah terutama dalam menulis pantun. Hal ini tampak pada tulisan siswa yang masih kurang sesuai dengan syarat-syarat sebuah pantun. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menuangkan idenya dalam menulis pantun, baik itu dalam menuangkan gagasannya ke dalam sebuah sampiran maupun isi pantun.
Faktor penyebabnya antara lain dipicu dari pembelajaran bahasa Indonesia pada pembelajaran menulis di Sekolah Dasar tidak disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan demikian, menulis pantun merupakan suatu pelajaran yang masih sulit untuk siswa, karena dalam menulis pantun diperlukan kesesuian antara bagian sampiran dengan isi serta memperhatikan bagian dan syarat-sayarat dari sebuah pantun.
Pembelajaran menulis pantun perlu dilaksanakan dengan cara-cara baru yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide serta gagasannya dan mendorong siswa untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru. Perlu suatu upaya untuk membantu siswa dalam memudahkan menulis khususnya dalam mengembangkan keterampilan siswa menulis pantun. Guru dalam proses pembelajarannya perlu dibantu dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik diantaranya dengan menggunakan media flipchart.
Asep Henry, dkk (2007, hlm. 131) mengungkapkan bahwa “ Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai álbum atau kalender berukuran 50 × 75cm atau ukuran yang lebih kecil 21 × 28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya”. Media ini digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan pembelajaran yang akan membantu memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Melalui media flipchart siswa
4
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti memandang bahwa media flipchart merupakan media yang menarik untuk dikaji lebih lanjut terutama untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam menulis pantun di SD. Dengan demikian, peneliti hendak melaksanakan penelitian dengan judul: “Penggunaan Media Flipchart terhadap Kemampuan Siswa dalam Menulis Pantun di Sekolah Dasar”.
B.Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam pemnbelajaran menulis pantun anak khusunya di SDN Cibungkul. Identifikasi masalah yang dimaksud antara lain : a. Siswa merasa kurang berminat terhadap pembelajaran menulis pantun. Hal ini
disebabkan karena siswa menganggap bahwa menulis pantun merupakan sesuatu yang sulit.
b. Siswa mengalami kesulitan dalam mengkaitkan antara sampiran ke isi maupun sebaliknya. Hal ini desebakan karena dalam menulis sebuah pantun terdapat aturan yang merupakan syarat dari sebuah pantun.
c. Siswa sulit menemukan idenya yang akan dituangkan dalam sebuah pantun. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi media pembelajaran yang digunakan guru sehingga kreativitas siswa menjadi kurang berkembang.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan, peneliti menentukan rumusan masalah untuk lebih memperjelas arah penelitian. Rumusan masalah yang ingin penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana kemampuan siswa menulis pantun sebelum menggunakan media flipchart di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya?
5
c. Bagaimana pengaruh penggunaan media flipchart terhadap pembelajaran menulis pantun di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis pantun sebelum
menggunakan media flipchart di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
2. Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis pantun setelah menggunakan media flipchart di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
3. Untuk mendeskripsikan mengenai ada tidaknya pengaruh penggunaan media flipchart dalam pembelajaran menulis pantun di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah yang diteliti ataupun bagi sekolah lainnya, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sumber informasi mengenai hasil belajar siswa yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolahnya di kalangan para pengelola sekolah (kepala sekolah dan guru). b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan merencanakan, memilih dan menggunakan media pembelajaran yang tepat dalam mengajarkan pelajaran menulis pantun. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran flipchart.
c. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat menarik minat siswa terutama
6
d. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini memberikan pengalaman dalam melaksanakan pembelajaran melalui media flipchart. Selain itu, peneliti mendapatkan pengetahuan tentang media tersebut dan mengetahui pengaruh media yang bersangkutan terhadap hasil pembelajaran yang diperoleh siswa.
2. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan, serta mampu memberikan sumbangan ilmu dalam bidang pendidikan khususnya untuk membantu siswa dalam menulis pantun melalui media flipchart.
E.Struktur Organisasi Skripsi
26 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Peneliti memilih SDN Cibungkul untuk dijadikan lokasi penelitian dikarenakan belum ada yang melakukan penelitian di SDN Cibungkul mengenai penggunaan media flipchart terhadap kemampuan siswa menulis pantun di Sekolah Dasar.
2. Populasi Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 117) menyatakan bahwa “Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Penelitian ini populasinya itu yakni seluruh siswa kelas IV SDN
Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, yang terdiri dari 22 siswa. 3. Sampel Penelitian
27
Berikut daftar sampel penelitian di SDN Cibungkul Kecamatan indihiang Kota Tasikmalaya :
Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian
No
Siswa kelas IV
Jenis kelamin Jumlah
1 Laki-laki 10
2 Perempuan 12
Jumlah 22
B.Desain Penelitian
Di dalam melaksanakan penelitian eksperimen dibutuhkan desain penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pre-eksperimental Designs (nondesigns). Desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. (Sugiyono, 2013, hlm. 110).
Terdapat beberapa jenis desain penelitian yaitu, pre-eksperimental (desain eksperimen yang belum sungguh-sungguh). Bentuk pre-eksperimental design ada beberapa macam yaitu, One-Shot Case Study, One Group Pre-test-Postest Design, dan Intact-Group Comparison. One-Shot Case study memiliki paradigma yaitu suatu kelompok yang diberi perlakuan tanpa diadakan pre-test terlebih dahulu tetapi langsung diobservasi hasilnya. Intact-Group Comparison memiliki paradigma yaitu terdapat suatu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua yaitu setengah untuk kelompok eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
28
Jenis desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah One-Group Pre-test-Posttest Design, yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian Dimana :
O1 = nilai pre-test (sebelum diberi perlakuan) X = perlakuan yang diberikan
O2 = nilai post-test (setelah diberi perlakuan)
(Sugiyono, 2013 , hlm. 111) Dilaksanakannya penelitian ini dengan cara memberikan pre-test yakni dengan pemberian tugas membuat sebuah pantun dengan tema “Pendidikan” tanpa diberikan media flipchart. Kemudian pada post-test diberikan tugas kembali yakni pada pertemuan berikutnya siswa diberikan tugas untuk membuat pantun dengan menggunakan tema yang sama yakni “Pendidikan” dengan menggunakan media Flipchart.
Desain ini merupakan pembanding antara kondisi sebelum perlakuan dengan setelah perlakuan atau melalui perbandingan hasil pre-test dan post- test. Dengan demikian, hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat. Perlakuan ini digunakan untuk mencari perbedaan kemampuan menulis pantun siswa sebelum menggunakan media flipchart dengan sesudah menggunakan media flipchart
terhadap kemampuan menulis pantun siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Cibungkul Kota Tasikmalaya.
Prosedur yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian ini adalah:
a. Memilih kelas IV sebagai kelas yang dijadikan objek penelitian dan seluruh anggota populasi di dalamnya, semua populasi dijadikan sampel penelitian dalam kegiatan pre-test dan juga post test.
b. Melakukan kegiatan pre-test atau menguji kemampuan awal menulis pantun tanpa diberikan pengarahan dan penjelasan terlebih dahulu.
c. Menelaah contoh sebuah pantun.
29
d. Melakukan kegiatan post-test dengan menggunakan media flipchart berupa lembaran-lembaran tahapan membuat pantun dari mulai sampiran, isi kemudian penyusunan keduanya.
C.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimen. Metode eksperimen bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul, sebagai dari akibat perlakuan tertentu.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2013, hlm. 72) bahwa metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu Pre-eksperimental design (dikatakan pre-eksperimen design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh), true-eksperimental design (eksperimen yang sungguh-sungguh), factorial design (modifikasi dari true-eksperimental), dan quasi eksperimental design (pengembangan dari true- eksperimental design yang sulit dilaksanakan).
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional a) Media Filpchart
Media flipchart adalah media pembelajaran berupa lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender yang bisa digunakan sebagai media penyampaian pesan pembelajaran.
b) Pantun
30
2. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yakni variabel Independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen (X) adalah penggunaan media flipchart dan yang menjadi variabel dependen (Y) adalah kemampuan siswa dalam menulis pantun pada pembelajaran bahasa Indonesia, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Variabel Penelitian X = Penggunaan media flipchart
Y = Kemampuan siswa dalam menulis pantun pada pembelajaran bahasa Indonesia.
E. Instrumen Penelitian
Arikunto (2006, hlm. 160) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”.
Instrumen penilaian yang digunakan yaitu dengan menggunakan rubrik penilaian. Rubrik penilaian dikonsultasikan terlebih dahulu dengan para ahli (dalam hal ini dosen pembimbing).
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Uji Validitas
Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian
adalah valid dan reliabel. Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan sesuatu instrumen”. Hasil dari sebuah instrumen yang valid ini dapat memberikan kita jenis data yang sesuai atau sama dengan data yang dicari jawabannya dalam instrumen yang disusun.
31
Pengujian validitas dapat diawali dengan meminta pendapat ahli (judgement expert) mengenai instrumen yang disusun apakah sudah memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik atau perlu perbaikan. Setelah para ahli menganggap instrumen yang disusun telah dapat diujikan di lapangan, maka instrumen dicobakan pada sampel dalam populasi yang dipilih.
Pengujian ini dilaksanakan di kelas IV SD yang subjeknya berbeda dengan subjek penelitian, tetapi kualitas sekolahnya sama. Pada penelitian ini, pengujian lembar penugasan siswa (menulis pantun) dilakukan di kelas IV SDN Cieunteung
1 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Instrument yang diujikan terdiri dari 8 aspek yang berorientasi pada hasil menulis pantun.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghitung validitas pada Microsoft excel.
a. Memasukan skor yang diperoleh siswa. Jawaban benar diberi skor1, jika jawaban salah diberi skor 0
b. Menghitung koefisien korelasi rxy dengan menggunakan fungsi excel c. Menghitung t-hitung dengan menggunakan fungsi exce
d. Menghitung t-tabel dengan dengan menggunakan fungsi excel
e. Jika t-hitung > t-tabel berarti valid, jika t-hitung < t-tabel berarti tidak valid.
32
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan(keajegan) alat pengumpul data (instrumen yang digunakan).Sebagaimana yang diungkapkan oleh Arikunto (2010, hlm. 178) bahwa “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik”.
Untuk memudahkan dalam penghitungan maka, peneliti akan menggunakan Program SPSS (Statistic Product and Service Solution) dengan menggunakan
33
Langkah-langkah menghitung reliabilitas dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:
1) Buka program SPSS
2) Buka halaman data view, masukan data skor butir soal
3) Klik Variable View. Pada kolom Name ketik soal nomor satu sampai nomor 20 tanpa spasi. Pada Type pilih Numeric. Pada kolom Measure pilik nominal untuk semua nomor.
4) Klik Analyze, lalu scale lalu pilih Reliability Analysis.
5) Pindahkan semua variabel ke kotak items.
6) Kemudian klik statistics. Pada kotak dialog descriptives for, klik scale of item deleted. Lalu klik continue dan klik ok.
Berikut hasil perhitungan reliabilitas dengan menggunakan uji cronbach alpha dalam program SPSS 16.0, yaitu:
34
ASPEK7 18.6000 8.779 .386 .534
ASPEK8 18.0000 8.737 .239 .582
Pada table hasil uji reliabilitas instrument soal, soal dinyatakan reliable karena Cronbach’s Alpha sebesar 0,593 dan termasuk karakteristik reliabilias moderat. Sesuai dengan kriteria berikut ini:
Tabel 3.5 Kriteria Reliabilitas
Jika alpha > 0,90 Reliabilitas Sempurna Jika alpha antara 0,70 – 0,90 Reliabilitas Tinggi Jika alpha antara 0,50 – 0,70 Reliabilitas Moderat
Jika alpha < 0,50 Reliabilitas Rendah
G. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Abdurahman (2012, hlm. 38), “Teknik pengumpulan data adalah
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”.
Pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara pemberian tugas membuat pantun pada proses pembelajaran. Dalam penelitian ini peneliti memberikan tes yang berupa diadakannya test dan post-test menulis pantun. Pemberian pre-test dengan tujuan untuk mengetahui konsepsi awal pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran sebelum diberi perlakuan, sedangkan pemberian post-test dengan tujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran setelah diberi perlakuan.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
35
ingin mendeskripsikan data sampel dan untuk mencari perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa bermaksud membuat generalisasi.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 207) “Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi”. Melalui statistik inferensial juga, peneliti ingin menganalis berdasarkan data sampel dengan menggunakan statistik inferensal parametris.
Adapun teknik analisis data hasil penelitian penggunaan media flipchart
dalam pembelajaran menulis pantun di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
1) Mengklasifikasikan data hasil pre-test dan pos-test
2) Pengolahan data dengan cara memeriksa hasil pre-test dan pos-test.
3) Menganalisis data hasil kemampuan siswa dalam pre-test dan post-test, peneliti menggunakan uji t untuk mengolah dan menganalisis data yang terkumpul.
Rumus yang digunakan adalah uji t Satu Kelompok, adapun rumusnya adalah:
Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test Xd= Deviasi masing-masing subjek
∑
X²d = Jumlah kuadrat deviasiN = Subjek
71
71
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota
Tasikmalaya tentang penggunaan media flipchart terhadap kemampuan dalam
menulis pantun dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SDN Cibungkul Kecamatan
Indihiang Kota Tasikmalaya mengenai penggunaan media flipchart terhadap
kemampuan siswa dalam menulis pantun, menunjukkan bahwa skor kemampuan
menulis pantun siswa pada saat pre-test (sebelum menggunakan media flipchart)
yang terbesar adalah 29 dan skor terkecil adalah 15. Dengan rata-rata sebesar
21,31 dan kemampuan awal siswa dalam menulis pantun tanpa menggunakan
media flipchart (pre-test) mencapai 66%.
2. Setelah pembelajaran menulis pantun menggunakan media flipchart (post-test),
skor terbesar, siswa mengalami perubahan yakni meningkat menjadi 31, dan
dengan skor terkecil 17. Dengan rata-rata sebesar 26,04 dan kemampuan awal
siswa dalam menulis pantun menggunakan media flipchart (post-test) mencapai
81%.
3. Berdasarkan analisis uji t diketahui bahwa H0 ditolak, artinya media flipchart
berpengaruh terhadap keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN
Cibungkul Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya. Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa media flipchart berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam
72
B.SARAN
Berdasarkan pada penelitian mengenai penggunaan media flipchart dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SDN Cibungkul Kecamatan Indihiang
Kota Tasikmalaya, peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut:
1. Ketika pembelajaran bahasa Indonesia harus dikemas dengan semenarik mungkin
disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, agar siswa termotivasi dan
dapat membangkitkan rasa ingin tahunya sehingga dengan sendirinya siswa
merasa antusias mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Media flipchart dapat dipergunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sekolah
dasar khususnya dalam pembelajaran menulis pantun sehingga prestasi belajar
siswa meningkat.
3. Keterampilan guru dalam memilih metode ataupun media pembelajaran yang
digunakan akan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran yang
disampaikan. Oleh karena itu kemampuan guru dalam memilih metode ataupun
media pembelajaran yang akan digunakan perlu ditingkatkan.
4. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan awal bagi penelitian selanjutnya
agar dapat lebih baik.
73
73
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran: Yogyakarta: PT Raja birafindo Persada.
Depdiknas. (2006a). Himpunan Peraturan Perundang-undangan Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2006. Bandung : Fokusmedia.
Depdiknas. (2006b). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.
Djuanda, D. (2010). Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Proses Menulis dan Penilaian Portofolio di Kelas V SDN Sindangraja Kabupaten Sumedang. [Online]. Tersedia di: http://file.upi.edu/ai.php?dir=Direktori/ C%20%20FPBS/JUR.%20PEND.%20BHS.%20DAN%20SASTRA%20 INDONESIA. [Diakses April 2014].
Hernawan, A, dkk. (2007). Media Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS.
Hanafah, N dan Suhana, C. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Redaksi Refika.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian Pantun Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.
Kartadinata, R dan Abdurrahman M. (2012). Dasar-dasar Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Kaswati, Y. Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Siswa Menulis Karangan Narasi Di Kelas V Sindangpalay2 Kota Tasikmalaya Tahun 2012. Proposal tidak dipublikasikan. Kota Tasikmalaya : Universitas Pendidikan Indonesia.
Rahmat, C & Solehudin. (2006). Pengukuran dan Hasil Belajar. Bandung : Andira.
Resmini, N. dkk. (2006). Membaca dan Menulis di SD. Bandung: UPI PRESS.
Ridwan. (2010).Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru –Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung: ALFABETA
74
74
Tasikmalaya Tahun 2012. Proposal tidak dipublikasikan. Kota Tasikmalaya : Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Surana. (2001). Menulis Pantun. [Online]. Tersedia di: Suyatnopgsd.blogspot.com/2013/10.pantun.html?m-1. [Diakses Februari 2014].
Sutan, Armen, R.A. (2011). Buku Pintar Pantun dan Peribahasa dilengapi Puisi : Palanta
Tarigan, G.H.(1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.Yunus, Muhamad. (2008). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka.
Waluyo, Herman. (2012). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta : Erlangga