• Tidak ada hasil yang ditemukan

WX RADAR SYSTEM PADA PESAWAT BOEING 737 SERIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "WX RADAR SYSTEM PADA PESAWAT BOEING 737 SERIES"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2460-1608

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 29

WX RADAR SYSTEM PADA PESAWAT BOEING 737 SERIES

Haris Ardianto 1) , Syaiful Islam2)

1), 2)Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana cara kerja , komponen – komponen dan troubleshooting dari Wx Radar System pada Pesawat Boeing 737 Series. Wx Radar System pada Pesawat Boeing 737 Series adalah untuk mendeteksi dan menghindari dari cuaca yang dapat merusak pesawat. Display akan menampilkan informasi cuaca dengan warna yang membedakan tingkat ketebalan awan, deras tidaknya hujan .

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu analisis yang digunakan berupa analisis kualitatif karena hanya menggunakan gambaran – gambaran dalam penulisannya , tidak menggunakan angka ataupun perhitngan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi terhadap Wx Radar System pada Pesawat Boeing 737 Series, wawancara , studi pustaka dengan mengumpulkan sumber – sumber data dari buku atau referensi lain seperti aircraft maintenance manual, training manual serta schematic manual.

Cara kerja Weather radar system akan menunjukkan kepada pilot dengan menguraikan beberapa tempat yang digambarkan pada display termasuk gambar waktu menembus hujan lebat atau gambar sungai-sungai, pinggir laut, pegunungan, atau kota untuk posisi yang tetap (MAP). Weather radar display akan menunjukkan kepada pilot untuk menghindari hujan disertai angin dan petir dan termasuk turbulens. Basic weather radar system terdiri dari receiver dan transmitter unit, antena assembly serta wave guide dan control panel. Sebagai tambahan dilengkapi dengan beberapa variabel input modul untuk mendeteksi adanya windshear dipasang pada pesawat. Weather radar system menerima control data dari elektronic flight instrument system (EFIS) control panel. Cuaca atau map data akan ditunjukkan oleh EFIS di dalam elektronic horizontal situation indikator (EHSI).

Kata kunci : weather radar system, troubleshooting, wive guide

Pendahuluan

Kegagalan dalam sebuah mekanisme suatu sistem di pesawat terbang merupakan sebuah hal yang penting untuk diantisipasi. Secara umum suatu sistem dirancang untuk mampu bertahan sekian waktu untuk berbagai macam batas penggunaan sehingga harus memperhatikan segi perawatannya.

Walaupun umur dari sistem tersebut terbatas, namun harus ada upaya-upaya untuk menjaga seluruh komponen dengan baik merupakan sesuatu kewajiban bagi para teknisi pesawat terbang berdasarkan A/C Maintenance Specification. Pada industri penerbangan, proses perawatan memegang peranan utama dalam menjaga kapabilitas dari pesawatnya untuk dapat beroperasi dengan aman dan nyaman sehingga akan tercapai keselamatan penerbangan yang tinggi.

Dari banyaknya komponen-komponen maupun sistem yang terdapat pada pesawat terbang yang paling dibutuhkan ketahanan kerja untuk keselamatan dan keamanan salah satu diantaranya dengan Wx Radar System yang berfungsi agar pilot mengetahui dalam kondisi berbagai macam cuaca selama penerbangan yang akan ditayangkan pada gambar display.

(2)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 30 Banyaknya insiden kecelakaan pesawat yang terjadi di antaranya disebabkan oleh Wx Radar System yang tidak berfungsi dengan baik, sehingga pesawat tidak dapat mendeteksi kekebalan cuaca atau kekebalan awan yang dapat mengakibatkan guncangan-guncangan keras/extrim pada pesawat sehingga tak terkendali dan menyebabkan kecelakaan pesawat yang fatal. Mengingat hal tersebut maka pemeliharaan Wx Radar System harus dilakukan secara cermat dan teliti sesuai dengan aturan-aturan AMM pesawat terbang itu sendiri. Komponen-komponen yang menunjang Wx Radar System adalah Antene, Wave Guide, Wx Radar Transiver Dan Reseiver.

Wx radar system pada pesawat sangat penting untuk mendeteksi cuaca selama penerbangan untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Tujuan dari penelitian ini antara lain mengetahui fungsi dan komponen yang terdapat pada Wx radar system, mengetahui bagaimana cara melakukan operation pada Wx radar system, dan mengetahui troubleshooting pada Wx radar system.

Tinjauan Pustaka

Sunarya [1] mengatakan bahwa instrumen pesawat udara adalah suatu alat yang digunakan untuk mengetahui keadaan atau posisi pesawat baik pada saat di darat atau pada saat melaksanakn penerbangan. Instrumen pesawat udara harus dibut dari bahan material yang bermutu tinggi, karena keselamatan dari pada penerbang, penumpang, crew pesawat dan pesawat itu sendiri. Sistem instrument pada pesawat terbang adalah suatu sistem yang dapat memonitor atau memantau sistem- sistem lain yang ada pada pesawat sehingga pesawat dapat terbang dengan aman dan selamat sampai tujuan, baik pada waktu siang, malam serta dalam berbagai macam cuaca [2]. Radar adalah suatu system gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi , mengukur jarak dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang, berbagai kendaraan bermotor dan informasi cuaca [3].

Landasan Teori

Ketentuan Antena Dan Transmitter

Radar antena adalah X-band ,line of sight antena diatur stabilisasinya oleh microprocessor dan dikontrol oleh digital servo loop, yang berada di receiver transmitter unit. Antena stabilized pada roll up pada ±40º, dan stabilized pada pitch up ±25º antena bisa digerakkan secara manual tilted dari ±15º posisi horizontal (0º) dan stabilisasi secara kombinasi tilt pitch dan roll inputnya ±45º.

Plannar array akan bekerja bersama sesuai yang dibutuhkan oleh beam radiation pattern artinya untuk reinforcement /cancellation dari energi yang diperlukan oleh planner array.

Pitch roll informasi didapat dari inertial reference system, sedangkan untuk tilt informasi dari manually set control, azimuth angle informasi dari azimuth (scan) sincro transmitter dan elevation angle information dari elevation sincro transmitter semua itu diproses oleh stabilisasi microprossesor circuit di dalam R/T untuk menghasilkan control phase voltage yang digunakan untuk elevation motor. Elevation drive motor akan berubah secara otomatik posisi antena untuk mempertahankan garis pandang selalu terlihat. Elevation drive motor terdiri dari dua phase servo motor yang akan mengoperate dengan dua refrence phase voltage 115 folts, 400 Hz yang akan mensuplai satu gulungan, dan 400 Hz control phase voltage digunakan untuk menyamakan bermacam-macam voltage dalam gulungan. Refrence voltage dipakai sepanjang waktu, sedangkan control phase digunakan bila diperlukan untuk mereposisi antena planner array di dalam

(3)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 31 perputarannya untuk mendapatkan stabilisasi dari circuit microprocessor di dalam R/T unit. Apabila terjadi kesalahan suplay voltage maka akan dibetulkan oleh control voltage melalui microprocessor circuit. Elevation motor akan membetulkan posisi antena di dalam elevasi sampai kesalahan voltage akan induksi mengontrol gulungan sampai betul. Kecepatan pada proses koreksi dilakukan secara sendiri pada erorr voltage amplitudo.

Receiver dan Transmiter, Antena Stabilisasi

Antena stabilitation system terdiri dari stabilitation processor di dalam receiver transmiter unit.

Sedangkan tilt control input dari control pannel, sedangkan pitch dan roll attitude signals dari IRS untuk elevation dan azimuth dimonitor signalnya dari antena stabilitation circuit di dalam R/T adalah syncro module dan stabilitation module. Micro processor di dalam stabilisasi modul berguna untuk mengontrol close loop antena stabilitation system untuk mengetahui perbedaan antara predicted position dan desired position digunakan drive di dalam elevation motor.

Azimuth drive adalah open loop operation, untuk itu micro processor akan memonitor posisi dari antena dan akan memberikan signal untuk membalikkan arah dari scan ketika antena mencapai 90º pada posisi akhir. Antena scan switch akan mengontrol output dari dual switch ketika clock wise input bekerja untuk memutar antena ke arah kanan, maka clock wise switch akan mengembalikan power untuk antena 115 volts Ac langsung melalui azimuth motor gulungan yang akan memutar antena clock wise sebelum antena mencapai 90º clock wise maka clock wise input akan dimatikan dengan cara mengambil 115 volt kembali kepada aslinya. Jika antena mencapai 90º limit maka Wx radar system akan mengaktifkan CCW untuk memutar CCW switch yang di pasang pada power untuk antena 115 volt AC langsung pada antena azimuth motor gulungan yang akan memutar antena conter clock wise.

Monitoring System

Microprocesser based system untuk mengontrol Wx radar system (position operating mode range, tilt) dan untuk monitor operasional status dari radar system dilaksanakan oleh microprocesser based system, merupakan bagian setiap program dari microprocessor loop terdiri dari 32 bit serial control yang digunakan untuk mengecek dan merubah selection mode untuk operasi dari control pannel dan range selacted pada radar display. Microprocessor kemudian akan mengirim informasi pada data bus dan control bus untuk setiap perubahan system sesuai dengan operating condition. Selama program loop untuk input data akan di cek atau di bandingkan untuk memisahkan operasional status.

Hasil dari pengecekan atau pembanding yang di pakai untuk mengontrol display volt warning messages pada light annunciator LEDs pada bagian depan pannel dari R/T unit. Fault annunciators di depan dari R/T unit tidak akan menyala sampai dengan test push button di tekan. Ketika test button ditekan dan ditahan semua fault annunciators akan menyala selama satu detik yaitu untuk melaksanakan lamp test, kemudian semua lampu akan mati jika tidak ada kerusakan yang terdeteksi.

Jika ada kerusakan annunciators LEDs akan tetap menyala, kerusakan di dalam unit akan menunjukkan seperti di bawah ini :

a. R/T fault, ANT- antena fault b. CON- control pannel fault c. Gyro- IRU input fault d. AIR- R/T overheat

Timing control dan monitoring module di dalam R/T untuk melaksanakan fungsi sistem bekerja

(4)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 32 dengan baik atau tidak. Module mempunyai timing dan control (T/C) microprocessor, power suplay monitoring discrete antena stabilitation fault memory data bus, receiver, dan decoders dan beberapa circuit.

Jika power dihidupkan maka suplay monitor akan mengecek beberapa dc voltage levels. Monitor juga akan menerima input dari temperatur sensor untuk mendeteksi overheat condisi di dalam R/T cooling system. Timing dan control microprocessor code fault condition akan menyimpan pada fault memory.

Selama setiap R/T transmit/receive pada waktu operation, timing control modul akan mengecek bekerjanya R/T dan antena, sedangkan antena stabilisasi dan drive circuit stabilitation processor untuk melaksanakan software test di dalam circuit. Antena driver circuit didapat dari inertial reference unit (IRU) input apabila ada kerusakan maka akan dikirim dari antena stabilisasi processor ke timing and control microprocessor. Timing and conrol microprocessor codes kerusakan akan disimpan di dalam fault memori.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu :

1. Metode obeservasi, yaitu dengan tinjauan langsung ke lapangan untuk memperoleh data dan pengamatan secara langsung dan secara jelas.

2. Matode wawancara, yaitu melakukan tanya jawab dengan instruktur, tehnisi, serta pihak-pihak yang menguasai secara tehnis maupun teoritis tentang Wx radar system dihangar maintenance PT. Indopelita di Pondok Cabe Jakarta.

3. Studi Pustaka, dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku referensi yang erat hubungannya dengan penelitian ini, seperti Air Craft Maintenance Manual Boeing 737-series, Air Craft Wiring Manual, Air Craft Sistem Skematic Manual.

Alat Penelitian

Beberapa peralatan yang digunakan pada saat penelitian diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Screwdriver, yaitu alat yang digunakkan untuk membuka atau memutar screw. Obeng ini terdiri dari kepala atau ujung yang berbentuk phillips atau plus (+) dan slotted/platt atau (-).

b. Wrench, yaitu alat yang digunakkan untuk memberikan pengencangan sebuah nut dan bolt.

Gambar 3.2 (a) memperlihatkan open wrench.

c. Rachet, yaitu alat untuk memutarkan kunci socket adalah alat mekanis yang gerakannya hanya dalam satu arah dan bisa diatur sesuai arah yang diperlukan. Rachet tidak boleh digunakan untuk memberikan torsi bagi nut atau bolt karena dapat merusak rachet itu sendiri.

d. Socket Wrench, yaitu kunci dengan kepala yang dapat diganti yang menempel (terpasang) pada rachet, memungkinkan untuk mangganti ukuran yang sesuai dengan nut dan bolt. Gambar 3.4 memperlihatkan socket wrench.

Bahan Penelitian

Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wxr Control Panel 1

b. Wxr-Antena

c. WXR –Wave Guide

d. WXR-Receiver Transmitter

e. Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Original (ATA 34 )

(5)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 33 Hasil dan Pembahasan

Weather radar system akan menunjukkan kepada pilots dengan menguraikan beberapa tempat yang digambarkan pada display termasuk gambar waktu menembus hujan lebat atau gambar sungai- sungai, pinggir laut, pegunungan, atau kota untuk posisi yang tetap (MAP). Weather radar display akan menunjukkan kepada pilot untuk menghindari hujan disertai angin dan petir dan termasuk turbulens. Basic weather radar system terdiri dari receiver dan transmitter unit, antena assembly,wave guide dan control panel. Sebagai tambahan dilengkapi dengan beberapa variabel input modul untuk mendeteksi adanya windshear dipasang pada pesawat. Weather radar system menerima control data dari elektronic flight instrument system (EFIS) control panel. Cuaca atau map data akan ditunjukkan oleh EFIS di dalam elektronic horizontal situation indikator (EHSI).

Receiver dan transmiter unit akan menghasilkan high energy radio frequency (rf) rf pulses yang mana akan diradiasikan oleh antena. Sebagian kecil dari radiasi energi akan direfleksikan kembali kepada pesawat oleh awan yang tebal atau beberapa kondisi tanah lapang. Refleksinya akan diterima oleh antena dan akan diproses oleh R/T unit dan dikeluarkan sebagai gambar pada EHSI.

Transfer dari rf energi dengan R/T unit dan antena akan melalui wave guide. Stabilisasi dari antena di dalam gerak pitch dan roll dilengkapi oleh innertial reference system (IRS). Weather radar system akan beroperasi dengan menggunakan 115 volt AC dari ELEX BUS-2 tidak ada DC power yang digunakan. Weather radar system dibuat dengan tujuan memudahkan operator untuk melaksanakan test pattern pada EHSI, dan memberi kesempatan pilots untuk mengatur display sebelum terbang dan dengan operasi yang betul pada semua komponen.

Weather Radar Control Panel

Control panel lokasi pada forward elektronic control panel P9 control panel terdiri dari rotary mode selector switch, rotary antena talt dan receiver GAIN control. TILT dan GAIN di setting dengan cara di konferted kedalam serial data dan dikirim dengan control panel setting dikirim ke receiver transmitter dengan menggunakan (air craft radio incorporation) ARINC 429 transmitter. TILT setting adalah 15º up dan 15º down dari posisi neutral. Gambar 1 memperlihatkan letak komponen weather radar system .

(6)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 34 Gambar 1. Letak komponen weather radar system .

( sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

EFIS Control Panel

Captain dan first officer’s EFIS control panel berlokasi di sebelah belakang elektric elekronic control panel P8, dilengkapi dengan weather radar display switch on, jarak dan mode selection untuk EHSI’s. Kedua captain dan F/O EFIS control panel dilengkapi masing-masing untuk mengontrol radar display. Weather radar power switch dilengkapi dengan otomatis signal untuk weather radar / transmitter ketika weather radar selector switch tidak pada radar display (pada

(7)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 35 posisi lain) maka secara otomatik display akan kembali ke weather radar system.

Range selector rotary knob mempunyai 6 posisi settings jarak yang mana termasuk 10,20,40,80,160 dan 320 nauticalmile. Selected range akan dikirim pada weather radar receiver dan transmitter, dan pada EFIS akan ditampilkan simbul generator yang diatur oleh flight management computer (FMC) melalui ARINC 429 data bus. R/T mampu untuk memproses weather radar data untuk range yang tidak sama. Mode selector switch akan menampilkan display weather radar data pada posisi: VOR/ILS, MAP, CTR MAP dan NAV. Di bawah ini adalah Gambar 2. menunjukkan EFIS control panel.

Gambar 2. EFIS control panel.

( sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

(8)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 36 EFI Selector Switch

EFI Selector Switch adalah bagian dari instrument switching modul yang terletak pada pilot forward overhead panel switch ini untuk mengontrol output ke EHSI captai maupun first officer. Pada normal posisi captain EHSI dihasilkan oleh left simbul generator, ketika switch pada posisi BOTH ON 1, maka kedua EHSI dihasilkan dari left simbul generator. Apabila BOTH ON 2, position maka EHSI kedua-duanya mengambil dari right simbul generator.

IRS Select Switch

IRS select switch adalah bagian dari instument swicthing modul yang lokasinya pada pilot forward overhead panel swith ini dilengkapi dengan IRS attitude data untuk R/T dari left atau right IRS.

Pada normal position left IRS mengirim attitude data ke R/T. Pada posisi BOTH ON maka right IRS akan mengirim attitude data ke R/T.

Receiver / Transmitter

Weather radar R/T dipasang pada mounting bagian depan dari nose compartment pada stasiun 200 access untuk mencapai langsung ke forward access door, yang mana dapat memproses transmits, receives, proses video, suplay antena stabilitation signal, dan dilengkapi system timing monitoring untuk weather radar system. R/T dilengkapi dengan nominal frequency dari 9345-MHz transmisi untuk frequency range yang digunakan mendeteksi weather condition atau cuaca sampai 320 miles, untuk frequency yang tepat up dan down 9360 ke 9330 MHz yang berguna untuk mengurangi interference dengan frequency yang lain (frequensi untuk komunikasi,ataupun navigasi).

R/T terdiri dari circuit yang mana secara otomatik untuk membandingkan jarak dekat dan jarak jauh dari suatu target atau memerlukan signal radar yang lemah untuk menetralkan kondisi pada waktu hujan bercampur petir. Bagian depan dari R/T mempunyai LCD (liquid crystal display) yang dipakai untuk menunjukkan pada waktu test, dan kerusakan status messages LCD display di control oleh dua push button yang terletak dibawah display. Push button dipake untuk test dan fault isolation functions jika tidak terdapat faults maka LCD akan menunjukkan messages : RADAR OK, INPUT OK.

Wave Guide

Wave guide menghubungkan antara R/T dengan antena, presurize dari cabin press, tutup dari flange dihubungkan wave guide ke R/T dengan melalui presure seal yang mana wave guide akan keluar dari air plane presurize area, dan akan masuk ke nose cone area. Wave guide dihubungkan dengan antena menggunakan flange dan quick disconect clamp. Gambar 3 menunjukkan gambar weather antena and waveguide.

(9)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 37 Gambar 3. Weather antena and waveguide

( sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

Antena

Antena terpasang pada forward pressure bulkhead dibelakang radome (unpresurize area), bagian dari pesawat digunakan untuk transmit dan receive, antena system terdiri dari azimuth drive motor, tilt drive motor, azimuth position synchro, elevation position synchro 30 inch planner array radiating element. Operation dari tilt control pada weather radar control panel up and down dari 0 position pada selection control stabilisasi 0 position dari antena planner array. Maksimum gerakan dari antena adalah 45º digabungkan antara pitch dan roll ditambah tilt angle setting weather radar control panel. Operation dari left dan right tilt control pada weather radar panel, up atau down dari 0 position dari sudut yang tetap pada stabilisasi 0 position didalam antena planner array.

(10)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 38 Electronic Horizontal Situation Indicator (EHSI)

EHSI di dalam CRT dilengkapi beberapa displai elektronik sistem captain EHSI berlokasi pada captains instrment panel. F/O EHSI lokasinya pada first officer instrument panel. Weather radar data akan digambarkan pada EHSI dalam low intensity, dengan format yang tepat. Weather dan turbulens data akan digambarkan dalam empat warna, yaitu hijau, kuning, merah, magenta (merah keungu-unguan). Posisi dari EHSI akan menggambarkan weather radar sesuai dengan kondisi aslinya pada waktu hujan lebat bercampur dengan petir. Gambar posisi juga dibedakan dengan jarak yang menjadi target antena.

Ground return data akan digambarkan sama dengan weather data, warnanya akan ditunjukkan bervariasi di dalam tanah lapang. Untuk normal weather radar operasi, EHSI dilengkapi dengan beberapa displai selama EFIS operating mode : NAV, VOR/ILS, MAP atau CTR MAP. Tiga jarak dari awan akan digambarkan sama jaraknya dengan bagian awan tersebut. Setiap awan akan ditunjukkan

¼ dari selected range. Separuh dari selected range (berwarna putih) akan digambarkan disamping dari bagian tengah awan, itu adalah sama dengan total display range selected pada EFIS control panel. Range marks yang selalu digambarkan pada EFIS map mode adalah NAV dan VOR/IRS mode yang akan digambarkan bersamaan dengan weather radar display. ESHI dikontrol oleh microprocessor, yang menerima video dan control signal dari EFIS simbul generator. Weather radar display pada ESHI ketika EFIS control panel weather radar switch ON, weather panel mode selector switch dalam posisi operation mode dan EFIS mode selector pada posisi VOR/IRS map CTR MAP atau NAV. Gambar 4 menunjukkan weather radar scan display. Gambar 5 memperlihatkan weather radar mode.

Gambar 4. Weather radar scan display.

( sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

(11)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 39 Gambar 5. Weather radar mode.

( sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

Operation

Normal Operation

Sebelum melaksanakan operation dari wxr system harus dilaksanakan pengecekan sebagai berikut : 1) Mengechek weather radar, IRS, EFIS, circuit breakers harus dalam keadaan close.

2) Mengechek left and right IRS pada posisi NAV mode.

3) Posisi pada weather radar control panel, TILT pada 0 posisi mode selector switch pada WX, WX/turbulen atau MAP, GAIN control posisi AUTO.

4) Posisi control pada captain dan fo EFIS control panel, BRT control mid scale, RANGE switch ke 80, select mode VOR/IRS MAP, CTR map atau NAV, press WXR ke ON position.

a) R/T unit akan menghasilkan RF pulses untuk transmisi dan mengirim ke antena melewati wave guide.

b) Reflected RF akan kembali untuk diproses oleh R/T (fig 2) 34-41-03 page 9

(12)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 40 c) Video signal akan menerima oleh radar receiver berbentuk digital dan dikirim pada EHSI

didalam binary format.

d) Ketika weather radar pada posisi MAP, weather radar system akan operasi pada ground mode.

e) Gain control akan berputar sesuai kebutuhan increase / decrease sesuai dengan kebutuhan target.

f) Didalam wx turb normal weather deteksi akan berwarna hijau, kuning dan merah pada semua range, turbulens akan terdeteksi waktu kembali sekitar 40 miles yang berwarna magenta.

Gambar 6. Weather radar R/T unit

( sumber : Schematic Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

(13)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 41 Peringatan :

1. Tidak menghidupkan weather radar system pesawat dalam keadaan refueling, defueling yang berjarak 200 feet dari antena akan mengakibatkan ledakan.

2. Tidak menghidupkan weather radar system selama pesawat didalam hangar.

3. Personel/ manusia tidak boleh masuk ke dalam area antena radiasi sejauh 50 feet. Gambar 6 menunjukkan wiring diagram weather radar R/T unit, gambar 7 Adalah Radar Control Panel, dan gambar 8 memperlihatkan WXR Antena.

Gambar 7. Radar Control Panel

( sumber : Schematic Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

(14)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 42 Gambar 8. WXR Antena

( sumber : Schematic Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

Weather Radar Trouble Shooting

Trouble shooting prosedure memakai cara weather radar circuit, ketika failure message terlihat, failure prosedure digunakan untuk mendapatkan komponen yang harus diganti. Ketika melaksanakan self TEST maka weather radar system akan melaksanakan operational self test. R/T circuit akan operate selama satu menit dilanjutkan dengan tilt dan scan test. Tilt dan scan test dilaksanakan dengan cara antena electronic lock, test pattern untuk 4 warna dan magenta di senter akan terlihat pada EHSI, align IRS pada posisi NAV mode, semua ATT flight tidak terlihat. Di bawah ini adalah sebab - sebab terjadinya kerusakan pada Weather Radar :

a. Pada Weather Radar terdapat gain, yang berfungsi untuk membuat gambar nampak lebih jelas pada layar radar apabila gain ini terkena kotoran atau debu maka penunjukkan radar tidak jelas atau tidak akurat.

Perbaikan : Apabila Gain tidak menunjuk dengan akurat maka gain harus di bersihkan agar penunjukkannya sempurna.

(15)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 43 b. Apabila radar tidak menunjuk dengan baik maka bisa terjadi komponennya sudah tidak layak

lagi di karenakan umur . Perbaikan :

Cara perbaikannya adalah mengganti dengan komponen yang baru agar penunjukkannya sempurna.

Cara melaksanakan troubleshooting :

a. Menekan wxr power switch pada captain dan first officer maka R/T blower akan hidup.

b. Test pattern akan terlihat pada masing-masing EHSI :

1) Wxr message akan keluar, warna green band paling bawah akan terlihat di ikuti yellow band di atasnya kemudian red band akan terlihat diatas yellow band. Sedangkan warna magenta akan berada dibagian tengah.

2) Apabila terjadi failure maka akan terlihat pada EHSI yaitu :

a. Wxr message FAIL, LRU (line replaceable unit) message adalah R/T, ANT, CONT ATT atau WEAK.

b. AMM 34-41-02 page 107

c. Apabila yang keluar message WXR RANGE DISAGREE maka kita harus mengganti weather radar R/T unit dan melaksanakan test seperti sebelumnya.

d. Apabila hasilnya PASS maka radar system sudah satisfactory. Dan gambar 4.9 Memperlihatkan weather radar.

Gambar 4.9 Weather radar test and failure display.

( sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing 737 Series ATA 34 )

(16)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 44 Weather radar receiver transmitter, weather radar antena remove dan installation

Subyek ini mempunyai dua cara yaitu pertama melepas wx radar receiver/transmitter (R/T), yang kedua adalah pemasangan wxr R/T.

a. Membuka circuit breaker dan pasang DO-NOT-CLOSE tag pada P6 load control center wxr system R/T Lepas wxr R/T yang berada pada rack mounted pada E/E Box.

b. Memasang wxr R/T pada rack mounted pada E/E Box.

Dan melaksanakan pengetesan dengan cara melepas tag DO-NOT-CLOSE pada circuit breaker, dan masukkan circuit breaker, suplay elektrical power dan melakukan pengetesan dari wxr R/T.

Weather Radar Antena-Removal

a. Membuka circuit breaker dan pasang DO-NOT-CLOSE tag pada circuit breaker radar power R/T, membuka semua screws yang terpasang menempel pada radome bagian depan dari fuselage bulkhead, apabila kecepatan angin lebih dari 15 knots, tidak membuka radome karena akan membahayakan orang atau radome itu sendiri.

b. Membuka radome dan memasang support rods setiap samping.

Langkah – langkah untuk meelepaskan wxr antena :

1) Membuka wive guide quick disconnect, disconnect wave guide dari antena.

2) disconnect elektrical connector antena.

3) Melepas lockwire antara setiap 4 antena mounting bolts.

4) Mengendorkan tetapi tidak boleh melepas kedua screws yang terletak dibagian atas yang menempel di antara antena dan antena base.

5) Melepas 2 srews yang terletak dibawah antena

6) Mengangkat ke atas antena assembly sampai 2 srews terlepas dari slots.

7) Menarik kemudian melepas 2 srews yang terletak dibawah pada antena

8) Antena assembly terletak jauh dari antena base, kemudian memasang pelindung wave guide dan electrical connector antena. (gambar AMM-34-41-11 page 403)

Installation

Langkah –langkah untuk pemasangan pada weather radar antena-remover sebagai berikut : 1) Memasang kembali wive guide quick disconnect.

2) disconnect elektrical connector antena.

3) Memasang kembali lockwire antara setiap 4 antena mounting bolts.

4) Memasang kembali kedua screws yang terletak di bagian atas yang menempel di antena dan antena base.

5) Mengangkat ke atas antena assembly sampai 2 srews terpasang pada slots.

Kesimpulan

Dengan cara melakukan pengamatan penelitian, dan praktek kerja dilapangan tentang weather radar system pada pesawat Boeing 737-series maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Weather radar system dalam penerbangan berfungsi untuk mengetahui kondisi cuaca, apakah

bisa dilewati atau harus dihindari.

2. Weather radar display akan menunjukkan kepada pilot untuk menghindari hujan. Cara kerja dari wx radar system mendeteksi keberadaan suatu obyek dan menentukan posisinya . Radar bekerja menggunakan pantulan gelombang. Saat beroperasi radar akan memancarkan gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh antenna radar.

(17)

Jurnal Teknika STTKD Vol.2, No. 2, Desember 2015 | 45 3. Troubleshooting yang sering terjadi adalah adanya kotoran yang terdapat pada gain. Gain

berfungsi sebagai membuat gambar cuaca nampak lebih jelas pada layar radar apabila gain ini terkena kotoran atau debu maka penunjukkan radar tidak jelas atau tidak akurat.

Cara penanganannya adalah sebagai berikut :

a. Gain tidak dapat terbaca atau tidak muncul di layar monitor di karenakan gain terkena kotoran dan cara penanganannya adalah dengan cara membersihkan kotoran yang terdapat pada gain dan antenna agar dapat menunjuk dengan sempurna.

b. Apabila gain sudah di bersihkan tetapi gain tetap tidak menunjukkan atau tidak muncul di layar monitor maka wive guide harus diganti komponennya, dikarenakan komponen ini tidak bisa diperbaiki. Cara penangannya adalah komponen tersebut harus di ganti dengan komponen yang baru.

Daftar Pustaka

[1] Y. Sunarya, “Water Extractor Sistem ACM Pada Pesawat Airbus A330,” Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta, 2010.

[2] R. Bilal, “Anti-Collision Light System Pada Pesawat Boeing 737-Series,” Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta, 2011.

[3] Aprisky, “Pitot Static Pada Pesawat Boeing 737-800 NG,” Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan, Yogyakarta, 2014.

[4] Aircraft Maintenance Training Manual Boeing 737-series ATA 34, 1990.

[5] Aircraft Maintenance Manual Boeing 737-600/700/800/900, Boeing Company, ATA 34, 2012.

[6] Aircraft and Powerplant Mechanics Airframe Handbook. U.S. Department Of Transportation Federal Aviation Administration, Oklahoma, 1976.

[7] Training Manual ATA 34, GMF Learning Service, 2007.

[8] Schematic Manual Boeing 737- 300/400, 2005.

[9] S. Karyono, “Dasar-Dasar dari Weather Radar System”, 1984.

Referensi

Dokumen terkait