3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian konklusif. Penelitian konklusif adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji atau membuktikan sesuatu dan untuk membantu peneliti dalam memilih tindakan khusus lainnya.
Penelitian ini termasuk dalam studi deskriptif (descriptive study). Studi deskriptif bertujuan untuk menguji hubungan sebab akibat antar variabel dan untuk memperoleh deskripsi data yang mampu menggambarkan komposisi dan karakteristik dari unit yang diteliti (Kuncoro, 2003, p.75).
3.2. Gambaran Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi, atau kejadian di mana peneliti tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian (Kuncoro, 2003, p.103).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengguna produk televisi Panasonic Dian Series. Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi yang terbatas karena sampel penelitian hanya diambil di beberapa tempat di kota Surabaya.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel merupakan bagian tertentu yang diambil dari suatu populasi dan diteliti secara rinci (Santoso & Tjiptono, 2001, p.80).
Menurut Sekaran (2000), dalam penelitian, seorang peneliti seringkali menggunakan sampel dengan beberapa pertimbangan. Inilah yang disebut dengan sampling, yaitu proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untuk mempelajari dan memahami karakteristik elemen populasi (Kuncoro, 2003, p.104).
Menurut Zikmund (2000, p.339) dalam buku Business Research Method, alasan penggunaan sampel adalah :
1. Kendala Sumberdaya
Kendala waktu, dana, dan sumberdaya lain yang terbatas jumlahnya.
Penggunaan sampel akan menghemat sumberdaya untuk menghasilkan penelitian yang dapat dipercaya daripada sensus.
2. Ketepatan
Melalui pemilihan desain sampel yang baik, peneliti akan memperoleh data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relatif rendah.
3. Pengukuran Destruktif
Kadang-kadang pengukuran yang dilakukan merupakan pengukuran destruktif. Sebagai contoh, apabila suatu perusahaan yang memproduksi ban harus menguji seberapa kemampuan tiap ban dalam menyimpan udara dengan meniup ban sampai meletus, maka perusahaan tersebut tidak akan memiliki lagi ban untuk dijual ke pasar (Kuncoro, 2003, p.104).
Pengambilan sampel (sampling) harus dilakukan sedemikian rupa agar dapat diperoleh sampel yang menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jenis judgement sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Judgement sampling merupakan metode memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian (Kuncoro, 2003, p.119).
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang diambil adalah 50 orang. Alasan pengambilan jumlah sampel tersebut adalah bahwa jumlah populasi yang memenuhi syarat sampel penelitian di kota Surabaya terbatas jumlahnya dan ruang lingkup penelitian di kota Surabaya yang sangat luas. Syarat sampel penelitian yang dimaksudkan adalah bahwa responden yang bersangkutan telah memiliki dan menggunakan televisi merek Panasonic Dian Series.
3.4. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang memperinci aturan pemetaan dan alat di mana variabel akan diukur dalam kenyataan. Definisi ini menyatakan prosedur yang harus diikuti oleh peneliti dalam memberikan angka terhadap konsep yang akan diukur (Kuncoro, 2003, p.150). Definisi operasional diperlukan dalam menentukan pemakaian alat yang digunakan untuk mengambil data penelitian sehingga data yang diperoleh dapat sesuai dengan tujuan penelitian.
Berikut beberapa definisi operasional yang diberikan penulis dalam penelitian ini yang digunakan agar dapat dilakukan analisa terhadap data-data yang diperoleh, yaitu :
a) Brand Model, yaitu public figure (tokoh masyarakat, selebritis, atlet, dan lain sebagainya) yang dipakai sebagai model (ikon) oleh perusahaan untuk mewakili merek produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut ke masyarakat luas; model (ikon) yang dipilih oleh perusahaan dianggap mampu mencerminkan karakteristik dan kepribadian dari merek produk yang diwakilinya. Brand model ini dapat dibagi menjadi :
i. Credibility, artinya masyarakat luas harus mengenal (aware) pada sosok Dian Sastrowardoyo dan melihatnya sebagai pribadi yang berwawasan luas, menyenangkan dan bisa dipercaya sehingga mampu menarik perhatian, kepercayaan dan respek / simpati masyarakat.
Pada bagian credibility ini responden diberikan kalimat-kalimat pernyataan mengenai kredibilitas sosok brand model Panasonic (Dian Sastrowardoyo).
ii. Relevance, artinya kecocokan antara citra Dian Sastrowardoyo sebagai seorang selebritis dengan produk yang iklan dan promosinya dibintangi oleh selebritis tersebut. Relevance ini dibagi menjadi :
• Kecocokan antara Dian Sastrowardoyo dengan audiens.
Dian Sastrowardoyo merupakan sosok yang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai entertainer yang handal dan banyak digemari.
• Kecocokan antara Dian Sastrowardoyo dengan produk Panasonic.
Jiwa muda, dinamis, dan modern yang melekat dalam sosok Dian Sastrowardoyo sesuai dengan positioning baru produk Panasonic (ideas for life) yaitu memberi inspirasi bagi gaya hidup yang lebih berjiwa muda, dinamis dan modern.
Pada bagian relevance ini responden diberikan kalimat-kalimat pernyataan mengenai citra Dian Sastrowardoyo dan produk Panasonic serta kecocokan antara citra Dian Sastrowardoyo tersebut dengan produk Panasonic Dian Series.
iii. Differentiation, artinya pandangan masyarakat terhadap sosok Dian Sastrowardoyo yang eksklusif sebab nama Dian Sastrowardoyo dipakai sebagai merek salah satu produk Panasonic dimana Dian Sastrowardoyo sendiri merupakan brand model dari Panasonic Pada bagian ini responden diberikan kalimat pernyataan mengenai pengetahuan responden terhadap profesi Dian Sastrowardoyo sebagai seorang selebriti.
Pernyataan-pernyataan mengenai brand model Panasonic (Dian Sastrowardoyo) pada setiap bagian di atas diajukan kepada responden kemudian responden memberikan penilaian dengan skor nilai pada setiap pernyataan. Adapun skor nilai tersebut adalah
1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Agak setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju
Pada bagian brand model Panasonic ini skor-skor nilai yang telah diisi oleh responden dalam kuesioner akan dihitung dan dianalisa lebih lanjut menggunakan metode analisa deskriptif dalam program SPSS for Windows Release 11.0. Rata-rata / mean jawaban responden pada pernyataan mengenai brand model ini akan dinilai dengan ketentuan bila skala semakin mendekati lima, maka tanggapan responden pada pernyataan yang diberikan semakin
positif. Sebaliknya bila semakin mendekati angka satu maka tanggapan responden pada pernyataan yang diberikan semakin negatif. Pedoman yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden ini adalah :
• Bila rata-rata jawaban antara 1 dan 2 maka responden memberikan tanggapan yang sangat tidak setuju atas pernyataan yang diberikan.
• Bila rata-rata jawaban antara 2 dan 3 maka responden memberikan tanggapan yang tidak setuju atas pernyataan yang diberikan.
• Bila rata-rata jawaban antara 3 dan 4 maka responden memberikan tanggapan yang agak setuju atas pernyataan yang diberikan.
• Bila rata-rata jawaban antara 4 dan 5 maka responden memberikan tanggapan yang setuju atas pernyataan yang diberikan.
• Bila rata-rata jawaban adalah 5 maka responden memberikan tanggapan yang sangat setuju atas pernyataan yang diberikan.
b) Brand Awareness (kesadaran merek), yaitu kesanggupan calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu.
Pada bagian ini responden memberikan penilaian mereka pada kalimat- kalimat pernyataan tentang respon dan ketertarikan konsumen akan penawaran merek televisi Panasonic yang memiliki kesamaan nama dengan selebritis yang menjadi brand model Panasonic (Dian Sastrowardoyo). Pernyataan- pernyataan yang diberikan pada bagian brand awareness ini dihubungkan dengan credibility, relevance dan differentiation yang dimiliki oleh Dian Sastrowardoyo. Responden memberikan penilaian dengan skor nilai pada setiap pernyataan. Adapun skor nilai tersebut adalah
1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Agak setuju 4 = Setuju
5 = Sangat setuju
Pada bagian brand awareness ini skor-skor nilai yang telah diisi oleh responden dalam kuesioner akan dihitung dan dianalisa lebih lanjut
menggunakan metode analisa regresi dalam program SPSS for Windows Release 11.0.
c) Brand personality (kepribadian merek), merupakan kumpulan dari karakteristik manusia yang diasosiasikan dengan suatu merek. Pada bagian ini responden diberikan pertanyaan mengenai kepribadian merek dari Panasonic Dian Series. Hal-hal yang mampu mempengaruhi brand personality adalah : 1. Excitement, artinya produk televisi Panasonic Dian Series sesuai dengan
karakter Dian Sastrowardoyo yang mampu menarik perhatian masyarakat.
Excitement ini meliputi daring (trendi, menarik), spirited (keren, berjiwa muda / tidak kuno), imaginative (unik, artistik) dan up-to-date (inovatif, selalu mengikuti perkembangan jaman). Pada bagian ini responden diberikan pilihan jawaban dari pertanyaan mengenai kepribadian merek produk televisi Panasonic Dian Series yang mana yang sesuai dengan karakteristik Dian Sastrowardoyo.
2. Competence, artinya produk televisi Panasonic Dian Series sesuai dengan karakter Dian Sastrowardoyo sebagai seorang entertainer yang handal dan dapat dipercaya. Competence meliputi reliable (dapat diandalkan) dan intelligent. Pada bagian ini responden diberikan pilihan jawaban dari pertanyaan mengenai kepribadian merek produk televisi Panasonic Dian Series yang manakah yang sesuai dengan karakteristik Dian Sastrowardoyo.
3. Sophistication, artinya produk televisi Panasonic Dian Series sesuai dengan karakter Dian Sastrowardoyo sebagai seorang bintang iklan yang memiliki daya tarik tersendiri dan eksklusif. Sophistication ini meliputi upperclass (glamor, mewah, canggih) dan charming (mampu menarik perhatian). Pada bagian ini responden diberikan pilihan jawaban dari pertanyaan mengenai kepribadian merek produk televisi Panasonic Dian Series yang mana yang sesuai dengan karakteristik Dian Sastrowardoyo.
Penilaian kepribadian merek dari produk televisi merek Panasonic Dian Series ini akan dilihat dari jawaban terbanyak yang dipilih oleh responden dari unsur- unsur kepribadian merek pada dimensi kepribadian merek excitement, competence dan sophistication. Dari lima dimensi kepribadian merek yang
ada, penelitian ini hanya menggunakan tiga dimensi kepribadian merek yaitu excitement, competence dan sophistication. Hal ini berdasarkan informasi karakteristik yang terdapat pada artikel-artikel mengenai produk televisi Panasonic Dian Series. Dari informasi tersebut hanya tiga dimensi kepribadian merek yaitu excitement, competence dan sophistication yang sesuai dengan kepribadian merek televisi Panasonic Dian Series.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data (sampling) merupakan proses memilih sejumlah elemen dari populasi yang mencukupi untuk mempelajari sampel dan memahami karakteristik elemen populasi (Kuncoro, 2003, p.104). Teknik yang digunakan haruslah dapat mengumpulkan data yang memenuhi syarat validitas dan reliabilitas sehingga diperoleh data yang relevan dan akurat.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan metode survei yaitu mengajukan pertanyaan pada responden dan mencatat jawaban responden tersebut untuk dianalisis. Alat bantu yang akan digunakan dalam metode survei adalah kuesioner. Kuesioner atau daftar pertanyaan yaitu daftar pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis. Kuesioner bertujuan untuk memperoleh data berupa jawaban-jawaban para responden (Kuncoro, 2003, p.155). Jawaban dari para responden ini akan dijadikan sumber informasi dalam penelitian ini. Sifat pengumpulan data dengan kuesioner ini adalah self report measurement, yaitu mengukur keadaan subyek berdasarkan laporan yang diberikan melalui pilihan terhadap alternatif jawaban yang ada atau pengisian jawaban yang sesuai dengan pertanyaan.
Data atau informasi dalam rancangan kuesioner harus berupa fakta dan bersifat obyektif sesuai dengan tujuan penelitian oleh karena itu pertanyaan- pertanyaan dalam kuesioner hanya ditujukan kepada responden yang diketahui berhak dan mampu menjawab. Tingkat ketelitian informasi yang dikumpulkan melalui kuesioner dapat diperoleh dengan cara menyusun kuesioner secara sederhana, mudah dimengerti dan dilengkapi dengan petunjuk pengisian.
Pembagian kuesioner dilakukan pada awal Februari 2005 hingga akhir bulan Maret 2005. Peneliti mencari responden dengan menggunakan media
teman, keluarga, saudara dan kenalan-kenalan mereka serta bantuan dari media surat kabar untuk mencari informasi mengenai orang-orang yang memiliki televisi Panasonic. Selain itu peneliti juga mencari responden pada pengunjung toko-toko kecil milik kerabat di daerah Surabaya Barat dan Surabaya Pusat. Setelah dinilai oleh peneliti bahwa calon responden memiliki televisi yang termasuk dalam co-brand Panasonic Dian Series maka peneliti meminta kesediaan mereka untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
Langkah-langkah pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat kerangka pertanyaan dan pernyataan berdasarkan teori dan pokok permasalahan yang akan diteliti.
2. Mengembangkan kerangka pertanyaan dan pernyataan tersebut menjadi pertanyaan dan pernyataan yang dapat dengan mudah dijawab oleh responden dengan baik dan benar.
3. Memperbanyak kuesioner dan memilih lokasi tempat membagikan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel penelitian serta mencari responden yang berhak mengisi kuesioner.
4. Membagikan kuesioner pada responden yang benar-benar berhak dalam arti responden yang telah memiliki televisi merek Panasonic Dian Series.
5. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi oleh responden dan memisahkan kuesioner yang memenuhi syarat dan yang tidak memenuhi syarat. Memenuhi syarat dalam arti mengisi kuesioner sesuai dengan perintah yang diberikan dalam kuesioner. Kuesioner yang tidak memenuhi syarat tidak akan dipakai karena dianggap data yang tidak valid.
6. Mengolah data yang diperoleh dari responden lebih lanjut.
3.6. Teknik Analisis Data
Langkah awal dalam tahap analisis data adalah memasukkan data dan melakukan pengeditan pada data yang diperoleh dari responden. Pada tahap awal ini memungkinkan peneliti untuk memastikan standar kualitas minimum data penelitian dengan cara mendeteksi kesalahan, melakukan penghapusan maupun perbaikan pada data bila memungkinkan.
Tujuan dari proses memasukkan data dan pengeditan yang merupakan proses awal analisis data yaitu menjamin keakuratan data, konsistensi dengan informasi lainnya, memudahkan memasukkan data secara seragam dan menjamin kelengkapan data serta menyusun data dengan baik sehingga memudahkan pemberian kode dalam analisis data.
Metode pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pengolahan data secara elektronik. Alat bantu dalam metode pengolahan data secara elektronik ini adalah program SPSS for Windows Release 11.0 dan program Microsoft Excel.
Data-data yang telah diperoleh dan telah diolah akan dianalisis dengan menggunakan beberapa metode analisa data, yaitu :
1. Analisa Deskriptif (Descriptive Analisis)
Menurut Santoso & Tjiptono (2001), deskripsi atau penggambaran suatu data secara visual dapat dilakukan dalam dua bagian :
• Deskripsi dalam bentuk tulisan / teks. Tulisan terdiri atas bagian- bagian yang penting yang menggambarkan isi data secara keseluruhan, seperti mean (rata-rata) data, standar deviasi (bagaimana data bervariasi dalam kelompoknya), varians data dan sebagainya. Namun demikian pada SPSS, output teks tetap disertai dengan grafik standar seperti histogram, box plot, steam and leaf dan sebagainya.
• Deskripsi dalam bentuk gambar / grafik. Grafik sebuah data biasanya disajikan untuk melengkapi deskripsi berupa teks, agar data tampak lebih impresif dan komunikatif dengan para penggunanya.
Dalam penelitian ini analisa deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan profil responden, bagian brand model Panasonic dan bagian brand personality produk televisi merek Panasinic Dian Series.
Deskripsi secara teks atau grafik semuanya dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows Release secara lengkap.
2. Metode Skala Likert
Dalam skala Likert, kemungkinan jawaban tidak hanya sekedar “setuju” dan
“tidak setuju” saja, melainkan dibuat dengan lebih banyak kemungkinan jawaban misalnya seperti :
Sangat tidak setuju = 1 Tidak setuju = 2 Agak setuju = 3
Setuju = 4
Sangat setuju = 5
Langkah-langkah mengerjakan analisis data dengan metode skala Likert adalah :
a) Mengumpulkan sejumlah pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia. Kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (misalnya, 1, 2, 3, 4, 5).
b) Membuat skor total untuk setiap orang dengan menjumlah skor untuk semua jawaban.
c) Menilai kekompakan antar pertanyaan. Caranya adalah membandingkan jawaban antara dua responden yang mempunyai skor yang total sangat berbeda, tetapi memberikan jawaban yang sama untuk suatu pernyataan tertentu. Pernyataan yang bersangkutan dinilai tidak baik, dan pernyataan tersebut dikeluarkan (tidak dipergunakan untuk mengukur konsep yang diteliti).
d) Karena dalam penelitian ini skala Likert yang digunakan adalah angka 1 sampai dengan 5, dimana angka 1 menunjukkan bahwa responden sangat tidak setuju terhadap pernyataan yang diberikan, angka 2 menunjukkan bahwa responden tidak setuju, angka 3 menunjukkan bahwa responden agak setuju, angka 4 menunjukkan bahwa responden setuju dan angka 5 menunjukkan bahwa responden sangat setuju terhadap pernyataan- pernyataan yang diberikan, maka bila jawaban responden semakin mendekati angka 5 dapat diartikan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan yang diberikan adalah positif sedangkan bila jawaban responden semakin mendekati angka 1 dapat diartikan bahwa tanggapan responden terhadap pernyataan yang diberikan adalah negatif.
3. Uji Reliabilitas dan Validitas
Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam suatu angket / kuesioner, apakah isi dari butir pertanyaan tersebut sudah valid (sah) dan reliabel (andal) (Santoso, 2004, p.
272).
Ada 2 syarat penting yang berlaku pada suatu angket, yaitu keharusan sebuah angket untuk valid (sah) dan reliabel (andal). Suatu angket dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut. Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel (andal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2004, p. 270).
Pengukuran reliabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan dua cara :
• Repeated measure atau ukur ulang. Di sini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda (sebulan lagi, lalu dua bulan lagi dan seterusnya), dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
• One shot atau diukur sekali saja. Di sini pengukuran hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan hasil pertanyaan lain (Santoso, 2004, p.271).
Dalam penelitian ini keandalan angket akan diukur dengan menggunakan one shot atau diukur sekali saja.
Langkah-langkah uji validitas dan reliabilitas :
• Data pengamatan yang sudah dimasukkan dalam data editor pada SPSS dilakukan analisa dengan menggunakan menu Analyze, kemudian memilih submenu Scale kemudian Reability Analysis.
• Memasukkan semua variabel butir-butir pertanyaan dan pernyataan dari kuesioner ke dalam kotak items, kemudian masuk pada menu Statistik untuk melakukan deskriptif tambahan dan memilih ketiga pilihan Desriptives for (Item, Scale dan Scale if Item Deleted). Langkah selanjutnya menekan tombol continue dan OK untuk proses data.
4. Analisa Faktor
Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Tujuan analisis faktor adalah :
• Data summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi.
• Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses membuat sejumlah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu (Santoso, 2002, p.93).
Dalam penelitian ini, analisis faktor data reduction digunakan dalam SPSS untuk membuat satu atau beberapa factor score sebagai hasil analisis faktor.
Factor Scores pada dasarnya adalah upaya untuk membuat satu atau beberapa variabel yang lebih sedikit dan berfungsi untuk menggantikan variabel asli yang sudah ada. Variabel factor score yang telah terbentuk digunakan untuk analisis lanjutan berupa analisis regresi.
5. Uji Asumsi Regresi Berganda
Dalam permasalahan regresi perlu diadakan pengujian yang berkaitan dengan multikolinieritas dan normalitas dikarenakan dua hal tersebut dapat mempengaruhi bias tidaknya kesimpulan suatu analisa regresi. Berikut penjelasan dari masing-masing pengujian :
a) Multikolinieritas
Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar.
Tujuan dari uji asumsi multikolinieritas adalah menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinieritas (multiko) (Santoso, 2004, p.203). Beberapa metode untuk mengetahui adanya multikolinieritas :
• Persamaan varian inflasi jika memiliki nilai yang semakin besar maka menunjukkan multikolinieritasnya akan lebih sederhana. Dan batasan secara pasti seberapa besar nilainya tidak ada ketentuan, ada yang mengatakan jika nilai faktor varian inflasi lebih dari 10, maka multikolinieritasnya adalah sebuah masalah, sedangkan lain ada yang membatasi 4 atau 5.
• Determinan matriks dapat juga digunakan sebagai detektor terjadinya multikolinieritas, nilai determinan matriks yang semakin kecil, maka nilai multikolinieritasnya akan semakin besar.
• Nilai Eigenvalue dapat juga digunakan sebagai detektor dalam permasalahan multikolinieritas. Pendeteksian dilakukan dengan melihat apabila terdapat nilai Eigenvalue sejumlah satu atau lebih yang mendekati nol memberikan informasi bahwa multikolinieritas ada.
• Parameter lain yang digunakan antara lain apabila pengujian F adalah nyata tetapi pengujian koefisien regresi tidak nyata secara individu, maka dapat dideteksi mungkin multikolinieritasnya menjadi ada.
Langkah-langkah uji asumsi regresi multikolinieritas yaitu :
• Data pengamatan yang sudah dimasukkan dalam data editor pada SPSS dilakukan analisa dengan menggunakan menu Analyze, kemudian memilih regression.
• Setelah memasukkan variabel yang akan dianalisa pada kolom dependent sebagai variabel tetap terikat dan independent sebagai variabel bebas, kemudian masuk pada menu Statistik untuk melakukan uji tambahan.
• Pada prosedur Statistik memilih menu collinierity diagnostics untuk melakukan analisa multikolinieritas.
b) Normalitas
Menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2004, p.212).
Langkah-langkah uji asumsi normalitas :
• Data pengamatan yang sudah dimasukkan dalam data editor pada SPSS dilakukan analisa dengan menggunakan menu Analyze, kemudian memilih regression.
• Setelah memasukkan variabel yang akan dianalisa pada kolom dependent sebagai variabel tetap terikat dan independent sebagai variabel bebas, kemudian masuk pada menu Plots untuk melakukan uji tambahan.
• Pada menu Plots aktifkan kotak pilihan normal probability plot dan menekan tombol OK untuk melakukan proses analisa data.
6. Analisa Regresi (Reggression Analisis)
Pada analisa regresi ini akan dicari seberapa besar pengaruh sebuah variabel pada variabel yang lain. Penelitian ini akan melihat hubungan antara credibility (kredibilitas), relevance (kecocokan) dan differentiation (diferensiasi) yang dimiliki oleh brand model Panasonic terhadap brand awareness produk televisi Panasonic Dian Series. Dengan demikian maka penelitian ini menggunakan model regresi berganda. Sebuah model regresi yang dapat menggambarkan hubungan tersebut adalah :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3
Dimana :
Y = Brand awareness terhadap produk televisi Panasonic Dian Series X1 = Kredibilitas (credibility) brand model Panasonic
X2 = Relevansi (relevance) brand model Panasonic
X3 = Diferensiasi (differentiation) brand model Panasonic
Variabel Y merupakan variabel terikat atau dependent sedangkan X1, X2 dan X3 merupakan variabel bebas atau independent.
Langkah-langkah analisis data dengan menggunakan metode regresi berganda:
a) Data pengamatan yang sudah diperoleh dari lapangan dimasukkan dalam data editor SPSS
b) Data kemudian diproses dengan menggunakan menu analyze regression dan memasukkan variabel-variabel data pada kolom-kolom yang tersedia (variabel terikat pada kolom variabel dependent dan variabel bebas pada kolom variabel independent).
c) Setelah semua data telah dimasukkan dan diproses oleh SPSS maka akan muncul output (tampilan) berupa tabel-tabel yaitu desciptive statistics, correlations, variables entered/removed, model summary, anova dan coefficients yang kemudian dianalisa lebih lanjut oleh peneliti.