• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding the 3 rd Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri Vol.3 No.1 Tahun 2021 Hal : eissn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prosiding the 3 rd Seminar Nasional ADPI Mengabdi Untuk Negeri Vol.3 No.1 Tahun 2021 Hal : eissn :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENYULUHAN NAPZA PADA REMAJA KELURAHAN SEI ENAM Mira Agusthia1, Evi Yulianti2, Dian Kartika Sari3, Sumiyati4,

Tatarina5

1,2,3,4,5 Prodi Ners, STIKES Awal Bros Batam

Email: agusthiamira@gmail.com, evikelana23@gmail.com, diandayat35@gmail.com, sumiyati170879@gmail.com, Tatarina1980@gmail.com

ABSTRACT

Drug abuse is the use of drugs that are not used for medicinal purposes in excessive amounts, regularly and for a long time, causing physical health problems as well as disturbances in their behavior and social life. Drug abuse is widespread in various parts of the world. In Indonesia, the level of drug abuse always increases every year. It is known that the majority of those who abuse drugs are students and college students. it can be interpreted that the role of adolescents as potential human resources, as the successor of this nation cannot function optimally due to some who abuse drugs. The Aim Of This education program is to provide counseling to students, provide an overview of drugs and the consequences of drug abuse and provide motivations for adolescent students to always think and behave positively. This educational method is counseling with education about drug abuse in adolescents and the effects of drug use on adolescents. Community service activity with the title "Education related to the risk of drug abuse for adolescents in Sungai Six Village" was carried out on May 8, 2021 at 09.30 - 10.30 in Sungai Six Village. The total number of participants who took part in the counseling was 7 people. The results we get by carrying out community service activities, especially at school age can prevent the nation's future children from consuming illegal drugs. Early control is better than the future and the ideals of the nation's children are damaged because of illegal drug

Keyword : NAPZA, Abuse, Youth

ABSTRAK

Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan NAPZA yang digunakan bukan untuk tujuan pengobatan dengan jumlah berlebih, teratur dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik serta gangguan pada perilaku dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan obat terjadi secara luas di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, tingkat penyalahgunaan obat-obatan terlarang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Diketahui bahwa sebagian besar yang melakukan

(2)

penyalahgunaan obat -obat terlarang adalah pelajar dan mahasiswa. Bisa diartikan bahwa peran remaja sebagai sumber daya manusia yang potensial, sebagai penerus bangsa ini tidak bisa berfungsi secara maksimal yang diakibatkan adanya beberapa yang melakukan penyalahgunaan narkoba. Tujuan dari program edukasi ini adalah memberikan penyuluhan kepada para pelajar, memberikan gambaran tentang NAPZA dan akibat dari penyalahgunaan NAPZA serta memberikan motivasi-motivasi kepada para pelajar remaja agar selalu berfikir dan berperilaku positif. Metode edukasi ini adalah penyuluhan dengan edukasi mengenai penyalahgunaan NAPZA pada remaja dan efek penggunaan NAPZA pada remaja. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Edukasi terkait resiko penyalahgunaan NAPZA bagi remaja Kelurahan Sungai Enam” dilaksanakan pada tanggal 08 Mei 2021 pada pukul 09.30 – 10.30 di Kelurahan Sungai Enam. Total peserta yangg mengikuti penyuluhan berjumlah 7 orang. Hasil yang kita dapatkan dengan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut , utamanya pada usia sekolah dapat mencegah anak-anak penerus bangsa mengkonsumsi obat terlarang.

Pengendalian dini lebih baik daripada masa depan dan cita-cita anak bangsa rusak karena obat terlarang.

Kata Kunci : NAPZA, Penyalahgunaan, Remaja.

PENDAHULUAN

Penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan NAPZA yang digunakan bukan untuk tujuan pengobatan dengan jumlah berlebih, teratur dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik serta gangguan pada perilaku dan kehidupan sosialnya (Martono dan Joewana, 2018).

Laporan Tahunan Badan Narkotika Nasional (BNN) memperlihatkan terjadinya peningkatan kasus-kasus penyalahgunaan NAPZA. Tahun 2016 tercatat 40-50 orang per hari dan tahun 2017 naik menjadi 57 orang perhari kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesia dan menyebabkan kematian. Provinsi Jawa Tengah sepanjang tahun 2017 merupakan salah satu Provinsi dengan angka penggunaan Narkoba yang cukup tinggi. Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh BNNP yang dipaparkan dalam portal berita online kompas (2017) bahwa ada sekitar 1,9%

penduduk Jawa Tengah tercatat mengkonsumsi Narkoba. Hasil survey tahun 2017 di Jawa Tengah menunjukkan bahwa terdapat 500 ribu penduduk terlibat penyalahgunaan obat-obat terlarang tersebut. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada sepuluh Kota atau Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang termasuk rawan peredaran NAPZA, yaitu Kota Semarang, Solo, Kabupaten Banyumas, Cilacap, Magelang, Sragen, Jepara, Batang, Pemalang dan Wonosobo.

(3)

World Drugs Reports 2018 yang diterbitkan United Nations Office on Drugs menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 % dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Sementara di Indonesia, BNN selaku focal point di bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) mengantongi angka penyalahgunaan narkoba tahun 2017 sebanyak 3.376.115 orang pada rentang usia 10-59 tahun.

Sedangkan angka penyalahgunaan Narkoba di kalangan pelajar di tahun 2018 (dari 13 ibukota provinsi di Indonesia ) mencapai angka 2,29 juta orang. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15- 35 tahun atau generasi milenial (BNN, 2019).

Edukasi atau disebut juga dengan pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoadmojo, 2018).

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengerti atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka, dan kesehatan orang lain (Notoatmodjo, 2018). Pendidikan kesehatan merupakan salah satu metode untuk mencegah penyalahgunaan NAPZA yang mempunyai peranan penting dalam memberikan pengetahuan kepada remaja tentang NAPZA. Dalam pemberian pendidikan dan promosi kesehatan, diperlukan adanya media atau alat bantu dalam memudahkan penyampaian materi yang akan disampaikan kepada audiens. Alat bantu pendidikan adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan. Alat bantu ini sering disebut dengan alat peraga karena berfungsi memperagakan sesuatu di dalam proses pendidikan (Notoatmodjo, 2018).

Pemahaman remaja akan peningnya edukasi dalam penyalahgunaan NAPZA masih kurang, mengingat minimnya pengetahuan yang di dapatkan oleh remaja di RT 05 RW 01 Kelurahan Sungai Enam. Hal ini pun dapat terjadi karena kurangnya program maupun sistem pendukung dari tenaga kesehatan di wilayah. Kelurahan Sungai Enam Kecamatan Bintan Timur. Tingkat pendidikan masyarakat sebagian besar SD dan SMA sederajat. Kelurahan Sungai Enam terdiri atas 4 RW, 13 RT dan jumlah penduduk sekitar 2695 Jiwa

METODE

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari tiga tahapan pelaksanaan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap persiapan dilakukan dengan berdiskusi dengan pemegang program Promosi Kesehatan di UPT Puskesmas Sungai Enam, survei tempat dan

(4)

meminta izin dari Lurah Kelurahan Sungai Enam dan penyusunan materi penyuluhan dalam bentuk power point dan leaflet yang menarik dan informatif serta pembagian pamflet untuk dibawa pulang.

Kegiatan ini dilakukan pada hari Sabtu, 08 Mei 2021 di Kantor Kelurahan Sungai Enam. Tahap pelaksanaan kegiatan dilakukan yaitu tahap pertama tim pelaksana berkoordinasi dengan kader posyandu dan ketua RW untuk mengkoordinir kelompok masyarakat agar berkumpul bersama di Kantor Kelurahan Sungai Enam, tahap kedua tim pelaksana memperkenalkan diri bersama kepada kelompok masyarakat beserta keluarga dan menjelaskan tujuan kegiatan, pemaparan materi selama 30 menit mengenai edukasi penyalahgunaan NAPZA bagi remaja dan Evaluasi dengan mengadakan sesi diskusi dua arah antara pemberi materi dengan audiensi. Menilai pemahaman dari kelompok masyarakat terhadap informasi yang diperoleh. Pelaksanaan dilakukan dengan pemaparan materi menggunakan powerpoint disertai penjelasan lisan dan pembagian leaflet. Penyuluhan juga dilakukan secara interaktif agar peserta penyuluhan tidak bosan. Tahap ketiga evaluasi dilakukan dengan penilaian dimana waktu penilaian dilakukan selama dan sesudah penyuluhan dan cara penilaian mMenanyakan secara spontan terhadap peserta penyuluhan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya beserta dengan solusi yang ditawarkan dalam mengatasi masalah tersebut maka tim melaksanakan kegiatan Edukasi Pada Penyakit Hipertensi Di Kelurahan Sei Enam. Kegiatan penyuluhan tentang “Edukasi penyalahgunaan NAPZA pada remaja di kelurahan Sungai Enam”. Dua orang mahasiswa ners menjadi pemberi materi dan satu orang menjadi fasilitator, dokumentasi serta time keeper. Kegiatan penyuluhan ini didampingi oleh perwakilan dari UPT Puskesmas Sungai Enam, kader posyandu. Peserta yang hadir adalah warga Kelurahan Sunga Enam. Pelaksanaan kegiatan dimulai pada pukul 09.30 WIB. Saat pelaksanaan kegiatan, tim penyuluh datang pukul 07.30 WIB. Sesampainya di lokasi kegiatan, kami diterima langsung oleh perwakilan Puskesmas Sungai Enam dan ketua RW 01 RT 05 Kelurahan Sungai Enam. Kemudian tim penyuluh melakukan persiapan di Kantor Kelurahan Sungai Enam yang digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan.

Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA terjadi di kalangan remaja, padahal remaja merupakan usia produktif dalam suatu siklus kehidupan. Remaja usia-usia produktif itu akan menjadi generasi penerus bangsa sehingga harus diarahkan dan dibimbing supaya jangan sampai mereka terperangkap dalam penyalahgunaan narkoba yang akan merusak bangsa ini. Siswa-siswa SMP dan SMA/SMK merupakan sekumpulan remaja yang rawan terjadi hal tersebut.. Materi penyuluhan diikuti oleh para remaja dengan pemilihan dilakukan mengingat protocol kesehatan COVID 19.

(5)

Untuk melihat sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi yang disampaikan maka acara tersebut divariasi dengan beberapa games dan diberikan beberapa cinderamata. Hasil dari variasi- variasi dalam acara tersebut membuat para remaja menjadi lebih fokus kembali terhadap apa yang disampaikan dan mereka akan lebih mudah untuk mengingatnya. Kegiatan pendidikan kesehatan seperti ini dengan topik terkait penyalahgunaan NAPZA penting sekali untuk dilaksanakan dan secara continue dengan berbagai metode. Harapannya dengan kita melaksanakan kegiatan penkes tersebut, utamanya pada usia sekolah dapat mencegah generasi penerus bangsa melakukan penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Pengendalian dini akan lebih baik dari pada masa depan dan cita-cita anak bangsa rusak karena obat terlarang

Gambar 1. Pemberian Edukasi Penyakit napza pada remaja yang informatif melalui media power point dan leaflet kepada peserta di Kelurahan Sungai Enam Kecamatan Bintan Timur

KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan ini dilaksanakan dengan hasil yang baik dan responsif dari peserta yakni warga RW 01 RT 05.

Proses persiapan hingga pelaksanaan kegiatan penyuluhan berjalan lancar dibantu oleh pihak puskesmas. hampir sebagian besar remaja Kelurahan Sungai Enam memiliki pengetahuan yang baik mengenai NAPZA, golongan- golongannya, cara penggunaan dan bahaya yang ditimbulkan dari penyalahgunaan zat-zat tersebut. Umumnya remaja memperoleh informasi mengenai NAPZA dari berbagai sumber di lingkungan sekitar mereka yaitu orangtua, guru, teman dan media. Pengetahuan tentang NAPZA dan penyalahgunaannya akan mengarahkan remaja untuk tidak pernah menggunakan bahkan mencoba zat berbahaya tersebut serta bersikap menolak ajakan teman maupun pengaruh lingkungan untuk menggunakannya. Dengan demikian menjadi sangat penting bagi semua pihak baik sekolah maupun orang tua untuk terus memberikan pengarahan yang baik mengenai bahayanya penyalahgunaan NAPZA bagi masa depan remaja Berdasarkan hal tersebut dapat diperoleh beberapa

(6)

saran yakni Masyarakat mengingat begitu besarnya bahaya yang dapat ditimbulkan akibat penyalahgunaan NAPZA baik secara fisik dan psikis, dengan demikian upaya pencegahan harus dilakukan sejak awal dengan meningkatkan pengetahuan remaja mengenai bahaya NAPZA melalui pendidikan di sekolah, keluarga maupun lingkungan masyarakat sehingga dapat meminimalisir penyalahgunaan penggunaan NAPZA

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih yang sebesar-besar nya penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pelaksanaan Pengabdian Kepada masyarakat Kelurahan Sungai Enam dan Pimpinan STIKes Awal Bros Batam. yang telah memberikan motivasi, saran, bimbingan, fasilitas dan dan dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Harapan kami, kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dikembangkan menjadi pengabdian berskala luas dan komprehensif, sehingga hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. (2017). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis (edisirevisi, 2010).

Jakarta: PT Rineka Cipta. 2017.

Arikunto, (2018). Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta:

Rineka Cipta.

Amran, Yuli. (2018). Pengolahan dan Analisis Data Statistic di Bidang Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

World Health Organization. (2018). Report of The International Narcotics Control Board for 2012.

Notoatmodjo, S. (2018). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta

Ismarizha, Adelia (2015) Persepsi tentang NAPZA dalam Penyalahgunaan NAPZA pada

(7)

Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat E-Jurnal

Hidayati, Eni & Firdaus, Anga Mahardia (2018) Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap Penggunaan NAPZA di Sekolah Menengah di Kota Semarang. Jurnal Keperawwatan Volume 6 Rokhmah, Dewi & Nafikadini, Iken (2014) The Phenomenon of Substance Abuse amon. Jurnal Kesehatan Masyarakat

Kurniawaty E. Perilaku Penyalahgunaan Narkoba Pada Remaja Medan. Skripsi. Sumatra Utara;

2012

Musbikin I. Mengatasi Kenakalan Siswa Remaja. Pekanbaru : Zanafa Publishng: 2013

Gambar

Gambar 1. Pemberian Edukasi Penyakit napza pada remaja yang informatif melalui media  power point dan leaflet kepada peserta di Kelurahan Sungai Enam Kecamatan Bintan Timur

Referensi

Dokumen terkait

Pada  bagian  sebelumnya  telah  dibahas  bahwa  benda  dapat  bergerak  karena  adanya gaya yang berupa tarikan atau dorongan. Ember yang terikat dengan  tali 

THE FIRST SEMINAR NASIONAL WEBINAR ADPI MENGABDI UNTUK NEGERI ASOSIASI DOSEN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

Oleh karena itu indikator–indikator kinerja dan target tahunan yang digunakan dalam pembuatan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) untuk tahun 2015 ini

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16/PERMEN-KP/2014 tentang Pengelolaan Satuan Kerja Inaktif di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita

Mengingat masalah yang tercangkup dalam penelitian ini sangat luas, maka dibatasinya sebagai berikut objek penelitian adalah sistem pencatatan, perhitungan,

Kalau misalnya tadi malam sampai jam 12 malam seorang anggota masih minta konfirmasi keikutsertaan rombongan presiden itu yang menulis surat adalah sesjen, tidak perlu

Melaksanakan Program kegiatan pembangunan insfrastruktur yang lebih baik Rencana Kerja merupakan proses yang beroreantasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 s/d

Dari latar belakang yang diutarakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan