• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kesesuaian Ruang Publik di Kota Surakarta dengan Konsep Livable City.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Kesesuaian Ruang Publik di Kota Surakarta dengan Konsep Livable City."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

TINGKAT KESESUAIAN RUANG PUBLIK DI KOTA SURAKARTA

DENGAN KONSEP LIVABLE CITY

Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Oleh: IFNI FARIDA

I0612024

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)

iii ABSTRAK

Perkembangan penduduk perkotaan di Indonesia yang semakin pesat dewasa ini, tentunya

akan menyebabkan dampak bagi kota itu sendiri, termasuk dalam hal penurunan kualitas

lingkungan. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat akan kota yang nyaman dan layak huni

semakin tinggi, yang dikenal dengan konsep livable city. Salah satu prinsip penting dalam

konsep ini adalah ketersediaan ruang publik sebagai tempat bersosialisasi dan berinteraksi.

Kota Surakarta, dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir, sedang aktif menggalakkan penyediaan

ruang terbuka hijau publik, sebagai salah satu ruang publik, yang dibuktikan dengan

meningkatnya luas ruang terbuka hijau publik menjadi 23,16% pada tahun 2016. Dalam

penelitian bertajuk Indonesia Most Livable City Index, Kota Surakarta memiliki livable city

index mencapai 69,38%, di atas rata-rata nasional. Permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana tingkat kesesuaian ruang publik di Kota Surakarta dengan konsep livable city?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian ruang publik di Kota Surakarta

dengan konsep livable city, yang mencakup beberapa komponen, antara lain: ketersediaan,

jangkauan, aksesibilitas, kenyamanan, fasilitas, serta kegiatan penunjang. Metode dalam

penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian deduktif serta teknik analisis skoring.

Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa tingkat kesesuaian ruang publik di Kota

Surakarta dengan konsep livable city termasuk ke dalam kategori tingkat kesesuaian sedang.

Meskipun demikian, masih diperlukan peningkatan dalam beberapa komponen ruang publik

di Kota Surakarta yang nilainya masih rendah, untuk mewujudkan ruang publik di Kota

Surakarta sesuai konsep livable city.

(4)

iv ABSTRACT

Development of the urban population in Indonesia that growing rapidly these days, of course

will cause impacts for the city itself, including in terms of environmental degradation.

Therefore, society needs of a comfortable and livable city is getting higher, which is known as

the concept of livable city. One of the key principles of the concept of livable city is the

availability of public space as a place to socialize and interact. Surakarta, within 5 (five)

years, being actively promote provision of public green space, as one of the public space, as

evidenced by the increase of public green space area 23,16% in 2016. In a study titled

Indonesia Most Livable City Index, Surakarta has a livable city index reached 69,38% above

the national average. The problem in this research is how the level of conformity of the public

space in Surakarta with the concept of livable city? This study aims to determine the level of

conformity of the public space in Surakarta with the concept of livable city, which covers

several components, including: availability, coverage, accessibility, comfort, amenity, and

supporting activity. The method in this study using deductive research approach and scoring

analysis technique. Based on the analysis, it can be seen that the level of conformity of the

public space in Surakarta with the concept of livable city included into the category of

medium-level conformity. Nonetheless, it needs improvement in some components of public

space in Surakarta whose value is still low, in order to realize the public space in Surakarta

according to the concept of livable city.

(5)

v KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan, atas segala berkat, rahmat, dan

karunia yang telah diberikanNya, Tugas Akhir yang berjudul “Tingkat Kesesuaian Ruang

Publik di Kota Surakarta dengan Konsep Livable City” dapat penulis selesaikan dengan baik.

Penyusunan tugas akhir ini tentunya tidak lepas dari peran berbagai pihak yang sudah

membantu dan melancarkan dengan memberikan masukan, arahan, dorongan, bantuan teknis,

serta motivasi yang membuat penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini. Ucapan terima

kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak, Ibuk, dan Adek tersayang yang selalu memberikan doa, dukungan, serta kesabaran

tiada henti.

2. Bapak Ir. Soedwiwahjono, M.T. selaku Kepala Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Kota Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Ir. Galing Yudana, M.T. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan, serta pemikiran dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

4. Ibu Erma Fitria Rini, S.T, M.T. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu untuk berdiskusi, memberikan masukan dan dukungan hingga terselesaikannya

tugas akhir ini.

5. Ibu Isti Andini, S.T., M.T. yang pernah menjadi dosen pembimbing atas motivasi dan

kepercayaannya kepada penulis sehingga dapat terus maju dalam proses penyusunan tugas

akhir ini.

6. Ibu Winny Astuti, M.Sc, Ph.D dan Ibu Ir. Ana Hardiana, M.T selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan yang membangun dalam penyempurnaan penulisan tugas

akhir ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membagikan ilmunya.

8. Bapak dan Ibu pegawai dari DKP, Dishubkominfo, BPS, Kecamatan, dan Kelurahan Kota

Surakarta yang telah membantu dalam perolehan data, serta seluruh pengguna ruang

publik yang ikut andil dalam memberikan informasi dalam penelitian ini.

9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Angkatan 2012 atas segala motivasi, semangat, kerjasama, dan kebersamaannya selama

lebih dari empat tahun ini.

10.Teman-teman Kos Barokah yang telah menemani penulis berbagi suka duka di tanah

rantau, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang

(6)

vi

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan

tugas akhir ini. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan demi kesempurnaan tugas

akhir ini. Demikian penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat

dalam menambah pengetahuan bagi penulis sendiri maupun bagi pembaca.

Surakarta, 4 Januari 2017

(7)

vii

1.4.1. Ruang Lingkup Wilayah ... 4

1.4.2. Ruang Lingkup Substansi ... 5

1.4.3. Ruang Lingkup Waktu... 6

1.5. Posisi Penelitian ... 6

1.5.1. Posisi Penelitian Terkait Ranah Perencanaan Wilayah dan Kota ... 6

1.5.2. Posisi Penelitian Terkait Penelitian Sejenis ... 7

1.6. Manfaat Penelitian ... 8

1.6.1. Manfaat Teoritis ... 8

1.6.2. Manfaat Praktis ... 8

1.7. Alur Penelitian ... 8

1.8. Sistematika Penulisan ... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Livable City ... 11

2.1.1. Pengertian Livable City ... 11

2.1.2. Pinsip Livable City... 13

2.2. Ruang Publik ... 17

2.2.1. Pengertian Ruang Publik ... 17

2.2.2. Fungsi Ruang Publik ... 18

2.2.3. Tipologi Ruang Publik... 20

2.2.4. Penyediaan Ruang Publik ... 23

2.2.5. Ruang Publik dalam Konsep Livable City ... 26

2.3. Variabel Penelitian ... 34

2.4. Kerangka Pikir ... 38

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 40

3.2. Kerangka Rancangan Penelitian ... 40

3.3. Variabel Penelitian dan Indikator ... 43

3.4. Kebutuhan Data ... 52

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.6. Teknik Sampling... 54

3.7. Teknik Analisis Data ... 57

(8)

viii

4.2. Gambaran Komponen Ruang Publik di Kota Surakarta ... 60

4.2.1. Ketersediaan Ruang Publik ... 61

4.2.2. Jangkauan Ruang Publik ... 68

4.2.3. Aksesibilitas Ruang Publik ... 75

4.2.4. Kenyamanan Ruang Publik ... 86

4.2.5. Fasilitas Ruang Publik ... 88

4.2.6. Aktivitas Penunjang Ruang Publik ... 91

4.3. Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Komponen Ruang Publik dengan Konsep Livable City di Kota Surakarta ... 92

4.4. Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Ruang Publik di Kota Surakarta dengan Konsep Livable City... 95

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Tingkat Kesesuaian Komponen Ruang Publik dalam Konsep Livable City di Kota Surakarta ... 97

5.1.1. Ketersediaan Ruang Publik ... 97

5.1.2. Jangkauan Ruang Publik ... 100

5.1.3. Aksesibilitas Ruang Publik ... 101

5.1.4. Kenyamanan Ruang Publik ... 103

5.1.5. Fasilitas Ruang Publik ... 104

5.1.6. Aktivitas Penunjang Ruang Publik ... 106

5.2. Tingkat Kesesuaian Ruang Publik di Kota Surakarta dengan Konsep Livable City ... 107

BAB 6 PENUTUP 6.1. Kesimpulan ... 108

6.2. Rekomendasi ... 110

(9)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Ruang Lingkup Wilayah Penelitian ... 5

Gambar 1.2 Posisi Penelitian Terkait Ranah Perencanaan Wilayah dan Kota ... 6

Gambar 1.3 Alur Penelitian ... 9

Gambar 2.1 Ruang Publik dalam Mewujudkan Livable City ... 29

Gambar 2.2 Kualitas Ruang Publik dalam Mewujudkan Livable City ... 31

Gambar 2.3 Kerangka Pikir ... 39

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 42

Gambar 3.2 Kerangka Analisis... 59

Gambar 4.1 Skema Tingkat Kesesuaian Pemenuhan Jumlah Ruang Publik Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 65

Gambar 4.2 Skema Tingkat Kesesuaian Pemenuhan Luas Ruang Publik Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 68

Gambar 4.3 Peta Persebaran Ruang Publik Kota Surakarta ... 69

Gambar 4.4 Photo Mapping Lokasi Ruang Publik di Kota Surakarta ... 70

Gambar 4.5 Peta Jangkauan Taman Kota Surakarta ... 72

Gambar 4.6 Peta Jangkauan Lapangan Kota Surakarta... 73

Gambar 4.7 Skema Tingkat Kesesuaian Jangkauan Ruang Publik Berdasarkan Standar Jangkauan Pelayanan ... 74

Gambar 4.8 Peta Rute Trayek Transportasi Umum Kota Surakarta ... 77

Gambar 4.9 Peta Persebaran Halte Kota Surakarta ... 78

Gambar 4.10 Peta Jangkauan Rute Trayek Transportasi Umum Kota Surakarta ... 80

Gambar 4.11 Peta Jangkauan Halte Kota Surakarta ... 81

Gambar 4.12 Skema Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Transportasi Umum dan Tempat Transit ... 82

Gambar 4.13 Jalur Pejalan Kaki di Ruang Publik ... 85

Gambar 4.14 Skema Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Jalur Pejalan Kaki ... 86

Gambar 4.15 Diagram Kenyamanan Lingkungan Ruang Publik ... 87

Gambar 4.16 Skema Tingkat Kesesuaian Kenyamanan Lingkungan Ruang Publik ... 87

Gambar 4.17 Skema Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Fasilitas Penunjang Ruang Publik .. 89

Gambar 4.18 Photo Mapping Fasilitas Ruang Publik di Kota Surakarta ... 90

Gambar 4.19 Skema Tingkat Kesesuaian Pengadaan Aktivitas Penunjang di Ruang Publik 92 Gambar 4.20 Skema Tingkat Kesesuaian Ruang Publik di Kota Surakarta dengan Konsep Livable City... 95

(10)

x DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Posisi Penelitian Terkait Penelitian Sejenis ... 7

Tabel 2.1 Sintesis Pengertian Livable City ... 12

Tabel 2.2 Metafora Livable City sebagai Organisme Hidup ... 14

Tabel 2.3 Sintesis Prinsip Livable City ... 16

Tabel 2.4 Sintesis Pengertian Ruang Publik ... 18

Tabel 2.5 Sintesis Fungsi Ruang Publik ... 19

Tabel 2.6 Sintesis Tipologi Ruang Publik ... 22

Tabel 2.7 Penyediaan RTH Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 25

Tabel 2.8 Penyediaan RTNH Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 26

Tabel 2.9 Sintesis Ruang Publik dalam Konsep Livable City ... 32

Tabel 2.10 Perumusan Tipologi Ruang Publik ... 33

Tabel 2.11 Definisi Operasional Variabel ... 34

Tabel 2.12 Indikator Penelitian... 38

Tabel 3.1 Parameter Pemenuhan Jumlah Ruang Publik Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 44

Tabel 3.2 Parameter Pemenuhan Luas Ruang Publik Berdasarkan Jumlah Penduduk ... 45

Tabel 3.3 Parameter Jangkauan Ruang Publik Berdasarkan Standar Jangkauan Pelayanan ... 46

Tabel 3.4 Parameter Ketersediaan Transportasi Umum dan Tempat Transit Menuju Ruang Publik ... 47

Tabel 3.5 Parameter Ketersediaan Jalur Pejalan Kaki ... 47

Tabel 3.6 Parameter Kenyamanan Lingkungan Ruang Publik ... 48

Tabel 3.7 Parameter Ketersediaan Fasilitas Penunjang Ruang Publik ... 49

Tabel 3.8 Parameter Pengadaan Aktivitas Penunjang di Ruang Publik ... 50

Tabel 3.9 Variabel Penelitian dan Indikator ... 51

Tabel 3.10 Kebutuhan Data ... 52

Tabel 3.11 Jumlah Ruang Publik di Kota Surakarta... 56

Tabel 3.12 Distribusi Sampel ... 56

Tabel 3.13 Penilaian Parameter Tiap Variabel ... 57

Tabel 4.1 Persebaran Taman di Kota Surakarta ... 61

Tabel 4.2 Persebaran Lapangan di Kota Surakarta ... 62

Tabel 4.3 Persebaran Alun-Alun di Kota Surakarta ... 63

Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Per Kecamatan di Kota Surakarta ... 63

Tabel 4.5 Jumlah Taman Minimal dan Tersedia di Kota Surakarta ... 63

Tabel 4.6 Jumlah Lapangan Minimal dan Tersedia di Kota Surakarta ... 64

Tabel 4.7 Jumlah Alun-Alun Minimal dan Tersedia di Kota Surakarta ... 64

Tabel 4.8 Luas Ruang Publik di Kota Surakarta ... 66

Tabel 4.9 Luas Taman Minimal dan Tersedia di Kota Surakarta ... 67

Tabel 4.10 Luas Lapangan Minimal dan Tersedia di Kota Surakarta ... 67

Tabel 4.11 Luas Alun-Alun Minimal dan Tersedia di Kota Surakarta... 68

Tabel 4.12 Rute Trayek Transportasi Umum Kota Surakarta ... 76

Tabel 4.13 Ketersediaan Jalur Pejalan Kaki di Ruang Publik ... 84

Tabel 4.14 Hasil Penilaian Kuesioner terhadap Kenyamanan Lingkungan Ruang Publik ... 86

Tabel 4.15 Hasil Penilaian Kuesioner terhadap Ketersediaan Fasilitas Ruang Publik... 88

Tabel 4.16 Aktivitas Penunjang Ruang Publik Kota Surakarta ... 91

Tabel 4.17 Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Ketersediaan Ruang Publik ... 92

Tabel 4.18 Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Jangkauan Ruang Publik ... 93

Tabel 4.19 Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Aksesibilitas Ruang Publik ... 93

Tabel 4.20 Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Kenyamanan Ruang Publik ... 94

Tabel 4.21 Analisis Skoring Tingkat Kesesuaian Fasilitas Ruang Publik... 94

(11)

xi

Referensi

Dokumen terkait

dan sulitnya perekonomian yang dialami masyarakat pendatang maupun penduduk asli Sulawesi Utara yang memilih statistik usaha di sektor informal dengan modal yang

Untuk kebutuhan tersebut dibuatlah aplikasi untuk mencari kumpulan kata dasar yang sesuai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari dokumen berbahasa

penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri. 1) Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui determinan penggunaan SIPKD di lingkungan Setda Jawa Tengah dengan menggunakan pendekatan teori TAM untuk menguji Perceived

Jadi, madrasah ialah tempat pendidikan yang telah diatur sebagai sekolah dan memuat pendidikan dan ilmu pengetahuan agama Islam menjadi pokok pengajarannya. 8

Kondisi ini juga dapat dilihat dari peta pemodelan arus (Gambar 3), dimana arus bergerak ke arah barat dan barat laut, sehingga nilai konsentrasi fosfat di stasiun 5, 6 dan 10

server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan

Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten Buleleng” penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti