• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SMP NEGERI1 KUALUH SELATAN LABUHANBATU UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SMP NEGERI1 KUALUH SELATAN LABUHANBATU UTARA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

KEPEMIMPINAN SITUASIONAL KEPALA SEKOLAH

DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJARPESERTA

DIDIKPADASMP NEGERI I KUALUH SELATAN

LABUHANBATU UTARA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi PersyaratanGunaMemperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi

Administrasi Pendidikan

oleh :

DEDI AKSARIS ARIEF

NIM: 081188130059

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ABSTRACT

DEDI AKSARIS ARIEF. Situational Leadership of Principal in Improving Student’s achievement SMP Negeri 1 Kualuh Selatan LabuhanBatu Utara. Medan. 2011. Graduated program state University of Medan. September 2011.

The question in this study were: (1) How was situational

leadership of principal made school planning at SMP Negeri 1 Kualuh

Selatan?, (2) How was the situational leadership of principal managed

the learning at SMP Negeri 1 Kualuh Selatan?, (3) How was the

situational leadership of principal increased student’s achievement at

SMP Negeri 1 Kualuh Selatan?

The aims of this study were to know: (1) The situational

leadership of principal made school planning at SMP Negeri 1 Kualuh

Selatan – Labuhanbatu Utara, (2) The character situational leadership of

principal managed learning at SMP Negeri 1 Kualuh Selatan,

LabuhanBatu Utara, (3) Situational leadership of principal increased

student’s achievement at SMP Negeri 1 Kualuh Selatan LabuhanBatu

Utara.

The method of this study used qualitative research design by using

triangulation technique. Data were collected through interview,

observation and documatitation study.

(3)

ABSTRAK

DEDI AKSARIS ARIEF. Kepemimpinan SituasionalKepala SekolahDalammeningkatkanPrestasiBelajarPesertaDidikPadaSMPNegeri 1 Kualuh SelatanLabuhanbatu Utara. Medan 2011. Program PascasarjanaUniversitasNegeri Medan. September 2011

Pertanyaanpenelitianiniadalah : (1) Bagaimana kepemimpinan Situasionalkepala sekolah dalam menyusun rencana sekolah di SMP Negeri I Kualuh Selatan? (2) Bagaimana kepemimpinan Soituasionalkepala sekolah dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri I Kualuh Selatan? (3) Bagaimana kepemimpinan situasionalkepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP Negeri I Kualuh Selatan?

Penelitianinibertujuanuntukmengetahui: (1) Kepemimpinan situasioanlkepala sekolah dalam menyusun rencana sekolah di SMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara. (2) Karakter kepemimpinan situasionalkepala sekolah dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara. (3) Kepemimpinan situasionalkepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara.

Penelitianinidilakukandenganmenggunakanpendekatankualitatif naturalistic dengantekniktriangulasi.Data dikumpulkanmelaluiwawancara, observasi/pengamatanlapangandanstudidokumentasi.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita sampaikan kepada ALLAH SWT Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat, karunia, kesehatan dan kekuatan kepada kita sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan penulisan Tesis seperti ini. Tesis ini berjudul : Kepemimpinan SituasionalKepala SekolahDalamMeningkatkanPrestasiBelajarPesertadidikpadaSMP Negeri 1

Kualuh Selatan Labuhanbatu Utara”.

Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED). Secara umum Tesis ini bertujuan mengungkap Kepemimpinan SituasionalKepala SekolahSMP Negeri 1 Kualuh Selatan Labuhanbatu Utara,

melalui bimbingan, arahan dan sekaligus persetujuan dari Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, M.Pd sebagai Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Siman Nurhadi. M.Pd, sebagai Pembimbing II serta Bapak Prof. DR. H. Syaiful Sagala, M.Pd selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan.

Oleh sebab itu melalui Kata Pengantar ini, peneliti menyampaikan salam hormat diiringi ucapan terima kasih yang tak terhingga, kepada :

(5)

2. Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos, M.Pd, selaku Ketua Prodi Administrasi Pendidikan, sekaligus Dosen Pembimbing I

3. Bapak Prof. Dr. Siman Nurhadi. M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II 4. Bapak Prof. Dr. Sukirno, M.Pd, selaku Dosen Penguji

5. Bapak Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd.Selaku Dosen Penguji 6. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari. M.Pd, selaku Dosen Penguji,

Teristimewa sekali istri tercinta Rohida, S.Pd (Kepala SDN 112284 Labuhan Haji Labuhanbatu Utara) beserta anak-anakku Dida Reiza Pratama dan Fahira Pratiwi yang dengan tabah menunggu terselesaikannya perkuliahan ini. Akhirnya sembari menyerahkan diri kepada Allah Yang Maha Bijaksana penulis menyampaikan tesis ini kepada semua pihak semoga ada manfaatnya dikemudian hari. Amin.

Medan, 11 Pebruari 2012 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ……….. iv

ABSTRAK ………. v

KATA PENGANTAR ………... vi

DAFTAR ISI ……….. viii

DAFTAR TABEL ……….. xi

DAFTAR GAMBAR ………. xii

DAFTAR LAMPIRAN ………. xiii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. LatarBelakang ……….. 1

B. FokusPenelitian ………. 7

C. MasalahPenelitian ………. 7

D. TujuanPenelitian ……… 8

E. ManfaatPenelitian ………. 9

F. BatasanIstilah ………. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………. 11

A. DasarTeori ……… 11

1. Pengertian Kepemimpinan ……….. 12

2. Pengertian Kepemimpinan Situasional ………. 17

(7)

4.Hakikat Prestasi Belajar ………. 33

B. KerangkaKonseptual ……… 35

1. Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Dalam Menyusun Rencana Sekolah ………. 36

2.Kepemimpinan SituasionalKepala Sekolah Dalam Mengelola Pembelajaran ……… 39

3. Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi BelajarPeserta Didik ……… 41

BAB III METODE PENELITIAN ……… 44

A. MetodePenelitian ……… 44

1. SubjekPenelitian ……….. 44

2. LokasidanWaktuPenelitian ……… 44

3. PemilihanMetodePenelitian ……… 45

B. TehnikPengumpulan Data ……… 48

C. Analisis Data ………. 52

D. KeabsahanPenelitian ………. 55

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN HASIL PENELITIAN ………. 59

A. Deskripsi umum SMP Ngeeri 1 Kualuh Selatan Labuhan Batu Utara ……….. 59

1. SejarahSingkatSekolah ……….. 59

2. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas ……….. 60

(8)

4. Keadaan Sekolah ………. 75

5. Keadaan Guru ……….. 78

6. Keadaan Siswa ………. 83

B. Deskripsi Khusus Sekolah ………. 85

C. Kepemimpinan Situasional KepalaSekolah ………. 97

D. PembahasanHasilPenelitian ………. 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……… 106

A. Simpulan ……….. 106

B. Implikasi ……….. 107

C. Saran ………. 107

DAFTAR PUSTAKA ……….. 109

LAMPIRAN 1 :PedomanObservasi, DokumentasidanWawancara ………. 113

LAMPIRAN 2: CatatanLapanganObservasi ……….. 115

LAMPIRAN 3: TabelSatuanAnalisis ……… 122

LAMPIRAN 4: CatatanLapanganWawancaradenganKepalaSekolah …… 130

LAMPIRAN 5: CatatanLapanganWawancaradengan Guru ……….. 138

LAMPIRAN 6 :CatatanLapanganWawancaradengan Tata Usaha …………. 144

LAMPIRAN 7 :Profil SMP Negeri 1 Kualuh Selatan ……….. 150

LAMPIRAN 8 :StrukturOrganisasi SMP Negeri 1 Kualuh Selatan ………… 154

LAMPIRAN 9 : Program Kerja SMP Negeri 1 Kualuh Selatan ……… 164

LAMPIRAN 10 :Keadaan Guru SMP Negeri 1 Kualuh Selatan ………. 167

LAMPIRAN 11 :KeadaanSiswa SMP Negeri 1 Kualuh Selatan ………. 170

(9)

DAFTAR TABEL

NO. TABEL JUDUL TABEL HALAMAN

3.01 JadwalPelaksanaanPenelitian ………. 45 4.01 TugasPokokdanFungsiKepalaSMPNegeri 1 Kualuh Selatan ……. 64

4.02 TugasdanKewajibanWaliKelas ………. 70

4.03 TugasdanTanggungJawabKoordinatorPengelolaLaboran ……….. 72 4.04 TugasdanTanggungJawabUrusanTatausaha ………. 73 4.05 Data SaranaPrasaranaSMPNegeri 1 Kualuh Selatan ………. 77 4.06 Daftar Guru dan Pegawai SMP Negeri 1 Kualuh Selatan ... 79 4.07 Keadaan Guru SMP Negeri I Kualuh Selatan Berdasarkan Ijazah

Terakhir ……….. 80

4.08 Daftar Guru Sertifikasi/Belum Sertifikasi dan Guru yangMemiliki

NUPTK ……….. 81

(10)

DAFTAR GAMBAR

NO. GAMBAR JUDUL GAMBAR HALAMAN

3.01 Komponen Analisis Data Model Interaktif

Miles dan Huberman ... 53 4.01 Struktur Organisasi SMP Negeri I

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

NO. LAMP JUDUL LAMPIRAN HALAMAN

1. PedomanObservasi, DokumentasiDan Wawancara ……….. 113

2. CatatanLapanganObservasi ……… 115

3. Catatan LapanganWawancaraDenganKepalaSekolah (1) ……… 122

4. Catatan LapanganWawancaraDenganKepalaSekolah (2) ………. 130

5. Catatan LapanganWawancaraDengan Guru ……….. 138

6. CatatanLapanganWawancaraDenganPegawai ………. 144

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai satuan pendidikan dikatakan efektif apabila kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut memiliki kepemimpinan yang pas dan sesuai dengan keinginan sekolah dimaksud. Sebagai seorang kepala sekolah yang baik, sekolah yang dipimpinnya akan mampu memberikan wawasan pengetahuan yang berkualitas kepada siswa. Disamping itu, sekolah yang ia pimpin akan mampu berperan dan berfungsi sebagai agen pembaharuan, memberikan pelayanan, peningkatkan mutu sumber daya manusia, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat secara keseluruhan (Sutomo, 2007:35).

(13)

mendapat pendidikan yang baik, murah dan berkualitas adalah tantangan yang harus dijawab dengan arif, akurat, informatif dan aplikatif oleh kepala sekolah.

Rahman dkk. (2006:80-81) berpendapat bahwa secara teoritis seorang kepala sekolah dituntut untuk profesional agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal. Setidaknya ada delapan kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah dalam situasi yang bagaimana pun untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, antara lain:

a. Memiliki rasa tanggung jawab yang besar atas terlaksananya seluruh kegiatan yang mendukung tercapainya tujuan sekolah/pendidikan, b. Memiliki kemampuan untuk memotivasi orang untuk melaksanakan

tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan ikhlas,

c. Memiliki rasa percaya diri, keteladanan yang tinggi dan kewibawaan, d. Dapat menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat dan dapat

melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah,

e. Mampu membimbing, mengawasi dan membina bawahan (guru) sehingga masing-masing guru memperoleh tugas yang sesuai dengan keahliannya,

f. Berjiwa besar, memiliki sifat ingin tahu dan memiliki pola pikir berorientasi jauh ke depan,

g. Berani dan mampu mengatasi kesulitan, dan

h. Selalu melakukan inovasi di segala hal yang menjadi tuntutan yang perlu dimiliki oleh seorang kepala sekolah.

(14)

Siapapun kepala sekolah yang memimpin suatu sekolah apabila mampu membaca situasi dengan baik dan menguntungkan semua pihak, maka penilaian yang umum diberikan oleh guru, siswa, staf dan masyarakat sudah cukup untuk menyatakan bahwa kepala sekolah tersebut adalah kepala sekolah yang ideal.

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tanggung jawab kepala sekolah tidak hanya terbatas pada tugas internal sekolah saja tetapi juga tugas di luar sekolah yang berhubungan dan berinteraksi dengan masyarakat dan pihak orang tua murid. Untuk menghadapi berbagai pihak dengan berbagai sifat yang berbeda, maka kepala sekolah perlu memiliki kesadaran tentang adanya perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam kelompok yang dihadapi. Kepala sekolah harus mampu memimpin secara situasional dan menjadi mediator antara sekolah dengan masyarakat, dengan menyediakan waktu untuk semua pihak agar bisa berdialog dan membuat kesepakatan dan konsensus yang merefleksikan harapan-harapan masyarakat dan kepala sekolah dan pihak terhadap sekolah itu sendiri.

Saat ini fakta menunjukkan bahwa banyak faktor penghambat tercapainya kualitas kepemimpinan situasional kepala sekolah, diantaranya; proses pengangkatan kepala sekolah yang tidak transparan, seringnya pergantian kepala sekolah secara tiba-tiba dan adanya kepala sekolah kabitan tanpa melalui pelatihan atau diklat. Hal ini terungkap dari pendapat Syaiful Sagala dalam Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan “Formasi” September 2007, “Selalu ada pintu masuk yang tidak resmi

(15)

sebagai calon kepala sekolah dan selanjutnya mereka berkeinginan menjadi kepala sekolah dengan penentu kebijakan dengan syarat calon tersebut bersedia membayar sesuai kesepakatan dan audit kualitas dan profesionalisme untuk menjadi kepala sekolah belum menjadi bagian dari mekanisme pengangkatan kepala sekolah”.

Rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat kerja.

Sesuai dengan pernyataan Primuadi (2010), bahwa hasil studi terhadap 64 kepala sekolah dan 256 guru di Kabupaten Bantul terungkap bahwa ethos kerja guru lebih tinggi ketika dipimpin oleh kepala sekolah dengan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada situasi yang dialami oleh manusia. Di sisi lain kurangnya disiplin kepala sekolah dalam melakukan tugas, dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit, serta banyak faktor penghambat lainnya yang memaksakan kepala sekolah harus mempin secara situasional dalam meningkatkan kualitas pendidikan (Wahjosumidjo, 2002:67). Ini mengindikasikan bahwa untuk menjadikepala sekolah yang baik dan mampu membaca situasi diperlukan berbagai kualifikasi baik yang bersifat akademik, kepemimpinan (leadership) maupun yang bersifat non teknis serta mampu membaca keinginan dan keadaan. Faktor-faktor ini akan berimplikasi pada tinggi rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah dan juga pada mutu (input, proses, dan output) yang dihasilkan oleh sekolah yang ia pimpin.

(16)

hal yang perlu disadari bahwa menjadi kepala sekolah yang baik adalah sesuatu yang tidak mudah. Banyak hal yang harus dipahami, dipelajari, dan dikuasai. Untuk itulah diperlukan keahlian dalam memimpin (leadership).

Pilihan terhadap SMP Negeri 1 Kualuh Selatan Labuhanbatu Utara (berdasarkan data dari profil sekolah), didasarkan pada beberapa alasan antara lain : SMP Negeri 1 Kualuh Selatan adalah salah satu SMP yang cukup tua disamping beberapa SMP negeri dan swasta lain (misal : SMPN 2 Kualuh Selatan, SMPN 3 Kualuh Selatan, SMPN 4 Kualuh Selatan, SMPS Alwashliyah, SMPS Tunas Harapan, SMPS Harapan, dan beberapa Madrasah Tsanawiyah) dan sudah cukup dikenal oleh masyarakat sebagai Sekolah Menengah Pertama yang berkualitas. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kelulusan SMP ini yang tinggi. Untuk Tahun Pelajaran 2009/2010 mencapai 98,50 % dan lulusannya hampir keseluruhan masuk ke SMA Negeri yaitu SMA Negeri 1 Kualuh Selatan.

(17)

m putri (2009), Juara II Lari 100 m putri (2009), Juara III Lari 10.000 m putra (2009), dan lain-lain.

Dedikasi kepala sekolah yaitu Bangun Siregar, S.Pd cukup tinggi dengan dibuktikan sebagai Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) SMP Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sekretaris PGRI Kabupaten Labuhanbatu Utara, dan anggota majelis taklim Kualuh Selatan. Dedikasi guru-guru sekolah ini juga patut dihargai yang dibuktikan dengan tingkat kehadiran yang tinggi. Selain itu beberapa orang guru sekolah ini adalah penulis buku dan LKS yang digunakan oleh siswa SMP di Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Berdasarkan data yang penulis peroleh di Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Labuhanbatu Utara, SMP Negeri 1 Kualuh Selatan selalu menjadi pilihan pertama bagi wali murid yang ingin mendaftarkan ke SMP. Jumlah pendaftar terbanyak untuk pendaftaran siswa baru SMP di Kabupaten Labuhanbatu Utara adalah SMP Negeri 1 Kualuh Selatan.

(18)

Situasional Kepala Sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada SMP Negeri I Kualuh Selatan Labuhanbatu Utara”.

B. Fokus Penelitian

Fokus Penelitian dalam paradigma penelitian kualitatif merupakan suatu yang harus ditetapkan secara jelas dan tegas, karena keduanya berfungsi sebagai acuan untuk mengarahkan pembahasan agar lebih tajam dan lebih terarah. Selain itu fokus penelitian dapat dijadikan sebagai batasan untuk membatasi kemungkinan adanya penyimpangan yang menimbulkan ambiguitas sehingga dapat membingungkan peneliti sendiri.

Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, yang meliputi :

a. Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam menyusun rencana sekolah di SMP Negeri I Kualuh Selatan

b. Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri I Kualuh Selatan

c. Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP Negeri I Kualuh Selatan

C. Masalah Penelitian

(19)

a. Bagaimana kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam menyusun rencana sekolah di SMP Negeri I Kualuh Selatan?

b. Bagaimanakepemimpinan situasional kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri I Kualuh Selatan?

c. Bagaimanakepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMP Negeri I Kualuh Selatan?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana profesionalisme kepemimpinan Kepala Sekolah, dan secara khusus bertujuan untuk mengetahui:

a. Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam menyusun rencana sekolah di SMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara.

b. Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara.

(20)

E. Manfaat Penelitian

Dengan mendasarkan pada tujuan penelitian tersebut di atas, maka hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara ini diharapkan dapat menghasilkan dua manfaat yaitu :

1) Manfaat Teoretis. penelitian ini diharapkan sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang profesionalisme kepemimpinan kepala sekolah dan bahan masukan bagi kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinan yang profesional.

2) Manfaat Praktis, hasil penelitian ini juga diharapkan sebagai :

a. Bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memimpin sekolah agar lebih optimal sesuai dengan sumber daya yang ada di sekolah.

b. Bahan pengembangan terhadap ilmu kepemimpinan yang terus mengalami perubahan dan perkembangan.

c. Bahan bandingan dengan penelitian selanjutnya.

F. Batasan Istilah

(21)

1. Kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain agar bekerja sama melakukan tindakan atau perbuatan yang tujuannya untuk mencapai tujuan bersama.

2. Kepemimpinan situasional adalahkepemimpinan yang menganggap bahwa kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mempengaruhi orang lain agar bekerja sama melakukan tindakan atau perbuatan yang tujuannya untuk mencapai tujuan bersama.

3. Kepala sekolah adalah seorang guru yang diberi tugas tambahan karena

mempunyai kemampuan untuk memimpin sekolah dengan memberdayakan segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan.

4. Prestasi Belajar siswa adalahhasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

Berdasarkan batasan istilah di atas, maka yang dimaksud dengan judul “Kepemimpinan situasional kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar

(22)
(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pemahaman di atas, maka dapatlah di tarik kesimpulan dalam penelitian ini. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah : 1. Kepala sekolah SMP Negeri 1 Kualuh Selatan menerapkan kepemimpinan

situasional diterapkannya dalam memimpin, yakni : (1) memiliki efektifitas kepemimpinan, (2) kesiapan bawahan dalam situasi apa saja, (3) bersifat fleksibel, (4) mampu mendiagnosa situasi, (5) memiliki sportifitas kepemimpinan, (6) berkomunikasi dua arah, (7) bersifat mendukung, (8) mempermudah urusan, (9) memberi arahan yang jelas, (10) bawahan memiliki komitmen dan dukungan kepemimpinan

2. Penerapan Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah membuat guru dan pegawai bekerja dengan baik mampu bekerja dalam kondisi apa saja dan memiliki komitmen yang tinggi dalam bekerja.

(24)

B. IMPLIKASI

Persepsi terhadap kepemimpinan situasional kepala sekolahSMP Negeri I Kualuh Selatan, Labuhanbatu Utara cukup baik. Berdasarkan temuan di lapangan ternyata kepala sekolah dalam melaksanakan fungsinya sebagai manajer pendidikan di sekolah, beliau telah menentukan strategi yang baik yaitu dengan melihat situasi. Kepala sekolah beranggapan jika ingin meningkatkan prestasi belajar peserta didik, sebaiknya didahului oleh pengkajian terhadap situasi dan kondisi yang ada. Kepala sekolah dalam kapasitasnya sebagai pemimpin pendidikan yang memiliki kepemimpinan situasional akan selalu berupaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Hal itu terlihat dari kemampuan kepala sekolah dalam membaca situasi yang menuntut peningkatan kualitas tamatan tahun-tahun mendatang..

C. SARAN

Dalam kaitannya dengan kesimpulan dan implikasi di atas, peneliti menyarankan sebagai berikut :

(25)

2. Kepemimpinan situasional kepala sekolah adalah suatu proses yang melibatkan dan menyangkut seluruh stakeholder sekolah yang dilakukan secara berkesinambungan dengan mempertimbangkan keadaan, karena perubahan yang terjadi selalu dinamis serta tidak bisa diprediksi sehingga kepala sekolah maupun tenaga kependidikan harus selalu siap dihadapkan pada kondisi perubahan.

3. Upaya meningkatkan kepemimpinan situasional kepala sekolah,sebaiknya didukung semua pihak, memiliki motivasi yang jelas serta memiliki kesadaran tinggi yang lahir dari dalam dirinya sendiri untuk meningkatkan kualitas tamatannya. Motivasi dan kesadaran harus dibarengi dengan bergeloranya semangat mengabdi yang akan melahirkan visi kelembagaan maupun kemampuan konsepsional yang jelas.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah dan Cepy 2004 Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta:Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-Dasar Supervisi, Buku Pegangan Kuliah. Jakarta : Rineka Cipta

Balitbang Dikbud, 1997 Jurnal Ilmiah Kajian No. 010/III/September/1997. Jakarta:Depdikbud RI

Bass, Bernard,M. 1990 The Implications of Transacsional and Transformational Leadership for Indivisual, team, and Organizational Development, Research in Organizational Chanage and Development New York: Harper & Row

Bogdan, R. & SJ. Tylor. 1992 Pengantar Metode Penelitian Kualitatif (Terjemahan A. Khozin Affandi). Surabaya:Usaha Nasional

Bogdan R. Biklen, SK 1992 Qualitative Research for Education : An Introduction to the Theory and Methods. Boston:Allyn and Bacon

Burhanuddin. 1994 Analisis Administrasi Manajemen dan KepemimpinanPendidikan Jakarta:Bumi Aksara.

Covey, Stephen. R. 1990 The Seven Habits of highty Effective People. New York:Simon & Schuster Inc.

Dale. E. 1967. Organization. New York:American management Association

Danan Jaya, AA. 1986 Sistem Nilai Manajer Indonesia. Seri manajemen No. 120 Jakarta:Pustaka Binaman Pessindo

Departemen Pendidikan Nasional. 2003 Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:Eka Jaya

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. 1992 Ensiklopedi Indonesia Edisi Khusus. Jakarta:Ichtiar Baru-Van Hoeve.

(27)

DuBrin, JA. 2005 The Complete Ideals Guides Leadership Edisi Kedua Terjemahan Tri Wibowo. Jakarta:Prenada Media

Faisal, Sanafiah. 1990. Penelitian Kualitatif. Malang:YA 3

Harianja, Marihot Tua Effendy. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:Gramedia Widyasarana Indonesia.

Harsiwi, Agung. M. 2003 Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Karakteristik Personal Pemimpin Yokyakarta:Artikel

Harsey, Paul. And Kenneth H. Blanchard. 1988 Management of Organizational Behavior New Jersey:Prantice Hall, Inc.

Herujito, Yayat. M. 2001 Dasar-Dasar Manajement Jakarta:Grasindo

Indrafachrudi, Soekarto. 1994 Mengantar Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Baik Jakarta:Ghalia Indosnesia.

Koontz H. O.Donnel, C. 1982 Essencial of Management New Delhi:Tale Mc Grand Hill Publishing Company.

Kouzes, JM. & Posner, BZ. 2004 Leadership the Challenge. Terjemahan Syahrial Revyani. Bandung:Erlangga

Komariah & Triatna. 2004 Visoinary Leadership Menuju Sekolah Efektif. Jakarta:Bumi Aksara

Kountur, Ronny. 2004. Metode Penelitian, Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.

Kuper, Adam. 2000. Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, terjemahan Haris Munandar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Manullang, Belferik 2006 Kepemimpinan Pedagogis Medan:Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

Nanus, B. 2004 Leaders : The Strategies for Taking Charge New York:Harper and Row

(28)

Patterson, JL. Purke, SC & Parker, JV 1986 Productive School Systems For A Nonrational Worlds. Alexandria VA:ASCD Publiser

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007. Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Jakarta:Diknas

Pidarta, Made. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:Bina Aksara. Piter. F. Olivia. 1976 Development Supervision (Alternative Practice for Helping

System). Boston : Allyn and Bacon Inc.

Primuadi Hia 2010 Makalah Peran Kepala Sekolah Dalam MeningkatkanKompetensi Guru

Purwanto, Ngalim 1998 Psikhologi Pendidikan Bandung:Remaja Rosda Karya Purwanto, Ngalim 2004. Administrasi & Supervisi Pendidikan. Bandung : Remaja

Rosda Karya

Richard L. Daft (2006). Management. Jakarta : Salimba Empat

Rivai, Veithzal. 2004 Kiat Memimpin Dalam Abad ke21 Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Rohiat 2008 Manajemen Sekolah Bandung:Refika Aditama Rohidi 2092 Analisis Data Kualitatif Bandung:Permata Sakti

Sagala, H. Syaiful 2000 . Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Al Fabita

Sarbiran. M. 2003. Membangun Professionalisme Muhammadiyah Yokyakarta:LPTP Muhammadiyah

Scoot, William.G. 1962. Human Relation in Management A Behavioural Science Approach Illios : Ricard D.Irwin Inc.

(29)

Sergiovanni, TJ. 1987b The Principalship : A Reflective Practice Persfective. Needam Heights, Massachussetts: Allyn’s and Bacon, Inc.

Siahaan, Amiruddin. dkk. 2006 Manajemen Pengawas Pendidikan. Jakarta : Quantum Teaching.

Spradley, James. P. 1980. Participant Observations. New York : Rinehart and Winston

Sudarwan, D. 2002 Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Professionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung:Pustaka Setia

Sudarwan, D. 2006 Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga Akademik. Jakarta:BUmi Aksara

Surya, Muhammad. 2007 Organisasi Profesi, Kode Etik dan Dewan Kehormatan Guru Bandung:Pustaka Setia

Suprapto, Johannes. 1991 Tehnik Pengambilan Keputusan. Jakarta:Rineka Cipta Sutomo dkk. 2007 Manajemen Sekolah. Semarang:Universitas Negeri Semarang Terry, George.R 1982 Prinsip-Prinsip Manajemen Jakarta:Bumi Aksara

Tjiptono, Fandy, dan Syahkroza 1999 Kepemimpinan Transformasional Manajemen dan Usahawan Indonesia Yakarta:Jurnal

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Jakarta:Diknas

Usman, Husaini. 2006 Manajemen Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara

Wahjoesoemidjo (2003). Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Pada suatu penelitian juga menunjukkan bahwa wanita dewasa dengan ukuran tubuh pendek memiliki resiko tinggi terhadap perubahan profil lemak, resistensi insulin dan

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui bentuk pendidikan yang diberikan orang tua untuk membentengi anak dari perilaku kenakalan, (2) Untuk

Penjelasan untuk grafik hubungan diatas, lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut ini : 4.4.1 Grafik Hubungan Antara Daya dan Torsi Untuk Kincir Angin dengan

Dengan menganulir pemahaman rasional mengenai doktrin dan kebenaran-kebenaran Alkitab sebagai bahan pengalaman iman Kristen, maka me- nurut Schleiermacher pengalaman

Vegetasi tumbuhan bawah berperan penting dalam ekosistem hutan dan menentukan iklim mikro serta mempunyai korelasi yang nyata dengan. tempat tumbuh (habitat) dalam hal

Pengaturan tata cara pemberian bantuan terhadap korban dalam pelanggaran hak asasi manusia yang berat dalam Undang-Undang nomor 13 tahun 2006 ini misalnya diatur

Pada pengujian dengan material benda kerja VCN menggunakan pahat potong Karbida Sandvik memiliki nilai kekasaran permukaan yang lebih rendah (halus) jika di

[r]