• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Pekerjaan. Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perhitungan perencanaan anggaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rencana Pekerjaan. Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perhitungan perencanaan anggaran"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBAHASAN

4.1 Rencana Pekerjaan

Pada bab ini akan dibahas mengenai proses perhitungan perencanaan anggaran biaya rumah tipe 45 m2 pada penawaran kontraktor dengan metode SNI, dengan

menghitung kembali volume dan harga satuan guna mengkaji proses perhitungan dokumen penawaran yang dibuat kontraktor.

4.2 Site Plan

Pada proyek ini terdapat tiga tipe rumah, meliputi tipe 36/90, 36/72, dan 36/ 90 dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.1. Site plan perumahan bukit cibadak indah Tipe 45 m2

(2)

IV-2 4.3 Rumah tipe 45M2

Rumah tipe 45M2 adalah tipe rumah mungil ketiga yang sering ditemui setelah rumah tipe 21 dan tipe 36. Mungkin ada pula tipe rumah 28, 29 dan 30, namun tipe yang mungkin banyak ditemui adalah tipe 21, tipe 36 dan tipe 45, rumah dengan tipe 45 adalah rumah yang luas bangunannya 45m2 dengan dua ruang untuk kamar tidur, satu ruang tamu dan ruang keluarga dan satu kamar mandi.

4.4 Gambar Perencanaan

Dalam proses perhitungan rencana anggaran biaya diperlukan satu set gambar perencanaan seperti, denah, tampak, potongan, rencana atap, rencana pondasi, detail dan lain sebagainya guna menghitung volume dari suatu bangunan tersebut. Gambar perencanaan dapat dilihat pada lampiran 1.

Gambar 4.2. Denah tipe 45/90

(3)

Dalam proses perhitungan rencana anggaran biaya diperlukan referensi harga bahan dan upah daerah setempat, pada proyek pembangunan ini harga upah dan bahan diambil data survey langsung dilokasi penelitian dengan menanyakan langsung harga bahan kepada toko bahan bangunan yang ada didekat proyek ini dan untuk harga upah menanyakan langsung kepada tukang dan mandor yang bersangkutan.

4.6 Menghitung Volume Pekerjaan

Tahapan pertama dalam proses pembuatan RAB adalah menghitung volume dan menentukan spesifikasi dari setiap pekerjaan, seperti pekerjaan berikut.

1.Membuat bedeng dan gudang

Fungsi dari bedeng dan gudang adalah untuk menampung tukang, alat dan bahan bahan bangunan yang mesti disiapkan seaman mungkin, volume diasumsikan 1 bh bedeng dan gudang dapat digunakan per setiap pembangunan 20 unit rumah. 2.Air kerja dan listrik sementara

Sebelum pembangunan rumah, air dan listrik sementara mesti disiapkan guna kebutuhan air dan penerangan proyek yang sangat penting, guna menunjang kelancaran proyek.

3.Bowplank

Kegiatan yang dilakukan setelah pembersihan lapangan adalah pengukuran, tujuan utama dari pengukuran adalah membuat pola bangunan pada lokasi proyek dalam

(4)

IV-4 yang akan dibuat. Hasil pengukuran dikuatkan dengan menggunakan bowplank seperti tampak pada Gambar.4.3

Gambar.4.3. Bowplank 4.Meratakan tanah

Kegiatan sebelum galian tanah sebelumnya tanah diratakaan dahulu mengikuti dari luas bangunan.

5.Galian tanah

Cara mengitung galian tanah yaitu dengan dengan memanfaatkan luas trapezium. Bentuk tampak galian dapat dilihat seperti tampak pada Gambar.4.4.

Gambar.4.4. Galian tanah 6.Pasir urug

Sebelum melakukan pemasangan pondasi batu kali, galian tanah ditaburi pasir urug dengan ketebalan 10 cm, dengan sepanjang pondasi tersebut.

(5)

Cara menghitung pondasi adalah dengan mengalikan luas penampang batukali dengan panjang pondasi. Bentuk tampak pondasi dapat dilihat seperti tampak pada Gambar.4.5

. Gambar.4.5. Pondasi batu kali 8.Sloof

Struktur ini dilaksanakan setelah pekerjaan pondasi selesai, bentuk penampang sloof persegi panjang, untuk menghitung sloof yaitu luas penampang sloof dikali panjang dari sloof tersebut.

(6)

IV-6 9.Kolom praktis

Kolom praktis merupakan kolom pengaku dari dinding, dan dipasang pada setiap dua atau tiga pertemuan dengan ketinggian kurang lebih tiga meter, dalam perhitungan volume kolom praktis yaitu luasan penampang dari kolom praktis dikalikan dengan tinggi kolom praktis.

10. Ringbalk

Ringbalk dipasang diatas dinding, tujuannya adalah untuk mendistribusikan beban dari kuda kuda, cara menghitung volume dari ringbalk adalah menghitung luas penampang dan dikalikan dengan panjang ringbalk.

11. Balok sopi

Balok sopi dipasang diatas dinding, tujuannya adalah untuk mendistribusikan beban dari kuda kuda, cara menghitung volume adalah menghitung luas penampang dan dikalikan dengan panjang.

12. Plat atap

Cara menghitung volume kebutuhan plat atap adalah menghitung luasan penampang dan dikalikan dengan tebal beton.

13. Dinding batamerah

Dalam pasangan batamerah dihitung dengan satuan m2, dimensi rata rata batamerah adalah tebal 5 cm lebar 11 cm dan panjang 22 cm, untuk menghitung volume dari batamerah adalah menghitung luasan dari keseluruhan dari dinding.

(7)

Gambar.4.7. Dinding batamerah 14. Plesteran

Plesteran dihitung berdasarkan luasan bata merah yang akan diplester, dengan satuan m2 dan ketebalan rencana plesteran 1.5 cm.

15. Kuzen alumunium

Kuzen yang digunakan pada bangunan ini adalah kuzen alumunium, untuk menghitung kebutuhan kuzen alumunium adalah menghitung panjang m1 dari kuzen tersebut.

16. Daun pintu

Daun pintu yang digunakan pada bagian kamar adalah daun pintu tripleks dengan rangka kayu kruing.

17. Kunci

Kunci yang digunakan pada daun pintu menggunakan kunci kualitas sedang dengan merk emco dan yale.

18. Engsel

(8)

IV-8 19. Slot

Slot yang digunakan pada daun pintu dan jendela menggunakan kualitas sedang.

20. Kait angin

Kait angin yang digunakan pada daun jendela menggunakan kualitas sedang. 21. Bovenlight dan pintu PVC kamar mandi

Pintu Kamar mandi yang digunakan menggunakan pintu bahan PVC. Berdasarkan gambar

22. Daun jendela

Daun jendela yang digunakan pada proyek ini menggunakan daun jendela dengan bahan kayu kruing dan kaca.

23. Rangka atap

Pada bangunan ini rangka atap yang digunakan yaitu rangka baja ringan, untuk menghitung kebutuhan rangka baja ringan yaitu dengan menghitung luasan dari atap.

24. Penutup atap

Pada bangunan ini atap yang digunakan yaitu atap beton dengan produk munir, untuk menghitung volume dari kebutuhan atap adalah menghitung luasan dari atap.

25. Lisplank

Ukuran lisplank yang digunakan adalan 20/3 dengan bahan kayu kruing.

(9)

Nok yang digunakan nok beton dengan merk munir. 27. Plafond

Plafond yang digunakan dalam proyek ini adalah gypsum dengan rangka besi holo, untuk menghitung volume dari kebutuhan plafond adalah menghitung luasan dari kebutuhan plafond.

28. List plafond

List yg digunakan list kayu. 29. Lantai Keramik

Lantai yang digunakan pada proyek ini adalah lantai keramik dengan ukuran 30 x 30 cm, untuk menghitung kebutuhan lantai keramik adalah dengan menghitung luasan dari lantai bangunan tersebut.

30. Lantai Keramik kamar mandi

Lantai yang digunakan pada proyek ini adalah lantai keramik dengan ukuran 20 x 20 cm, untuk menghitung kebutuhan lantai keramik adalah dengan menghitung luasan dari lantai bangunan tersebut.

31. Keramik dinding

keramik yang digunakan pada proyek ini adalah keramik dengan ukuran 30 x 30 cm, untuk menghitung kebutuhan lantai keramik adalah dengan menghitung luasan dari lantai bangunan tersebut.

(10)

IV-10 Pekerjaan cat dinding dilakukan setelah pekerjaan plester aci selesai, volume cat dihitung berdasarkan permukaan dinding yang akan dicat dengan satuan perluasan.

33. Pekerjaan cat kayu

Pekerjaan cat kayu dilakukan setelah pekerjaan plamir kayu, volume cat dihitung berdasarkan permukaan yang akan dicat dengan satuan perluasan. Dan pekerjaan cat kayu dihitung berdasarkan perluasan dari kayu tersebut.

34. Pekerjaan sanitary

Lingkup pekerjaan sanitary adalah pekerjaan saluran air kotor dan air bersih, untuk menghitung volume dari pekerjaan sanitary adalah menghitung panjang dari kebutuhan sanitary.

35. Pekerjaan listrik

Dalam menghitung pekerjaan titik lampu, volume dihitung berdasarkan titik yang dipasang.

Gambar.4.8. Listrik

(11)

36. Pekerjaan septictank

Septictank berfungsi untuk menampung buangan dari WC 37. Pekerjaan halaman

Untuk pekerjaan halaman meliputi pekerjaan penanaman rumput, bak sampah, carport dan deker.

Perhitungan volume dapat dilihat pada lampiran 2.

4.7 Menghitung Analisa Harga Satuan

Harga satuan bahan merupakan harga yang harus dibayar untuk membeli per-satuan jenis bahan bangunan. Tahapan kedua adalah menghitung analisa metode SNI,

Analisa harga satuan pada penelitian ini mengacu pada standar nasional tahun 2007 yang telah diterbitkan oleh BSN, dan harga bahan dan upah dilakukan survey langsung di lokasi yang telah diteliti pada bulan desember 2012. Dan untuk analisa pekerjaan kontraktor, Analisa harga satuan ini dihitung kembali oleh penulis berdasarkan referensi dari kontraktor yang mengerjakan proyek perumahan bukit cibadak indah ini dengan harga upah dan bahan langsung disurvey dari kontraktor yang bersangkutan.

(12)

IV-12 4.8 Menghitung Rencana Anggaran Biaya

Untuk tahapan keempat adalah menghitung perhitungan rencana anggaran biaya dan rekapitulasi dengan metode SNI, untuk perhitungan ini dihitung menggunakan program microsoft excel 2007.

Tahap ini merupakan penggabungan antara hasil perhitungan volume pekerjaan dengan analisa harga satuan yang kemudian dilakukan perkalian antara keduanya. Apabila terdapat pekerjaan yang tidak dapat dihitung secara unit price atau sejak awal ditetapkan secara lumpsume maka harga satuan ditetapkan berdasarkan perkiraan namun tetap mengunakan dasar yang rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.

4.9 Jadwal waktu pelaksanaan

Tahapan jadwal pelaksanaan adalah tahapan untuk mengatur pelaksanaan tiap pekerjaan sehingga proyek dapat selesai tepat pada waktunya, dan jadwal pelaksanaan terdiri dari Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule), dan Kurva S (S Curve). Penjadwalan proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.

Manfaat Penjadwalan Proyek

Penjadwalan dibutuhkan untuk membantu:

1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. 2. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan. 3. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan.

(13)

hal-hal kritis pada proyek

Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan adalah :

1. Jenis pekerjaan. 2.Tenaga yang tersedia.

3.Penjadwalan pengadaan bahan. 4.Keadaan lapangan.

5. Keadaan cuaca di sekitar lokasi. 6.Peralatan yang disediakan.

Fungsi membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan adalah :

1. Sebagai kontrol waktu yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan

2.Pembagian tahap pekerjaan akan lebih jelas sehingga akan lebih mudah dipahami.

4.10 Rencana Anggaran Biaya Kontraktor

Analisa perhitungan rencana anggaran biaya menggunakan Microsoft excel, dengan referensi analisa harga satuan dari CV.Putra Pratama Promotion. Menurut A. Soedradjat Sastraatmadja dalam buku Anggaran Biaya Pelaksanaan menjelaskan penaksiran anggaran biaya adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam bahan dan pekerjaan yang akan terjadi pada suatu konstruksi. Karena taksiran dibuat sebelum dimulainya pembangunan maka jumlah ongkos yang

(14)

IV-14 Tentang cocok atau tidaknya suatu taksiran biaya dengan biaya yang sebenarnya sangat tergantung dari kepandaian dan keputusan yang diambil penaksir berdasarkan pengalamannya. Sehingga analisis yang diperoleh langsung diambil dari kenyataan yang ada di lapangan berikut dengan perhitungan koefisien / indeks lapangannya. Secara umum proses analisa harga satuan pekerjaan dengan metode Lapangan/Kontraktor adalah sebagai berikut :

1. Membuat Daftar Harga Satuan Material dan Daftar Harga Satuan Upah,

2. Menghitung harga satuan bahan dengan cara ; perkalian antara harga satuan bahan dengan nilai koefisien bahan,

3. Menghitung harga satuan upah kerja dengan cara ; perkalian antara harga satuan upah dengan nilai koefisien upah tenaga kerja,

4. Harga satuan pekerjaan = volume x (jumlah bahan + jumlah upah tenaga kerja).

(15)
(16)

IV-16 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(17)
(18)

IV-18 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(19)
(20)

IV-20 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(21)
(22)

IV-22 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(23)
(24)

IV-24 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(25)
(26)

IV-26 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(27)

Analisa perhitungan rencana anggaran biaya menggunakan Microsoft excel dengan referensi lndeks koefisien yang digunakan pada SNI berdasarkan koefisien-koefisien yang ada pada SNI tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan. Tata Cara perhitungan harga satuan pekerjaan ini disusun berdasarkan hasil penelitian analisa biaya konstruksi di pusat litbang permukiman 1988 – 1991. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yang diperoleh. Tahap pertama dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder analisis biaya yang diperoleh dari Kontraktor BUMN, dan analisis sebelumnya seperti BOW. Data yang terkumpul dipilih dari data modus terbanyak. Tahap kedua adalah penelitian lapangan untuk untuk memperoleh data primer sebagai

croschek terhadap data yang diperoleh dari tahap pertama. Penelitian lapangan berupa

penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek pembangunan gedung dan perumahan serta penelitian lab bahan bangunan untuk komposisi bahan yg digunakan pada setiap jenis pekerjaan dengan pendekatan kinerja dari jenis pekerjaan (SNI, 2008). Prinsip pada metode SNI yaitu perhitungan harga satuan pekerjaan berlaku untuk seluruh Indonesia, berdasarkan harga satuan bahan, harga satuan upah kerja dan harga satuan alat sesuai dengan kondisi setempat. Spesifikasi dan cara pengerjaan setiap jenis pekerjaan disesuaikan dengan standar spesifikasi teknis pekerjaan yang telah dibakukan. Kemudian dalam pelaksanaan perhitungan satuan pekerjaan harus didasarkan pada gambar teknis dan rencana kerja serta syaratsyarat yang berlaku (RKS ). Perhitungan indeks bahan telah ditambahkan

(28)

IV-28 sebesar 15 % - 20 %, dimana didalamnya termasuk angka susut, yang besarnya tergantung dari jenis bahan dan komposisi. Jam kerja efektif untuk para pekerja diperhitungkan 5 jam per hari. Prinsip perhitungan harga satuan pekerjaan dengan metode SNI hampir sama dengan perhitungan dengan metode BOW, akan tetapi terdapat perbedaan dengan metode BOW yaitu besarnya nilai koefisien bahan dan upah tenaga kerja. Tata cara ini disusun merujuk kepada hasil pengkajian dari beberapa analisa pekerjaan yang telah diaplikasikan oleh beberapa kontraktor dengan pembanding adalah analisa BOW 1921 dan penelitian analisa biaya konstruksi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman pada tahun 1998 sampai dengan 1993.

(29)
(30)

IV-30 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(31)
(32)

IV-32 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(33)
(34)

IV-34 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(35)
(36)

IV-36 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(37)
(38)

IV-38 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(39)
(40)

IV-40 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(41)
(42)

IV-42 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(43)
(44)

IV-44 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(45)
(46)

IV-46 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(47)
(48)

IV-48 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(49)
(50)

IV-50 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(51)
(52)

IV-52 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(53)
(54)

IV-54 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(55)
(56)

IV-56 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(57)
(58)

IV-58 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(59)
(60)

IV-60 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(61)
(62)

IV-62 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(63)

1.Perbedaan pada rencana anggaran biaya dengan metode SNI dengan rencana anggaran biaya kontraktor.

Metode SNI CV Putra Pratama

No Item Pekerjaan Jumlah bobot (%) Jumlah bobot (%) A Pekerjaan Persiapan 3,166,826.67 3.12 2,628,866.67 3.26 B Pekerjaan Pondasi 4,558,392.75 4.49 4,281,269.75 5.31 C Pekerjaan Beton 14,336,430.75 14.14 8,011,223.16 9.93 D Pekerjaan Dinding dan Plesteran 28,662,000.22 28.26 21,781,944.50 27.01 E Pekerjaan Pintu dan Jendela 9,525,040.00 9.39 8,647,190.00 10.72 F Pekerjaan atap 20,679,296.00 20.39 19,788,798.00 24.54 G Pekerjaan Lantai dan Keramik 6,435,432.00 6.35 4,300,599.00 5.33 H Pekerjaan Pengecatan 4,549,057.56 4.49 4,029,171.00 5.00 I Pekerjaan Listrik 2,062,800.00 2.03 2,018,200.00 2.50 J Pekerjaan Sanitar 5,763,940.00 5.68 3,453,700.00 4.28 K Pekerjaan Halaman 839,167.73 0.83 849,603.34 1.05 L Pekerjaan Septictank 808,268.76 0.80 826,965.71 1.03 M Pekerjaan Resapan 27,273.44 0.03 28,214.69 0.03 Total 101,413,925.86 100.00 80,645,745.82 100.00 Jasa 10% 10,141,392.59 8,064,574.58 Total 111,555,318.45 88,710,320.40

Jumlah rencana anggaran biaya kontraktor lebih kecil dari pada harga bangunan dengan metode SNI. Dengan prosentase selisih perbandingan rencana anggaran biaya ±25.75%. Harga Kontraktor Rp 88,710,320.40 dan Harga metode SNI Rp 111,555,318.45 dengan selisih Rp 22,844,998.05. Hal ini terjadi karena nilai indeks koefisien dalam penyusunan analisa harga satuan kontraktor lebih kecil sehingga untuk jumlah pembangunan rencana anggaran biaya lebih kecil dibanding dengan metode SNI. Berbedanya koefisien analisa kontraktor tersebut tergantung pada produktivitas tenaga, bahan dan alat yang digunakan berdasarkan dengan analisa

(64)

IV-64 2.Komponen yang membuat perbedaan rencana anggaran biaya

1 m3 pekerjaan pondasi batu kali 1:6

Kof Kof Sat Uraian Harga Total Total

SNI Kontraktor SNI kontraktor

0.561 0.840 m3 pasir pasangan 130,000 72,930 109,200 1.200 1.100 m3 batu belah 15/20 95,000 114,000 104,500 117 100 kg portland cement 1,060 124,020 106,000 Jumlah ( 1 ) 310,950 319,700 1.500 0.750 oh pekerja 45,000 67,500 33,750 0.750 0.500 oh tukang batu 55,000 41,250 27,500 0.075 oh kepala tukang 60,000 4,500 - 0.075 0.010 oh mandor 60,000 4,500 600 Jumlah ( 2 ) 117,750 61,850 Jumlah ( 1 + 2 ) 428,700 381,550 selisih 47,150 1 m1 pekerjaan bowplank

Kof Kof Sat Uraian Harga Total Total

SNI Kontraktor SNI kontraktor

0.021 0.002 m3 Kayu kaso 1,500,000 31,500 2,625 0.020 0.100 kg Paku 5- 10 cm 22,000 440 2,200 0.004 0.002 m3 Papan Kayu 2/20 1,500,000 6,000 3,000 Jumlah ( 1 ) 37,940 7,825 0.100 0.020 oh Pekerja 45,000 4,500 900 0.100 0.020 oh tukang kayu 55,000 5,500 1,100 0.010 oh kepala tukang 60,000 600 - 0.005 0.005 oh mandor 60,000 300 300 Jumlah ( 2 ) 6,400 2,300 Jumlah ( 1 + 2 ) 44,340 10,125 selisih 34,215

1 m2 pekerjaan dinding batamerah

Kof Kof Sat Uraian Harga Total Total

SNI Kontraktor SNI kontraktor

70 67 m3 bata merah besar 500 35,000 33,500 8.320 5.000 kg portland cement 1,060 8,819 5,300 0.045 0.045 m3 pasir pasang 130,000 5,850 5,850 Jumlah ( 1 ) 49,669 44,650 0.300 0.250 oh pekerja 45,000 13,500 11,250 0.100 0.100 oh tukang batu 55,000 5,500 5,500 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(65)

Jumlah ( 2 ) 20,500 17,410

Jumlah ( 1 + 2 ) 70,169 62,060

selisih 8,109

1 m2 pekerjaan lantai keramik

Kof Kof Sat Uraian Harga Total Total

SNI Kontraktor SNI kontraktor

1.000 1.050 m2 keramikUk.30x 30 38,000 38,000 39,900 10.0 4.5 kg Portland cement 1,060 10,600 4,770 1.500 kg semen warna 2,000 3,000 - 0.045 0.020 m3 pasir pasang 130,000 5,850 2,600 Jumlah ( 1 ) 57,450 47,270 0.700 0.250 oh pekerja 45,000 31,500 11,250 0.350 0.250 oh tukang batu 55,000 19,250 13,750 0.035 oh kepala tukang 60,000 2,100 - 0.035 0.010 oh mandor 60,000 2,100 600 Jumlah ( 2 ) 54,950 25,600 Jumlah ( 1 + 2 ) 112,400 72,870 selisih 39,530

1 m2 pekerjaanplesteran dan aci

Kof Kof Sat Uraian Harga Total Total

SNI Kontraktor SNI kontraktor

13.0 10.0 kg Potland cement 1,060 13,780 10,600 0.027 0.05 oh Pasir beton 130,000 3,510 6,500 Jumlah ( 1 ) 17,290 17,100 0.400 0.200 oh pekerja 45,000 18,000 9,000 0.400 0.200 oh tukang batu 55,000 22,000 11,000 0.020 - oh kepala tukang 60,000 1,200 - 0.020 0.010 oh mandor 60,000 1,200 600 Jumlah ( 2 ) 42,400 20,600 Jumlah ( 1 + 2 ) 59,690 37,700 selisih 21,990

Dari analisa perbandingan kedua metode dan dikomparasi didapat perbedaan seperti:

(66)

IV-66 Koefisien pada analisa harga satuan kontraktor CV. Putra Pratama Promotion berbeda dengan analisa SNI 2008, seperti pada salah satu pekerjaan Pondasi batu belah, pekerjaan bowplank, pasangan dinding batamerah, pekerjaan lantai keramik, pekerjaan genteng, galian tanah, plesteran dll. Sehingga terlihat nilai total harga satuan pekerjaan yang dihasilkan pada perhitungan menggunakan analisa dari kontraktor lebih kecil, dari pada perhitungan analisa SNI. Komponen yang menjadi perbedaan dalam penyusunan harga satuan pekerjaan adalah harga satuan, yaitu dalam menentukan indeks bahan didasarkan pada banyaknya bahan yang digunakan tiap satuan pekerjaan dan indeks tenaga kerja didasarkan pada upah harian kerja berdasarkan dengan analisa mereka sendiri yang didasarkan atas pengalaman. Untuk nilai koefisien kontraktor tersebut berdasarkan pada tingkat produktivitas bahan, tenaga, dan alat yang digunakan. Untuk metode kontraktor lebih banyak produktivitas bahan, tenaga, dan alat yang lebih kecil dibandingkan dengan metode, SNI, Produktivitas tersebut tergantung pada umur tenaga, umur alat, dan kualitas dari bahan yang digunakan, cuaca juga dapat mempengaruhi produktivitas bahan, tenaga, dan alat, dan sebagainya. Dari hasil penelitian pada pekerjaan menunjukkan bahwa perbandingan antara kedua metode tersebut yang paling dominan adalah harga satuan upah kontraktor. Dimana pekerja, tukang batu dan mandor lebih kecil, dari pada perhitungan analisa SNI, dan untuk analisa kontraktor tidak menggunakan koefesien kepala tukang.

(67)

1. Pekerjaan persiapan

Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan utama dalam mempersiapkan faktor-faktor pendukung sejak awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan pembangunan. Beberapa tahapan pekerjaan persiapan meliputi:

a. Bedeng dan gudang

Pekerjaan bedeng dan gudang merupakan pekerjaan awal dalam pelaksanaan proyek, dengan luas gudang dan bedeng disesuaikan dengan jumlah bahan dan tenaga kerja. Lokasi pembuatan bedeng dan gudang dibuat dilahan area taman yang berdekatan dengan lokasi pembuatan perumahan tipe 45/ 90 m2.

b. Pengadaan material

Pengadaan material dilaksanakan secara bersamaan dengan pembuatan bedeng dan gudang dan akan disesuaikan dengan kebutuhan persetiap tahapan, untuk tahapan pertama material yang disediakan meliputi : kayu kaso, batu pecah, pasir, semen, paku, benang dll.

c. Air kerja dan listrik sementara

Penyediaan listrik untuk keperluan pembangunan rumah, berasal dari sumber listrik terdekat agar biaya instalasinya murah, dan untuk air kerja digunakan air yang berasal dari PDAM.

d. Pembersihan lokasi

(68)

IV-68 lokasi bertujuan menjaga kestabilan tanah dari unsur-unsur yang bisa membusuk, sehingga tidak terjadi penurunan permukaan tanah akibat pembebanan. Luas lahan yang harus dibersihkan sesuai dengan ukuran tanah yang difungsikan untuk pembangunan rumah. Tanah yang tersedia adalah 6 x 15 meter, sehingga satuan pekerjaan pembersihan lahan adalah 90 m2 (meter persegi).

e. Pekerjaan bowplank

Setelah pekerjaan Pembersihan lokasi selesai, dikerjakan Pekerjaan bowplank sebagai batas pengaman tempat pekerjaan lokasi proyek dengan berpedoman pada batas yang telah dijelaskan oleh direksi proyek. Bowplank ini di buat dari papan, kayu kaso dan bersifat sementara, selama masa proyek.

f. Keamanan

Keamanan harus selalu disiap siagakan di lokasi proyek sampai proyek selesai, guna untuk mengantisipasi setiap kemungkinan kecelakaan ataupun intimidasi terhadap pekerja dan material. Kontraktor akan menyiapkan Tenaga setempat sebagai pihak pengaman lokasi proyek.

2. Pekerjaan Pondasi

Pondasi termasuk struktur inti bangunan, dalam pembangunan rumah tipe 45/90 m2 ini menggunakan jenis pondasi menerus. Beberapa tahapan dalam pekerjaan pondasi meliputi :

a. Pekerjaan galian tanah pondasi

Galian tanah pondasi adalah pekerjaan awal dari pekerjaan pondasi dan dikerjakan oleh beberapa pekerja galian, dengan menggunakan cangkul, linggis,

(69)

yang akan direncanakan, yaitu tidak boleh kurang dari 40 cm pada tanah tanah yang berstruktur keras.

b. Pekerjaan urugan pasir lantai pondasi

Pasir urug berada di atas permukaan tanah asli, baik pada fondasi maupun pada lantai bangunan. Urugan pasir berfungsi menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban, sehingga beban yang dipikul permukaan tanah merata. Ketebalan urugan pasir yang dipadatkan 5 cm sesuai dengan kondasi tanah. Satuan dalam perhitungan urugan pasir adalah m3. Pekerjaan urugan pasir mulai dikerjakan setelah sebagian pekerjaan galian tanah selesai. Pekerjaan pasir urug dikerjakan oleh beberapa pekerja menggunakan, cangkul, linggis, pangki dan belicong, dengan ukuran kedalaman disesuaikan dengan bentuk tanah yang akan direncanakan bangunan, yaitu tidak boleh kurang dari 5 cm pada tanah tanah yang berstruktur keras.

c. Pekerjaan pondasi batu pecah

Pondasi batu pecah berfungsi untuk memikul beban yang bekerja di atasnya, baik beban vertikal maupun beban horizontal. Batu pecah ditata dengan rapi agar ruang geraknya kecil dan rongga-rongga yang kosong diisi dengan adukan semen pasir dengan perbandingan 1 (satu) : 6 (enam). Satuan dalam perhitungan pasang fondasi batu pecah adalah m3. Pekerjaan pondasi mulai dikerjakan setelah pekerjaan pasir urug mendekati selesai.

(70)

IV-70 Setelah pekerjaan pondasi sebagian telah selesai, dilakukan pekerjaan urugan tanah pada bagian lubang yang telah digali.

e. Pekerjaan peninggian elevasi lantai

Setelah pekerjaan pondasi batu pecah selesai dikerjakan peninggian dan meratakan elevasi lantai. Meratakan elevasi lantai dapat menggunakan puing-puing dan tanah urug dengan rutinitas pemadatan yang tinggi. Satuan dalam perhitungan pekerjaan peninggian elevasi lantai adalah m3.

3. Pekerjaan Beton

Beton berfungsi memikul beban vertikal dan horizontal, selanjutnya menguraikannya ke permukaan tanah. Bahan-bahan dalam pembuatan beton adalah air, semen, split, dan pasir. Satuan dalam perhitungan pekerjaan beton adalah m3.

a. Pengadaan material

Pengadaan material tahap kedua dilaksanakan sebelum pekerjaan penulangan sloof dimulai. Untuk tahapan pengadaan material tahap kedua yang disediakan meliputi : Besi beton, pasir beton, pasir pasang, kayu kaso, papan, paku, koral, batamerah, dll.

b. Penulangan sloof

Pekerjaan penulangan sloof dikerjakan setelah pekerjaan Pengadaan material seperti kawat, besi beton sudah tersedia dilokasi, penulangan sloof beton bertulang ini menggunakan bahan tulangan besi berdiameter 8 mm penuh.

c. Pekerjaan Bekesting sloof

(71)

Bekesting dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dikerjakan, bahan bekesting dibuat dari kayu terenteng kelas III dengan tebal 2 cm atau multipleks. d. Pekerjaan pengecoran sloof

Pekerjaan sloof dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting telah selesai, adukan campuran yang digunakan 1 (satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 5 (lima) kerikil cor dengan dimensi penampang sloof 15/20.

e. Pekerjaan penulangan kolom praktis

Pekerjaan penulangan kolom praktis dikerjakan setelah sebagian pekerjaan pasangan dinding dikerjakan, penulangan kolom praktis ini menggunakan bahan tulangan besi berdiameter 8 mm penuh.

f. Pekerjaan bekesting kolom

Pekerjaan bekisting kolom mulai dikerjakan setelah pekerjaan dinding dan penulangan kolom praktis selesai. Bekesting ini dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan. Bahan bekesting dibuat dari kayu terenteng kelas III dengan tebal 2 cm atau multipleks.

g. Pekerjaan pengecoraan kolom

Pekerjaan pengecoran kolom dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai, adukan campuran yang digunakan 1 (satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 5 (lima) kerikil cor, dengan dimensi penampang kolom 15/15.

(72)

IV-72 Pekerjaan penulangan ringbalk dikerjakan setelah pekerjaan pengecoran kolom selesai terpasang, penulangan ringbalk beton bertulang ini dengan menggunakan bahan tulangan besi berdiameter 8 mm penuh.

i. Pekerjaan Bekesting ringbalk

Pekerjaan bekisting ringbalk dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan tulangan ringbalk selesai terpasang, bekesting dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan. Bahan bekesting dibuat dari kayu terenteng kelas III tebal 2 cm atau multipleks. Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur.

j. Pekerjaan pengecoraan ringbalk

Pekerjaan pengecoran ringbalk dikerjakan setelah pekerjaan pemasangan bekisting selesai, adukan campuran yang digunakan 1 (satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 5 (lima) kerikil cor, dengan dimensi ringbalk 15/15.

k. Pekerjaan bekisting kanopi

Pekerjaan bekisting kanopi dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan pengecoran ringbalk, pekerjaan bekisting ringbalk beton bertulang ini menggunakan bahan papan cor dan bambu untuk penyangga bekisting.

l. Pekerjaan tulangan kanopi

Pekerjan tulangan ini dibuat sesudah bekisting, penulangan kanopi ini dengan menggunakan bahan tulangan besi berdiameter 8 mm penuh.

m. Pekerjaan pengecoraan kanopi

(73)

bekisting selesai, adukan campuran yang digunakan 1 (satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 5 (lima) kerikil cor, dengan ketebalan cor 12 mm.

4. Pekerjaan dinding

Penggunaan bahan dinding pada proyek ini menggunakan bahan batamerah, karena harga dari batamerah terjangkau dan memiliki keunggulan, yakni membuat dinding jauh lebih berkualitas dibanding dengan material lain. Beberapa tahapan pekerjaan dinding dan plesteran meliputi :

a. Pekerjaan pasangan batamerah

Dinding bata merah berfungsi membatasi tata letak antara ruangan dalam rumah dan bagian luar rumah. Pasangan dinding bata merah terletak di atas beton sloof. Satuan dalam perhitungan pasang dinding bata merah adalah m2. Pekerjaan pasangan dinding batamerah dikerjakan setelah pekerjaan pengecoran sloof selesai. Pemasangan batu bata pada dinding dengan adukan 1 (satu) samen : 6 (enam) pasir ikat dilakukan oleh beberapa orang tukang bata dan beberapa orang pekerja.

b. Pekerjaan batu tempel

Pekerjaan batu tempel dilakukan setelah pekerjaan dinding selesai dikerjakan. c. Pekerjaan plesteran dan acian

Plesteran dan acian berfungsi sebagai pelindung dinding batamerah dari cuaca agar tahan lama, bahan bahan yang termasuk dalam campuran adalah semen dan

(74)

IV-74 Pekerjaan Plesteran mulai dikerjakan setelah pekerjaan batu tempel selesai. Sebelum diplester, terlebih dulu disiram pada bagian yang akan diplester sampai mempunyai tingkat kebasahan 100%.

d. Pekerjaan skoneng ( penebalan plester pada sisi jendela )

Pekerjaan skoneng dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan plester dan aci. e. Pekerjaan tali air

Pekerjaan tali air dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan skoneng. f. Pengadaan material

Pengadaan material tahap ketiga dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan penulangan kanopi. Untuk tahapan pengadaan material tahap ketiga, yang disediakan meliputi : semen, pasir, bajaringan, kayu, besi hollo, list gypsum, paku, dll.

5. Pekerjaan atap

Dalam pembangunan rumah ini material atap yang digunakan adalah genteng beton dengan rangka atap baja ringan. Rangka baja ringan terletak di bagian atas dinding rumah yang berfungsi sebagai rangka atap untuk memikul beban genteng beton. Satuan dalam perhitungan pekerjaan rangka baja ringan adalah m2. Beberapa tahapan pekerjaan atap meliputi :

a. Pekerjaan rangka atap baja ringan

Pekerjaan awal pada pekerjaan atap adalah pekerjaan pemasangan rangka baja ringan. Pekerjaan ini akan disubkontrakan kepada pekerja yang mempunyai keahlian khusus dalam hal pemasangan rangka baja ringan ini, baik pekerja lokal

(75)

Pemasangan rangka baja ringan ini dilakukan sesuai dengan gambar petunjuk yang terlampir pada gambar bestek dengan ukuran yang telah ditunjukan pada gambar bestek.

b. Pekerjaan genteng beton

Atap genteng beton berfungsi sebagai pelindung dari hujan dan panas matahari pada komponen komponen yang ada didalam rumah. Untuk luas atap sama dengan luas rangka baja ringan. Pekerjaan genteng beton dilakukan setelah pekerjaan Rangka bajaringan selesai terpasang pada bangunan, pekerjaan pemasangan atap genteng beton ini akan dilakukan pemasangan secara berkesinambungan pada bagian induk atap dan pada bagian sisi lain.

c. Pekerjaan lisplank

Papan listplank terletak di ujung lepas genting dan berfungsi sebagai penahan ujung genting agar terlihat rapi. Papan list plank yang digunakan tebalnya 2 cm dan lebar 20 cm

Pekerjaan lisplank ini akan dikerjakan setelah pekerjaan genteng selesai terpasang, dengan menggunakan bahan dan peralatan sesuai dengan kebutuhan rangka Baja Ringan.

d. Pekerjaan nok genteng

Jenis dan tipe bubungan yang digunakan adalah bubungan genteng yang terletak di ujung atas atap dengan bahan perekat adukan semen dan pasir dengan

(76)

IV-76 genteng yang bertumpu pada balok nok. Pekerjaan nok genteng dikerjakan setelah pekerjaan genteng selesai.

6. Pekerjaan plafond

Material yang digunakan dalam pembuatan plafond pada proyek ini adalah papan gypsum dengan rangka besi hollo. Plafond berfungi untuk melindungi perabotan rumah dari debu debu yang masuk dari genting. Beberapa tahapan pekerjaan plafond meliputi :

a. Pekerjaan rangka plafond dan gypsum

Pekerjaan rangka plafond ini akan dikerjakan setelah pekerjaan plesteran selesai, Pekerjaan plafond akan dikerjakan oleh tenaga teknisi yang berpengalaman dalam pemasangan plafond.

b. Pekerjaan list plafond

Pekerjaan list plafond dikerjakan setelah pekerjaan plafond dimulai, dengan menggunakan bahan profil siku yang telah tercantum dalam anggaran biaya. c. Pengadaan material

Sebelum pekerjaan lantai dimulai pengadaan material tahap keempat dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan list plafond. Untuk tahapan pengadaan material tahap keempat yang disediakan meliputi : semen, pasir, keramik, kusen, daun pintu, jendela, acsessoris, elektrikal, sanitar dll.

7. Pekerjaan Lantai

(77)

ukuran yang digunakan 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm. Beberapa tahapan pekerjaan lantai meliputi:

a. Pekerjaan urugan pasir

Pekerjaan pasir urug dikerjakan sebelum pekerjaan lantai keramik, dengan ukuran kedalaman disesuaikan dengan bentuk tanah yang akan direncanakan.

b. Pekerjaan keramik lantai ukuran 30 x 30 cm

Pekerjaan lantai dengan tebal ± 7 cm menggunakan material keramik ukuran 30 cm x 30 cm dengan spasi adukan 1 (satu) semen : 3 (tiga) pasir ikat. Keramik 30 x 30 cm digunakan hampir diseluruh lantai ruangan, kecuali lantai kamar mandi (KM) atau WC. Keramik lantai merupakan bagian dari pekerjaan interior yang berfungsi memperindah tampilan lantai rumah. Satuan dalam perhitungan pasang lantai keramik adalah m2.

c. Pekerjaan keramik kamar mandi

Pekerjaan keramik lantai kamar mandi dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan keramik lantai. Pekerjaan lantai dengan tebal ± 7 cm menggunakan material keramik uk 20 cm x 20 cm dengan dengan spasi adukan 1 (satu) semen : 3 (tiga) pasir ikat. Dalam pemasangan lantai keramik kamar mandi, lantai dibuat ada kemiringan agar air tidak tergenang.

d.Pekerjaan keramik dinding kamar mandi

(78)

IV-78 melindungi dinding dari air. Satuan dalam perhitungan pemasangan keramik dinding 30 x 30 adalah m2.

8. Pekerjaan Pintu dan Jendela

Material kusen untuk pembangunan rumah tinggal proyek ini menggunakan kusen alumunium. Daun pintu dan jendela menggunakan bahan dari kayu. Pekerjaan pemasangan kusen dan daun pintu tidak dapat dipisahkan karena keduanya mempunyai peranan dan fungsi yang saling berkaitan. Beberapa tahapan pekerjaan pintu dan jendela meliputi:

a. Kusen pintu

Kusen alumunium pintu dipasang setelah pekerjaan atap selesai, lantai selesai dan bidang dinding terbentuk dan diplester, agar kusen tidak rusak ataupun kotor akibat air hujan, karena kusen aluminium bersifat lebih rentan daripada kusen kayu. Berbeda dengan kusen kayu, kusen aluminium tidak perlu pengerjaan finishing seperti pendempulan dan penghalusan.

b. Kusen jendela

Kusen alumunium dipasang setelah pekerjaan atap selesai, lantai selesai dan bidang dinding terbentuk dan diplester agar kusen tidak rusak ataupun kotor akibat air hujan, karena kusen aluminium bersifat lebih rentan daripada kusen kayu. Berbeda dengan kusen kayu, kusen aluminium tidak perlu pengerjaan finishing seperti pendempulan dan penghalusan.

c. Daun pintu

(79)

selesai, Daun pintu ini dipasangkan pada kusen yang telah terpasang dengan ukuran yang telah dipersiapkan ditempat orderan bahan.

d. Daun Jendela

Pemasangan daun jendela ini dikerjakan setelah pekerjaan kusen alumunium, Pemasangan daun jendela ini sama hal nya dengan pemasangan daun pintu yaitu setelah kusen ukuran jendela yang diorder siap terpasang.

e. Bovenlight

Pemasangan bovenlight ini sama hal nya dengan pemasangan daun jendela yaitu setelah kusen ukuran yang diorder siap terpasang.

f. Pintu kamar mandi

Pemasangan pintu kamar mandi ini sama hal nya dengan pemasangan kusen pintu yaitu setelah dinding selesai.

9. Pekerjaan elektrikal

Listrik memiliki peranan penting dalam sendi sendi kehidupan rumah tangga karena hampir semua peralatan menggunakan listrik sebagai sumber energi, penerangan dan memperindah suasana rumah tinggal pada malam hari, pekerjaan elektrikal dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan plesteran. Beberapa tahapan pekerjaan elektrikal meliputi:

a. Pemasangan stop kontak

(80)

IV-80 NYM 2 x 2,5 mm. Satuan dalam perhitungan pekerjaan instalasi listrik adalah titik. Upah kerja pekerjaan instalasi listrik bersifat borongan jasa kerja.

b. Pemasangan titik lampu

Dalam pekerjaan instalasi titik lampu. Kabel yang dugunakan adalah NYM 2 x 2,5 mm dan dilapisi pipa PVC. Satuan dalam perhitungan pekerjaan instalasi listrik adalah titik.

c. Pemasangan saklar

Bedasarkan gambar saklar yang digunakan pada proyek ini saklar yang digunakan saklar tunggal dan ganda, saklar berhubungan langsung dengan titik lampu, berfungsi untuk menyalakan dan menonaktifkan lampu. Satuan dalam perhitungan pekerjaan saklar adalah titik.

10. Pekerjaan Sanitar

Pekerjaan ini merupakan bagian pekerjaan yang sangat terpenting pada tiap bangunan, dikarekan setiap sisi ruangan membutuhkan air dan pembuangan air. adapun titik pemasangan yang berkaitan dengan jaringan adalah sebagai berikut : a. Pemasangan kloset duduk dan acsesoris

Kloset duduk yang digunakan adalah koloset duduk dengan merek American standar, kloset duduk merupakan perlengkapan yang utama dalam areal kamar mandi. Satuan dalam pemasangan kloset duduk adalah unit.

b. Pemasangan keran dan shower

(81)

(WC), 1- unit halaman depan, l unit di dapur, dan. Satuan dalam perhitungan pemasangan keran adalah unit.

c. Pekerjaan floor drain

Floor drain yang digunakan sebanyak 2 unit, dan pekerjaan floor drain dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan kran.

11. Pekerjaan Instalasi air

Instalasi air berfungsi sebagai saluran air bersih dan air kotor melalui pipa pipa yang disediakan. Dengan demikian, instalasi air terbagi menjadi dua bagian, yaitu instalasi air bersih dan instalasi air kotor. lnstalasi air bersih menggunakan pipa 1/2". Sementara itu, instalasi air kotor menggunakan pipa 3" dan pipa 4". pemasangan yang berkaitan dengan jaringan adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan pipa air kotor

Pekerjaan pipa air kotor dipasang sebelum pekerjaan urugan tanah. b. Pekerjaan pipa air pembuangan septictank

Pekerjaan pipa air pembuangan septictank dipasang bersamaan dengan pekerjaan pipa air kotor terutama yang dipasang dibawah lantai.

c. Pekerjaan pipa air air bersih

Pekerjaan pipa air bersih dipasang bersamaan dengan pekerjaan plesteran. d. Pekerjaan pipa resepan

(82)

IV-82 a. Pekerjaan carport

Pekerjaan pengecoran carport dilakukan setelah pekerjaan septictank dan rembesan septictank selesai, adukan campuran yang digunakan pada pekerjaan carport adalah 1 (satu) semen : 2 (dua) pasir ikat : 5 (lima) kerikil cor.

b. Pengadaan material

Pengadaan material tahap kelima dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan carport. Untuk tahapan pengadaan material tahap kelima yang disediakan meliputi : semen, pasir, batamerah, cat dinding dan kayu, dll.

13. Pekerjaan septictank

Septictank harus jauh dari titik air tersebut. Sesuai dengan standar kesehatan, jarak septictank dengan titik air minimum 10 meter. Septictank yang disarankan berukuran 1,5 x 1,5 x 1.5 m (p x lx t). Dinding dan lantai septictank terbuat dari bata merah dengan adukan semen dan pasir dengan perbandingan campuran 1 : 4. Lanlai rembesan terbuat dari susunan bata merah atau batu karang dan batu-batuan. Penutup septictank dan rembesan terbuat dari beton beftulang dengan ketebalan 12 cm. Pembuatan septictank terdiri dari beberapa item pekerjaan, yaitu pekerjaan penggalian tanah, pemasangan bata merah, pembuatan beton, serta pemasangan batu karang dan bebatuan untuk rembesan. Pekerjaan septictank dikerjaakan sebelum pekerjaan carport selesai.

(83)

a. Pekerjaan cat kayu

Pekerjaan pengecatan kayu dikerjakan secara bersamaan dengan pekerjaan cat tembok, dan dilakukan pengeringan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengecatan.

b. Pekerjaan cat tembok/dinding

Pekerjaan pengecatan dinding dikerjakan setelah pengadaan material tahap kelima dengan menggunakan bahan cat tembok, pengecatan ini dilakukan setelah dinding digosokan dengan kertas amplas terlebih dahulu, supaya pori – pori dinding merata, pengecatan dinding tembok dilakukan mulai dari bagian dinding paling tinggi ke bagian paling rendah.

Penutup

Demikian metode pelaksanaan ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pengetahuan penulis.

4.14 Jadwal Pelaksanaan Metode SNI

Pembangunan rumah dari tahap awal pelaksanaan sampai rumah tersebut siap ditempati direncanakan berlangsung selama 95 hari kerja. Untuk pembuatan jadwal pelaksaan menggunakan program Microsoft project.

(84)

IV-84 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(85)
(86)

IV-86 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(87)

Pembangunan rumah dari tahap awal pelaksanaan sampai rumah tersebut siap ditempati direncanakan berlangsung selama 85 hari kerja. Untuk pembuatan jadwal pelaksaan menggunakan program Microsoft project dengan referensi dari koefisien pada analisa yang dibuat oleh CV PUTRA PRATAMA PROMOTION. Pertimbangan-pertimbangan yang menjadi dasar dalam membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan adalah :

1. Jenis pekerjaan. 2. Tenaga yang tersedia.

3. Penjadwalan pengadaan bahan. 4. Keadaan lapangan.

5. Keadaan cuaca di sekitar lokasi. 6. Peralatan yang disediakan.

Fungsi membuat jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan adalah :

1. Sebagai kontrol waktu yang mengikat dalam pelaksanaan pekerjaan

(88)

IV-88 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(89)
(90)

IV-90 http://digilib.mercubuana.ac.id/

(91)

1. Analisis penjadwalan proyek pembangunan rumah tipe 45 m2 pada Perumahan Cibadak Indah Sukabumi. Hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan rumah tipe 45 m2 pada Perumahan Cibadak Indah Sukabumi yang dilakukan oleh CV PUTRA PRATAMA PROMOTION berdasarkan data time schedule diperoleh dari koefisen analisa harga satuan dari CV PUTRA PRATAMA PROMOTION didapat bahwa penyelesaian proyek pembangunan rumah tipe 45 m2 pada Perumahan Cibadak Indah Sukabumi memerlukan waktu 85 hari yang dimulai tanggal 1 Januari 2013 dan selesai pada tanggal 25 Maret 2013. Dengan analisa kebutuhan pekerjan dan hari dapat dilihat pada halaman 84 dan untuk penjadwalan dihalaman 86.

2. Dan untuk analisis penjadwalan proyek pembangunan rumah tipe 45 m2 pada Perumahan Cibadak Indah Sukabumi. Hasil analisis penjadwalan proyek pembangunan rumah tipe 45 m2 yang diambil dari koefisen analisa harga satuan SNI tahun 2008, kebutuhan pekerja disamakan dari analisa kebutuhan pekerja dan predesessors dari kontraktor. didapat data time schedule bahwa penyelesaian proyek pembangunan rumah tipe 45 m2 pada Perumahan Cibadak Indah Sukabumi memerlukan waktu 95 hari yang dimulai tanggal 1 Januari 2013 dan selesai pada tanggal 4 April 2013. Dengan analisa kebutuhan pekerjan dan hari dapat dilihat pada halaman 88 dan untuk penjadwalan dihalaman 90.

(92)

IV-92 tersebut tergantung pada tingkat produktivitas tenaga dan alat yang digunakan. Untuk metode kontraktor lebih banyak produktivitas tenaga, dan alat yang lebih efisien dibandingkan dengan metode SNI. Seperti pada salah satu pada pekerjaan pondasi batu kali pecah dimana koefisien metode kontraktor didapat :

volume pondasi batu kali = 8,85 m3 koefisien pekerja = 0,9 Pekerja

satu orang pekerja dalam sehari dapat menyelesaikan 1,11 m3

waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah volume batu kali dibagi dengan produktivitas pekerja dalam sehari didapat :

Direncanakan tenaga yang dibutuhkan adalah 3 pekerja, Maka didapat 8/3 = 2.66 hari ∞ 3 hari

Dan untuk pekerjaan pondasi batu kali pecah koefisien metode SNI didapat : Volume pondasi batu kali = 8,85 m3

koefisien pekerja = 1,5 Pekerja

satu orang pekerja dalam sehari dapat menyelesaikan 0,67 m3

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah volume batu kali dibagi dengan produktivitas pekerja dalam sehari didapat :

Direncanakan tenaga yang dibutuhkan adalah 3 pekerja, Maka didapat 13,28/3 = 4.66 hari ∞ 5 hari

(93)

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH KONVERSI LAHAN PERTANIAN PADA PEMBANGUNAN JALAN TOL CISUMDAWU TERHADAP PERUBAHAN STATUS SOSIAL EKONOMI PETANI DI KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG..

Sardjito sudah tidak mencukupi lagi sebagai tempat memperoleh keterampilan klinis terutama bagi calon dokter ( mahasiswa profesi kedokteran). Mengingat daya tampung yang tidak

Proses pengeringan daun kelor yang ideal terdapat pada beban 600 gram karena pada kondisi ini Qevap yang dihasilkan lebih besar yaitu 63.642 Watt, begitupula

Pemeriksaan laboratorium yang paling penting pada bayi dengan ikterus yang lebih dari dua minggu ialah bilirubin direk.. Jika bilirubin direk meningkat, maka harus dilakukan

Maka Yesus atau Isa itulah yang dimaksud oleh Surat An Naas, satu-satunya Tokoh yang diberi wewenang (dan tugas!) oleh Yang Maha Kuasa untuk melindungi umat Tuhan

Berdasarkan hasil uji coba dari operasi date implementasi SQL dari database Nilai Mahasiswa dapat disimpulkan sebagai berikut: 1). Operasi date yang digunakan

Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan

Sudah menjadi peraturan/standar RSUD Soreang komplain dari pasien setiap bulannya tidak boleh lebih dari 5 orang yang mengajukan.. komplain, sedangkan kalau dilihat setiap