• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KUALITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRAKTOR NUSANTARA CABANG MAKASSAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP KUALITAS KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRAKTOR NUSANTARA CABANG MAKASSAR"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

PT. TRAKTOR NUSANTARA CABANG MAKASSAR

ULFHA MUNTADZA

105720418513

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

(2)

ii

ULFHA MUNTADZA

105720418513

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan manajemen

fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR

MAKASSAR

(3)
(4)
(5)

v

Nusantara Cabang Makassar Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Dan Bisnis Di bimbing oleh Abdul Muttalib dan Sri Andyaningsih.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh sistem informasi manajemen (Networking) terhadap kualitas kinerja aryawan pada PT. Traktor Nusantara Cabang Makassar.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kuantitatif dan analisis kuantitatif menggunakan rumus persamaan regresi berganda

Y=a+b1X1+b2X2+...e

Dimana Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung untuk variabel ini

sebesar 3,853 sementara nilai ttabel pada variabel (X1) sebesar 2,054, maka thitung

(3,853) > ttabel (2,45), hal ini berarti variabel setelah ada sistem informasi

manajemen (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap kualitas kinerja

karyawan (Y), sedangkan nilai ttabel pada variabel (X2) sebesar -1,455, maka thitung

(3,853) < ttabel (-1,445), hal ini berarti variabel sebelum ada sistem informasi

manajemen (X2) mempunyai pengaruh yang negatif terhadap kualitas kinerja

karyawan (Y).

Selanjutnya penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Setelah ada sistem informasi manajemen berpengaruh positif terhadap kualitas kinerja karyawan sedangkan sebelum ada sistem informasi manajemen berpengaruh negatif terhadap kualitas kinerja karyawan, jadi dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi manajemen berpengaruh terhadap Kualitas Kinerja Karyawan.

(6)

vi

Economics and Business In guidance by Abdul Muttalib and Sri Andayaningsih. The purpose of this study is to analyze the influence of management information systems (Networking) on the performance quality of the aryawan at PT. Traktor Nusantara Makassar

The purpose of this study was to analyze the effect of management information system (Networking) on the quality of employee performance at PT. Traktor Nusantara branch.

This study uses quantitative analysis using multiple regression equations

Y=a+b1X1+b2X2+...e

Then the tcount for this variable is 3.853 while the ttable value of the variable (X1) is 2.054, then tcount (3.853)> ttable (2.45), this means that the variable

after the management information system (X1) has a positive effect on the quality

Employee performance (Y), while the value of ttable on variable (X2) is -1,455,

then tcount (3,853) <ttabel (-1,445), this means that variable before management

information system (X2) has a negative effect on employee performance quality

(Y).Furthermore, this research can be concluded that After management information system have a positive effect on employee performance quality whereas before there is management information system have negative effect to employee performance quality, so it can be concluded that Management Information System has an effect on Quality Employee Performance.

(7)

vii

karunia-NYA, Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Untuk itu perkenankan penulis untuk menghaturkan banyak terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Kedua Orang tua penulis, yang selalu memberikan kesabaran, inspirasi dan motivasinya, sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan, semoga penulis dapat membahagiakan mereka berdua kelak dikemudian hari.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE, MM Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Aris Pasigai, SE , MM Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Abdul Muttalib SE,MM. Selaku Pembimbing 1, terimakasih atas bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran.

5. Ibu Sri Andayaningsih SE,MM. Selaku pembimbing II, terimakasih atas bimbingan, motivasi dan arahannya selama ini.

6. Seluruh staff dosen dan pegawai pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, yang selama ini telah banyak mengarahkan , membimbing, penulis sehingga dapat terselesaikannya studi. 7. Seluruh staff dan jajaran pada PT. Traktor Nusantara Cabang Makassar, yang

telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian.

8. Seluruh teman – teman angkatan 2013 tanpa terkecuali, dan juga semua teman-teman kelas Manajemen 2.13 yang telah banyak memberi dukungan.

9. Terkhusus, untuk teman-teman Master 013, teman-teman Lembaga Pers Mahasiswa Corong Universitas Muhammadiyah Makassar,tanpa kalian penulis bukan siapa-siapa.

(8)

viii

semangat kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12. Semua pihak yang turut membantu di dalam penyusunan Skripsi ini yang tidakdapat disebut satu persatu, penulis sampaikan terimakasih yang setulustulusnya.

Skripsi ini masih jauh dari unsur kesempurnaan, walaupun telah menerima bantuan dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis dan bukan para pemberi bantuan kritik dan saran yang membangun akan kami hargai demi menyempurnakan

skripsi ini

.

Makassar, Mei 2017

Penulis

(9)

ix

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Kajian Teori ... 5

B. Manajemen Umum ... 5

1. Sistem Informasi manajemen ... 7

1.1 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 9

1.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 9

1.3 Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 10

1.4 Simbol-simbol Sistem Informasi Manjemen (SIM) ... 12

1.5 Contoh Sistem Informasi Manajemen (SIM) ... 14

2. Jaringan (Networking) ... 16

2.1 Tujuan Jaringan (Networking) ... 17

2.2 Manfaat Jaringan (Networking) ... 18

2.3 Macam-macam Jaringan (Networking) ... 19

(10)

x

D. Kerangka Pikir ... 30

E. Hipotesis ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

B. Jenis dan Sumber Data ... 31

C. Metode Pengumpulan Data ... 32

D. Populasi dan Sampel ... 33

E. Metode Analisis Data ... 34

F. Definisi Operasional Variabel ... 39

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 40

A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 40

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 41

C. Struktur Organisasi ... 43

D. Uraian Tugas ... 44

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

A. Deskripsi Responden ... 47

B. Deskripsi Variabel ... 50

1. Deskripsi Variabel Setelah Ada Sistem Informasi Manajemen (X1) dan Sebelum Ada Sistem Informasi Manajemen (X2) Serta Perhitungan Skor Variabel Bebas ... 51

1.1 Pernyataan Setelah Ada Sistem Informasi Manajemen (X1) ... 51

1.2 Pernyataan Sebelum ada Sistem Informasi Manajemen (X2) .. 52

2. Deskrispi Variabel Kualitas Kinerja (Y) dan Perhitungan Skor Variabel Terikat ... 52

C. Pengukuran Instrumen Penelitian ... 53

(11)

xi

Manajemen Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan ... 56

3.2 Analisis dan Pembahasan Koefisien Determinasi (R2) ... 57

4. Uji F (Serempak) ... 57

5. Uji T (Parsial) ... 58

5.1 Variabel Setelah Ada Sistem Informasi Manajemen (X1) ... 58

5.2 Variabel Sebelum Ada Sistem Informasi Manajemen (X2) .... 59

D. Pembahasan ... 59

1. Pengaruh Variabel Setelah Ada Sistem Informasi Manajemen (X1) Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan (Y) ... 59

2. Pengaruh Variabel Sebelum Ada Sistem Informasi Manajemen (X2) Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan (Y) ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPRAN

(12)

xii

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowcarhart ... 12

Tabel 2.2 Simbol-simbol data flow diagram ... 13

Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 48

Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 48

Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 49

Tabel 5.4 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja ... 49

Tabel 5.5 Tanggapan responden setelah ada sistem informasi manajemen ... 51

Tabel 5.6 Tanggapan responden sebelum ada sistem informasi manajemen ... 52

Tabel 5.7 Tanggapan responden tentang variabel kualitas kinerja ... 53

Tabel 5.8 Uji validitas ... 54

Tabel 5.9 Hasil uji reliabilitas ... 55

(13)

xiii

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ... 30 Gambar 4.1Struktur organisasi PT.Traktor Nusantara Cabang Makassar ... 43

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Saat ini teknologi informasi telah menjadi faktor yang sangat dominan dalam

penerapan sistem informasi sebagai solusi bagi perusahaan untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapi. Sistem Informasi yang diterapkan di dalam

perusahaan merupakan komponen yang menjadi bagian dari perusahaan bersama

dengan individu-individu di dalam perusahaan untuk saling berinteraksi dan

saling memanfaatkan untuk mendapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien.

Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem

informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna. Dengan sistem yang

baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas, mengurangi kegiatan yang tidak

memberikan nilai tambah, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan

mempermudah pengambilan keputusan bagi manajemen untuk

mengkoordinasikan kegiatan dalam perusahaan. Oleh karena itu, audit atas

pengembangan dan pemeliharaan sistem informasi semakin dibutuhkan, sehingga

sistem yang dimiliki efektif dalam menyelesaikan pekerjaan dan meningkatkan

kinerja kerja karyawan.

Dunia bisnis saat ini dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi

untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun kualitas

sistem informasi manajemen dan meningkatkan kinerja di dalam lingkungannya.

(15)

Keberhasilan perusahaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu

faktor penting adalah kualitas sistem informasi manajemen.

Untuk itu didalam mengantisipasi para pesaing antar perusahaan dimana

antara mereka sudah banyak yang menerapkan sistem informasi (Networking)

baik dalam penunjang operasional perusahaan maupun dalam pengambilan

keputusan manajemen sehingga tugas-tugas dan pelayanan dapat diselesaikan

dengan efektif dan efesien.

PT Traktor Nusantara Cabang Makassar merupakan sebuah perusahaan yang

bergerak dalam bidang Pendistribusian, Penyewaan dan Kontrak, Layanan Purna

Jual dan peralatan bekas untuk keperluan Industri, Pertanian, Penggerak dan

energi serta kontruksi jalan.

Perusahaan ini juga menjamin bahwa Konsumen akan mendapat nilai tambah

dalam hal Service, Pengoperasian, dan Pelatihan dan Perawatan, serta pasokan

suku cadang dan unit cadangan yang lengkap dan akurat. Perusahaan ini juga

memiliki tenaga Teknisi yang berpengalaman yang dapat memberikan service

terhadap Unit yang mengalamai kerusakan yang dapat menjangkau seluruh

pelosok di Makassar, selain tenaga teknisi tersebut perusahaan juga ditunjang

oleh fasilitas yang memadai sehingga memperlancar Sistem Informasi Manajemen

Perusahaan

Mengingat bahwa PT Traktor Nusantara Cabang Makassar merupakan

cabang dari PT Traktor Nusantara yang berpusat di Jakarta maka ada banyak hal

(16)

Sistem Informasi Manajemen yang baik dan efektif sangat dibutuhkan dalam

perusahaan, sehingga dapat tercipta komunikasi yang baik.

Dewasa ini seiring dengan berkembangnya Sistem Informasi Manajemen

pada perusahaan PT Traktor Nusantara ini diharapkan agar kinerja karyawan

dapat lebih mengalami peningkatan kualitas.

Maka sehubungan dengan itu, penulis mencoba untuk melihat sampai sejauh

mana pengaruh Sistem Informasi Manajemen yaitu Jaringan pada PT Traktor

Nusantara Cabang Makassar, sehingga dapat meningkatkan kualitas kinerja

karyawan, oleh sebab itu menulis tertarik memilih judul “Analisis Pengaruh

Sistem Informasi Manajemen Terhadap Kualitas Kinerja Karyawan Pada

PT Traktor Nusantara Cabang Makassar”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, diketahui bahwa Sistem Informasi

Manajemen yaitu Jaringan pada sebuah perusahaan merupakan sesuatu hal yang

sangat berperan penting dalam menyelesaikan pekerjaan karyawan yang tepat

waktu, serta berkualitas dan bermutu, jadi dapat dirumuskan masalah yang akan

diteliti yaitu:

Apakah sistem informasi manajemen berpengaruh terhadap kualitas kinerja

(17)

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk menganalisis pengaruh sistem informasi manajemen terhadap kualitas

kinerja karyawan pada PT Traktor Nusantara Cabang Makasar.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan yang bersangkutan yaitu PT Traktor

Nusantara Cabang Makassar dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen

yaitu Jaringan dimasa yang akan datang.

2. Bagi penulis sebagai bahan latihan dalam memecahkan masalah penerapan

(18)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

1. Manajemen Umum

Menurut asal katanya manajemen berasal dari kata “manage” (bahasa inggris) atau “maneggiare” (bahasa latin) yang artinya mengelola dan mengatur. Pengertian manajemen dapat ditinjau dari dua segi, yaitu manajemen sebagai

suatu seni dan manajemen sebagai ilmu. Manajemen sebagai seni merupakan

suatu siasat atau kemahiran dalam mengelola orang lain untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan. Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian.

Menurut Stephen dan Marry Coulter (2012:37) manajemen merupakan sebuah

proses mengkoordinasikan dan melihat aktivitas pekerjaan yang berguna untuk

melihat apakah pekerjaan yang dikerjakan tersebut menjadi efektif dan efisien.

Efesiensi ialah melakukan suatu pekerjaan dengan hasil baik serta mendapatkan

hasil (output) yang setidaknya lebih banyak dari jumlah input yang ada.

Sedangkan efektifitas ialah suatu hal dengan benar serta menyelesaikan kegiatan

yang membuat organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi-fungsi

manajemen tersebut dapat di uraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning). Perencanaan adalah proses menentukan arah yang

akan ditempuh dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan

yang telah diterapkan.

(19)

b. Pengorganisaisan, Pengorganisasian adalah proses mengelompokkan

kegiatan-kegiatan atau pekerjaan-pekerjaan dalam unit-unit. Tujuannya adalah supaya

tertata dengan jelas antara tugas, wewenang dan tanggung jawab serta

hubungan kerja dengan sebaik mungkin.

c. Pelaksanaan (Actuating). Menggerakkan atau melaksanakan adalah proses

untuk menjalankan kegiatan atau pekerjaan dalam organisasi. Dalam

menjalankan organisasi para manajer harus menggerakkan bawahanya (para

karyawan).

d. Pengawasan (Leading). Pengawasan adalah proses untuk mengukur dan

menilai pelaksanaan tugas apakah sesuai dengan rencana. Jika dalam proses

tersebut terjadi pemyimpangan, maka akan segera dikendalikan.

(Wikipedia 2013) Manajemen sebagai suatu ilmu memiliki arti bahwa

manajemen merupakan pengelolaan data dan informasi yang akurat tentang tata

kerja sama yang merupakan objek darisuatu studi.

Sapre dalam Usman (2013:6) Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang

diarahkan langsung penggunaan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Secara universal manajemen adalah

penggunaan sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang

tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit.

G.R. Terry dalam Heru (Heru Soviyan, 2013) berpendapat bahwa “manajemen

adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau

pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau

(20)

Stoner dan Freeman (Safroni, 2012: 44) manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya organisasi untuk

tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Hasibuan (2012 : 1) dalam buku manajemen sumber daya manusia

mengemukakan bahwa : “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif

untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen (SIM) digambarkan sebagai sebuah bangunan

piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,

penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber

informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga

terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan

pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri

dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan

kebijakan oleh tingkat manajemen.

Sistem Informasi Manajemen (SIM), istilah yang umum dikenal orang adalah

sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan

informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan

(21)

(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model

manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

Menurut George M. Scotss yang dikutip oleh dalam buku Prinsip-Prinsip

Sistem InformasiManajemen (2001:100) mengemukakan sistem informasi

manajemen harus memiliki kriteria sebagai berikut: Menyeluruh, Terkoordinasi,

Memiliki sub-sistem informasi, Terintegrasi secara Rasional, Mentransformasikan

data kedalam informasi dengan berbagai cara, Meningkatkan produktivitas Sesuai

dengan sifat dan gaya manajer, Menggunakan kriteria mutu yang telah ditetapkan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakansebuah bidang yang mulai

berkembang sejak tahun 1960 an. Walau tidak terdapat konsensus tunggal, secara

umum SIM didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang

digunakan untuk mendukung operasi, manajemen, serta pengambilan keputusan

sebuah organisasi. SIM juga dikenal dengan ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”, “Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem Informasi dan Pengambil

Keputusan”. SIM menggambarkan suatu unit atau badan yang khusus bertugas untuk mengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi untuk

keperluan manajerial organisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan

memakai prinsip sistem karena berita yang tersebar dalam pelbagai bentuknya

dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badan yang kemudian

(22)

2.1 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Pada awal perkembangan komputerisasi informasi, komputer belum

mempunyai program yang berjalan secara otomatis, melainkan hanya

menjalankan komando yang dimasukkan secara manual ke dalam komputer.

Setelah tahun 2000‟an, sistem informasi manajemen mulai berkembang sebagai satu sistem yang terintegrasi pada berbagai induk perusahaan dan

cabang-cabangnya.Sistem tersebut kemudian dibentuk dalam sistem informasi berbasis

komputer (Computer Based Information System). Hingga kini, sistem informasi

berjalan secara terintegrasi dan berjalan secara otomatis.SIM sendiri mempunyai

elemen-elemen fisik yang dibutuhkan untuk kelancaran sistem yang digunakan,

yaitu perangkat keras komputer, perangkat lunak, yaitu perangkat lunak sistem

umum, perangkat lunak terapan umum, serta program aplikasi.

2.2 Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Ada berbagai macam definisi atau pengertian dari SIM (Sistem Informasi

Manajemen), berikut ini adalah salah satu dari beberapa definisi SIM menurut

para ahli :

Menurut Gordon.B Davis dalam Jogiyanto (2005:15) sistem informasi

manajemen merupakan suatu sistem yang melakukan fungsi-fungsi untuk

menyediakan semua informasi yang mempengaruhi semua operasi organisasi.

Frederick H.Wu (Jogiyanto, 2005:14) menyatakan sistem informasi

manajemenadalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan

(23)

Menurut O‟Brien yang diterjemahkan oleh Fitriasari dan Kwary (2010:443) mengemukakan bahwa sistem informasi manajemen adalah jenis awal dari sistem

informasi yang dikembangkan untuk mendukung pengambilan keputusan

menajerial. Sistem informasi menghasilkan produk informasi yang mendukung

banyak kebutuhan pengambilan keputusan harian dari para manajer dan praktisi

bisnis. Laporan, tampilan, dan respon yang dihasilkan oleh sistem informasi

manajemen menyediakan informasi yang telah ditetapkan oleh para pengambil

keputusan untuk mencukupi kebutuhan informasi.

Jogiyanto (2003) menyatakan sistem informasi mempunyai enam buah

komponen, yaitu input,model, output, teknologi, basis data dan kontrol. Keenam

komponen ini harus ada bersama-samamembentuk satu kesatuan. Jika satu atau

lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasitidak akan dapat

melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat mencapai

tujuannya,yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat.

2.3Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Agar informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi

manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi

yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk

masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.

Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan

dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi

(24)

baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan

yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada

pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan

tugas-tugas organisasi.

Beberapa manfaat atau fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari

sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah

transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu

produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan

(25)

2.4 Simbol Sistem Informasi Manajemen (SIM)

1. Flowchart

Flowcahart atau bagan alir data adalah bagian (chart) yang menunjukkan alir

(flow) didalam program atau prosedur sistem logika. Bagan alir (Flowchart)

digunakan terutama dalam alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Sistem

Flowchart adalah urutan proses dalam sistem dengan menunjukkan alat media

input, output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data,

sedangkan program Flowcahart adalah suatu bagan dalm simbol-simbol tertentu

yang menggambarkan urutan proses secra mendetail dan hubungan antara suatu

proses (intruksi) dengan proses lainnya dalam suatu program.

Berikut simbol-simbol Flowchart :

Simbol Nama Fungsi

Terminator Permulaan / akhir program

Garis alir (flow line) Arah aliran program untuk menyatakan jalannya arus suatu proses.

Proses Proses pengolahan data atau proses perhitungan.

Input/output data Proses Input atau Output data, parameter, informasi.

Sub program Proses menjalankan sub

(26)

Document Penyimpanan file.

Magnetic disk Menyatakan input berasal dari pita magnetik atau disimpan.

Stored data Penyimpanan akses

langsung.

Manual operation Pengolahan yang tidak dilakukan oleh komputer.

(Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowcahrt)

2. Data Flow Diagram (DFD)

Joiyanto H.M menyatakan bahwa DFD adalah diagram yang menggunakan

notasi-notasi yang menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut

akan disimpan.

James A.Hall juga menyatakan bahwa data flow diagram merupakan suatu

diagram yang menggunakan simbol-simbol untuk mecerminkan proses,

sumber-sumber data, arus data dan entiras dalam sebuah sistem.

Berikut simbol-simbol Data Flow Diagram :

Nama Keterangan

Eksternal entity, batasan sistem.

(27)

Data flow, aliran data mengalir diantara proses.

Data store, penyimpanan data.

(Tabel 2.2 Simbol-simbol Data Flow Diagram)

2.5 Contoh Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Beberapa contoh kongkrit penerapan sistem informasi manajemen adalah

sebagai berikut:

1. Enterprise Resource Planning (ERP)

Sistem ERP ini biasanya digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam

mengelola manajemen dan melakukan pengawasan yang saling terintegrasi

terhadap unit bidang kerja Keuangan, Accounting, Sumber Daya Manusia,

Pemasaran, Operasional, dan Pengelolaan Persediaan.

2. Supply Chain Management (SCM)

Sistem SCM ini sangaat bermanfaat bagi pihak manajemen dimana data data

yang disajikan terintegrasi mengenai manajemen suplai bahan baku, mulai

dari pemasok, produsen, pengecer hingga konsumen akhir.

3. Transaction Processing System (TPS)

TPS ini berguna untuk proses data dalam jumlah yang besar dengan transaksi

bisnis yang rutin. Program ini biasa diaplikasikan untuk manajemen gaji dan

inventaris. Contohnya adalah aplikasi yang digunakan untuk Bantuan

(28)

4. Office Automation System (OAS)

Sistem aplikasi ini berguna untuk melancarkan komunikasi antar departemen

dalam suatu perusahaan dengan cara mengintegrasikan server-server komputer

pada setiap user di perusahaan. Contohnya adalah email.

5. Knowledge Work System (KWS)

Sistem informasi KWS ini mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam

organisasi. Dengan ini, diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya

dalam pekerjaan mereka.

6. Informatic Management System (IMS)

IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam organisasi, yang

juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan keputusan.

Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan program

komputerisasi, seperti e-procurement.

7. Decision Support System (DSS)

Sistem ini membantu para manajer dalam mengambil keputusan dengan cara

mengamati lingkungan dalam perusahaan. Contohnya, Link Elektronik di

sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah pendapatan atau pendaftaran

siswa baru setiap tahun.

8. Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)

Sistem ini pada dasarnya menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisa

pemecahan masalah dengan menggunakan pengetahuan tenaga ahli yang telah

(29)

9. Group Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support

Collaborative Work System (CSCWS)

Serupa dengan DSS, tetapi GDSS mencari solusi lewat pengumpulan

pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per individu. Biasanya berbentuk

kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya adalah e-government.

10. Executive Support System (ESS)

Sistem ini membantu manajer dalam berinteraksi dengan lingkungan

perusahaan dengan berpegang pada grafik dan pendukung komunikasi

lainnya.

3. Jaringan (NETWORKING)

Menurut Yakub (2012:99) jaringan komputer adalah hubungan dua buah

simpul atau lebih yang tujuan utamanya untuk melakukan pertukaran data.

Jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak dan

perangkat keras.

Kristanto (dalam Tiranda, 2014) menyebutkn bahwa Jaringan komputer

merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan satu sama

lain, dengan menggunakan satu protocol kompunikasi sehingga selruh komputer

yang saling terhubung tersebut dapat berbagi informasi, program, sumber daya

dan juga dapat saling menggunakan perangkat keras lainnya secara bersamaan,

(30)

Todd Lamle (2012:2) Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer yang

terhubung dan dapat membagi data, aplikasi, peralatan komputer, dan koneksi

internet atau beberapa kombinasi itu.

3.1 Tujuan Jaringan (Networking)

1. Jaringan memungkinkan manajemen sumber daya lebih efisien: Misalnya,

banyak pengguna dapat saling berbagi printer tunggal dengan kualitas tinggi,

dibandingkan memakai printer kualitas rendah di masing-masing meja kerja.

Selain itu, lisensi perangkat lunak jaringan dapat lebih murah dibandingkan

lisensi stand-alone terpisah untuk jumlah pengguna sama, serta berbagi

pemakaian CPU, Memori, dan Harddsik.

2. Jaringan membantu mempertahankan informasi agar tetap handal dan

up-to-date:Sistem penyimpanan data terpusat yang dikelola dengan baik

memungkinkan banyak pengguna mengaskses data dari berbagai lokasi yang

berbeda, dan membatasi akses ke data sewaktu sedang diproses.

3. Jaringan membantu mempercepat proses berbagi data (data sharing).Transfer

data pada jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi data lainnya

yang bukan jaringan.

4. Jaringan memungkinkan kelompok-kerja berkomunikasi dengan lebih

efisien.Surat dan penyampaian pesan elektronik merupakan substansi sebagian

besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek,

konferensi online dan groupware, dimana semuanya membantu team bekerja

(31)

5. Jaringan membantu usaha dalam melayani klien mereka secara lebih

efektif.Akses jarak-jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat

melayani klien di lapangan dan klien dapat langsung berkomunikasi dengan

pemasok.

3.2 Manfaat Jaringan (Networking)

Berbicara mengenai manfaat dari jaringan komputer. Terdapat banyak sekali

manfaat jaringan komputer, antara lain :

1. Dengan jaringan komputer, kita bisa mengakses file yang kita miliki sekaligus

file orang lain yang telah diseberluaskan melalui suatu jaringan, semisal

jaringan internet.

2. Melalui jaringan komputer, kita bisa melakukan proses pengiriman data secara

cepat dan efisien.

3. Jaringan komputer membantu seseorang berhubungan dengan orang lain dari

berbagai negara dengan mudah.

4. Selain itu, pengguna juga dapat mengirim teks, gambar, audio, maupun video

secara real time dengan bantuan jaringan komputer.

5. Kita dapat mengakses berita atau informasi dengan sangat mudah melalui

internet dikarenakan internet merupakan salah satu contoh jaringan komputer.

6. Misalkan dalam suatu kantor memerlukan printer, kita tidak perlu membeli

printer sejumlah dengan komputer yang terdapat pada kantor tersebut. Kita

cukup membeli satu printer saja untuk digunakan oleh semua karyawan kantor

(32)

3.3 Macam-macam Jaringan (Networking)

Menurut Yakub (2012), Secara geografis jenis jaringan komputer dapat

dikelompokkan menjadi Local area network (LAN), Metropolitan area network

(MAN), Wide area network (WAN), Home area network (HAN), personal area

network (PAN), International Network (Internet).

1. Local Area Network (LAN) adalah jaringan komputer yang mencakup area

dalam satu ruang., satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan.

2. Metropolitan area network (MAN) adalah jaringan yang mencakup area satu

kota. Jaringan ini menggunakan media transmisi.

3. Wide area network (WAN) adalah suatu jaringan yang mencakup antarkota,

antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua.

4. Home area network (HAN) menggunakan koneksi kabel atau nirkabel untuk

menghubungkan beberapa piranti digital dirumah.

5. Personal area network (PAN), International Network (Internet) memanfaatkan

nirkabel jarak dekat untuk menghubungkan benda-benda elektronik pribadi,

misal : ponsel, PDA dal sebagainya yang mencapai jangkauan jarak sejauh 9

me.

3.4 Alat-alat penting dalam Jaringan (Networking)

Bicara tentang alat-alat ,pasti ga jauh" dari Hardware (perangkat keras).

(33)

a. ROUTER

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah

jaringan atau Internet menuju tujuannya, alat ini sangatlah penting untuk

meneruskan jaringan satu ke jaringan lainnya yang berbeda kelas/subnet/ip.

melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi

pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol

tujuh-lapis OSI. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih

jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router

berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk

membentuk suatu Local Area Network (LAN).

b. SWITCH

Switch adalah perangkat jaringan komputer yang bekerja di OSI Layer 2, Data

Link Layer. Switch kerjanya sebagai penyambung atau concentrator dalam

Jaringan komputer. Switch mengenal MAC Adressing shingga dia bisa

memilah paket data mana yang akan di teruskan/dilanjutkan ke mana.

c. ACCESS POINT

Access point adalah perangkat yang digunakan sebagai pembuat koneksi

wireless pada jaringan komputer. Fungsi Access point diantaranya: Sebagai

perangkat jaringan yang berfungsi membuat jaringan komputer tanpa kabel,

atau biasa disebut WI-FI (Wireless Fidelity)

d. NIC

NIC adalah singkatan dari Network Interface Card yaitu sebuah kartu yang

(34)

kerja NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam bus komputer

menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas media

jaringan.

4. Kualitas Kinerja Karyawan

4.1 Definisi Kinerja Karyawan

Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan visi dan misi organisasi yang di tuangkan melalui

perencanaan strategi suatu organisasi.

Arti kata kinerja berasal dari taka-kata job performance dan di sebut juga

actual performance atau prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang telah di

capai oleh seseorang kariyawan. Moeherionto ( 2012: 69)

Menurut Sinambela, (2012) mengemukakan bahwa kinerja karyawan

didefinisikan sebagai kemampuan karyawan dalam melakukan sesuatu keahlian

tertentu. Kinerja karyawan sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan

diketahui seberapa jauh kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas yang

dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan

terukur serta ditetapkan secara bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan.

Menurut Mathis dan Jackson (2011), kinerja karyawan adalah yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada

(35)

untuk mencapai tujuannya. Kinerja dapat berjalan baik apabila karyawan

mendapatkan gaji sesuai harapan, mendapatkan pelatihan dan pengembangan,

lingkungan kerja yang kondusif, mendapat perlakuan yang sama, penempatan

karyawan sesuai dengan keahliannya serta mendapatkan bantuan perencanaan

karir, serta terdapat umpan balik dari perusahaan.

Kemudian ada beberapa faktor yang turut serta mempengaruhi kinerja

karyawan Alex Soemadji Nitisemito dalam Tien Utami (2012:12) yang

mengklasifikasikan beberapa faktoryang turut mempengaruhi kinerja karyawan, di

antaranya adalah kemampuan intelektualitas,disiplin kerja, kepuasan kerja,

komitmen organisasi, motivasi karyawan, gaya kepemimpinan, budayaorganisasi,

lingkungan kerja, kompensasi dan sistem informasi manajemen yang terdapat

diperusahaan tersebut.

4.2 Indikator Variabel Kualitas Kinerja Karyawan

Kualitas kinerja karyawan memiliki banyak faktor lain yang membuat

seorang karyawan menjadi gemilang atau malah sebaliknya, sebuah perusahaan

harus memiliki banyak karyawan yang perlu mengetahui indikator dan faktor

yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut.

Berikut ini merupakan beberapa indikator yang mempengaruhi kinerja dari

karyawan.

1. Fasilitas Kantor

Beberapa fasilitas dari kantor sangat berpengaruh dalam memberikan kinerja

(36)

pekerjaan masing-masing perusahaan karena tidak semua perusahaan memiliki

fasilitas yang sama. Misalkan pada industri kreatif seperti Event Organizer atau

bisnis jasa atau bisnis jasa maka bisa menambahkan mesin kopi agar pekerjaan

lebih santai dan maksimal dalam memberikan pekerjaan. Bisa juga ditambah

dengan permainan di dalam kantor, seperti perusahaan google yang

memberikan fasilitas tersebut karna menganggap mood dari pekerja memang

bisa berubah kapan saja maka dari itu mood juga akan mempengaruhi hasilnya.

2. Lingkungan Kerja

Kualitas kerja karyawan juga ditentukan dengan faktor lingkungan kerja.

Faktor ini meliputi hubungan seorang pekerja dengan rekan kerjanya,

lingkungan yang kondusif, jauh dari gangguan, dan masih banyal lagi. Hal

inilah yang juga berpengaruh dengan kualitas kerja karyawan, untuk itu perlu

dilakukan evaluasi terkait faktor ini dan bagaimana cara mengatasinya. Jika

memungkinkan untuk pembenahan lokasi kerja sebaiknya lakukan karena jika

masih memberikan hal yang sama setiap tahunnya juga akan memberikan

kesan yang biasa saja terhadap perusahaan. Karena menurut banyak survei

setidaknya orang yang resain beralasan dukungan kerja yang tidak kondusif.

3. Sistem dan Pembagian Kerja

Masing-masing karyawan memang memiliki jobdesknya sendiri dan tidak

saling berpengaruh untuk mengerjakan pekerjaan yang lainnya. Dari sistem

kerja yang jelas dan memiliki alur yang sangat bagus juga akan memudahkan

pekerja dalam menghasilkan sesuatu. Banyak perusahaan yang masih memiliki

(37)

dalam itulah banyak terjadi pembuangan waktu dan tenaga untuk mengerjakan

hal yang tidak produktif.

4. Dukungan dari Atasan

Kualitas kerja karyawan juga ditentukan dengan dukungan atasan terhadap

bawahannya. Misalkan suatu ketika nanti terjadi masalah yang dihadapi dan

berimbas terhadap kerugian perusahaan maka perlu dilakukan pembenahan dan

evaluasi bukannya melakukan pemecatan. Ada banyak CEO yang

mengungkapkan bahwa kerja 10 orang yang efektif bisa mengalahkan kerja

100 orang yang biasa saja. Itulah mengapa sangat penting sekali dalam

memberikan dukungan terhadap karyawan, bisa dengan memberikan training

atau motivasi pada pagi hari atau bisa juga membuat acara sabtu makan

bersama sehingga terjalin komunikasi yang lebih dekat lagi dengan semua

orang yang bekerja.

5. Kuantitas

Kuantitas kerja seorang kerja merupakan hal yang sangat berpengaruh dengan

kualitas kerja, disini dapat dilihat sampai sejauh mana kuantitas dari seorang

karyawan sehingga dapat memberi dampak yang positif terhadap perusahaan.

Kuantitas atau dapat disebut sebagai jumlah kerja adalah suatu hal yang dapat

menjadi pembuktian sampai dimana minat kerja seorang karyawan tersebut.

Misalkan seorang karyawan memiliki kuantitas yang tinggi dalam melakukan

(38)

B. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian-penelitian mengenai Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap

kinerja pegawai dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya diantaranya :

1. Judul Penelitian: Pengaruh Sistem Informasi Berbasis Komputer Dan

Kepercayaan Terhadap Kinerja Individual Di Universitas

Brawijaya

Nama Penelitian: Wulandari (2006)

Hasil Penelitian: Menunjukan bahwa sistem informasi berbasis komputer

dan kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap

peningkatan kinerja individual. Analisis regresi dengan

menggunakan metode uji-4 (dengan signifikan 00,5) yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen

menunjukan bahwa dari variabel sistem informasi berbasis

komputer dan variabel keperyaan yang diujikan,

masing-masingnya menunjukan adanya pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja individual.

2. Judul Penelitian: Pengaruh Efektivitas Penggunaan dan

Kepercayaan Teknologi Sistem Informasi Terhadap Kinerja

Individual di Universitas Brawijaya.

(39)

Hasil Penelitian: Perhitungan menunjukan bahwa efektivitas penggunaan

sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja

individu. Besarnya pengaruh efektivitas penggunaan sistem

informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu

adalah sebesar 47,70 %.

3. Judul Penelitian: Sistem Informasi Manajemen Rental Mobil Berbasis Web (Study Kasus Rental Mobil Raviri).

Nama Peneliti: Muhammad Hisyam Nuri (2014)

Hasil Penelitian: Sistem Informasi Manajemen Rental Mobil ini berhasil diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemograman PHP frameworkcodeigniter dengan database MySQL, Customer juga dapat melakukan booking kendaraan sesuai jadwal yang diinginkan secara online. Kemudian pemilik perusahaan juga dapat melakukan pengawasa akan transaksi yang dilakukan oleh karyawan terhadap keluar dan masuknya mobil dari perusahaan

4. Judul Penelitian: Pengaruh Sistem Informasi Manajemen dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta raya dan Tangerang Bidang Sumber daya manusia dan Keuangan.

Nama Peneliti: Fahri Akbar Wiranda (2015)

Hasil Penelitian: Diketahui bahwa sistem informasi manajemen (X1)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y), dibuktikan oleh koefisien regresisebesar

0,330. Korelasi sebesar 0,412 artinya hubungan keduanya

(40)

16,4% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh

variabel sisteminformasi manajemen. Hasil uji regresi

linear sederhana memperlihatkan nilai t hitung sebesar

(3,705) > t tabel (1,994), sehingga hipotesis pertama yang

berbunyi “Diduga terdapat pengaruh antara sistem informasi manajemen (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)”

diterima

Lingkungan kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y),dibuktikan oleh koefisien

regresi sebesar 0,333. Korelasi sebesar 0,401 artinya

hubungan keduanya sedang. Koefisien determinasi sebesar

16,1% yang berarti 16,1% variabel kinerja karyawan dapat

dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja. Hasil uji regresi

linear sederhana memperlihatkan nilai thitung sebesar (3,666)

> ttabel (1,994), sehingga hipotesis kedua yang berbunyi

“Diduga terdapat pengaruh antara lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)” diterima.

Sistem informasi manajemen (X1) dan lingkungan kerja

(X2) berpengaruh positif dan signifikanterhadap kinerja

karyawan (Y), dibuktikan oleh koefisien regresi sebesar

0,220 dan 0,218. Korelasi sebesar 0,463 artinya hubungan

ketiganya sedang. Koefisien determinasi sebesar 21,5%

(41)

dijelaskan oleh variabel sistem informasi manajemen dan

lingkungan kerja. Hasil uji regresi linier berganda,

memperlihatkan nilai F hitung sebesar (9,423) > Ftabel (3,130),

sehingga hipotesis ketiga yang berbunyi “Diduga terdapat

pengaruh antara sistem informasi manajemen (X1) dan

lingkungan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)”

diterima.

5. Judul Penelitian: Analisis Pengaruh Sistem Informasi Manajemen Terhadap

Efektivitas Kerja Pegawai Pada Bidang Sumber Daya

Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.

Nama Peneliti: Herti Suherti Rachmi Dewi (2013).

Hasil Penelitian: Secara Simultan Sistem Informasi Manajemen telah

berpengaruh positif terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat, dalam hal ini Sistem Informasi

Manajemen sangat penting untuk meningkatkan Efektivitas

Kerja Pegawai dalam memecahkan berbagai masalah yang

dihadapai pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Namun masih ada variabel

lain yang berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

yang perludilakukan penelitian lebih lanjut.

Secara parsial Faktor-faktor Sistem Informasi Manajemen

(42)

Informasi, Faktor Penggunaan dan Faktor Kepuasan

Pemakai berpengaruh terhadap Efektivitas Kerja Pegawai

pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Barat. Namun hasil penelitian menunjukkan

adanya variasi nilai yang tidak sama diantara faktor-faktor

tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada satu faktor Sistem

Informasi Manajemen yang menunjukkan pengaruh tidak

positif terhadap Efektivitas Kerja Pegawai yaitu: faktor

Penggunaan. Faktor ini belum memberikan makna positif

bagi peningkatan Efektivitas Kerja Pegawai, mengingat

rendahnya keinginan pegawai untuk mencoba dan

minimnya instruksi pimpinan untuk menggunakan sistem

informasi manajemen. Sedangkan tiga faktor lainnya yaitu:

faktor Kualitas Sistem, Kualitas Informasi serta Kepuasan

Pemakai telah menunjukkan pengaruh positif, karena

sistem informasi manajemen yang ada memiliki fungsi dan

kualitas yang diharapkan dalam membantu menyelesaikan

(43)

C. KERANGKA PIKIR

PT. Traktor Nusantara Cabang Makassar

rx1y Sistem Informasi X1 Manajemen (SIM) rx1x2y Y rx2y X2 X2

(Gambar 2.1 Kerangka Pikir)

D. HIPOTESIS

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis mengajukan hipotesis yang

dihadapi perusahaan sebagai berikut :

“Sistem Infomasi Manajemen berpengaruh terhahadap kualitas kinerja karyawan pada PT Traktor Nusantara Cabang Makassar”

Setelah ada Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sebelum ada Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Kualitas Kinerja Karyawan

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, maka penulis melakukan penelitian

pada PT Traktor Nusantara Cabang Makassar yang teretak di Jl. Sultan Alauddin

Km. 7 No. 74 Kel. Mangasa Kec. Tamalate Makassar Sulawesi Selatan.

Waktu penelitian memperoleh data dilakukan selama 1 bulan yaitu dari bulan

Maret sampai dengan bulan April 2017.

B. JENIS DAN SUMBER DATA

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data kualitatif yaitu data yang bukan dalam bentuk angka-angka atau tidak

dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil wawancara dengan pimpinan

perusahaan dan karyawan dalam perusahaan serta informasi-informasi yang

diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka yang

dapat dihitung, yang diperoleh dari kuwesioner yang dibagikan dan

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

2. Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang diperoleh penulis melalui observasi atau

pengamatan langsung dari perusahaan, baik itu mealui observasi, kuesioner

(45)

dan wawancara secara langsung dengan pimpinan dan staf perusahaan sesuai

dengan kebutuhan dalam penelitian ini.

b. Data sekunderyaitu data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut

diperoleh penulis dari dokumen-dokumen perusahaan dan buku-buku literatur

yang memberikan informasi tentang sistem informasi manajemen dan kualitas

kinerja karyawan.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam proses pengumpulan data, maka penulis mengumpulkan data melalui

penelitian lapang (field research) dan peneliitan pustaka (library research), sebagai

berikut :

1. Penelitian Pustaka (library research) yaitu penulis mengumpulkan data yang

berhubungan dengan teori tentang Sistem Informasi Manajemen (Networking)

terhadap kualitas kinerja karyawan dari buku literatur dan catatan perkuliahan.

Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan

permasalahan yang akan dibahas dan dapat mendukung penulisan ini.

2. Penelitian Lapangan (field research) yaitu kegiatan penelitian lapangan,

dimana penulis mencari data yang menjadi objek penelitian, untuk

memperoleh penulis melakukan pengamatan setempat dan wawancara

langsung dengan pimpinan serta beberapa karyawan PT Traktor Nusantara

Cabang Makassar dan mengumpulkan data berupa laporan-laporan yang

(46)

Disamping itu penulis mengumpulkan data yang ada kaitannya dengan

permasalahan dengan melalui cara sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpulan data yang

dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan dan

jawabannyapun diterima secara lisan pula. Dengan metode ini peneliti dapat

langsung mengetahui reaksi yang ada pada responden dalam waktu yang

relatif singkat.

b. Obsevasi

Observasi dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung

dalam proses kegiatan pengolahan data yang berkaitan dengan kebutuhan

informasi.

c. Kuesioner

Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar

pertanyaan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

D. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

(47)

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang

lain. Dalam penelitian ini, jumlah populasi yakni keseluruhan karyawan PT.

Traktor Nusantara Cabang Makassar yang berjumlah 32 orang karyawan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 91).

Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

pada populasi, misal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk

sampel yang diambil dari populasi harus betu-betul representative (mewakili).

Dikarenakan jumlah populasi pada penelitian ini kecil, maka akan digunakan

teknik Sampling Jenuh dimana seluruh karyawan yang berjumlah 32 orang ini

akan penulis jadikan sebagai sampel dalam penelitian.

E. METODE ANALISIS DATA

Metode analisis data merupakan pengelolaan data dari data-data yang sudah

terkumpul. Diharapkan dari penglolaan data tersebut dapat diperoleh gambaran

yang akurat dan kongkrit dari subjek penelitian.

Untuk membektukan hipotesis yang dikemukakan maka dalam penelitian ini

(48)

1. Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif merupakan metode yang bertujuan mengubah

kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk

informasi yang ringkas, dimana hasil penelitian beserta analisaya diuraikan

dalam suatu tulisan ilmiah yang mana dari analisa tersebut akan dibentuk

suatu kesimpulan.

2. Analisis Kuantitatif

Dalam mengetahui hubungan dan pengaruh sistem informasi manajemen

dengan kualitas kinerja karyawan digunakan teknis analisis regresi berganda,

untuk mengetahui besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan

(variabel X) tehadap kejadian lainnya (variabel Y). Analisis regresi

menggunakan rumus persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam

Sugiono (2015), yaitu :

Y=a+b1X1+b2X2+...e

Dimana :

Y = Variabel dependen, yaitu Kualitas Kinerja Karyawan.

X1 = Variabel independen, yaitu sebelum ada SistemInformasi

Manajemen (SIM).

X2 = Variabel independen, yaitu setelah ada Sistem

(49)

a = Konstanta merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai

X1 dansama dengan nol.

b1 = Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y

untuk tiap perubahan X1 dengan menganggap X2konstan.

b2 = Koefisien refresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y

untuk tiap perubahan X2 dengan menganggap X1konstan.

e = Eror

a. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan

melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut

menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya

jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel-variabel terikat.

b. Uji F (Uji Serempak)

Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas

terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung> Ftabel, maka H1 diterima atau secara

bersama-sama variabel bebasdapat menerangkan variabel terikatnya secara

serentak. Sebaliknya apabila Fhitung< Ftabel, maka H0 diterima atau secara

(50)

terikat. Untuk mengetahui signifikan atau tidak pengaruh secara

bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability

sebesar 5% (α= 0,05).

Jika sig < ά (0,05), maka H0 ditolak H1 diterima.

Jika sig > ά (0,05), maka H0 diterima H1 ditolak.

c. Uji T (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel terikatnya. Dimana jika nilai Thitung >Ttabel, H1 diterima dan H0

ditolak. Dan jika nilai Thitung<Ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak,

begitupun jika sig < ά (0,05) maka variabel bebas berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat atau H0 ditolak H1 diterima, dan jika sig > ά (0,05),

maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat

atau H0 diterima dan H

3. Pengukuran Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2015) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Sehingga untuk mengetahui pengukuran jawaban responden pada penelitian ini

yang mana menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner, penulis

mengggunakan metode skala Likert (Likert’s Summated Ratings).Dalam

pengukuran jawaban responden terhadap pengisisan Kuesioner diberi tingkatan

(51)

1. Jawaban Sangat Setuju diberi bobot 5

2. Jawaban Setuju diberi bobot 4

3. Jawaban Ragu-ragu diberi bobot 3

4. Jawaban Tidak Setuju diberi bobot 2

5. Jawaban Sangat tidak Setuju diberi bobot 1

Instrumen penelitian (kuisioner) yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu

valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner perlu

dilakukan pengujian atas kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji

reliabilitas. Karena validitas dan reliabilitas ini bertujuan untuk menguji apakah

kuesioner yang disebarkan untuk mendapatkan data penelitian adalah valid dan

reliabel, maka untuk itu, penulis juga akan melakukan kedua uji ini terhadap

instrumen penelitian (kuisioner).

1. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel. Reabilitas diukur dengan uji statistik cronbach’s alpha

(α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’ alpha> 0,60.

2. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara

(52)

F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

1. Definisi Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem penting dalam

melakukan pengumpulan, proses penyimpanan,penganalisisan data, hingga hingga

penyebaran meneganai data tersebut. Selain itu Sistem Informasi Manajemen

merupakan gabungan dari sekumpulan perangkat Lunak dan perangkat keras

untuk merancang sistem transformasi beberapa data yang dikumpulkan.

2. Definisi Kinerja Karyawan

Kinerja Karyawan merupakan sesuatu hal yang sangat diperhatikan dalam

suatu perusahaan, karena susksesnya suatu perusahaan tergantung bagaimana

kinerja karyawan. Jadi dapat diartikan bahwa kinerja karyawan yaitu hal yang

paling umum diperhatikan dalam sebuah perusahaan baik perusahaan yang

(53)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Berawal di sebuah kantor di Jalan Majapahit -Jakarta, pada tanggal 11 Juni

1974, PT Traktor Nusantara mengawali usahanya dengan menjadi distributor

untuk Massey Ferguson Farm Tractor. Selanjutnya berturut-turut PT Traktor

Nusantara menjadi distributor Perkins Engine (1976), Toyota Industrial

Equipment (1980), Hitachi Sumitomo Crane (1981), Link Belt Crane(1981), JCB

Construction Equipment (2000), Sakai Road Construction Equipment (2000),

PERKINS SABRE Marine Engine (2006) dan Gardner Denver Compressor „s (2008).

Pada Tanggal 23 Maret 1983, PT Traktor Nusantara mendirikan anak

perusahaan, PT Swadaya Harapan Nusantara, yang pada awalnya bergerak dalam

bidang perakitan Toyota Forklift dan Massey Ferguson Farm Tractor. Dalam

perkembangannya, PT Swadaya Harapan Nusantara merubah bisnisnya dari

perakitan menjadi Penyewaan Forklift Toyota (1997), distribusi Pembangkit

Listrik merk FG WILSON (2000), serta jasa perancangan dan pengerjaan

Instalasi yang berhubungan dengan Pembangkit Listrik.

Sejak tahun 1974 sampai dengan detik ini, dalam rangka memasuki pasar

global, PT Traktor Nusantara telah memberikan yang terbaik kepada semua rekan

bisnisnya, berpegang teguh pada prinsip jangka panjang “Partner in Progress” rekan menuju perkembangan dan kesuksesan, berjalan terus ke depan dan tumbuh

bersama-sama dengan rekanan bisnisnya.Bagi kami, konsumen tidak hanya

(54)

sekedar klien belaka, melainkan rekan menuju kesuksesan masa depan, yang

kami dukung melalui perhatian serius dalam segala hal yang penting.

PT Traktor Nusantara memiliki komitmen untuk mengoptimalkan performa

dalam segala hal, mulai dari perencanaan peralatan, pengiriman, pengoperasian

dan pemeliharaan, sampai dengan revitalisasi.

Saat ini, PT Traktor Nusantara bersama-sama dengan anak perusahaannya,

PT Swadaya Harapan Nusantara, secara berkesinambungan mengembangkan

bisnisnya, yaitu Distribusi, Penyewaan Dan Kontrak, Layanan Purna Jual, Dan

Peralatan Bekas, untuk keperluan Industri, Pertanian, Penggerak dan Energi serta

Konstruksi Jalan.Dengan memilih PT Traktor Nusantara, konsumen mendapat

jaminan akan nilai tambah dalam hal servis, pengoperasian, dan pelatihan

perawatan, serta pasokan suku cadang dan unit cadangan yang lengkap dan

akurat, dilengkapi dengan teknisi yang berpengalaman serta servis yang

menjangkau seluruh pelosok Indonesia. Semua hal itu merupakan persembahan

PT Traktor Nusantara demi adanya imbal hasil yang optimal bagi investasi

konsumen.

B. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

Saat ini struktur kepemilikan saham PT Traktor Nusantara terdiri dari Astra

International Dan Sumitomo Corporation. PT. Traktor Nusantara menyediakan

peralatan di bidang Industri, Pertanian, Power generasi dan konstruksi

(55)

VISI

Menjadi perusahaan yang handal dengan memberikan solusi dibidang industri,

pertanian., pembangkit listrik dan konstruksi jalan dengan nilai terbaik..

MISI

Menciptakan nilai terbaik bagi pelanggan, karyawan, pemegang saham dan semua

(56)

C. STRUKTUR ORGANISASI

GAMBAR 4.1

STRUKTUR ORGANISASI PT TRAKTOR NUSANTARA MAKASSAR

Sumber : PT Traktor Nusantara Makassar 2017

BUSINESS CONSULTANT IMAN RAMADHAN P DWI SUSANGKA ADH REZA AR PDH ADE. P SDH SUTRISNO O KASIR RAFIKAH ADM. SERVICE NURHAYATI BOH WAHYUDA SECURITY RAMLI, OSKAR, NURHIKMAT, USMAN OFFICE BOY/GIRL ANDI FEBRIANTI BURHAN MEKANIK

PATAR, ISMAIL, DONAL, HERLAND, FAJRIN, MUH.IRFAN, NURIKHSANUDDIN, M. RIZQI,

TRI SAPTONO, INDRA IRAWAN, HERU SETIAWAN, SUHARTONO,REKSI ANGGARA,

MUH. LUTHFI PART COUNTER ROSITA PSS MUHAMMAD FADLY, ZULKARNAIN WAREHOUSE MAN WAHYUDDIN

(57)

D. URAIAN TUGAS

Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yang terdapat

pada struktur organisasi PT Traktor Nusantara Makassar adalah sebagai berikut:

a. BOH (Branch Operation Head)

Bertugas memimpin dan membina para bawahannya dan bertanggung jawab

atas semua yang terjadi didalam menjalankan perusahaan untuk cabang

Makassar dan mempunyai tanggung jawab terhadap President Manager yang

ada di kantor pusat jakarta.

b. ADH (Administration Departement Head)

Bertugas melaksanakan semua hal yang menyangkut administrasi cabang;

mengawasi dan mengatur keluar masuknya uang dicabang, melaksanakan

tugas-tugas bidang personalia dicabang serta mengawasi dan memenuhi

kebutuhan akan peralatan dan perlengkapan kantor. Kepala bagian

administrasi ini bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian cabang.

c. PDH (Part Departement Head)

Bertugas menyediakan suku cadang (spare part) dari produk yang diagenin

oleh PT Traktor Nusantara, memberikan kemudahan-kemudahan kepada para

pelanggan dalam kebutuhan suku cadang (spare part), memberikan konsultasi

ke job site pelanggan untuk membantu dalam masalah pergudangan dan

inventory spare part, mengadakan kunjungan-kunjungan rutin kepada

pelanggan untuk mengetahui kebutahan dan kesulitan-kesulitan dalam suku

Gambar

TABEL 5.8  UJI VALIDITAS
Tabel di bawah ini menunjukkan hasil pengujian reliabilitas dengan menggunakan  alat bantu SPSS 20.00

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemerintah Kabupaten Sukamara dalam mengembangkan dan membangun wilayah pesisir untuk mensejahterakan masyarakat dapat dimulai dengan melakukan program- program

(3) Pelaksana SPD yang melakukan Perjalanan Dinas luar daerah yang mendapat tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ke daerah tujuan lain secara berkelanjutan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga penyusunan tesis yang berjudul “POLA KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang menyatakan bahwa secara konseptual corporate social responsibility ( CSR ) yang dilakukan oleh suatu perusahaan

Smart city terdapat enam (6) dimensi menurut Cohen: (1) Smart Government , mengacu pada prinsip Good Governance bertumpu pada pembangunan fisik dan peningkatan

Sama halnya dengan tingkat tabungan (GDS), meskipun dalam persentase yang kecil, hal ini tentu saja relevan dengan hipotesis dalam model pertumbuhan Solow-Swan,

Program Studi Sastra Jepang yang memrogram mata kuliah Kanji 2 dengan total 97 orang. Hasil penelitian ini adalah 1) diketahui bahwa nilai rata-rata yang

Prosedur pengembangan modul pembelajaran matematika berbasis e-learning ini melalui tahap-tahap yaitu:(1) tahap penelitian dan pengumpulan data informasi awal, (2) tahap