• Tidak ada hasil yang ditemukan

WHISTLEBLOWING SYSTEM BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WHISTLEBLOWING SYSTEM BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

1

KERAHASIAAN TERJAMIN

BUKU SAKU

WHISTLEBLOWING SYSTEM

BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

(2)

BUKU SAKU WHISTLEBLOWING SYSTEM

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan 2021

(3)

3

“ The world will not be destroyed by those who do evil, but by those who watch them without doing

anything

~ Einstein

“ “

Kurang cerdas dapat diper- baiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan de- ngan pengalaman. Namun tidak jujur sulit diperbaiki

~ Mohammad Hatta

(4)

7 8 7 8

Kata Pengantar

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas kehendak dan perkenan-Nya masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk menyelesaikan penyusunan Buku Saku tentang whistleblowing system di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.

Buku saku ini menguraikan mengenai pemahaman awal tentang whistleblowing sys- tem, sistem pelaporan, informasi mengenai media pelaporan serta perlindungan whis- tleblower di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Melalui buku ini diharapkan mampu menjadi sarana sosialisasi prosedur, sehingga pegawai mengeta- hui tata cara, hak dan kewajibannya ketika terlibat dalam proses whistleblowing system.

Whistleblowing system adalah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan tindak pidana korupsi yang telah terjadi atau akan terjadi yang melibatkan pegawai atau orang lain di da- lam organisasi tempatnya bekerja. Dengan adanya whistleblowing system diharapkan mam- pu mendorong seseorang untuk bersifat terbuka melaporkan adanya penyimpangan berupa penyalahgunaan wewenang dan tindakan yang berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Salah satu upaya untuk memperkuat whistleblowing system adalah dengan mengem- bangkan budaya yang mendukung adanya whistleblowing system. Budaya ini dapat dikembangkan dengan penguatan whistleblowing system secara internal melalui prosedur dan perbaikan struktur akuntabilitas organisasi. Prosedur internal mem- punyai peran penting karena PNS yang saat ini masih bertugas adalah aktor po- tensial yang dapat menjadi whistleblower, dikarenakan informasi publik yang di- miliki PNS tersebut. Melalui penguatan dan sosialisasi prosedur, maka diharapkan mampu mengembangkan budaya yang mendukung adanya whistleblowing system.

Semoga kehadiran buku ini dapat memberikan informasi awal mengenai whistleblowing sys- tem yang mampu memberikan pengayaan wacana bagi pegawai di lingkungan Badan Nasion- al Pencarian dan Pertolongan sehingga lebih jauh lagi mempengaruhi pegawai agar bersedia menjadi whistleblower untuk mengungkapkan pelanggaran-pelanggaran yang diketahuinya.

Kami menyadari dalam penyusunan buku ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik, saran dan masukan demi perbaikan buku ini akan diterima dengan senang hati. Akhir kata, kami berharap buku saku sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kemajuan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.

Inspektur,

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan

Chanlan Adilane, S.I.P, M.A.P Brigadir Jenderal TNI

(5)

5

DAFTAR ISI

4

4 Kata Pengantar

6

6 Pengertian 7

7 Dasar Hukum

8

8 Manfaat Penyelenggaraan Whistleblowing System

9

9 Pelanggaran yang Dapat Dilaporkan

10 10 11 11

Unsur Pengaduan

12 12 13 13

Alur Pelaporan

Whistleblowing System

14 14

Kerahasiaan Pelapor

Perlindungan terhadap Pelapor

Media Pelaporan

15

15 Hak Perlindungan

Whistleblower

(6)

6

Whistleblowing System (WBS) merupakan sistem pelaporan dugaan tin- dak pidana korupsi yang telah terjadi atau akan terjadi serta penyalahgu- naan wewenang yang melibatkan pegawai di lingkungan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan. Sistem WBS ini memungkinkan pelapor un- tuk menyampaikan laporan dugaan tindak pidana korupsi dan penya- lahgunaan wewenang sehingga dapat membantu organisasi menja- di lembaga yang bersih dan berintegritas. Dalam penerapan WBS, Ba- dan Nasional Pencarian dan Pertolongan memiliki kebijakan yang menjamin perlindungan atas identitas diri pelapor untuk menjaga ke- rahasiaan identitas pelapor, yang dimaksudkan untuk mendorong pelaporan pelanggaran yang terjadi. Pengembangan WBS merupa- kan salah satu upaya organisasi untuk mewujudkan good governance serta upaya pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Whistleblower adalah seseorang yang melaporkan perbuatan berin- dikasi tindak pidana korupsi yang terjadi di dalam organisasi tempat- nya bekerja, atau pihak terkait lainnya yang memiliki akses informasi yang memadai atas terjadinya indikasi tindak pidana korupsi tersebut.

WHISTLEBLOWER

BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

(7)

7

DASAR HUKUM

WHISTLEBLOWING SYSTEM

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 ten- tang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Be- bas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pember- antasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah di- ubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001;

3. Peraturan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nomor 11 Tahun 2014 tentang Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) terhadap Tindak Pidana Korupsi.

(8)

Tersedianya cara penyampaian informasi penting dan kritis kepada pihak yang harus menangani permasalahan yang terjadi secara efektif dan efisien

Timbulnya keengganan untuk melakukan pelanggaran

Tersedianya mekanisme deteksi dini (early warning system) Tersedianya kesempatan untuk menangani masalah pe- langgaran secara internal terlebih dahulu, sebelum meluas menjadi masalah pelanggaran yang bersifat publik

MANFAAT PENYELENGGARAAN WHISTLEBLOWING SYSTEM

Mitigasi risiko yang dihadapi or- ganisasi sebagai akibat pelanggaran Meningkatnya reputasi Badan Na- sional Pencarian dan Pertolongan Memberikan masukan kepada or- ganisasi untuk melihat lebih kom- prehensif proses kerja yang memili- ki kelemahan pengendalian internal

(9)

9

• Penyalahgunaan Wewenang

• Tindakan yang berindikasi korupsi, kolusi, dan nepotisme

JENIS PELANGGARAN YANG

DAPAT DILAPORKAN

(10)

Pengaduan Whistleblowing System (WBS) harus memenuhi unsur :

What : Indikasi pelanggaran yang diketahui

Who : Siapa saja yang terlibat dalam perbuatan tersebut Where : Dimana perbuatan tersebut dilakukan

When : Kapan perbuatan tersebut dilakukan How : Bagaimana perbuatan tersebut dilakukan

Evidence : Melampirkan berkas pendukung laporan berupa data/ dokumen, gambar, rekaman

UNSUR PENGADUAN

What Who

Where

When

How

Evidence

(11)

11

Sampaikan aspirasi dan pelaporan Anda pada media komuni- kasi berikut ini:

LAPORKAN MELALUI

WHISTLEBLOWING SYSTEM (WBS)

SMS/ WA: 08119173777

Email: [email protected] & wbs@basarnas.

go.id

Telepon: 021-65701152 ext.1719

Untuk mempermudah dan mempercepat proses tindak lanjut, pelaporan disertai informasi sekurang-kurangnya:

1. Identitas pelapor yang jelas

2. Uraian dugaan pelanggaran yang dilakukan

3. Terlapor serta pihak lain yang terlibat (bila ada) dan unit- nya

4. Unit tempat kejadian dan waktu kejadian

5. Dokumen pendukung dan bukti lainnya (bila ada) 6. Formulir pelaporan bisa diunduh melalui tautan https://tinyurl.com/wbsbasarnas

7. Pengelola Pelaporan Pelanggaran akan melindungi ker- ahasiaan identitas pelapor yang menginformasikan dugaan pelanggaran yang diketahuinya melalui WBS

(12)

ALUR

WHISTLEBLOWING SYSTEM

Tim WBS menerima laporan

melalui media komunikasi

Tim WBS membuat bukti tanda terima beserta nomor unik

aduan

Tim WBS melakukan verifikasi awal dan menganalisis substansi laporan

Menyampaikan laporan analisis ke

inspektur

Pembuktian

Inspektur memerintahkan pelaksanaan audit

investigasi Penindakan sesuai

dengan sistem dan prosedur yang

berlaku Penutupan kasus &

registrasi keputusan

Perlu ditindaklanjuti

Terbukti Tidak Terbukti

Tidak perlu ditindaklanjuti

Pengaduan disampaikan melalui media komunikasi:

SMS/ WA: 08119173777

Email: [email protected] &

[email protected] Telepon: 021-65701152 ext.1719

(13)

13

Agar kerahasiaan lebih terjaga, perhatikan hal-hal berikut ini:

• Jika ingin identitas Anda tetap rahasia, jangan memberita- hukan/ mengisikan data-data pribadi, seperti nama Anda, atau hubungan Anda dengan pelaku-pelaku.

• Jangan memberitahukan/

mengisikan data-data/ infor- masi yang memungkinkan bagi orang lain untuk melakukan pelacakan siapa Anda.

KERAHASIAAN PELAPOR

• Bila Anda menginginkan ke- rahasiaan identitas, disaran- kan untuk menggunakan email anonim agar tidak terlacak oleh pengelola sistem informasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan akan meraha- siakan identitas pribadi Anda sebagai whistleblower kare- na kami hanya fokus pada informasi yang Anda laporkan.

(14)

PERLINDUNGAN TERHADAP PELAPOR

Perlindungan terhadap pelapor (whistleblower) atas perlakuan meru- gikan antara lain:

1. Penurunan jabatan atau pangkat 2. Penundaan kenaikan pangkat 3. Penundaan kenaikan gaji berkala 4. Pemutasian yang tidak adil 5. Pemecatan yang tidak adil

6. Pengenaan sanksi baik langsung maupun tidak langsung

Sumber: Peraturan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Nomor 11 Tahun 2014

(15)

15 02

03

04

identitas dirahasiakan;

bebas dari pernyataan yang men- jerat;

dapat memberikan pernyataan tanpa tekanan dari pihak mana- pun;

tidak dapat dituntut secara hu- kum atas kesaksian yang sedang atau telah diberikan; dan

perlindungan atas hak saksi dan pelapor sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-un- dangan

HAK PERLINDUNGAN WHISTLEBLOWER

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan melindungi kerahasiaan Pelapor, sesuai Pasal 13 Peraturan Kepala Badan Nasional Pencarian dan pertolongan Nomor: PK. 11 Tahun 2014, hak perlindungan whistleblo- wer paling sedikit berupa:

(16)

Anda tidak perlu khawatir terungkapnya identi- tas diri anda karena Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan akan MERAHASIAKAN IDEN- TITAS DIRI ANDA sebagai whistleblower. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan menghar- gai informasi yang Anda laporkan. Fokus kami kepada materi informasi yang Anda Laporkan

TERIMA KASIH TELAH MEMBANTU MENJAGA PROFESIONALITAS DAN

INTEGRITAS DENGAN MELAPOR!

(17)

17

Kantor Pusat

Gedung Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Jl. Angkasa No. B 15 Kav.2-3

Kemayoran 10720 Jakarta Pusat

Referensi

Dokumen terkait

Dana Bantuan Operasional Sekolah yang selanjutnya disebut Dana BOS adalah dana yang digunakan terutama untuk mendanai belanja nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar

Hal ini menyebabkan motivasi dan kompetensi kognitif siswa sangat rendah, oleh sebab itu diperlukan media pembelajaran yang dapat mempermudah dan membantu

kesimpulan bahwa komunikasi dan informasi sangat memudahkan bagi publik namun juga merupakan penjembatan dalam membina hubungan baik dengan para karyawan sehingga

Sejak awal berdirinya perusahaan, perusahaan selalu berusaha untuk mencapai visi yang telah diangkat oleh perusahaan, yakni menjadi mitra strategis jangka panjang

Sektor bangunan menyumbang 66% dari sumber polusi bahan bakar fosil yang akan berdampak pada memburuknya kualitas lingkungan. Teknik konstruksi bangunan perlu

Mekanisme Pelaporan adalah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan penyimpangan yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan

Mekanisme Pelaporan adalah mekanisme penyampaian pengaduan dugaan penyimpangan yang telah terjadi, sedang terjadi, atau akan terjadi yang melibatkan pegawai dan

pemeriksaan/investigasi yang telah diparaf. 5) Konsep surat Kepala PPATK tentang permintaan perlindungan yang telah diparaf. 6) Memo Direktur kepada Kepala tentang