• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA DAN TULIS AL-QURAN DI Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam menumbuhkan Minat Baca Dan Tulis Al-Quran Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA DAN TULIS AL-QURAN DI Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam menumbuhkan Minat Baca Dan Tulis Al-Quran Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENUMBUHKAN MINAT BACA DAN TULIS AL-QURAN DI

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Oleh

Yockie Rein Sampoerno

NIM: G000100094

NIRM: 10/X/02.2.1/6485

FAKULTAS AGAMA ISLAM

(2)

IJPAYA

GURU PENDIDI(AN

AGAMA

ISLAM

DALAM

i,ENIIMBUHIGN

MINAT

BACADAN TI,'LIS

AL-QIJBTIN

DT

MADRASAH

ALIYAII

NEGERI

2

SLrRr1I(ARTA

TTAIAMIIN PEASETTIUAN

PI

'BLIXAST

ILMIAH

OLf

NtM

@00100094

NIRM,

1olx/021.1/6485

Trbh

dFrdkr

dr

dsdujui umrk

duii okh

I

h

nt"t

l)6r_?_

(3)

IIATr1MAN PENGESAHAN

UPAYA GIJRU

PENDIDI(AN

AGA}IA ISLAM DALAM

MENIIMBIJHI(AN MINAT

BACA

DAN

T(JLIS

AL"QI,'R3N

DI

MADR-ASAH

ALIYAH NEGERI

2

SUR,$ARTA

obh

Y@L!

R.in

Saryetu

NIM

G00010@94

NIRl,r!

10/X/02-2.1/5485

TeLh dipeohanLan

dr

&pan

Ded

P.nsuji

Fal0t6

Ag@ IsLn

Unive6n$

Ituhamd,il

Suaho

Iada

hd

2o

April

2016

D.n

din

aele, elah

tuftnui,

sF6t

hru4,

I

,filr-,-<:-ffi-'

1

1

D.Sy"cul

Hi&)aq

M-Ag.

D6.

Zsnn

Abidin,

M?d

(Angsob

I

D€un

Pengui,

D6. -\ri.I \\'ibo\

o,

Nlr\g.

(Anesoh

1l

tr$Yin

ltryuii)

(4)

PF,RNYATAAN

Dc,gd

ini

sF

iuritalon

hlM

dahm slcirEi

ini

lilk

Erdapai

l"rr,

)ar8

peh.l,

d;ajoha

uok

mmperchn

gel, kesarjm

di

uo pogm

!,gsi

dd

iepanja.s

FnseEnu

sara

iBa

ti.hk ed2pet

ls'a

aaD

Fndapai

rr.s

Fdbl

diElis

aBu

diteftitkL

otus

hin, klcuali

$en

ddis

dno

d,Ln

Blgi

.Ln

disebudon <lalam

dalil

lubli.l

ApabiL

khk

e6!hi

a<h

k

tll,Ib.M

&Lm

pen

?tad

ela

di

i6,

nEIo

ah,

eF

p€tuss$*imbtan

s.Fnnhnla.

S@t

n

,2O

April2o16

(5)

1

ABSTRAK

Minat untuk membaca dan menulis Al-Qur’an di kalangan sebagian remajamuslim Indonesia saat ini mulai berkurang. Demikian pula di lingkungan MAN 2 Surakarta. Kurangnya minat belajar membaca dan menulis Al-Qur’an ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada akhirnya, menjadi tugas guru PAI-lah untuk berupaya meningkatkan minat baca dan tulis Al-qur’an pada siswa tersebut. Berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk kepentingan hal tersebut berhasil atau tidaknya upaya tersebut sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah: “Bagaimana upaya Guru Agama Islam dalam meningkatkan minat baca tulis Al-Qur’an pada peserta didik di MAN 2 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini tergolong penelitian lapangan (Field research). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi dan wawancara. Sedangkan untuk menganalisis hasil penelitian ini, digunakan pendekatan analisis deskriptif kualitatif yang terdiri dari lima kegiatan yaitu mengumpulkan data dan menelaah seluruh data dari berbagai sumber (wawancara, observasi, dan dokumentasi), mereduksi data, kemudian difilter yang sesuai dengan teori dan rumusan masalah, data disajikan dalam bentuk narasi, dan penarikan kesimpulan.

Hasil peneltian ini adalah bentuk-bentuk dorongan yang diberikan guru PAI kepada siswa-siswinya adalah memberikan pemahaman sedini mungkin tentang pentingnya penguasaan baca tulis Al-Qur’an. Keuntungan yang diperoleh siswa adalah untuk kondisi saat ini telah banyak perguruan tinggi yang memberikan biaya gratis kepada hafizh Al-Qur’an. Harapannya dengan motivasi ini siswa semangat dan terdorong untuk menghafalkan Al-Qur’an.

Kata Kunci:Upaya Guru, Pendidikan Agama Islam, Minat Baca dan Tulis Al-Qur’an

ABSTRACT

Interest for reading and writing of Qur'an among some Moslem adolescent Indonesia at this time began to decrease. That way also was happened in environment of MAN 2 Surakarta. The lack of learning interest to reading and writing of Qur'an couldcause by several factors. In the end, the task of Islamic Education teacher was the one to attempt to increase reading and writing Qur'an interest on these students. Various attempts were made by the teacher for the sake of it success or failure of these efforts rely heavily on the various factors that influence it.

Based on the background of the above problems could be formulated issues to be studied were: "How the efforts of Islamic Religious Teacher was increase the reading and writing interest of Qur’an at the students in MAN 2 Surakarta 2015/2016 academic year.

Type of this research was classified as field research. The data collecting methodwas used documentation, observation and interviews. Meanwhile, to analyze the results of this study, was used qualitative descriptive approach consisted of five activity that was collecting data and analyze entire data from various source(interviews, observation, and documentation), reducing data, then filter matching with theory and formula of the problem, data presented in narrative form, and conclusion withdrawal. This research result were forms of encouragement given the Islamic Education teacher to the students as early as possible was to provide an understanding of mastering reading and writing of Qur'an importance. Advantage obtained by students was to the condition of in this time having many colleges giving expense gratos to hafizh Qur'an. Its expectation with this motivation hence student earn more motivated and impelled to learn by heart of Qur'an.

Keywords: Efforts Teacher, Islamic Education, Interest reading and writing Qur'an interest, MAN (State High Islamic School) 2.

1.

PENDAHULUAN

Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan memiliki beban dan tanggung jawab dalam pencapaian tujuan pendidikan ini, walaupun memang harus di dukung oleh berbagai komponen pendidikan lainnya. Sebagai pendidik profesional, guru bukan saja di tuntut melaksanakan tugasnya secara profesional.

(6)

2

Agama Islam, yang terdiri atas mata pelajaran Aqidah, Akhlaq, Al-quran, Hadist, Fiqih, dan Sejarah Kebudayaan Islam. Beberapa kemampuan dasar keagamaan juga wajib di tetapkan kepada siswa, termasuk salah satunya ialah

kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an.

Minat untuk membaca dan menulis Al-Qur’an di kalangan sebagian remaja muslim Indonesia saat ini mulai berkurang. Demikian pula di lingkungan MAN 2 Surakarta.Kurangnya minat belajar membaca dan menulis Al-Qur’an ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Pada akhirnya, menjadi tugas guru PAI-lah untuk berupaya meningkatkan minat baca dan tulis Al-quran pada siswa tersebut. Berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk kepentingan hal tersebut berhasil atau tidaknya upaya tersebut sangat bergantung pada berbagai faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan hasil observasi dengan guru PAI pada sekolah tersebut didapatkan keterangan bahwa minat baca tulis Al-quran di MAN 2 Surakarta masih kurang mengingat siswa yang banyak dengan jumlah siswa yang bisa baca tulis Al-Qur’an tidak seimbang. Hal itu menunjukan bahwa peranan guru di MAN 2 Surakarta dalam mendidik belum optimal. Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk meneliti dan membahas dalam penulisan skripsi dengan judul “Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Minat Baca danTulis Al-Qur’an di MAN 2 Surakarta” Tahun Pelajaran 2015/2016”

Berdasarkan latarbelakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah: “Bagaimana upaya Guru Agama Islam dalam meningkatkan minat baca tulis Al-quran pada peserta didik di MAN 2 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016?”

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang upaya guru Agama Islam dalam meningkatkan minat baca tulis Al-quran di MAN 2 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016

.

2.

METODE PENELITIAN

2.1 Tempat dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta, sedangkan subjek penelitian adalah Guru Pendidikan Agama Islam pada sekolah tersebut. Tempat tersebut dipilih karena berhasil menumbuhkan minat baca Al qur’an cukup baik untuk lulusannya maupun yang masih berstatus belajar di sekolah tersebut.

2.2 Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Hibermen dengan proses analisis deskriptif kualitatif, yang terdiri dari tiga kegiatan yaitu: pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Data yang telah terkumpul dilakukan reduksi (data reduction), kemudian seperangkat hasil reduksi data diorganisasikan dan didisplay/disajikan dalam bentuk narasi. Terakhir pengambilan kesimpulan/verifikasi menggunakan metode deduktif yaitu suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode deduktif digunakan dalam sebuah penelitian disaat penelitian berangkat dari sebuah teori yang kemudian dibuktikan dengan pencarian fakta.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian disini mengacu pada wawancara, observasi dan dokumentasi yang merupakan cara pengumpulan data-data yang didapatkan penulis. Wawancara yang dilakukan peneliti kepada guru PAI yang berjumlah 3 orang.

Dalam upaya menumbuhkan minat baca dan tulis Al-Quran di MAN 2 Surakarta, beberapa langkah dan metode telah dilakukan oleh guru PAI pada sekolah tersebut. Pertanyaan yang diajukan kepada guru PAI adalah seputar upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat baca tulis Al-Qur’an dan metode yang digunakan oleh guru tersebut. Hasil wawancara dengan Bapak. Sutan Muda Faisal menyatakan bahwa:

“Upaya yang dilakukan guru PAI adalah setiap tatap muka 45 menit selalu ditanyakan tentang hafalannya. Langkah berikutnya adalah setiap anak yang masuk di MAN 2 Surakarta sama-sama mempunyai target 3 tahun harus hafal minimal juz 30. Adapun hafalan ini merupakan salah satu syarat untuk pengambilan kartu ujian”

(7)

3

“Metode yang digunakan untuk mendukung program tersebut adalah pengenalan hutruf Arab dilakukan sedini mungkin dan ini memang ada dalam mapel Bahasa Arab. Kemudian untuk menghadapi anak yang tidak patuh akan pembelajara bahasa Arab, guru mengorganisasi kelas dalam artian ada pengelompokan anak dengan melihat latar belakang anak tersebut, dan apabila metode ini gagal dilakukan berarti guru telah gagal dalam mengorganisasi kelas”

Adapun metode untuk menghadapi anak-anak yang malas dan kurang memperhatikan mata pelajaran baca tulis Al-Qur’an, seperti hasil wawancara berikut ini:

“Menghadapi anak yang malas-malasan seperti tidur saat pelajaran atau bermain-main sendiri, maka cara yang ditempuh adalah dengan mendatangi langsung anak tersebut saat itu juga agar sifat malas tersebut tidak merembet kepada temannya yang lain”

Berkaitan dengan prestasi pada ajang perlombaan MTQ yang pernah diikuti, dari hasil wawancara menunjukkan bahwa MAN 2 Surakarta pernah mendapat Ranking I yang diadakan oleh Kemenag bertempat di IAIN Kartasura.

Hasil wawancara dengan Guru PAI Bapak Sutan Muda Faizal berkaitan dengan upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat baca tulis Al-Qur’an dan metode yang digunakan oleh guru adalah sebagai berikut:

“Upaya yang dilakukan pada tahap pertama adalah seluruh siswa dipilah-pilah karena kemampuan anak dengan latar belakang masing-masing otomatis tidak sama. Dari awal anak juga sudah ditekankan tentang pentingnya bahasa Arab, walaupun pada kenyataannya masih banyak siswa yang ketika membaca Al-Qur’an tidak enak didengar sama sekali.”

Adapun metode yang dilakukan untuk dapat mencapai target tersebut seperti hasil wawancara berikut ini:

“Berkaitan dengan hafalan Al-Qur’an setiap guru mempunyai cara dan trik sendiri karena hafalan Al-Qur’an berbeda dengan hafalan matematika dan pelajaran yang lain. Sebenarnya untuk membaca 1 juz Al-Qur’an hanya membutuhkan waktu kira-kira 1 jam, dan yang paling kuat hafalannya biasanya yang sering sholat malam. Setidaknya sampai saat ini sudah banyak siswa yang hafal 6 juz, 10 juz dan lain-lain”.

Adapun metode untuk menghadapi anak-anak yang malas dan kurang memperhatikan mata pelajaran baca tulis Al-Qur’an, seperti hasil wawancara berikut ini:

“Selama ini yang dilakukan agar anak-anak mempunyai semangat dalam membaca dan menulis Al-Qur’an adalah dengan menekankan menghafalkan dan menghafalkan setiap saat.”

Hasil wawancara dengan Guru PAI Ibu.Sri Suyati berkaitan dengan upaya yang dilakukan untuk menumbuhkan minat baca tulis Al-Qur’an dan metode yang digunakan oleh guru adalah sebagai berikut:

“Upaya-upaya yang dilakukan adalah dengan pendekatan individudilihat dari latar belakang anak karena ada yang berasal dari pondok pesantren, dari MTs dan SMP umum. Ada penekanan juga bahwa menghafal Al-Qur’an merupakan sesuatu yang istimewa karena untuk saat ini sudah mulai banyak perguruan tinggi yang memberi kesempatan untuk masuk tanpa tes bahkan gratis karena hafal Al-Qur’an”.

Adapun metode untuk menghadapi anak-anak yang malas dan kurang memperhatikan mata pelajaran baca tulis Al-Qur’an, seperti hasil wawancara berikut ini:

“Metode yang dilakukan adalah bahwa yang dihadapi adalah anak usia remaja sehingga guru berposisi sebagai teman karena sering ditemukan bahwa siswa tersebut belum bisa sama sekali baca tulis Al-Qur’an, kalau mau masuk ke TPA secara usia tidak memungkinkan, sehingga guru memberikan kesempatan kepada siswa tersebut untuk dididik secara khusus.”

“Metode lain yang diterapkan adalah apabila ada anak yang kesulitan, maka dibantu untuk menyelesaikannya dan pendekatan individu sifatnya tidak hanya di dalam kelas saja, akan tetapi juga dilakukan di luar kelas bahkan setelah jam pelajaran di sekolah selesai”

(8)

4

Uaraian di atas dapat difahami, bahwa apa yang dikerjakan guru untuk membangkitkan gairah belajar setiap siswa tidak lain adalah untuk memberikan motivasi kepada siswa dalam proses interaksi belajar mengajar. Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan peran guru agama khususnya sebagai pendidik di dalam kelas memegang peran profesional dalam menjalankan tugas dan kewajibannya untuk memfasilitasi bakat dan minat serta kebutuhan siswa-siswinya. Dari dalam kelas proses pendidikan dimulai, dalam rangka mengembangkan kognitif, afektif maupun psikomotorik siswa.

Dengan segenap keterampilan dan kompetensinya, guru PAI MA Negeri 2 Surakarta telah dapat menghidupkan kembali minat baca tulis pada siswa. Hasil akhir dari kerja keras guru adalah cukup baiknya prestasi yang diraih oleh siswa seperti juara I lomba MTQ yang diadakan oleh Kemenag. Prestasi tersebut tidak muncul begitu saja, namun melalui proses yang panjang dan tidak pernah berhenti berupaya terus agar pemahana dan penanaman Al-Qur’an tidak hilang di kalangan remaja khususnya siswa MA Negeri 2 Surakarta.

Hasil akhir yang diraih oleh siswa-siswi MA Negeri 2 Surakarta adalah bahwa hubungan sesama siswa tidak pernah putus walaupun sudah lulus dari sekolah tersebut, tetapi masih terjalin komunikasi yang baik setelah keluar dari sekolah. Hal ini dibuktikan dengan adanya pertemuan-pertemuan alumni dan selalu mengadakan perlombaan-perlombaan untuk semakin mengokohkan hubungan sehingga tidak terputus.

3.1 Problematika dalam Menumbuhkan Minat Baca dan Tulis Al-Qur’an di MAN 2 Surakarta

Hasil wawancara didapatkan penjelasan bahwa upaya untuk menekan agar kemalasan siswa dapat teratasi adalah guru PAI langsung bertindak mendatangi siswa saat itu juga apabila didapati siswa malas mengikuti pelajaran. Langkah ini diambil agar sifat kemalasan tersebut tidak merembet kepada temannya yang lain. Upaya yang lain adalah guru membantu kesulitan baca tulis Al-Qur’an anak dan menyelesaikannya dengan cara memberi jam tambahan di luar jam pelajaran yang telah ditentukan. Selain itu upaya-upaya pendekatan pembelajaran tidak hanya berbatas di dalam kelas saja, namun juga di luar kelas. Guru senantiasa mengontrol siswanya apabila bertemu di luar kelas, sehingga siswa akan mengingat-ingat terus akan pelajaran yang diberikan.

3.2 Kelebihan dan Kekurangan dalam Menumbuhkan Minat Baca dan Tulis Al-Qur’an di MAN 2 Surakarta

Kelebihan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelebihan yang ada pada MAN 2 Surakarta terletak pada sistem yang telah berlangsung cukup lama, bahwa persoalan baca tulis Al-Qur’an dan hafalan adalah sesuatu yang wajib dilakukan. Bahkan pada pokok-pokok tertentu seperti hafalan merupakan prasyarat mutlak dalam mengikuti ujian yang dilaksanakan di sekolah. Dengan cara-cara demikian, maka siswa mau tidak mau terikat dengan sistem yang ada sehingga menumbuhkan semangat untuk belajar terus menerus.

Faktor penunjang lain yang menjadi kelebihan sekolah tersebut adalah guru PAI yang sangat peduli tinggi terhadap siswa-siswanya dibuktikan dengan membuat suatu metode pembelajaran berkelompok, dimana masing-masing kelompok mempunyai kemampuan yang berbeda. Tujuan pengelompokan ini adalah agar siswa mudah memahami materi yang diberikan guru. Apabila didapati siswa tidak memahami sama sekali baca tulis Al-Qur’an, maka diadakan pendidikan secara khusus di luar jam pelajaran. Kasus ini pun masih ditemukan karena latar belakang siswa yang bermacam-macam.

Kekurangan

Hambatan yang dialami guru PAI adalah keterbatasan waktu tatap muka dengan siswa karena pembelajaran Al-Qur’an terutama hafalannya tidak sama dengan hafalan-hafalan pada mata pelajaran lain. Sering didapati Hafalan Al-Qur’an siswa pada hari ini sudah sampai pada surat tertentu, namun pada besoknya justru lupa dengan yang sudah dihafalkan. Untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang terjadi adalah dengan mengontrol secara rutin dan diampu oleh guru khusus.

4.

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

(9)

5

1. Menentukan tujuan yang ingin dicapai

Tujuan baca tulis Al-Qur’an yang diselenggarakan di sekolah tersebut adalah agar lulusannya tidak hanya sekedar

mampu menguasai ilmu dunia saja namun juga memahami dan menghafal Al-Qur’an.

2. Menentukan metode yang ingin digunakan

Metode yang dilakukan untuk menumbuhkan minat baca tulis Al-qur’an antara lain dengan memberikan alokasi waktu tatap muka selama 45 menit, Hafalan Al-Qur’an terutama pada juz 30 dijadikan sebagai syarat mengambil kartu ujian dan pendekatan individu.

3. Memberikan dorongan kepada siswa agar belajar dengan sungguh-sungguh

Bentuk-bentuk dorongan yang diberikan guru PAI kepada siswa-siswinya adalah memberikan pemahaman sedini mungkin tentang pentingnya penguasaan baca tulis Al-Qur’an. Kentungan yang diperoleh siswa adalah untuk kondisi saat ini telah banyak perguruan tinggi yang memberikan biaya gratis kepada hafizh Al-Qur’an. Harapannya dengan motivasi ini siswa semangat dan terdorong untuk menghafalkan Al-Qur’an.

4.2 Saran

1. Bagi Pendidikan Agama Islam di Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru Pendidikan Agama Islam sebagai pengabdiannya kepada dunia pendidikan khususnya pendidikan baca tulis Al-Qur’an. Penelitian diharapkan berdampak positif kepada guru Pendidikan Agama Islam untuk terus meningkatkan dan menemukan metode terbaru dalam menghadapi persoalan-persoalan siswa yang semakin bertambah.

2. Bagi Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Surakarta

Siswa hendaknya mengikuti semua program-program yang dijalankan oleh guru Pendidikan Agama Islam dan membuang sifat kemalasan-kemalasan yang pada hari ini secara umum menghinggapi remaja terutama belajar Al-Qur’an.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan acuan agar penelitian selanjutnya lebih bervariatif dan penelitian lebih didetailkan pada nilai-nilai yang terkandung di dalam Al-Qur’an dan tidak hanya sekedar bacaan semata.

DAFTAR PUSTAKA

Basyir, Tedi Choirul. 2013. Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa-Siswi SD Muhammadiyah Sapen di Nitikan Yogyakarta. Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Bayti, Fitria Nur. 2012. Peran Guru Agama Islam dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa Kelas III MI Sananul Ula Piyungan Bantul.Skripsi IAIN Surakarta.

Daradjat, Zakiyah. 1995. Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhana.

_______________. 2001. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: BumiAkasara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-fathir-ayat-29-30.html?m=1

(10)

6

http://man2ska.com/Last Updated on Tuesday, diunduh pada 7 April 2015 12:57 WIB.

Khoni, Nor. 2010. Pengaruh Minat Kebiasaan Membaca Terhadap Menulis Huruf. Semarang: IKIP Press.

Miller, Mathew B, Hibermen Michael, 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press, hlm.16.

Naim, Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Palitima, Hamid. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Shaleh, Abdul Rahman dan Abdul Wahab, Muhbib. 2005. Psikologi Suatu Pengantar Dalam prespektif Islam. Jakarta: Prenada Media.

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Suharsimi, Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukamdinata, Nana Syaodih 2011, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suradi. 2012. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Al-Qur’an Materi Bacaan Mad Dengan menggunakan Metode Drill Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Secang 3 Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. Skripsi STAIN Salatiga.

Referensi

Dokumen terkait

Broken home biasanya digambarkan untuk menggambarkan keluarga yang berantakan akibat orangtua yang tidak lagi peduli dengan situasi dan keadaan keluarga di

Doking molekul adalah prosedur komputasi yang mencoba untuk memprediksi ikatan non kovalen makromolekul atau, lebih sering dari makromolekul (reseptor) dan molekul

Masyarakat Indonesia/ memang harus bersahabat dengan bencana// Sebab negara tempat kita berpihak ini/ terkategori sebagai negara rawan bencana// Jadi kapan saja dan dimana saja

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas karunia dan rahmat- Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan dengan baik pra rencana pabrik ini yang berjudul “ Pabrik Methyl

1,2,3,6,7 Merasa diekslusikan, dijauhkan dari kelompok, termarjinalkan, relasi sosial yang semakin renggang akibat tutup tambang, ditambah dengan sentimen pro dan kontra

Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik.Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang

Hambali, Slamet, “Menggugat Fatwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Arah Kiblat”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional di Kampus I IAIN

Perbedaan yang ada antara penelitian Abdul Rozak (2012) dengan penelitian saat ini adalah pada penelitian ini populasi yang digunakan yaitu perusahaan yang tergolong ke