• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ISSN : 2302-450X

PROSIDING

PERTEMUAN DAN PRESENTASI KARYA ILMIAH

BALI, 23 OKTOBER 2015

PEMBICARA UTAMA SEMINAR PANEL DENGAN TEMA

“Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam

Menunjang Technopreneurship”

Ir.Onno Widodo Purbo.M.Eng.Ph.D

Putu Sudiarta, S.Kom

PENYUNTING AHLI

Dr. Ahmad Ashari.M.Kom

(3)

PELAKSANA SEMINAR

PELINDUNG

Rektor Universitas Udayana, Bali

PENANGGUNG JAWAB

Dekan Fakultas MIPA Universitas Udayana

Ketua Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Udayana

PANITIA

I Gusti Agung Gede Arya Kadyanan,S.Kom.,M.Kom.

I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan,S.Kom.,M.Cs.

I Wayan Supriana,S.Si.,M.Cs.

Ida Bagus Made Mahendra, S.Kom., M.Kom.

I Komang Ari Mogi, S.Kom, M.Kom.

I Made Widi Wirawan, S.Si., M.Cs.

I Putu Gede Hendra Suputra, S.Kom., M.Kom.

Ngurah Agus Sanjaya ER., S.Kom., M.Kom.

Agus Muliantara, S.Kom.,M.Kom.

I Made Widiartha,S.Si., M.Kom.

Made Agung Raharja, S.Si., M.Cs.

I Gusti Ngurah Anom Cahyadi Putra, S.T., M.Cs.

I Gede Santi Astawa, S.T., M.Cs.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas terselesainya

penyusunan

Proceeding SNATIA 2015 ini. Buku ini memuat naskah hasil penelitian dari

berbagai bidang kajian yang telah direview oleh pakar dibidangnya dan telah

dipresentasikan dalam acara Seminar SNATIA tahun 2015 pada tanggal 23 Oktober 2015

di Universitas Udayana kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali.

Kegiatan SNATIA 2015 merupakan agenda tahunan Program Studi Teknik

Informatika, Jurusan Ilmu Komputer, Universitas Udayana. SNATIA 2015 mengambil

tema “Inovasi

Teknologi

Informasi

dan

Komunikasi

dalam

Menunjang

Technopreneurship”, dengan pembicara utama seminar yang terdiri dari pakar-pakar

peneliti dan Pemerhati dibidang Teknologi Informasi dan Technopreneurship.

Meskipun kegiatan seminar dan pendokumentasian naskah dalam proceeding ini telah

dipersiapkan dengan baik, namun kami menyadari masih banyak kekurangannya. Untuk itu

panitia mohon maaf yang sebesar-besarnya, dan juga mengucapkan terimakasih atas

kepercayaan dan kerjasamanya dalam kegiatan ini. Kritik dan saran perbaikan sangat

diharapkan untuk penyempurnaan di masa mendatang, yang dapat dikirimkan melalui

e-mail snatia.unud@gmil.com.

Kepada semua pihak yang terlibat, baik langsung maupun tidak langsung dalam

penyelenggaraan seminar, dan penyusunan

proceeding SNATIA 2015, panitia

mengucapkan terima kasih.

Denpasar, 17 Oktober 2015

(5)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Kehadiran Pegawai pada Pusat

Penelitian Perkembangan IPTEK Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Warkim ... ...

1

Kompresi Citra Medis dengan Wavelet Packet

I Made Ari Dwi Suta Atmaja ...

11

Ekstraksi Fitur Warna dan Tekstur untuk Clustered-Based Retrival if Images

(CLUE)

Sugiartha I Gusti Rai Agung ...

16

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Geogebra sebagai

Media Pembelajaran Matematika SMP

Luh Putu Ida Harini ...

21

Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Belajar Bersama

Menggunakan Media Google Drive dan Tanpa Google Drive

Desak Putu Eka Nilakusuma ...

28

Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Actual Usage dalam

Penggunaan Tiket Elektronik dengan Menggunakan Technology Acceptance

Model (TAM) Studi Kasus PT.KAI Commuter Jabodetabek

Enok Tuti Alawiah ...

35

Pemanfaatan Aplikasi Google Docs sebagai Media Pembinaan Karya Ilmiah

Remaja

Komang Dharmawan ...

45

Penerapan WAN dengan Protokol Routing RIP dan Passive Interfaces

sebagai Pemilihan Jalur Menggunakan GNS3

Anggarda Sanjaya ...

49

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Maajemen Rumah Sakit

pada Unit Rawat Inap Studi Kasus Rumah Sakit Umum Famili Husada

I Dewa Ayu Kompyang Putri Utari ...

54

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Umum Famili Husada pada Unit Poliklinik

(6)

Mengukur Kinerja Load Balancing pada Sistem Cloud Computing dengan

Parameter Throughput

I Gusti Ngurah Ary Juliantara ...

71

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Gudang pada

Rumah Sakit Famili Husada

Luh Gede Apryta Astaridewi ...

77

Perancangan Website E-Commerce pada Toko Gadget Online Store

Ni Kadek Dwi Asri ...

85

Segmentasi Citra Tulisan Tangan Karakter Aksara Bali Menggunakan

Metode Profile Projection

Ni Wayan Deviyanti Septiari ...

91

Klasifikasi Penyakit Anak pada Proses Retrieve dalam Sistem Pakar Berbasis

Case Based Reasoning (CBR) dengan Metode Nearest Neighbour

Ni Wayan Ririn Puspita Dewi ...

98

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Instalasi

Gawat Darurat pada Rumah Sakit Famili Husada

Putu Ita Purnama Yanti ...

105

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk

Mengetahui Ketersedian Air Tanah di Provinsi Bali

Made Dinda Pradnya Pramita ...

112

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

pada Unit Radiologi

Studi Kasus Rumah Sakit Umum Famili Husada

I Putu Agustina .. ...

120

Pengamanan File Video MP4 dengan Metode Enkripsi Menggunakan

Algoritma RC5

Rahmantogusnyta Mariantisna ...

128

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Pariwisata di

Bali Berbasis Web

(7)

21

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM

MENGGUNAKAN GEOGEBRA SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP

Luh Putu Ida Harini

1

,

I Gede Santi Astawa

2

1

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana

2

Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali 80361

Email: ballidah@gmail.com1

,

santiastawa@gmail.com2

ABSTRAK

Pemanfaatan GeoGebra dalam pembelajaran matematika adalah salah satu alternatif strategi pembelajaran yang cukup inovatif. Akan tetapi masih banyak guru yang belum bisa memanfaatkan aplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran Matematika. Penelitian diawali dengan mengadakan pelatihan penggunaan GeoGebra. Untuk mengukur keberhasilan penelitian tersebut maka dipandang perlu untuk dilakukan kajian atau evaluasi lebih lanjut. Tujuan dari tulisan ini adalah mengukur peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi GeoGebra sebagai media pembelajaran matematika. Dengan menggunakan uji- dua mean diperoleh bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pemahaman guru dalam menguasai konsep dan materi setelah diberikan pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan telah dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran matematika.

Kata kunci: GeoGebra, pembelajaran, motivasi.

ABSTRACT

GeoGebra utilization in mathematics learning is one alternative that is quite innovative learning strategies. But there are many teachers who have not been able to utilize the application. This study aims to determine the increase in the ability of teachers to use GeoGebra as a medium of learning mathematics. The study begins with training the use of GeoGebra. To measure the success of these studies it is necessary to do further studies or evaluations. The purpose of this paper is to measure the increase in the ability of teachers to use the application as a medium of learning mathematics GeoGebra. By using two mean t-test showed that there is a significant increase in the understanding of teachers in mastering the concept and the material after being given training. This shows that the training provided has been able to provide significant benefits to increasing the ability of teachers to use GeoGebra as a medium of learning in mathematics.

Keywords: GeoGebra, learning media, motivation.

1.

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika oleh sekolah di Indonesia sejauh ini masih didominasi oleh pembelajaran konvensional. Tuntutan untuk mengejar dan memberikan seluruh materi pelajaran yang

rata-rata disajikan dalam kemasan yang “gemuk”

mengakibatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika lemah dan tidak mendalam. Menurut [2], paradigma ‘mengajar’ sudah tidak dapat lagi dipertahankan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Sudah saatnya paradigma mengajar diganti dengan paradigma ‘belajar’. Dalam paradigma belajar, siswa diposisikan sebagai subyek. Pengetahuan bukan sesuatu yang sudah jadi, tapi suatu proses yang harus digeluti, dipikirkan, dan

dikonstruksi siswa, tidak dapat ditransfer kepada mereka yang hanya menerima secara pasif. Oleh karena itu, tugas guru bukan lagi aktif mentransfer pengetahuan, tetapi menciptakan kondisi belajar dan merencanakan jalannya pembelajaran dengan materi yang sesuai dan representatif serta realistik bagi siswa sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar yang optimal.

(8)

ISSN : 2302

450X

22

"saya mendengar, dan saya lupa; saya melihat dan saya ingat; saya berbuat dan saya mengerti" [3]. Mengingat hal itu pengajar sebaiknya bisa memilih dengan cermat penggunaan metode dan media pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Media pembelajaran dalam hal ini didefinisikan sebagai segala alat bantu yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan pembelajaran kepada peserta didik. Sedangkan motivasi belajar matematika adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga prilaku siswa agar terdorong untuk melakukan aktivitas belajar matematika sehingga mencapai hasil belajar matematika yang maksimal.

Pendekatan metode ceramah sampai saat ini masih sangat disukai oleh guru karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya hemat dalam penggunaan media, praktis dan ekonomis dalam menyampaikan isi pembelajaran serta mudahkan dalam mengontrol kecepatan mengajar. Akan tetapi hal negatif yang sering dikeluhkan guru adalah siswa menjadi cepat bosan dan tidak memperhatikan materi yang disampaikan. Salah satu alternatif dari pemecahan masalah tersebut adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran. Peran teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang proses pembelajaran dewasa ini membawa perubahan budaya pembelajaran [1]. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat menjadi sistem pembelajaran mandiri (Instructor independent) atau dapat digabungkan dalam proses pembelajaran langsung yang mengandalkan kehadiran guru. Menurut [4] pengembangan pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi guru dan siswa. Pembelajaran berbasis komputer sangat penting bagi guru karena (1) guru akan lebih banyak berperan sebagai fasilitator bagi siswa, (2) memberi alternatif variasi metode pembelajaran, (3) menolong mengembangkan media pembelajaran, karena tidak semua guru memiliki kreativitas dan waktu untuk melakukannya, (4) memberi pedoman bagi pengembangan lebih lanjut, dan (5) meminimalkan tingkat kesalahpahaman konsep/teori yang sering dialami siswa sehingga efektivitas dan efisiensi pembelajaran dapat dicapai secara optimal. Pembelajaran berbasis komputer juga sangat penting bagi siswa karena, (1) siswa akan lebih mudah dan cepat memahami materi pembelajaran yang bersifat abstrak, karena konsep/teori yang bersifat abstrak tersebut akan disajikan secara cermat dan konkret, sehingga mudah ditangkap oleh panca indera, (2) mampu meningkatkan motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran, (3) meningkatkan hasil belajar siswa, (4) kendali belajar berada pada siswa sehingga kecepatan belajar dapat disesuaikan dengan tingkat

kemampuannya, dan (5) dapat mengakomodasi siswa yang lambat karena dapat menciptakan iklim yang efektif dengan cara yang lebih individual.

Selain itu, pengintegrasian TIK seperti yang diamanatkan dalam kurikulum pendidikan tahun 2013, masih menjadi hal yang sangat meresahkan bagi sebagian guru, terutama para guru di daerah yang jauh dari kota besar walaupun keberlanjutan dari kerikulum ini belum dipastikan. Dalam wawancara yang dilakukan terhadap beberapa guru matematika, diketahui bahwa sifat pelajaran matematika yang lebih banyak menuliskan formula membuat para guru lebih nyaman menjelaskan konsep matematika dengan metode manual, sehingga tidak terlalu peduli pada perkembangan TIK. Hal ini disebabkan oleh sulitnya menuliskan apalagi menggambarkan konsep matematika dalam media komputer dan sulitnya memperoleh software yang tidak menyulitkan dalam proses instalasinya.

(9)

Luh Putu Ida Harini, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra Sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP

23

2.

METODE PENELITIAN

Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari pemberian perlakuan (berupa pelatihan penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285for windows dalam membantu menyiapkan media pembelajaran untuk memecahkan materi-materi matematika yang dirasa cukup sulit dan menjadi kendala dalam proses belajar mengajar) dan kemudian dilaksanakan tes. Pelatihan dilakukan dengan penyampaian materi menggunakan metode presentasi dengan memperagakan langkah demi langkah serta praktik secara langsung oleh peserta pelatihan. Sedangkan rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dirancang sebagai berikut:

1. Pemberian pre test tentang pengetahuan awal peserta pelatihan mengenai media pembelajaran matematika dengan metode yang dipergunakan sebelum pelatihan, serta kendala-kendalanya yang dialami.

2. Sebagai indikator keberhasilan kegiatan ini adalah adanya peningkatan keterampilan guru dalam memanfaatkan software GeoGebra dalam menjawab lembar kerja dan penugasan yang telah dipersiapkan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengkaji tingkat keberhasilan perlakuan adalah deskriptive kualitatif. Penelitian ini tergolong dalam penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan rancangan one shot-case study. Perlakuan tertentu (pemberian pelatihan) dikenakan pada satu kelas saja tanpa adanya kelas kontrol dan tanpa tes awal. Adapun objek dari penelitian ini adalah 12 orang guru di lingkungan SMP Negeri 3 Semarapura. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas pelatihan, Soal Praktikum, dan lembar angket respon Guru terhadap pelatihan yang dilakukan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode pengamatan, metode angket, dan metode tes. Pencapaian indikator keberhasilan kegiatan pelatihan ini dapat dideskripsikan dari luaran kegiatan yaitu media pembelajaran dengan bantuan software GeoGebra pada satu atau beberapa materi matematika SMP yang dikerjakan selama proses pelatihan dibawah bimbingan pelaksana kegiatan. Sedangkan indikator peningkatan kemampuan guru dari sebelum dan sesudah perlakuan dapat dilihat dari nilai latihan/penugasan yang diperoleh pada saat mengikuti pelatihan. Data yang terkumpul diolah dengan memanfaatkan software komputer statistik SPSS versi 20.0 for windows.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Pelaksanaan Pembelajaran/Pelatihan

Kegiatan diawali dengan (1) Pembuatan materi pelatihan berupa lembar kerja penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285for windows untuk pelajaran

matematika, baik dalam bentuk modul dan power point; (2) pembuatan soal latihan dari pelatihan yang akan dilaksanakan (3) persiapan untuk evaluasi kegiatan, berupa kuesioner sebagai pengganti pre test dan beberapa lembar kerja sebagai post test. Kuesioner pengganti pre test berisi tentang pengetahuan awal peserta pelatihan terhadap media pembelajaran matematika berbasis TIK, serta post test berisi tentang pengetahuan peserta pelatihan terhadap materi yang telah diberikan.

Setelah pengisian kuesioner pengganti pre test, pelaksanaan pelatihan penggunaan software GeoGebra dilanjutkan dengan tahapan pelatihan sebagai berikut: (1) pengenalan tools GeoGebra dan pemberian materi tentang penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285 for windows; (2) Praktek terbimbing oleh tim pelaksana pengabdian; dan (3) latihan individu berupa penugasan pembuatan materi dengan menggunakan GeoGebra. Setelah diberikan pelatihan, peserta diberikan evaluasi akhir berupa post-test yang berguna untuk melihat tingkat kemajuan setelah peserta mendapatkan pelatihan. Hasil dokumentasi selama kegiatan pelatihan berlangsung, disajikan dalam gambar-gambar berikut:

Gambar 1. Peserta pelatihan sangat tertarik dengan materi pelatihan.

(10)

ISSN : 2302

450X

24

Gambar 3. Contoh hasil karya guru 3.2 Analisis Data Hasil Kegiatan

Evaluasi terhadap hasil pelaksanaan kegiatan, berupa pre test dirancang untuk menggali informasi awal peserta terhadap software GeoGebra dan beberapa hal terkait dengan kemampuan awal peserta terhadap penggunaan TIK. Dari hasil survei awal diperoleh hasil bahwa guru-guru matematika di SMPN 3 Semarapura memiliki penguasaan terhadap TIK yang sangat beragam. Ada yang sudah sangat menguasai, namun ada juga yang masih canggung dalam menggunakan komputer. Berdasarkan hasil pengisisan kuesioner pennganti pre test diperoleh informasi bahwa :

1. Semua guru yang ikut pelatihan sudahpernah membuat bahan ajar berbasis TIK

2. Media bahan ajar berbasis TIK yang sudah pernah digunakan untuk menyusun bahan ajar oleh guru calon peserta pelatihan diantaranya

a. Semua sudah pernah menggunakan power point dan word

b. Hanya satu orang yang pernah menggunakan Flash

c. Hanya 3 orang yang sudah pernah menggunakan Visio

d. Tidak ada yang pernah menggunakan GeoGebra

3. Yang paling menarik dari media yang pernah digunakan karena itu yang dikuasai/diketahui 4. Terlepas dari media yang dipergunakan, dalam

mengajarkan dan membuat materi bahan ajar bidang matematika, sub bahasan yang menjadi kendala yang sangat besar bagi para guru adalah Aljabar, Geometri dan Relasi dan fungsi.

5. Berdasarkan pertanyaan no 4. kesulitan tersebut bisa terjadi oleh karena kesulitan menulis simbol, Menggambar bangun datar, Menggambar bangun ruang, Menggambar persamaan garis dan grafik fungsi

6. Sebanyak 75% guru telah mengikuti pelatihan pembuatan bahan ajar berbasis TIK sedangkan 25% guru belum pernah mengikuti kegiatan pelatihan tentang penggunaan software tertentu dalam membuat media pembelajaran matematika. 7. Software yang biasa anda gunakan dalam

perhitungan bilangan biasa adalah excel dan kalkulator

8. Software yang biasa anda gunakan dalam pembuatan grafik excel

9. Software yang biasa anda gunakan dalam perhitungan aljabar adalah excel

10. Semua guru calon peserta pelatihan belum pernah menggunakan software Geogebra.

Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa walaupun kemampuan guru dalam TIK beragam, namun ada satu keseragaman yang didapat dari calon peserta pelatihan yaitu belum mengenal dan belum pernah menggunakan software Geogebra.

Indikator keberhasilan pelaksaan kegiatan dapat dilihat dari adanya peningkatan pengetahuan guru terkait penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285 for windows. Peningkatan ini dapat dilihat dari hasil analisis data skor pada pre test, sesi latihan dan post test, serta dari hasil observasi selama kegiatan berlangsung. Pada saat pelatihan tim pelaksana memberikan beberapa latihan yang dapat merepresentasikan tingkat pemahaman guru pada penggunaan software GeoGebra versi 4.9.285 for windows dalam pembuatan bahan pembelajaran. Selain itu peserta juga diberikan post-test pada akhir pelatihan yang berguna untuk melihat tingkat kemajuan peserta setelah mendapatkan perlakuan.

Mengingat pada hasil pretest diperoleh bahwa semua calon peserta pelatihan belum mengenal dan belum pernah menggunakan software Geogebra maka untuk nilai awal pre test diberikan skor penilaian yang sama, yaitu masing-masing 50. Adapun hasil penilaian terhadap kegiatan tersebut dapat disajikan pad Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Penilaian Kegiatan Pelatihan

GURU

PRE

TEST LAT 1 LAT 2

POST TEST

1 50 65 75 80 2 50 90 95 100 3 50 70 70 90 4 50 60 75 85 5 50 60 70 80 6 50 55 76 90 7 50 65 70 90 8 50 70 80 95 9 50 60 75 85 10 50 60 80 90 11 50 80 85 90 12 50 55 65 75

(11)

angka-Luh Putu Ida Harini, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra Sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP

25 angka, yaitu skor pre test, latihan 1, latihan 2 dan

post test menggunakan analisis data kuantitatif, yaitu analisis statistika deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial dipergunakan untuk melihat keterkaitan antar satu variabel dengan variabel lainnya, dan statistik deskriptif untuk melihat sebaran data semua variable penelitian.

Hipotesis tindakan diuji dengan uji t (t test) untuk dua sampel yang berpasangan ((paired sample t test). Uji paired berfungsi untuk menguji dua sampel yang berpasangan, apakah mempunyai rata-rata yang secara nyata berbeda ataukah tidak. Analisis data memanfaatkan software komputer statistik SPSS versi 20.0 for window, dengan ditetapkan taraf signifikansi sebesar 5%. Hasil observasi selama kegiatan berlangsung menunjukkan bahwa sebagian besar peserta sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Apalagi setelah diketahui bahwa dengan GeoGebra tidak hanya membantu dalam hal perhitungan, akan tetapi sekaligus juga membantu menganalisa masalah baik secara grafik, ilustrasi dan animasi bahkan dapat dilakukan secara mudah sampai di dimensi-3. Kemampuan dalam hal pembuatan bahan ajar matematika pun meningkat, yang dulunya hanya menggunakan tangan kalau membuat bahan ajar, dengan mengenal Geogebra semakin tertantang untuk membuat bahan ajar dengan komputer. Kegiatan pelatihan ini juga menambah pengalaman peserta dalam menyiapkan materi ajar dan mengerjakan soal-soal matematika dengan Geogebra. Dari hasil analisis data secara deskriptive terhadap data pada Tabel 1, diperoleh informasi seperti yang disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil analisis deskriptif nilai peserta

Descriptive Statistics

N Min Max Mean Std.

Deviation

NILAI_PRETEST 12 50 50 50,00 ,000

NILAI_LATIHAN_1 12 55 90 65,83 10,408

NILAI_LATIHAN_2 12 65 95 76,33 8,004

NILAI_POST_TEST 12 75 100 87,50 6,908

Valid N (listwise) 12

Dari Tabel 2. diperoleh bahwa standar deviasi terbesar terjadi pada nilai latihan 1, hal ini berarti bahwa hasil Latihan 1 mempunyai nilai yang paling beragam. Dari sebaran nilai rata-rata dapat dilihat bahwa rata-rata hasil yang dicapai peserta pelatihan semakin lama semakin meningkat. Selanjutnya pengujian hipotesis tindakan untuk melihat bahwa pelatihan penggunaan software GeoGebra versi

4.9.285 for windows meningkatkan penguasaan peserta pelatihan (guru) terhadap pembuatan bahan ajar berbasis TIK, diuji dengan menggunakan uji hipotesis beda dua mean untuk observasi berpasangan, yaitu uji t (t test). Uji t dalam prakteknya digunakan untuk banyaknya pasangan pengamatan < 30. Uji t dipergunakan untuk kasus yang observasinya dilakukan dua kali terhadap subyek yang sama atau sample yang sama. Kadangkala disebut dua sample dependent, dan dapat

dipakai dalam desain “Before-After” dalam studi eksperimen.

Tujuan pengujian adalah untuk menyimpulkan apakah ada pengaruh yang signifikan dari pemberian pelatihan terhadap penguasaan peserta tentang penggunaan GeoGebra sebagai alat bantu membuat bahan ajar, ataukah tidak. Hipotesis uji hipotesis beda dua mean untuk observasi berpasangan dalam kasus ini dapat di uraikan dalam hipotesis berikut:

Hipotesis 1

: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes dan hasil latihan 1

: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes dan hasil latihan 1

Hipotesis 2

: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes dan hasil latihan 2

: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes dan hasil latihan 2

Hipotesis 3

: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes dan Post Tes

: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil Pre Tes dan Post Tes

Hipotesis 4

: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 1 dan hasil latihan 2

: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 1 dan hasil latihan 2

Hipotesis 5

: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 1 dan hasil Post Test

: Terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 1 dan hasil Post Test

Hipotesis 6

: Tidak terdapat perbedaan rerata (mean) hasil latihan 2 dan hasil Post Test

(12)

ISSN : 2302

450X

26

Hasil analisis data yang diolah dengan bantuan SPSS 20.0 for windows diberikan pada tabel 5 berikut.

Tabel 3. Hasil analisis uji hipotesis beda dua mean untuk observasi berpasangan

Dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan uji hipotesis beda dua mean untuk observasi berpasangan ( ) berlaku ketentuan bahwa bila harga hitung lebih kecil atau sama dengan harga tabel maka diterima. Dalam hal ini harga hitung adalah harga mutlak, jadi tidak dilihat dari nilai (-) atau (+) dari hasil penghitungan.

Dari Tabel 3 diperoleh bahwa derajat bebas dari data bernilai 11 dengan menggunakan taraf kesalahan 0,05, sehingga dapat diperoleh nilai tabel = 2,201. Dari hasil pengujian juga menunjukkan bahwa koefisien hitung selalu lebih besar dari koefisien tabel. Seperti kasus Hipotesis 1 diperoleh bahwa koefisien hitung selalu lebih besar dari koefisien tabel yaitu . Dengan demikian dapat disimpulkan untuk hipotesis 1, ditolak sehingga diterima yang berarti terdapat perbedaan rerata (mean) hasil pre test dan hasil latihan 1. Dengan cara yang sama hasil hipotesis pengujian dengan menggunakan

terhadap hipotesis 2,3,4,5,dan 6 hasilnya menunjukkan bahwa koefisien hitung selalu lebih besar dari koefisien table (2,201), dengan demikian pada setiap hipotesis ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan rerata (mean) setiap tahap hasil latihan yang dibandingkan.

Walaupun sudah diketahui bahwa hasil evaluasi setiap pasangan yang dianalisa menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata (mean), akan tetapi belum dapat disimpulkan apakah pengetahuan dari peserta pelatihan secara umum meningkat ataukah tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan Uji NPar Tests (Non Parametrik Tes) digunakan untuk melihat kondisi perubahan antara dua sampel yang berhubungan saat sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hipotesis uji Non Parametrik Tes untuk

observasi berpasangan dalam kasus ini dapat di uraikan dalam hipotesis berikut:

Hipotesis 1

: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil Pre Tes dan hasil latihan 1

: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil Pre Tes dan hasil latihan 1

Hipotesis 2

: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil Pre Tes dan hasil latihan 2

: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil Pre Tes dan hasil latihan 2

Hipotesis 3

: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil Pre Tes dan Post Tes

: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil Pre Tes dan Post Tes

Hipotesis 4

: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil latihan 1 dan hasil latihan 2

: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil latihan 1 dan hasil latihan 2

Hipotesis 5

: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil latihan 1 dan hasil Post Test

: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil latihan 1 dan hasil Post Test

Hipotesis 6

: Tidak terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil latihan 2 dan hasil Post Test

: Terdapat perbedaan tingkat pemahaman hasil latihan 2 dan hasil Post Test

Hasil analisis data yang diolah dengan bantuan SPSS 20.0 for windows diberikan pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Hasil uji Non Parametrik Tes untuk observasi berpasangan

Kriteria pengambilan kesimpulan untuk uji Non Parametrik Tes untuk observasi berpasangan untuk taraf kesalahan 0,05 adalah sebagai berikut:

 Jika sig hitung <0,05 maka ditolak dan diterima

 Jika sig hitung >0,05 maka diterima dan

ditolak

(13)

Luh Putu Ida Harini, Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan GeoGebra Sebagai Media Pembelajaran Matematika SMP

27 perbandingan yang dilakukan, secara umum terdapat

perbedaan tingkat pemahaman dalam mengerjakan latihan pada setiap periodenya, dengan menggunakan tingkat signifikansi 95%. Selain itu berdasarkan hasil Uji tanda (sign) dengan pendekatan binomial diperoleh bahwa nilai positive differences pelatihan selanjutnya terhadap pelatihan sebelumnya selalu lebih banyak maka dapat disimpulkan bahwa selalu ada peningkatan pemahaman dalam mengerjakan latihan oleh peserta pada setiap periode pelatihannya. Dengan kata lain kemampuan penguasaan materi oleh peserta meningkat setelah perlakuan diberikan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan telah dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam Menggunakan GeoGebra sebagai media pembelajaran matematika SMP di SMP Negeri 3 Semarapura.

4.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pelatihan dan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan terhadap pemahaman guru dalam menguasai konsep dan materi setelah diberikan pelatihan. Hal ini menunjukkan bahwa pelatihan yang diberikan telah dapat memberikan manfaat yang cukup signifikan terhadap peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan GeoGebra sebagai media

pembelajaran matematika di SMP Negeri 3 Semarapura.

Berdasarkan permintaan peserta pelatihan disarankan bahwa pelatihan sejenis untuk guru yang intensif dan terprogram sangat perlu dilaksanakan, sehingga hasil positif yang sudah diperoleh bisa dikembangkan lebih lanjut.

5.

UCAPAN TERIMA KASIH

Atas dipublikasikannya hasil penelitian ini, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Universitas Udayana atas bantuan dana yang diberikan melalui hibah pengabdian, dengan surat Perjanjian Penugasan Pengabdian Kepada Masyarakat Nomor: 219.38/UN 14/PKM.01.03.00/2014Tanggal, 5 Mei 2014

6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Darmawan Deni, 2012, Inovasi Pendidikan, Remaja Rosdakarya Pendidikan Offset, Bandung.

[2] Marpaung. 2001. Pendekatan Kontekstual Dan Sani dalam Pembelajaran Matematika.

Makalah, disampaikan dalam Seminar RME di USD Yogyakarta , 14-15 Nopember 2001. [3] Rusefendi, 1989. Evaluasi Pendidikan, Bina

Aksara.

[4] Weda, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.

Gambar

Gambar 1. Peserta pelatihan sangat tertarik dengan materi pelatihan.
Gambar 3. Contoh hasil karya guru
Tabel 2. Hasil analisis deskriptif nilai peserta
Tabel 3. Hasil analisis uji hipotesis beda dua mean

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan inti :  Memberikan masalah kontekstual, yaitu siswa diminta menghitung luas taman dengan jari- jari 10 m  Membagi kelompok dan meminta siswa membuat dua

Tulisan suci ini, yang merupakan kebenaran sederhana dari surga terakhir saya, menjanjikan bahwa semua hal akan menjadi milik Anda jika Anda mengikuti pola yang sedang kita

Perusahaan dengan diversifikasi yang berhubungan beroperasi dalam beberapa industry, dan unit-unit bisnis tersebut memperoleh manfaat dari seperangkat kompetensi inti yang

Dari fenomena tersebut penulis menjadikannya objek yang akan diangkat menjadi sebuah film dokumenter dengan menampilkan beberapa potongan gambar di Way Kambas, Lampung yang

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Perilaku Konsumtif, Skala Kontrol Diri dan Skala Rasa Syukur. Analisis data dilakukan dengan analisis

Dua lapisan utama batubara dijumpai dari bawah ke atas, yakni Seam A yang umumnya terendapkan pada fasies batupasir dan Seam B yang terdapat pada fasies perselingan

paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama dan utama, figur yang satu ini akan senantiasa menjadi