HIBAH PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA
JUDUL PENELITIAN
STUDI ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR
PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN JEMBRANA
PENGUSUL
Dr. Eng. NI NYOMAN PUJIANIKI, ST. MT. MEng
Ir. I G N P DIRGAYUSA, MT
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa kami panjatkan atas rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah yang berjudul Studi Analisis Pendangkalan Kolam Dan
Alur Pelayaran PPN Pengambengan Jembrana dengan baik. Makalah ilmiah ini merupakan
bantuan Hibah Program Pasca Sarjana Jurusan teknik Sipil Tahun 2015 yang disusun dalam
rangka meningkatkan minat penelitian dosen. Tidak lupa kami mengucapakan banyak terima
kasih atas bantuan mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam Tim Riset Pantai dan
Pelabuhan, dan pihak lainnya yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikiran.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan para
pembaca tentang proses pendangkalan yang terjadi di kolam dan alur pelayaran pada sebuah
pelabuhan. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Denpasar, September 2015
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan Khusus Penelitian... 2
1.3 Keutaman Penelitian... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Pelabuhan... 3
2.2 Pelabuhan Perikanan... 6
2.3 Peran Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan di Pelabuhan Perikanan... 18
2.3.1 Alur Pelayaran... 18 3.1 Metode Pengumpuan Data... 37
3.2 Jenis Data... 38
3.3 Pengolahan Data...39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil PPN Pengambengan... 42
4.2 Kondisi Exsting PPN Pengambengan... 43
4.3 Analisa Data Angin... 46
4.4 Pengaruh Gelombang... 50
4.5 Pengaruh Arus dan Pasang Surut... 51
4.6 Analisis Sedimen... 57
4.7 Armada Kapal di PPN Pengambengan...58
4.8 Analisa Alur Pelayaran dan Kolam Pelabuhan... 59
4.8.1 Kedalaman Alur... 59
4.8.2 Lebar Alur... 59
4.8.3 Kedalaman Kolam Pelabuhan... 60
4.8.4 Ketenangan di Kolam Pelabuhan... 61
4.8.5 Perhitungan Luas Area Kolam Putar... 61
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan...63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Layout PPN Pengambengan... 2
Gambar 2.1 Kedalaman Alur Pelayaran... 20
Gambar 2.2 Lebar Alur Satu Jalur... 20
Gambar 2.3 Lebar Alur Dua Jalur... 20
Gambar 2.4 Dimensi Kapal... 23
Gambar 2.5 Mawar Angin... 27
Gambar 2.6 Hubungan Antara Kecepatan Angin di Laut dan di Darat... 28
Gambar 2.7 Fetch... 29
Gambar 2.8 Arus di dekat Pantai... 31
Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian...41
Gambar 4.1 Lokasi Penelitian...43
Gambar 4.2 Perencanaan awal kolam pelabuhan dan peta batimetri di perairan pengambengan... 44
Gambar 4.3 Peta tata air di DAS sowan dan muara sungai di pantai Perancak...46
Gambar 4.4 Windrose Kecepatan rata–rata 15 tahun (2000–2014) ... 47
Gambar 4.5 Windrose Kecepatan maksimum 15 tahun (2000–2014) ... 48
Gambar 4.6a Layout PPN Pengambengan terhadap arah angin dominan...49
Gambar 4.6b Windrose Pulau Bali tahun 1991– 2010 ………... 49
Gambar 4.7 Peta pola arus pasang surut saat pasang tertinggi...53
Gambar 4.8 Peta pola arus pasang surut saat menuju pasang... 54
Gambar 4.9 Peta pola arus pasang surut saat surut terendah...55
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lebar alur menurut OCDI... 21
Tabel 2.2 Tinggi gelombang kritis di pelabuhan... 22
Tabel 2.3 Pencatatan angin tiap jam... 26
Tabel 2.4 Data presentasi kejadian angin...27
Tabel 2.5 Klasifikasi ukuran butir dan sedimen... 34
Tabel 2.6 Beberapa rumus transpor sedimen sepanjang pantai... 35
Tabel 2.7 Contoh klasifikasi ukuran butir dan sedimen...36
Tabel 4.1 Dristibusi kecepatan rata–rata dan arah angin dominan harian... 48
Tabel 4.2 Distribusi kecepatan maksimum dan arah angin dominan harian... 49
Tabel 4.3 Hasil peramalan tinggi dan periode gelombang signifikan...51
Tabel 4.4 Elevasi muka air laut di PPN Pengambengan terhadap LWS...52
Tabel 4.5 Kunjungan kapal di PPN Pengambengan september 2015...58
RINGKASAN
PPN Pengambengan Jembrana Bali mengalami masalah sedimentasi yang sangat tinggi,
sehingga terjadi permasalahan berupa pendangkalan pada alur pelayaran hingga kolam
pelabuhan. Hal ini terjadi karena model/bentuk breakwater eksisting cenderung
mengakibatkan sedimentasi. Adanya sedimentasi yang cukup besar di sisi kiri breakwater
menjadi masalah utama PPN Pengambengan yang sangat mengganggu lalu lintas kapal
nelayan yang masuk ke area kolam pelabuhan.
Besarnya sedimentasi yang sangat signifikan ini dianalisi untuk dapat mengurangi dan
mencegah terjadinya pendakalan yang terjadi di kolam dan alur pelayaran pelabuhan. Uji
sample sediment di lapangan akan diselidiki dilaboratoriun Fakultas Teknik Jurusan Sipil
untuk mengetahui diameter dan jenis sedimen serta distribusi sedimentasi yang terjadi di
lapangan. Dengan mengetahui distribusi sedimen yang terjadi di lapangan maka solusi yang
terbaik dapat disarankan kepada pihak Pelabuhan. Selain itu pengaruh windrose juga
dianalisa untuk mengetahui dampaknya terhadap sedimentasi yang terjadi di PPN
Pengambengan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedimentasi yang terjadi di PPN Pengambengan
disebabkan oleh penyebaran sedimen yang berasal dari muara sungai Sowan yang berada
disebelah Tenggara PPN Pengambengan. Distrubusi sedimen menunjukkan bahwa arah
sediementasi menuju ke alur pelayaran selanjutnya masuk ke kolam pelabuhan. Proses
sedimentasi tersebut juga didukung oleh layout pelabuhan dan arah angin dominan yang
bergerak dari arah Tenggara yaitu dari arah muara sungai Sowan menuju alur dan kolam PPN
Pengambengan. Dengan demikian layout PPN Pengambengan perlu di review kembali untuk
mencegah masuknya sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan pada kolam dan alur
pelayaran PPN Pengambengan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan merupakan pusat kegiatan perikanan rakyat
terbesar di Bali yang terletak pada posisi 08o23’ 46” Lintang Selatan dan 114o34’ 47” Bujur
Timur menghadap ke Samudra Hindia dan Selat Bali, tepatnya di desa Pengambengan,
Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana Propinsi Bali yang berjarak 9 km dari kota Negara
dan 105 km dari kota Denpasar. PPN Pengambengan tidak hanya dimanfaatkan oleh nelayan
asal Bali tetapi juga oleh nelayan asal Jawa Timur yang beroprasi di Selat Bali dan Samudra
Indonesia. Armada penangkapan ikan di PPN Pengambengan adalah Kapal Slerek (Purse
Seine) dan Jukung dengan katagori kurang dari 30 GT.
Sedimentasi yang terjadi di sekitar pantai Pengambengan seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.1 telah menyebabkan pendangkalan di alur pelayaran dan kolam pelabuhan PPN
Pengambengan. Pembangunan groin dan pengerukan di kolam pelabuhan telah dilakukan
oleh pihak PPN Pengambengan untuk mengurangi dan mencegah terjadinya pendangkalan
pada tahun 2013. Keluhan para nelayan pun sudah disampaikan kepada Menteri Perikanan
dan Kelautan yang berjanji untuk segera menyelesaikan permasalahan sedimentasi tersebut.
Tahun 2014 kembali pihak PPN Pengambengan melakukan perpanjangan groin untuk
mencegah sedimen yang tetap masuk ke dalam kolam pelabuhan. Cepatnya proses
sedimentasi yang terjadi di pantai Pengambengan tentunya kurang efektif apabila
diselesaikan dengan perpanjangan groin terus menerus. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan Studi Analisis Pendangkalan Kolam dan Alur Pelayaran PPN Pengambengan
Jembrana dengan tujuan untuk mendapatkan solusi yang tepat untuk mencegah atau
Gambar 1.1 Layout PPN Pengambengan.
1.2 Tujuan khusus Penelitian.
Pada studi ini akan diteliti distribusi sedimentasi yang terjadi di PPN Pengambengan untuk
mengetahui proses terjadinya sedimentasi dan memberikan solusi sehingga dapat mengurangi
biaya pengerukan setiap tahunnya. Pengaruh angin, gelombang dan pasang surut akan
dianalisa untuk mengetahui dampaknya terhadap kondisi eksisting PPN Pengambengan.
1.3 Keutamaan Penelitian.
Hasil analisa distribusi sedimen tersebut dapat menggambarkan besar dan arah sedimentasi
yang terjadi dilapangan. Pengaruh angin, gelombang dan pasang surut juga dianalisa terhadap
kondisi eksisting PPN Pengambengan. Dengan demikian groin yang telah dibangun dapat
direview kembali untuk mengurangi besarnya pendangkalan yang terjadi di alur dan kolam