• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perceived Advertising Spending, Store Image, Distribution Intensity pada Brand Image: Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Perceived Advertising Spending, Store Image, Distribution Intensity pada Brand Image: Brand Awareness sebagai Variabel Mediasi."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

vi universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The culture of providing for a brand is something that cannot be separated from the customers or communities in the country . Tend to be more fond of consumers purchase products are well known , with a brand sophisticated , fancy , and impress expensive . Consumers or society appraise goods is merely prestige of a brand . The impression was a good brand image ( brand image ) to the mind of consumers who deliberately implanted by a company . To have a good brand image consumers should realize beforehand about brands and it is a brand awareness . Matters affecting brand image and brand advertising spending , awareness is perceived store image , and distribution intensity . Hence , this study aims to scrutinize the influence of perceived advertising spending , store image , and distribution intensity on brand image : brand awareness as variable mediation . This research was conducted in Bandung using 321 respondents had ever bought and know about Ipad products. Whereas the characteristics used are gender, age, ownership of the tablet Pc, and a tablet Pc. Methods of analysis used is the method of path analysis with SPSS version 5.00 pm tools. In addition, research instrument was adopted from Ramos, Cataluna, & amp; Franco (2008). Based on the research results, perceived advertising spending, distribution intensity, store image and brand awareness, deliver significant results on the brand image; perceived advertising spending, distribution intensity, providing significant results on brand awareness; perceived advertising spending and the intensity distribution delivers a less significant on the brand image through the mediation of brand awareness.

(2)

vii universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI

Budaya mementingkan merek merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari konsumen atau masyarakat di Indonesia. Konsumen cenderung lebih gemar membeli produk dengan merek yang terkenal, berkelas, mewah, dan terkesan mahal. Konsumen atau masyarakat menilai barang hanya sebatas prestige dari sebuah merek. Kesan tersebut merupakan sebuah brand image (citra merek) yang baik dibenak konsumen yang sengaja ditanamkan oleh sebuah perusahaan. Untuk memiliki brand image yang baik konsumen harus sadar terlebih dahulu mengenai suatu merek dan hal ini adalah brand awareness. Hal-hal yang mempengaruhi brand image dan brand awareness adalah perceived advertising spending, store image, dan distribution intensity. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meneliti Pengaruh Perceived Advertising Spending, Store Image, dan Distribution Intensity pada Brand Image: Brand Awareness Sebagai Variabel Mediasi. Penelitian ini dilakukan di Bandung dengan menggunakan 321 responden yang pernah membeli dan tahu mengenai produk Ipad. Sedangkan karakteristik yang digunakan adalah jenis kelamin,usia, kepemilikan tablet Pc, dan merek tablet Pc yang dimiliki. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis jalur dengan alat bantu SPSS versi 17.00. Selain itu, instrumen penelitian diadopsi dari Ramos, Cataluna, & Franco (2008). Berdasarkan hasil penelitian, perceived advertising spending, distribution intensity, store image, dan brand awareness memberikan hasil yang signifikan pada brand image; perceived advertising spending, distribution intensity, memberikan hasil yang signifikan pada brand awareness; perceived advertising spending dan distribution intensity memberikan hasil yang kurang signifikan pada brand image melalui mediasi brand awareness.

Kata-kata kunci: perceived advertising spending, store image, distribution intensity, brand awareness, brand image

(3)

viii universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran ... .7

2.2 Manajemen Pemasaran ... .7

2.3 Marketing Plan ... .10

(4)

ix universitas Kristen Maranatha

2.5 Unsur-Unsur Bauran Pemasaran ... .11

2.5.1 Produk (Product) ... 12

2.5.2 Place (Distribusi) ... 13

2.5.2.1 Store Image...16

2.5.2.2 Distribution Intensity ...18

2.5.3 Promotion (Promosi) ... 19

2.5.3.1 Perceived Advertising Spending...20

2.6 Merek ... ..22

2.6.1 Ekuitas Merk (Brand Equity...25

2.6.2 Brand Awareness ...26

2.6.3 Brand Image...28

2.6.3.1 Indikator-Indikator yang membentuk citra merek ...29

2.7 Rerangka Teoritis ... ...30

2.8 Pengambangan Hipotesis...31

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Riset ... 32

3.2 Populasi dan Sampel ... 32

3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 33

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 42

3.5 Uji Instrumen...37

(5)

x universitas Kristen Maranatha

3.5.2 Hasil Uji Validitas ... 39

3.5.3 Uji Reliabilitas ... 43

3.5.4 Hasil Uji Reliabilitas... .... 45

3.6 Uji Outlier...46

3.7 Uji Normalitas...47

3.8 Uji Heteroskedastisitas ... 49

3.9 Uji Multikolinearitas...51

3.10 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel...52

3.11 Metode Analisis Data ... 57

BAB IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden... .60

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... .61

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...62

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Salah satu merek tablet PC yang dimiliki ... 63

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan kepemilikan Tablet PC yang diktahui ... 63

4.1.5 Karakteristik Responden mengenai Merek Tablet PC yang Dimiliki... 64

4.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan secara Simultan...65

4.2.1 Hasil Pengujian Hipotesis 1 (H1) ... 66

(6)

xi universitas Kristen Maranatha 4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis 3 (H3) ... 74

4.2.4 Hasil Pengujian Hipotesis 4 (H4) ... 75 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian...77

BAB V. Simpulan dan Saran

5.1 Simpulan ... 84 5.2 Keterbatasan Penelitian ... 85 5.3 Saran ... 85 DAFTAR PUSTAKA

(7)

xii universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ... 30

Gambar 2.3 Model Penelitian ... 39

Gambar 4.1 Model Penelitian ... 65

(8)

xiii universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 KMO and Bartlett’s Test ... 40

Tabel 3.2 Rotated Component Matrix ... 40

Tabel 3.3 Ringkasan Hasil Uji Validitas ... 42

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 3.5 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 48

Tabel 3.6 Coefficients... 50

Tabel 3.7 Coefficients... 51

Tabel 3.8 Tabel Definisi Operasional Variabel... 53

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 61

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 62

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Salah Satu Merek Tablet PC yang Diketahui ... 63

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Tablet PC ... 63

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Mengenai Merek Tablet PC yang Dimiliki ... 64

Tabel 4.6 Anova ... 67

Tabel 4.7 Model Summary ... 67

Tabel 4.8 Hasil Analisis Jalur... 68

Tabel 4.9 Anova... ... . 70

Tabel 4.10 Model Summary ... 72

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Budaya mementingkan merek merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari konsumen atau masyarakat di Indonesia. Konsumen cenderung lebih gemar membeli produk dengan merek yang terkenal, berkelas, mewah, dan terkesan mahal. Konsumen atau masyarakat menilai barang hanya sebatas prestige dari sebuah merek. konsumen rela membayar mahal demi mendapatkan merek yang terkenal dan menomer-duakan kualitas harga dari barang itu. Walaupun belum tentu barang yang dibeli tersebut benar-benar asli dan berkualitas tinggi. Karena banyak produk bermerek hanya menjual branded, namun kualitas produk masih kalah saing dengan yang tidak bermerek. Hal tersebut juga terjadi bagi produk-produk berkualitas, merek-merek yang menjual branded disertai dengan kualitas yang baik terbukti laku dipasaran.

(10)

2

Universitas Kristen Maranatha Dengan demikian, merek menjadi hal yang penting bagi sebuah produk karena merek bukan hanya menjadi identitas dari suatu produk, melainkan menjadikan salah satu pembeda antara satu produk dengan produk lain yang sejenis, juga menjadi ujung tombak bagi perusahaaan karena dalam merek terkandung nilai-nilai yang dapat diambil oleh konsumen. Hal ini selaras dengan pernyataan Susanto & Wijanarko (2004), dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran.

Merek juga menjadi hal yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan karena merek memberikan nilai bagi konsumen, sehingga nilai total produk yang memiliki merek yang baik menjadi lebih tinggi dibandingkan produk yang semata-mata hanya dinilai secara objektif. Bahkan, terkadang merek menjadi lebih penting daripada produk itu sendiri. Hal ini se-jalan dengan perkataan Kartajaya (2005) yang mengatakan bahwa merek lebih penting dari produk itu. Konsumen pada saat membeli produk, cenderung membeli merek. Sebagai contoh, saat membeli mobil Kijang, yang terdapat dalam pikiran pembeli adalah nama Kijangnya, bukan sosok produk secara fisik (Simamora, 2001 dalam Novrie, 2009).

(11)

3

Universitas Kristen Maranatha Komponen dari ekuitas (nilai) merek tersebut meliputi 4 (empat) hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra merek, dan brand awareness (Kim & Kim, 2004). Perusahaan perlu mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan, salah satunya adalah membentuk beberapa komponen dari ekuitas merek, yaitu brand awareness (kesadaran merek) dan brand image (citra merek) yang baik dibenak konsumen. Brand awareness dan brand image yang baik akan membentuk kesan kualitas terhadap suatu merek yang pada akhirnya dapat menciptakan loyalitas konsumen terhadap merek (Widiarini, 2011).

Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu. Susanto dan Wijanarko (2004). Brand image adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu (Kotler, 2001:225).

Dalam sebuah jurnal yang terdapat pada (http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9019-1396100041-Chapter1.pdf) menyatakan bahwa masyarakat juga pada umumnya menjadi lebih sadar terhadap implikasi-implikasi, manfaat-manfaat dan kekuatan merek yang dikelola dengan baik. Merek bukan lagi kata yang hanya dihubungkan dengan produk atau sekumpulan barang tetapi juga proses dan strategi bisnis yang terkandung didalamnya. Dengan melihat pentingnya membentuk brand awareness dan brand image pada suatu produk dan ternyata untuk membangun merek yang baik itu memerlukan biaya yang sangat besar, maka perusahaan harus membuat suatu strategi yang tepat untuk membangun brand awareness dan brand image.

(12)

4

Universitas Kristen Maranatha 2008). Berdasarkan tinjauan teoritis ekuitas merek Ramos, Cataluna, & Franco (2008) membangun sebuah model teoritis mengenai hubungan kausal antara upaya pemasaran dan dimensi ekuitas merek. Hal ini didefinisikan sebagai seperangkat aset dan kewajiban yang terkait dengan merek, yang menambah atau mengurangi nilai dari sebuah produk atau dalam hubungan dengan pelanggan.

Upaya pemasaran tersebut terdiri dari (1) belanja iklan dirasakan (perceived advertising spending), (2) distribusi intensitas (distribution intensity), dan (3) citra toko, (store image) ,dianggap sebagai (a) anteseden dalam pembentukan tingkat pengetahuan tentang nama merek (Rossiter & Percy , 1987; Aaker, 1991) dan (b) determinan dari asosiasi yang berhubungan dengan gambar (Alba & Hutchinson, 1987; Yoo, Donthu & Lee, 2000).

Tjiptono (2008) menjelaskan Perceived advertising spending adalah merupakan persepsi subjektif konsumen tentang besarnya pengeluaran iklan perusahaan bukan berdasarkan pengeluaran iklan secara aktual dalam nominal mata uang.

Tjiptono (2006) menjelaskan distribution intensity adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, waktu dan tempat).

Store image adalah Atmosfer dan ambience yang tercipta dari gabungan unsur-unsur desain toko/gerai, perencanaan toko, komunikasi visual,dan merchandising (Maaruf, 2006:201).

(13)

5

Universitas Kristen Maranatha sebuah perangkat digital yang berada antara telepon pintar (smartphone) dan komputer jinjing (laptop) (http://quadrajakal.com/read/review/2012/01/29/Tablet-PC-siap-geser-Netbook). Selain itu, dengan semakin banyaknya tablet baru bermunculan

pada tahun 2011, Ipad tetap menjadi produk terkuat yang menguasai pasar tablet hingga menjelang akhir 2011. (G:\ipad\10 Tablet Terbaik 2011 - Halaman 2 Gopego_com.mht).

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti tertarik membuat sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh Perceived Advertising Spending, Store Image, Distribution Intensity pada Brand Image: Brand Awareness

Sebagai Variabel Mediasi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Apakah perceived advertising spending dan distribution intensity berpengaruh langsung pada brand awareness?

2. Apakah perceived advertising spending, store image, dan distribution intensity berpengaruh langsung pada brand image?

3. Apakah perceived advertising spending berpengaruh pada brand image yang dimediasi oleh brand awareness?

(14)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah maka tujuan penelitian adalah untuk menguji dan menganalisis:

1. Pengaruh langsung perceived advertising spending dan distribution intensity pada brand awareness.

2. Pengaruh langsung perceived advertising spending, store image, distribution intensity dan brand awareness pada brand image.

3. Pengaruh perceived advertising spending pada brand image yang dimediasi oleh brand awareness.

4. Pengaruh distribution intensity pada brand image yang dimediasi oleh brand awareness.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan suatu informasi tambahan yang bersifat ilmiah bagi penelitian lebih lanjut dalam ilmu pengetahuan bagi yang meneliti mengenai masalah analisis perceived advertising spending, store image, distribution intensity, brand awaraness, dan brand image.

Bagi Perusahaan

(15)

84 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini menekankan pengaruh langsung perceived advertising spending, store image, dan distribution intensity pada brand image. Penelitian ini menggunakan sampel semua orang yang mengetahui Tablet PC Ipad sebagai brand awareness.

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara memberikan kuesioner. Responden yang layak dianalisis yaitu sebanyak 321 responden. Penelitian ini dilakukan di Bandung dengan sampel penelitian yang digunakan adalah semua orang yang mengetahui Tablet PC Ipad sebagai brand awareness. Sedangkan instrumen penelitian diadopsi dari dalam penelitian yang dilakukan oleh Ramos, Cataluna, & Franco (2008), mengenai “Direct and Indirect Effects of Marketing

Effort on Brand Awareness and Brand Image”.

Uji analisis data yang digunakan untuk menguji data dan instrumen penelitian

adalah uji validitas, uji reabilitas, uji outlier, uji normalitas, uji multkikolinearitas, dan

uji heteroskedastisitas. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis jalur.

(16)

85

Universitas Kristen Maranatha pada Brand image dengan menggunakan mediasi brand awareness sebesar 0.0704. Terdapat pengaruh Distribution Intensity pada Brand image dengan menggunakan mediasi brand awareness sebesar 0.077.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya mengukur satu jenis produk yaitu Ipad.

Penelitian ini hanya menggunakan 3 komponen dalam marketing effort

Variabel perceived advertising spending mengandung Heterokedastisitas.

Hasil menunjukan Sig. rataPAS sebesar 0.004 < 0,05 sehingga data belum memenuhi uji asumsi klasik.

5.3 Saran

 Sebaiknya melakukan survei awal untuk mengetahui pembagian kategori produk

apa yang digunakan sehingga diharapkan dapat mendukung penelitian.

 Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya menggunakan ke 4 komponen dalam

marketing effort.

 Sebaiknya ada perubahan indikator-indikator item pertanyaan dalam kuesioner

(17)

86

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. A. 1991, “Managing Brand Equity: Capitalizing on the Value of a Brand Name”. Free Press, New York. PP.15-16.

Aaker, D.A., Kumar V., Day George.S. 2004, “Marketing Research” John Wiley & Sons.

Astuti, Sri Wahjuni dan Cahyadi, I Gde. 2007. “Pengaruh Elemen Ekuitas Merek terhadap Rasa Percaya Diri Pelanggan di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Kartu Perdana IM3”. Majalah Ekonomi, Tahun XVII, No. 2 Agustus 2007.

Basu Swastha DH, 1999.”Azas-Azas Marketing”,Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Bilson Simamora, 2003, Membongkar Kotak Hitam Konsumen , Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Bilson, Simamora.,2004. “Panduan Riset Perilaku Konsumen”. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi Kedua.Jakarta : Erlangga

Cahyadi, Adi., 2008. “ Pengaruh Brand Awareness pada Brand Trust: Brand Image Sebagai Faktor Mediasi” Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha (tidak

dipublikasikan).

Cooper, Donald R., dan Pamela S. Schindler.,2011 “Business Research Methods”. New York: McGraw-Hill Companies, Inc., 7th Edition.

Darmadi Durianto, dkk. (2004). Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Djaslim Saladin, 2007, Manajemen Pemasaran, Bandung; Linda Karya Fandy, Tjiptono,dkk. 2004. Marketing Sales. Yogyakarta: Andi.

Fandy, Tjiptono. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Ferrinadewi, Erna & Didit Darmawan. (2004). Perilaku Konsumen: Analisis Model Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Fogarty, Donald W., John H. Blackstone and Thomas R. Hoffman, Production & Inventory Management, South-Western Publishing Co., Ohio, 1991.

Ghozali, Imam.,2011. “Aplikasi Analisis Multivarate Dengan Program IBM SPSS 19,” Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(18)

87

Universitas Kristen Maranatha Kertajaya, Hermawan, 2005, Positioning Differentiation and Brand, Penerbit PT Gramedia Pustaka Tama, Jakarta.

Kotler & Amstrong, 2003, Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi ke kesembilan, Penerbit Indeks Gramedia, Jakarta.

Kotler, Philip & Kevin L. Keller. (2006). Marketing Managemenet, 12th Edition Pearson International Edition, New Jersey: Prentice Hall.

Kotler, Philip, 1997, Manajeman Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, Penerbit Prenhallindo.

Kotler, Philip,2000, Manajeman Pemasaran, Edisi Millenium, Jakarta. Penerbit Prenhallindo.

Kotler, Philip,2006, Manajeman Pemasaran, Edisi 12, Penerbit Prenhallindo.

Loudon, David L., & Albert J. Della Bitta, (1993), Consumer Behavior: Concept and Application, 4thed., Mc-Graw Hill Book Co: New York.

Ma’ruf, Hendri. 2005. Pemasaran Ritel. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Magdalena, Nonie., 2005. “Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Membeli dan Mengkonsumsi Makanan Ringan, ” Tesis, Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (tidak dipublikasikan).

Marieke K. de Mooij (1994), Consumer behavior and culture. London/Philidelphia: Kagon,P.1.1.

McDonald, Roderick P. Test Theories: A Unified Treatment. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates Publishers, 1993.

Nugroho, B. Agung., 2005. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS,” Yogyakarta : Andi.

Oktaviani, R. W. dan Suryana, R. N. (2006), Analisis Kepuasan Pengunjung Pengembangan Fasilitas Wisata Argo, Jurnal Agro Ekonomi, Volume 24 No.1.41-58

Peter dan Olson, 2002. Consumer Behavior. edisi 6. McGraw-Hill. New York.

Ratnawati, Wahyu, 2011. “Analisis Pengaruh Perceived Advertising Spending dan Intensitas Distribusi Terhadap Ekuitas Merek”. Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Dipenogoro.

Santoso, Singgih, Tjiptono, Fandy, 2001. “Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi dengan SPSS”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Journal of Brand Research.

Sekaran, Uma (2003), Research Methods for Business, a Skill Building Approach. John Wiley.

(19)

88

Universitas Kristen Maranatha Sugiyono.,2008 “Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif”. Bandung: Alfabeta.

Susanto, dan Wijanarko, Himawan. 2004. Power Branding, Membangun Merek Unggul ,dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: PT. Mizan.

Tjiptono, F. (2006), Manajemen Jasa, Yogyakarta, Andi Offset.

Villarejo-Ramos,Angel F., Fransisco J.Rondan, and Manuel J. Sanchez., 2008, “Direct and Indirect Effects of Marketing Effort On Brand Awareness and Brand Image”,

Windariyanto, Yono. 2011. “Pengaruh Citra Toko dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Carrefour Achmad Yani Surabaya”Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional (tidak dipublikasikan).

Dari Artikel Web:

G:\ipad\10 Tablet Terbaik 2011 - Halaman 2 Gopego_com.mht).

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-9019-1396100041-Chapter1.pdf

http://eprints.undip.ac.id/29593/1/Skripsi019.pdf

http://library.gunadarma.ac.id/repository/files/166382/10506257/bab-i.pdf

http://sosbud.kompasiana.com/2010/05/31/budaya-gila-merek/

Referensi

Dokumen terkait