• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TAHARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS VII C SMPN 4 TANJUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TAHARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS VII C SMPN 4 TANJUNG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

610 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TAHARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS VII C SMPN 4 TANJUNG

NURUL HIKMAH

E-mail nurulhikmahripni2@gmail.com ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi taharah. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran terbilang monoton karena guru masih menggunakan metode pengajaran yang tidak bervariasi. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Peningkatan hasil belajar siswa sebelum menggunakan Problem Based Learning Materi Taharah dikelas VII C SMPN 4 Tanjung , (2) peningkatan hasil belajar siswa sesudah menggunakan Problem Based Learning Materi Taharah dikelas VII C SMPN 4 Tanjung ,dan, (3) penerapan Problem Based Learning Materi Taharah dikelas VII C SMPN 4 Tanjung.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar siswa pada materi taharah sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning tergolong sangat rendah, terbukti hanya 1 orang saja yang mampu mencapai KKM dengan nilai rata-rata 40,57 atau 11,53 % (2) Hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkat dengan rincian Pada siklus I yang mampu mencapai ketuntasan belajar hanya 7 siswa dengan nilai rata-rata 62.11 atau 57.67%. selanjutnya pada siklus II siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan hasil belajar yaitu 15 siswa dengan nilai rata- rata77.50 atau 84.60%. (3) Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada materi taharah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII C SMPN 4 Tanjung .

Kata Kunci : Hasil Belajar, Taharah, Problem Based Learning

PENDAHULUAN

Salah satu masalah yang dihadapi didalam dunia pendidikan ialah masalah lemahnya proses pembelajaran. Kebanyakan di dalam proses pembelajaran, anak kurang di motivasi untuk mengembangkan kemampuannya dalam berfikir. Para siswa di tuntun untuk mengingat bahkan menghafal segala informasi dan di tuntut untuk menghubungkannya dalam

(2)

611 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

kehidupan sehari-hari. Akibatnya anak hanya akan kaya dengan segala konsep tanpa tahu bagaimana pengaplikasiannya dalam kehidupan nyata. Pendidik atau guru wajiblah mengutamakan keterampilan dasar dan meningkatkan tingkat berfikir kritis yang harus dimiliki oleh siswa agar mereka dapat memahami konsep dengan sistematis, baik secara teoritis maupun aplikasinya.

Kenyataan yang terjadi saat ini tidak sedikit pendidik yang melaksanakan pembelajaran yang hanya terfokus kepada pelajaran yang ia bawakan tanpa memperhatikan bagaimana kefokusan bahkan keadaan siswa. Hal ini terbukti dengan adanya ketidak tegasan dalam sistem pembelajaran yang tidak bisa membawa siswa kepada hal yang lebih nyata baik dari segi pemahaman maupun pengalaman.

Dengan melihat indikasi seperti hasil belajar siswa terkhususnya dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam belum memuaskan, banyak siswa yang nilainya masih berada dibawah KKM sehingga perlu melakukan remedial.

Terkait dengan indikasi di tersebut, penulis berpendapat bahwa model pembelajaran memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran (Surawan : 2020). Karena, berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh model yang efektif pada suatu lembaga.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap rendahnya hasil belajar siswa, disebabkan terlalu dominannya proses pembelajaran yang terbilang biasa. Salah satu metode pembelajaran yang cocok diterapkan oleh guru dalam upayanya untuk meningkatkan hasil belajar siswa yakni model pembelajaran Problem Based Learning. Berdasarkan hasil observasi awal penulis di SMPN 4 Tanjung Kabupaten Tabalong,dari beberapa data yang penulis dapatkan, ada beberapa hal yang dapat diamati yaitu Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah masih terbilang monoton karena guru masih menggunakan metode pengajaran yang tidak bervariasi serta hasil belajar siswa yang menurun dengan melihat nilai akhir siswa dan hanya beberapa siswa saja yang mendapatkan nilai ketuntasan dengan nilai rata-rata 75%. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis ingin melakukan Penelitian Tindakan Kelas yang berkaitan dengan“Peningkatan Hasil Belajar Siswa Materi Taharah melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning di kelas VII C SMPN 4 Tanjung”.

Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII C Materi Taharah sebelum menggunakan Problem Based Learning di SMPN 4 Tanjung. Untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII C Materi Taharah sesudah menggunakan Problem Based Learning di SMPN 4 Tanjung. Serta peningkatan hasil belajar siswa kelas VII C materi Taharah di SMPN 4 Tanjung dengan penerapan model pembelajaran Problem Based

(3)

612 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Learning.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika. Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dengan angka-angka.

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII C SMPN 4 Tanjung Kabupaten Tabalong yang berlokasi di Jl. Tanjung Selatan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong, Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VII C SMPN 4 Tanjung Kabupaten Tabalong dengan jumlah 26 orang siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi yang dilakukan tiap kali tatap muka, tujuannya adalah untuk mengamati bagaimana implementasi dari model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), test untuk mengukur hasil belajar yang diperoleh siswa atau untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dari suatu materi ajar yang disampaikan. Pemberian test dalam penelitian ini dilakukan sebanyak tiga kali yakni test awal (prasiklus), test hasil belajar setiap siklus selesai diterapkan yang berbentuk pilihan ganda (Multiplechoice Test) dan dokumentasi dengan menyusun instrument dokumentasi berupa variable –variabel terpilih yang akan didokumentasikan dengan menggunakan daftar chekslist sesuai dengan kebutuhan peneliti.

Untuk menganalisa data di dalam penelitian ini digunakan teknik analisa data kuantitatif yakni data yang berupa angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif. Adapun komponen dalam analisis data yakni Reduksi Data untuk melihat kesalahan jawaban

(4)

613 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

dalam menyelesaikan soal, dan tindakan yang dilakukan untuk perbaikan dalam menyelesaikan kesalahan tersebut, Memaparkan data yang diperoleh dari hasil test yang diberikan kepada siswa dengan langkah- langkah dari test siswa ditemukan dengan penyebaran test,Tingkat ketuntasan hasil belajar berdasarkan kriteria ketuntasan hasil belajar, terdapat perorangan dan klasikal yaitu Seorang siswa dinyatakan telah tuntas belajar jika siswa telah mencapai skor 75%. Ketuntasan itu dihitung

dengan menggunakan rumus: .

Keterangan DS (daya serap). Suatu kelas dinyatakan tuntas belajar jika kelas tersebut terdapat 75% yang telah mencapai daya serap ≥ 75%. Ketuntasan tersebut dihitung menggunakan rumus: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %.

Kemudian,dari ketuntasan hasil belajar tersebut maka seorang siswa dinyatakan tuntas apabila dalam hasil belajarnya sudah mencapai daya serap minimal 75%. Verifikasi. Sedangkan verifikasi terhadap data dan tindakan kelas untuk memperbaikipembelajaran dan membuat kesimpulan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Analisis data kuantitatif. Analisis data kuatitatif yaitu dengan menggunakan uji untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dengan penugasan materi guru. Menarik kesimpulan. Dalam kegiatan ini ditarik beberapa kesimpulan berdasarkan tindakan penelitian yang telah dilakukan.

Prosedur/Langkah-Langkah Penelitian

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Adapun prosedur dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas melewati beberapa tahapan yakni: Tahap Pra Siklus, Pada tahap pra siklus ini adalah langkah yang pertama yang dilakukan oleh penulis sebelum memulai siklus penelitian. Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan di kelas untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

Tahap siklus. Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat

(5)

614 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

peningkatan hasil belajar pada siswa Materi Taharah melalui Problem Based Learning.

Perencanaan (Planing). Penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Taharah, menyiapkan segala keperluan (media) yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran, membuat lembar kerja siswa, membuat instrument penilaian yang digunakan dalam siklus penelitian. Pelaksanaan (acting). Menurut Sumarno (1996), istilah pelaksanaan tindakan merupakan aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses pembelajaran dan praktik pendidikan dalam kondisi kelas tertentu. Adapun hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP yang telah disusun yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada materi Taharah. Pengamatan (Observation). Observasi dalam PTK adalah suatu upaya pengamatan yang memudahkan pada proses kegiatan pembelajaran untuk pengumpulan data yang berkenan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang dilakukan oleh penulis adalah mengamati bagaimana pengaruh tindakan yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dalam materi Taharah. Penulis dan pengamat melakukan refleksi terhadap pelaksanaan tindakan kelas siklus pertama. Jika hasil siklus pertama belum sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis, maka bisa dilanjutkan ke siklus ke-dua sampai tujuan yang diinginkan telah tercapai.

HASIL PENELITIAN Hasil Prasiklus

Prestasi Ketuntasan hasil Belajar Siswa Pada PreTest Tabel 1

No. Presentasi Ketuntasan

Tingkat Ketuntasan

Banyak Siswa

Presentasi Jumlah Siswa

1. 90%-100% Sangat tinggi - 0%

2. 80%-89% Tinggi - 0%

3. 65%-79% Sedang 3 11.53%

4. 55%-64% Rendah 4 15.38%

5. 0%-54% Sangat rendah 19 73.07%

Jumlah 26 100 %

(6)

615 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Berdasarkan tabel diatas bahwa siswa yang memiliki kriteria penilaian tinggi sampai yang sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi tidak ada (0%), siswa yang memiliki kriteria tinggi juga tidak ada (0%), siswa yang memiliki kriteria sedang berjumlah 3orang siswa (11.53%), yang memiliki kriteria rendah berjumlah 4 siswa (15.38%), sedangkan sisanya memiliki criteria yang sangat rendah berjumlah 19 siswa (73.07%). Maka data kuantitatif pada pre test (Pra tindakan) menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan atau belum tuntas. Maka dari itu dilanjutkanlah kepada tahap penelitian selanjutnya (SiklusI).

Hasil Penelitian Siklus I

Prestasi Ketuntasan hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Tabel 2

No. Presentas iKetuntas an

Tingkat Ketuntasa n

Banyak Siswa

Presentasi Jumlah Siswa

1. 90%-100% Sangat tinggi 6 23.07%

2. 80%-89% Tinggi 1 3.84%

3. 65%-79% Sedang 8 30.76%

4. 55%-64% Rendah 6 23.07%

5. 0%-54% Sangat

rendah

4 15.38%

Jumlah 26 100%

Berdasarkan tabel diatas bahwa siswa yang memiliki kriteria penilaian tinggi sampai yang sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi hanya siswa (23.07%), siswa yang memiliki kriteria tinggi berjumlah 1 siswa (3.84%), siswa yang memiliki criteria sedang berjumlah 8 orang siswa (340.76%), yang memiliki kriteria rendah berjumlah 6 siswa (15.38%), sedangkan sisanya memiliki kriteria yang sangat rendah berjumlah 4 siswa (15.38%). Maka data kuantitatif pada post test (Siklus I) menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang telah ditentukan atau belum tuntas. Maka dari itu penelitian dilanjutkanlah kepada tahap selanjutnya (Siklus II).

Hasil Penelitian Siklus II

Prestasi Ketuntasan hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Tabel 3

No. Presentasi Ketuntasan

Tingkat Ketuntasan

Banyak Siswa

Presentasi Jumlah Siswa

(7)

616 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

1. 90%-100% Sangat tinggi 10 38.46%

2. 80%-89% Tinggi 1 3.84%

3. 65%-79% Sedang 11 42.30%

4. 55%-64% Rendah 3 11.53%

5. 0%-54% Sangat rendah 1 3.84%

Jumlah 26 100%

Berdasarkan tabel diatas bahwa siswa yang memiliki kriteria penilaian tinggi sampai yang sangat rendah. Siswa yang memiliki kriteria sangat tinggi hanya 10 siswa (38.46%),siswa yang memiliki kriteria tinggi berjumlah 1 siswa (3.84%), siswa yang memiliki kriteria sedang berjumlah 11 orang siswa (42.30%), yang memiliki kriteria rendah berjumlah 3 siswa (11.53%), sedangkan sisanya memiliki kriteria yang sangat rendah berjumlah 1 siswa (3.84%). Maka data kuantitatif pada post test (Siklus II) menunjukkan bahwa nilai hasil belajarsiswa sudah mencapai KKM yang telah ditentukan yakni dengan nilai rata.rata 77.50. Maka dari itu tidak perlu dilanjutkan kepada tahap penelitian selanjutnya.

Pembahasan

Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dilaksanakan dengan optimal. Melalui Problem Based Learning pada proses pembelajaran materi Taharah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Pada siklus I peneliti menggunakan Problem Based Learning masih banyak siswa yang mengalami kendala dalam menerapkannya, sehingga proses pembelajaran pada siklus ini masih terbilang belum maksimal. Meskipun pada siklus ini hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari tahap pra siklus, namun belum mencapai target yang telah ditetapkan. Sehingga sangat perlu dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Pada siklus II setelah melihat kekurangan dan permasalahan yang ada pada prasiklus dan siklus I maka peneliti kembali melakukan pembelajaran dengan Problem Based Learning pada materi Taharah. Adapun hasil yang diperoleh selama tindakan yang dilaksanakan menunjukkan peningkatan yang sudah mencapai target. Sehingga tidak perlu dilanjutkan kepada siklus selanjutnya

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang disajikan dapat diambil Kesimpulan bahwa: Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebelum menggunakan model

(8)

617 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

pembelajaran Problem Based Learning pada materi Taharah dikelas VII C SMPN 4 Tanjung sangat rendah dan tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimum (KKM), dikarenakan proses pembelajaran yang tidak bervariasi sehingga siswa mudah bosan dengan metode yang kurang bervariasi dan sebahagian mereka juga mengalami kesulitan dalam belajar. Pada saat pemberian test pra tindakan nilai rata-rata yang diperoleh siswa yaitu 40.57 kategori rendah, dengan presentasi ketuntasan 11.53%.

Hasil belajar siswa Materi Taharah melalui Problem Based Learning di kelas VII C SMPN 4 Tanjung Kabupaten Tabalong mengalami peningkatan.

Karena penggunaan Problem Based Learning memberikan kepuasan tersendiri bagi guru dan siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes akhir (siklus II) yang diperoleh nilai rata rata sebanyak 77.50 dengan persentase ketuntasan mencapai 84.60%. Maka terdapat keberhasilan yang nyata terhadap tindakan yang diberikan kepada siswa.

Hasil belajar siswa kelas VII C SMPN 4 Tanjung Kabupaten Tabalong mengalami peningkatan dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dikarenakan para siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran menggunakan model tersebut

Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan bagi guru PAI lainnya dapat menggunakan Problem Based Learning sebagai upaya untuk meningkatkan Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Taharah, karena materi tersebut dapat di pelajari secara langsung melalui perilaku siswa itu sendiri.

Bagi pihak sekolah hendaknya dapat melakukan pengadaan sarana prasarana yang kiranya dibutuhkan pada saat proses pembelajaran.

Dalam penerapan Problem Based Learning membutuhkan waktu yang cukup lama, maka guru harus pandai mengatur waktu.

Kepada peneliti lain yang hendak melanjutkan penelitian ini, kiranya melakukan penelitian yang lebih baik lagi guna mendapatkan data yang lebih signifikan, sehingga permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penelitian ini dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Tekhnik dan Prosedur)

Al-Hasyim Al-Mishri, Sayyid Ahmad. 2005. Mukhtar Al-hadist wal hikamul muhammadiyah, Al-Haramain Jaya Indonesia

Azwar, Saifuddin. 2006. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(9)

618 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Efrida, Sumiati. 2014. Upaya Meningkatkan Motivasi Siswa Dalam Mata Pelajaran Agama Islam Dengan Menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning Pada Siswa SD Negeri Bunut Tahun Ajaran 2013/2014,dalam skripsi IAIN Sumatera Utara

F. Fakhriyah. 2014. “Penerapan Problem Based Learning Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berfikir Kritis Mahasiswa”, dalam Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,Vol. 3,NO.1.

Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengaja. jakarta: PT Bumi Aksara.

Hufad, Achmad. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Direktorat Pendidikan Islam Depag.

Ibrahim M dan Nur, Muhammad. 2000. Pengajaran Berdasarkan Masalah. pusat Sains dan Matematika Sekolah Program Pascasarjana UNESA:

University Press.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Lubis, Effi Aswita. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Medan: Unimed Press Mardianto. 2013. Psikologi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.

Maryuningsih, Yuyun. 2012. Pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup Dengan Problem Based Learning (PBL) dapat menumbuhkan kemampuan kerja ilmiah pada siswa sekolah adiwiyata,dalam jurnal Scientiae Educatia, Vol.1,edisi. 1

Mar’at, Samsunuwiyati. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Masganti Sit,dkk. 2016. Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini Teori dan Praktek. Medan:Perdana Publishing.

Muhammad bin abi bakrin, Mawaidz Al Ushfuriyah,Al-Haramain Indonesia Muhammad Fachri Baharuddin Paloloang. 2014. “Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Panjang Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran Dikelas VII C I SMP Negeri 19 Palu”, dalam Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Tadulako,Vol.2,No.1

Munandar, Utami. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nata, Abudin. 2009. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Kencana.

Ningrum, Epon. 2014. Penelitian Tindakan Kelas: Panduan Praktis Dan Contoh.

Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Nurhayati, Liyana dkk. 2013. “Peningkatan kreatifitas dan Prestasi Belajar Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based

(10)

619 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Learning (PBL) dengan media Crossword”, di dalam jurnal Pendidikan Kimia (JPK),Vol. 2,No.4.

Nurmawati. 2016. Evaluasi Pendidikan Islami, Bandung: Perdana Mulya Sarana Pricilla Anindyta, Suwarjo. 2014. Pengaruh Problem Based Learning Terhadap

Keterampilan Berfikir Kritis Dan Regulasi Diri Siswa Kelas V, dalam Jurnal Prima Edukasi, Vol. 2,No.2

Salim. 2017. Penelitian Tindakan Kelas. Medan:Perdana Publishing.

Seniawan, Conny. 1999. Pengembangan dan Belajar Peserta Didik. Jakarta

Departemen Agama RI. (2004) Al-quran Dan Terjemahnya. Bandung:

CV. PenerbitJ-ART

Siregar, Fatimah Sari. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Medan:Perdana Publishing.

Sudjana, Nana. 2015. Dasar –Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suciati. 2016. Thesis: Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Mata Pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas VII C MTs An-Nur Palangka Raya,IAIN Palangka Raya,Digilib. iain-palangkaraya.ac.id/56/

Syafaruddin dkk. 2016. Pendidikan Pra Sekolah,.Medan: Perdana Publishing.

Syahrum dan Salim. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Bandung: Cita Pustaka Media.

Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.

Yogyakarta : K-Media.

TrisnoYuwono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Surabaya: Arkola

Ulya, Himmatul. 2016. Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Bermotivasi Belajar Tinggi Berdasarkan Ideal Problem Solving, dalam Jurnal Konseling GUSJIGANG, Vol. 2, No.1.

https://repository.ar-raniry.ac.id/616/1/Sakinah.pdf

Umar, Bukhari. 2012. Hadist Tarbawi Pendidikan dalam Perspektif Hadis. Jakarta:

Bumi Aksara

Nasional Pendidikan matematika, Vol.1,No.2,hal.3

Wina Sanjaya. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana.

Wirdaningsih, Sari, dkk, 2017. Pengembangan perangkat Pembelajaran Dengan Pendekatan Contextual Teaching and Learning untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas XI, dalam Jurnal Yahya, Mohammad. 2013. Pengembangan Kreativitas Siswa Dalam Proses

Pembelajaran, dalam Jurnal Edu Islamika STAIN Jember, Vol.5,No.01

(11)

620 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam

Zaduqisti, Esti. 2010. “Problem-Based Learning”, dalam Jurnal Forum Tarbiyah STAIN Pekalongan, Vol.8,No.2.

Referensi

Dokumen terkait

PENGUMUMAN PEMENANG PELELANGAN UMUM PEKERJAAN PENGADAAN BIBIT TANAMAN PERKEBUNAN DINAS EKHUTANAN DAN PERKEBUNAN TAHUN ANGGARAN 2012.. Nomor : 14/ PBJ-ULP.MRS/ 32.L.14/ DAU/

Dalam pasal 37 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menyatakan bila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama diatur menurut hukumnya

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang ada di institusi pendidikan khususnya menegenai fisioterapi tentang penatalaksanaan terapi alat SWD (Short wave

benda yang diduga keras telah digunakan untuk melakukan tindak pidana.. hakim untuk menjatuhkan putusan terhadap terdakwa. Penggunaan kata bukti seperti yang disebutkan dalam

Angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara

Melalui observasi, peneliti melihat secara langsung bagaimana proses kegiatan yang dilakukan sesuai dengan kenyataannya tanpa ada rekayasa, selanjutnya melalui