• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS OF RUPTURE BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG BERSERAT ALUMINIUM PASCA BAKAR DENGAN VARIASI WAKTU RENDAMAN AIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS OF RUPTURE BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PECAHAN GENTENG BERSERAT ALUMINIUM PASCA BAKAR DENGAN VARIASI WAKTU RENDAMAN AIR."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

PERUBAHAN KUAT TARIK BELAH DAN

MODULUS OF

RUPTURE

BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR

PECAHAN GENTENG BERSERAT ALUMINIUM PASCA

BAKAR DENGAN VARIASI WAKTU RENDAMAN AIR

The Changes of Concrete Split Tensile Strength and Modulus of Rupture Using Aluminium Fiber Tile Fragments Coarse Aggregate

in Post Burning Condition with Variation of Water Curing Time

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pada JurusanTeknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Oleh :

TANDYA AFILDA MILAD

NIM. I0110107

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user

iv

MOTTO

“Dan tuntutlah dengan harta kekayaan yang telah

dikaruniakan Allah kepadamu akan pahala dan kebahagiaan hari

akhirat dan janganlah engkau melupakan bahagianmu

(keperluan dan bekalanmu) dari dunia dan berbuat baiklah

(kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik

kepadamu (dengan pemberian nikmatNya yang

melimpah-limpah) dan janganlah engkau melakukan kerusakan di muka

bumi sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang

berbuat kerusakan”

(Q.S. Al-Qashash: 77)

͆

Ask

(Allah SWT) then

Act !

͇

(Tandya Afilda Milad)

(5)

commit to user

v

Dengan Mengucap Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT

dan Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW

beserta , saya dedikasikan skripsi ini semata-mata untuk

orang-orang yang saya sayangi, yakni:

Orangtua, babe dan ibu

, terimakasih ibu dan babe atas

keteguhan, ketekunan, dan kesabaran yang secara tidak langsung

mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menjadi anak yang

bertakwa, cerdas, berjiwa sosial tinggi, tanggap, dan stay

humble. In Shaa Allah Tandya akan selalu memperbaiki diri

untuk menjadi manusia yang lebih baik .

Adek-adek Jagoan ( Keimas dan Dek Aldien)

”,

terima

kasih atas canda, tawa, keisengan yang selalu diberikan setiap

harinya,..setiap jamnya, kesabaran menghadapi saya yang manja,

terkadang seperti saya yang menjadi adek mereka.

Pak Antonius Mediyanto sebagai Pembimbing Skripsi

I

”,

terima kasih atas bimbingan, arahan, dan ilmunya selama ini,

motivasi-motivasi dan dukungan bapak tidak akan terlupakan

pak, sehat selalu bapak.

Pak Mukhahar sebagai Pembimbing Skripsi II

terima

kasih atas bimbingan dan arahan selama ini, sehingga saya dapat

menyelasaikan skripsi dengan baik, sehat selalu bapak.

Tatas dan Hisyam

sebagai Partner Skripsi saya”

terima

(6)

commit to user

vi

Teman Praktikum

terima kasih kepada rochim, didin, udin,

imam, nur, derry, djirjiz, lia, satya, hao, ina, ikhsan, sri, bagus,

dan beberapa orang kiriman Allah (muncul beberapa jam aja

ada yang baru kenal, atau kenal lama gak tau namanya.hehe)

yang telah menemani dan mengulurkan tangannya untuk

mebantu saat berjalannya praktikum mulai dari mecahin

genteng, nyaring pasir, angkut-angkut pasir, nge-mix, pengujian.

Mbak Ocha, Mbak Ayu dan Shabrina

”,

Hai keluarga di kos

terima kasih atas kebersamaan, kasih sayang, support,

pengalaman, dan doa yang selalu diberikan satu sama lain.

Semoga kita kompak selalu sampe jadi eyang uti, sehat selalu

dan kita harus sukses di dunia dan akhirat!

Derry, Raga, Puput, Amel, Nia, Lia, Hisyam, dan

Alviano

”,

terima kasih udah selalu ada disaat susah dan senang,

kalian adalah anugerah yang Allah kirim, buat jaga Tandya

semasa kuliah di Solo, terima kasih. Have a blast years love.

Agus Suryono, Bima, dan Djirjize

”,

terimakasih untuk

pengetahuan, bimbingan dan kata-kata super yang telah

diberikan yang sengaja maupun yang tidak disengaja, that means

a lot to me.

Keluarga Sipil 2010

(7)

commit to user

vi

ABSTRAK

Tandya Afilda Milad, 2015, Perubahan Kuat Tarik Belah dan Modulus of Rupture Beton Menggunakan Agregat Kasar Pecahan Genteng Berserat Aluminium Pasca Bakar dengan Variasi Waktu Rendaman Air, Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Beton merupakan suatu material struktur yang umum digunakan dalam sebuah konstruksi. Campuran pembentuk beton dapat diinovasikan seperti menggunakan agregat kasar pecahan genteng sebagai agregat pengganti agar beton memiliki berat satuan yang lebih ringan daripada beton normal sehingga beban struktur pada konstruksi itu sendiri menjadi lebih kecil. Penambahan berupa serat seperti serat aluminium yang disebar merata secara random sebagai tulangan serat pada beton dapat menambah nilai kuat tarik sehingga mencegah retak-retak yang terjadi akibat pembebanan, akibat panas hidrasi,dan penyusutan. Peristiwa kebakaran pada sebuah konstruksi bangunan masih sering terjadi dan masih banyaknya gedung yang dipergunakan kembali setelah mengalami peristiwa kebakaran, maka diperlukan perawatan terhadap elemen-elemen strukturnya. Perawatan yang dapat dilakukan berupa perendaman air pada beton pasca bakar. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui waktu rendaman air minimal agar didapatkan

pemulihan maksimal pada beton ringan berserat aluminium pasca bakar yang

ditinjau dari nilai kuat tarik belah dan modulus of rupture-nya.

Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian kuat tarik belah dan balok yang berukuran 10

cm × 10 cm × 40 cm untuk pengujian modulus of rupture. Benda uji

masing-masing berjumlah 3 buah untuk tiap variasi. Pengujian dilakukan pada umur beton

28 hari, pengujian setelah beton dibakar suhu ruang 500 oC, dan

pengujian-pengujian berikutnya dilakukan setelah perawatan perendaman air (water curing)

selama 28 x 24 jam, 42 x 24 jam, dan 56 x 24 jam.

Penambahan serat alumunium pada beton ringan dapat meningkatkan nilai kuat

tarik belah dan modulus of rupture dibandingkan beton ringan normal. Perawatan

ulang pada beton normal pasca bakar dapat meningkatkan kuat tarik belah berturut-turut ; curing 28x24 jam, 46 x24 jam dan 58 x24 jam mengalami peningkatan berturut-turut ; 2,31 MPa, 2,59 MPa, dan 2,69 MPa; 13,95%, 27,91%,dan 32,56%. Untuk beton serat aluminium pasca bakar mengalami peningkatan berturut-turut ; 2.45 MPa, 2.69 MPa, 2.88 MPa; 6,12%, 16,33%,dan 17,31%. Perawatan ulang pada beton normal pasca bakar dapat meningkatkan

nilai modulus of rupture berturut-turut ; curing 28 hari, 46 hari dan 58 hari

mengalami peningkatan berturut-turut ; 2.23 MPa, 2.29 MPa,dan 2.42 MPa; 44,00%, 48,00% dan 56,00%. Untuk beton serat aluminium pasca bakar mengalami peningkatan berturut-turut ; 2.29 MPa, 2.35 MPa, 2.48 MPa; 27,59%, 31,03%,dan 37,93%.

(8)

commit to user

vii

ABSTRACT

Tandya Afilda Milad, 2015, The Changes of Concrete Split Tensile Strength and Modulus of Rupture Using Aluminium Fiber Tile Fragments in Post Burning Condition with Variation of Water Curing Time, Thesis of Civil Engineering Department of Engineering Faculty of Sebelas Maret University.

Concrete is a structural material that is commonly used in a construction. Concrete mixture can be inovated, for instance by using tile fragment agregate as a subtitute for the coarse agregate so that the unit weight of the concrete will be lighter than the conventional concrete therefore the structural weight of the construction will decrease. The addition of fiber such as aluminum fiber that is evenly distributed at random as fiber reinforcement in concrete can add the tensile strength value so it can prevent cracks that occur as a result of loading, hydration heat and shrinkage. A fire on a building construction is still common and there are many buildings that are reused after a fire, therefore a treatment procedure for

buildings’s elements post-fire is necessary. The treatment can be done in the form

of water immersion on a post-burn concrete. The purpose of this study is to determine the minimum water immersion time in order to get the maximum recovery in lightweight concrete with aluminum fiber reinforcement based on the value of the split tensile strength and the modulus of rupture.

The method used is an experimental method, the experiment is held at the material laboratory UNS. The sampel for the tensile strenght test is a cylinder with a diameter of 15 cm and a height of 30 cm and for the modulus of rupture test is a 10 cm × 10 cm × 40 cm beam. Each test sample consists of 3 samples for each variation. The tests are conducted on the 28 days old concrete, after the samples are burned at the temperature of 500 ° and other tests are held after water curing for 28 x 24 hours , 42 x 24 hours and 56 x 24 hours .

The addition of aluminum fiber in lightweight concrete can increase the value of tensile strength and modulus of rupture compared with normal lightweight concrete . Repeated treatment on normal concrete post-burn can increase tensile strength, for curing of 28x24 hours , 46 hours and 58 x24 x24 hour are increasing; 2.31 MPa , 2.59 MPa , and 2.69 MPa ; 13.95 % , 27.91 % , and 32.56 % . For post-burn aluminum fiber concrete has increased 2:45 MPa , 2.69 MPa , 2.88 MPa ; 6.12% , 16.33 % , and 17.31 % . Repeated treatment on normal concrete post-burn can increase the value of the modulus of rupture, for curing of 28 days , 46 days and 58 days the increase are 2:23 MPa , MPa 2:29 , and 2:42 MPa ; 44.00 % , 48.00 % and 56.00 % . For post- combustion aluminum fiber concrete has increased 2:29 MPa , MPa 2:35 , 2:48 MPa ; 27.59 % , 31.03 % , and 37.93 % .

(9)

commit to user

ix

PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

“Perubahan Kuat Tarik Belah dan Modulus of Rupture Beton Menggunakan

Agregat Kasar Pecahan Genteng Berserat Aluminium Pasca Bakar dengan Variasi

Waktu Rendaman Air” guna memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik

dari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka banyak kendala

yang sulit untuk penyusun pecahkan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi

ini. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Bapak Slamet Jauhari Legowo, ST, MT selaku Pembimbing Akademik.

4. Bapak Ir. Antonius Mediyanto, MT selaku Dosen Pembimbing I skripsi.

5. Bapak Ir. Mukahar, MSCE selaku Dosen Pembimbing II skripsi.

6. Tim Penguji Pendadaran.

7. Teman-teman Mahasiswa Teknik Sipil 2010 UNS.

8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada

umumnya dan mahasiswa pada khususnya.

Surakarta, Januari 2015

(10)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ... xv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1.Tinjauan Pustaka ... 5

2.2. Landasan Teori ... 6

2.2.1. Beton Serat ... 6

2.2.2. Fire Resistance ... 8

2.2.3. Degradasi Sifat Mekanik Beton Pasca Bakar... 8

2.2.4. Rendaman Air ... 11

2.2.5. Material Penyusun Beton ... 12

2.2.5.1. Semen Portland ... 12

(11)

commit to user

x

2.2.5.2.1. Agregat Halus... 13

2.2.5.2.2 Agregat Ringan ... 14

2.2.5.3. Air ... 15

2.2.5.4. Serat Aluminium ... 16

2.2.5.5. Bahan Tambah ... 16

2.2.6. .Kuat Tarik Belah ... 18

2.2.6. .Modulus of Rupture ... 19

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Uraian Umum ... 24

3.2.Benda Uji ... 24

3.3.Alat-alat yang Digunakan ... 26

3.4.Tahap dan Prosedur Penelitian ... 28

3.5. Standart Penelitian dan Spesifikasi Bahan Dasar Beton ... 30

3.6. Pengujian Bahan Dasar Beton ... 32

3.6.1. Agregat Halus... 32

3.6.1.1. Pengujian Kadar Lumpur Agregat Halus ... 32

3.6.1.2. Pengujian Kadar Zat Organik Dalam Agregat Halus ... 33

3.6.1.3. Pengujian Spesific Gravity Agregat Halus ... 34

3.6.1.4. Pengujian Gradasi Agregat Halus ... 36

3.6.2. Agregat Kasar... 37

3.6.2.1. Pengujian Specific Gravity Agregat Kasar Pecahan Genteng ... 37

3.6.2.2. Pengujian Gradasi Agregat Kasar Pecahan Genteng ... 38

3.6.2.3. Pengujian Abrasi Agregat Kasar Pecahan Genteng ... 40

3.7. Perencanaan Campuran Beton ... 41

3.7.1. Penentuan Rasio Semen dan Air ... 41

3.7.2. Penentuan Kadar Semen ... 42

3.7.3. Penentuan Rasio Pecahan Genteng dengan Pasir... 42

3.7.4. Kemampatan ... 42

3.7.5. Pengujian Nilai Slump ... 43

3.8. Pembuatan Benda Uji ... 44

(12)

commit to user

xi

3.10. Pembakaran Benda Uji ... 45

3.11. Analisis Hasil ... 46

3.11.1. Pengujian Kuat Tarik Belah Beton ... 46

3.11.1. Pengujian MOR Balok Beton ... 47

BAB 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar Beton ... 53

4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus ... 53

4.1.2. Hasil Pengujian Agregat Kasar ... 55

4.1.3. Hasil Pengujian Serat Aluminium ... 57

4.2. Rancang Campur Metode Dreux-Corrise ... 57

4.3. Hasil Pengujian Slump ... 57

4.4. Hasil Pengujian Benda Uji ... 58

4.4.1. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah... 58

4.4.2. Hasil Pengujian Modulus Of Rupture ... 62

4.5. Pembahasan ... 66

4.5.1. Pengaruh Penambahan Serat Aluminium pada Beton ... 66

4.5.2. Beton Pasca Bakar... 69

4.5.3. Pemulihan Beton Pasca Bakar ... 71

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 73

5.2. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... xvii

(13)

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Batasan Susunan Butiran Agregat Halus ... 14

Tabel 2.2. Technical Data Sika Viscocrete5 ... 17

Tabel 3.1. Jumlah dan Ukuran Penampang Benda Uji Silinder untuk Uji Kuat Tarik Belah ... 27

Tabel 3.2. Jumlah dan Ukuran Penampang Benda Uji Silinder untuk Uji Kuat Tarik Belah Serat Aluminium ... 27

Tabel 3.3. Jumlah dan Ukuran Penampang Benda Uji Balok untuk Uji MOR ... 27

Tabel 3.4. Jumlah dan Ukuran Penampang Benda Uji Balok untuk Uji MOR Serat Aluminium ... 28

Tabel 3.5. Standar Penelitian dan Spesifikasi Bahan Dasar... 33

Tabel 3.6. Tabel Perubahan Warna pada Uji Kadar Zat Organik Pasir ... 36

Tabel 3.7. Nilai Koefisien G ... 45

Tabel 3.8. Koefisien Kemampatan Beton untuk Berbagai Kondisi Nilai Slump ... 46

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Agregat Halus ... 53

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus... 54

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Agregat Kasar ... 55

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar... 55

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Kuat Tarik Aluminium ... 57

Tabel 4.6. Faktor Koreksi untuk Dimensi yang Bervariasi (SNI 1974-2011) .... 58

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Kuat Tarik Belah ... 59

Tabel 4.8. Hasil Perhitungan pada Pengujian Kuat Tarik Belah ... 60

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Modulus of Rupture ... 63

Tabel 4.10. Hasil Perhitungan pada Pengujian Modulus of Rupture ... 64

Tabel 4.11. Perbandingan Kuat Tarik Belah antara Beton Normal dan Beton Serat Aluminium dengan Variasi Waktu Rendaman Air ... 66

(14)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pengujian Kuat Tarik Belah ... 19

Gambar 2.2. Balok Melengkung Karena Momen ... 19

Gambar 2.3. Jari-Jari Kelengkungan Balok ... 20

Gambar 2.4. Distribusi Tegangan pada Balok yang Melentur ... 21

Gambar 2.5. Gaya pada Elemen dA yang Bejarak ydari Sumbu Netral ... 21

Gambar 2.6. Pengujian Lentur dengan Beban di Sepertiga Bentang (ASTM C 78) ... 22

Gambar 2.7. Diagram Momen dan Geser Akibat fracture yang Terletak di Sepertiga Bentang Tengah ... 23

Gambar 2.8. Diagram Momen dan Geser Akibat fracture yang Terletak Lebih dari Sepertiga Bentang Tengah namun Kelebihannya <5%L ... 24

Gambar 2.9.Distribusi Diagram Momen dan Geser Akibat fracture yang Terletak Lebih dari Sepertiga Bentang Tengah dan Kelebihannya>5%L ... 25

Gambar 3.1. Bagan Alir Tahap-Tahap Penelitian ... 32

Gambar 3.2. Setting Up Pengujian Kuat Tarik Belah ... 50

Gambar 3.3. Setting Up Pengujian Modulus of Rupture ... 52

Gambar 4.1. Grafik Gradasi Agregat Halus ... 54

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Kasar ... 56

Gambar 4.3. Perbandingan Kuat Tarik Belah Beton antara Beton Setelah Pembakaran dengan Beton Setelah Perawatan ... 61

Gambar 4.4. Perbandingan MOR antara Beton SetelahPembakaran dengan Beton Setelah Perawatan ... 64

Gambar 4.5. Serat Aluminium dalam Beton ... 66

Gambar 4.6. Aksi Serat Aluminium Bersama Pasta Semen ... 66

Gambar 4.7. Aksi Pasak dalam Beton ... 67

Gambar 4.8. Pemodelan Bentuk Fisik dari Hidrasi Semen ... 68

Gambar 4.9. Pemodelan CSH ... 69

(15)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A. Hasil Pengujian Agregat

Lampiran B. Perhitungan Rencana Campuran Beton

Lampiran C. Dokumentasi

(16)

commit to user

xvii

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

% = Persentase

π = Phi (3,14285)

o

C = Derajat celcius

fc’ = Kuat tekan beton

ft = Kuat tarik belah beton

A = Luas permukaan benda uji tertekan

V = Volume benda uji silinder

P = Beban tekan

Ec = Modulus elastisitas beton

� = Regangan aksial

Δl = Penurunan arah longitudinal

L = Tinggi beton relatif (jarak antara dua ring dial exstensometer)

d = Diameter

S2 = Tegangan sebesar 0,4 fc’

S1 = Tegangan yang bersesuaian dengan regangan arah longitudional akibat

tegangan sebesar 0,00005

�2 = Regangan longitudinal akibat tegangan S2

w/p = volume air / volume powder

in = Inchi

m = Meter

μm = Mikrometer

mm = Milimeter

cm = Centimeter

gr = Gram

kg = Kilogram

lt = Liter

(17)

commit to user

xviii

MPa = Mega Pascal

kN = Kilo Newton

OPC = Ordinary Pozzolan Cement

KTB = Kuat Tarik Belah

MOR = Modulus of Rupture

ASTM = American Society for Testing and Material

ACI =American Concrete Institue

Referensi

Dokumen terkait

Sifat pecahan genteng beton dan agregat kasar (kerikil) yang hampir sama yaitu mempunyai sifat keras, maka peneliti tertarik untuk mengadakan

Pengujian kuat lentur dinding dengan anyaman bambu serta agregat kasar berupa pecahan genteng oleh Winarso (2011). Kuat tekan yang diperoleh dari hasil

Variasi yang diberikan pada benda uji adalah variasi campuran yaitu beton ringan dan beton ringan berserat aluminium dan variasi perawatan setelah pembakaran yaitu tanpa

Penambahan silica fume pada beton RPC meningkatkan nilai modulus of rupture dan kuat tarik belah daripada tanpa menggunakan silica fume disebabkan ukuran butiran silica fume

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kuat tarik belah dari beton ringan struktural dengan menggunakan agregat kasar ringan buatan yang berasal dari tanah

Penggunaan limbah batu onyx sebagai pengganti agregat kasar memberikan pengaruh yang nyata pada kuat tarik belah beton dan bisa dijadikan sebagai alternative pengganti

Hasil penelitian dari pengujian kuat tarik belah terhadap beton porous adalah kuat tarik belah tertinggi didapatkan pada komposisi fly ash 25% dan agregat kasar daur ulang (RCA)

Penggunaan limbah batu onyx sebagai pengganti agregat kasar memberikan pengaruh yang nyata pada kuat tarik belah beton dan bisa dijadikan sebagai alternative pengganti