PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL GERAK PADA PELATIHAN JURUS NOMOR TUNGGAL PENCAK SILAT
(Studi Eksperimen Pada SMK Al Khoeriyah)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan di Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Oleh
Zulfikar Ali Ridho 1000047
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
▸ Baca selengkapnya: form penilaian jurus tunggal ipsi
(2)PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA
VISUAL GERAK PADA PELATIHAN
JURUS NOMOR TUNGGAL PENCAK
SILAT
Oleh
Zulfikar Ali Ridho
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga
© Zulfikar Ali Ridho 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
LEMBAR PENGESAHAN
ZULFIKAR ALI RIDHO 1000047
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL GERAK PADA PELATIHAN JURUS NOMOR TUNGGAL PENCAK SILAT
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Drs. Dudung Hasanudin Ch. NIP. 196003151987031002
Pembimbing II,
Alen Rismayadi, S.Pd., M.Pd. NIP. 197612282008121002
Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Program Studi DepartmenPendidikan Kepelatihan Olahraga Ketua,
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B. Masalah Penelitian ... 4
C.Tujuan Penelitian ... 4
D.Manfaat Penelitian ... 4
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 6
A.Kajian Pustaka ... 6
1. Konsep Pencak Silat ... 6
2. Aspek-aspek Pencak Silat……… ... 7
3. Jurus Tunggal ... 11
4. Perlengkapan Bertanding ... 13
5. Tahapan Pertandingan Tunggal ... 14
6. Tatacara Pertandingan ... 15
7. Ketentuan Bertanding ... 16
8. Penentuan Dan Ketentuan Pemenang ... 16
9. Rangkaian Jurus Tunggal ... 17
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
11.Media Berbasis Visual ... 43
12.Media Video ... 43
13.Keuntungan Video ... 44
14.Keterbatasan Vodeo ... 44
15.Manfaat Media ... 45
B. Kerangka Pemikiran ... 45
C.Hipotesis ... 46
BAB III METODE PENELITIAN... 47
A.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 47
1. Lokasi ... 47
2. Populasi ... 48
3. Sampel ... 48
B. Desain Penelitian ... 49
C.Metode Penelitian ... 51
D.Definisi Operasional ... 52
E. Instrumen Penelitian ... 53
F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 58
A.Hasil Pengolahan Data... 58
B. Analisis dan Pengolahan Data ... 62
C.Diskusi Penemuan ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A.Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 70
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL GERAK PADA PELATIHAN JURUS NOMOR TUNGGAL PENCAK SILAT
(Studi Eksperimen Pada Ekstrakulikuler Pencak Silat SMK AL KHORIYAH)
Pembimbing I : Drs. Dudung Hasanudin Ch. Pembimbing II : Alen Rismayadi. S.Pd., M.Pd
Zulfikar Ali Ridho 1000047
Skripsi ini dilatar belakangi dari pengamatan penulis terhadap pentingnya alat bantu media visual gerak terhadap peningkatan prestasi Jurus tunggal pencak silat. Untuk melatih jurus tunggal pencak silat dapat menggunakan alat bantu media visual gerak dan tidak menggunakan bantuan alat media visual. Alat bantu ini memiliki kekurangan dan kelebihannya masing – masing. Oleh karena itu penulis ingin melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Tunggal Pencak Silat Terhadap Peningkatan Prestasi Jurus Tunggal Pencak Silat”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi yang mengikuti ekstrakulikuler pencak silat, sedangkan sampel terdiri dari 14 orang siswa-siwi atau atlet, dengan menggunakan teknik purposive sampling dan dibagi kedalam dua kelompok dengan cara random. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan rangkaian jurus tunggal, [tujuannya untuk melihat seberapa signifikan peningkatan keterampilan melakukan rangkaian jurus nomor tunggal]. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data peningkatan untuk kelompok A dari hasil tes awal diperoleh nilai rata-rata 409, tes akhir mendapatkan nilai rata-rata 420,9 selisih dari tes awal dan tes akhir memperoleh nilai sebesar 11,9 atau 2,47% . Sedangkan kelompok B rata-rata nilai tes awal 407,5, rata-rata tes akhir 410,8, dan selisih tes awal dan akhir sebesar 3,2 atau 0,6,8%. Sedangkan uji hipotesis dengan uji signifikansi dua rata – rata (berpasangan) diperoleh thitung 9,6 ˃ ttabel 2,45 untuk kelompok media visual gerak
dengan demikian hipotesisnya ditolak, artinya terjadi peningkatan yang signifikan. Sedangkan untuk kelompok tanpa bantuan media visual gerak diperoleh thitung 4,4 > ttabel 2,45 dengan demikian hipotesis ditolak, artinya terjadi peningkatan yang
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Angkatan 2010
Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
THE INFLUENCE USE OF VISUAL MOVEMENT MEDIA ON TRAINING PENCAK SILAT FORMS SINGLE NUMBER
(Experimental Study on Pencak Silat Extraculicular at SMK Al Khoriyah)
ZULFIKAR ALI RIDHO¹, DRS. DUDUNG HASANUDIN CH.², ALEN RISMAYADI, S.PD, M.PD³
ABSTRACT
This final paper is based on the writer’s point of view toward the importance
of visual movement media on improving the achievement of Forms single number in pencak silat. To train the form single in pencak silat, you can choose to use
visual movement media or not. This media has it’s advantage and disandvantage. Therefore, writer wants to do aresearch about “The Influence Use of Visual Movement Media on Training Pencak Silat Forms Single Number Towards
Achievement Improvement”. The method for this research is experimental
method. The population on this research are the students in pencak silat extraculicular, and the samples are including 14 students/athlete, using the purposive sampling technique, and then devided into two groups using ramdom method. The instrument used in this research is single forms skill test, [the purpose is to see how significant the improvement doing the forms single number]. Based on the results, the pre test result for group A is average 409, post test average 420,9, the difference from pre test and post test is 11,9 or 2,47%. The pre test result for group B is average 407,5, post test average 410,8, and the difference from pre test and post test is 3,2 or 0,68%. The results for hypotheses test and paired score test, the scores are tcount 9,6 ˃ ttable 2,45 for the visual media
group, it means that there is significant improvement, and for the non visual
media group’s score tcount 4,4 ˃ ttable 2,45, it means that there is also significant
improvement. The writer concluded that: training using visual movement media give a more bigger influence towards achievement improvement rather than not using visual movement media towards achievement improvement in forms single number for pencak silat.
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencak silat merupakan olah raga beladiri asli dari Indonesia, pada mulanya
pencak silat diciptakan manusia untuk membela diri dari ancaman binatang buas.
Tidak ada yang tahu kapan, dimana, dan bagai mana pertama kali proses
perkembangan olahraga pencak silat tersebut berlangsung, hal itu disebabkan
informasi yang tersedia masih sangat terbatas. Namun demikian menurut catatan
sejarah, pencak silat berkembang di kawasan Indonesia seperti di ungkapkan oleh
Dreager, Maryono dalam (mulyana, 2013, hlm, 79) pentjak-silat is certainly to be
termed a combative from indigenous to Indonesia. But it is a synthesis product, not
purely autogenic endeavor. Penulis menggambarkan bahwa : pencak silat dengan
jelas diistilahkan sebagai sebuah istilah yang diperdebatkan mengenai asalnya,
dimana asalnya, dari tempat atau negara lain yang kemudian sampai di Indonesia.
Namun pencaksilat itu sendiri merupakan sebuah hasil penggabungan, bukan hasil
dari usaha autogenic murni saja.
Meskipun berlalut-larutnya perdebatan tentang asal-usul pencak silat, beberapa
ahli juga ikut memaparkan pandangan nya seperti. Asikin, Maryono, dalam
(Mulyana, 2013, hlm, 80) juga memaparkan bahwa: “ pencak silat yang
mengutamakan beladiri sebetulnya sejak dahulu sudah ada karena dalam
mempertahankan kehidupannya manusia harus bertempur, baik mausia melawan
manusia maupun melawan binatang buas”. Pada waktu itu orang yang kuat dan
pandai berkelahilah yang mendapat kedudukan baik di masyarakat, dan dapat menjadi
2
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
berkelahi lebih teratur sehingga timbullah suatu ilmu beladiri yang disebut pencak
silat.
Semakin cepat perkembangan zaman, perkembangan pencak silat pun semakin
berkembang, dan menjadikan keaneka ragaman nomor-nomor pencak silat, semakin
meluas. Berdasarkan buku (peraturan pencak silat, 2007, hlm, 1) dalam ranah prestasi
kategori pertandingan pencak silat terdiri dari :
1. Kategori Tanding 2. Kategori Tunggal 3. Kategori Ganda 4. Kategori Regu
Kategori tunggal adalah : kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan
seorang pesilat memperagakan kemahirannya dalam jurus tunggal baku secara benar,
tepat dan mantap, penuh penjiwaan, dengan tangan kosong dan bersenjata (golok dan
toya), serta tunduk kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku. Jurus tunggal terdiri
dari 7 jurus tangan kosong, 4 jurus senjata golok, 3 jurus senjata toya dan total
kesemua jurusnya adalah 14 jurus dengan total 100 gerakan.
Hal ini diperkuat dalam situs ( ts-uad.blogspot.com/2012/jurus-tunggal-ipsi-ts-uad.html), dijelaskan bahwa :
Pada kongres persilat tahun 1998, jurus tunggal baku ditetapkan menjadi salah satu kategori yang dipertandingkan. Jurus ini disusun oleh tim yang anggotanya terdiri dari pakar pencak silat dari empat negara pendiri persilat, yaitu:
a. IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) b. PERSISI (Persekutuan Silat Singapura)
c. PESAKA (Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia)
d. PERSIB (Persekutuan Silat Kebangsaan Brunei Darussalam).
Seluruh gerak yang terdapat di dalam jurus ini diharapkan dapat mewakili gerak
pencak silat yang sudah disepakati sebagai beladiri asli dari kawasan Asia Tenggara.
3
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
digunakan sebagai sarana pemersatu seluruh insan pencak silat, dan hal itulah yang
membuat jurus tunggal itu penting dilatihkan dalam pencak silat.
Pada prinsipnya upaya pencapaian prestasi yang maksimal, khusus pada cabang
olahraga pencak silat kategori tunggal diperlukan faktor nilai kebenaran gerak,
ketepatan, kemantapan dan penjiwaan, dengan demikian penting kiranya untuk
pembelajaran pencak silat kategori tunggal seperti kondisi di lapangan, berdasarkan
buku peraturan (pertandingan pencak silat, 2007, hlm, 1), “kebenaran gerak
merupakan nilai yang paling besar dalam kategori tunggal setelah ketepatan, mantap
dan penuh penjiwaan”.
Berdasarkan uraian, peneliti memilih penggunaan media sebagai alat
pembelajaran sekaligus evaluasi untuk dapat menganalisis progresi tingkat kebenaran
gerak yang telah di kuasai oleh atlet lewat pelatihan.
Media yang di maksud dalam pasal ini adalah yang berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam
bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan. H.Malik (1994) dalam situs
(panduanguru.com/media-pembelajaran-apa-dan bagaimana/) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan pembelajaran dalam kegiatan
belajar, untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Media yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat
kebenaran gerak jurus tunggal dalam pencak silat adalah media visual gerak, dengan
tujuan untuk memperbaiki keterampilan gerak jurus tunggal.
Media berbasis visual gerak (image atau perumpamaan) memegang peran yang
sangat penting dalam proses belajar. Media visual gerak dapat memperlancar
pemahanan dan memperkuat ingatan. Visual gerak dapat menumbuhkan ketertarikan
4
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual gerak sebaiknya di
tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual
gerak (image) itu meyakinkan terjadinya proses informasi.
Hal ini juga diperkuat dalam situs
(http://drusminto.blogspot.com/pengertian-mediavisual.html) dijelaskan bahwa media visual gerak menurut ( Daryanto, 1993,
hlm, 27 ) artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa
dinikmati lewat panca indra mata.
Hal ini lah yang melatar belakangi diadakannya penelitian tentang “Penggunaan
Media Visual Gerak Terhadap Pelatihan Gerak Jurus Tunggal Pencak Silat” ( Studi
Eksperimen ).
B. Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dan untuk
mempermudah proses penelitian serta menjaga tidak adanya penyimpangan
pembahasan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :
“Apakah media visual gerak berpengaruh secara signifikan terhadap pelatihan gerak jurus tunggal pencak silat ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang diajukan, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh media visual gerak terhadap peningkatan
kebenaran gerak jurus tunggal pada cabang olahraga pencak silat.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penulisan atau penelitian seseorang ataupun kelompok diharapkan dapat
berdampak positif dan dapat berguna :
5
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan keilmuan yang berarti bagi
masyarakat dan lembaga olahraga mengeinai pengaruh penggunaan media
visual gerak terhadap kebenaran gerak jurus tunggal pencak silat,
2. Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu acuan dalam proses latihan, yang
kaitannya dengan bentuk kebenaran gerak dalam jurus tunggal pencak silat,
dalam upaya meningkatkan prestasi yang diharapkan.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Adapun struktur Organisasi penyusunan Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah tujuan
penelitian, dan manfaat atau signifikansi penelitian. BAB II Kajian Pustaka,
Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian. BAB III Metode Penelitian, Berisi
penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen
berikut : Lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, Desain penelitian, Metode
Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen penelitian, Proses pengembangan
instrument, Teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, Analisis data. BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari dua hal utama, yakni: Pengolahan atau
analisis data, Pembahasan atau analisis temuan. BAB V Kesimpulan dan Saran:
Menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi
Dalam sebuah penelitian, lokasi atau tempat dilaksanakannya penelitian
juga memberikan pengaruh yang besar dalam menentukan hasil yang akan dicapai
dalam penelitian tersebut. Keadaan strategis tempat penelitian, jumlah populasi
dalam wilayah tersebut, dan ketersediaan sarana dan prasarana akan menentukan
tingkat kesulitan penelitian tersebut.
Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah di ekstakulikuler pencak
silat SMK AL KHOERIYAH terletak di Cibereum, Kota Tasikmalaya. Waktu
penelitian dilaksanakan selama 5 minggu. Dalam 1 minggu dilakukan 3 kali
pertemuan, sehingga jumlah pertemuan seluruhnya 16 kali. Latihan dimulai pada
30 Agustus 2014 sampai 4 Oktober 2014.
Lamanya masa eksperimen tersebut, ditentukan atas dasar pertimbangan
jarak waktu yang memadai untuk dapat mengukur pengaruh suatu latihan.
Pelaksanaan latihan ini berpedoman pada pendapat (Satria, Zafar, Imanudin,
2007, hlm 53) bahwa :
persyaratan utama yang harus diperhatikan dalam latihan teknik ialah jangan sampai ada kelelahan dalam latihan teknik, karena latihan teknik itu melibatkan kerjasama antar syaraf dan otot sehingga dalam proses pelaksanaannya tidak boleh lelah karena tujuan latihan teknik itu adalah ketepatan sasaran atau gerak.
Dan berpedoman pada pekuliahan perencanaan program latihan semester
ganjil 2013-2014 jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Fpok Upi Bandung
oleh Dr. Dikdik Zafar Sidik. M.Pd menyatakan bahwa latihan teknik atau latihan
khusus keterampilan pada setiap cabang olahraga mempunyai masa pemulihan 24
48
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kutipan tadi, istirahat diantara latihan dimaksudkan agar terjadi
recovery dan adaptasi terhadap beban latihan sehingga akan terjadi overload pada
latihan selanjutnya atau disebut over kompensasai.
2. Populasi
Dalam sebuah penelitian, populasi adalah sekumpulan individu yang
memiliki sifat – sifat umum. Dari populasi tersebut akan diambil data – data yang
diperlukan untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian.
Populasi menurut (Sugiyono, 2008, hlm, 80) adalah “wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.”. Sedangkan menurut (Fathoni, 2005,hlm, 103) mengatakan bahwa “populasi ialah keseluruhan unit elementer yang parameternya akan diduga melalui statistika hasil analisis yang dilakukan terhadap sampel penelitian”. Berdasarkan beberapa pernyataan diatas, dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah
siswa-siswi SMK AL KHOERIYAH yang mengikuti ekstrakulikuler Pencak silat
sebanyak 16 orang. Populasi siswa-siswi SMK AL KHORIYAH ini dipilih karena
siswa-siswi ini telah mengikuti kejuaraan pencak silat nomor tunggal dan seluruh
siswa-siswinya kini dipersiapkan untuk mengikuti kejuaraan O2SN tingkat Kota
Tasikmalaya. Selain itu penelitian ini diharapankan dapat membantu siswa-siswi
tersebut untuk meningkatkan prestasi jurus runggal pencak silat pada event
kejuaraan O2SN.
3. Sampel
Setelah di tentukan populasi, maka langkah selanjutnya yaitu menentukan
sampel. Penentuan sampel dilakukan dengan membagi populasi ke dalam satu
atau beberapa kelompok sesuai dengan kebutuhan pengambilan data dalam
49
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sampel merupakan bagian dari subjek yang akan diteliti, hal ini diperkuat
oleh (Sugiyono, 2013, hlm, 118) “ sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.Sedangkan menurut (Arikunto,
2010, hlm, 174) menyatakan “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling
purposive, seperti yang diungkapkan (Sugiyono, 2013, hlm, 124) “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.“. Dalam penelitian ini, dari total populasi sebanyak 16 siswa-siswi, diambil sebanyak 14
siswa-siswi dengan pertimbangan bahwa ke 14 siwa-siswi tersebut tidak pernah
bolos dari setiap sesi latihan. Pertimbangan lainnya adalah siswa siswi yang
menjadi sampel belum mempunyai prestasi yang baik, dalam pertandingan O2SN.
Selanjutnya, sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok A
(menggunakan media visual) dan kelompok B (tanpa media visual). Untuk
menentukan kelompok yang akan diberikan latihan menggunakan media visual
dan yang tidak menggunakan media visual, terlebih dahulu dilakukan tes awal,
setelah diperoleh data, kemudian membagi dua kelompok dengan menggunakan
teknik mencocokkan (random).
Teknik (random) ini digunakan karena setiap anggota populasi mempunyai
peluang yang sama untuk masuk dalam kelompok A maupun kelompok B.
4. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah The Static
Group Pretest-Posttest Design. Artinya tes dilakukan dua kali yaitu tes awal
sebelum eksperimen dan tes akhir setelah eksperimen. Dua kelompok diukur atau
diobservasi bukan hanya setelah diberi perlakuan, tetapi juga sebelum diberi
perlakuan.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas yaitu
50
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Kelompok A : Latihan menggunakan media visual
Kelompok B : Latihan tanpa menggunakan media visual
O1 : Tes awal jurus tunggal
O2 : Tes akhir jurus tunggal
X1 : Kelompok eksperimen 1
X2 : Kelompok eksperimen 2
Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Menentukan populasi.
2. Memilih dan menetapkan sampel.
3. Mengadakan tes awal.
4. Membagi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B.
5. Melaksanakan latihan.
6. Melakukan tes akhir.
7. Mengolah data.
8. Melakukan pengujian hipotesis/analisis data
51
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Langkah-langkah penelitian yang penulis tempuh digambarkan dalam bagan
sebagai berikut.
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian
5. Metode Penelitian
POPULASI
SAMPEL
TES AWAL
KELOMPOK A (MEDIA VISUAL) KELOMPOK B (TANPA MEDIA)
LATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA
VISUAL
LATIHAN TANPA MENGGUNAKAN
MEDIA VISUAL
TES AKHIR
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
52
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dalam proses penelitian hendaknya dibutuhkan suatu metode penelitian
yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang akan dipecahkan. Metode
penelitian harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian, hal ini
dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. Adapun metode yang
diterapkan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, (Fathoni, 2005, hlm,
99) mengungkapkan bahwa: “Eksperimen artinya percobaan. Metode eksperimen
berarti metode percobaan untuk mempelajari pengaruh dari variabel tertentu
terhadap variabel yang lain, melalui uji coba dalam kondisi khusus yang sengaja
diciptakan”.
Berdasarkan pernyataan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa metode
eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan dengan tujuan untuk
menyelidiki sesuatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Cukup jelas bahwa
metode eksperimen menekankan adanya akibat dari suatu variabel. Adapun yang
dimaksud variabel dari penelitian ini yaitu terdiri dari variabel bebas (independent
variabel), yaitu alat bantu latihan media visual, sedangkan variabel terikat
(dependent variabel) yaitu peningkatan prestasi jurus tunggal pencak silat.
6. Definisi Oprasional
Penafsiran seseorang tentang suatu istilah sering berbeda-beda, sehingga
bisa menimbulkan suatu kekeliruan dan kesalahan pengertian penafsiran
istilah-istilah dalam penelitian ini, oleh karena itu penulis menjelaskan istilah-istilah-istilah-istilah
sebagai berikut:
1. Pencak silat menurut PB IPSI beserta BAKIN (1975) mendefinisikan
bahwa pencak silat adalah hasil budaya manusia Indonesia untuk
membela, mempertahankan eksistensi (kemandiriannya), dan
53
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
untuk mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kategori tunggal menurut buku peraturan pertandingan pencak silat
(hasil mumas XII, 2007, hlm, 1) adalah kategogi pertandingan
pencaksilat yang menampilkan seorang pesilat memperagakan
kemahirannya dalam jurus tunggal baku secara benar,tepat, mantap dan
penuh penjiwaan dengan tangan kosong dan bersenjata ( golok dan toya
) seta tunduk pada ketentuan dan peraturan yang berlaku.
3. Media menurut H.Malik (1994) dalam situs (panduan
guru.com/media-pembelajaran-apa-dan bagaimana/) mengemukakan bahwa media belajar
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
(bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran dan perasaan pembelajaran dalam kegiatan belajar untuk
mencapai tujuan pembelajaran tertentu
4. Media visual menurut (Azhar Arsyad, 2013, hlm, 102). Media visual
merupakan visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin
disampaikan kepada siswa dapat di kembangkan dalam berbagai bentuk,
seperti foto, gambar, / ilustrasi, sketsa/ gambar grafis, grafik, bagan dan
gabungan dari dua bentuk atau lebih.
54
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Guna tercapainya keberhasilan penelitian yang akan diselenggarakan
penulis, maka instrumen penelitian yang diperlukan untuk menjawab masalah
penelitian dan menguji hipotesis, penulis menggunakan alat ukur sebagai media
atau alat pengumpulan data. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat
pengambilan atau pengukurannya. Sebagaimana yang dikatakan Arikunto
(2010:150) bahwa “Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Dalam
penelitian ini pengukuran dilakukan dua kali yaitu pada awal dan akhir penelitian
atau sebelum dan sesudah treatment diberikan. Alat ukur yang penulis gunakan
yaitu tes jurus tunggal pencak silat.
Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan tes jurus tunggal
adalah sebagai berikut: a) matras pencak silat, b) golok, c) toya, d) peluit, e)
scoring sheet, f) stopwatch
Secara rinci alat ukur yang digunakan dalam pengambilan data pada
penelitian ini yaitu:
a. Bentuk Tes : Jurus tunggal pencak silat
b. Tujuan : Untuk mengetahui peningkatan prestasi
Jurus tunggal pencak silat
c. Pelaksanaan :
● Atlet atau siswa-siswi bersiap melakukan tes jurus tunggal
● Ketika atlet sudah siapa dan melakuakn salam perhormatan, atlet atau siswa bersiap untuk mendengarkan aba-aba mulai
● Setelah aba – aba peluit di tiup, atlet sesegera melakukan rangkaian jurus tunggal sampai selesai dan hasil rangkaian jurus
tunggal tersebut akan dicatat atau dinilai oleh tim wasit juri.
55
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Setelah seluruh data hasil penelitian terkumpul, maka selanjutnya dilakukan
pengolahan dan analisis terhadap data penelitian. Proses analisis dan pengolahan
data dilakukan dengan perhitungan secermat mungkin, hal ini dilakukan agar data
tersebut dapat memberikan kesimpulan yang benar terhadap jawaban dari
permasalahan yang diteliti.
Dalam pengolahan data nantinya akan menjadi perhitungan, peneliti
mengunakan cara-cara statistik sebagai berikut :
Langkah-langkah pengolahan data yang peneliti tempuh disesuaikan dengan
rumus-rumus yang digunakan dalam statistika, yaitu sebagai berikut:
1. Menghitung data hasil pengukuran dan tes
2. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:
Keterangan:
= nilai rata-rata yang dicari
= jumlah dari X = nilai data mentah n = nilai data mentah
3. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data, dengan
menggunakan rumus:
Keterangan:
S = simpangan baku yang dicari
= jumlah dari Xi = nilai data mentah
56
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4. Menguji homogenitas sampel dengan menggunakan rumus:
Kriteria pengujian: tolak Ho hanya jika F ≥ F ½ ɑ(V1,V2) di dapat dari
distribusi F sesuai dengan dk pembilang V1 = (n1 – 1) dan penyebut V2 =
(n2– 1). Kedua kelompok homogen Fhitung < Ftabel.
5. Uji normalitas melalui pendekatan uji normalitas liliefors dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pengamatan X1, X2, … …, Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, … …,
Zn dengan menggunakan rumus:
( dan S merupakan rata-rata dan simpangan baku setiap kelompok butir tes).
b. Untuk tiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (Z1) = P (Z ≤ Z1).
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, Z2, … …, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Z. jika proporsi ini dinyatakan oleh S (Zi), maka:
d. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar dengan (Lo).
f. Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, maka kita bandingkan
Lo ini dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji liliefors, dengan taraf nyata ɑ (penulis menggunakan ɑ =
0,05). Menurut Sudjana (1989:466-467) “kriterianya adalah tolak
hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal, jika Lo yang
diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar nilai kritis uji
57
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
g. Uji kesamaan Dua Rata-rata (Skor berpasangan) atau sering
dikatakan uji beda. Uji ini digunakan untuk menjawab pertanyaan
masalah nomor dua, rumus yang digunakan adalah:
(i)
Keterangan: B = nilai rata-rata
SB = nilai simpangan baku beda n = jumlah sampel
(ii) Kriteria penolakan dan penerimaan Hipotesisnya:
Terima hipotesis jika:
-t (1- ½ ɑ) < t < t(1- ½ ɑ), dk (n-1)
Dalam hal lain (Ho) ditolak.
(iii) Pasangan hipotesis yang akan diujinya adalah:
Ho : B = 0
Ho: B ≠ 0
(iv) Uji signifikansi dua rata-rata (dua pihak)
t’ = 1 - 2
S
+
Keterangan :
58
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan dan analisis data, penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
Latihan jurus tunggal pencak silat dengan menggunakan media visual gerak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan prestasi jurus tunggal
pencak silat khususnya nomor seni.
Dari hasil pengamatan penulis, kelompok media visual gerak mengalami
peningkatan yang lebih signifikan karena latihan dengan media visual lebih
mudah untuk dikontrol dan faktor eksternal yang dapat mengganggu proses
latihan bisa diminimalisir. Sedangkan kelompok yang tanpa mendapatkan bantuan
media visual gerak mengalami beberapa kendala dalam proses latihannya. Dimana
atlet cenderung melakukan kesalahan yang sama dan berulang-ulang sehingga
membuat waktu latihan menjadi kurang efektif karena banyaknya koreksi yang
dilakukan secara langsung. Hal tersebut terjadi karena tingkat pemahaman yang
kurang tentang tingkat kesalahan yang siswa alami atau atlet alami. Ketika
dilakukan test, kelompok yang mendapatkan media visual gerak mempunyai nilai
yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan bantuan
media visual gerak. Hal tersebut terjadi karena kelompok yang mendapatkan
bantuan media visual gerak telah mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering
dialaminya, sehingga pada saat proses latihan, tingkat kesalahan tersebut dapat di
perbaiki dengan baik.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan sesudah melaksanakan penelitian
69
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Bagi para pelatih atau pembina olahraga, penulis menyarankan untuk
cabang olahraga pencak silat khusus nya nomor tunggal, aspek
kebenaran gerak sangatlah penting untuk menunjang prestasi pencak
silat khususnya nomor seni. Untuk dapat meningkatkan aspek tersebut
pada atlet atau siswa-siswi SMK AL KHOERIYAH yang tergolong
sebagai atlet remaja, menggunakan media visual gerak lebih baik dari
pada tidak menggunakan bantuan media visual gerak, namun jika ingin
melakuakan latihan tanpa menggunakan media visual gerak pelatih
harus bisa mengurangi faktor-faktor yang bisa mengganggu proses
latihan.
2. Bagi pembaca dan pemerhati olahraga, atau pun mahasiswa jurusan
olahraga yang akan melakukan pengembangan dan penelitian lebih
lanjut dengan kajian lebih mendalam.
Demikian kesimpulan dan sumbangan saran yang dapat penulis
kemukakan, semoga bermanfaat bagi semua pihak, terutama untuk perkembangan
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, (2013). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Fathoni, Abdurrahman. (2005). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Garut: PT RINEKA CIPTA.
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.
Harsono. (2001). Latihan Kondisi Fisik. FPOK, UPI.
IPSI.(2007). Peraturan Pertandingan Pencak Silat Hasil MUNAS XII
IPSI.Jakarta: Ikatan Pencak Silat Indonesia.
Kardjono. (2008). Modul Mata Kuliah Pembinaan Kondisi Fisik. FPOK, Universitas Pendidikan Indonesia.
Lubis, Wardoyo. (2014). Pencak Silat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Marwan, I. (2011). Modul Pencak Silat The Single And Team Compulsory Strep. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi
Mulyana, (2013). Pendidikan Pencak Silat. Bandung: PT Rosda Karya
Nurhasan, Cholil, Nidaul. (2008). Modul Mata Kuliah Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Nurhasan dan Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Satriya, Sidik, Imanudin. (2007). Metodologi Kepelatihan Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sidik, D.Z. (2008). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
71
Zulfikar Ali Ridho, 2014
Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sulisiana, Riyana.(2008). Modul Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian). FIP, Universitas Pendidikan Indonesia.
Syaodih Sukmadinata, Nana. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sumber Internet
http://drusminto.blogspot.com/2011/06/pengertian-media-visual.html [Diakses 24 Mei 2014]
http://ts-uad.blogspot.com/2012/jurus-tunggal-ipsi-ts-uad.html [Diakses 28 Mei 2014]
http://www.gelanggang-pertandingan-pencaksilat.com [Diakses 3 Juni 2014]
http://www.pakaian-pertandingan-pencaksilat-tunggal-seni.com [Diakses 3 Juni 2014]
http://www.senjata-pertandingan-pencaksilat-tunggal-seni.com [Diakses 3 Juni 2014]