Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Pada Departemen Pendidikan Sejarah
SKRIPSI
Oleh :
Ghina Ambarrani Niagari
1003255
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
TAHUN 1946-1962
Oleh
GHINA AMBARRANI NIAGARI
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Departemen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Ghina Ambarrani Niagari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dlindungi undang-undang.
MEMBANGUN ANGKATAN UDARA REPUBLIK INDONESIA (AURI) TAHUN 1946-1962
disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I
Drs. Suwirta, M.Hum NIP. 19621009 1990001 1 001
Pembimbing II
Yeni Kurniawati Sumantri, S. Pd,. M.pd NIP. 19770602 200312 2 001
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tahun 1958. Hingga pada tahun 1962 ketika tengah hangat-hangatnya operasi pembebasan Irian Barat, KSAU R. Suryadi Suryadharma digantikan oleh Laksamana Muda Omar Dhani.
ABSTRACT
This essay entitled "The Role of R. Suryadi Suryadharma in building Indonesian Republic Air Force (AURI) Year 1946-1962". This study speaks about the Air
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK ... i
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11
1.4Sistematika Penelitian ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI 2.1 Sumber-sumber yang berkaitan dengan AURI ... 14
2.2 Sumber-sumber tentang R. Suryadi Suryaharma ... 23
2.3 Teori Pendukung ... 28
2.3.1 Teori Kepemimpinan ... 28
2.3.2 Teori Aktor Kebijakan... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian ... 34
3.1.1 Metode Penelitian ... 34
3.1.2 Teknik Penelitian ... 38
3.2 Persiapan Penelitian ... 38
3.2.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian ... 39
3.2.2 Penyusunan Rancangan Penelitian...39
3.2.3 Pengurusan Perizinan ... 40
3.2.4 Persiapan Perlengkapan Penelitian ... 40
3.3 Proses Bimbingan ... 40
3.4 pelaksanaan Penelitian ... 41
BAB IV Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam Membangun Angkatan Udara Republik Indonesia Tahun 1946-1962 4.1 Latar Belakang Kehidupan R. Suryadi Suryadharma ... 45
4.1.1 Latar Belakang Keluarga R. Suryadi Suryadharma ... 46
4.1.2 Latar Belakang Pendidikan R. Suryadi Suryadharma ... 49
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.3 Kebijakan-kebijakan R.Suryadi Suryadharma ketika menjadi KSAU RI....76
4.4 Dampak Dari Kebijakan yang Dilakukan R. Suryadi Suryadharma...86
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 96
DAFTAR PUSTAKA...98
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian
Indonesia memiliki beberapa lapangan udara yang cukup populer.
Lapangan udara tersebut adalah Lapangan Udara Husein Sastranegara di
Bandung, Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Lapangan Udara Adi Sucipto di
Yogyakarta. Namun ternyata di wilayah Kabupaten Subang tepatnya di Kalijati
terdapat satu lapangan udara yang bernama Lapangan Udara Suryadharma.
Lapangan Udara Suryadharma bukan lapangan udara yang komersil, sehingga
masyarakat khususnya masyarakat Subang banyak yang tidak mengetahui
keberadaan lapangan udara tersebut. Selain itu, karena Lapangan udara
Suryadharma tidak bisa dikunjungi oleh sembarang orang maka yang menjadi
salah satu faktor yang mengakibatkan masyarakat Subang tidak mengetahui
bahwa di Kalijati tersebut terdapat sebuah lapangan udara yang memiliki
sejarahnya tersendiri.
Lapangan udara Suryadharma inilah yang menjadi tempat penyerahan
kekuasaan Belanda pada Jepang pada tahun 1945. Saat penyerahan Belanda
kepada Jepang ini yang kemudian menjadikan lapangan udara tersebut menjadi
tempat peninggalan sejarah yang menggambarkan peristiwa saat itu. Lapangan
udara Suryadharma dipilih karena letaknya yang cukup strategis, dan memang
pada saat itu Belanda sudah merasa terhimpit kekuasaanya. Dan akhirnya setelah
serangan yang dilakukan oleh Jepang dari berbagai sudut wilayah, Belanda pun
menyerahkan diri dan menyerahkan kekuasaanya ke tangan Jepang. Lapangan
udara Suryadharma ini saat awal dibangun oleh Belanda hanyalah sebuah hanggar
yang ukuranya relatif tidak terlalu luas, dan desainnya pun sangat sederhana,
hanya dikelilingi oleh pagar yang terbuat dari bambu. Namun saat ini lapangan
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memadai (Majalah Suryadharma News, 2012). Suryadharma News (2012) lebih
lanjut mengungkapkan bahwa lapangan udara yang awalnya bernama lapangan
udara Kalijati ini kemudian berganti nama menjadi lapangan udara Suryadharma.
Akan tetapi dibalik pergantian nama ini masyarakat Indonesia tidak
mengetahui siapa itu Suryadharma dan mengapa beliau dijadikan sebuah nama
lapangan udara. Hal yang sama juga terjadi pada masyarakat di Kalijati, karena
yang mereka ketahui itu hanya sebuah nama lapangan udara saja tanpa
mengetahui siapa tokoh yag diabadikan namanya menjadi nama lapangan udara
dan apa peranan tokoh tersebut sehingga dijadikan nama lapangan udara.
Mengetahui hal ini tentu memberikan bukti bahwa orang-orang yang berjasa pada
bangsa ini belum diketahui sebagian besar masyarakat. Oleh karena itu, maka
saya tertarik untuk melakukan penulisan penelitian mengenai tokoh R. Suryadi
Suryadharma. R. Suryadi Suryadharma adalah seorang yang sangat berjasa di
Angkatan Udara serta ikut membantu dalam memperjuangkan keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Namun meskipun namanya telah diabadikan menjadi sebuah lapangan
udara di wilayah Kalijati kabupaten Subang, teryata masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui siapa R. Suryadi Suryadharma. Serta kontribusi apa yang
beliau berikan bagi bangsa ini sehingga namanya dijadikan sebuah nama lapangan
udara. Selain itu juga masyarakat tidak mengetahui bahwa R. Suryadi
Suryadharma ini seorang tokoh perintis AURI dan juga memiliki peranan yang
sangat penting dalam perkembangan AURI atau yang saat ini kembali berganti
nama menjadi TNI-AU. Meskipun R. Suryadi Suryadharma telah diabadikan
namanya menjadi sebuah lapangan udara di Kabupaten Subang, namun hal ini
tidak berarti masyarakat Indonesia atau khususnya masyarakat Subang
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peranan R. Suryadi Suryadharma bagi AURI dilaksanakan sejak tahun
1946. Tepatnya pada tanggal 24 Januari 1946 Presiden Soekarno melakukan
perubahan nama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) menjadi Tentara Repulik
Indonesia (TRI) Djawatan Penerbangan (Sutrisno, 1985 : 40). Kemudian pada
tanggal 9 April 1946 TRI Jawatan Penerbangan yang lebih dikenal dengan nama
Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Sehingga tanggal 9 April 1945
diperingati sebagai hari jadi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI
AU).
Ketika negara Indonesia masih berada dalam situasi perang kemerdekaan
dan R. Suryadi Suryadharma sebagai pimpinan TKR Djawatan Penerbngan tugas
utamanya adalah membentuk kekuatan udara nasional. Dengan jabatannya sebagai
pimpinan TKR Djawatan penerbangan ini R. Suryadi Suryadharma langsung
memiliki gagasan untuk membeli pesawat, dan dana yang digunakan untuk
membeli pesawat tersebut diperoleh dari pengumpulan dana hingga akhirnya
mampu membeli pesawat Dakota RI-001 Seulawah (Subdisjarah, 2004: 102).
Diangkatnya R. Suryadi Suryadharma sebagai KSAU beliau berangkat
dari nol karena memang adanya keterbatasan peralatan yang ada. Beliau juga
memiliki peranan penting dalam mempertahankan dan memperjuangkan republik
Indonesia. Motto beliau yag terkenal yaitu “ kembangkan terus sayapmu demi kejayaan tanah air tercinta ini, jadilah perwira sejati pembela tanah air” (Priyo,
agus, 21: 2010).
Peningkatan dari TKR menjadi TRI Djawatan Penerbangan pada tanggal 9
April 1946, maka ditetapkan juga Suryadi Suryadharma menjadi Kepala Staf
dengan pangkat Komodor Udara (Mayor Jenderal), dan R. Sukarmen
Martakusumo menjadi wakil Kepala Staf dengan pangkat Kololonel (Trihadi,
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suryadharma, khususnya ketika beliau menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan
Udara Republik Indonesia. Satu tahun pasca terbentuknya Negara Kesatuan
Rebublik Indonesia bukanlah hal yang mudah bagi Suryadi Suryadharma untuk
membentuk sebuah Angkatan Udara Republik Indonesia yang pada saat itu
memiliki bayak sekali keterbatasan yang dimiliki oleh negara yang baru saja
merdeka. Tentu saja sebagai KSAU pertama beliau memegang tugas yang tidak
mudah untuk dijalankan.
Peningkatan TKR menjadi TRI Djawatan Penerbangan pada tanggal 9
April 1946 tersebut, maka R. Suryadi Suryadharma selaku pimpinan AURI
memberikan perintah agar segera bisa mendirikan Sekolah Radio Telegrafis Udara
(Subdisjarah, 2004:68). Keinginan dari KSAU untuk mendirikan sekolah
Telegrafis Udara ini semakin menambah peranan yang dilakukan oleh Suryadi
Suryadharma ketika masa revolusi negara Indonesia.
R. Suryadi Suryadharma juga memiliki banyak peran dalam penerbangan
di Indonesia. Kebijakan yang dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma ketika
menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara Republik Indonesia adalah dengan
membentuk kelompok-kelompok personalia sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki, beliau juga melakukan suatu pembagian kerja yang khusus. Perhatian
khusus yang dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma lebih ditekankan kepada
sangat kurangnya tenaga pelaksana dibidang kriminal kepolisian. Untuk
mengatasi hal ini maka KSAU R. Suryadi Suryadharma memutuskan untuk
membangun Sekolah Istimewa yang bertujuan untuk mempelajari pengetahuan
kepolisian dan akhirnya sekolah tersebut resmi dibuka pada tanggal 1 November
1946 di Pangkalan Udara Maguwo, Yogyakarta ( Irna dan Hadi Soewito,dkk
2007:52). Peranan lain yang dilakukan oleh R. Suyadi Suryadharma adalah
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedirgantaraan sehingga bisa terlaksananya pameran Kedirgantaraan pertama
yang digelar pada tanggal 17-18 Agustus 1946 ( TNI-AU, 2003:10 ).
Pada tahun 1946 suatu badan pelaksana yang bernama POPDA (Panitia
Oeroesan Pengangkutan Djepang dan APWI), melakukan operasi udara dan
Komodor Udara R. Suryadi Suryadharma memegang jabatan sebagai koordinator
Angkatan Udara. APWI adalah warga sekutu yang selama perang ditawan dan
diinternir Jepang . Ketika menjabat sebagai pimpinan umum Tentara Keamanan
Rakyat (TKR) Djawatan Penerbangan R. Suryadi Suryadharma juga telah
melakukan kebijakan, dan kebijakan beliau yang pertama adalah menyusun
struktur organisasi, mengangkat personalia untuk pengisian jabatan, dan
mengadakan calon penerbang (Subdisjarah, 2004:50). Dengan adanya kebijakan
ini semakin memberikan bukti bahwa R. Suryadi Suryadharma sangat berperan
sejak awal terbentuknya Angkataan Udara Republik Indonesia.
Selain memberikan berbagai kontribusi bidang penerbangan, KSAU juga
memperhatikan mengenai kesehatan penerbangan. Beliau memberikan sebuah
buku yang merupakan karya dari desertasi Dr. Hubach dan buku tersebut
digunakan sebagai dasar ujian fisik (Irna dan Hadi Suwito, dkk, 2007: 64).
Sehingga dalam melakukan ujian fisik bagi para anggota AURI, KSAU R.
Suryadi Suryadharma menggunakan buku tersebut.
Pada saat terjadinya Agresi militer Belanda I yang dilakukan pada tahun
1947, Belanda memiliki keinginan yang sangat kuat untuk menghancurkan
Angkatan Udara Republik Indonesia. Dengan adanya Agresi Militer Belanda I
kekuatan Angkatan Udara Republik Indonesia hampir dapat dilumpuhkan. Ketika
kondisi Angkatan Udara yang hampir lumpuh ini, kemudian Angkatan Udara
Republik Indonesia mencoba untuk bangkit dan melakukan serangan balasan
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan KSAU R. Suryadi Suryadharma memberikan arahan sebelum
pelaksanaan operasi udara dan mengungkapkan bahwa adanya operasi udara ini
jika ditinjau dari sisi militer tidak akan membawa pengaruh yang signifikan. Akan
tetapi operasi ini dapat mengobarkan semangat juang dan juga membuktikan
kepada dunia bahwa Angkatan Udara Republik Indonesia melakukan perlawanan
gerilya dengan matra udara (Subdisjarah, 2004:139). Dengan adanya perlawanan
yang dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma ini semakin memberikan bukti
bahwa beliau turut serta dalam mempertahankan Republik Indonesia dengan cara
melakukan Operasi Udara tersebut.
Ketika tanggal 27 Februari 1948, selain jabatannya sebagai KSAU,
Komodor Udara R. Suryadi Suryadharma ditugaskan untuk menjadi KSAP
(Kepala Staf Angkatan Perang) Republik Indonesia. Ketika R. Suryadi
Suryadharma menjabat sebagai KSAP kemudian terjadi sebuah pemberontakan
dari golongan PKI yaitu pada tanggal 18 September 1948 karena dilatarbelakangi
oleh proses reorganisasi. Setelah pemberontakan itu berhasil diselesaikan, maka
KSAU R. Suryadi Suryadharma resmi mengundurkan diri. Jabatan ini tidak
berlangsung lama karena pada tanggal 1 Oktober 1948 terhitung Komodor Udara
Suryadharma melepaskan diri sebagai KSAP (Sutrisno, 1985: 48).
Pada saat Agresi Belanda II yang terjadi pada tanggal 19 Desember 1948,
Presiden Republik Indonesia telah menginstruksikan bahwa apapun yang nanti
terjadi rakyat dan tentara harus terus berjuang melawan Belanda. Hingga akhirnya
pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda menawan Presiden dan Wakil Presiden
Republik Indonesia, selain Presiden dan Wakil Presiden, KSAU beserta beberapa
menteri kemudian ditawan di pulau Bangka Sebelum terjadinya penangkapan
tersebut, KSAU memang sudah memperkirakan Belanda akan melakukan
serangan yang kedua, oleh karena itu Beliau sudah mempersiapkannya dengan
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cadangan II Wiweko Soepono di Rangoon Birma (Subdisjarah, 2004: 194).
Dengan adanya penangkapan terhadap KSAU R. Suryadi Suryadharma ini
semakin membuktikan bahwa andil beliau sangat besar dalam mempertahankan
NKRI. Karena memang pihak Belanda pun menilai bahwa Angkatan Udara
Republik Indonesia merupakan musuh yang cukup sulit dilumpuhkan sehingga
Belanda melakukan tindakan tersebut.
Untuk melancarkan tugas perjuangan, maka Indonesia pun membutuhkan
pesawat yang bisa digunakan untuk menjangkau daerah-daerah agar dapat
menghemat waktu. Oleh karena itu, pada tanggal 16 Juni 1948 Presiden
melakukan pertemuan dengan para pemuka/masyarakat Aceh di Kutaraja (Aceh)
untuk menghimpun dana pembelian pesawat udara. Ide untuk mengumpulkan
dana guna pembelian pesawat ini merupakan ide dari KSAU R. Suryadi
Suryadharma (Trihadi, 1971: 16). Dengan adannya ide tersebut akhirnya
Indonesia bisa membeli pesawat Dakota. KSAU. R. Suryadi Suryadharma bukan
hanya berperan secara langsung dalam mengembangkan AURI, tetapi juga dalam
ide-ide atau gagasannya dalam mengembangkan penerbangan di Indonesia.
Ketika dilaksanakannya konferensi antar Indonesia pada tahun 1949, R.
Suryadi Suryadharma terdaftar sebagai delegasi Republik Indonesia di bidang
militer dan KSAU R. Suryadi Suryadharma sebagai penesehat penerbangan.
Selain itu juga ketika tahun 1949 tepatnya pada bulan November 1949, Negara
Republik Indonesia berubah menjadi Negara Repiblik Indonesia Serikat (RIS).
Berdasarkan Konferensi Meja Bundar (KMB), Angkatan Udara Republik
Indonesia pun ikut berubah menjadi Angkatan Udara Republik Indonesia Serikat
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peranan R. Suryadi Suryadharma ketika berdirinya RIS adalah dengan
mengeluarkan sebuah program kerja kilat yang dikeluarkan pada tahun 1950.
Berdasarkan program tersebut R. Suryadi Suryadharma yang bertindak sebagai
KSAU menyatakan bahwa akan membentuk skadron-skadron Intai Laut,
Transport, dan lain-lain. Sehingga melalui program kerja kilat ini menunjukan
bakti R. Suryadi Suryadharma dalam Angkatan Udara demi menjaga keutuhan
Negara Indonesia. Setelah program kilat tersebut berhasil diselesaikan, maka
kembali dilakukan suatu program kerja lima tahun yang digagas oleh KSAU R.
Suryadi Suryadharma. Kurun waktu yang digunakan dalam program kerja tersebut
yaitu sampai dengan tahun 1955. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut, KSAU
R. Suryadi Suryadharma melakukan berbagai penyempurnaan ditubuh AURIS
dengan melakukan beberapa penetapan, salah satunya adalah dengan perubahan
organisasi Markas Besar Angkatan Udara (MBAU) yang terdiri dari 3 staf dan
penetapan ini tertanggal 10 September 1951 (Subdisjarah Dispenau, 2005: 48).
R. Suryadi Suryadharma memang tidak populer seperti tokoh-tokoh
Angkatan Udara lain yang sudah dikenal oleh masyarakat luas. Misalnya adalah
Husein Sastranegara, Adi Sucipto, Halim Perdanakusuma dan lain-lain. Karena
masyarakat belum mengetahui siapa itu Suryadharma, maka peranan beliau pun
tidak masyarakat ketahui bagaimana peranannya. Sebagai masyarakat Indonesia
yang seharusnya mengetahui tokoh yang berjasa bagi Republik Indonesia dan
memiliki peranan penting dalam perkembangan Angkatan Udara Republik
Indonesia maka mungkin nama Suryadi Suryadharma adalah salah satu tokoh
penting yang terlupakan oleh masyarakat Indonesia bahkan yang masyarakat tahu
Suryadharma hanyalah sebuah lapangan udara saja. Tanpa mengetahui apa
peranan beliau yang dijadikan nama lapangan udara tersebut. Karena memang
menurut Bapak Muslihudin selaku Kepala Dinas Penerangan dan Perpustakaann
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jasa pahawan di Angkatan Udara karena mungkin tidak bisa mereka rasakan
langsung bagaimana peranan nyatanya. Hal ini telah dibuktikan dengan
masyarakat tidak mengetahui siapa itu Suryadharma yang dijadikan nama
Lapangan Udara dan masyarakat juga belum banyak yang mengetahui beliau
adalah pahlawan Bangsa Indonesia (Muslihudin, 14 April: 2013). Bapak
Muslihudin mengungkapkan hal tersebut disebabkan karena beliau meilhat bahwa
masyarakat Indonesia kurang melihat jasa-jasa pahlawan di Angkatan Udara.
Peranan lain yang dilakukan oleh KSAU pada tahun 1950 adalah dengan
ikut membantu dalam penumpasan DI/TII. Perananya yaitu dengan melakukan
pengintaian dan penembakan dari udara dengan menggunakan pesawat pembom
(Subdisjarah Dispenau, 2005: 153). Penumpasan pemberontakan-pemberontakan
lain juga dilakukan yaitu penumpasan pemberontakan Gerakan Andi Azis pada
tahun 1950 serta penumpasan gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)yang
dilakukan di Bandung. Penumpasan pemberontakan lainnya yaitu terjadi pada
tahun 1953 yaitu penumpasan DI/TII di Sulaweai Selatan yang juga tidak terlepas
dari peranan KSAU R. Suryadi Suryadharma.
Pada tahun 1950 dengan adanya likuidasi Militaire Luchtvaart (ML) mulai diselenggarakan AURIS (Angkatan Udara Republik Indonesia) segera setelah
perundingan selesai. Sehingga KSAU telah membuat sebuah petunjuk khusus
yang mengatur mengenai pengibaran bendera pangkalan-pangkalan udara
(Subdisjarah Dispenau, 2005: 22). Kemudian dilakukan upacara serah terima
Markas Besar Militaire Luchtvaart kepada AURIS yang diwakili oleh Kepala Staf Angkatan Udara Suryadi Suryadharma ini merupakan sebuah langkah yang cukup
signifikan untuk membuktikan pada dunia bahwa Negara Indonesia yang telah
merdeka sejak 17 Agustus 1945 itu memang ada dan terbukti dengan berkibarnya
Sang Merah Putih di Pangkalan Udara wilayah Indonesia. Hal ini pula yang
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kedaulatan NKRI memang dilakukan oleh beliau. Pada masa menjadi Kepala Staf
Angkatan Udara, R. Suryadi Suryadharma melakukan tugasnya dengan baik.
Sehingga pada masa itu kekuatan dari Angkatan Udara Republik Indonesia
menjadi salah satu yang terkuat di kawasan Asia Tenggara. Angkatan Udara
Republik Indonesia terus melakukan perbaikan dan juga pembenahan baik itu
dalam berbagai penerbangan yang terus dilakukan dan juga oprasi-oprasi udara
yang terus dilakukan untuk menangkal serangan dari Belanda dan juga bangsa
lain yang ingin menjajah Indonesia.
Perkumpulan Penerbangan atau Aero Club juga merupakan salah satu dari lima unsur yang dibentuk untuk membentuk kekuatan di udara dan pada tahun
1952, organisasi Aero Club diberi nama Biro Aero Club yang berada langsung dibawah KSAU. Selain itu, KSAU juga memperhatikan bidang pendidikan. Hal
ini dibuktikan dengan dibukanya Sekolah Menengah Atas (SMA) AURI pada
tanggal 2 Maret 1953. Dengan adanya sekolah ini KSAU berharap agar dalam
mengikuti sekolah ini bukan hanya ilmu pengetahuan saja yang didapat, tetapi
juga hubungan baik antara AURI dengan masyarakat (Subdisjarah Dispenau,
2005: 212-245).
Penyempurnaan ditubuh Angkatan Udara Republik Indonesia terus
dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma. Kurun waktu tahun 1950-1956
merupakan tahap konsolidasi bagi Angkatan Udara Republik Indonesia. R.
Suryadi Suryadharma juga menjalin dengan Kolonel Oyens yang merupakan
tentara Kerajaan Hindia Belanda, dan pertemuan KSAU R. Suryadi Suryadharma
ini kemudian menjadikan latar belakang didirikannya pendidikan perwira
dibidang pemeliharaan teknik pesawat terbang pertama di Indonesia (Subdisjarah
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahun 1954 KSAU juga melakukan suatu susunan dan penyatuan
sekolah AURI. Rencana kerja lima tahun yang digagas oleh KSAU memasuki
tahap pelaksanaan yaitu dengan dikeluarkannya ketetapan pada taggal 3
November 1956 (Trihadi, 1971: 22-26). Rencana kerja ini merupakan kelanjutan
dari rencana kerja yang dimulai pada tahun 1951-1955, kemudian dilakukan
penyempurnaan kembali pada tahun 1956. Kemudian pada tahun 1957 dilakukan
penambahan skadron pancargas (jet) hal ini membuktikan bahwa AURI terus
melakukan perbaikan diberbagai bidang dan tentu saja hal ini tidak terlepas dari
peranan Suryadi Suryadhama selaku pimpinan AURI.
Kemudian Suryadi Suryadharma juga melakukan penumpasan
pemberontakan lainnya yaitu penumpasan PRRI/Permesta pada tahun 1958,
KSAU R. Suryadi Suryadharma melakukan instruksi kepada Mayor Omar Dhani
dalam melakukan operasi penumpasan tersebut (Subdisjarah Dispenau, 2005:
177). Dan perkembangan selanjutnya tahun 1960 Suryadi Suryadharma menjadi
Menteri/Kepala Staf AURI. Hingga pada tahun 1962 R. Suryadi Suryadharma
menyerahkan tugas KSAU pada Omar Dhani hal ini juga berhubungan dengan
adanya pembebasan Irian Barat. Akan tetapi meskipun Suryadi Suryadharma
sudah tidak menjabat sebagai KSAU, beliau tetap berkiprah di bidang
pemerintahan. Setelah lengser dari jabatan sebagai KSAU R. Suryadi
Suryadharma diangkat menjadi penasihat militer Presiden RI sampai tahun 1965,
kemudian menjadi Menteri Pos dan Telekomunikasi (Postel) di Jakarta. Pada
tahun 1966 diperbantukan pada Menteri/Pangau hingga pada tahun 1968 R.
Suryadi Suryadharma diberikan hak pensiun (Subdisjarah Dispenau, 2006: 18).
Oleh karena kegigihan dan peranan beliau inilah maka penulis memiliki
ketertarikan untuk mengkaji mengenai peranan R. Suryadi Suryadharma dengan
skripsi yang berjudul “ Peranan R Suryadi Suryadharma Dalam Membangun
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2 Rumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka masalah
utama yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah “ Peranan R Suryadi
Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)
tahun 1946-1962 ”. Dalam memfokuskan pembahasan masalah, penulis
merumuskan kembali pertanyaan tersebut menjadi beberapa pertanyaan sebagai
berikut :
1. Bagaimana latar belakang kehidupan R Suryadi Suryadharma?
2. Bagaimana peranan R Suryadi Suryadharma ketika menjabat sebagai Kepala
Staf Angkatan Udara Republik Indonesia?
3. Apa saja kebijakan-kebijakan R Suryadi Suryadharma ketika menjadi Kepala
Staf Angkatan Udara Republik Indonesia?
4. Bagaimana dampak kebijakan R Suryadi Suryadharma terhadap Angkatan
Udara Republik Indonesia selama menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan
Udara Republik Indonesia?
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan pokok pemikiran di atas, menjawab dan memecahkan
rumusan masalah yang ada merupakan tujuan utama yang ingin dicapai oleh
penulis. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peranan R Suryadi
Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia. Selain itu
penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Menganalisis latar belakang kehidupan R Suryadi Suryadharma.
2. Menganalisis peranan R Suryadi Suryadharma ketika menjabat sebagai
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menganalisis kebijakan-kebijakan R Suryadi Suryadharma ketika menjadi
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Menganalisis dampak kebijakan R Suryadi Suryadharma dalam AURI
selama menjadi KSAU.
Penelitian mengenai “Peranan R Suryadi Suryadharma dalam membangun
Angkatan Udara Republik Indonesia tahun 1946-1962” ini diharapkan dapat
memberikan manfaat, antara lain :
1. Bagi penulis, dapat menghasilkan sebuah karya ilmiah sebagai aplikasi teori
yang didapat selama perkuliahan untuk menarik sebuah kesimpulan dari
permasalahan yang ditemukan, serta dapat dipertanggungjawabkan secara
objektif dan ilmiah dalam kehidupan praktis. Selain itu sebagai seorang calon
guru jurusan pendidikan sejarah, penulis memiliki kepedulian terhadap para
pahlawan bangsa yang telah mengorbankan segala hal demi Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
2. Bagi UPI khususnya bagi Jurusan Pendidikan Sejarah, memperkaya penulisan
sejarah mengenai peranan tokoh Angkatan Udara Republik Indonesia.
Selanjutnya karya ilmiah ini bisa dijadikan sumber rujukan bagi
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Sistematika Penulisan
Secara keseluruhan penulisan skripsi yang berjudul “ Peranan R Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)
Tahun 1946-1962 ” tersusun menjadi lima bab dengan sistematika berdasarkan
buku pedoman penulisan karya ilmiah tahun 2013 :
BAB I, merupakan pendahuluan dari penulisan. Dalam bab ini dijelaskan
mengenai latar belakang masalah yang di dalamnya memuat penjelasan mengapa
masalah yang diteliti timbul dan penting untuk dikaji, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II, tinjauan kepustakaan. Bab ini berisi tentang berbagai pendapat
bersumber pada literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji
yaitu mengenai “ Peranan R Suryadi Suryadhara dalam Membangun Angkatan
Udara Republik Indonesia (AURI) Tahun 1946-1962 ”
BAB III, metodologi penelitian. Dalam bab ini diuraikan tentang metode
dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan
cara pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji.
BAB IV, pembahasan. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan pada bab
pertama.
BAB V, kesimpulan. Pada bab ini berisi kesimpulan dari keseluruhan
deskripsi dan beberapa saran yang bermanfaat bagi beberap fihak yang
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini merupakan uraian mengenai metode dan teknik penelitian yang
digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan dengan skripsi yang
berjudul “ Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membagun Angkatan Udara Republik Indonesia tahun 1946-1962 ” Peneliti mencoba memaparkan berbagai
langkah maupun prosedur yang digunakan dalam mencari, mengolah,
menganalisis sumber dan proses penyusunannnya menjadi sebuah skripsi. Adapun
pada skripsi ini, peneliti menggunakan metode historis atau metode sejarah
dengan menggunakan studi literatur, dan wawancara sebagai teknik penelitiannya.
Peneliti mencoba menguraikan langkah-langkah penelitian dengan
menggunakan metode sejarah meliputi proses heuristik, kritik eksternal dan
internal, interpretasi, serta historiografi. Metode sejarah digunakan untuk
menemukan fakta-fakta sejarah yang kemudian diinterpretasi untuk disusun
kedalam sebuah historiografi sejarah. Proses penelitian ini dilakukan untuk
menyusun sebuah skripsi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan
relevan dengan bidang studi peneliti yaitu pendidikan sejarah. Peneliti
menguraikan proses tersebut dalam bab ini yang terdiri dari tiga sub-bab utama
yaitu metode dan teknik penelitian, persiapan penelitian, dan pelaksanaan
penelitian.
1.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yaitu
proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa
lampau. Metode historis adalah suatu prosedur, proses, atau teknik yang sistematis
dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan (bahan-bahan)
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan dua fase kegiatan yang berbeda untuk tugas yang sama. Dalam
kaitannya dengan ilmu sejarah, metode sejarah adalah “bagaimana mengetahui sejarah” sedangkan metodologi adalah “mengetahui bagaimana mengetahui
sejarah” (Sjamsuddin, 2007: 13-14).
Metode penelitian sejarah adalah seperangkat aturan-aturan dan prinsip
yang sistematis untuk mengumpulkan sumber secara efektif, menilainya secara
kritis dan menguji sintesis dari hasil-hasil yang dipakai dalam bentuk tertulis.
Definisi metode sejarah tersebut diuraikan oleh Gottschalk (1985: 32) dalam
bukunya yang berjudul Mengerti Sejarah sebagai berikut :
”Metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dan menuliskan hasilnya
berdasarkan fakta yang telah diperoleh yang disebut historiografi”
(Gottschalk, 1985: 32).
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat
diperoleh gambaran bahwa yang dimaksud dengan metode historis atau sejarah
adalah suatu prosedur atau langkah kerja yang digunakan untuk melakukan
penelitian terhadap sumber atau peninggalan masa lampau yang dianalisis secara
kritis dan sistematis. Metode historis ini sangat sesuai dengan kajian yang
dilakukan oleh peneliti, peneliti berusaha mencari data dan fakta sejarah yang
berhubungan dengan permasalahan mengenai judul penelitian.
Metode sejarah memiliki beberapa tahapan proses penelitian, meski
terdapat beberapa perbedaan penamaan yang dijelaskan dalam berbagai sumber
rujukan namun tetap mengacu pada tahapan yang sama. Gottschalk (1985)
menguraikan terdapat 4 (empat) langkah kegiatan dalam sebuah prosedur
penelitian sejarah yang saling berkaitan satu sama lainnya. Keempat langkah
tersebut yaitu Heuristik (pencarian atau penemuan sumber), kritik sumber,
interpretasi (penafsiran), serta tahapan terakhir adalah penyajian dalam bentuk
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Terdapat enam tahap yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah
(Woodgray dalam Sjamsuddin, 2007: 89) sebagai berikut :
1. Memilih topik yang sesuai;
2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik;
3. Membuat catatan tentang evidensi apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung;
4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik sumber);
5. Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) ke dalam suatu pola yang benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya;
6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai tahapan dalam penelitian
sejarah, peneliti memperoleh gambaran bahwa pada dasarnya terdapat kesamaan
pendapat dalam menguraikan tahapan penelitian sejarah. Langkah-langkah yang
ditempuh dalam penelitian sejarah pada umumnya terdiri dari pengumpulan
sumber, analisis sumber, interpretasi fakta, dan menyusunnya kedalam sebuah
historiografi. Peneliti melakukan tahapan tersebut dalam sebuah proses yang
berurutan dan saling berkaitan sehingga dihasilkan sebuah penelitian ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian melakukan Heuristik (pengumpulan
sumber) berkaitan dengan peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun
Angkatan Udara Republik Indonesia. Kritik sumber yang relevan dan reliabel,
interpretasi terhadap sumber sejarah yang ditemukan disertai dengan analisis yang
didasarkan pada sumber literatur dan teori yang digunakan, serta menyusunnya
kedalam sebuah karya ilmiah dengan proses historiografi.
Gottschalk (1985 : 18) menulis sejarah mengenai sesuatu tempat, periode,
seperangkat peristiwa, lembaga atau orang, bertumpu pada empat kegiatan pokok
yaitu :
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menyingkirkan bahan-bahan (atau bagian-bagian dari padanya) yang tidak otentik.
c. Menyimpulkan kesaksian yang dapat dipercaya berdasarkan bahan-bahan yang otentik.
d. Penyusunan kesaksian yang dapat dipercaya itu menjadi suatu kisah atau penyajian yang berarti.
Sehingga keempat langkah ini biasa disebut secara berurutan yaitu : heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.
Dalam metode penelitian sejarah kegiatan pertama disebut Heuristik.
Heuristik adalah sebuah kegiatan mencari sumber-sumber untuk mendapatkan
data-data, atau materi sejarah, atau evidensi sejarah (Sjamsuddin, 2007 : 86).
Tahap heuristik yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mencari dan
mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Adapun untuk sumbernya, penulis menggunakan sumber tertulis yang terdiri dari
buku-buku dan artikel, karena untuk menggunakan sumber lisan didalam
penelitian ini tidak memungkinkan, karena tokoh yang hedak diteliti sudah tidak
ada. Sehingga sumber yang memungkinkan peneliti gunakan adalah
sumber-sumber tertulis.
Kegiatan kedua disebut kritik, yang didasari etos ilmiah yang
menginginkan, menemukan, atau mendekati kebenaran. Kritik merupakan
kegiatan menyeleksi atau penyaringan data untuk menyingkirkan bagian-bagian
bahan sejarah yang tidak dapat dipercaya (Ismaun, 2005 : 49).
Kritik sumber dilakukan terhadap sumber pertama. Kritik menyangkut
verifikasi sumber yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan (akurasi)
daribsumber tersebut. Dalam metode sejarah dikenal dengan cara melakukan
kritik eksteral dan kritik internal (Sjamsuddin, 2007 : 132). Kritik eksternal
digunakan untuk menilai otentissitas sumber sejarah. Sedangkan kritik internal
digunakan untuk menilai kredibilitas sumber dengan mempersoalkan isinya,
kemampuan pembuatannya, tanggung jawab dan moralnya (Ismaun, 2005 : 50).
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemeriksaan atas catatan atau peninggalan itu sendiri untuk mendapatkan semua
informasi yang mungkin, dan untuk mengetahui apakah pada suatu waktu sejak
asal mulanya sumber itu telah diubah oleh orang-orang tertentu atau tidak
(Sjamsuddin, 2007: 105).
Peneliti juga melakukan pemilihan buku-buku yang dianggap relevan
dengan permasalahan yang dikaji. Buku-buku yang digunakan memuat nama
penulis buku, penerbit, tahun terbit, dan tempat diterbitkannya buku tersebut.
Kritik eksternal yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan melihat kredibilitas
pengarang buku tersebut, atau orang yang benar-benar menguasai bidang yang
ditulisnya. Selain itu peneliti melakukan kritik eksternal terhadap surat kabar yang
ditemukan, kritik yang dilakukan adalah dengan melihat tanggal dan tahun terbit
koran tersebut sesuai dengan periode yang dikaji atau tidak.
Tahap ketiga yaitu interpretasi atau penafsiran. Dalam kegiatan ketiga
diadakan penafsiran terhadap arti fakta-fakta sejarah. Interpretasi sejarah sering
disebut dengan analisis sejarah. Dalam interpretasi juga peneliti menggunakan
pendekatan interdisipliner, yaitu sebuah pendekatan dalam penelitian sejarah yang menggunakan bantuan disiplin ilmu lain (ilmu sosial) untuk mempertajam analisis
kajian (Sjamsuddin, 2007: 189).
Dan tahap keempat atau tahap terakhir adalah historiografi atau penulisan
sejarah. Tahap-tahap penulisan mencakup interpretasi sejarah, eksplanasi sejarah
samapai kepada presentasi atau pemaparan sejarah sebenarnya dan bukan
merupakan tiga kegiatan terpisah akan tetapi bersamaan (Sjamsuddin, 2007 :
155-156).
3.1.2 Teknik Penelitian
Teknik penelitian merupakan cara-cara yang digunakan dalam upaya
mengumpulkan data dan informasi mengenai penulisan skripsi ini. Dalam
penelitian mengenai peranan R. Suryadi Suryadharma dalam angkatan Udara
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kepustakaan (studi literatur) dan wawancara. Studi literatur digunakan untuk
memperoleh data yang bersifat teoritis dengan mengkaji buku-buku yang relevan
dengan pembahasan dalam skripsi ini. Selain studi literatur, dalam teknik
penelitian ini penulis juga menggunakan teknik wawancara dengan narasumber
yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini.
3.2 Persiapan Penelitian
Persiapan penelitian adalah langkah awal dalam proses penelitian yang
harus dipersiapkan peneliti sebelum melaksanakan penelitian. Proses persiapan
penelitian ini sudah dilakukan oleh penulis sejak bulan April 2013. Proses ini
dilakukan dengan beberapa tahapan, tahap pertama yaitu penentuan dan
pengajuan tema penelitian, mengurus perizinan, mempersiapkan perlengkapan
penelitian, bimbingan dan konsultasi serta pelaksanaan penelitian.
3.2.1 Penentuan dan Pengajuan Tema Penelitian
Skripsi yang berjudul “ Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam
membangun Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) Tahun 1946-1962 ” merupakan suatu kajian sejarah Intelektual yang berhubungan dengan Biografi,
dan juga sejarah lembaga negara serta kajian sosial dan politik.
Ketertarikan awal peneliti adalah mengkaji mengenai Lapangan Udara
Suryadharma yang berada di wilayah Kabupaten Subang tepatnya Kecamatan
Kalijati. Akan tetapi, karena cakupannya yang sempit maka peneliti memutuskan
untuk mengkaji mengenai siapa itu Suryadharma sehingga beliau namanya
diabadikan menjadi nama Lapangan Udara serta peranan apa saja yang dilakukan
oleh beliau dan mengembangan Angkatan Udara Republik Indonesia. Sehingga
dengan adanya ketertarikan tersebut, kemudian dituangkan dalam sebuah proposal
penelitian yang dipresentasikan pada seminar proposal pada tanggal 16 Januari
2014 di ruang perpustakaan jurusan Pendidikan Sejarah.
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penyusunan rancangan penelitian dilakukan penulis sejak semester enam
dalam mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah sejak bulan Februari sampai
Juni 2013. Kemudian penulis mendapatkan beberapa kritik dan saran yang didapat
dalam mata kuliah tersebut hingga peneliti kemudian mengajukan sebuah
proposal penelitian. Kemudian setelah melakukan beberapa revisi, penulis
memutuskan untuk mengganti judul penelitian dan kemudian diajukan kepada
TPPS (Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi) yang dituangkan kedalam sebuah
proposal penelitian sejak bulan Desember 2013, dan penelitian mengenai peranan
R. Suryadi Suryadharama belum pernah ada yang menulisnya di lingkungan
Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia, sehingga proposal
penelitian ini bisa berlanjut ke tahap selanjutnya.
Setelah Proposal penelitian telah diterima oleh TPPS pada Januari 2014,
peneliti mendapatkan surat undangan untuk melaksanakan seminar proposal dan
mendapatkan calon pembimbing I dan calon pembimbing II. Kemudian proposal
penelitian tersebut dipresentasikan pada Seminar Proposal Skripsi pada tanggal 16
Januari 2014.
3.2.3 Pengurusan Perizinan
Setelah selesai melaksanakan seminar proposal skripsi dengan
mempresentasikan rancangan penelitiannya pada tanggal 16 Januari 2014, dan
kemudian melakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan saran dan kritik dari calon
pembimbing dalam revisi proposal peneltian, peneliti mendapatkan izin untuk
membuat SK (Surat Penelitian). Surat Keputusan tersebut kemudian diterima oleh
penulis pada tanggal 23 Januari 2014 dan berisi mengenai penunjukkan dosen
pembimbing skripsi yang ditandatangani oleh ketua TPPS, Bapak Drs. H. Ayi
Budi Santosa, M, Si dan ketua jurusan Pendidikan Sejarah Bapak Prof. Dr. H.
Dadang Supardan, M. Pd. Kemudian dalam SK tersebut ditunjuk dosen
pembimbing I yaitu Bapak Drs. Suwirta, M. Hum dan dosen pembimbing II yaitu
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.4 Persiapan perlengkapan penelitian
Persiapan penelitiaan yang dilakukan penulis dengan mengkaji beberapa
buku dan artikel yang relevan sejak bulan Oktober 2013. Akan tetapi hanya
beberapa buku saja yang berkaitan dengan tokoh R. Suryadi Suryadharma.
Sebagian buku yang digunakan adalah buku yang didapat dari perpustakaan
Lanud Suryadharma, perpustakaan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di
Jakarta dan perpustakaan Lapangan Udara Adisucipto di Yogyakarta. Peneliti
tidak menggunakan perlengkapan lainnya seperti tape recorder atau alat perekam
lainnya karena tidak terdapat kegiatan wawancara.Penulisan skripsi penulis
menggunakan buku pedoman Penulisan Karya Ilmiah 2013 yang diterbitkan UPI
sebagai pedoman penulisan agar tetap berada pada standar penulisan ilmiah yang
telah ditetapkan oleh UPI.
3.3 Proses Bimbingan
Proses bimbingan adalah kegiatan yang berupa konsultasi yang dilakukan
oleh peneliti dengan dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II dalam proses
penelitian maupun penulisan skrispi. Peneliti melakukan bimbingan dimulai dari
setelah melakukan Seminar Proposal Penelitian untuk revisi proposal pada Januari
2014, kemudian dilanjutkan setelah peneliti memperoleh SK penunjukan
pembimbing pada tanggal 23 Januari 2014 dengan no SK 03/TPPS/JPS/2014.
Berdasarkan SK tersebut, Drs. Suwirta, M. Hum sebagai dosen pembimbing I dan
Yeni Kurniawati Sumantri, M. Pd sebagai dosen pembimbing II. Kemudian
peneliti menyerahkan SK kepada pembimbing I dan pembimbing II, peneliti juga
memasukan hasil revisi proposal yang dibuat dalam Bab I.
Selanjutnya proses bimbingan ini dilakukan peneliti secara berkala, karena
proses ini sangat penting dilakukan oleh peneliti. Dengan dilaksanakannya
bimbingan ini maka peneliti mendapatkan arahan dan fokus penelitian untuk
menyusun penulisan skripsi. Proses bimbingan ini memberikan kesempatan bagi
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
permasalahan yang dihadapi oleh peneliti selama melakukan penelitian. Selain itu
juga dengan dilaksanakannya proses bimbingan ini peneliti terus memperbaiki
berbagai kekurangan yang ada dalam penelitian dan penulisan skripsi. Sehingga
pelaksanaan bimbingan tersebut memberikan banyak manfaat bagi penulis.
3.4 Pelaksanaan Penelitian
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, bahwa dalam penulisan
penelitian ini peneliti menggunakan metode historis yang terdiri dari empat proses
tahapan, yaitu: Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Peneliti memulai
penelitian dengan proses heuristik, dimana peneliti mendapatkan sebagian besar
buku sumber dari beberapa perpustakaan. Tahapan heuristik dilakukan peneliti
sejak penulisan proposal penelitian yaitu dimulai sejak bulan Oktober 2013.
Kemudian dilanjutkan dengan tahap penelitian yang peneliti lakukan sejak
pengerjaan bab I yaitu sejak bulan Januari 2014. Buku-buku sumber yang
didapatkan oleh peneliti sebagian besar didapatkan dari perpustakaan Lanud
Adisucipto Yogyakarta, perpustakaan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia di
Jakarta, perpustakaan Lanud Suryadharma, dan perpustakaan Univesitas
Pendidikan Indonesia (UPI). Selain perpustakaan tersebut, peneliti juga
mengunjungi Arsip Nasional Indonesia (Desember 2013), serta untuk melengkapi
sumber-sumber peneliti juga melakukan kunjungan ke toko-toko buku untuk
memperoleh sumber tambahan.
Untuk lebih jelasnya, sumber-sumber literatur yang penulis dapatkan
diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Perpustakaan Lanud Suryadharma. Penulis melakukan penelitian di
perpustakaan Lanud Suryadharma pada bulan April 2013, karena
awalnya penulis akan melakukan penelitian mengenai Lapangan
Udara Suryadharma maka sejak bulan April penulis sudah
melakukan penelitian sejak April 2013. Di perpustakaan Lanud
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah Sejarah TNI Angkatan Udara (1945-1949) Jilid I karangan Subdisjarah dan juga wawancara dengan Muslihudin (Kepala
Dinas Penerangan dan Perpustakaan Lanud Suryadharma).
2) Perpustakaan Angkatan Bersenjata Republik Indoneisa di Jakarta.
Penulis melakukan penelitian di perpustakaan ABRI ini pada bulan
Desember 2013. Diperpustakaan ini penulis mendapatkan beberapa
buku, diantaranya adalah Sejarah TNI Angkatan Udara (1960-1969) Jilid III karya Subdisjarah Dispenau.
3) Perpustakaan Lanud Adisucipto. Penulis melakukan peneilitian di
perpustakaan Lnud Adisucipto pada bulan Agustus 2014. Hal ini
baru dilakukan oleh peneliti karena sumber yang berkaitan dengan
Suryadi Suryadharma cukup sulit ditemukan di wilayah Jawa
Barat. Di perpustakaan ini penulis banyak mendapatkan
sumber-sumber yang berkaitan dengan R. Suryadi Suryadharma dan juga
Angkatan Udara Republik Indonesia diantaranya adalah buku yang
didapatkan adalah : Sedjarah Perkembangan Angkatan Udara
karya Drs. Trihadi, Bakti TNI Angkatan Udara 1946-2003 karya Tentara Nasional Indonesia. kemudian buku yang membahas
mengenai R. Suryadi Suryadharma diantaranya adalah buku
karangan Sutrisno yang berjudul Marsekal TNI Suryadi Suryadharma dan buku karangan Surodjo, A Benedicta dan Suparno yaitu TUHAN, Pergunakanlah Hati, Pikiran dan Tanganku.
4) Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia. penelitian di
perpustakaan UPI dilakukan peneliti sejak bulan Januari 2014
setelah pelaksanaan seminar proposal skripsi, dan mendapatkan
sumber berkaitan pada bulan Agustus 2014. Akan tetapi sumber
yang ada diperpustakaan UPI kurang memadai mengenai tokoh
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hanya menemukan satu sumber yang berkaitan denga R. Suryadi
Suryadharma yaitu buku buku karya Soewito, Hadi & Irna, dkk.
(2007) Awal Kedirgantaraan Di Indonesia (Perjuangan AURI 1945-1950). Karena di perpustakaan UPI ini buku-buku yang berkaitan dengan militer khususnya Angkatan Udara sangat minim.
Sehingga penulis hanya mendapatkan satu buku saja.
Selain mengunjungi beberapa perpustakaan, peneliti juga mencari sumber
ke beberapa toko buku yang ada di kota Bandung diantaranya adalah Gramedia
(Oktober dan November 2013), Rumah Buku (November 2013), Toga Mas
(Maret, Mei, Juni 2014), Palasari (Desember 2013, Januari dan Agustus 2014),
Toko Buku Taman Pintar Yogyakarata (28 Agustus 2014). Selain itu peneliti juga
melakukan proses Heuristik lewat situs internet. Peneliti mencari sumber yang
berkaitan dengan pembahasan dalam bentuk artikelyang peneliti lakukan pada
bulan Oktober 2013. Pencarian sumber dengan melalui internet dilakukan untuk
mendapatkan tambahan informasi dan mencari informasi yang berkaitan dengan
R. Suryadi Suryadharma. Penulis menyadari bahwa sumber-sumber yang
didapatkan oleh penulis masih sangat kurang untuk menunjang penulisan skripsi
ini, oleh karena itu, proses heuristik masih dilakukan oleh penulis untuk
menambah sumber yang relevan dan berkaitan dengan permasalahan yang dikaji.
Tahap kedua yaitu kritik. Kritik terdiri dari kritik eksternal dan kritik
internal. Kritik eksternal adalah kritik mengenai bahan dan bentuk sumber, usia
dan asal dokumen, waktu diterbitkannya sumber dan juga penulis sumber, serta
apakah sumber tersebut asli dan dalam bentuk yang masih utuh atau sudah rusak.
Sedangkan kritik internal adalah kritik dalam menilai kredibilitas sumber dengan
mempersoalkan isinya serta tanggung jawab dari pembuatnya. Dalam proses ini
penulis berusaha untuk membandingkan beberapa informasi yang didapatkan dari
berbagai sumber. Tahapan selanjutnya adalah tahap ketiga yaitu interpretasi. Pada
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelumnya yaitu kritik. Fakta-fakta yang telah didapatkan ditafsirkan oleh
peneliti dan disusun secara sistematis. Kemudian, fakta-fakta tersebut disesuaikan
dengan fakta-fakta lain yang berhubungan dengan kajian peneliti yang disusun
kedalam bentuk kalimat.
Tahap terakhir yaitu tahap historiografi. Historiografi merupakan langkah
terakhir dari metode sejarah yang peneliti lakukan. Tahap ini merupakan langkah
penulisan sejarah yang disusun secara logis, menurut urutan kronologis dan tema
yang jelas serta mudah dimengerti yang dilengkapi dengan pengaturan bab atau
bagian-bagian yang dapat membangun urutan kronologis dan sistematis.
Sistematika penulisan yang digunakan peneliti disesuaikan dengan sistematika
penulisan skripsi yang terdapat pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2013.
Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode historis ini,
dilakukan bersamaan dengan arahan dari dosen pembimbing I dan dosen
pembimbing II dari hasil bimbingan yang dilakukan oleh peneliti. Sehingga
proses penulisan penelitian berada tetap dijalurnya dan tidak keluar dari kajian
yang akan dicapai. Berbagai saran maupun kritik yang dierikan oleh dosen
pembimbing I dan dosen pembimbing II kemudian diterapkan oleh peneliti dalam
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dipaparkan simpulan
dan saran berdasarkan hasil penelitian mengenai permasalahan yang penulis kaji,
sekaligus memberikan analisis terhadap permasalahan yang dibahas. Sebagaimana
telah dikaji pada bab sebelumnya, yaitu mengenai latar belakang kehidupan R.
Suryadi Suryadharma, kebijakan R. Suryadi Suryadharma ketika menjabat sebagai
KSAU, peranan R. Suryadi Suryadharma dalam merintis dan mengembangkan
AURI, serta dampak yang ditimbulkan dari kebijakan-kebijakan tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut.
A. Simpulan
Pertama, R. Suryadi Suryadharma adalah seorang tokoh AURI yang merupakan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) pertama di Indonesia. Beliau
memiliki nama lengkap Raden Suryadi Suryadharma karena beliau memiliki
darah keturunan Keraton, lebih tepatnya adalah Keraton Kanoman Cirebon. R.
Suryadi Suryadharma sejak kecil sudah diasuh oleh kakeknya yaitu dr. Boi
Suryadharma. Hal tersebut dikarenakan R. Suryadi Suryadharma sudah menjadi
anak piatu sejak usianya masih sangat kecil, dan ketika memasuki usia sekolah
ayahnya yaitu Suryaka Suryadharma juga meninggal dunia, sehingga R. Suryadi
Suryadharma menjadi yatim piatu pada usia kurang lebih 6 tahun.
R. Suryadi Suryadharma lahir dari sebuah keluarga yang cukup
mementingkan mengenai ilmu pengetahuan. Hal ini dibuktikan oleh Kakeknya
sendiri yang merupakan seorang dokter tamatan dari dokter Jawa, dan ayahnya
saat itu bekerja sebagai pegawai bank swasta. Oleh karena itu R. Suryadi
Suryadharma pun disekolahkan sejak sekolah dasar hingga beliau mengikuti
sekolah penerbangan perwira di Breda, Belanda. Selain terlahir dari keluarga yang
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang juga melatarbelakangi R. SuryadiSuryadharma. Beliau adalah buyut dari
Pangeran Jayabrata alias Jakaria dari Keraton Kanoman Cirebon, sehingga
meskipun dalam kondisi penjajahan beliau bisa bersekolah karena keistimewaan
yang dimilikinya sebagai keluarga bangsawan.
Selain disebabkan oleh faktor keberuntungan, faktor lainnya adalah
semangat, karena sejak masih kecil R. Suryadi Suryadharma memiliki cita-cita
untuk menjadi seorang penerbang. Sehingga untuk mewujudkan cita-citanya
beliau bersemangat untuk menempuh pendidikan. Meskipun dalam mewujudkan
cita-citanya beliau menghadapi berbagai kendala. Salah satunya adalah ketika
hendak mengikuti sekolah pendidikan penerbangan militer di Breda Belanda.
Latar belakang keluarga beliau yang kemudian menyebabkan R. Suryadi
Suryadharma bisa menjadi seorang pimpinan AURI yang terus gigih
menyempurnakan Angkatan Udara Republik Indonesia. Selain itu, karakter beliau
yang pantang menyerah dan terus berusaha juga tidak terlepas dari keunggulan
AURI.
Kedua, peranan yang dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara dilaksanakan agar sejajar dengan Angkatan Darat
dan Angkatan Laut. Oleh karena itu, beliau membuktikan bahwa Angkatan Udara
pun turut serta dalam berjuang mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Peranan yang dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma
khususnya pada kurun waktu tahun 1946 sampai dengan 1962 ketika jabatan
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) di jabat oleh R. Suryadi Suryadharma.
Berbagai peranan yang dilakukan oleh R. Suryadi Suryadharma dalam merintis
dan membangun AURI, sehingga AURI menjadi Angkatan Udara yang sukses
meskipun dalam kondisi berbagai sarana dan prasarana yang belum memadai. Hal
ini disebabkan karena Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) terbentuk satu
Ghina Ambarrani Niagari, 2014
Peranan R. Suryadi Suryadharma dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia ( AURI ) tahun 1946 - 1962
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu peranan KSAU R. Suryadi Suryadharma adalah didirikannya
sekolah khusus yang bertujuan untuk mecetak para perwira. Sekolah tersebut ialah
Sekolah Perwira Teknik Udara (SPTU). Selain SPTU, KSAU R. Suryadi
Suryadharma juga mendirikan sekolah Penerbang Lanjutan (SPL).
Sekolah-sekolah yang didirikan oleh R. Suryadi Suryadharma bertujuan untuk mencetak
para perwira yang handal serta pendidikan dibidang penerbangan terus dilakukan
peningkatan. Sehingga sampai saat ini sekolah Angkatan Udara banyak diminati,
meskipun persaingan yang cukup ketat diberlakukan untuk bisa bersekolah di
sekolah Angkatan Udara tersebut. Selain peningkatan yang terus dilakukan oleh
anggota AURI, peningkatan juga terus dilakukan pada pendidikan yang khusus
untuk mencetak pewrira. Sehingga penyempurnaan terus dilakukan secara
keseluruhan secara sarana maupun prasarana yang ada.
Ketrampilan yang dimiliki oleh KSAU R. Suryadi Suryadharma dalam
membangun sarana dan prasarana Angkatan Udara Republik Indonesia diperoleh
dari pendidikan yang telah di tempuh oleh beliau. Sehingga peningkatan yang
cukup signifikan dan dalam waktu yang cukup singkat dalam AURI bisa
meperoleh pencapaian yang cukup tinggi. Pendidikan yang telah diperoleh oleh R.
Suryadi Suryadharma selama menempuh penddikan di implementasikan oleh
beliau dalam membangun Angkatan Udara Republik Indonesia.
Ketiga, kebijakan yang dilakukan oleh KSAU R. Suryadi Suryadharma dalam memimpin AURI semata-mata bertujuan untuk semakin menyempurnakan
AURI. Salah satu dari berbagai kebijakan yang dikeluarkan oleh KSAU R.
Suryadi Suryadharma adalah kebijakan untuk mendirikan sekolah Istimewa yang
kemudian disebut dengan Sekolah Polisi Angkatan Udara. Tujuan KSAU R.
Suryadi Suryadharma mengeluarkan kebijakan untuk mendirikan sekolah
Istimewa adalah untuk meningkatkan pengetahuan para anggota AURI khususnya
dibidang penanganan kriminalitas yang mungkin terjadi di lingkungan Angkatan