• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengukuran Financial Distress dan Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching: (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di LQ45).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengukuran Financial Distress dan Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching: (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di LQ45)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRACT

This study was conducted to determine the effect of financial distress measurement and management changes to auditor switching. This study used a sample of 21 financial statements of listed companies on the Stock Exchange LQ45 of manufacturing sector. In the study was used for 3 years, from 2010 to 2012. This study uses logistic regression analysis. From the test results it can be seen that the SPSS measurement of financial distress and management changes are not positive and significant effect on the auditor switching is happening in the company. Companies that are too frequent switching auditors will increase audit fees and management changes will not necessarily be followed by switching auditors of the company.

(2)

vii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengukuran financial distress dan pergantian manajemen terhadap auditor switching. Penelitian ini menggunakan sampel 21 laporan keuangan perusahaan yang listing sebagai LQ45 di BEI pada sektor perusahaan manufaktur. Rentang waktu yang digunakan dalam penelitian adalah selama 3 tahun, yaitu dari tahun 2010 – 2012. Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Dari hasil pengujian SPSS dapat diketahui bahwa pengukuran financial distress dan pergantian manajemen tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap auditor switching yang terjadi di perusahaan. Perusahaan yang terlalu sering melakukan auditor switching akan meningkatkan fee audit dan pergantian manajemen tidak akan selalu diikuti oleh auditor switching yang dilakukan perusahaan.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4Kegunaan penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Pengertian Audit ... 7

2.2 Tipe-tipe Audit ... 8

2.3 Jenis-jenis auditor ... 9

2.4 Standar Auditing yang berlaku ... 10

2.5 Kantor Akuntan Publik ... 12

2.6 Aktivitas Kantor Akuntan Publik ... 14

2.7 Auditor switch ... 15

2.8 Financial distress ... 16

(4)

ix

2.10 Pergantian Manajemen ... 17

2.11 Rerangka Pemikiran ... 18

2.12 Pengembangan Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1 Objek penelitian ... 22

3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 22

3.2 Jenis dan Sumber data ... 29

3.3 Populasi dan Sampel ... 30

3.4 Teknik Pemilihan Sampel ... 31

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 32

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 32

3.6.1 Variabel Independen ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

4.1 Deskripsi Data ... 38

4.1.1 Penerapan variable dalam perusahaan ... 39

4.1.1.1 Penerapan pengukuran financial distress di perusahaan ... 39

4.1.1.2 Penerapan pergantian manajemen di perusahaan ... 39

4.2 Pengolahan Data ... 40

4.2.1 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit Test) ... 40

4.2.2 Koefisien Determinasi (Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square) ... 41

4.2.3 Menguji Kelayakan Model Regresi ... 41

4.2.4 Matriks Klasifikasi ... 42

(5)

x

4.3 Pembahasan ... 44

4.3.1 Pengaruh penerapan pengukuran financial distress (FD) terhadap auditor switching ... 44

4.3.2 Pengaruh pergantian manajemen terhadap auditor switching ... 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 46

5.1 Simpulan ... 46

5.2 Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 53

Lampiran A ... 53

Lampiran B ... 55

(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 KAP “The Big Six” dan mitranya di Indonesia ... 13

Gambar 2.2 Model Penelitian ... 21

Gambar 3.1 Sampel Perusahaan... 31

Gambar 3.2 Rumus Financial Distress ... 32

Gambar 3.3 Variabel Independen ... 34

(7)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Proses pemilihan populasi dan sampel ... 30

Tabel 4.1 Omnibus test of model coefficients ... 40

Tabel 4.2 Koefisien Determinasi ... 41

Tabel 4.3 Menguji Kelayakan Model Regresi ... 41

Tabel 4.4 Matriks Klasifikasi ... 42

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

Laporan keuangan menggambarkan hasil kinerja sebuah perusahaan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dan diaudit oleh auditor. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan digunakan oleh pihak eksternal dan pihak internal untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan tersebut harus dapat diandalkan dan dipercaya. Selanjutnya auditor akan memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan tersebut. Auditor bertugas untuk melakukan tugas, fungsi dan kewajibannya dengan optimal dan akan mempengaruhi hasil opini audit yang diharapkan oleh klien dan berkualitas sehingga berguna bagi pihak lain (Wibowo dan Hilda, 2009 dalam Pratini dan Astika, 2013).

Menurut Willingham dan Charmichael (1997) dalam Divianto (2011) perusahaan ingin mendapatkan opini opini wajar tanpa pengecualian oleh auditor. Opini wajar tanpa pengecualian dapat mempengaruhi pihak eksternal dalam membuat keputusan untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Jika perusahaan mendapat opini wajar dengan pengecualian, maka dapat mempengaruhi harga pasar saham perusahaan dan kompensasi yang akan diperoleh manajer (Chow dan Rice, 1982, dalam Divianto, 2011). Sama seperti perusahaan, auditor juga menginginkan agar dapat memberikan

Unqualified Opinion atas laporan keuangan (Willingham and Charmichael, 1997,

(10)

BAB I PENDAHULUAN

2

Menurut Nasser et. Al (2006) dalam Adityawati (2011) dalam Aprillia (2013) seringnya melakukan pergantian KAP akan mengakibatkan peningkatan fee audit. Saat auditor pertama kali akan mengaudit satu klien, auditor harus mempunyai pemahaman mengenai lingkungan bisnis klien dan risiko audit klien. Jika auditor sama sekali tidak paham dengan kedua masalah itu, maka biaya awal menjadi tinggi sehingga dapat menaikan fee audit. Selain itu, penugasan yang pertama terbukti memiliki kemungkinan kekeliruan yang tinggi. Akibat lain dari adanya rotasi auditor yang terlalu sering adalah dari sisi klien, yaitu auditor yang melaksanakan tugas audit di perusahaan klien di tahun pertama akan menganggu kenyamanan kerja karyawan, dengan bertanya semua persoalan tentang perusahaan yang seharusnya tidak dilakukan apabila audior tidak berganti (Pratitis, 2012, dalam Aprillia, 2013).

Divianto (2011) menyatakan independensi auditor adalah kunci utama dari profesi audit, termasuk untuk menilai kewajaran laporan keuangan. Secara umum, ada dua bentuk independensi auditor: independence in fact dan independence in

appearance. Independence in fact menuntut auditor agar membentuk opini dalam

laporan audit seolah-olah auditor itu pengamat profesional, tidak berat sebelah.

Independence in appearance menuntut auditor untuk menghindari situasi yang dapat

membuat orang lain mengira bahwa dia tidak mempertahankan pola pikiran yang adil (Porter et al., 2003 dalam Nasser et al., 2006 dalam Divianto, 2011).

(11)

BAB I PENDAHULUAN

3

yang panjang dapat menyebabkan auditor untuk mengembangkan “hubungan nyaman” serta kesetiaan yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, yang dapat mencapai tahap dimana independensi auditor terancam Flint (1988) dalam Nasser et al. (2006) dalam Divianto (2011). Audit tenure yang panjang juga memberikan hasil familiaritas yang tinggi dan akibatnya, kualitas dan kompetensi kerja auditor dapat menurun ketika mereka mulai untuk membuat asumsi-asumsi yang tidak tepat dan bukan evaluasi objektif dari bukti saat ini Flint (1988) dalam Nasser et al. (2006) dalam Divianto (2011).

(12)

BAB I PENDAHULUAN

4

(pasal 3 ayat 1), serta KAP dan akuntan publik boleh menerima kembali penugasan setelah satu tahun buku tidak memberikan jasa audit umum kepada klien tersebut (pasal 3 ayat 2 dan 3). Untuk tahun 2003-2007, berdasarkan KMK423/KMK.06/2002 yang diubah menjadi KMK359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik, perusahaan diwajibkan melakukan auditor switch setelah lima tahun menerima penugasan jasa audit dari suatu KAP. Tetapi mulai 2008, menurut PMK-17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik, perusahaan diwajibkan melakukan

auditor switch setelah enam tahun menerima penugasan jasa audit dari suatu KAP.

Beberapa peneliti telah melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

auditor switching dan mendapatkan hasil uji yang berbeda-beda. Perusahaan akan

melakukan auditor switching yang dipengaruhi oleh financial distress (kesulitan keuangan perusahaan) yaitu Aprillia, (2013); Prastiwi dan Wilsya, (2009); Susan dan Trisnawati, (2011); Pratini dan Astika, (2013). Kecenderungan perusahaan akan melakukan auditor switching yang dipengaruhi oleh pergantian manajemen telah diteliti oleh Aprillia, (2013); Susan dan Trisnawati, (2011); Juliantri dan Rasmini, (2013); Pratini dan Astika, (2013).

Dari hasil penelitian terdahulu, penulis melihat adanya ketidakkonsistenan hasil yang didapat dari penelitian-penelitian sebelumnya, maka penelitian ini menarik untuk diteliti kembali.

1.2 Identifikasi Masalah

(13)

BAB I PENDAHULUAN

5

1. Bagaimana pengukuran financial distress yang terjadi di perusahaan? 2. Bagaimana pergantian manajemen diterapkan di perusahaan?

3. Apakah pengukuran financial distress berpengaruh secara parsial terhadap

auditor switching?

4. Apakah pergantian manajemen berpengaruh secara parsial terhadap auditor

switching?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui bagaimana pengukuran financial distress yang terjadi di perusahaan 2. Mengetahui bagaimana penerapan pergantian manajemen di perusahaan

3. Mengetahui pengaruh pengukuran financial distress secara parsial terhadap

auditor switching

4. Mengetahui pengaruh pergantian manajemen terhadap auditor switching secara parsial

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis, khususnya pada topik yang dibahas dalam penelitian.

2. Bagi Instansi Terkait

(14)

BAB I PENDAHULUAN

6

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(15)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dengan pengujian menggunakan regresi logistik, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengukuran financial distress diterapkan secara memadai, karena perusahaan menghitung total asset dan total liability-nya.

2. Penerapan pergantian manajemen pada perusahaan dapat dikatakan memadai, karena kebanyakan perusahaan sampel melakukan pergantian manajemen, sebagian tidak.

3. Pengukuran financial distress tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap auditor switching yang terjadi di perusahaan, dengan tingkat signifikansi 0,800, lebih besar daripada α = 5%, karena perusahaan yang terlalu sering melakukan auditor switching akan meningkatkan fee audit.

4. Pergantian manajemen tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap terjadinya auditor switching dalam perusahaan, dengan tingkat signifikansi 0,154 lebih besar daripada α = 5%, karena pergantian manajemen tidak akan selalu diikuti oleh auditor switching yang dilakukan perusahaan.

5.2 Saran

(16)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

47

sebagai berikut:

1. Memperluas rentang waktu objek yang digunakan dalam penelitian, maka dapat menambah kemungkinan perbedaan hasil penelitian.

2. Objek penelitian yang digunakan yaitu hanya perusahaan manufaktur yang listing di LQ 45 secara tiga tahun berturut-turut.

(17)

48

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. “Auditing: (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”. Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta, 2004.

Almilia, L. S. (Maret 2006). PREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN GOPUBLIC DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS MULTINOMIAL LOGIT. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.

Andri Prastiwi, F. W. (Maret 2009). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGANTIAN AUDITOR: STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA. Jurnal Dinamika Akuntansi, pp. 62-75.

Aprillia, E. (Mei 2013). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING. Accounting Analysis Journal.

Arens, A.Alvin, Elder, J.Randal, Beasley, S.Mark. 2008. Auditing and Assurance

Service an Integrated Approach. 12th Edition, Upper Sadel River, New

Jersey, Pearson Education International.

Arens & Loebbecke, A. A. (1997). Auditing Pendekatan Terpadu. Jakarta: Salemba Empat.

(18)

49

Boynton, Johnson, Kell. 2003. Modern Auditing. Jilid I, Edisi ke-7. Jakarta: Erlangga.

Darsono dan Ashari, ” Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan”, Andi, Yogyakarta, 2005.

Divianto. (MEI 2011). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DALAM MELAKUKAN AUDITOR SWITCH (Studi Kasus : Perusahaan Manufaktur di BEI). JURNAL EKONOMI DAN

INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS), VOL. 1 NO. 2.

I G A Asti Pratini, I. P. (2013). FENOMENA PERGANTIAN AUDITOR DI BURSA EFEK INDONESIA. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2, 470-482.

Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”, Rajawali Pers, Jakarta, 2008.

Kusuma, P. A. (NOVEMBER 2011). Manajemen Laba Pada Saat Pergantian CEO (Dirut) Di Indonesia. JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13,

NO. 2, 67-79.

(19)

50

Moeljadi. “Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kuaitatif”, Bayumedia, Malang, 2006.

Mulyadi, K. P. (1997). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Nelly Kawijaya, J. (Nopember 2002). FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERPINDAHAN AUDITOR (AUDITOR SWITCH) PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN DI SURABAYA DAN SIDOARJO.

Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, 93 - 105.

Ni Wayan Ari Juliantari, N. K. (2013). Auditor switching dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.3 , 231-246.

Prof. Dr. H. Imam Ghozali, M. A. (2009). Aplikasi analisis multivariate dengan

program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Purwono, Edi, “Aspek-aspek EDP Audit Pengendalian Intern pada Komputerisasi”, ANDI, Yogyakarta, 2004.

Riyanto, Bambang. 2001. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.

Simamora, Henry. 1997. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.

(20)

51

Suliyanto, S. M. (2009). Metode riset bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo, R. S. (2013). Aplikasi SPSS utnuk smart riset (program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.

Susan, E. T. (2011). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING. Jurnal bisnis

dan akuntansi, 131-144.

http://www.astra.co.id/index.php/profile/detail/2

http://www.gudanggaramtbk.com/

http://www.idx.co.id/

http://www.indofood.com/

http://www.indocement.co.id/aspx/home2.aspx

http://www.kalbe.co.id/

(21)

52

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH INDEPENDENSI, MOTIVASI AUDITOR, PENGALAMAN KERJA, OBJEKTIVITAS, DUE

Hasil penelitian menunjukkan penambahan maltodekstrin memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter sifat fisikokimia dan sifat organoleptik kesukaan warna

Salah satu hak asasi yang dimiliki setiap orang sebagaimana yang disebutkan dalam berbagai instrumen hukum nasional dan internasional mengenai hak asasi manusia

Hal ini juga berimplikasi positif dalam pengelolaan sumber daya, karena masyarakat Wakatobi mempunyai kepercayaan diri yang cukup kuat untuk mampu mengelola sumber daya

Yksityiskohtaisemmassa tieliikenteen päästötarkastelussa (kuva 5.5) nähdään päästö- jen määrän pienentyneen vuosina 2001 – 2007 kaikkien päästökomponenttien osalta

Fisiologi sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya

Malcollm Brownlee yang dikutip oleh Inu Kencana Syafiie, menerangkan bahwa etika, moral, atau akhlak dalam Islam itu adalah berbuat baik, seperti menolong, mencintai,

memiliki himpunan titik dan himpunan sisi yang merupakan himpunan fuzzy dimana sisi-sisi pada graf fuzzy adalah representasi dari relasi fuzzy simetris antara dua titik