• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tahun 2010 pdda2010b

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tahun 2010 pdda2010b"

Copied!
346
0
0

Teks penuh

(1)

Maret

2010

Maret 2010

Kementerian Perhubungan

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

Jl. Medan Merdeka Barat No. 8

Jakarta 10110

http email

(2)

i

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karuniaNya kepada kita sehingga Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dapat menyelesaikan buku

”Perhubungan Darat Dalam Angka Tahun 2009”.

Buku Perhubungan Darat Dalam Angka Tahun 2009 disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban

pelaksanaan dan tugas pada sub sektor perhubungan darat, dari bulan Januari sampai dengan Desember

2009, yang menyajikan berbagai informasi mengenai data sarana dan prasarana transportasi darat yang

meliputi bidang lalu lintas dan angkutan jalan, angkutan sungai, danau dan penyeberangan, perkotaan dan

keselamatan.

Buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang utuh mengenai lingkup kegiatan yang dilaksanakan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan perkembangan infrastruktur perhubungan darat selama 5 tahun

terakhir, sehingga dapat bermanfaat bagi publik dan khalayak yang berkepentingan di bidang transportasi

darat.

Buku ini kiranya dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat pada umumnya

serta penyedia dan pengguna jasa transportasi pada khususnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan

petunjuk kepada kita semua dalam menjalankan tugas untuk kemajuan transportasi dan kejayaan bangsa

dan negara.

Jakarta, Maret 2010

(3)

ii

DAFTAR ISI

DATA UMUM

Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

umum - 1

Visi

dan

Misi

Ditjen

Perhubungan

Darat

4

Tujuan

5

Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

6

Empat

Pilar

Kebijakan

Pembangunan

Transportasi

Darat

7

Arah Kebijakan Pembangunan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

8

Arah Kebijakan Pembangunan Lalu Lintas dan Angkutran Sungai, Danau dan Penyeberangan

9

Arah

Kebijakan

Pembangunan

Angkutan

Perkotaan

10

Arah Kebijakan Pembangunan Keselamatan Transportasi Darat

11

Sasaran Pembangunan Transportasi Darat Tahun 2006 – 2014 Bidang LLAJ

12

Sasaran Pembangunan Transportasi Darat Tahun 2006 – 2014 Bidang LLASDP

13

Sasaran Pembangunan Transportasi Darat Tahun 2006 – 2014 Bidang Perkotaan

14

Sasaran Pembangunan Transportasi Darat Tahun 2006 – 2014 Bidang Keselamatan Transportasi Darat

15

Struktur

Organisasi

Direktorat

Jenderal

Perhubungan

Darat

16

Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

17

Struktur Organisasi Direktorat Lalu Lintas

dan

Angkutan

Jalan

18

Struktur Organisasi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

19

Struktur Organisasi Direktorat Bina Sistem

Transportasi

Perkotaan

20

Struktur

Organisasi

Direktorat

Keselamatan

Transportasi

Darat

21

(4)

iii

Data Perjanjian dan MoU Sub Sektor Transportasi Darat dengan Pemerintah Daerah

36

Data Perjanjian dan MoU Sub Sektor Transportasi Darat (secara Bilateral, Regional dan Multilateral)

39

Komposisi Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Tahun 2005 – 2009

42

Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan / Ruang Gaji Tahun 2009

43

Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009

44

Komposisi

Pegawai

Berdasarkan

Usia

Tahun

2009

45

Komposisi Pegawai Berdasarkan Diklat Penjenjangan Tahun 2009

46

Komposisi

Pegawai

Berdasarkan

Eselon

Tahun

2009

47

Rekapitulasi Jenjang Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor Tahun 2009

48

Rekapitulasi PPNS Bidang LLAJ Tahun 2003 – 2009

50

Daftar

PPNS

Bidang

LLAJ

Tahun

2009

51

Posisi Surat Keputusan (SK) PPNS LLAJ Hasil Ajuan Ditjen Perhubungan Darat Posisi S/D Januari 2010

53

Rekapitulasi Jabatan Fungsional Ditjen Perhubungan Darat Tahun 2009

55

Komposisi Pegawai Teknis Bidang Perhubungan Darat Di Daerah

56

Rekapitulasi Pencapaian Tahun 2007 – 2009 dan Program Tahun 2010

57

TRANSPORTASI JALAN

Program Kerja Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

llaj - 1

Perkembangan Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Tahun 2005 - 2009

2

Grafik Perkembangan Angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Tahun 2005 - 2009

4

Perkembangan Angkutan Pariwisata Tahun 2005 - 2009

5

Grafik Perkembangan Angkutan Pariwisata Tahun 2005 - 2009

7

Perkembangan Persetujuan Pengangkutan Alat Berat Tahun 2005 – 2009

8

Grafik Perkembangan Persetujuan Pengangkutan Alat Berat Tahun 2005 – 2009

9

Perkembangan Persetujuan Pengangkutan B3 Tahun 2005 – 2009

10

(5)

iv

Rekapitulasi Keputusan Dirjen Hubdat Tentang Pengesahan dan Sertifikasi Type Kendaraan Bermotor,

Pengesahan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor dan Pemasangan Sistem Pemakaian BBG

Tahun

2005

2009

12

Perkembangan Jumlah Propinsi dan Trayek dan Subsidi Perintis Tahun 2001 – 2009

13

Perkembangan Pengadaan Bus Perintis Tahun 2004 – 2009

14

Jaringan Trayek Angkutan Jalan Perintis Tahun 2009/2010

15

Daftar Kendaraan Angkutan Lintas Batas Negara,Trayek : Pontianak – Kuching PP

22

Daftar Kendaraan Angkutan Lintas Batas Negara,Trayek : Pontianak – Bandar Seribegawan PP

23

Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (Penumpang), Kendaraan Angkutan Penumpang

Umum

Indonesia,

Tahun

2009

24

Grafik Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (Penumpang),

Kendaraan Angkutan Penumpang Umum Indonesia, Tahun 2009

25

Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (RIT) Kendaraan Angkutan Penumpang Umum

Indonesia,

Tahun

2009

26

Grafik Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (RIT) Kendaraan Angkutan Penumpang Umum

Indonesia,

Tahun

2009

27

Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (Penumpang) Kendaraan Angkutan Penumpang Umum

Asal

Malaysia,

Tahun

2009 28

Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (RIT) Kendaraan Angkutan Penumpang Umum

Asal

Malaysia,

Tahun

2009 29

Grafik Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (Penumpang) Kendaraan Angkutan Penumpang

Umum

Asal

Malaysia,

Tahun

2009

30

Grafik Perkembangan Lalu Lintas Keluar Masuk Arus Muatan (RIT) Kendaraan Angkutan Penumpang Umum

Asal

Malaysia,

Tahun

2009 31

Hasil Pantauan Tarif Angkutan Darat di Indonesia, Angkutan Perkotaan dan Angkutan Pedesaan

Di Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia Pasca Penurunan Harga BBM 15 Januari 2009 Sampai Dengan

Tanggal

20

Maret

2009

32

(6)

v

Panjang Jalan Menurut Kewenangan Tahun 2005 -2009

34

Kondisi Aset Jalan Nasional, Propinsi dan Kabupaten / Kota

35

Perbandingan Luas Wilayah, Penduduk, Panjang Jalan dan Jumlah Kendaraan

36

Data Jumlah Terminal Penumpang di Indonesia Tahun 2005 - 2009

37

Terminal

Penumpang

Tipe

A

di

Seluruh

Indonesia

38

Terminal

Penumpang

Tipe

B

di

Seluruh

Indonesia

44

Terminal

Penumpang

Tipe

C

di

Seluruh

Indonesia

57

Data Jumlah Pengujian Kendraan Bermotor di Indonesia Tahun 2005 - 2009

67

Data

Unit

Pengujian

Kendaraan

Bermotor

68

Data Perkembangan UPPKB di Indonesia Tahun 2006 – 2009

86

Data Perkembangan UPPKB di Indonesia Berdasarkan Surat Dirjen Hubdat No.. AJ.108/3/12/DRJD/2007

Tanggal 23 April 2007 Tentang Pendataan Kondisi dan Fasilitas Jembatan Timbang

87

Rekapitulasi

Pelanggaran

di

Jembatan

Timbang

Tahun

2009

96

Jumlah

Pelanggaran

Operasional

Tahun

2009 97

Volume lalu Lintas Periode Angkutan Lebaran Tahun 2005 - 2009

99

Grafik Volume Lalu Lintas Arah Keluar dan Masuk JABOTABEK Periode Angkutan Lebaran Tahun 2005 - 2009

100

Grafik Volume Lalu Lintas Total Dua Arah Periode Angkutan Lebaran Tahun 2005 - 2009

101

Jumlah Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang Bus di 8 Propinsi Pada Periode Lebaran

Tahun

2005

2009

110

102

Grafik Jumlah Keberangkatan dan Kedatangan Penumpang Bus di 8 Propinsi Pada Periode Lebaran

Tahun

2005

-

2009

103

Data Bus Pariwisata Per Perusahaan Yang Disewa Untuk Angkutan Lebaran Tahun 209/1430 H

Periode

H-7

s/d

H+7

104

Perbandingan Jumlah Bus Pariwisata Dengan Hasil Survey TC Angkutan Lebaran Tahun 2009 (1430 H)

107

Rekapitulasi Penerima Penghargaan P.O. Terbaik Periode Angkutan Lebaran Tahun 2005 – 2009

108

Rekapitulasi Penjatuhan Sanksi Angkutan Lebaran Tahun 2007 – 2009 bersdasarkan Domisili Perusahaan

(7)

vi

TRANSPORTASI SUNGAI DANAU DAN PENYEBERANGAN

Program Kerja Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan

sdp – 1

Jumlah

Alur

Pelayaran

Sungai

dan

Danau

3

Jenis

dan

Karakteristik

Kapal

Sungai 4

Kondisi

Perkembangan

Lintas

Penyeberangan

5

Lintas Penyeberangan Berdasarkan Keputusan

Menteri

Perhubungan

6

Lintas Penyeberangan Yang Ditetapkan Oleh

Gubernur/Bupati/Walikota

7

Jenis Pengoperasian Angkutan Penyeberangan Tahun 2005 s/d 2009

9

Lintas

Penyeberangan

Komersil

10

Jumlah Kapal SDP Yang Beroperasi Tahun 2004 – 2009

21

Jumlah Kapal Penyeberangan Berdasarkan Kepemilikan Tahun 2004 – 2009

21

Perkembangan Pelabuhan Penyeberangan Tahun 2004 – 2009

22

Pelabuhan Penyeberangan Yang Dioperasikan Oleh PT. ASDP

23

Perkembangan Pembangunan Prasarana Transportasi SDP Tahun 2005 – 2009

24

Produksi Angkutan Penyeberangan Tahun 2000 – 2009

25

Produksi Angkutan Penyeberangan Komersil 2009 Seluruh Lintas

26

Produksi Angkutan Penyeberangan Perintis

2009

Seluruh

Lintas

28

Kinerja Lintas Penyeberangan

Merak – Bakauheni

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

33

Kapal

Cepat

Yang

beroperasi

tahun

2009

35

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

36

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2007

37

(8)

vii

Ujung – Kamal

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

39

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

40

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2009

41

Tarif

Tiket

Terpadu

Tahun

2009

42

Ketapang – Gilimanuk

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

43

Kapal

LCT

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

44

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

45

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2009

46

Tarif

Tiket

Terpadu

Tahun

2009

47

Padangbai - Lembar

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

48

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

49

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2009

50

Tarif

Tiket

Terpadu

Tahun

2009

51

Kayangan - Pototano

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

52

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

53

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2009

54

(9)

viii

Palembang - Muntok

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

56

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

57

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2009

58

Tarif

Tiket

Terpadu

Tahun

2009

59

Bajoe – Kolaka

Kapal

Yang

Beroperasi

Tahun

2009

60

Kapasitas

Angkut

Tahun

2005

2009

61

Produksi

Angkutan

Tahun

1997

2009

62

Tarif

Tiket

Terpadu

Tahun

2009

63

Subsidi

Kapal

Perintis

Tahun

2002

2009

64

Kecelakaan Kapal Penyeberangan Tahun 2001 – 2009

65

Angkutan Lebaran Untuk Penumpang Pada 10 Lintas Utama Tahun 2002 – 2009

66

Angkutan Lebaran Untuk Kendaraan Pada 10 Lintas Utama Tahun 2002 – 2009

67

TRANSPORTASI PERKOTAAN

Program Kerja Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan

bstp – 1

Data

Prasarana

Tahun

2009

4

Fasilitas Penunjang dan Jumlah Persimpangan Yang Telah Dilengkapi APILL

7

Data

Kinerja

Lalu

Lintas

Tahun

2009 10

Rekapitulasi Data Jumlah Angkutan Umum Di Wilayah Jabodetabek dan 33 Propinsi di Indonesia

(249

Kabupaten

/

91

Kota)

13

Rekapitulasi Data Jumlah Taksi di 33 Propinsi Indonesia Tahun 2009

32

Kota Penerima Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2008

52

(10)

ix

Kota Konsolidasi Penanganan Masalah Transportasi Perkotaan Tahun 2009

55

Rencana Pengembangan Bus Rapid Transsit (BRT) s/d 2014

56

Realisasi Rencana Pengembangan Bus Rapid Transit (BRT) s/d 2014

57

Bus Bantuan Untuk Angkutan Pelajar, Perintis dan BRT

58

Estimasi

Pertumbuhan

Kendaraan

Bermotor

59

Estimasi Kebutuhan Konsumsi BBM untuk Transportasi Darat

60

Program

Utama

Kebijakan

Lingkungan

61

Estimasi Kebutuhan Bahan Bakar Gas Sub Sektor Transportasi

62

Kebutuhan Pasokan BBG (CNG) untuk Transportasi di Jakarta

63

Peta

Lokasi

SPBG

Jenis

CNG

Di

Jabotabek

64

Lokasi

SPBG

di

Wilayah

Jakarta

65

Estimasi

Kebutuhan

Solar

Sektor

Transportasi

66

Estimasi

Kebutuhan

Premium

Sektor

Transportasi

66

Estimasi

Kebutuhan

Bahan

Bakar

Nabati

(Biofuel)

67

Program Pengembangan Pemanfaatan BBG (CNG) untuk Kendaraan Bermotor Tahun 2007 – 2011

68

Program Utama Kebijakan Transportasi

Ramah

Lingkungan

69

Program Pengembangan Area Traffic Control System (ATCS) Sampai Dengan 2009 dan Rencana

Pengembangan

Yang

Didanai

APBN

dan

APBD

70

Realisasi Program Pengembangan Area Traffic Control System (ATCS) Sampai Dengan 2009 dan Rencana

Pengembangan

Yang

Didanai

APBN

dan

APBD

71

KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

Program Kerja Direktorat Keselamatan Transportasi Darat

ktd – 1

Data Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun 2005 - 2009

2

Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Tahun 2003 – 2009

3

Korban Kecelakaan Berdasarkan Usia Tahun 2003 - 2009

4

Kecelakaan Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis Kendaraan Tahun 2004 - 2009

5

(11)

x

Data

Perbaikan

Lokasi

Rawan

Kecelakaan

7

Data Jumlah Peserta Pelatihan Pengemudi Soekarno – Hatta Tahun 2007 – 2009

8

Data Pelatihan Pengemudi AKAP/AKDP Tahun 2007 – 2009

9

Data Peserta Pelatihan Pengemudi B3 Tahun 2007 – 2009

10

Data Peserta Pemilihan Angkutan Umum Teladan Tahun 2008 – 2009

11

Rencana Umum Direktorat Keselamatan Transportasi Darat Tahun 2008 – 2012

12

KINERJA BUMN

Kinerja BUMN di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

bumn – 1

Perum DAMRI

1

PT. ASDP

5

Perum PPD

8

(12)

(13)

umum - 1

PERIODE

KETETAPAN

PERUBAHAN

KETERANGAN

1945 - 1949 Kementrian Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja Djawatan Angkutan Darat Bermotor (DADB)

1949 Kementrian Perhubungan

Djawatan Angkutan Darat dan Sungai (DADS)

1953 Angkutan Sungai diserahkan kepada Djawatan

Pelayaran

1958 PP. No. 16 Djawatan Lalu Lintas Jalan (DLLD)

Sebagian urusan pemerintah dibidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya diserahkan kepada Daerah TK I

1964 Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Djalan Dibentuk Dinas Lalu Lintas Jalan di 10 Propinsi

Raya (Dit. LLADR)

1968 No. 7/U/Kep./66, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal

Kabinet Ampera

- Direktorat DLLADR

- Direktorat Perawatan & Pemeliharaan Kendaraan Bermotor

1968 Penambahan Direktorat

- Sekretariat Direktorat Jenderal - Direktorat DLLADR

- Lembaga Pendidikan Perhubungan Darat

1970 Penambahan Direktorat Pelayanan Sungai,

Danau dan Ferry

(14)

umum - 2

1973 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal - Direktorat DLLADR

- Direktorat LLASDF

- Lembaga Pendidikan Perhubungan Darat - Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Sarana Perhubungan Darat

1974 Keppres 44 dan 45 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal - Direktorat DLLAJR

- Direktorat LLASDF

- Pusat Pendidikan dan Latihan Perhubungan - Pusat Penelitian dan Pengembangan Sarana

Perhubungan Darat

- Instansi Vertikal yaitu Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

1980 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Penambahan Direktorat Lalu Lintas dan

Angkutan Kota (Dit. LLAK)

1988 KM. 64

Kanwil Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dilebur menjadi satu dalam Kantor Wilayah Depertemen Perhubungan

1989 KM. 23 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal - Direktorat Lalu Lintas dan Angkuta - Direktorat Bina Sistem dan Prasarana

-PERIODE

KETETAPAN

PERUBAHAN

KETERANGAN

(15)

umum - 3

2005

1996 KM. 58 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal

- Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan - Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan

- Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Rel - Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan

Angkutan Kota

2001 KM. 24 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal

- Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan - Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai

Danau dan Penyeberangan - Direktorat Perkeretaapian

- Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan

KM. 43 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

- Sekretariat Direktorat Jenderal

- Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

-Danau dan Penyeberangan

-Direktorat Keselamatan Transportasi Darat

-Direktorat Bina Sistem Transportasi Perkotaan Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Sungai

(16)

umum - 4

olT erwuj udnya L ayanan T ransportasi D arat yang S elamat, A mant, M udah D ij angkau,

Berdaya S aing, M emberikan Nilai T ambah dan T erintegrasi

`

`

`

`

`

`

`

`

M

M

E

E

N

N

C

C

I

I

P

P

T

T

A

A

K

K

A

A

N

N

S

S

I

I

S

S

T

T

E

E

M

M

P

P

E

E

L

L

A

A

Y

Y

A

A

N

N

A

A

N

N

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

Y

Y

A

A

N

N

G

G

S

S

E

E

L

L

A

A

M

M

A

A

T

T

,

,

A

A

M

M

A

A

N

N

,

,

D

D

A

A

N

N

M

M

A

A

M

M

P

P

U

U

M

M

E

E

N

N

J

J

A

A

N

N

G

G

K

K

A

A

U

U

M

M

A

A

S

S

Y

Y

A

A

R

R

A

A

K

K

A

A

T

T

D

D

A

A

N

N

W

W

I

I

L

L

A

A

Y

Y

A

A

H

H

I

I

N

N

D

D

O

O

N

N

E

E

S

S

I

I

A

A

MENJADI ORGANISASI PEMERINTAH

YG PRO FESIONAL, YG DPT

MEMFASILITASI & MEN DUKUNG

MOBILITAS MASYARAKAT, MELALUI

SUATU LAYANAN TRANSPORTASI

DARAT YG MENJUNJUNG TINGGI

NILAI KEMANUSIAAN DAN

BERKEADILAN, YG SELAMAT, AMAN,

MUDAH DI JANGKAU, BERKUALITAS,

BERDAYA SAING TINGGI,

MEMBERIKAN NILAI TAMBAH DAN

TERINTEGRASI DG MODA

TRANSPORTASI LAINNYA DAN

DAPAT DIPERTANGGUNG

JAWABKAN

M

I

S

I

V

V

I

I

S

S

I

I

M

M

E

E

N

N

C

C

I

I

P

P

T

T

A

A

K

K

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

M

M

E

E

N

N

G

G

O

O

R

R

G

G

A

A

N

N

I

I

S

S

A

A

S

S

I

I

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

J

J

A

A

L

L

A

A

N

N

,

,

S

S

U

U

N

N

G

G

A

A

I

I

,

,

D

D

A

A

N

N

A

A

U

U

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

Y

Y

E

E

B

B

E

E

R

R

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

S

S

E

E

R

R

T

T

A

A

P

P

E

E

R

R

K

K

O

O

T

T

A

A

A

A

N

N

Y

Y

A

A

N

N

G

G

B

B

E

E

R

R

K

K

U

U

A

A

L

L

I

I

T

T

A

A

S

S

,

,

B

B

E

E

R

R

D

D

A

A

Y

Y

A

A

S

S

A

A

I

I

N

N

G

G

D

D

A

A

N

N

B

B

E

E

R

R

K

K

E

E

L

L

A

A

N

N

J

J

U

U

T

T

A

A

N

N

.

.

M

M

E

E

N

N

D

D

O

O

R

R

O

O

N

N

G

G

I

I

N

N

D

D

U

U

S

S

T

T

R

R

I

I

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

Y

Y

A

A

N

N

G

G

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

A

A

R

R

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

A

A

K

K

U

U

N

N

T

T

A

A

B

B

E

E

L

L

M

M

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

U

U

N

N

P

P

R

R

A

A

S

S

A

A

R

R

A

A

N

N

A

A

D

D

A

A

N

N

S

S

A

A

R

R

A

A

N

N

A

A

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

Y

Y

A

A

N

N

G

G

T

(17)

umum - 5

1. Peningkatan keselamatan dan keamanan pelayanan transportasi darat;

2. Pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana transportasi darat yang

menjangkau masyarakat dan wilayah Indonesia;

3. Peningkatan kualitas operator/ penyedia jasa di transportasi darat yang

memiliki kualitas prima di dalam manajemen produksi;

4. Peningkatan daya saing pelayanan transportasi darat shingga

mampu berkompetisi dengan moda lainnya dan memberikan nilai tambah;

5. Pertumbuhan pembangunan transportasi darat yang merata dan berkelanjutan

6. Peningkatan perkembangan industri transportasi darat yang transparan dan

Akuntabel;

7. Penciptaan pembangunan transportasi darat yang terintegrasi dengan

moda lainnya.

(18)

umum - 6

M

M

E

E

R

R

U

U

M

M

U

U

S

S

K

K

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

M

M

E

E

L

L

A

A

K

K

S

S

A

A

N

N

A

A

K

K

A

A

N

N

K

K

E

E

B

B

I

I

J

J

A

A

K

K

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

S

S

T

T

A

A

N

N

D

D

A

A

R

R

I

I

S

S

A

A

S

S

I

I

T

T

E

E

K

K

N

N

I

I

S

S

D

D

I

I

B

B

I

I

D

D

A

A

N

N

G

G

P

P

E

E

R

R

H

H

U

U

B

B

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

M

M

E

E

N

N

Y

Y

I

I

A

A

P

P

K

K

A

A

N

N

P

P

E

E

R

R

U

U

M

M

U

U

S

S

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

L

L

A

A

K

K

S

S

A

A

N

N

A

A

A

A

N

N

K

K

E

E

B

B

I

I

J

J

A

A

K

K

A

A

N

N

D

D

I

I

B

B

I

I

D

D

A

A

N

N

G

G

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

J

J

A

A

L

L

A

A

N

N

,

,

S

S

D

D

P

P

,

,

P

P

E

E

R

R

K

K

O

O

T

T

A

A

A

A

N

N

,

,

D

D

A

A

N

N

K

K

E

E

S

S

E

E

L

L

A

A

M

M

A

A

T

T

A

A

N

N

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

;

;

P

P

E

E

N

N

Y

Y

U

U

S

S

U

U

N

N

A

A

N

N

S

S

T

T

A

A

N

N

D

D

A

A

R

R

,

,

N

N

O

O

R

R

M

M

A

A

,

,

P

P

E

E

D

D

O

O

M

M

A

A

N

N

,

,

K

K

R

R

I

I

T

T

E

E

R

R

I

I

A

A

,

,

D

D

A

A

N

N

P

P

R

R

O

O

S

S

E

E

D

D

U

U

R

R

D

D

I

I

B

B

I

I

D

D

A

A

N

N

G

G

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

J

J

A

A

L

L

A

A

N

N

,

,

S

S

D

D

P

P

,

,

P

P

E

E

R

R

K

K

O

O

T

T

A

A

A

A

N

N

,

,

D

D

A

A

N

N

K

K

E

E

S

S

E

E

L

L

A

A

M

M

A

A

T

T

A

A

N

N

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

;

;

P

P

E

E

M

M

B

B

E

E

R

R

I

I

A

A

N

N

B

B

I

I

M

M

B

B

I

I

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

E

E

K

K

N

N

I

I

S

S

D

D

A

A

N

N

E

E

V

V

A

A

L

L

U

U

A

A

S

S

I

I

;

;

P

P

E

E

L

L

A

A

K

K

S

S

A

A

N

N

A

A

A

A

N

N

A

A

D

D

M

M

I

I

N

N

I

I

S

S

T

T

R

R

A

A

S

S

I

I

D

D

I

I

L

L

I

I

N

N

G

G

K

K

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

D

D

I

I

T

T

J

J

E

E

N

N

P

P

E

E

R

R

H

H

U

U

B

B

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

T U GAS

POK OK

FU N GSI

(19)

umum - 7

S

S

E

E

L

L

A

A

M

M

A

A

T

T

,

,

A

A

M

M

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

M

M

E

E

N

N

J

J

A

A

N

N

G

G

K

K

A

A

U

U

P

P

E

E

N

N

D

D

U

U

D

D

U

U

K

K

D

D

A

A

N

N

W

W

I

I

L

L

A

A

Y

Y

A

A

H

H

I

I

N

N

D

D

O

O

N

N

E

E

S

S

I

I

A

A

1

1

B

B

E

E

R

R

K

K

U

U

A

A

L

L

I

I

T

T

A

A

S

S

,

,

B

B

E

E

R

R

D

D

A

A

Y

Y

A

A

S

S

A

A

I

I

N

N

G

G

,

,

M

M

E

E

M

M

B

B

E

E

R

R

I

I

K

K

A

A

N

N

N

N

I

I

L

L

A

A

I

I

T

T

A

A

M

M

B

B

A

A

H

H

D

D

A

A

N

N

B

B

E

E

R

R

K

K

E

E

L

L

A

A

N

N

J

J

U

U

T

T

A

A

N

N

2

2

U

U

S

S

A

A

H

H

A

A

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

G

G

U

U

S

S

A

A

H

H

A

A

A

A

N

N

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

Y

Y

A

A

N

N

G

G

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

A

A

R

R

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

A

A

K

K

U

U

N

N

T

T

A

A

B

B

E

E

L

L

3

3

T

T

E

E

R

R

I

I

N

N

T

T

E

E

G

G

R

R

A

A

S

S

I

I

D

D

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

M

M

O

O

D

D

A

A

L

L

A

A

I

I

N

N

4

4

(20)

umum - 8

1. Meningkatkan kondisi pelayanan prasarana jalan melalui penanganan muatan lebih

secara komprehensif dan melibatkan berbagai instansi terkait;

2. Meningkatkan keselamatan lalu-lintas jalan secara komprehensif dan terpadu;

3. Meningkatkan kelancaran pelayanan angkutan jalan secara terpadu;

4. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan kepada masyarakat melalui penyediaan

pelayanan angkutan perintis;

5. Meningkatkan Kinerja peraturan dan kelembagaan melalui , penataan sistem

transportasi jalan, menyukseskan peraturan pelaksanaan dari Undang – undang

No.22 tahun 2009 tentang LLAJ, Peningkatan pembinaan teknis transportasi di

daerah, meningkatkan peran serta, investasi swasta dan masyarakat dalam

penyelenggaraan transportasi jalan

6. Meningkatkan kompetensi dan Profesionalisme Sumber Daya Manusia dalam

penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan;

(21)

umum - 9

1. Memperbaiki keselamatan dan kualitas pelayanan prasarana dan sarana serta

pengelolaan angkutan ASDP;

2. Meningkatkan kelancaran dan kapasitas pelayanan lintas yang telah jenuh dan

memperbaiki tatanan pelayanan antar moda dan kesinambungan transportasi darat

yang terputus di dalam pulau dan antar pulau;

3. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan ASDP;

(22)

umum - 10

1. Terciptanya sistem transportasi perkotaan yang terintegrasi dengan tata ruang;

2. Peningkatan peran angkutan umum perkotaan;

3. Peningkatan kelancaran dan kenyamanan lalu lintas perkotaan;

(23)

umum - 11

1. Penyusunan peraturan pelaksanaan Undang – undang No.22/2009 tentang Lalu lintas

dan Angkutan Jalan;

2. Pembentukan Dewan Keselamatan Transporasi Jalan (DKTJ) pusat dan daerah;

3. Revisi dan penetapan Cetak Biru Keselamatan Jalan;

4. Penggalian sumber-sumber pendanaan untuk mendukung keselamatan transportasi

darat;

5. Pembangunan Sistem Informasi Keselamatan (SIK);

6. Promosi dan Kemitraan (pendidikan dan pelatihan, penghargaan dan sanksi)

terhadap penyelenggaraan keselamatan transportasi darat.

(24)

umum - 12

Meningkatnya kondisi prasarana LLAJ terutama menurunnya jumlah pelanggaran lalu

lintas dan muatan lebih di jalan;

Peningkatan kelaikan dan jumlah sarana LLAJ;

Meningkatnya jumlah prasarana dan sarana keselamatan LLAJ;

Menurunnya tingkat kecelakaan dan fatalitas kecelakaan lalu lintas di jalan;

Meningkatnya keterpaduan antar moda dan efisiensi dalam mendukung mobilitas

manusia, barang dan jasa;

Meningkatnya keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas di

perkotaan dan pedesaan serta dukungan pelayanan transportasi jalan perintis;

Meningkatnya keefektifan regulasi dan kelembagaan transportasi jalan;

Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik & penanganan

dampak polusi udara serta pengembangan teknologi sarana transportasi yang ramah

lingkungan terutama wilayah perkotaan;

Meningkatnya jumlah SDM yang kompeten dan profesional dalam perencanaan,

pembinaan & penyelenggaraan LLAJ;

Terwujudnya penyelenggaraan angkutan perkotaan yang efisien & berbasis

masyarakat.

BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN :

SASARAN PEMBANGUNAN

(25)

umum - 13

BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN :

Meningkatnya jumlah prasarana dermaga untuk meningkatkan jumlah lintas

penyeberangan baru yang siap operasi dan meningkatkan kapasitas lintas

penyeberangan yang padat

Meningkatkan kelaikan dan jumlah sarana pelayanan SDP

Meningkatnya keselamatan dan keamanan pelayanan ASDP

Meningkatnya kelancaran dan jumlah penumpang, kendaraan yang diangkut, terutama

meningkatnya kelancaran perpindahan antar moda di dermaga penyeberangan, serta

meningkatkan pelayanan angkutan perintis.

Meningkatnya peran serta swasta dan pemerintah daerah dalam pembangunan dan

pengelolaan ASDP, serta meningkatnya kinerja BUMN di bidang ASDP.

Meningkatnya jumlah SDM yang kompeten dan profesional dalam perencanaan,

(26)

umum - 14

BIDANG TRANSPORTASI PERKOTAAN :

Mewujudkan tata cara dan konsep pembinaan transportasi perkotaan agar dapat

dipahami seluruh pengguna jasa transportasi

Meningkatkan partisipasi dan peran serta institusi terkait dalam penyelenggaraan transportasi

perkotaan.

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan perkotaan.

Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan transportasi perkotaan berbasis

angkutan massal.

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam peningkatan tertib lalu lintas.

Meningkatnya tertib lalu lintas dan keselamatan angkutan perkotaan.

Meningkatnya inovasi pengembangan dan teknologi transportasi perkotaan yang ramah

(27)

umum - 15

BIDANG KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT :

Terwujudnya prioritas kebijakan keselamatan jalan.

Terwujudnya keselamatan bagi pengguna jalan dan pengguna ASDP.

Terwujudnya penyediaan fasilitas jalan yang aman guna mengurangi tingkat fatalitas

kecelakaan.

Terwujudnya penyediaan kendaraan yang lebih aman.

Meningkatkan pelaksanaan sistem keselamatan dan manajemen keselamatan termasuk

pelaksanaan mekanisme pengawasan.

Meningkatkan kerjasama dan kemitraan guna mengurangi tingkat kecelakaan

(28)

umum - 16

STRUKTUR ORGANSIASI

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

( KM. 43 TAHUN 2005)

S

SEEKKRREETTAARRIIAATT

D

DIIRREEKKTTOORRAATTJJEENNDDEERRAALL

D

D

I

I

R

R

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

A

A

T

T

J

J

E

E

N

N

D

D

E

E

R

R

A

A

L

L

P

P

E

E

R

R

H

H

U

U

B

B

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

D

DIIRREEKKTTOORRAATT

L

LAALLUULLIINNTTAASSDDAANN A

ANNGGKKUUTTAANNJJAALLAANN

D

DIIRREEKKTTOORRAATT K

KEESSEELLAAMMAATTAANN

T

TRRAANNSSPPOORRTTAASSIIDDAARRAATT D

DIIRREEKKTTOORRAATT B

BIINNAASSIISSTTEEMMTTRRAANNSSPPOORR T

TAASSIIPPEERRKKOOTTAAAANN D

DIIRREEKKTTOORRAATT L

LAALLUULLIINNTTAASSDDAANN A

ANNGGKKUUTTAANNSSUUNNGGAAII,,DDAANNAAUU

D

(29)

umum - 17 S

SUUBBBBAAGGIIAANN R

REENNCCAANNAA&& P

PRROOGGRRAAMM

S

SUUBBBBAAGGIIAANN

P

PEERRAATTUURRAANN

P

PEERRUUNNDDAANNGG-

-U

UNNDDAANNGGAANN

S

SUUBBBBAAGGIIAANN

P

PEELLAAKKSSAANNAAAANN A

ANNGGGGAARRAANN

S

SUUBBBBAAGGIIAANN P

PEEMMAANNTTAAUUAANN&&

E

EVVAALLUUAASSII

S

SUUBBBBAAGGIIAANN

J

JAARRIINNGGAANN

D

DOOKKUUMMEENNTTAASSIIDDAANN

B

BAANNTTUUAANNHHUUKKUUMM S

SUUBBBBAAGGIIAANN

P

PEERRBBEENNDDAAHHAARRAAAANN

D

DAANNBBMMKKNN

S

SUUBBBBAAGGIIAANNSSIISSTTEEMM

I

INNFFOORRMMAASSII&&

P

PEELLAAPPOORRAANN

S

SUUBBBBAAGGIIAANN

H

HUUMMAASSDDAANNKKSSLLNN S

SUUBBBBAAGGIIAANN

V

VEERRIIFFIIKKAASSII

A

ANNGGGGAARRAANN

B

BAAGGIIAANN P

PEERREENNCCAANNAAAANN

B

BAAGGIIAANN

H

HUUKKUUMM

B

BAAGGIIAANN K

KEEUUAANNGGAANN

STRUKTUR ORGANSIASI

SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

S

S

E

E

K

K

R

R

E

E

T

T

A

A

R

R

I

I

A

A

T

T

D

D

I

I

R

R

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

A

A

T

T

J

J

E

E

N

N

D

D

E

E

R

R

A

A

L

L

P

P

E

E

R

R

H

H

U

U

B

B

U

U

N

N

G

G

A

A

N

N

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

S

SUUBBBBAAGGIIAANN K

KEEPPEEGGAAWWAAIIAANNDDAANN

O

ORRGGAANNIISSAASSII

S

SUUBBBBAAGGIIAANN T

TAATTAAUUSSAAHHAA

S

SUUBBBBAAGGIIAANN R

RUUMMAAHHTTAANNGGGGAA

B

BAAGGIIAANN K

KEEPPEEGGAAWWAAIIAANNDDAANN U

UMMUUMM

K

KEELLOOMMPPOOKKJJAABBAATTAANN

F

(30)

umum - 18 S

SEEKKSSII

P

PEENNGGUUJJIIAANNKKEENNDD..

B

BEERRMMOOTTOORR

S

SEEKKSSII

M

MAANNAAJJEEMMEENN&&

R

REEKKAAYYAASSAALLAALLIINN

S

SEEKKSSII

T

TEEKKNNOOLLOOGGII

R

RAANNMMOORR

S

SEEKKSSII

P

PEERRLLEENNGGKKAAPPAANN J

JAALLAANN

S

SUUBBBBAAGGIIAANN

T

TAATTAAUUSSAAHHAA

S

SEEKKSSII A

ANNGGKKUUTTAANN

P

PEENNUUMMPPAANNGG

S

SEEKKSSII A

ANNGGKKUUTTAANN

B

BAARRAANNGG

S

SEEKKSSII

M

MOONNIITTOORRIINNGG

O

OPPEERRAASSIIOONNAALL

S

SEEKKSSII

B

BIIMMBBIINNGGAANNTTEEKKNNIISS

P

PPPNNSS

S

SEEKKSSII

J

JAARR..PPRRAASS..DDAANN

P

PEELLAAYYAANNAANN

S

SEEKKSSII

P

PEENNGGEEMMBB..

T

TRRAANNSSPP..JJAALLAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT J

JAARRIINNGGAANN TTRRAANNSS-

-P

POORRTTAASSIIJJAALLAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT S

SAARRAANNAAAANNGGKKUUTTAANN

J

JAALLAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT L

LAALLUULLIINNTTAASS

J

JAALLAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT

A

ANNGGKKUUTTAANNJJAALLAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT P

PEENNGGEENNDDAALLIIAANN O

OPPEERRAASSIIOONNAALL

STRUKTUR ORGANSIASI

DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

D

D

I

I

R

R

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

A

A

T

T

L

(31)

umum - 19

D

D

I

I

R

R

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

A

A

T

T

L

L

A

A

L

L

U

U

L

L

I

I

N

N

T

T

A

A

S

S

&

&

A

A

N

N

G

G

K

K

U

U

T

T

A

A

N

N

S

S

U

U

N

N

G

G

A

A

I

I

,

,

D

D

A

A

N

N

A

A

U

U

&

&

P

P

E

E

N

N

Y

Y

E

E

B

B

E

E

R

R

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT J

JAARRIINNGGAANN

T

TRRAANNSSPPOORRTTAASSIISSDDPP

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT

S

SAARRAANNAA AANNGGKKUUTTAANN S

SDDPP

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT

P

PEELLAABBUUHHAANNSSDDPP

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT L

LAALLUULLIINNTTAASS SSDDPP

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT A

ANNGGKKUUTTAANNSSDDPP

S

SEEKKSSII

A

ANNAALLIISSAA&&EEVVAA-

-L

LUUAASSIIJJAARRIINNGGAANN

S

SEEKKSSII R

RAANNCCAANNGGBBAANNGGUUNN

S

SAARRAANNAA

S

SEEKKSSII

R

RAANNCCAANNGGBBAANNGGUUNN

P

PEELLAABBUUHHAANN

S

SEEKKSSII

M

MAANNAAJJEEMMEENNLLAALLUU

L

LIINNTTAASS

S

SEEKKSSII

B

BIIMMBBIINNGGAANNUUSSAAHHAA

A

ANNGGKKUUTTAANN..

S

SEEKKSSII

P

PEENNGGEEMMBBAANNGG..

J

JAARRIINNGGAANN

S

SEEKKSSII B

BIIMMBBIINNGGAANN..PPEERRAA- -W

WAATTAANNSSAARRAANNAA

S

SEEKKSSII

B

BIIMMBBIINNGGAANNPPEENNGGEE-

-L

LOOLLAAAANNPPEELLAABBUUHHAANN

S

SEEKKSSII

A

ALLUURRDDAANN

P

PEERRAAMMBBUUAANN

S

SEEKKSSII

T

TAARRIIFFDDAANN

K

KEEPPEERRIINNTTIISSAANN S

SUUBBBBAAGGIIAANN

T

TAATTAAUUSSAAHHAA

(32)

umum - 20

STRUKTUR ORGANSIASI

DIREKTORAT BINA SISTEM TRANSPORTASI PERKOTAAN

D

D

I

I

R

R

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

A

A

T

T

B

B

I

I

N

N

A

A

S

S

I

I

S

S

T

T

E

E

M

M

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

P

P

E

E

R

R

K

K

O

O

T

T

A

A

A

A

N

N

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT

J

JAARRIINNGGAANN

T

TRRAANNSSPPOORRTTAASSIIKKOOTTAA

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT

L

LAALLUULLIINNTTAASS P

PEERRKKOOTTAAAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT

A

ANNGGKKUUTTAANN P

PEERRKKOOTTAAAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT P

PEEMMAADDUUAANNMMOODDAA

T

TRRAANNSSPPOORRTTAASSII

P

PEERRKKOOTTAAAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT D

DAAMMPPAAKKTTRRAANNSS-

-P

POORRTTAASSIIPPEERRKKOOTTAAAANN

S

SEEKKSSII J

JAARRIINNGGAANNTTRRAANNSS- -P

POORRTTAASSIIWWIILLAAYYAAHHII

S

SEEKKSSII

L

LAALLUULLIINNTTAASSKKOOTTAA W

WIILLAAYYAAHHII

S

SEEKKSSII

A

ANNGGKKUUTTAANNKKOOTTAA

W

WIILLAAYYAAHHII

S

SEEKKSSII

P

PEEMMAADDUUAANN..TTRRAANNSS-

-P

POORRTTAASSIIPPEERRKKOO T

TAAAANNWWIILLAAYYAAHHII

S

SEEKKSSII D

DAAMMPPAAKKTTRRAANNSS-

-P

POORRTTAASSIIPPEERRKKOO-

-T

TAAAANNWWIILLAAYYAAHHII

S

SEEKKSSII J

JAARRIINNGGAANNTTRRAANNSS- -P

POORRTTAASSIIWWIILLAAYYAAHHIIII

S

SEEKKSSII

L

LAALLUULLIINNTTAASSKKOOTTAA W

WIILLAAYYAAHH IIII

S

SEEKKSSII

A

ANNGGKKUUTTAANNKKOOTTAA

W

WIILLAAYYAAHHIIII

S

SEEKKSSII

P

PEEMMAADDUUAANN..TTRRAANNSS-

-P

POORRTTAASSIIPPEERRKKOO T

TAAAANNWWIILLAAYYAAHHIIII

S

SEEKKSSII

D

DAAMMPPAAKKTTRRAANNSS-

-P

POORRTTAASSIIPPEERRKKOO-

-T

TAAAANNWWIILLAAYYAAHHIIII S

SUUBBBBAAGGIIAANN

T

(33)

umum - 21

STRUKTUR ORGANSIASI

DIREKTORAT KESELAMATAN TRANSPORTASI DARAT

D

D

I

I

R

R

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

A

A

T

T

K

K

E

E

S

S

E

E

L

L

A

A

M

M

A

A

T

T

A

A

N

N

T

T

R

R

A

A

N

N

S

S

P

P

O

O

R

R

T

T

A

A

S

S

I

I

D

D

A

A

R

R

A

A

T

T

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT M

MAANNAAJJEEMMEENN K

KEESSEELLAAMMAATTAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT A

AKKRREEDDIITTAASSIIDDAANN S

SEERRTTIIFFIIKKAASSII

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT A

AUUDDIITT K

KEESSEELLAAMMAATTAANN

S SEEKKSSII A

ADDVVOOKKAASSIIDDAANN D

DEESSEEMMIINNAASSII

S SEEKKSSII A

AUUDDIITTFFAAKKTTOORR K

KEESSEELLAAMMAATTAANN

S SEEKKSSII P

PEENNGGEEMMBBAANNGGAANN K

KEESSEELLAAMMAATTAANN

S SEEKKSSII K KEEMMIITTRRAAAANN

S SEEKKSSII S SEERRTTIIFFIIKKAASSII P PEENNGGEEMMUUDDII

S SEEKKSSII I

INNVVEESSTTIIGGAASSII K

KEECCEELLAAKKAAAANN

S

SUUBBBBAAGGIIAANN

T

TAATTAAUUSSAAHHAA

S SEEKKSSII A

ANNAALLIISSIISSDDAATTAA K

KEECCEELLAAKKAAAANN

S

SUUBBDDIIRREEKKTTOORRAATT P

PRROOMMOOSSIIDDAANN K

KEEMMIITTRRAAAANN

S SEEKKSSII S

STTAANNDDAARRIISSAASSIIDDAANN A

(34)

umum - 22

UNDANG-UNDANG

BIDANG LLAJ

NOMOR KEPUTUSAN TENTANG BIDANG

1 2 3

TAHUN 2009

Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Organisasi

PERATURAN

PEMERINTAH

Bidang LLAJ

NOMOR KEPUTUSAN TENTANG BIDANG

1 2 3

TAHUN 2000

PP. Nomor : 5 Tahun 2000 Jalan Tol Lalu lintas –

Keselamatan

KEPUTUSAN MENTERI

Bidang

LLAJ

NOMOR KEPUTUSAN TENTANG BIDANG

1 2 3

TAHUN 2000

Keputusan Menteri Nomor 1 Tahun 2000 Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sumatera Lalu lintas

Keputusan Menteri Nomor 32 Tahun 2000 Petunjuk Pelaksanaan Tarif Jasa Pengujian Tipe Kendaraan

Bermotor Keselamatan

Keputusan Menteri Nomor 72 Tahun 2000 Buku Jalan Untuk Pulau Jawa Lalu lintas

TAHUN 2001

Keputusan Menteri Nomor 13 Tahun 2001 Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sulawesi Lalu lintas

TAHUN 2002

Keputusan Menteri Nomor 37 Tahun 2002 Persyaratan Teknis Sabuk Keselamatan Keselamatan

(35)

umum - 23

1 2 3

Keputusan Menteri Nomor 59 Tahun 2002 Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor

Keselamatan – Organisasi

Keputusan Menteri Nomor 85 Tahun 2002 Pemberlakuan Kewajiban Melengkapi dan Menggunakan Sabuk

Keselamatan Keselamatan

Keputusan Menteri Nomor 89 Tahun 2002

Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonomi

Angkutan

TAHUN 2003

Keputusan Menteri Nomor 1 Tahun 2003 Penetapan Kelas Jalan Pulau Kalimantan Lalu lintas Keputusan Menteri Nomor 35 Tahun 2003 Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan Dg Kendaraan Umum Angkutan

TAHUN 2004

Keputusan Menteri Nomor 6 Tahun 2004 Pedoman Pakaian Seragam Pegawai Negeri Sipil Untuk Petugas

Operasional di Bidang Perhubungan Darat Organisasi

Keputusan Menteri Nomor 9 Tahun 2004 Pengujian Tipe Kendaraan Bermotor Keselamatan

Keputusan Menteri Nomor 63 Tahun 2004 Rambu-rambu Lalu Lintas di Jalan Angk-Lalin

Keputusan Menteri Nomor 83 Tahun 2004 Biaya Pembuatan Surat Izin Mengemudi Internasional Angkutan – Organisasi

TAHUN 2005

Keputusan Menteri Nomor 19 Tahun 2005

Mekanisme Pemberian Rekomendasi Untuk Mendapatkan Fasilitas Pembebasan dan/atau Keringanan Bea Masuk Atas Impor Beberapa Jenis Suku Cadang, Chassis Engine Bus Untuk Angkutan Umum, Completely Knock Engine Bus Untuk Angkutan Umum, Completely Knock Down (CKD) Untuk Angkutan Komersial dan Bus Dalam Bentuk Completely Built Up (CBU) Untuk Angkutan Umum

Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 51 Tahun 2005 Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar kota

Antar Propinsi Kelas Ekonomi Dijalan Dengan Mobil Bus Umum Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 59 Tahun 2005 Tarif Dasar Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar kota Antar Propinsi Kelas Ekonomi dijalan dengan Mobil Bus Umum Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 230 Tahun 2005 Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran

Terpadu Tahun 2005 (1426); Organisasi

TAHUN 2006

(36)

umum - 24

1 2 3

Keputusan Menteri Nomor 14 Tahun 2006 Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Lalu lintas

Keputusan Menteri Nomor 52 Tahun 2006

Mekanisme Penetapan Tarif dan Formula Perhitungan Biaya Pokok Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas Ekonomi

Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 53 Tahun 2006 Tarif Dasar Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar

kota Antar Propinsi Kelas Ekonomi dijalan dengan Mobil Bus Umum. Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 60 Tahun 2006

Perubahan Atas Keputusan Menteri Nomor KM 61 Tahun 1993 tentang Rambu-rambu lalu Lintas Jalan Sebagaimana Telah Diubah Dengan KM Nomor 63 Tahun 2004

Lalu lintas – Keselamatan

TAHUN 2007

Keputusan Menteri Nomor 14 Tahun 2007 Kendaraan Pengangkut Peti Kemas di Jalan Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 51 Tahun 2007 Pedoman Penyelenggaraan Percontohan Transportasi Jalan Lalu Lintas – Keselamatan

Keputusan Menteri Nomor 344 Tahun 2007 Penetapan Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah Sebagai Kota

Percontahan Keselamatan Transportasi Jalan Lalu Lintas

Keputusan Menteri Nomor 60. Tahun 2007 Pemberian Subsidi Angkutan Penumpang Umum di jalan Angkutan

TAHUN 2008

Keputusan Menteri Nomor 4 Tahun 2008 Tata Kerja Tim Penilai dan Tata Cara Penilaian Angka Kredit bagi

Pejabat Fungsional Penguji Kendaraan Bermotor. Organisasi

Keputusan Menteri Nomor 20 tahun 2008

Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.1 Tahun 2008

Organisasi

Keputusan Menteri Nomor 288 tahun 2008 Tarif Dasar Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Antar Propinsi Kelas Ekonomi di Jalan Dengan Bus Umum. Angkutan

TAHUN 2009

Keputusan Menteri Nomor 1 Tahun 2009

Tentang Tarif Dasar Batas Atas Dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar kota Antar Propinsi Kelas Ekonomi Di Jalan Dengan Mobil Bus Umum.

Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 2 Tahun 2009 Tarif Lintas Penyeberangan Lintas antar Propinsi Angkutan

Keputusan Menteri Nomor 40 tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksana Taris Jasa Pengujian

(37)

umum - 25

1 2 3

Keputusan Menteri Nomor 53 tahun 2009

Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 57. Tahun 2002 Tentang Pakaian Dinas Harian Pegawai Negeri Sipil Bidang Administratif di Lingkungan Departemen Perhubungan.

Organisasi

Keputusan Menteri Nomor 74 tahun 2009 Tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum di

Lingkungan Departemen Perhubungan Dephub

Keputusan Menteri Nomor 111 tahun 2009

Tentang Penetapan Kota Pekanbaru Propinsi Riau Sebagai Kota Percontohan Di Bidang Transportasi Perkotaan

Lalu Lintas

PERATURAN DIRJEN

BIDANG LLAJ

NOMOR KEPUTUSAN TENTANG BIDANG

1 2 3

Tahun 2000

KD Nomor : SK.009/SK/7/2000 Ketentuan dan Tata Cara Sertifikasi Bengkel Umum Kendaraan

Bermotor Keselamatan

KD Nomor : SK.04/SK/DJ.ILMEA/V/2000 Persyaratan dan Penilaian Bengkel Umum Kendaraan Bermotor Keselamatan

KD Nomor : SK.72/AJ.109/DRJD/2000 Penambahan Lokasi Pengoperasian Kembali Unit Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor

Angkutan - Lalu lintas

KD. Nomor : SK.76/AJ.102/DRJD/2000 Penetapan Simpul Jaringan Transportasi Jalan Untuk Terminal

Penumpang Tipe A di seluruh Indonesia Lalu lintas

KD. Nomor : SK.696/AJ.306/DRJD/2000

Penyempurnaan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.306/1/5 tanggal 31 Maret 1992 tentang Petunjuk Pelaksanaan Angkutan Peti Kemas di Jalan

Angkutan - Lalu lintas – Keselamatan

KD. Nomor : SK.977/HK.208/DRJD/2000 Penetapan Rambu Kelas Jalan Pada Jalan Nasional di Propinsi

Jawa Tengah dan Propinsi DI. Yogyakarta Lalu lintas

TAHUN 2001

KD. Nomr : SK. 674/AJ.003/DRJD/2001 Hasil Evaluasi Penetapan Jumlah Bus Pada Trayek AKAP di Seluruh

Indonesia Angkutan

(38)

umum - 26

1 2 3

TAHUN 2002

KD. Nomor : SK.47/HK.402/DRJD/2002 dan

No.48/HK.402/DRJD/2002 Sanksi tahap I Pelanggaran Angkutan Lebaran Angkutan

KD. Nomor : SK. 64/AJ.402/DRJD/2002 Kode Wilayah Uji Berkala Kendaraan Bermotor Keselamatan Lalu lintas -

KD. Nomor : SK.687/AJ.206/DRJD/2002 Pedoman Teknis Penyelenggaran Angkutan Penumpang Umum di

Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap dan teratur Angkutan

KD. Nomor : SK.1184/PR.301/DRJD/2002

Tarif Jarak Batas Atas dan Tarif Batas Bawah Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Kelas Ekonomi Pada Trayek-Trayek antar Kota Propinsi di Seluruh Indonesia

Angkutan

KD. Nomor : SK.1185/PR.301/DRJD/2002 Petunjuk Pelaksanaan Mekanisme Pengawasan Tarif Angkutan

Penumpang AKAP Propinsi dgn Mobil Bus Umum ; Angkutan

KD. Nomor : SK.1186/HK.402/DRJD/2002

Pemberian Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran yang Dilakukan oleh Pengusaha Angkutan Penumpang Umum Dalam Trayek Tetap dan Teratur

Angkutan

KD. Nomor : SK.1187/HK.402/DRJD/2002

Pemberian Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran yang Dilakukan oleh Pengusaha Angkutan Penumpang Umum Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Kelas Ekonomi pada Periode Angkutan Lebaran Tahun 2002 (1423 H)

Angkutan – Keselamatan

KD. Nomor 576/KA.604/DRJD/2002 Petunjuk teknis Penggunaan Bantalan Beton Monoblok dengan proses Protension

TAHUN 2003

KD. Nomor : SK.73/AP 005.601/DRJD/2003 Persyaratan Minimum Angkutan Penyeberanangan Angkutan KD. Nomor : SK.75/AJ.601/DRJD/2003 Penyelenggaraan Pool dan Agen Perusahaan Otobus (PO) Angkutan

KD. Nomor : SK.136/AJ.601 DRJD/2003 Simpul Penetepan Simpul Jeringan Transportasi Jalan terminal Tipe A

di Seluruh Indonesia ; Lalu lintas

KD. Nomor : SK.1011/AJ.402/DRJD/2003 Pedoman Teknis Buku Uji, Tanda Uji Berkala dan Tanda Samping Kendaraan Bermotor Keselamatan Angkutan -

KD. Nomor : SK.1131/AJ.003/DRJD/2003 Petunjuk Teknis Standar Fasilitas Pelayanan Bus Umum Angkutan Antar Kota Keselamatan Angkutan -

KD. Nomor : SK.1763/AJ.501/DRJD/2003 Petunjuk Teknis Tanggap Darurat Kecelakaan Angkutan Penumpang

(39)

umum - 27

1 2 3

KD. Nomor : SK.1857/AJ.201/DRJD/2003 Rencana Operasi Angkutan Lebaran Angkutan -

Lalu Lintas KD. Nomor : SK. 1858/HK.402/DRJD/2003 Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Angkutan Umum Antar

Kota Antar Propinsi (AKAP) Kelas Ekonomi pada Periode Angkutan Lebaran Tahun 2003 (1424 H);

Angkutan – Keselamatan

TAHUN 2004

SE. Dirjen . Nomor: SE.01/AJ.307/DRJD/2004 Pengawasan dan Pengendalian Muatan Lebih Angkutan - Keselamatan

KD. Nomor : SK.81/AJ.108/DRJD/2004

Penyelengaraan Uji Coba Metode Baru Pengelolaan Jembatan Timbang Dalam Rangka Penegakan Hukum Tentang Usuran dan Berat Kendaraan di Prop. Sumbar dan Propinsi NAD

Angkutan – Keselamatan

KD. Nomor : SK.725/AJ.302/DRJD/2004 Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Jalan Angkutan – Keselamatan

KD. Nomor : SK.726/AJ.307/DRJD/2004 Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Alat Berat di Jalan Keselamatan Angkutan –

KD. Nomor : SK.727/AJ.307/DRJD/2004 Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Barang Umum di Jalan Keselamatan Angkutan –

KD. Nomor : SK 852/AJ.302/DRJD/2004 Pemakaian Bahan Bakar Pada Kendaraan Bermotor Keselamatan Angkutan –

KD. Nomor : SK.1201/AJ.205/DRJD/2004 Hasil Evaluasi Penetapan Jumlah Bus Pada Trayek-Trayek Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) di Seluruh Indonesia Angkutan

KD. Nomor : SK.1280/AJ.302/DRJD/2004 Bentuk, Warna dan Ukuran Surat Persetujuan Pengangkutan Alat Berat dan Pengangkutan Bahan Berbahaya dan Beracun

Angkutan - Lalu lintas - Keselamatan

KD. Nomor : SK.1590/PR.301/DRJD/2004

Tarif Jarak Batas Atas dan Tarif Jarak Batas Bawah Angkutan Penumpang Dengan Mobil dan Bus Umum Kelas Ekonomi Pada Trayek-Trayek Antar Propinsi Di Seluruh Indonesia

Angkutan

TAHUN 2005

PD. Nomor : SK 538/AJ.306/DJPD/2005

Perubahan Atas Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor. AJK.306/1/5/Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Angkutan Peti Kemas Di Jalan Jo. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Penyempurnaan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : AJ.306/1/5 Tahun 2005 tentang Petunjuk Pelaksanaan Angkutan Peti Kemas Di Jalan

(40)

umum - 28

1 2 3

PD. Nomor : SK.747/HM.101/DJPD/2005 Uji Coba Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pengujian Berkala Kendaraan Bermotor Di Kota Pontianak

Angkutan - Keselamatan

KD. Nomor : SK.984/AJ.401/DRJD/2005 Pengaturan Lalu Lintas Yang Bersifat Perintah dan/atau Larangan Pada Ruas Jalan Tol Cikampek- Purwakarta-Padalarang (Cipularang) Lalu lintas

PD. Nomor : SK. 1076/KP/DRJD/2005 Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor Angk – Kes.

KD. Nomor : SK.1230/PR.301/DRJD/2005

Tarif Jarak Batas Bawah Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Kelas ekonomi Pada Trayek-Trayek Antar Kota Antar Propinsi di Seluruh Indonesia

Angkutan

PD. Nomor : SK 1320/HK/205/DRJD/2005 Pengaturan Lalu Lintas dan Pengaturan Angkutan Barang Pada Masa

Angkutan Lebaran Tahun 2005/1426 H Angk-Lalin

PD. Nomor: SK. 1378/PR.301/DRJD/2005

Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Dengan Mobil Bus Umum Kelas Ekonomi Pada Trayek-Trayek Antar kota Antar Propinsi di Seluruh Indonesia

Angkutan

PD. Nomor : SK. 1453/HK.402/DRJD/2005

Sanksi Administratif Terhadap Pelanggaran Tarif dan/Penelantaran Pnp Angkutan Umum AKAP Pada Periode Angkutan Lebaran Tahun 2005/1426 H

Angkutan

PD. Nomor : SK. 1011/HK.601/DRJD/2005 Pembentukan Kelompok Kerja Tim Kompetensi Penguji Kendaraan Bermotor Angkutan

PD. Nomor : SK. 13

Gambar

GRAFIK PERKEMBANGAN ANGKUTAN ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI TAHUN 2005 - 2009
GRAFIK PERKEMBANGAN ANGKUTAN PARIWISATA TAHUN 2005 - 2009
GRAFIK PERKEMBANGAN PERSETUJUAN PENGANGKUTAN ALAT BERAT 2005 - 2009
GRAFIK PERKEMBANGAN PERSETUJUAN PENGANGKUTAN B3 TAHUN 2005 - 2009
+7

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini, PT BIK sedang melakukan pengembangan produk baru dengan platform dasar sistem bike-sharing dimana dilakukan pengembangan mekanisme sistem bike-sharing,

Pada Hari ini SELASA tanggal DUA PULUH SEMBILAN bulan JUNI Tahun DUA RIBU SEPULUH, Kami yang bertandatangan dibawah ini Panitia Pengadaan Barang sesuai dengan

Diagram aktivitas pertama dimulai dengan pengguna membuka aplikasi selanjutnya aplikasi akan menampilkan tampilan berupa tampilan utama setelah tampilan utama muncul pengguna

Tujuan strategis Kemendiknas tahun 2010--2014 dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh Bauran Pemasaran yaitu Produk, Harga, Tempat, dan Promosi terhadap volume penjualan sepeda motor pada PT.. Sarana Niaga

Menu pencarian akan mengarahkan user pada submenú yang berisi form untuk memasukan kata dan mencari kata tersebut,menú pengaturan mengarahkan user kepada

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan model pembelajaran langsung yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

(Hakkarainen ym. 2009, 263-264 & 277.) Mitä vanhemmasta jääkiekkojuniorista on kyse, sen tärkeämpää liikkuvuusominaisuuksien harjoittaminen on (Juniorit jäällä 2006,