• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pesan dalam Kegiatan Kampuz Jalanan T1 362009086 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Pesan dalam Kegiatan Kampuz Jalanan T1 362009086 BAB II"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

13 BAB II

KAJIAN TEORITIS 1.1Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, didalam kelompok setiap anggota mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini biasanya mempunyai tujuan dan kesepahaman yang sama untuk menyikapi dan menjalankan tujuan kelompok mereka untuk mengambil suatu keputusan. Dalam komunikasi kelompok, juga melibatkan komunikasi antarpribadi, hal tersebut tidak lepas karena didalam kelompok terjalin hubungan yang dekat dari setiap anggotanya. Hal tersebut juga berlaku dan di jalankan oleh anggota kelompok kampuz jalanan, dimana didalam kelompok kampuz jalanan masing-masing anggotanya sama-sama memiliki kesepahaman akan tujuan dari kampuz jalanan itu sendiri, kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya. DeVito(1997).

(2)

14

a. In Group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut. Sifat in group biasanya didasarkan pada faktor simpati dan kedekatan dengan anggota kelompok.

b. Out Group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in groupnya. Dengan kata lain kelompok yang berada di luar kelompok dirinya. Munculnya perasaan in group dan out group merupakan dasar tumbuhnya sikap etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu paham yang menganggap kebudayaan sendiri lebih baik daripada kebudayaan lain. Baik in group maupun out group dapat ditemui di semua masyarakat walaupun kepentingan-kepentingannya tidak selalu sama.

Dari penjelasan tersebut diatas, kelompok kampuz jalanan lebih kearah komunikasi kelompok out group, akan tetapi sifat yang dibawa dan dibangun oleh kelompok kampuz jalanan adalah asas kepedulian kelompok mereka kepada kelompok lingkungan sosial yang ada diluar kelompok mereka dan bukan karena merasa kelompok kampuz jalanan lebih baik dari kelompok yang ada diluar mereka. 1.2Kegiatan kelompok kampuz jalanan

(3)

15

antara setiap stimulus dan respon yang dipancarkan merupakan hasil tindakan kreatif manusia (Ritzer, 2002:44), hal tersebut yang kemudian dilakukan oleh kelompok Kampuz Jalanan melalui kegiatan yang mereka lakukan.

2.3 Komunikasi

Pengertian komunikasi secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu communication,yang bersumber dari perkataan communis dengan arti sama. Sama

makna atau sama arti. Amir Purba (2006:30).

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan pesan antar manusia dalam bentuk isipikiran, ide, gagasan, pendapat atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyampai pesan. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan dimnamakan sebagai pesan (message),orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator, sedangkan orang yang menerima pernyataan disebut komunikan. Dengan demikian, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan maksud dan tujuan tertentu. (Suryanto:14)

Dalam buku komunikasi dan perilaku manusia (Ruben:2013:21) komunikasi merupakan proses melalui mana individu dalam hubungan kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi ini untuk berhubungan satu sama lain dan dengan lingkungan.

Dalam prosesnya komunikasi di bagi menjadi dua yaitu komunikasi primer dan komunikasi secara sekunder, seperti yang di jelaskan oleh onnong uchjana Effendi dalam buku teori komunikasi dan praktek (2006:11).

 Proses Komunikasi secara primer

(4)

16

dalam proses komunikasi adalah bahasa kial isyarat, gambar, warna dan lainnya yang secara langsung mampu menejemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Proses komunikasi ini berlangsung secara tatap muka sehingga umpan balik yang di berikan komunikan dapat diterima secara langsung oleh komunikator.

 Proses komunikasi secara sekunder.

Proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau media. Media yang sering digunakan dalam komunikasi biasanya seperti surat, surat kabar, teleks, telepon, radio, televise, film dan banyak lagi. Proses komunikasi ini terjadi tidak secara tatap muka sehingga umpan balik dari komunikasi bermedia ini sifatnya tertunda.

 Teori komunikasi schanon weaver.

[image:4.595.95.527.193.620.2]

Komunikasi dalam model Shanon dan Weaver,dijelaskan dengan memandang komunikasi sebagai transmisi pesan.

Gambar 2.1 Bagan Model Komunikasi Schanon Weaver

Dalam model shanon dan Weaver, sumber dipandang sebagai pembuat keputusan (decision maker), yaitu sumber yang memutuskanpesan yang akan dikirim. Pesan ini diubah oleh transmitter menjadi sebuah sinyal yang dikirim melalui saluran kepada penerima (receiver). Jika diumpamakan pada percakapan, mulut adalah transmitter, sinyal adalah suara yang melewati saluran udara dan telinga adalah penerima.

Sumber Pengirim

Sumber Gangguan

(5)

17

Selain itu, shanon dan weaver juga mengidentifikasikan tiga level masalah (noise) dalam studi komunikasi. Ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :

Tingkat A (permasalahan tekhnis) : seberapa akurat sebuah symbol dapat mentransmisikan komunikasi?

Tingkat B (permasalahan semantic) : seberapa tepat symbol yang ditransmisikan menyampaikan makna yang diinginkan?

Tingkat C (permasalahan kefektifan) : Seberapa efektif makna yang diterima mempengaruhi perilaku yang diinginkan?

Ibarat sedang berkomunikasi melaui telepon, gangguan teknis adalah gangguan telepon yang berfungsi baik atau tidak. Jika telepon yang digunakan sinyalnya tidak jelas atau putus-putus, suara tidaka akan jelas diterima oleh lawan bicara. Hal tersebut merupakan gangguan teknis.

Pada nois level B, gangguan semantic adalahsejauh mana kata-kata atau komunikasiyang dilakukan melalui telepon dapat dipahami atau ditangkap sesuai yang dimaksud. Secara teknis suara sudahdapat ditangkap jelas oleh lawan bicara, akan tetapi belum tentu pembicaraan atau kata-katanya akan dipahami atau ditangkap dengan baik oleh lawan bicara.

Pada level ketiga, gangguan masalah kefektifan adalah persoalan tentang sejauh mana kata-kata atau komunikasi yang dilakukan terhadap lawan bicara mampu mempengaruhi tingkah laku orang tersebut untuk melakukan sesuatu sesuai dengan kehendak. Gangguan pada level ini lebih pada persoalan behavioral.

(6)

18

memanipulasi pesan dan saluran dalam mencapai level keefektivan komunikasi yang optimal, yaitu mengubah orang lain mengikuti hal-hal yang diinginkan seorang komunikator.

1.3 Pesan

Dalam kehidupan manusia, komunikasi terasa sangat penting karena dapat menjebatani segala bentuk ide seseorang yang akan disampaikan pada orang lain. Salah satu unsure penting pada komunikasi adalah pesan. Oleh karena itu pesan harus disampaikan dengan media yang tepat, bahasa yang dimengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud serta tujuan penyampaian pesan dan mudah dicerna oleh komunikan.

Pengertian pesan menurut Onong Uchjana Effendi adalah terjemahan dari bahas asing “message” yang artinya adalah lambing bermakna (meaningful

symbols), yakni lambing yang membawakan pikiran atau perasaan

komunikator.(Effendy, 1993:15). Menurut Sastropoetro (1982:13) memberikan pengaertian bahwa pesan merupakan suatu kegiatan penting, sulit dan menentukan apakah gagasan yang ada dapat dituangkan secara pasti kedalam lembaga yang berarti dan telah disusun sedemikian rupa sehingga menghindari timbulnya salah paham.

(7)

19

Dalam bentuknya pesan merupakan gagasan yang telah diterjemahkan dalam symbol yang dipergunakan untuk menyatakan maksut tertentu. Pesan merupakan serangkaian isyarat yang diciptakan oleh seseorang untuk saluran tertentu dengan harapan bahwa serangkaian isyarat atau symbol itu akan mengutarakan atau menimbulkan makna tertentu dalam diri seseorang yang hendak diajak berkomunikasi.

Dalam suryanto (2015:175) ada dua hal utama yang terkandung dalam

“makna” pesan, yaitu sebagai berikut :

Content meaning, merupakan makna literalsuatu pesan yang sering di tampilkan

secara verbal. Makna ini mudah di pahami karena pesan selalu diucapkan atau ditulis dengan menggunakan bahasa yang sama diantara pengirim dan penerima. Relationship Meaning, merupakan makna pesan yang harus dipahami secara emosional (konotasi). Pesan yang dikirimkan atau yang diterima hanya dipahami para pihak yang sudah mempunyai relasi tertentu.

1.4Psikologi pesan

Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara tersendiri, semua itu tentunya dengan maksud dan tujuan tersendiri. Cara itu kita sebut dengan paralinguistic. Akan tetapi manusia juga menyampaikan pesan atau maksut dengan

maksut tidak menggunakan kalimat atau kata-kata akan tetapi menggunakan isyarat, ini disebut dengan ekstralinguistic. Biasanya kita mengenal pesan paralinguistic dan ekstralinguistic dengan sebutan pesan verbal dan non verbal.

(8)

20

keseluruhan atau speech event yang berlangsung dalam speech situation disebut speech act (Hymes, 1972: 56). Behaviorism menganalisis perilaku yang tampak, yang dapat di ukur, dilukiskan,dan diramalkan.

1.4.1 Pesan linguistic

Pesan linguistic adalah pesan yang dikemas dalam bahasa atau bahasalah sebagai alat utamanya. Dalam komunikasi dinamakan komunikasi verbal karena menggunakan lambing verbal atau bahasa.(Effendi 1993:33)

Ada dua cara untuk mendefinisikan bahasa: fungsional dan formal. Definisi fungsional melihat bahasa dan segi fungsinya, sehingga bahasa diartikan sebagai

“alat yang dimiliki bersama untuk mengungkapkan gagasan” (socially shared means

for expressing ideas). Kita tekankan “socially shared”, karena bahasa hanya dapat

dipahami bila ada kesepakatan di antara anggota-anggota kelompok sosial untuk menggunakannya. Definisi formal menyatakan bahasa sebagai semua kalimat yang terbayangkan, yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa. Setiap bahasa mempunyai peraturan bagaimana kata-kata harus disusun dan dirangkaikan supaya memberikan arti.

(9)

21 2.4.2 Pesan non verbal

Pesan no verbal biasanya digunakan untuk menggambarkan suatu peristiwa di luar kata-kata terucap dan tertulis. Pesan non verbal merupakan pesan yang berupa isyarat, bukan kata-kata. Edward T.Hal menamai bahasa non verbal sebagai bahasa diam dan dimensi tersembunyi suatu budaya. Sifat dari bahasa non verbal adalah sebangun dengan bahasa verbalnya. Artinya, pada dasarnya suatu kelompok yang mempunyai bahasa verbal khas juga di lengkapi dengan bahasa non verbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut.

Duncan menyebutkan enam jenis pesan nonverbal : 1. Kinesik atau gerak tubuh, 2. Paralinguistic atau suara, 3. Proksemik atau pengguna personal dan sosial, 4. Olfaksi atau penciuman, 5. Sensitifitas kulit, dan 6. Faktor artifaktual seperti pakaian dan kosmetik.

a.Pesan kinesik yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti terdiri dari tiga komponen utama : pesan fasial, gestural dan postural.

 Pesan fasial, dimana muka dapat menyampaikan makna tertentu seperti:

kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan, pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad.

 Pesan gestural menunjukan gerakan sebagian anggota badan seperti mata dan tangan

untuk mengkomunikasikan berbagai makna. Pesan gestural kita gunakan untuk mengungkapkan: 1. Mendorong atau membatasi, 2. Menyesuaikan atau mempertentangkan, 3. Resposif atau tak responsive, 4. Perasaan positif atau negative, 5. Memperhatikan atau tak memperhatikan, 6. Melancarkan atau tidak reseptif, 7. Menyetujui atau menolak..

 Pesan postural berkenaan dengan seluruh anggota badan. Mehrabian menyebutkan

(10)

22

ketidaksukaan terhadfap individu lain. Postur yang condong kea arah yang di ajak bicara menunjukan kesukaan dan penilaian positif,Power: mengungkapkan status yang tinggi pada diri komunikator, Responsiveness: bila ia bereaksi secara emosional pada lingkungan, secara positif dan negatif. Bila postur Anda tidak berubah, Anda mengungkapkan sikap yang tidak responsif.

b. Pesan proksemik di sampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang. Umumnya dengan mengatur jarak kita mengungkapkan keakraban dengan orang lain.

c. Pesan artifaktual diungkapkan melalui penampilan-tubuh, pakaian dan kosmetik. Selain itu, pakaian digunakan untuk menyampaikan perasaan, status dan peranan, dan informalitas. Kosmetik dapat mengungkapkan kesehatan, sikap yang ekspresif, dan komunikatifdan kehangatan.

d. Pesan paralinguistik adalah pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara mengucapkan pesan verbal. Satu verbal yang sama dapat menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan dengan cara yang berbeda.Paralinguistik terdiri atas nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.

e. Volume suara menunjukan tinggi rendahnya suara. Bila kita marah atau menegaskan sesuatu, kita cenderung menaikan suara kita. Bila kita ingin mengungkapkan rasa sayang atau pengertian, kita cenderung merendahkan volume suara. Pesan paralinguistik adalah alat yang paling cermat untuk menyampaikan perasaan kita kepada orang lain.

f. Pesan sentuhan dan bau-bauan termasuk pesan nonverbal nonvisual dan

nonvokal. Sementara itu penciuman, adalah “the most experienced of sense”.

(11)

23

dan membedakan berbagai emosi yang disampaikan orang melalui sentuhan. (Jalaludin 2009:157-159)

1.5Merancang pesan

Schram mengatakan untuk meciptakan daya tarik pesan, psan hendaknya di rancang dan disampaikan dengan sedemikian rupa dan dilandasi upaya membangkitakan kebutuhan pribadi dan menyarankan beberapa cara memperoleh kebutuhan tersebut.(effendi 1985:339)

1. Dalam merancang pesan terdapat suatu teori yang dikemukakan oleh Charles Berger. Charles berger menjelaskan merancang pesan dalam suatu teori

“rencana”. Dengan komunikasi begitu penting untuk mencapai tujuan, maka

perencanaan pesan menjadi hal yang sangat vital dalam mencapi tujuan tersebut. 2. Tidaklah mudah melakukan studi mengenai perilaku mencapai tujuan, karena

tujuan cenderung kompleks. Tujuan tersusun dalam jenjang atau tingkatan (hierarki) dan keberhasilan mencapai satu tujuan pertama mungkin untuk mencapai tujuan kedua dan selanjutnya. Berger menyatakan bahwa rencana

adalah “hierarchical cognitive representation of goal-directed action sequences”

(12)

24

Charles Berger menjelaskan lima langkah dalam menyusun pesan yang diantaranya :

Attention, yaitu dimana kelompok ketika ingin menyampaikan pesan harus bias menarik perhatian dari komunikan sebagai penerima pesan.

Need, kelompok merekonstruksi sebuah pesan sehingga menimbulkan suatu

kebutuhan yang dirasakan oleh komunikan.

Satisfaction, yaitudari pesan yang diberikan oleh kelompok sebagai komunikator dapat memiliki unsur kepuasan dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan. Visualization, yaitu keadaan dimana komunikan diarahkan pada pesan yang

dibentuk oleh komunikator melalui gambaran dan bentuk yang nyata.

Action, yaitu penerapan atas hasil rancangan pesan yang diberikan kepada komunikan melalui tindakan, kemudian memiliki sifat kontinyuitas.

2.5.1 Fungsi dan Tujuan

(13)
[image:13.595.80.504.103.513.2]

25 2.6 Kerangka Pikir

Gambar 2.6.1 Kerangka pikir Keterangan.

1. Kelompok Kampuz Jalanan sebagai komunikator yang membuat sebuah kegiatan yang dilakukan oleh semua anggota yang ada didalam kelompok tersebut

2. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok Kampuz Jalanan digunakan sebagai sebuah media,dimana didalam kegiatan tersebut di isi dengan pesan yang ditujukan kepada komunikan.

3. Tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok Kampuz Jalanan dapat tersampaikan kepada komunikan.

Kelompok Kampuz Jalanan

Kegiatan Kampuz Jalanan

Perancangan Pesan Pesan

Linguistic Non Verbal

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Model Komunikasi Schanon Weaver
Gambar 2.6.1 Kerangka pikir

Referensi

Dokumen terkait

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Sama seperti yang ditunjukkan pada plot curah hujan, wilayah Mois- ture source menunjukkan curah hujan yang rendah, dan wilayah moisture sink menunjukkan curah hujan yang cukup

Penelitian kuantitatif digunakan peneliti untuk mengetahui hubungan antara tiga variabel dalam penelitian ini yaitu variabel model pembelajaran problem posing,

Korupsi atau rasuah (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk,rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah tindakan pejabat

Sebaliknya, apabila tingkat korelasi tinggi dengan jarak antar pusat cluster relatif dekat dan juga pada tingkat korelasi rendah dan sedang dengan jarak antar pusat cluster

sebagai motivasi yang dihasilkan di luar perbuatan itu sendiri misalnya dorongan yang datang dari orang tua, guru, teman- teman dan anggota masyarakat yang berupa

Perubahan tidak dapat berjalan apabila kita tidak berubah dari diri kita sendiri.Saya disini menawarkan solusi yang belum matang untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik.Hatta

Hubungan dalam bidang pertanggungjawaban adalah hubungan yang sifatnya sepihak dari DPRD kepada Kepala Daerah dan dapat juga dikelompokkan ke dalam hubungan