H
H
ARAPAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
ARAPAN DINAS KESEHATAN PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR TERHADAP
NUSA TENGGARA TIMUR TERHADAP
PERAN RSUD DALAM UPAYA MENCAPAI
PERAN RSUD DALAM UPAYA MENCAPAI
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI
TUJUAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
OLEH: Dr Stefanus Bria Seran, MPH
LATAR BELAKANG
• Revolusi KIA Merupakan upaya luar biasa
untuk menurunkan AKI & AKB ( sesuai
Peraturan Gubernur NTT No. 42 Tahun
2009 tentang Revolusi Kesehatan Ibu dan
Anak).
• RSUD merupakan fasilitas kesehatan
rujukan tertinggi di wilayahnya.
• Keterbatasan tenaga ahli (dokter Ahli)
lanjutan
• NTT kurang tenaga dokter ahli yang
dibutuhkan saat ini (jumlah, jenis, kompetensi
dan persebaran)
• Pemenuhan
hak
rakyat
NTT
untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan yang
berkualitas
• Bahwa di NKRI, ada RS besar, ternama, baik
hati, yang bisa diminta bantuannya untuk
memenuhi
kebutuhan
tenaga
ahli
&
membimbing RSUD menjadi lebih baik.
Letak Geografis :
8
0-12
0LS dan 118
0-125
0BT
Jumlah Pulau :
(Bakorsurtanal)
1.192
buah (besar & kecil)
Iklim :
8 bulan (kemarau/kering) dan
4 bulan (hujan/basah)
Luas Wilayah :
± 49.852,14 km
2Daratan
dan
± 200.000 km
2Lautan
Jumlah Penduduk:
5.036.897
Jiwa
(BPS NTT 2014)
Kabupaten : 21 dan 1 kota
Kecamatan : 298 buah
Desa / Kel. : 2.966 buah
Pustu
: 1043
Poskesdes : 235
Posyandu
: 9420
Polindes
: 1303
Pulau yang bernama
473 buah
Pulau yang berpenghuni :
43 buah
RUMAH SAKIT
(UU no 44 tahun 2009)
• Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan
yang
menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Tugas Rumah Sakit
UU RI nomor 44 tahun 2009 pasal
3 tentang Rumah Sakit
Rumah sakit mempunyai tugas
memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna.
Fungsi Rumah Sakit
(UU RI nomor 44 tahun 2009)
1. Penyelenggaraan
pelayanan
pengobatan
dan
pemulihan
kesehatan
sesuai
dengan
standar pelayanan rumah sakit.
2. Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan sumber daya manusia
3. Penyelenggaraan penelitian
4. Pusat rujukan
•
Rujukan Regional adalah rujukan
berdasarkan
wilayah kepulauan
, dengan
mempertimbangkan
waktu dan jarak
dan sarana transportasi yang tersedia,
serta
tingkat kemampuan
RS yang
dirujuk.
•
Rujukan pasien di NTT mengikuti 6 pusat
rujukan regional
RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN DI NTT
RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN DI NTT
• Berdasarkan
kondisi
wilayah
:
– Geografis
(pulau-pulau)
ke depan
masing-masing
pulau harus berdiri
sendiri
• Berdasarkan
kemampuan
faskes
(pelayanan):
– Ketersediaan SDM
(tenaga
ahli/spesialias)
– Kelas Rumah Sakit
PERDA PROV. NTT NO. 3 THN 2013
TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM
KESEHATAN DAERAH
BAGIAN KE-3, PARAGRAF 2:
PENETAPAN REGIONAL
PELAYANAN KESEHATAN
(PASAL 14) PENETAPAN
REGIONAL PELAYANAN
KESEHATAN DENGAN TUJUAN:
a. Pemerataan pelayanan kesehatan di
daerah
b. Meningkatkan
akses
pelayanan
kesehatan kepada masyarakat
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
alokasi anggaran
(PASAL 14) PENETAPAN
REGIONAL PELAYANAN
KESEHATAN DENGAN
MEPERTIMBANGKAN:
a. Kondisi
geografis
sebagai
daerah
kepulauan
b. Topografi pada wilayah tertentu yang
memiliki isolasi fisik
PETUNJUK TEKNIS
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PROVINSI
NTT
Disampaikan oleh :
KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK
DINAS KESEHATAN PROVINSI NTT
Pada Pertemuan : Pembahasan Sistem Rujukan
Dinas Kesehatan Provinsi NTT
Di Kupang, Tangal, 8 Februari 2012
RUJUKAN PROP
6 Area Rujukan Regional NTT
Pendekatan Wilayah
RS Johannes
Kupang
Timor
Flores
Sumba
RS Johannes
Kupang dan
RSU Atambua
RSUD TC. Hillers
Maumere, RSUD
Ende dan RSUD
Ruteng
RSUD
Waingapu
Sikka
Flotim
Lbt
Sum
tim
Sum
teng
Sum
bar
SBD
Rote
Sabu
Alor
Kota
Kupang
Kab.
Kupang
Kab.
TTU
Kab.
Belu
Malak
Kab.
a
TTS
Ende
Matim
Maba
r
Nagakeo
Ngada
Mgr
Pendekatan Wilayah
RSUD. PROF DR.
W.Z.JOHANNES KUPANG
Timor
Flores
Sumba
Wilayah Kota Kupang-Kab. Kupang, TTS, Rote-Sabu-Alor
RSUD. PROF DR.
W.Z.JOHANNES KUPANG
Rote
Sabu
Alor
Kota
Kupang
Kupang
Kab.
Kab.
TTS
Wilayah Flores
RSUD T.C. Hillers
Maumere
Sikka
Flotim
Lembata
RSUD. PROF DR.
W.Z.JOHANNES
KUPANG
Wilayah Flores
RSUD Ende
Ende
Nagakeo
Ngada
RSUD. PROF DR.
W.Z.JOHANNES KUPANG
Wilayah Flores
RSUD Ruteng
Manggarai
Matim
Mabar
RSUD. PROF DR.
W.Z.JOHANNES KUPANG
Wilayah Sumba
RSUD Waingapu
(Sumba Timur)
Sumba
Tengah
Sumba
Barat
Barat Daya
Sumba
RSUD. PROF DR.
W.Z.JOHANNES KUPANG
PEMBENAHAN YANG PERLU
DILAKUKAN:
• Regulasi tentang pengaturan RS daerah
menjadi RSUD Regional dimana harus tertulis
dengan jelas hak, kewajiban dan tanggungjawab
dari masing-masing level (Kab, Prov dan Pusat)
• ASPEK SDM:
Pemberian insentif bagi Nakes
yang bekerja pada RS Rujukan.
• Sarana/prasarana kesehatan
RS RUJUKAN REGIONAL PROVINSI NTT
BERDASARKAN KEMENKES RI
• Regional
I
RSU Prov. DR. W.Z. Johannes Kupang
meliputi :
(Kota Kupang, Kab. Kupang, TTS, Rote Ndao, Sabu
Raijua)
• Regional II
RSUD Mgr Gabriel Manek,SVD (Belu, TTU,
Malaka, Alor)
• Regional III
RSUD T.C. Hillers Maumere (Sikka, Ende,
Flores Timur, Lembata)
• Regional IV
RSUD Ruteng (Manggarai, Manggarai Timur,
Manggarai Barat, Ngada, Nagekeo)
• Reginal V
RSUD Waingapu (Sumba Timur, Sumba Tengah,
Sumba Barat, Sumbah Barat Daya)
Sumber : Bidang PSDMK Dinkes NTT 2014
JENIS
TENAGA KESEHATAN
NTT (: 100,000)
IS 2010
NASIONAL
(: 100,000)
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Dokter Spesialis
Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat
Perawat Gigi
Bidan
Ahli Gizi
AKL
Apoteker
SKM
Asisten Apoteker
Keterapian Fisik
Keteknisan Medis
1
12
3
88
7
61
6
11
1
4
5
0
7
1
11
3
99
8
66
6
11
1
5
6
1
7
1
12
3
100
8
61
5
11
2
7
5
1
8
1
10
3
100
8
56
5
11
2
7
5
1
8
1
15
4
100
8
56
5
11
2
7
5
1
8
1
11
3
82
9
72
9
14
2
11
12
2
7
1
11
3
82
10
72
9
14
2
11
10
-2
6
40
11
117
30
100
40
40
10
40
30
4
15
RATIO TENAGA KESEHATAN NTT
RATIO TENAGA KESEHATAN NTT
(per 100.000 Penduduk)
(per 100.000 Penduduk)
3 KESULITAN NTT DALAM
PENYEDIAAN DOKTER SPESIALIS
KETERSEDIAAN SDM KESEHATAN NTT
TAHUN 2014
Sumber: Bidang Pengembangan SDM Dinkes Provinsi NTT Tahun 2014
JENIS TENAGA
KEBUTUHAN
TERSEDIA
KEKURANGAN
DOKTER
SPESIALIS
289
86
203
DOKTER UMUM
1,925
426
1.499
DOKTER GIGI
529
136
393
PERAWAT
5,715
3,647
2,068
BIDAN
4,812
3,266
1,546
APOTEKER
479
144
366
ASS. APOTEKER
1,437
634
844
FASILITAS KESEHATAN DI PROVINSI NTT
FASKES TK. PERTAMA
FASKES TK. LANJUTAN
Puskesmas (PKM)
376
Rumah Sakit (RS):
45
PKM Perawatan
177
(47%)
RS Pemerintah
20
(44%)
PKM Non Perawatan
198
(53%)
RS Swasta
15
(33%)
Klinik Pratama
75
RS TNI/POLRI
5
(11%)
Praktek Mandiri :
RS Khusus
5
(11%)
Dokter
361
Kelas RS :
Dokter Gigi
70
Kelas B (Non Pend)
2
Bidan
85
Kelas C
19
Pusling Roda 4
297
Kelas D
24
Pusling Air
11
RS terakreditasi
18
(40%)
RS belum terakreditasi
27
(60%)
RS MITRA A YANG TERPILIH
PENGEMBANGAN RS SH PROV. NTT
SISTER
HOSP.
TAHAP I
1. RS Wahidin Makassar <-> RSUD Larantuka – Flores Timur
2. RS Soetomo Surabaya <-> RSUD Soe - Timor Tengah Selatan
3. RS Sanglah Denpasar <-> RSUD Waikabubak – Sumba Barat
4. RS Syaiful Anwar Malang <-> RSUD Lembata – Lembata
5. RS Panti Rapih Yogyakarta <-> RSUD Ende – Ende
6. RS Bethesda Yogyakarta <-> RSUD Bajawa – Ngada
(2011 : digantikan RSUP Sardjito Jogyakarta).
1. RSUD Soetomo Surabaya <-> RSUD TC Hillers - Sikka
2. RSAB HARAPAN KITA Jakarta <-> RSUD Kefamenanu -TTU
3. RSUP Dr. Karyadi Semarang <-> RSUD Waingapu- S Timur
4. RSUD Syaiful Anwar Malang <-> RSUD Atambua – Belu
5. RSUD Ruteng – Manggarai <-> RSUP Cipto
Mangunkusumo Jakarta
SISTER
HOSP.
TAHAP II
“Bapa mengangkat Ibu
mengasuh”
FILOSOFI PROGRAM SISTER HOSPITAL PROV. NTT
RS WAHIDIN MAKASAR
RS SANGLAH
RSUP SARDJITO
RSUP CIPTO
MANGUNKUSUMO
RS SAIFUL ANWAR
RS DR KARYADI
RSUD DR SOETOMO
RSAB HARAPAN KITA
RSUD SAIFUL ANWAR
RS PANTI RAPIH
RSUD DR SOETOMO
PROGRAM SISTER HOSPITAL
•
Tujuan umum
untuk mencapai ketersediaan
pelayanan PONEK 24 jam di RS kabupaten di NTT :
– Jangka pendek : kontrak tenaga spesialis/ residen
– Jangka panjang: adanya dokter spesialis lokal
•
Tujuan khusus
:
–Tersedianya pelayanan PONEK 24 jam yang
berkualitas di RS kabupaten terpilih
–Penguatan sistim PONEK 24 jam
–Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kemampuan
staf di
RS kabupaten dan puskesmas
–Meningkatkan kualitas sistim rujukan
–Memfasilitasi seleksi dan pendidikan spesialis bagi
dokter umum di kabupaten
KEGIATAN UTAMA
•
Kegiatan Kontrak Pelayanan Klinik (
Clinical Contracting
),
dalam bentuk:
–
Pengiriman dokter spesialis/residen
–
Peningkatan ketrampilan teknis staf di rumah sakit melalui
pelatihan dan pembudayaan teknis kerja dalam kegiatan
sehari-hari, teleconference
–
Pelatihan tim tenaga di Puskesmas dalam rangka penguatan
sistem rujukan kesehatan ibu dan anak.
•
Kegiatan pengiriman pendidikan spesialis
•
Perbaikan sistem rujukan berbasis manual rujukan maternal
– neonatal (mulai 2012)
Ketersediaan dokter spesialis di RSUD
BJW
END
KEFA LRTK LMBT RTG
SOE
WKB
WGP
Anak
1
1
1
1
1
1
1
1
Obgyn
1
1
2
2
1
2
2
1
2
1
1
1
1
Anestesi
1
1
1
1
Penyakit
Dalam
2
2
1
1
1
1
Penyakit
Kulit
1
Mata
1
1
Bedah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Radiologi
1
1
2
1
Patologi
Klinik
1
1
Paru
1
LUARAN AKHIR DI RSUD
6
WAJIB (SIX BASIC)
–
Memiliki ijin
–
Status RS kelas C
–
Terakreditasi/minimal 5 pelayanan
–
Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip BLUD
–
Kinerja RSUD membaik dilihat dari indikator capaian SPM dan
indikator capaian Renstra RSUD bersangkutan.
–
Pengelolaan aset daerah
Program tambahan:
Sesuai dengan kebutuhan RSUD berdasarkan
hasil assessment dan evaluasi
PENCAPAIAN INDIKATOR PML
• 11 RSUD telah terakreditasi dan mempunyai
ijin operasional
• 10 RSUD telah memenuhi persyaratan kelas C
• 11 RSUD telah mempunyai internal regulasi
• 9 RSUD telah selesai perhitungan aset dan
penyusunan inventory RS
• 7 RSUD telah mencapai status BLUD
• 6 RSUD telah mengimplementasikan Billing
system
Kematian Ibu di NTT
Surkesnas 2004 dan
SDKI 2007
per 100.000 KH
Penurunan Angka Kematian
Penurunan Angka Kematian
Ibu:
Ibu:
•
NTT : 554 – 306 = 248
NTT : 554 – 306 = 248
•
Nas : 307 – 228 = 79
Nas : 307 – 228 = 79
PERSENTASE TEMPAT PERSALINAN DI NTT
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KEMATIAN
BAYI
BAYI
DI
DI
PROVINSI NTT
PROVINSI NTT
TAHUN 2008 – 2015
TAHUN 2008 – 2015
JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU
DI
DI
PROVINSI NTT
PROVINSI NTT
TAHUN 2008 – 2014
TAHUN 2008 – 2014
PENYEBAB KEMATIAN IBU
PENCAPAIAN PROGRAM SH
•
Capacity building :
–
33 dokter umum dan 120 bidan/ perawat telah mndapatkan
pelatihan klinis
–
RS sudah mempunyai instruktur klinis yang terlatih sehingga
bisa menjadi tempat magang bagi staf puskesmas.
•
Manual rujukan : melalui program SH, manual rujukan
KIA sudah ada di 11 kabupaten.
•
Ketersediaan dokter spesialis daerah untuk pelayanan
PONEK saat ini sudah 13 orang, dan pada akhir 2018
akan menjadi 43 orang.
•
Perubahan Budaya kerja, antara lain: kesadaran akan
Harapan Dinas Kesehatan
Provinsi NTT terhadap RSUD Kabupaten
• Tidak boleh ada keluhan operasional dengan
alasan tidak ada dana operasional.
• Disiplin anggaran. Terutama dana BLUD untuk
operasional tidak boleh untuk
maintenance
dan
investasi.
• Instrumen-instrumen BLUD digunakan dengan
baik dan benar (renstra, business plain, Standar
pelayanan
medis,
Standar
prosedur
operasional)
• Pemenuhan tenaga kesehatan (jumlah,
jenis, kompetensi dan distribusi pada
unit-unit pelayanan)
• Budaya kerja yang sudah dibangun oleh RS
Mitra perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
• Komunikasi intensif terjadwal dan
berkesinambungan
antar
pemangkuh
kebijakan dan staf
Kadinkes NTT
stef.bria@gmail.com
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KEMATIAN
BAYI
BAYI
DI
DI
PROVINSI NTT
PROVINSI NTT
TAHUN 2008 – 2015
TAHUN 2008 – 2015