• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SIMPUH | Sistem Informasi Perundang-Undangan dan Hukum"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

  • Pengajar:
    • Sekretaris Jenderal, Ainun Na’im
  • Sekolah: Universitas Pendidikan Indonesia
  • Mata Pelajaran: Pendidikan
  • Topik: Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Bersama Tentang Penataan dan Pemerataan Guru PNS
  • Tipe: petunjuk teknis
  • Tahun: 2011
  • Kota: Jakarta

I. Pendahuluan

Dokumen ini memberikan petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Bersama tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang merupakan implementasi dari beberapa peraturan perundang-undangan terkait pendidikan di Indonesia. Tujuan dari petunjuk teknis ini adalah untuk memastikan pemahaman yang sama di antara semua pihak yang berkepentingan dalam penataan dan pemerataan guru PNS, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Dalam konteks ini, penting untuk menyusun pedoman yang jelas dan terstruktur agar dapat digunakan oleh pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan pihak terkait lainnya.

1.1 Umum

Petunjuk teknis ini mengatur tentang penataan dan pemerataan guru PNS di berbagai jenjang pendidikan, dari TK hingga SMK. Proses ini bertujuan untuk menjamin pemerataan guru di seluruh Indonesia, serta untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui distribusi yang lebih merata dari tenaga pengajar. Dalam konteks ini, penting untuk menyusun pedoman yang jelas dan terstruktur agar dapat digunakan oleh pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan pihak terkait lainnya.

1.2 Tujuan

Tujuan dari dokumen ini adalah untuk memberikan acuan bagi pejabat pembina kepegawaian dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan penataan dan pemerataan guru PNS. Dengan adanya pedoman ini, diharapkan dapat tercipta keseragaman dalam proses penataan yang akan berdampak positif terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dokumen ini mencakup kebijakan, mekanisme pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pembinaan, pengawasan, dan pendanaan terkait penataan dan pemerataan guru PNS. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua aspek dalam proses penataan guru dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

1.4 Pengertian

Dokumen ini juga mendefinisikan berbagai istilah yang digunakan, seperti guru PNS, penataan guru, dan pemindahan guru. Definisi ini penting untuk memastikan pemahaman yang sama di antara semua pihak yang terlibat dalam proses penataan dan pemerataan guru.

II. Penataan dan Pemerataan Guru PNS

Bagian ini menjelaskan kebijakan pemerintah terkait penataan dan pemerataan guru PNS serta tugas yang harus dilaksanakan oleh pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa distribusi guru di seluruh jenjang pendidikan dilakukan secara adil dan merata. Setiap pemerintah daerah memiliki tanggung jawab untuk melakukan perencanaan kebutuhan guru dan melakukan pemindahan guru sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

2.1 Kebijakan Pemerintah

Kementerian Pendidikan Nasional bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan teknis dalam penataan dan pemerataan guru PNS. Kebijakan ini mencakup perencanaan kebutuhan guru, analisis optimalisasi guru, serta pelaksanaan pemindahan guru antarprovinsi. Dengan adanya kebijakan yang jelas, diharapkan penataan guru dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

2.2 Tugas Pemerintah Provinsi

Pemerintah provinsi memiliki tugas untuk mensosialisasikan program penataan dan pemerataan guru PNS, melakukan verifikasi data guru, serta menyediakan peta guru yang menunjukkan kelebihan atau kekurangan guru di wilayahnya. Tugas ini penting untuk memastikan bahwa setiap daerah memiliki data yang akurat terkait kebutuhan guru di masing-masing satuan pendidikan.

2.3 Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota

Pemerintah kabupaten/kota bertanggung jawab untuk menyusun produk hukum terkait penataan dan pemerataan guru PNS, serta melakukan verifikasi data dan analisis kebutuhan guru di wilayahnya. Tugas ini bertujuan untuk memastikan bahwa penataan guru dilakukan sesuai dengan kebutuhan lokal dan kebijakan yang telah ditetapkan.

2.4 Tugas Satuan Pendidikan

Satuan pendidikan juga memiliki peran penting dalam penataan dan pemerataan guru PNS dengan melakukan sosialisasi program, menghitung dan menganalisis kebutuhan guru, serta melaporkan kelebihan atau kekurangan guru kepada dinas pendidikan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan sinergi antara satuan pendidikan dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

III. Mekanisme Pelaksanaan

Mekanisme pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS mencakup proses penataan, pemindahan guru, waktu pemindahan, dan pendanaan. Setiap aspek ini harus dilaksanakan dengan cermat untuk memastikan bahwa proses penataan guru berjalan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan.

3.1 Proses Penataan

Proses penataan guru PNS melibatkan perencanaan kebutuhan guru yang dilakukan oleh pejabat pembina kepegawaian di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Proses ini harus mempertimbangkan jumlah siswa, rombongan belajar, serta jenis dan jumlah guru yang dibutuhkan di masing-masing satuan pendidikan.

3.2 Pemindahan Guru PNS

Pemindahan guru PNS dilakukan antarjenjang, antarjenis pendidikan, dan antarkabupaten/kota. Proses ini bertujuan untuk mengoptimalkan distribusi guru sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pemindahan guru antarprovinsi.

3.3 Waktu Pemindahan

Waktu pemindahan guru PNS harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, yaitu mulai dari 2 Januari 2012 hingga 31 Desember 2013. Penetapan waktu ini penting untuk memastikan bahwa proses penataan guru dapat dilakukan secara terencana dan terstruktur.

3.4 Pendanaan

Pendanaan untuk pemindahan guru PNS menjadi tanggung jawab masing-masing provinsi. Setiap provinsi harus menyediakan dana yang cukup untuk mendukung pemindahan guru agar proses penataan dapat berjalan dengan lancar.

IV. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi merupakan bagian penting dalam proses penataan dan pemerataan guru PNS. Bagian ini menjelaskan tentang institusi pelaksana, laporan pemantauan, dan pelaksanaan evaluasi yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa proses penataan guru berjalan sesuai dengan rencana.

4.1 Institusi Pelaksana dan Pemantauan

Institusi pelaksana pemantauan terdiri dari pemerintah pusat dan daerah yang bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS. Pemantauan ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensi proses penataan yang telah dilakukan.

4.2 Laporan Pemantauan dan Evaluasi

Setiap institusi pelaksana harus menyusun laporan pemantauan dan evaluasi secara berkala. Laporan ini mencakup analisis terhadap pelaksanaan penataan guru, serta rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang. Laporan ini menjadi acuan bagi pengambilan keputusan di tingkat pusat dan daerah.

4.3 Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Setiap kegiatan pemantauan harus melibatkan semua pihak terkait, termasuk dinas pendidikan dan satuan pendidikan, untuk memastikan bahwa semua aspek dalam proses penataan guru dapat dievaluasi dengan baik.

V. Pembinaan dan Pengawasan

Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang telah ditetapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Bagian ini menjelaskan tentang pejabat pembina dan sasaran pembinaan serta pengawasan yang harus dilakukan.

5.1 Pejabat Pembina dan Pengawas

Pejabat pembina dan pengawas bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS. Mereka harus memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses ini memahami tugas dan tanggung jawabnya, serta melaksanakan kebijakan dengan baik.

5.2 Sasaran Pembinaan dan Pengawasan

Sasaran pembinaan dan pengawasan mencakup semua pihak yang terlibat dalam penataan dan pemerataan guru PNS, mulai dari pemerintah pusat hingga satuan pendidikan. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman semua pihak terkait dalam melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan.

VI. Sanksi

Bagian ini menjelaskan tentang sanksi yang dapat diberikan kepada pihak yang tidak melaksanakan ketentuan dalam penataan dan pemerataan guru PNS. Sanksi ini bertujuan untuk menegakkan disiplin dan memastikan bahwa semua pihak mematuhi peraturan yang berlaku.

6.1 Pemberian Sanksi

Pemberian sanksi dapat dilakukan terhadap pihak yang terbukti melanggar ketentuan dalam pelaksanaan penataan dan pemerataan guru PNS. Sanksi ini dapat berupa teguran, penundaan kenaikan pangkat, atau sanksi administratif lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

6.2 Jenis Sanksi

Jenis sanksi yang dapat diberikan mencakup sanksi ringan, sedang, dan berat, tergantung pada tingkat pelanggaran yang dilakukan. Setiap pelanggaran harus ditindaklanjuti dengan sanksi yang sesuai agar dapat memberikan efek jera dan mendorong kepatuhan terhadap peraturan.

6.3 Proses Pemberian Sanksi

Proses pemberian sanksi harus dilakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap keputusan mengenai sanksi harus didasarkan pada bukti yang jelas dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.

Referensi Dokumen

  • Keputusan Dirjen Mandikdasmen ( Dirjen Mandikdasmen )

Gambar

Tabel Perhitungan JTM Guru SMK Paralel Kelas = 1
Tabel Perhitungan JTM Guru SMK Paralel Kelas = 1
Tabel Perhitungan JTM Guru SMK Paralel Kelas = 1
Tabel Perhitungan JTM Guru SMK Paralel Kelas = 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi tentang

bidang Pendidikan Nasional merupakan Lembaga Negara Tertinggi yang.. langsung berada di bawah pimpinan Presiden

Menetapkan: KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG PERUBAHAN PERTAMA KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 284/U/1999 TENTANG PENGANGKATAN DOSEN

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b di atas, perlu ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang bantuan

C. PENAMAAN PERGURUAN TINGGI DAN NOMENKLATUR JURUSAN Penamaan perguruan tinggi baru ini mengacu kepada hasil pertimbangan peta pendidikan pada jenjang perguruan tinggi

(3) Mahasiswa berprestasi yang dapat diberikan tarif layanan sebesar Rp0,00 (nol rupiah) dari tarif Sumbangan Pembinaan Pendidikan dan/atau tarif Pendalaman Pendidikan

Pejabat eselon Ill yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang kepegawaian pada Pusat Teknologi lnformasi dan Komunikasi Pendidikan Departemen Pendidikan Nasional

Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal yang selanjutnya disebut BAN PAUD dan PNF adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan