• Tidak ada hasil yang ditemukan

PR 4Q 12 Full IND FINAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PR 4Q 12 Full IND FINAL"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Indosat Melaporkan Ikhtisar Keuangan Yang Telah Diaudit

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012

Perusahaan Membukukan Pertumbuhan EBITDA sebesar 9,1 %, dan Pertumbuhan

Pendapatan Selular sebesar 11,5%

Jakarta, Indonesia, 1 Mei 2013:

PT Indosat Tbk (“Indosat” atau “Perusahaan”) (Simbol: ISAT: BEI, IIT: NYSE)

mengumumkan bahwa Perusahaan telah menyampaikan laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun

yang berakhir pada 31 Desember 2012 kepada otoritas pasar modal terkait. Laporan lengkap tersedia di situs

perusahaan

www.indosat.com

.

Perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 9,2% terhadap tahun sebelumnya, dengan membukukan

pendapatan konsolidasian sebesar Rp22,4 triliun sampai akhir tahun 2012. EBITDA tumbuh sebesar 9,2% menjadi

Rp10.540,0 miliar (2011: Rp9.664,0 miliar), dengan marjin EBITDA sebesar 47,0%. Beban mengalami kenaikan sebesar

10,7% dalam tahun ini, utamanya disebabkan oleh peningkatan beban jasa telekomunikasi, penyusutan dan amortisasi,

pemasaran, serta umum & administrasi, diimbangi oleh penurunan beban karyawan. Pendapatan selular, data tetap

(MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 82%, 13% dan 5% terhadap pendapatan usaha

konsolidasian Perusahaan.

Ikhtisar Keuangan:

Analisa Triwulanan

Analisa Tahunan

TW4 2012

TW4 2011

%Perubahan

2012

2011*

%Perubahan

Pendapatan (Rp Miliar)

5.909,8

5.180,2

14,1

22.418,8

20.529,3

9,2

Selular (Rp Miliar)

4.838,8

4.011,7

20,6

18.489,3

16.587,4

11,5

Non-Selular (Rp Miliar)

1.071,0

1.168,5

(8,3)

3.929,5

3.941,9

(0,3)

Beban (Rp Miliar)

6.566,6

4.527,5

45,0

19.228,8

17.365,0

10,7

Laba (Rugi) Usaha (Rp Miliar)

(656,8)

652,7

(200,6)

3.190,0

3.164,3

0,8

Beban Lain-lain – bersih

(Rp Miliar)

(672,7)

(851,6)

(21,0)

(2.728,4)

(1.832,9)

48,8

EBITDA** (Rp Miliar)

2.893,0

2.418,2

19,6

10.540,0

9.664,0

9,1

Marjin EBITDA (%)

49,0%

46,7%

2,3ppt

47,0% 47,1%

(0,1)ppt

Laba Tahun Berjalan Yang

Dapat Diatribusikan Kepada

Pemilik Perusahaan (Rp Miliar)

(1.253,2)

(78,7)

1.492,2

375,1

968,7

(61,3)

Pengeluaran Barang Modal

Tunai (Rp Miliar)

1.321,5

2.102,9

(37,2)

5.789,0

6.058,4

(4,4)

Total Hutang (Rp Miliar)

21.988,3

23.405,9

(6,1)

21.988,3

23.405,9

(6,1)

Total Kewajiban Sewa

Pembiayaan (Rp Miliar)

3.374,1

825,8

308,6

3.374,1

825,8

308,6

Jumlah Pelanggan Selular (Juta)

58,5

51,7

13,1

58,5

51,7

13,1

ARPU Selular (Rp Ribu)

26,8

25,2

6,5

27,4

28,4

(3,5)

ARPM (Rp)

119

152

(21,9)

127

157

(19,2)

MoU (menit / pelanggan)

110,8

90,3

22,8

104,4

94,9

10,0

Trafik Data (TB)

4.500

2.841

58,4

15.194

9.671

57,1

Trafik SMS (Juta)

73

63

14,6

268

257

4,4

Total BTS

21.930

19.253

13,9

21.930

19.253

13,9

BTS 2G

17.334

15.816

9,6

17.334

15.816

9,6

(2)

Laba bersih per saham turun sebesar 61,3% dibandingkan tahun lalu, dari sebesar Rp178,3 pada tahun 2011

menjadi laba bersih per saham Rp69,0 pada tahun 2012. Penurunan ini utamanya disebabkan adanya peningkatan

rugi bersih nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika dan peningkatan beban pendanaan.

Indosat menurunkan total hutang selama periode 31 Desember 2011 sampai 31 Desember 2012 sebesar 6,1%

setelah melakukan pembayaran cicilan Pinjaman Sindikasi US$ sebesar US$72,0 juta, cicilan Pinjaman SEK Tranche

A, B dan C sebesar US$45,0 juta, HSBC Coface dan Sinosure sebesar US$20,1 juta, cicilan Pinjaman Komersial 9

tahun dari HSBC sebesar US$4,1 juta, Pinjaman BCA dan Mandiri masing – masing sebesar Rp1,0 triliun,

pembayaran bersih fasilitas RCF Mandiri sebesar Rp1,2 triliun, pembayaran bersih fasilitas RCF BCA sebesar

Rp500,0 miliar, pelunasan obligasi Indosat II seri B sebesar Rp200,0 miliar, Fasilitas Kredit Niaga sebesar Rp22,5

miliar serta Obligasi Terbatas I dan II Lintasarta sebesar Rp42,0 miliar. Hutang yang diterbitkan dalam periode yang

sama adalah obligasi baru Indosat VIII senilai Rp2,7 triliun dan Sukuk Ijarah V sebesar Rp300,0 miliar, serta

penarikan bersih fasilitas RCF BSMI sebesar Rp100,0 miliar.

Ikhtisar Operasional:

Pendapatan usaha selular tumbuh 11,5% dibandingkan tahun lalu, didukung oleh pertumbuhan pelanggan selular

yang mencapai 58,5 juta pelanggan pada akhir periode tahun 2012.

ARPU selular turun sebesar 3,5% terhadap tahun lalu utamanya disebabkan peningkatan sebesar 13,1% basis

pelanggan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang dikontribusi utamanya dari segmen anak muda yang

memilik profil ARPU rendah.

* Termasuk penyajian kembali sebagai akibat dari penerapan secara retrospektif transaksi sewa yang diatur oleh PSAK 30 (Revisi 2011), perjanjian konsesi jasa yang diatur oleh ISAK 16 dan pengungkapan perjanjian konsesi jasa yang diatur oleh ISAK 22 berlaku efektif sejak 1 Januari 2012.

** EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) merupakan metode pengukuran yang bukan berasal dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang diyakini oleh manajemen sebagai suatu metode pengukuran tambahan yang berguna untuk menentukan ketersediaan kas sebelum pelunasan hutang yang jatuh tempo, belanja modal, dan pajak penghasilan. Untuk perhatian Investor, EBITDA tidak dapat ditafsirkan sebagai alternatif untuk menentukan pendapatan bersih sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, sebagai suatu indikator atas kondisi Perusahaan atau indikator atas arus kas dari kegiatan operasional sebagai ukuran likuiditas dan arus kas. EBITDA tidak memiliki pengertian standar berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Metode yang digunakan Perusahaan untuk menghitung EBITDA dapat berbeda dengan metode penghitungan yang dilakukan oleh perusahaan lain dan karenanya tidak dapat dibandingkan dengan EBITDA perusahaan lain.

Terkait dengan angka tahun 2012, terdapat penyesuaian setelah audit terutama untuk: Pendapatan usaha selular menurun sebesar Rp273,2 miliar yang disebabkan oleh penyesuaian untuk mereklasifikasi komisi agen penjual (dealer) sebesar Rp258,0 miliar dan tambahan potongan harga yang berasal dari realisasi potongan harga dimuka – bersih sebesar Rp15,2 miliar. Untuk kebutuhan komparatif, Indosat juga menyesuaikan penyajian komisi agen penjual dari beban pemasaran menjadi pengurang pendapatan usaha; Pendapatan usaha non selular menurun sebesar Rp26,5 miliar yang disebabkan oleh penyesuaian untuk penerapan ISAK 16 – Perjanjian Jasa Konsesi terkait dengan Proyek USO/KKPU Lintasarta, Lintasarta menerapkan ISAK 16 secara retrospektif yang mengakibatkan penyesuaian terhadap pendapatan usaha tahun sebelumnya; Beban usaha menurun sebesar Rp278,8 miliar juga disebabkan karena reklasifikasi komisi agen penjual dan penerapan ISAK 16.

Terkait dengan angka tahun 2011, terdapat penyesuaian untuk menyajikan kembali laporan keuangan tahun sebelumnya terutama karena: Pendapatan usaha selular meningkat (menurun) sebesar (Rp168 miliar) dan Rp4,5 miliar disebabkan karena komisi agen penjual diatas; Pendapatan usaha non selular meningkat sebesar Rp115,9 miliar disebabkan karena dampak penerapan retrospektif dari ISAK 16; Beban usaha meningkat sebesar Rp118,7 miliar disebabkan karena reklasifikasi komisi agen penjual dan penerapan ISAK 16.

.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Investor Relations Corporate Secretary

Tel: 62-21-30442615 Tel: 62-21-30442614

Fax : 62-21-30003757 Fax: 62-21-30003754

Email : investor@indosat.com

Website : www.indosat.com

Tentang Indosat

Indosat adalah operator penyelenggara telekomunikasi dan informasi terkemuka di Indonesia yang memberikan layanan jasa selular, fixed line, komunikasi data dan internet. Di akhir 2011, perusahaan memiliki lebih dari 50 juta pelanggan seluler melalui berbagai merek layanan antara lain Indosat Mobile, IM3, Mentari dan Indosat Internet. Indosat mengoperasikan layanan SLI melalui kode akses 001, 008 dan Flatcall 01016. Perusahaan juga menawarkan layanan solusi korporat yang didukung oleh jaringan telekomunikasi terintegrasi di seluruh Indonesia. Indosat adalah anak perusahaan dari Ooredoo (yang dahulu dikenal dengan Qtel Group - dengan nama entitas secara legal: Qatar Telecom Q.S.C). Saham Indosat tercatat di Bursa Efek Indonesia (IDX:ISAT) dan saham dalam bentuk American Depositary Shares tercatat di Bursa Efek New York (NYSE:IIT).

Sanggahan

Dokumen ini mengandung informasi keuangan dan hasil-hasil kegiatan operasional tertentu, dan dapat mengandung sejumlah proyeksi, rencana, strategi dan tujuan-tujuan Indosat, yang bukan merupakan pernyataan fakta sejarah yang akan diperlakukan sebagai pernyataan proyeksi kedepan sesuai pengertian hukum yang berlaku. Pernyataan proyeksi kedepan dipengaruhi oleh resiko dan ketidakpastian yang dapat mengakibatkan kejadian sesungguhnya dan pencapaian Indosat kedepan berbeda dengan yang diharapkan atau diindikasikan oleh pernyataan-pernyataan semacam ini. Tidak ada jaminan bahwa hasil yang diharapkan oleh Indosat, atau diindikasikan oleh pernyataan semacam ini akan tercapai.

Dokumen ini bukan penawaran penjualan sekuritas di Amerika Serikat. Sekuritas tidak boleh ditawarkan atau dijual di Amerika Serikat tanpa registrasi atau pengecualian dari registrasi. Penawaran publik sekuritas yang dibuat di Amerika Serikat akan dilakukan melalui prospektus yang diperoleh dari Perusahaan dan berisi keterangan rinci mengenai Perusahaan dan manajemen, serta laporan keuangan. Perusahaan tidak berencana mendaftarkan penawaran di Amerika Serikat.

Referensi

Dokumen terkait

Ia bernyanyi dalam hujan dan tak seorang tahu dari mana datangnya.. Tak seorang berani nengok begitu gaib datangnya Dimuntahkan

Dalam rangka menjamin kelancaran pengerahan sumber daya logistik ke lokasi bencana yang sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya dengan cepat dan tepat, maka perlu dibuat

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) yang berjudul: “

Keadaan apapun yang sedang dialami anak (anak sakit, tidak taat, dll) orang tua harus percaya dengan iman bahwa saat mereka memperkatakan firman kepada anak, sesuatu yang baik

Kedudukan kota Probolinggo sebagai kota administratif Belanda makin ditangani lebih serius terutama sesudah pembukaan perkebunan swasta secara besar-besaran di daerah ujung

Sepuluh tahun aku menjadi seorang saudagar besar disingapur. Aku menjadi kepala perusahaan dengan pegawai berpuluh-puluh orang. Tapi malang bagiku, toko itu habis terbakar. Lalu

Malaysia yang menganut Islam sebagai agama resmi negara, sedangkan Indonesia yang menempatkan Islam sebagai agama yang memiliki posisi sama dengan agama-agama lainnya tentu

Persyaratan Mutu Lateks Pekat Pusingan (Centrifuge NR Concentrated. Specification) ASTM D.1976 – 1980 dan