• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PELAKSANAAN KKN-PPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PELAKSANAAN KKN-PPM"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

PELAKSANAAN KKN-PPM

A. Program Pokok Tema

1. Pembuatan Penunjuk Arah Bendungan Benel 1) Tujuan Kegiatan

Tujuan pembuatan penunjuk arah adalah untuk mempermudah akses lokasi Bendungan Benel bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.

2) Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pembuatan pembuatan penunjuk arah adalah untuk seluruh penduduk desa Manistutu dan juga pengunjung ataupun pendatang.

3) Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan i) Persiapan Kegiatan

a. Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan sekretaris desa. Pembuatan penunjuk arah ini berawal dari tidak adanya penunjuk arah menuju bendungan benel, dimana bendungan ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan Lokal maupun Mancanegara

b. Diskusi mengenai tahapan dan strategi yang akan dilakukan sebelum pengerjaan. c. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pembuatan penunjuk arah awal adalah pembelian material meliputi cat kayu, cat pilok, triplex kuas, dan tinner.

b. Pembuatan penunjuk arah dilanjutkan dengan pembuatan huruf cetak dengan bantuan komputer dengan aplikasi corel draw lalu di print.

c. Setelah huruf cetak dibuat maka pekerjaan dilanjutkan dengan mengecat triplek menggunakan cat pilok dari huruf cetak.

d. Langkah selanjutnya adalah finishing dengan membuat garis pinggir dan pemberian tinner agar hasil pernis rapi.

(2)

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi Selasa, 26 Juli 2016 Pembeliaan

Material

13.00-15.00 Toko Bangunan dekat Manistutu

Kamis, 28 Juli 2016 Melakukan pemotongan triplex

14.00 – 16.00 Posko KKN

Jumat, 29 Juli 2016 Melakukan pengcatan triplex

14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu

Sabtu, 30 Juli 2016 Melakukan pengeprinan huruf cetak

14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu

Minggu, 31 Juli 2016 Pengecatan huruf cetak dengan cat pilok

14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu Senin, 1 Agustus 2016 Pengecatan Triplex 16.00 – 18.00 Posko KKN Manistutu Kamis, 4 Agustus 2016 Pemotongan Triplex 14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu Selasa, 9 Agustus 2016 Pengecatan Triplex dengan cat pilok dari huruf cetak 14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu Rabu, 10 Agustus 2016 Pengecatan Triplex 14.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu

(3)

Kamis, 11 Agustus 2016

Pengecatan triplex dengan cat pilok dari huruf cetak 15.00 – 17.00 Posko KKN Manistutu Jumat, 12 Agustus 2016 Finishing Tahap 1 dengan Tinner 14.00 - 16.00 Posko KKN Manistutu Selasa, 13 Agustus 2016 Finishing tahap 2 dengan kuas dan tinner 15.00 – 16.00 Posko KKN Manistutu 4) Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pekerjaan pembuatan penunjuk arah adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Pembuatan penunjuk arah juga sesekali pernah diperhatikan oleh sekretaris desa maupun perangkat desa.

5) Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah cat triplek, cat pilok, kuas, kertas A4, cutter, binder clip (penjepit)

6) Rencana Evaluasi

a. Indikator yang dipakai :Hasil dan kinerja yang dicapai.

b. Waktu penilaian :Setelah penunjuk arah selesai dan saat pemasangan penunjuk arah berlangsung.

c. Cara penilaian : Melihat hasil dari penunjuk arah dikerjakan. d. Penilai : Sekretaris Desa

7) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan penunjuk arah berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswaantara Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh sekretaris desa berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam membuat penunjuk arah desa Manistutu. Penunjuk arah akan berguna untuk kemudahan akses lokasi menuju bendungan benel untuk penduduk setempat maupun wisatawan.

(4)

8) Hambatan dan Solusi

Adapun hambatan yang ditemui pada saat pelaksanaan program, yaitu:

a. Kendala cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan terhambatnya pembuatan penunjuk arah.

b. Keterampilan mahasiswa yang masih kurang sehingga menyebabkan beberapa tahap pengerjaan yang perlu diperbaiki.

Solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan permasalahan diatas, yaitu:

a. Perlunya menyediakan kain penutup (terpal) untuk melindungi papan penunjuk arah dari air hujan.

b. Dalam pelaksanaan, perlunya kehati-hatian mahasiswa dalam pengerjaannya, agar dapat meminimalkan perbaikan sehingga penyelesainnya tepat waktu.

2. Penambahan Tong Sampah 1) Tujuan Kegiatan

Tujuan penambahan tong sampah adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Pura Kahyangan Desa Manistutudan untuk memudahkan pengolahan sampah baik anorganik maupun organik.

2) Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pembuatan penambahan tong sampah adalah untuk seluruh penduduk desa Manistutu.

3) Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan i) Persiapan Kegiatan

a. Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan pemangku dan sekretaris desa. Penambahan tong sampah ini berawal dari tak tersedianya lahan untuk pembuatan bak sampah sehingga kami mengambil solusi alternatif yaitupenambahan tong sampah. b. Diskusi mengenai tahapan dan strategi yang akan dilakukan sebelum pengerjaan. c. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

(5)

a. Pembelian tong sampah dilakukan di toko terdekat. b. Memberi tulisan pada masing masing tong sampah.

c. Setelah pemberian tulisan lalu dilanjutkan dengan penempatan tong sampah di Pura Kahyangan.

4) Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah penambahan tong sampah adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Penambahan tong sampah juga sesekali pernah diperhatikan oleh warga di sekitar desa Manistutu.

5) Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah tong sampah yang sudah dibeli.

6) Rencana Evaluasi

i. Indikator yang dipakai : Hasil dan kinerja yang dicapai.

ii. Waktu penilaian : Setelah penambahan tong sampah selesai dan saat penambahan tong sampah berlangsung.

iii. Cara penilaian : Melihat hasil dari penambahan tong sampah dikerjakan. iv. Penilai : Sekretaris Desa dan Pemangku

7) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses penambahan tong sampah berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswa antara Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh sekretaris desa berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam penambahan tong sampah desa Manistutu. Penambahan tong sampahakan berguna untuk menjaga kebersihan lingkungan dan untuk mengolah sampah organik dan anorganik.

3. Pengecatan Pagar 1) Tujuan Kegiatan

Tujuan pengecatan pagar adalah untuk memperindah cat yang luntur sehingga terlihat lebih baik dari yang sebelumnya.

(6)

Sasaran kegiatan pembuatan pengecatan pagar adalah untuk Kantor Desa. 3) Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

i) Persiapan Kegiatan

a. Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan sekretaris desa. Pengecatan pagar ini berawal dari lunturnya cat pagar sehingga timbul inisiatif dari mahasiswa untuk mengecat pagar agar terlihat lebih baik dari sebelumnya.

b. Diskusi mengenai tahapan dan strategi yang akan dilakukan sebelum pengerjaan. c. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan.

ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pengecatan pagar awal adalah pengamplasan pagar untuk persiapan pengecatan.

b. Setelah pengamplasan selesai maka pekerjaan dilanjutkan dengan pengecatan dengan kuas.

iii) Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pekerjaan pengecatan pagar adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Pengecatan pagar juga sesekali pernah diperhatikan oleh sekretaris desa maupun perangkat desa.

4) Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah cat, kuas, dan amplas. 5) Rencana Evaluasi

i. Indikator yang dipakai : Hasil dan kinerja yang dicapai.

ii. Waktu penilaian : Setelah pengecatan pagar selesai dan saat pemasangan pengecatan pagar berlangsung.

iii. Cara penilaian : Melihat hasil dari pengecatan pagar dikerjakan. iv. Penilai : Sekretaris Desa dan Perangkat Desa.

6) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses pengecatan pagar berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswa antara Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh sekretaris desa berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam membuat pengecatan pagar desa Manistutu.

(7)

Pengecatan pagar akan berguna untuk kemudahan akses lokasi menuju bendungan benel untuk penduduk setempat maupun wisatawan.

7) Hambatan dan Solusi

Adapun hambatan yang ditemui pada saat pelaksanaan program, yaitu:

i. Kendala cuaca yang tidak menentu yang menyebabkan terhambatnya pengecatan pagar.

Solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan permasalahan diatas, yaitu :

i) Perlunya menyediakan kain penutup (terpal) untuk melindungi pagar dari air hujan. ii) Dalam pelaksanaan, perlunya kehati-hatian mahasiswa dalam pengerjaannya, agar

dapat meminimalkan perbaikan sehingga penyelesainnya tepat waktu.

4. Pendampingan Mengajar Bahasa Inggris Kepada Siswa-Siswi Sekolah Dasar 1 Dan 2 Manistutu

Wilayah Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Wilayah Desa Manistutu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yaitu terdapat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). PAUD di Banjar Ketiman dan Banjar Katulampo. Terdapat beberapa sekolah dasar di Desa Manistutu, yaitu SDN 1 Manistutu berada di Banjar Ketiman, SDN 2 Manistutu berada di Banjar Kemoning, SDN 3 Manistutu berada di Banjar Tunas Mekar, SDN 4 Manistutu berada di Banjar Katulampa, SDN 5 Manistutu berada di Banjar Mekar Sari, SDN 6 Manistutu berada di Banjar Bendel Desa Manistutu hanya memiliki satu SMP yaitu SMP 3 Melaya yang berada di Banjar Tunas Mekar. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat diketahui kebanyakan anak – anak atau generasi muda Desa Manistutu hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena terhalang biaya atau membantu keluarga bekerja sebagai buruh. Maka dari itu, kepala desa sendiri berharap dengan adanya fasilitas pendidikan di daerah desa Manistutu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan generasi muda. Sayangnya tenaga pengajar yang kurang serta jam belajar yang pendek membuat siswa-siswi kurang terlihat antusias dengan pendidikan mereka.

(8)

Pendampingan mengajar Bahasa Inggris kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Bahasa Inggris dianggap pilihan terbaik dalam membimbing siswa-siswi mengingat minat mereka akan hal yang baru dan melihat kondisi sekolah-sekolah dasar di Desa Manistutu yang rata-rata kemampuan bahasa Inggris dari tenaga pengajarnya kurang. Walaupun hanya beberapa sekolah saja yang bisa didampingi, namun hal ini tidak mengurangi esensi yang ada. Diharapkan dengan pendampingan yang dilakukan dapat menjawab rasa ingin tahu siswa-siswi dan membuat mereka semakin fasih dalam berbicara bahasa Inggris. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

1) Tujuan Kegiatan

i) Pendampingan mengajar Bahasa Inggris diharapkan dapat meningkatkan kemampuan baik secara lisan ataupun tulis dalam Bahasa Inggris bagi para siswa.

ii) Kemampuan Bahasa Inggris sangat diperlukan mengingat banyaknya buku-buku pelajaran yang penulisannya menggunakan Bahasa Inggris.

iii) Bahasa Inggris juga dapat mempermudah siswa-siswi dalam mencari informasi melalui internet.

2) Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan pendampingan mengajar Bahasa Inggris adalah siswa-siswi dari Sekolah Dasar 1 dan 2 Manistutu.

(9)

i) Persiapan Kegiatan

a. Melengkapi keperluan administrasi dan koordinasi dengan Perbekel Desa Manistutu dan Kepala Sekolah SD 1 dan 2 Manistutu.

b. Membawa surat pengantar dan meminta ijin mendampingi mengajar kepada pihak SD 1 dan 2 Manistutu.

c. Menyiapkan bahan ajar dan sarana mengajar lainnya. ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pendampingan mengajar Bahasa Inggris dilaksanakan dari tanggal 1-12 Agustus 2016 di Sekolah Dasar 1 dan 2 Manistutu.

b. Kegiatan pendampingan mengajar Bahasa Inggris dilaksanakan setiap hari Senin di SD 1 Manistutu dan setiap hari jumat-sabtu di SD 2 Manistutu.

4) Isi Kegiatan

Kegiatan ini berisi pendampingan mengajar untuk mata pelajaran Bahasa Inggris bagi siswa-siswi SD 1 dan 2 Manistutu.

5) Metode Kegiatan

Dalam kegiatan ini digunakan metode learning by games, mahasiswa selaku pendamping guru dalam mengajar menarik minat siswa-siswi dalam belajar dengan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Melalui permainan, siswa-siswi mampu memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar mereka, tanpa melupakan kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah. 6) Rencana Evaluasi

i) Indikator yang dipakai : absensi dan keaktifan siswa

ii) Waktu Penilaian : setelah pendampingan mengajar dilaksanakan

(10)

menjawab

iv) Penilai : masing-masing pengajar 7) Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi

1 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 3 10.50-11.55 Sekolah Dasar 1 Manistutu 5 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 2 Kelas 5 07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu 6 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 2 Kelas 4 07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu 6 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 2 Kelas 6 07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu 8 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 3 10.50-11.55 Sekolah Dasar 1 Manistutu 12 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 2 Kelas 5 07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu 13 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 2 Kelas 4 07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu

(11)

13 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 2 Kelas 6 07.00 – 09.00 Sekolah Dasar 2 Manistutu

Berikut ini merupakan daftar pendamping mengajar siswa-siswi Sekolah Dasar 1 dan 2 Manistutu, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana:

Mata Pelajaran Pengajar Fakultas

Bahasa Inggris

I Gede Putu Niki Bagus P. Teknik I Gede Prayoga Adhi Tama Teknik

Kt Adhy Brahmantahara Ekonomi dan Bisnis

G.A.A Widyaningsih Ekonomi dan Bisnis

I Gd Agus Dana Iswara Ekonomi dan Bisnis Ni Pt Tika Asri Astuti.K Ilmu Budaya

Annisa Mustika Oktarini Kedokteran

Yemima Dwi Gita S Teknologi Pertanian

Dini Lutpiani

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

I Gst Ngr Arya Permana P

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(12)

Ni Made Mahatma Devi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ropaidah Pertanian

Ni Nym Ayu Tisnadiartha Hukum

8) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya pendampingan mengajar Bahasa Inggris, para siswa lebih mudah dalam memahami materi ajar.

9) Hambatan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut: i) Terbatasnya sarana pembelajaran baik dari pihak sekolah dan siswa.

ii) Kurangnya disiplin waktu dari pihak sekolah.

iii) Kurangnya penguasaan materi Bahasa Inggris oleh para guru.

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan diatas, solusi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

i) Menggunakan metode pembelajaran learning by games, metode dapat menciptakan komunikasi dua arah. Sehingga kendala kurangnya fasilitas mengajar dapat diminimalisir. Penguasaan materi dari pihak pengajar sangat diperlukan agar sistem pembelajaran di kelas tidak selalu berpatokan pada buku mengingat kurangnya sarana pembelajaran.

ii) Memberikan pemahaman akan pentingnya disiplin waktu untuk efisiensi jam pembelajaran guna meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.

(13)

iii) Menginformasikan beberapa laman atau site yang ada di internet guna mempermudah akses para guru dalam mencari bahan ajar dan juga metode pembelajaran.

5. Pendampingan Mengajar Matematika Kepada Siswa-Siswi Sekolah Dasar 1 Manistutu

Wilayah Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Wilayah Desa Manistutu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yaitu terdapat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). PAUD di Banjar Ketiman dan Banjar Katulampo. Terdapat beberapa sekolah dasar di Desa Manistutu, yaitu SDN 1 Manistutu berada di Banjar Ketiman, SDN 2 Manistutu berada di Banjar Kemoning, SDN 3 Manistutu berada di Banjar Tunas Mekar, SDN 4 Manistutu berada di Banjar Katulampa, SDN 5 Manistutu berada di Banjar Mekar Sari, SDN 6 Manistutu berada di Banjar Bendel Desa Manistutu hanya memiliki satu SMP yaitu SMP 3 Melaya yang berada di Banjar Tunas Mekar. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat diketahui kebanyakan anak – anak atau generasi muda Desa Manistutu hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena terhalang biaya atau membantu keluarga bekerja sebagai buruh. Maka dari itu, kepala desa sendiri berharap dengan adanya fasilitas pendidikan di daerah desa Manistutu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan generasi muda. Sayangnya tenaga pengajar yang kurang serta jam belajar yang pendek membuat siswa-siswi kurang terlihat antusias dengan pendidikan mereka.

Pendampingan mengajar matematika kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Matematika dianggap pilihan terbaik dalam membimbing siswa-siswi mengingat matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang patut untuk dikuasai karena manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun hanya beberapa sekolah saja yang bisa didampingi, namun hal ini tidak mengurangi esensi yang ada. Diharapkan dengan pendampingan yang dilakukan dapat menjawab rasa ingin tahu siswa-siswi dan membuat mereka semakin fasih dalam menjawab soal serta menyelesaikan permasalahan matematika disekitar lingkungannya. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

(14)

i) Pendampingan mengajar Matematika diharapkan dapat meningkatkan kemampuan hitung siswa-siswi Sekolah Dasar 1 Manistutu

ii) Dengan belajar Matematika diharapkan cara berpikir siswa lebih rasional dalam menyelesaikan masalah.

11) Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan pendampingan mengajar Matematika adalah siswa-siswi dari Sekolah Dasar 1 Manistutu.

12) Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan i) Persiapan Kegiatan

a. Melengkapi keperluan administrasi dan koordinasi dengan Perbekel Desa Manistutu dan Kepala Sekolah SD 1 Manistutu.

b. Membawa surat pengantar dan meminta ijin mendampingi mengajar kepada pihak SD 1 Manistutu.

c. Menyiapkan bahan ajar dan sarana mengajar lainnya. ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan pendampingan mengajar Matematika dilaksanakan dari tanggal 2-10 Agustus 2016 di Sekolah Dasar 1 Manistutu.

b. Kegiatan pendampingan mengajar Matematika dilaksanakan setiap hari selasa dan rabu di SD 1 Manistutu.

13) Isi Kegiatan

Kegiatan ini berisi pendampingan mengajar untuk mata pelajaran Matematika bagi siswa-siswi SD 1 Manistutu.

(15)

14) Metode Kegiatan

Dalam kegiatan ini digunakan metode learning by games, mahasiswa selaku pendamping guru dalam mengajar menarik minat siswa-siswi dalam belajar dengan menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Melalui permainan, siswa-siswi mampu memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar mereka, tanpa melupakan kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah. 15) Rencana Evaluasi

i) Indikator yang dipakai : absensi dan keaktifan siswa

ii) Waktu Penilaian : setelah pendampingan mengajar dilaksanakan

iii) Cara penilaian : memberikan soal dan hadiah bagi siswa yang mampu menjawab

iv) Penilai : masing-masing pengajar 16) Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi Selasa, 2 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 3 10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu Rabu, 3 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 3 10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu Rabu, 3 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 4 09.30-09.55 Sekolah Dasar 1 Manistutu

(16)

Selasa, 9 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 3 10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu Rabu, 10 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 3 10.50-11.35 Sekolah Dasar 1 Manistutu Rabu, 10 Agustus 2016 Mengajar Anak – anak SD 1 Kelas 4 09.30-09.55 Sekolah Dasar 1 Manistutu

Berikut ini merupakan daftar pendamping mengajar siswa-siswi Sekolah Dasar 1 Manistutu, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana:

Mata Pelajaran Pengajar Fakultas

Bahasa Inggris

I Gede Putu Niki Bagus P. Teknik I Gede Prayoga Adhi Tama Teknik

Kt Adhy Brahmantahara Ekonomi dan Bisnis

G.A.A Widyaningsih Ekonomi dan Bisnis

I Gd Agus Dana Iswara Ekonomi dan Bisnis Ni Pt Tika Asri Astuti.K Ilmu dan Budaya Annisa Mustika Oktarini Kedokteran

Matematika

Yemima Dwi Gita S Teknik Pertanian

Dini Lutpiani

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

(17)

I Gst Ngr Arya Permana P

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ni Wayan Luh Wahyuni Kedokteran

Ni Made Mahatma Devi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ropaidah Pertanian

Ni Nym Ayu Tisnadiartha Hukum

17) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya pendampingan mengajar Matematika, para siswa lebih mudah dalam memahami materi ajar melalui metode yang digunakan.

18) Hambatan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut: i) Terbatasnya sarana pembelajaran baik dari pihak sekolah dan siswa.

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan diatas, solusi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

iv) Menggunakan metode pembelajaran learning by games, metode dapat menciptakan komunikasi dua arah. Sehingga kendala kurangnya fasilitas mengajar dapat diminimalisir. Penguasaan materi dari pihak pengajar sangat diperlukan agar sistem pembelajaran di kelas tidak selalu berpatokan pada buku mengingat kurangnya sarana pembelajaran.

6. Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan

PHBS di tatanan sekolah menjadi hal yang penting untuk diterapkan karena anak usia sekolah merupakan agent of change bagi keluarga dan masyarakat dalam menerapkan perilaku

(18)

yang sehat untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik. Salah satu indikator PHBS di sekolah adalah penerapan cuci tangan yang baik dan benar. Penerapan PHBS khususnya cuci tangan dalam kehidupan sehari-sehari dapat memberikan dampak positif pada pemeliharaan kesehatan anak usia sekolah. PHBS dapat menghindarkan anak usia sekolah dari berbagai penyakit atau infeksi yang timbul akibat perilaku ataupun lingkungan yang kurang sehat. Untuk mencegah kejadian infeksi yang disebabkan oleh kurangnya pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat diperlukan adanya promosi kesehatan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan mengajak anak usia sekolah untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.

Oleh karena itu, dirancang salah satu program kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penerapan PHBS dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada anak usia sekolah melalui pemberian pendidikan kesehatan.

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya penerapan PHBS Cuci Tangan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada anak usia sekolah.

b. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah agar anak-anak usia sekolah dapat menerapkan PHBS khususnya cuci tangan dalam kehidupan sehari-hari.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Tempat

Survei sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

Membuat surat ijin pelaksanaan kegiatan Posko KKN di Desa Manistutu

Pendekatan dengan pihak sekolah dasar Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Pemberian penyuluhan melalui persentasi

materi cuci tangan, demonstrasi cuci tangan, serta tanya jawab

Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu

(19)

d. Metode Penyuluhan

Adapun metode penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah, demonstrasi dan tanya jawab.

e. Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain:

Poster

f. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil (Kesimpulan)

23-30 Juli 2016 Mencari materi kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu

Mencari materi yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan melalui buku maupun media elektronik

27 Juli – 4 Agustus 2016 Koordinasi dengan Kepala Sekolah Dasar di wilayah Desa Manistutu Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah Dasar di wilayah Desa Manistutuuntuk meminjam ruangan, serta mengetahui dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Mempersiapkan materi, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan. Menentukan peserta kegiatan penyuluhan Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Manistutu Peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah perwakilan kelas 3-6 SD

(20)

Senin, 8 Agustus 2016 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Cuci Tangan SDN 1 Manistutumelakukan praktek, dan penyebaran poster ke SDN 2, 3, 4, 5, dan 6 Manistutu Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan dapat tercapai

g. Indikator Keberhasilan

Output: Sebanyak 30 orang siswa perwakilan pada setiap kelas 3 - 6 di SDN 1 Manistutu mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan PHBS Cuci Tangan.

Outcome: Semua peserta kegiatan penyuluhan kesehatan dapat menerapkan dan memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar dan merespon pertanyaan yang diberikan.

h. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output):Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi jumlah peserta yang meliputi juga aspek antusiasme peserta, proses penyuluhan (presentasi dan diskusi) dan kelancaran tahapan acara yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini berhasil mengikutsertakan 30 orang siswa pada setiap kelas 3 - 6 di SDN 1 Manistutu sebagai perwakilan, sehingga dapat mewakili semuanya.Mengenai antusiasme peserta dapat dikategorikan sangat baik, yang dapat dibuktikan dari semangat para siswa SD yang diberikan penyuluhan dan keinginan untuk memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar menggunakan sabun.Sedangkan kelancaran kegiatan juga dapat dikatakan cukup sukses dimana acara telah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

Evaluasi Hasil (Outcome): Penilaian berasal dari praktik memperagakan langkah- mencuci tangan yang benar. Sebelum dilakukan penyuluhan, hampir semua peserta tidak mengetahui bagaimana langkah-langkah mencuci tangan yang benar, tetapi setelah

(21)

diberikan penyuluhan, hampir seluruh peserta SD dapat memperagakan langkah-langkah mencuci tangan yang benar.

i. Hambatan dan Solusi Hambatan:

Sulitnya berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak SD

Sulitnya menarik perhatian dan menjaga ketenangan anak SD

Solusi:

 Melakukan koordinasi yang baik dengan guru SD di wilayah Desa Manistutu untuk memperoleh informasi mengenai media yang cocok untuk digunakan serta membantu proses interaksi.

 Menggunakan media poster bergambar untuk menarik perhatian anak-anak SD dan mempermudah pemahaman serta praktek cuci tangan yang benar.

 Lebih interaktif dan sabar dalam berinteraksi dengan anak SD.

7. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja

Penyuluhan kesehatan reproduksi dilakukan untuk meningkatkan siswa-siswi SMP Desa Manistutu berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja.Selain itu kematangan seksual juga mengakibatkan remaja mulai tertarik terhadap anatomi fisiologi tubuhnya. Penyuluhan kesehatan reproduksi ini diharapkan dapat memberi pengetahuan akan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kegiatan penyuluhan yang diberikan berupa pemberian materi secara ceramah saat apel pagi di sekolah. Oleh karena itu, dirancang salah satu program kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS khususnya dan bahaya seks pra-nikah pada remaja melalui pemberian pendidikan kesehatan.

(22)

Tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai pentingnya pencegahan HIV/AIDS khususnya dan bahaya seks pra-nikah pada remaja.

b. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang di harapkan dari pelaksanaan program KKN-PPM ini adalah agar siswa SMP dapat lebih memahami dan pentingnya pencegahan HIV/AIDSdan bahaya seks pra-nikah pada remaja saat ini.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Tempat

Membuat surat ijin pelaksanaan kegiatan Posko KKN di Desa Manistutu Pendekatan dengan pihak SMP Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Desa Manistutu

Persiapan materi penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Pemberian pendidikan kesehatan melalui

persentasi dan tanya jawab

Sekolah Menengah Pertama (SMP)di Desa Manistutu

Evaluasi Posko KKN di Desa Manistutu

d. Metode Penyuluhan

Adapun metode penyuluhan yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah dan tanya jawab.

e. Media Penyuluhan

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain:

(23)

LCD

Proyektor

f. Pelaksanaan Kegiatan

Tanggal Jenis Kegiatan Tempat Hasil (Kesimpulan) 9-12 Agustus 2016 Mencari materi kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu

Mencari materi yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan melalui buku maupun media elektronik

12-15 Agustus 2016 Koordinasi dengan Kepala SMP di Desa Manistutu SMP di Desa Manistutu

Melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah SMP di Desa Manistutu untuk meminjam ruangan, serta mengetahui dan mempersiapkan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan. Menentukan peserta kegiatan penyuluhan SMP di Desa Manistutu

Peserta kegiatan penyuluhan kesehatan adalah seluruh siswa SMP. Kamis, 18 Agustus 2016 Persiapan pelaksanaan kegiatan penyuluhan Posko KKN di Desa Manistutu Mempersiapkan materi, peralatan, dan segala hal yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan. Sabtu, 20 Agustus 2016 Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja SMPN 3 Melaya

Pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar sehingga tujuan dari kegiatan dapat tercapai

(24)

Output:Seluruh siswaSMPN 3 Melaya di wilayah Desa Manistutu mengikuti kegiatan penyuluhan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

Outcome: Semua peserta kegiatan penyuluhan kesehatan dapat memahami dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

h. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output):Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi jumlah peserta yang meliputi juga aspek antusiasme peserta, proses penyuluhan (presentasi dan diskusi) dan kelancaran tahapan acara yang telah disusun sebelumnya. Kegiatan ini berhasil mengikutsertakan seluruh siswa-siswi SMPN 3 Melaya.Mengenai antusiasme peserta dapat dikategorikan sangat baik, yang dapat dibuktikan dari semangat para siswa dalam mendengarkan materi penyuluhan yang diberikan.Sedangkan kelancaran kegiatan juga dapat dikatakan cukup sukses dimana acara telah berjalan sesuai rencana yang telah disusun.

Evaluasi Hasil (Outcome): Penilaian berasal dari pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Sebelum dilakukan penyuluhan, hampir semua peserta belum memahami informasi yang benar mengenai HIV/AIDSdan kesehatan reproduksi remaja, tetapi setelah diberikan penyuluhan, hampir seluruh peserta dapat memahami dampak negatif dan pentingnya pencegahan HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi remaja.

i. Hambatan dan Solusi Hambatan:

 Sulitnya menyampaikan materi penyuluhan agar dapat diterima dengan baik oleh siswa SMP.

Sulitnya menjaga ketenangan siswa SMP selama kegiatan penyuluhan.

Keterbatasan waktu dalam memberi materi penyuluhan karena saat apel pagi. Solusi:

 Menarik perhatian siswa dan menjaga antusias siswa dengan cara menggunakan bahasa yang sesuai dan menarik, serta memberikan bingkisan pada akhir penyuluhan.

(25)

 Melakukan komunikasi yang sesuai dengan bahasa remaja saat ini agar mudah dipahami.

8. Program Sosialisasi Penanamandan Penyerahan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA) dalam Polybag kepada KK Dampingan di Desa Manistutu.

a. Latar Belakang

Pertanian memiliki peranan penting dalam kegiatan perekonomian masyarakat di Desa Manistutu, maka dari itu usaha untuk pengembangan pertanian perlu dilakukan. Salah satu contohnya ialah penanaman tanaman obat keluarga dalam polybag. Tanaman obat keluarga atau biasa disingkat Toga merupakan tanaman yang bisa dibudidayakan di pekarangan rumah dan mempunyai manfaat sebagai obat-obatan herbal tradisional. Selain merupakan usaha untuk mengembangkan pertanian ,kegiatan ini juga merupakan salah satu solusi untuk melakukan kegiatan penanaman dalam lahan yang sempit.

Selain itu,kegiatan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TOGA.

b. Tujuan

- Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat desa,khususnya KK dampingan dalam pemanfaatan lahan sempit untuk bercocok tanam.

- Untuk mengembangkan minat bertani masyarakat Desa Manistutu, khususnya KK Dampingan melalui penanman TOGA dalam polybag.

c. Hasil yang diharapkan

- Meningkatkan minat masyarakat desa Manistutu ,khusunya KK Dampingan dalam bercocok tanam di lahan yang sempit.

- Meningkatkan produksi TOGA di desa Manistutu.

d. Rencana Program Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi 1. Persiapan

Bentuk kegiatan ini terdiri atas kegiatan utama dan kegiatan pendukung. Kegiatan utama adalah kegiatan yang menjadi target utama, sedangkan kegiatan pendukung adalah kegiatan yang tambahan di luar kegiatan utama.

(26)

2. Kegiatan utama

Kegiatan yang dilakukan dalam program ini adalah melakukan sosialisasi dan penyerahan Tanaman Obat Keluarga ( TOGA) ke masing-masing KK Dampingan yang ada di Desa Manistutu.

Kegiatan ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut : 1. Penyediaan alat dan bahan

2. Proses pengerjaan 3. Evaluasi hasil e. Teknis Pelaksanaan

No Kegiatan Lokasi Jumlah

Mahasiswa

Jam 1. Melakukan perizinan dan

koordinasi dengan kepala desa atau kepala dusun.

Kantor kepala desa Manistutu

14 1

2. Mengumpulkan sarana dan prasarana yang diperlukan

Posko KKN 14 4

3. Sosialisasi dan Penyerahan TOGA Desa Manistutu 14

3

5. Dokumentasi Desa Manistutu 14 1

6. Evaluasi Posko KKN 14 2

Total 11

a. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan 1) Persiapan

Tempat : Kantor Kepala Desa Manistutu

Logistik : Polibag , Tanah Subur, Bibit TOGA, Sekop Kecil, Ember SDM : Mahasiswa KKNUniversitas Udayana

(27)

2) Rencana Pelaksanaan

 Waktu : Kamis, Tanggal 18 Agustus 2016 pukul 08.00-12.00 WITA untuk persiapan alat dan bahan, kemudian dilanjutkan pukul 13.00- 16.00 untuk sosialisasi dan penyerahan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan. Jadi, untuk jumlah waktu keseluruhan dari persiapan alat dan bahan sosialiasi sampai dengan sosialisasi dan penyerahan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan adalah sebanyak 7 jam

 Rincian Kegiatan :

1. Menyiapkan alat dan bahan TOGA di Kantor Kepala Desa Manistutu. 2. Melakukan sosialisasi dan penyerahan TOGA kepada masing-masing KK

Dampingan di Desa Manistutu. b. MetodePenyuluhan

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dengan sosialisasi dan penyerahan secara langsung ke masing-masing kediaman KK Dampingan yang ada di Desa Manistutu.

c. Indikator Keberhasilan

Output : Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi antusiasme masyarakat, khususnya KK Dampingan di Desa Manistutu selama proses penyuluhan dan pemberian TOGA.

Outcome : Penyuluhan dilakukan langsung dengan penjelasan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan sekaligus memberikan bibit TOGA dalam polybag.

d. Hasil Kegiatan

Evaluasi Proses (Output) :

- Penilaian terhadap proses kegiatan terutama ditinjau dari sisi antusiasme masyarakat, khususnya KK Dampingan di Desa Manistutu selama proses penyuluhan dan pemberian TOGA.

- Dalam pelaksanaan, tidak semua terlaksana sesuai tanggal yang ditetapkan, tetapi semua TOGA telah diberikan.

(28)

No Nama KK Dampingan Banjar Tanggal

1 I Wayan Winaya Yasa Kanto Lampa 18/8/16

2 Wayan Sukadana Pendem 18/8/16

3 I Komang Dwi Sukadana Benel 18/8/26

4 I Nengah Turun Tunas Merkar 20/8/16

5 Ni Luh Sweni Mekarsari 22/8/16

6 I Ketut Nada Mekarsari 23/8/16

7 I Wayan Sarna Ketiman 23/8/16

Evaluasi Hasil (Outcome) :Penyuluhan dilakukan langsung dengan penjelasan TOGA kepada masing-masing KK Dampingan sekaligus memberikan bibit TOGA dalam polybag

e. Hambatan, Solusi dan Saran

1) Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni:

 Persiapan alat dan bahan yang memakan waktu yang cukup lama oleh mahasiswa karena peralatan dan bahan dirakit sendiri.

2) Solusi

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan di atas, solusi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.

 Membeli peralatan dan bahan yang siap pakai. 3) Saran

(29)

Untuk kedepannya disarankan lebih mengefisienkan penyiapan bahan dan alat dan menambah variasi bibit Tanaman Obat Keluarga (TOGA) yang digunakan.

f. Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan program ini adalah bertempat di rumah masing-masing KK Dampingan yang ada di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya.

g. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program kerja ini adalah masyarakat Desa Manistutu,khususnya KK Dampingan.

h. Pihak Terlibat

Pihak yang terlibat dalam program ini adalah mahasiswa KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII dan masyarakat Desa Manistutu, khusunya KK Dampingan.

i. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam program ini adalah polybag, bibit tanaman obat,tanah subur,air,sekop kecil.

B. PROGRAM BANTU 1. Pembersihan Prasasti

a. Tujuan Kegiatan

Tujuan pembersihan prasasti adalah untuk memperjelas tulisan atau isi prasasti b. Sasaran Kegiatan

(30)

Sasaran kegiatan pembersihanprasasti adalah untuk seluruh penduduk desa Manistutu dan juga pengunjung ataupun pendatang.

c. Langkah – langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan Kegiatan

 Menyelesaikan perijinan dan koordinasi dengan sesepuh. Pembersihan prasasti ini berawal dari kotornya prasasti, berlumut sehingga dari sesepuh diminta untuk membersihkan prasasti.

 Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan. 2. Pelaksanaan Kegiatan

e. Kegiatan pembersihan prasasti adalah persiapan alat alat yang diperlukan seperti kapi, kuas.

f. Kegiatan pembersihan prasasti dilanjutkan dengan membersihkan kotoran yang ada di prasasti seperti debu dan lumut dengan kapi.

g. Setelah prasasti bersih maka dilakukan langkah finishing dengan mengoleksi prasasti dengan kuas berisi air agar prasasti terlihat mengkilat.

d. Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pekerjaan pembersihan prasasti adalah dilakukan sepenuhnya oleh Mahasiswa. Pembersihan prasasti juga sesekali pernah diperhatikan oleh sesepuh.

e. Media Kegiatan

Media kegiatan yang digunakan adalah kuas, air dan kapi.

f. Rencana Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Hasil dan kinerja yang dicapai.

 Waktu penilaian : Setelah pembersihan prasasti selesai dan saat pemasangan pembersihan prasasti berlangsung.

(31)

 Penilai : Sesepuh (Veteran Manistutu) Bapak Nedeng

g. Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa proses pembersihan prasasti berlangsung dengan baik. Koordinasi Mahasiswa antara Mahasiswa yang satu dengan yang lainnya berjalan dengan baik. Hasil kegiatan kemudian dinilai oleh Bapak Nedeng berdasarkan kerapian, dan cara kerja dalam membuat pembersihan prasasti desa Manistutu. Pembersihan prasasti akan berguna untuk memperjelas isi tulisan prasasti.

2. POSYANDU

POSYANDU Balita adalah kegiatan rutin di desa Manistutu yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali.Program ini dilaksanakan oleh masing – masing Banjar yang meliputi tiga kegiatan.Kegiatan pertama adalah penimbangan berat badan pada balita. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui dan mengontrol berat badan,tinggi badan dan lingkar kepala para balita serta mengetahui siapa saja yang masuk dalam BGM (Balita Garis Merah) yang sering disebut Balita kekurangan gizi. Kegiatan kedua adalah pemeriksaan kesehatan dan pemberian vitamin untuk balita.Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga dan memperhatikan kesehatan para balita. Kegiatan ketiga adalah kegiatan penyuluhan tentang zat gizi yang baik bagi para balita yang bertujuan untuk memberikan pengertian akan arti pentingnya zat gizi pada masa pertumbuhan yang dimulai sejak dini.

Dalam hal ini, mahasiswa KKN ikut serta dalam membantu kegiatan Posyandu yang ada di desa Manistutu dalam 3 jadwal yang telah ditetapkan oleh Puskesmas Pembantu desa Manistutu, yaitu :

a. DDTK ( Deteksi Dini Tumbuh Kembang)

i. Waktu Pelaksanaan : 30 Juli 2016, pukul 07.00-13.00 WITA ii. Lokasi :

(32)

2. TK Kumara Binagraha 2 Manistutu 3. TK Kumara Binagraha 3 Manistutu iii. Kelompok Sasaran : anak-anak TK

iv. Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM, Puskesmas Pembantu Manistutu v. Kegiatan : menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar

kepala, serta pemberian vitamin A. b. Posyandu Balita

i. Waktu Pelaksanaan : 10 Agustus 2016, pukul 08.00-12.00 WITA ii. Lokasi : Balai Banjar Ketiman

iii. Kelompok Sasaran : Ibu-Ibu beserta balitanya di Banjar Ketiman, Desa Manistutu

iv. Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM, Puskesmas Pembantu Manistutu v. Kegiatan : menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar

kepala, pemberian vitamin A, imunisasi dan penyuluhan mengenai pentingnya gizi seimbang bagi Balita.

c. Posyandu Balita dan Lansia

i. Waktu Pelaksanaan : 12 Agustus 2016, pukul 08.00-12.00 WITA ii. Lokasi : Balai Banjar Ketiman Kaja

iii. Kelompok Sasaran :Ibu-Ibu beserta balitanya di Banjar Ketiman Kaja, Desa Manistutu dan Lansia di Desa Manistutu.

iv. Pihak Terlibat :Mahasiswa KKN-PPM, Puskesmas Pembantu Manistutu, Puskesmas Melaya, dan Kader posyandu balita dan lansia.

v. Kegiatan : menimbang berat badan, mengukur tinggi badan dan lingkar kepala, serta pemberian vitamin A bagi balita dan pemeriksaan kesehatan lansia

3. Bimbingan Belajar Pada Anak – Anak Sekolah Dasar Sekitar Lingkungan

Desa Manistutu

Wilayah Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana Wilayah Desa Manistutu memiliki fasilitas pendidikan yang cukup memadai yaitu terdapat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). PAUD di Banjar

(33)

Ketiman dan Banjar Katulampo. Terdapat beberapa sekolah dasar di Desa Manistutu, yaitu SDN 1 Manistutu berada di Banjar Ketiman, SDN 2 Manistutu berada di Banjar Kemoning, SDN 3 Manistutu berada di Banjar Tunas Mekar, SDN 4 Manistutu berada di Banjar Katulampa, SDN 5 Manistutu berada di Banjar Mekar Sari, SDN 6 Manistutu berada di Banjar Bendel Desa Manistutu hanya memiliki satu SMP yaitu SMP 3 Melaya yang berada di Banjar Tunas Mekar. Dari hasil wawancara dengan beberapa masyarakat diketahui kebanyakan anak – anak atau generasi muda Desa Manistutu hanya mengenyam pendidikan sampai sekolah dasar karena terhalang biaya atau membantu keluarga bekerja sebagai buruh. Maka dari itu, kepala desa sendiri berharap dengan adanya fasilitas pendidikan di daerah desa Manistutu dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan pendidikan generasi muda. Sayangnya tenaga pengajar yang kurang serta jam belajar yang pendek membuat siswa-siswi kurang terlihat antusias dengan pendidikan mereka.

Memberi bimbingan belajar kepada siswa-siswi sekolah dasar di Desa Manistutu merupakan salah satu respon mahasiswa KKN PPM UNUD Periode XIII akan fenomena pendidikan saat ini. Masih banyak kekurangan pada fasilitas maupun prasarana, terutama tenaga pengajar. Bimbingan belajar adalah salah satu pilihan sepulang sekolah yang bisa dimanfaatkan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang belum tersolusikan pada waktu belajar formal. Ini juga bisa dimanfaatkan oleh siswa-siswi untuk belajar lebih banyak sehingga dikelas bisa lebih menguasai materi yang diberikan guru. Bimbingan belajar dibuka untuk seluruh anak-anak sekolah dasar yang ada di Desa Manistutu. Diharapkan dengan bimbingan yang diberikan dapat menjawab rasa ingin tahu, menyelesaikan permasalahan, baik di soal maupun dalam kehidupan sehari-hari, dan menumbuhkan keinginan belajar siswa-siswi. Ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat siswa-siswi untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi.

19) Tujuan Kegiatan

i) Bimbingan belajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuan anak-anak sekolah dasar di sekitar lingkungan desa manistutu

(34)

20) Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan bimbingan belajar adalah anak-anak Sekolah Dasar sekitar lingkungan Desa Manistutu.

21) Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan i) Persiapan Kegiatan

a. Melengkapi keperluan administrasi dan koordinasi dengan Perbekel Desa Manistutu.

b. Menyiapkan bahan ajar dan sarana mengajar lainnya. ii) Pelaksanaan Kegiatan

a. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan dari tanggal 1-12 Agustus 2016 di Posko KKN Manistutu.

b. Kegiatan bimbingan belajar dilaksanakan setiap hari Senin-Kamis. 22) Isi Kegiatan

Kegiatan ini berisi bimbingan belajar untuk semua mata pelajaran di Sekolah Dasar dan juga membimbing siswa dalam penyelesaian pekerjaan rumah.

23) Metode Kegiatan

Dalam kegiatan ini digunakan metode learning by games, metode ini menarik minat siswa-siswi dalam belajar dengan menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Melalui permainan, siswa-siswi mampu memahami ide serta konsep baru dalam proses belajar mereka, tanpa melupakan kurikulum yang digunakan oleh pihak sekolah.

Dalam kegiatan ini juga menerapkan metode pembelajaran diskusi dalam memecahkan masalah, metode ini menarik siswa untuk berfikir lebih keras dari biasanya dan mendorong siswa untuk belajar leih kritis.

(35)

24) Rencana Evaluasi

i) Indikator yang dipakai : absensi dan keaktifan siswa

ii) Waktu Penilaian : setelah bimbingan belajar dilaksanakan

iii) Cara penilaian : memberikan soal dan hadiah bagi siswa yang mampu menjawab

iv) Penilai : masing-masing pengajar 25) Pelaksanaan Kegiatan

Hari/Tanggal Kegiatan Waktu (Wita) Lokasi 1 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

2 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

3 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

4 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

5 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

6 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

7 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

8 Agustus 2016 Mengajar Anak

(36)

9 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

10 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

11 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu 12 Agustus 2016 Mengajar Anak

– anak SD 14.00-18.00 Kantor Desa Manistutu

Berikut ini merupakan daftar pengajar bimbingan belajar siswa-siswi Sekolah Dasar di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana:

Mata Pelajaran Pengajar Fakultas

Agama

I Gede Putu Niki Bagus P. Teknik I Gede Prayoga Adhi Tama Teknik Ilmu

Pengetahuan Alam

Kt Adhy Brahmantahara Ekonomi dan Bisnis

G.A.A Widyaningsih Ekonomi dan Bisnis

Bahasa Inggris

I Gd Agus Dana Iswara Ekonomi dan Bisnis Ni Pt Tika Asri Astuti.K Ilmu dan Budaya Bahasa

Indonesia

Annisa Mustika Oktarini Kedokteran Yemima Dwi Gita S Teknik Pertanian

(37)

Matematika

Dini Lutpiani

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

I Gst Ngr Arya Permana P

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Bahasa Bali

Ni Wayan Luh Wahyuni Kedokteran

Ni Made Mahatma Devi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Ilmu

Pengetahuan Sosial

Ropaidah Pertanian

Ni Nym Ayu Tisnadiartha Hukum

26) Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan maka dapat disimpulkan bahwa dengan diadakannya bimbingan belajar, para siswa mendapatkan waktu lebih dalam belajar dan dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar di desa manistutu.

27) Hambatan dan Solusi

Adapun permasalahan yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut: i) Terbatasnya tenaga pengajar jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang hadir dalam

kegiatan bimbingan belajar

Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan diatas, solusi yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

v) Mengajak aktif siswa yang lebih cepat dalam menyerap ilmu pengetahuan untuk ikut mengajarkan temannya yang belum mengerti dalam belajar.

(38)

Referensi

Dokumen terkait

Retrieved November 17, 2016, from Ministry of Foreign Affairs of Japan: http://www.mofa.go.jp/region/asia- paci/jck/fm1005_joint.html..

Granth Sahib (The Sikh holy scripture), and in no other religion. A pious Sikh endeavors to live up to the principles, ideals and the code of conduct as described.. Guru Nanak

EFEK TERAPI DESENSITISASI SISTEMATIS GUNA MENGURANGI GEJALA KECEMASAN PADA PENDERITA GANGGUAN FOBIA

Nama file “Cover ” berisi Halaman Cover, Pernyataan Keaslian, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Tim Penguji, Lembar Pernyataan Kesediaan Publikasi Karya Ilmiah

Kemungkinan bahwa tidak ada perbedaan dari derajat komponen-komponen cinta yang dimiliki wanita dengan usia pernikahan lima tahun ke bawah dan wanita denga usia

Jadi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga Bapak Dewa Nyoman Jati adalah masalah hasil dari pekerjaan beberapa orang dalam keluarga belum cukup untuk memenuhi

Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari keragaan dan strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian dengan fokus lahan sawah di Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil kajian

Counselling, dose Dose by inhalation of powder , chronic asthma, 6–12 micrograms 1–2 times daily, increased up to 24 micrograms twice daily if necessary; occasionally up to