• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN FINANSIAL PEMILIHAN LOKASI GARDU INDUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN FINANSIAL PEMILIHAN LOKASI GARDU INDUK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian dan Pengembangan

No. 002.LIT.2004

KAJIAN FINANSIAL PEMILIHAN LOKASI

GARDU INDUK

PT PLN (PERSERO)

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KETENAGALISTRIKAN

JL. DUREN TIGA JAKARTA 12760. PO BOX 6701/JKSRB, JAKARTA 12067

TELPON : (021)7973774, 7980190, 7982035 (HUNTING), FAX (021)7991762 www.pln-litbang.co.id

(2)

LITBANG

RESEARCH AND DEVELOPMENT REPORT Tgl. : Date

Judul

Title

Penulis Peminta Jasa

Authors Client

Jumlah Laporan Jumlah Halaman Dikeluarkan Oleh / Issued by

Number of Reports Number of Pages

General Manager Sifat / Classification Keterangan Note DJOKO PRASETYO Kata Kunci Keywords Ringkasan Abstract

KAJIAN FINANSIAL PEMILIHAN LOKASI GARDU INDUK

1. B. Rochjuwihardjo

2. Effendi Alam Direktur Transmisi & Distribusi 3. Hanggoro PLN (Persero) 4. Suwarno 3 24 Terbatas ----

Gardu Induk, JTT, JTM, Rugi-rugi JTM, IRR No. KPP 03/RD/BLUR/2004

Pemilihan lokasi Gardu Induk (GI) pada umumnya jauh dari pusat beban di perkotaan dengan alasan harga tanah di luar kota yang relatif lebih murah. Hal ini menyebabkan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) menjadi panjang yang menimbulkan adanya dugaan tegangan pelayanan menjadi buruk, rugi-rugi JTM menjadi tinggi, biaya investasi pembangunan dan biaya O&M JTM menjadi tinggi. Dalam kajian ini telah ditinjau tiga opsi pemilihan lokasi dan desain GI, yaitu: (i) Opsi A : lokasi dekat pusat beban, jenis GI konvensional, (ii) Opsi B: lokasi jauh dari pusat beban, jenis GI konvensional, (iii) Opsi C: lokasi dekat pusat beban, jenis GIS. Pada ketiga opsi tersebut diasumsikan setiap GI terdiri dari dua bay line, tiga bay trafo dan satu bay kopel 150kV, serta 10 penyulang keluar 20 kV, yang masing-masing membutuhkan luas tanah tertentu untuk bangunan sipil dan serandang hubung. Kajian ini juga mempertimbangkan biaya yang terkait dengan panjang Jaringan Tegangan Tinggi (JTT) yang memasok GI dimaksud.

Model finansial yang digunakan berupa kalkulasi semua biaya investasi dan biaya O&M, serta biaya rugi-rugi JTM, selama 30 tahun, dan selanjutnya membandingkan IRR ketiga opsi pemilihan lokasi GI diatas.

Dari hasil kajian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Lokasi GI tipe GIS dekat pusat beban dengan SUTT Steel Pole & Tower Lattice akan lebih fisibel dibandingkan dengan lokasi GI tipe konvensional jauh dari pusat beban.

2. Lokasi GI tipe GIS dengan SKTT dan lokasi GI tipe konvensional dengan SUTT Steel Pole & Tower Lattice dekat pusat beban akan lebih fisibel dibandingkan dengan lokasi GI tipe konvensional jauh dari pusat beban pada panjang JTT tertentu atau pada panjang JTT dan rasio nominal harga tanah tertentu.

(3)

2 / 24 DAFTAR ISI HALAMAN RINGKASAN………..1 DAFTAR ISI ... 2 1. PENDAHULUAN ... 4 1.1. Latar Belakang ... 4 1.2. Permasalahan ... 4 2. TUJUAN PENELITIAN... 4 3. METODOLOGI ... 4 3.1. Pengumpulan Data ... 4 3.2. Analisa Data... 4 4. PEMBAHASAN ... 5 4.1. Gardu Induk ... 5

4.1.1. Opsi Pemilihan Lokasi GI ... 5

Gambar 1 : Opsi pemilihan lokasi GI... 6

4.1.2. Biaya Investasi... 8

4.2. JARINGAN TEGANGAN MENENGAH... 8

4.2.1. Tegangan Jatuh Pelayanan... 8

Tabel 1 : Konstanta JTM ... 9

Gambar 2 : Pembebanan SKTM dengan tegangan jatuh di ujung JTM 5% ... 9

4.2.2. RUGI-RUGI TEKNIS JTM ... 10

Tabel 2 : Rugi-rugi JTM ... 10

4.2.3. Biaya Investasi dan Biaya O&M JTM ... 11

4.3. JARINGAN TEGANGAN TINGGI... 11

4.3.1. Kontruksi Jaringan Tegangan Tinggi ... 11

4.3.2. Biaya Investasi dan Biaya O&M JTT ... 11

5. TINJAUAN EKONOMIS... 12

5.1. Net Present Value... 12

5.2. Biaya Investasi dan Biaya O&M ... 13

5.3 Perhitungan NPV ... 14

Tabel 3 : PERHITUNGAN NPV OPSI C & OPSI B ... 15

Tabel 3 : PERHITUNGAN NPV OPSI A & OPSI B ... 16

6 KESIMPULAN... 16

7. SARAN ... 17

8. DAFTAR PUSTAKA ... 18

LAMPIRAN... 19

Tabel 5 : Perhitungan NPV Opsi A (SUTT SP) & Opsi B (SUTT TL)... 20

(4)

3 / 24

Tabel 8 : Perhitungan NPV Opsi C (SUTT SP) & Opsi B (SUTT TL) ... 23 Tabel 9 : Perhitungan NPV Opsi C (SKTT) & Opsi B (SUTT TL) ... 24

(5)

KAJIAN FINANSIAL PEMILIHAN LOKASI GARDU INDUK

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kajian finansial opsi-opsi pemilihan lokasi gardu induk (GI) dilaksanakan atas permintaan Direktur Transmisi dan Distribusi PT PLN (Persero) berkaitan dengan adanya dugaan bahwa banyaknya GI yang berlokasi jauh dari pusat beban telah menyebabkan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) menjadi panjang, karena JTM harus ditarik dari GI ke lokasi beban di perkotaan, sehingga dana investasi JTM menjadi tinggi, rugi-rugi JTM tinggi dan tegangan pelayanan buruk. Pemilihan lokasi GI di luar kota dan jauh dari pusat beban dilakukan PLN karena harga tanah di luar kota relatif jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga tanah di perkotaan.

Kajian ini dimaksudkan untuk menganalisis biaya total dari penyediaan GI dan JTM dengan mempertimbangkan bukan hanya biaya pengadaan tanah, namun juga biaya investasi, biaya operasi & pemeliharaan (O&M) dan biaya yang ditimbulkan oleh rugi-rugi jaringan. Selanjutnya biaya total antara opsi lokasi GI di luar kota dan opsi lokasi di perkotaan akan diperbandingkan.

1.2. Permasalahan

Adanya dugaan bahwa pemilihan lokasi GI yang jauh dari perkotaan / pusat beban telah menyebabkan tingginya biaya investasi (berkaitan dengan JTM yang panjang), memburuknya tegangan pelayanan dan membesarnya rugi-rugi teknis JTM.

2. TUJUAN PENELITIAN

Membuktikan dengan kajian finansial bahwa pemilihan lokasi GI di luar kota yang jauh dari pusat beban adalah benar/tidak benar mengakibatkan biaya total menjadi lebih mahal, dimana biaya total dimaksud terdiri dari biaya investasi, biaya O&M dan biaya rugi-rugi jaringan.

3. METODOLOGI 3.1. Pengumpulan Data

- Studi literatur terhadap pengembangan sistem distribusi yang mencakup peramalan pertumbuhan kebutuhan listrik didalam suatu area tertentu, fasilitas eksiting yang ada yaitu Jaringan Tegangan Tinggi (JTT), GI dan JTM, asumsi-asumsi dan kriteria yang dipilih antara lain standar design/standar kontruksi SUTM/SKTM di wilayah PLN Distribusi Jaya dan Tangerang dan PLN P3B Region I.

- Mencari harga satuan pembangunan JTM, GI, JTT, dsb. - Mencari biaya operasi & pemeliharaan JTM, JTT dan GI. - Mencari harga satuan material seperti konduktor dan isolator.

(6)

5 / 24

- Melakukan perhitungan rugi-rugi (losses) teknis JTM

- Melakukan analisa harga pembangunan dan biaya operasi & pemeliharaan GI, JTT dan JTM - Melakukan kajian analisa biaya.

4. PEMBAHASAN 4.1. Gardu Induk

Pemilihan lokasi GI harus mempertimbangkan faktor-faktor dibawah ini :

- Konfigurasi sistem penyaluran dan kebutuhan daya distribusi secara keseluruhan.

- Potensi kesulitan penyaluran dan distribusi yang menuju atau keluar dari GI, baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

- Luas lokasi GI, peruntukan lokasi/tanah GI.

Dalam kajian ini lokasi GI yang dipilih sudah mempertimbangkan persyaratan diatas dan dianggap umur teknis peralatan instalasi yang diinvestasikan di GI dianggap sama, dengan umur teknis ditetapkan 30 tahun.

Topologi jaringan yang digunakan dalam kajian diperlihatkan pada gambar 1, dimana diasumsikan GI mempunyai 2 bay line, 3 bay trafo, 1 bay kopel 150 kV dan 10 penyulang keluar 20 kV.

4.1.1. Opsi Pemilihan Lokasi GI

Studi ini mengkaji tiga opsi pemilihan lokasi GI, yaitu :

i. Opsi A : lokasi GI dekat pusat beban/perkotaan dengan GI tipe konvensional, sehingga JTM-nya relatif pendek, yaitu 2 kms per penyulang.

ii. Opsi B : lokasi GI jauh dari pusat beban/perkotaan dengan GI tipe konvensional, sehingga JTM-nya relatif panjang, yaitu 20 kms per penyulang.

iii. Opsi C : lokasi GI dekat pusat beban/perkotaan dengan GI tipe GIS, sehingga JTM-nya relatif pendek, yaitu 2 kms per penyulang.

Panjang JTT (double circuit) untuk Opsi A dan C adalah 10 km per sirkit, sedangkan panjang JTT untuk Opsi B adalah 2 km per sirkit.

GI tipe konvensional memerlukan lahan seluas 20.000 s/d 25.000 m2 karena setiap bay di serandang hubung membutuhkan lahan 14x85 m2 sekitar 1.190 m2. Sedangkan GI tipe GIS membutuhkan luas lahan yang relatif lebih kecil, yaitu 3.000 m2 karena serandang hubungnya hanya membutuhkan luas lahan sekitar 20x40 m2 .

(7)

Gambar 1 : Opsi pemilihan lokasi GI GI OPSI B GI OPSI A & C S U T T 1 5 0 K v E x is ti ng SUTT 150 kV Rencana SUTT 150 kV Rencana JTM JTM GD GD GD GD GD Pusat Beban

(8)

7 / 24

OPSI Lokasi GI Unsur Biaya Yang Diperhitungkan

A

Dekat Pusat Beban (perkotaan)

Biaya Investasi :

- GI tipe konvensional, bangunan sipil dan peralatan instalasi (2 bay line, 3 bay trafo, 1 bay kopel).

- JTT tower lattice (alt. 3) dan steel pole (alt. 2). - JTM berupa saluran kabel bawah tanah Biaya O&M :

- GI/JTT dan JTM

- Rugi-rugi teknis JTM (Rugi-rugi JTT diabaikan)

B

Jauh dari Pusat Beban (pinggiran)

Biaya Investasi :

- GI tipe konvensional, bangunan sipil dan peralatan instalasi (2 bay line, 3 bay trafo, 1 bay kopel)

- JTT tower lattice (alt. 3).

- JTM berupa saluran kabel bawah tanah Biaya O&M

- GI/JTT & JTM

- Rugi-rugi teknis JTM (Rugi-rugi JTT diabaikan)

C

Dekat Pusat Beban (perkotaan)

Biaya Investasi :

- GI tipe GIS, bangunan sipil dan peralatan instalasi (2 bay line, 3 bay trafo, 1 bay kopel).

- JTT berupa kabel tanah (alt.1), tower lattice (alt. 3) dan steel pole (alt. 2).

- JTM berupa saluran kabel bawah tanah Biaya O&M

- GI/JTT & JTM

- Rugi-rugi teknis JTM (Rugi-rugi JTT diabaikan)

Harga tanah di lokasi GI untuk Opsi A dan juga Opsi C relatif lebih mahal dibandingkan dengan Opsi B, sehingga harga tanah pada Opsi B dijadikan sebagai basis, dan harga tanah pada Opsi A dan C dinyatakan sebagai kelipatan (rasio) dari basis tersebut.

JTT yang memasok GI dikaji untuk 3 alternatif, yaitu:

- Alternatif 1 : Saluran Kabel Tanah Tegangan Tinggi (SKTT), cocok untuk perkotaan yang sangat padat dan bebannya sangat tinggi seperti Jakarta.

- Alternatif 2 : Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan tower tipe steel pole untuk lokasi/wilayah yang sulit dalam pembebasan tapak tower.

- Alternatif 3 : Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dengan tower tipe lattice yang umum dipasang di pinggiran/luar kota.

dikecualikan Opsi A yang hanya JTT alternatif 2 & 3 saja.

(9)

dipasang adalah saluran kabel bawah tanah (Saluran Kabel Tegangan Menengah, SKTM) sepanjang 14 x 20 kms sedangkan Opsi A & C dipasang saluran kabel bawah tanah (Saluran Kabel Tegangan Menengah, SKTM) sepanjang 10 x 2 kms dengan pembebanan dibatasi sesuai dengan tegangan pelayanan JTM yang diinginkan.

Besarnya biaya investasi, biaya O&M dan rugi-rugi JTM sangat tergantung kepada panjang JTT, tambahan biaya pembebasan untuk lahan tapak tower terutama tower lattice, rasio nominal harga tanah antara lokasi perkotaan dan luar kota, panjang JTM dan pembebanan sehingga dengan membuat simulasi keempat variabel diatas didalam semua opsi akan mendapatkan nilai NPV yang bervariasi

4.1.2. Biaya Investasi

Biaya investasi pembangunan sebuah GI merujuk pada pekerjaan di PLN terdahulu GI 150 kV PLN Proyek DKI Jaya & Banten dan pembuatan rencana anggaran belanja dari PLN P3B yang terdiri sebagai berikut:

GI konvensional :

- Harga tanah 20.000 m2 @ Rp.500.000,- = Rp. 10.000.000.000,- - Bangunan sipil (asumsi 0,25 dari tipe GIS) = Rp. 2.115.053.000,- - Peralatan instalasi = Rp. 21.366.699.960,- GI tipe GIS:

- Harga tanah 3.000 m2 @ Rp. 10.000.000,- = Rp. 30.000.000.000,- - Bangunan sipil : = Rp. 8.460.212.000,- - Peralatan instalasi = Rp. 33.749.948.934,- Biaya O&M GI telah termasuk dalam biaya O&M JTT dan JTM.

4.2. JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 4.2.1. Tegangan Jatuh Pelayanan

Pada kajian ini jenis JTM yang digunakan saluran kabel untuk melayani perkotaan (urban) yang kerapatan bebannya relatif tinggi (>0,2 MVA per km2)1.

Sistem distribusi diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik ke pelanggan dengan mutu yang baik, antara lain tegangan jatuh pada ujung JTM adalah maksimun 5%2.

Tegangan jatuh pada JTM dapat dihitung dengan persamaan sbb :

( r+xtg ) U PL 100 = U U = d2 Φ Dimana :

d = tegangan jatuh dalam %

(10)

9 / 24 P = beban dalam MW

U = tegangan sistem (kV)

L = jarak antara lokasi GI dengan pusat beban (km) r = nilai resistans penghantar Ohm/km

x = nilai reaktansi penghantar Ohm/km Φ  sudut daya

Dengan batasan tegangan jatuh pada ujung JTM maksimum 5%, maka pembebanan maksimum yang diijinkan dapat dihitung dengan persamaan di atas lihat gambar 2 dibawah.

Pada tabel 1 berikut ini diberikan data SKTM XLPE tipe NA2XSEYBY dan SUTM dengan penampang AAAC 228 & 150 mm2 untuk saluran utama, dan 70 & 35 mm2 untuk saluran percabangan.. Tabel 1 : Konstanta JTM JTM Penampang mm2 r (30 0 C) Ohm/km r (500 C) Ohm/km x Ohm/km 240 - 0,140 0,1 150 - 0,231 0,1 SKTM (aluminium) 95 - 0,359 0,1 228 0,150 - 0,35 150 0,234 - 0,35 70 0,519 - 0,36 SUTM (aluminium alloy) 35 1,003 - 0,36

Pembebanan SKTM pada fd=0,8 & teg. jatuh max. 5 %

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 0 5 10 15 20 25 Panjang saluran kms B e b a n (M W ) SKTM 240 mm2

Gambar 2 : Pembebanan SKTM dengan tegangan jatuh di ujung JTM 5%

Melihat gambar 2 diatas dan selama pembebanan dan jarak masih berada di bawah grafik tersebut

2 Sumber: s.d.a

(11)

berarti tegangan pelayanan masih memenuhi kriteria mutu yang baik, yaitu tegangan jatuh < 5%, sehingga pembebanan JTM Opsi A & C adalah 8 MVA per penyulang dan JTM Opsi B adalah 5,8 MVA per penyulang faktor daya 0,8. Sehingga untuk dapat menyalurkan daya sekitar 80 MVA maka JTM Opsi B membutuhkan 14 penyulang (14 x 20 kms) SKTM dengan penampang penghantar 240 mm2 .

4.2.2. RUGI-RUGI TEKNIS JTM

Rugi-rugi didalam JTM disebabkan oleh arus beban yang mengalir didalam konduktor yang mempunyai parameter rangkaian resistans ( R ) dan reaktif ( X ) yang akan menimbulkan rugi-rugi aktif I2R [Watt] dan rugi-rugi reaktif I2X [VAR]. Sedangkan beban selalu berfluktuasi sepanjang hari (selama 24 jam) yang dapat digambarkan dalam sebuah kurva yang disebut kurva beban harian, sehingga arus bebanpun juga akan ikut berfluktasi mengikuti kurva beban harian, sehingga rugi-rugi energi aktif (losses kWH) dapat ditulis sebagai persamaan :

= − t dt R i rugi Rugi 0 2 . .

dan rugi-rugi energi reaktif secara teoritis tidak merupakan energi sehingga tidak perlu diperhatikan.

Rugi-rugi JTM berbanding kwadratis dengan arus; dan pada faktor daya (fd) mendekati 1 sedangkan tegangan 1 per unit (20 kV), maka arus berbanding lurus dengan daya (kW). Untuk menghitung rugi-rugi JTM secara praktis diperkenalkan satu istilah load loss factor (LLF) yaitu rasio loss rata-rata terhadap loss pada beban puncak.

LLF sama dengan beban rata-rata kwadrat dibagi beban puncak kwadrat sehingga sebanding LF2 atau dapat ditulis seperti dibawah ini :

2 2 2 ) ( ) ( ) ( FACTOR LOAD PUNCAK BEBAN RATA RATA BEBAN LLF = − ∞

Tipikal LLF dapat didekati dengan formula seperti dibawah ini : 2 ). 1 ( .LF a LF a LLF = + −

Untuk sistem distribusi nilai a berkisar antara 0 s/d 0,2, maka jika a=0,2 maka persamaan diatas menjadi : 2 . 8 , 0 . 2 , 0 LF LF LLF = +

Dengan persaman diatas maka dapat dihitung rugi-rugi JTM per kms per tahun dengan nilai R (lihat Tabel 1) dan LF=0,8 dengan beban maksimun 5,8 MVA (Opsi B) dan 8 MVA (Opsi A & C) sebagai berikut :

(12)

11 / 24

RUGI-RUGI JTM (Juta Rp./ kms / tahun)

JTM PENAMPANG

(mm2) OPSI A OPSI B OPSI C

SKTM 240 88 76,7 88

4.2.3. Biaya Investasi dan Biaya O&M JTM

Biaya pembangunan diambil berdasarkan Harga Acuan Jasa dan Barang/Material Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Untuk Pembuatan RAB di Unit tahun 2004 PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang sebagai berikut :

- SKTM : Rp. 237.887.000,- per kms. - SUTM : Rp. 195.984.000,- per kms.

Sedangkan untuk biaya operasi & pemeliharaan adalah berkisar 0,5% s/d 1,5%, maka dalam tulisan diambil 1% untuk biaya operasi & pemeliharaan SKTM dan 1,5% untuk SUTM, sehingga biaya operasi & pemeliharaan JTM adalah sebagai berikut :

- SKTM : Rp. 2.378.870,- per kms per tahun

4.3. JARINGAN TEGANGAN TINGGI 4.3.1. Kontruksi Jaringan Tegangan Tinggi

JTT diwilayah PLN Region I (DKI Jaya, Banten) yang memasok sebuah GI adalah terdiri Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150 kV (SKTT-150 kV) sirkit ganda dengan kabel TT tipe XLPE single core copper 800 mm2 (JTT alternatif 1) yang memerlukan trace (ROW) selebar dua meter dengan kedalaman sekitar 3,5 s/d 4 meter, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV sirkit ganda yang berpenghantar ACSR dengan penampang ZEBRA 428/65 mm2 dan HAWK 240/40 mm2 ditopang oleh menara dengan tipe Steel Pole (JTT alternatif 2) yang pondasinya memerlukan luas lahan 4x6 m2 atau tipe Tower Lattice (JTT alternatif 3) yang pondasinya memerlukan luas lahan sekitar 15x15 m2 .

Diperkotaan yang padat bangunan dan jalan raya yang relatif lebar sangat cocok menggunakan JTT alternatif 2, yang tiangnya dapat dipasang ditepi jalan yang luas lahan untuk pondasinya relatif kecil, tetapi jika menggunakan SKTT memerlukan biaya investasi yang sangat besar dibandingkan dengan menggunakan SUTT Steel Pole. Sehingga didalam opsi A hanya menggunakan JTT alternatif 2 & 3 karena tipe GI dipilih konvensional yang memerlukan luas lahan 20.000 m2 dengan harga tanah relatif mahal, sehingga biaya investasi opsi A akan menjadi paling mahal apabila menggunakan SKTT.

Biaya pembanguan SUTT 150 kV tipe Tower Lattice untuk Opsi A & C agak berbeda dengan Opsi B karena untuk daerah perkotaan memerlukan tambahan biaya pembebasan lahan untuk pondasi seluas 15x15 m2 dikali biaya pembebasan sesuai dengan ketentuan Pemerintahan Daerah setempat.

(13)

Biaya investasi JTT sebagai acuan diambil dari perjanjian pemborongan untuk pekerjaan SKTT & SUTT 150 kV PLN Proyek DKI Jaya & Banten, sedangkan untuk konduktor dan isolator berdasarkan informasi dari PT. Twink & PT. Voksel.

Biaya investasi JTT (sirkit ganda) untuk Opsi B adalah sebagai berikut : - Alternatif 2 : Rp. 2.954.266.008,- per kms

- Alternatif 3 : Rp. 1.951.189.377,- per kms

Sedangkan investasi JTT untuk Opsi A & C adalah sebagai berikut : - Alternatif 1 : Rp. 28.558.394.893,- per kms

- Alternatif 2 : Rp. 2.954.266.008,- per kms

- Alternatif 3 : Rp. 3.751.189.377,- per kms (asumsi ada tambahan biaya pembebasan) Untuk biaya operasi & pemeliharaannya dihitung berdasarkan persentasi dari biaya investasi peralatan sebagai berikut3 :

- Alternatif 1 : 0,5% dari Rp. 28.558.394.893,- per kms per tahun - Alternatif 2 : 1% dari Rp. 2.954.266.008,- per kms per tahun - Alternatif 3 : 1,5% dari Rp. 1.951.189.377,- per kms per tahun

5. TINJAUAN EKONOMIS 5.1. Net Present Value

Untuk menentukan diterima atau tidaknya suatu usulan proyek pembangunan atau menentukan pilihan antara berbagai macam usulan proyek dapat menggunakan analisa Net Present Value (NPV) . Berdasarkan uraian diatas maka semua unsur biaya investasi, biaya O&M dan rugi-rugi JTM masing-masing opsi dihitung NPV dengan menggunakan persamaan dibawah ini.

=

+

+

+

+

+

+

+

=

+

=

T t T T t t

i

CF

i

CF

i

CF

CF

i

CF

NPV

0 2 2 1 1 0

)

1

(

...

)

1

(

)

1

(

)

1

(

CFt = cash flow pada tahun t i = tingkat bunga (interest)

Untuk menentukan pemilihan lokasi GI yang lebih ekonomis adalah dengan membandingkan nilai NPV dari masing-masing opsi dan dipilih yang lebih kecil.

Nilai NPV masing-masing opsi akan sangat tergantung kepada panjang JTT, rasio nominal harga tanah, panjang JTM dan pembebanan JTM, tetapi didalam kajian ini nilai NPV Opsi B hanya berubah tergantung nilai harga tanah yang dijadikan basis yaitu Rp. 100 ribu per m2 atau Rp. 250 ribu m2 atau Rp. 500 ribu per m2, sedangkan nilai NPV Opsi A & Opsi C akan divariasikan terhadap panjang JTT dan rasio nominal harga tanah serta biaya tambahan pembebasan untuk

(14)

13 / 24

lahan pondasi jika menggunakan SUTT Tower Lattice.

5.2. Biaya Investasi dan Biaya O&M

Setiap opsi A, B & C GI 150 kV mengandung unsur biaya sebagai berikut : OPSI A

URAIAN VOLUME UNIT H. SATUAN (Juta Rp)

INVESTASI

Luas lahan 20.000 m2 Kelipatan dari Opsi B JTT

STEEL POLE (alt. 2) k* x 2 kms 2.954

TOWER LATTICE (alt. 3) k* x 2 kms 3.751

M & E Konvensional 21.366

Bay line 2 set 3.163

Bay trafo 3 set 4.251

Bay kopel 1 set 2.287

SIPIL GI 1 lot 2.115 JTM 2 kms 238 O&M Rugi-rugi JTM SKTM LF=0,8 10 x 2 kms/th 88 JTT STEEL POLE k* x 2 kms/th 29,543 TOWER LATTICE k* x 2 kms/th 29,268 JTM SKTM 10 x 2 kms/th 2,38 k* = kelipatan 1 s/d 5 (JTT) OPSI B

URAIAN VOLUME UNIT H. SATUAN (Juta Rp)

INVESTASI

Luas lahan 20.000 m2 0,1; 0,25; 0,5 JTT

TOWER LATTICE (alt. 3) 2 kms 1.951

M & E Konvensional 21.366

Bay line 2 set 3.163

Bay trafo 3 set 4.251

Bay kopel 1 set 2.287

SIPIL GI 1 lot 2.115 JTM 14 x 20 kms 199 O&M Rugi-rugi JTM SKTM LF=0,8 14 x 20 kms/th 76,7 O&M JTT TOWER LATTICE 2 kms/th 29,268

(15)

O&M JTM

SKTM 14 x 20 kms/th 2,38

OPSI C

URAIAN VOLUME UNIT H. SATUAN (Juta Rp)

INVESTASI

Luas lahan 3.000 m2 Kelipatan dari Opsi B JTT

SKTT (alt. 1) k* x 2 kms 28.558

STEEL POLE (alt. 2) k* x 2 kms 2.954

TOWER LATTICE (alt. 3) k* x 2 kms 1.951

M & E GIS 33.749

Bay line 2 set 6.505

Bay trafo 3 set 5.008

Bay kopel 1 set 5.713

SIPIL GI 1 lot 8.460 JTM SKTM 10 x 2 kms 238 O&M Rugi-rugi JTM SKTM LF=0,8 10 x 2 kms/th 88 O&M JTT SKTT k* x 2 kms/th 142,792 STEEL POLE k* x 2 kms/th 29,543 TOWER LATTICE k* x 2 kms/th 29,268 O&M JTM SKTM 10 x 2 kms/th 2,38 k* = kelipatan 1 s/d 5 (JTT) 5.3 Perhitungan NPV

Nilai NPV masing-masing opsi yaitu Opsi A, B & C dihitung dengan menggunakan asumsi sebagai berikut :

a. Tingkat diskon (discount rate, dr) adalah 15% dan dengan analisa sensitivitas 12,5% dan 17,5% b. Biaya O&M dinaikkan setiap tahun sesuai tingkat inflasi 5%.

Nilai NPV Opsi B dihitung pada harga tanah dengan basis Rp. 100 ribu, atau Rp. 250 ribu, atau Rp. 500 ribu per m2 sehingga akan diperoleh nilai NPV sesuai dengan nialai basis yang dipilih. Sedangkan nilai investasi Opsi A & C bervariasi terhadap rasio nominal harga tanah terhadap lokasi GI Opsi B yaitu sebesar 5 s/d 20 kali dari masing-masing basis yang dipilih , pada panjang JTT yang bervariasi dari 2 kms s/d 10 kms (sirkit ganda), biaya pembebasan maksimun lahan untuk pondasi SUTT Tower Lattice Rp 2 juta per m2 sedangkan unsur biaya lainnya sama seperti diuraikan diatas.

(16)

15 / 24 NPV Opsi B.

Berdasarkan perhitungan NPV dapat diperoleh hasil berupa tabel antara lain sebagai berikut : Melihat tabel 3 dibawah ini maka lokasi GI tipe GIS dengan SUTT Steel Pole & SUTT Tower Lattice dan lokasi GI tipe konvensional dengan SUTT Steel Pole dekat pusat beban akan lebih ekonomis / fisibel dibandingkan dengan lokasi GI tipe konvensional jauh dari pusat beban. Sedangkan lokasi GI tipe GIS dekat pusat beban dengan SKTT dan akan fisibel dibandingkan dengan lokasi GI jauh dari pusat beban pada panjang SKKT tertentu atau pada panjang SKTT dan rasio nominal harga tertentu. Sebagai ilustrasi pada panjang SKTT 2 x 6 kms dan rasio nominal harga tanah sama atau lebih kecil dari 19 x 500 ribu per m2 maka lokasi GI dekat pusat beban juga akan menjadi fisibel.

Tabel 3 : PERHITUNGAN NPV OPSI C & OPSI B

OPSI C OPSI B

RASIO

SKTT = 2 x 10 kms SUTT SP SUTT TL SUTT TL

DR BASIS 100 RB Rp337.525.722,56 Rp98.805.760,94 Rp104.189.356,29 Rp336.406.076,77 12,50% Rp323.218.006,95 Rp91.807.317,36 Rp97.397.741,66 Rp281.264.982,77 15,00% 20x Rp311.504.989,40 Rp86.488.619,33 Rp92.184.800,32 Rp242.096.829,54 17,50% BASIS 250 RB Rp345.525.722,56 Rp106.805.760,94 Rp112.189.356,29 Rp339.072.743,43 12,50% Rp331.044.093,91 Rp99.633.404,31 Rp105.223.828,61 Rp288.873.678,42 15,00% Rp319.164.563,87 Rp94.148.193,80 Rp99.844.374,79 Rp244.650.021,03 17,50% SKTT = 2 x 6 kms Rp237.530.743,96 Rp226.626.253,17 20x Rp217.821.371,68 BASIS 500 RB Rp358.859.055,89 Rp120.139.094,28 Rp125.522.689,62 Rp343.517.187,88 12,50% Rp344.087.572,17 Rp112.676.882,57 Rp118.267.306,87 Rp288.221.504,51 15,00% Rp331.930.521,32 Rp106.914.151,25 Rp112.610.332,24 Rp248.905.340,18 17,50% Rp250.864.077,30 Rp239.669.731,43 20 x Rp230.587.329,12 Rp249.530.743,96 Rp238.365.383,61 19 x Rp229.310.733,38

(17)

Melihat tabel 4 dibawah ini maka lokasi GI tipe konvensional dekat pusat beban dengan SUTT Steel Pole akan lebih ekonomis / fisibel dibandingkan dengan lokasi GI tipe konvensional jauh dari pusat beban sedangkan loksi GI tipe konvensional dengan SUTT Tower Lattice juga akan menjadi lebih ekonomis / fisibel pada rasio nominal harga tanah tertentu dan tanpa biaya tambahan pembebasan lokasi tapak tower . Sebagai ilustrasi untuk SUTT Steel Pole pada rasio nominal harga tanah sama atau lebih kecil dari 19 x 500 ribu per m2 dan tanpa biaya tambahan untuk pembebasan lahan tapak tower maka lokasi GI dekat pusat beban juga akan menjadi fisibel.

Tabel 3 : PERHITUNGAN NPV OPSI A & OPSI B OPSI A OPSI B RASIO

SUTT SP SUTT TL SUTT TL

DR BASIS 100 RB Rp110.711.699,85 Rp128.771.437,18 Rp336.406.076,77 12,50% Rp103.772.379,74 Rp121.445.429,48 Rp281.264.982,77 15,00% 20x Rp98.419.703,60 Rp115.720.835,21 Rp242.096.829,54 17,50% BASIS 250 RB Rp164.045.033,18 Rp182.104.770,51 Rp339.072.743,43 12,50% Rp155.946.292,78 Rp173.619.342,53 Rp288.873.678,42 15,00% Rp149.483.533,39 Rp166.784.665,00 Rp244.650.021,03 17,50% 20x BASIS 500 RB Rp252.933.922,07 Rp270.993.659,40 Rp343.517.187,88 12,50% Rp242.902.814,52 Rp260.575.864,27 Rp288.221.504,51 15,00% Rp234.589.916,37 Rp251.891.047,98 Rp248.905.340,18 17,50%

Tanpa tambahan biaya pembebasan tapak tower

Rp254.993.659,40 Rp244.923.690,35 20 x Rp236.571.899,04 Rp262.104.770,51 Rp251.880.212,09 19 x Rp243.380.409,68 6 KESIMPULAN

(18)

17 / 24

dengan SUTT Steel Pole dekat pusat beban / perkotaan akan lebih ekonomis / fisibel dibandingkan dengan lokasi GI tipe Konvensional yang jauh dari pusat beban / luar kota.

6.2 Lokasi GI tipe GIS dengan SKTT dan lokasi GI tipe konvensional dekat pusat beban / perkotaan dengan SUTT Tower Lattice akan lebih ekonomis / fisibel dibandingkan dengan lokasi GI tipe konvensional yang jauh dari pusat beban / luar kota pada panjang JTT tertentu atau pada panjang JTT dan rasio nominal harga tanah tertentu.

7. SARAN

7.1 Pemilihan lokasi GI tipe GIS yang dekat pusat beban / perkotaan dengan SKTT akan dipilih jika SUTT Steel Pole dan SUTT Tower Lattice tidak memungkinkan lagi untuk memasok GI tersebut atau penyaluran daya ke pelanggan yang cukup besar sekitar 80 MVA ke atas.

7.2 Pertumbuhan kerapatan beban pada suatu area dapat dipantau dengan seksama sehingga pembebasan lokasi GI dapat dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum harga tanah didaerah tersebut menjadi mahal sekali sehingga rasio nominal harga tanah dapat ditekan serendah mungkin untuk menekan biaya investasi pembelian sebidang tanah lokasi GI.

(19)

8. DAFTAR PUSTAKA

1 Project proposal and feasibility study of JABOTABEK Distribution System Development for period 1985/1986 - 1987/1988 oleh Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.

2 Main report Feasibility Study of Bandung Distribution System Period 1976 - 1982 oleh konsultan SOFRELEC.

3 Electric Distribution System Engineering Handbook third edition Raytheon Engineers & Constructors.

4 Manual for power system development planning.

5 Electric Power System oleh B.M. Weedy dan B.J. Cory fourth edition.

6 Evaluasi Proyek Analisa Ekonomi oleh KADARIAH edisi dua Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS INDONESIA.

7 Makalah Direktur Perencanaan RAPAT KERJA PT. PLN(Persero) 27 - 28 Maret 2001. 8 Java Power System Development Plan oleh PREECE, CARDEW & RIDER Consulting Engineers. 9 Electricity Distribution Network Design 2nd Edition E. Lakervi & E.J. Holmes

10 Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0954K/30/MEM/2004 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional.

11 Ekonomi Untuk Manajer oleh Ir. Taufik B, M.Si 12 Least-Cost Electric Utility Planning oleh Harry G. Stoll

13 Kontrak No. 370 PJ/063/DIRUT/199 tanggal 31 Maret 1999 tentang Lot 8 : 150 kV GIS for New Senayan and 150 kV UGC Kembangan – Senayan.

14 Kontrak No. 042.1.PJ/131/PI KITRING JBN/2003 tanggal 25 Agustus 2003 tentang Pengadaan dan Pemasangan 150/20 kV Trafo 60 MVA, Steel Structure Gantry, E/M, Metalclad Switchgear dan Telekomunikasi GI 150 Poncol.

15 Kontrak No. 079.PJ/131/PI KITRING JBN/2003 tanggal 12 Desember 2003 tentang Pembongkaran, Pondasi, Erection dan Stringing SUTT 150 kV Gandaria – TMII.

16 Harga Acuan Jasa dan Barang / Material Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Untuk Pembuatan RAB di UNIT PT. PLN(Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang tahun 2004.

(20)

19 / 24

(21)

THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST 1 257.782.153 257.782.153 1 103.992.492 103.992.491,71 2 378.161,91 1.943.418,95 2.321.581 2 798.892,76 23.698.691,65 24.497.584,41 3 397.070,01 2.040.589,89 2.437.660 3 838.837,40 24.883.626,23 25.722.463,63 4 416.923,51 2.142.619,39 2.559.543 4 880.779,27 26.127.807,54 27.008.586,81 5 437.769,68 2.249.750,36 2.687.520 5 924.818,23 27.434.197,92 28.359.016,15 6 459.658,17 2.362.237,88 2.821.896 6 971.059,14 28.805.907,82 29.776.966,96 7 482.641,07 2.480.349,77 2.962.991 7 1.019.612,10 30.246.203,21 31.265.815,31 8 506.773,13 2.604.367,26 3.111.140 8 1.070.592,70 31.758.513,37 32.829.106,07 9 532.111,78 2.734.585,62 3.266.697 9 1.124.122,34 33.346.439,04 34.470.561,37 10 558.717,37 2.871.314,90 3.430.032 10 1.180.328,45 35.013.760,99 36.194.089,44 11 586.653,24 3.014.880,65 3.601.534 11 1.239.344,88 36.764.449,04 38.003.793,92 12 615.985,90 3.165.624,68 3.781.611 12 1.301.312,12 38.602.671,49 39.903.983,61 13 646.785,20 3.323.905,92 3.970.691 13 1.366.377,73 40.532.805,07 41.899.182,79 14 679.124,46 3.490.101,21 4.169.226 14 1.434.696,61 42.559.445,32 43.994.141,93 15 713.080,68 3.664.606,27 4.377.687 15 1.506.431,44 44.687.417,58 46.193.849,03 16 748.734,72 3.847.836,58 4.596.571 16 1.581.753,02 46.921.788,46 48.503.541,48 17 786.171,45 4.040.228,41 4.826.400 17 1.660.840,67 49.267.877,89 50.928.718,55 18 825.480,03 4.242.239,83 5.067.720 18 1.743.882,70 51.731.271,78 53.475.154,48 19 866.754,03 4.454.351,83 5.321.106 19 1.831.076,83 54.317.835,37 56.148.912,21 20 910.091,73 4.677.069,42 5.587.161 20 1.922.630,68 57.033.727,14 58.956.357,82 21 955.596,31 4.910.922,89 5.866.519 21 2.018.762,21 59.885.413,50 61.904.175,71 22 1.003.376,13 5.156.469,03 6.159.845 22 2.119.700,32 62.879.684,17 64.999.384,49 23 1.053.544,94 5.414.292,48 6.467.837 23 2.225.685,34 66.023.668,38 68.249.353,72 24 1.106.222,18 5.685.007,11 6.791.229 24 2.336.969,60 69.324.851,80 71.661.821,40 25 1.161.533,29 5.969.257,46 7.130.791 25 2.453.818,08 72.791.094,39 75.244.912,47 26 1.219.609,96 6.267.720,34 7.487.330 26 2.576.508,99 76.430.649,11 79.007.158,10 27 1.280.590,46 6.581.106,35 7.861.697 27 2.705.334,44 80.252.181,56 82.957.516,00 28 1.344.619,98 6.910.161,67 8.254.782 28 2.840.601,16 84.264.790,64 87.105.391,80 29 1.411.850,98 7.255.669,76 8.667.521 29 2.982.631,22 88.478.030,17 91.460.661,39 30 1.482.443,53 7.618.453,24 9.100.897 30 3.131.762,78 92.901.931,68 96.033.694,46 ANALISA FINANSIAL

OPSI A (SUTT SP, SKTM 10 x 2 kms) OPSI B (SUTT TL, SKTM 14 x 20 kms)

Investasi LUAS TANAH : GI OPSI A 20.000,00 m2 10.000.000,00 200.000.000.000,00 S5 GI OPSI B 20.000,00 m2 500.000,00 10.000.000.000,00 S6 JTT : SUTT TL OPSI B 2,00 kms 1.951.189.377,13 3.902.378.754,27 S8 SUTT SP OPSI A 10,00 kms 2.954.266.008,59 29.542.660.085,94 S9 SKTT OPSI C 0,00 kms 28.558.394.893,42 0,00 S10 M & E OPSI C : 33.749.606.222,50 S11

Bay line 150 kV 2,00 bay 6.505.169.543,50 13.010.339.087,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 5.008.609.080,83 15.025.827.242,50 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 5.713.439.893,00 5.713.439.893,00

M & E OPSI A & B : lot 21.366.699.960,00 S15

Bay line 150 kV 2,00 bay 3.162.826.370,00 6.325.652.740,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 4.251.494.570,00 12.754.483.710,00 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 2.286.563.510,00 2.286.563.510,00

SIPIL GI : GI OPSI A 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S20 GI OPSI B 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S21 JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 237.887.000,00 66.608.360.000,00 S23 SKTM OPSI A 20,00 kms 237.887.000,00 4.757.740.000,00 S24 O&M Losses JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 76.769.328,31 21.495.411.927,85 S27 SKTM OPSI A 20,00 kms 88.136.913,72 1.762.738.274,30 S28 O&M JTT SUTT TL OPSI B 2,00 kms 29.267.840,66 58.535.681,31 S30 SUTT SP OPSI A 10,00 kms 29.542.660,09 295.426.600,86 S31 SKTT OPSI C O&M JTM SKTM OPSI B 280,00 kms 2.378.870,00 666.083.600,00 S34 SKTM OPSI A 20,00 kms 2.378.870,00 47.577.400,00 S35

UNSUR BIAYA OPSI A vs OPSI B

(22)

21 / 24

THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST

1 268.134.293 268.134.293 1 103.992.492 103.992.491,71 2 375.132,03 1.943.418,95 2.318.551 2 798.892,76 23.698.691,65 24.497.584,41 3 393.888,63 2.040.589,89 2.434.479 3 838.837,40 24.883.626,23 25.722.463,63 4 413.583,06 2.142.619,39 2.556.202 4 880.779,27 26.127.807,54 27.008.586,81 5 434.262,21 2.249.750,36 2.684.013 5 924.818,23 27.434.197,92 28.359.016,15 6 455.975,32 2.362.237,88 2.818.213 6 971.059,14 28.805.907,82 29.776.966,96 7 478.774,09 2.480.349,77 2.959.124 7 1.019.612,10 30.246.203,21 31.265.815,31 8 502.712,79 2.604.367,26 3.107.080 8 1.070.592,70 31.758.513,37 32.829.106,07 9 527.848,43 2.734.585,62 3.262.434 9 1.124.122,34 33.346.439,04 34.470.561,37 10 554.240,86 2.871.314,90 3.425.556 10 1.180.328,45 35.013.760,99 36.194.089,44 11 581.952,90 3.014.880,65 3.596.834 11 1.239.344,88 36.764.449,04 38.003.793,92 12 611.050,54 3.165.624,68 3.776.675 12 1.301.312,12 38.602.671,49 39.903.983,61 13 641.603,07 3.323.905,92 3.965.509 13 1.366.377,73 40.532.805,07 41.899.182,79 14 673.683,22 3.490.101,21 4.163.784 14 1.434.696,61 42.559.445,32 43.994.141,93 15 707.367,38 3.664.606,27 4.371.974 15 1.506.431,44 44.687.417,58 46.193.849,03 16 742.735,75 3.847.836,58 4.590.572 16 1.581.753,02 46.921.788,46 48.503.541,48 17 779.872,54 4.040.228,41 4.820.101 17 1.660.840,67 49.267.877,89 50.928.718,55 18 818.866,17 4.242.239,83 5.061.106 18 1.743.882,70 51.731.271,78 53.475.154,48 19 859.809,48 4.454.351,83 5.314.161 19 1.831.076,83 54.317.835,37 56.148.912,21 20 902.799,95 4.677.069,42 5.579.869 20 1.922.630,68 57.033.727,14 58.956.357,82 21 947.939,95 4.910.922,89 5.858.863 21 2.018.762,21 59.885.413,50 61.904.175,71 22 995.336,95 5.156.469,03 6.151.806 22 2.119.700,32 62.879.684,17 64.999.384,49 23 1.045.103,79 5.414.292,48 6.459.396 23 2.225.685,34 66.023.668,38 68.249.353,72 24 1.097.358,98 5.685.007,11 6.782.366 24 2.336.969,60 69.324.851,80 71.661.821,40 25 1.152.226,93 5.969.257,46 7.121.484 25 2.453.818,08 72.791.094,39 75.244.912,47 26 1.209.838,28 6.267.720,34 7.477.559 26 2.576.508,99 76.430.649,11 79.007.158,10 27 1.270.330,19 6.581.106,35 7.851.437 27 2.705.334,44 80.252.181,56 82.957.516,00 28 1.333.846,70 6.910.161,67 8.244.008 28 2.840.601,16 84.264.790,64 87.105.391,80 29 1.400.539,04 7.255.669,76 8.656.209 29 2.982.631,22 88.478.030,17 91.460.661,39 30 1.470.565,99 7.618.453,24 9.089.019 30 3.131.762,78 92.901.931,68 96.033.694,46 ANALISA FINANSIAL

OPSI A (SUTT TL, SKTM 10 x 2 kms) OPSI B (SUTT TL, SKTM 14 x 20 kms)

Investasi LUAS TANAH : GI OPSI A 20.000,00 m2 9.500.000,00 190.000.000.000,00 S5 GI OPSI B 20.000,00 m2 500.000,00 10.000.000.000,00 S6 JTT : SUTT TL OPSI B 2,00 kms 1.951.189.377,13 3.902.378.754,27 S8 SUTT TL OPSI A 10,00 kms 1.951.189.377,13 19.511.893.771,35 S9 SKTT OPSI C 0,00 kms 28.558.394.893,42 0,00 S10 M & E OPSI C : 33.749.606.222,50 S11

Bay line 150 kV 2,00 bay 6.505.169.543,50 13.010.339.087,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 5.008.609.080,83 15.025.827.242,50 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 5.713.439.893,00 5.713.439.893,00

M & E OPSI A & B : lot 21.366.699.960,00 S15

Bay line 150 kV 2,00 bay 3.162.826.370,00 6.325.652.740,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 4.251.494.570,00 12.754.483.710,00 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 2.286.563.510,00 2.286.563.510,00

SIPIL GI : GI OPSI A 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S20 GI OPSI B 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S21 JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 237.887.000,00 66.608.360.000,00 S23 SKTM OPSI A 20,00 kms 237.887.000,00 4.757.740.000,00 S24 O&M Losses JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 76.769.328,31 21.495.411.927,85 S27 SKTM OPSI A 20,00 kms 88.136.913,72 1.762.738.274,30 S28 O&M JTT SUTT TL OPSI B 2,00 kms 29.267.840,66 58.535.681,31 S30 SUTT TL OPSI A 10,00 kms 29.267.840,66 292.678.406,57 S31 SKTT OPSI C O&M JTM SKTM OPSI B 280,00 kms 2.378.870,00 666.083.600,00 S34 SKTM OPSI A 20,00 kms 2.378.870,00 47.577.400,00 S35

UNSUR BIAYA OPSI A vs OPSI B

(23)

THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST 1 90.479.451,99 90.479.451,99 1 95.992.491,71 95.992.491,71 2 375.132,03 1.943.418,95 2.318.550,97 2 798.892,76 23.698.691,65 24.497.584,41 3 393.888,63 2.040.589,89 2.434.478,52 3 838.837,40 24.883.626,23 25.722.463,63 4 413.583,06 2.142.619,39 2.556.202,45 4 880.779,27 26.127.807,54 27.008.586,81 5 434.262,21 2.249.750,36 2.684.012,57 5 924.818,23 27.434.197,92 28.359.016,15 6 455.975,32 2.362.237,88 2.818.213,20 6 971.059,14 28.805.907,82 29.776.966,96 7 478.774,09 2.480.349,77 2.959.123,86 7 1.019.612,10 30.246.203,21 31.265.815,31 8 502.712,79 2.604.367,26 3.107.080,05 8 1.070.592,70 31.758.513,37 32.829.106,07 9 527.848,43 2.734.585,62 3.262.434,06 9 1.124.122,34 33.346.439,04 34.470.561,37 10 554.240,86 2.871.314,90 3.425.555,76 10 1.180.328,45 35.013.760,99 36.194.089,44 11 581.952,90 3.014.880,65 3.596.833,55 11 1.239.344,88 36.764.449,04 38.003.793,92 12 611.050,54 3.165.624,68 3.776.675,22 12 1.301.312,12 38.602.671,49 39.903.983,61 13 641.603,07 3.323.905,92 3.965.508,98 13 1.366.377,73 40.532.805,07 41.899.182,79 14 673.683,22 3.490.101,21 4.163.784,43 14 1.434.696,61 42.559.445,32 43.994.141,93 15 707.367,38 3.664.606,27 4.371.973,66 15 1.506.431,44 44.687.417,58 46.193.849,03 16 742.735,75 3.847.836,58 4.590.572,34 16 1.581.753,02 46.921.788,46 48.503.541,48 17 779.872,54 4.040.228,41 4.820.100,96 17 1.660.840,67 49.267.877,89 50.928.718,55 18 818.866,17 4.242.239,83 5.061.106,00 18 1.743.882,70 51.731.271,78 53.475.154,48 19 859.809,48 4.454.351,83 5.314.161,30 19 1.831.076,83 54.317.835,37 56.148.912,21 20 902.799,95 4.677.069,42 5.579.869,37 20 1.922.630,68 57.033.727,14 58.956.357,82 21 947.939,95 4.910.922,89 5.858.862,84 21 2.018.762,21 59.885.413,50 61.904.175,71 22 995.336,95 5.156.469,03 6.151.805,98 22 2.119.700,32 62.879.684,17 64.999.384,49 23 1.045.103,79 5.414.292,48 6.459.396,28 23 2.225.685,34 66.023.668,38 68.249.353,72 24 1.097.358,98 5.685.007,11 6.782.366,09 24 2.336.969,60 69.324.851,80 71.661.821,40 25 1.152.226,93 5.969.257,46 7.121.484,40 25 2.453.818,08 72.791.094,39 75.244.912,47 26 1.209.838,28 6.267.720,34 7.477.558,62 26 2.576.508,99 76.430.649,11 79.007.158,10 27 1.270.330,19 6.581.106,35 7.851.436,55 27 2.705.334,44 80.252.181,56 82.957.516,00 28 1.333.846,70 6.910.161,67 8.244.008,37 28 2.840.601,16 84.264.790,64 87.105.391,80 29 1.400.539,04 7.255.669,76 8.656.208,79 29 2.982.631,22 88.478.030,17 91.460.661,39 30 1.470.565,99 7.618.453,24 9.089.019,23 30 3.131.762,78 92.901.931,68 96.033.694,46 ANALISA FINANSIAL

OPSI C (SUTT TL, SKTM 10 x 2 kms) OPSI B (SUTT TL, SKTM 14 x 20 kms)

Investasi LUAS TANAH : GI OPSI C 3.000,00 m2 10.000.000,00 30.000.000.000,00 S5 GI OPSI B 20.000,00 m2 500.000,00 10.000.000.000,00 S6 JTT : SUTT TL OPSI B 2,00 kms 1.951.189.377,13 3.902.378.754,27 S8 SUTT TL OPSI C 10,00 kms 3.751.189.377,13 37.511.893.771,35 S9 SKTT OPSI C 0,00 kms 28.558.394.893,42 0,00 S10 M & E OPSI C : 33.749.606.222,50 S11

Bay line 150 kV 2,00 bay 6.505.169.543,50 13.010.339.087,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 5.008.609.080,83 15.025.827.242,50 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 5.713.439.893,00 5.713.439.893,00

M & E OPSI B : lot 21.366.699.960,00 S15

Bay line 150 kV 2,00 bay 3.162.826.370,00 6.325.652.740,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 4.251.494.570,00 12.754.483.710,00 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 2.286.563.510,00 2.286.563.510,00

SIPIL GI : GI OPSI C 1,00 lot 8.460.212.000,00 8.460.212.000,00 S20 GI OPSI B 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S21 JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 237.887.000,00 66.608.360.000,00 S23 SKTM OPSI C 20,00 kms 237.887.000,00 4.757.740.000,00 S24 O&M Losses JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 76.769.328,31 21.495.411.927,85 S27 SKTM OPSI C 20,00 kms 88.136.913,72 1.762.738.274,30 S28 O&M JTT SUTT TL OPSI B 2,00 kms 29.267.840,66 58.535.681,31 S30 SUTT TL OPSI C 10,00 kms 29.267.840,66 292.678.406,57 S31 SKTT OPSI C 0,00 kms 142.791.974,47 0,00 O&M JTM SKTM OPSI B 280,00 kms 2.378.870,00 666.083.600,00 S34 SKTM OPSI C 20,00 kms 2.378.870,00 47.577.400,00 S35

UNSUR BIAYA OPSI C vs OPSI B

(24)

23 / 24

THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST

1 82.510.218,31 82.510.218,31 1 95.992.491,71 95.992.491,71 2 541.015,82 1.943.418,95 2.484.434,77 2 798.892,76 23.698.691,65 24.497.584,41 3 568.066,62 2.040.589,89 2.608.656,51 3 838.837,40 24.883.626,23 25.722.463,63 4 596.469,95 2.142.619,39 2.739.089,34 4 880.779,27 26.127.807,54 27.008.586,81 5 626.293,44 2.249.750,36 2.876.043,80 5 924.818,23 27.434.197,92 28.359.016,15 6 657.608,12 2.362.237,88 3.019.845,99 6 971.059,14 28.805.907,82 29.776.966,96 7 690.488,52 2.480.349,77 3.170.838,29 7 1.019.612,10 30.246.203,21 31.265.815,31 8 725.012,95 2.604.367,26 3.329.380,21 8 1.070.592,70 31.758.513,37 32.829.106,07 9 761.263,60 2.734.585,62 3.495.849,22 9 1.124.122,34 33.346.439,04 34.470.561,37 10 799.326,78 2.871.314,90 3.670.641,68 10 1.180.328,45 35.013.760,99 36.194.089,44 11 839.293,11 3.014.880,65 3.854.173,76 11 1.239.344,88 36.764.449,04 38.003.793,92 12 881.257,77 3.165.624,68 4.046.882,45 12 1.301.312,12 38.602.671,49 39.903.983,61 13 925.320,66 3.323.905,92 4.249.226,57 13 1.366.377,73 40.532.805,07 41.899.182,79 14 971.586,69 3.490.101,21 4.461.687,90 14 1.434.696,61 42.559.445,32 43.994.141,93 15 1.020.166,03 3.664.606,27 4.684.772,30 15 1.506.431,44 44.687.417,58 46.193.849,03 16 1.071.174,33 3.847.836,58 4.919.010,91 16 1.581.753,02 46.921.788,46 48.503.541,48 17 1.124.733,04 4.040.228,41 5.164.961,46 17 1.660.840,67 49.267.877,89 50.928.718,55 18 1.180.969,70 4.242.239,83 5.423.209,53 18 1.743.882,70 51.731.271,78 53.475.154,48 19 1.240.018,18 4.454.351,83 5.694.370,01 19 1.831.076,83 54.317.835,37 56.148.912,21 20 1.302.019,09 4.677.069,42 5.979.088,51 20 1.922.630,68 57.033.727,14 58.956.357,82 21 1.367.120,04 4.910.922,89 6.278.042,93 21 2.018.762,21 59.885.413,50 61.904.175,71 22 1.435.476,05 5.156.469,03 6.591.945,08 22 2.119.700,32 62.879.684,17 64.999.384,49 23 1.507.249,85 5.414.292,48 6.921.542,33 23 2.225.685,34 66.023.668,38 68.249.353,72 24 1.582.612,34 5.685.007,11 7.267.619,45 24 2.336.969,60 69.324.851,80 71.661.821,40 25 1.661.742,96 5.969.257,46 7.631.000,42 25 2.453.818,08 72.791.094,39 75.244.912,47 26 1.744.830,11 6.267.720,34 8.012.550,44 26 2.576.508,99 76.430.649,11 79.007.158,10 27 1.832.071,61 6.581.106,35 8.413.177,97 27 2.705.334,44 80.252.181,56 82.957.516,00 28 1.923.675,19 6.910.161,67 8.833.836,86 28 2.840.601,16 84.264.790,64 87.105.391,80 29 2.019.858,95 7.255.669,76 9.275.528,71 29 2.982.631,22 88.478.030,17 91.460.661,39 30 2.120.851,90 7.618.453,24 9.739.305,14 30 3.131.762,78 92.901.931,68 96.033.694,46 ANALISA FINANSIAL

OPSI C (SUTT SP, SKTM 10 x 2 kms) OPSI B (SUTT TL, SKTM 14 x 20 kms)

Investasi LUAS TANAH : GI OPSI C 3.000,00 m2 10.000.000,00 30.000.000.000,00 S5 GI OPSI B 20.000,00 m2 500.000,00 10.000.000.000,00 S6 JTT : SUTT TL OPSI B 2,00 kms 1.951.189.377,13 3.902.378.754,27 S8 SUTT SP OPSI C 10,00 kms 2.954.266.008,59 29.542.660.085,94 S9 SKTT OPSI C 0,00 kms 28.558.394.893,42 0,00 S10 M & E OPSI C : 33.749.606.222,50 S11

Bay line 150 kV 2,00 bay 6.505.169.543,50 13.010.339.087,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 5.008.609.080,83 15.025.827.242,50 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 5.713.439.893,00 5.713.439.893,00

M & E OPSI B : lot 21.366.699.960,00 S15

Bay line 150 kV 2,00 bay 3.162.826.370,00 6.325.652.740,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 4.251.494.570,00 12.754.483.710,00 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 2.286.563.510,00 2.286.563.510,00

SIPIL GI : GI OPSI C 1,00 lot 8.460.212.000,00 8.460.212.000,00 S20 GI OPSI B 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S21 JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 237.887.000,00 66.608.360.000,00 S23 SKTM OPSI C 20,00 kms 237.887.000,00 4.757.740.000,00 S24 O&M Losses JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 76.769.328,31 21.495.411.927,85 S27 SKTM OPSI C 20,00 kms 88.136.913,72 1.762.738.274,30 S28 O&M JTT SUTT TL OPSI B 2,00 kms 29.267.840,66 58.535.681,31 S30 SUTT SP OPSI C 10,00 kms 44.313.990,13 443.139.901,29 S31 SKTT OPSI C 0,00 kms 142.791.974,47 0,00 O&M JTM SKTM OPSI B 280,00 kms 2.378.870,00 666.083.600,00 S34 SKTM OPSI C 20,00 kms 2.378.870,00 47.577.400,00 S35

UNSUR BIAYA OPSI C vs OPSI B

(25)

THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST THN INVESTASI O & M LOSSES TOTAL COST 1 246.817.928 246.817.928 1 103.992.492 103.992.491,71 2 997.022,99 1.943.418,95 2.940.441,94 2 798.892,76 23.698.691,65 24.497.584,41 3 1.046.874,14 2.040.589,89 3.087.464,04 3 838.837,40 24.883.626,23 25.722.463,63 4 1.099.217,85 2.142.619,39 3.241.837,24 4 880.779,27 26.127.807,54 27.008.586,81 5 1.154.178,74 2.249.750,36 3.403.929,10 5 924.818,23 27.434.197,92 28.359.016,15 6 1.211.887,68 2.362.237,88 3.574.125,56 6 971.059,14 28.805.907,82 29.776.966,96 7 1.272.482,07 2.480.349,77 3.752.831,84 7 1.019.612,10 30.246.203,21 31.265.815,31 8 1.336.106,17 2.604.367,26 3.940.473,43 8 1.070.592,70 31.758.513,37 32.829.106,07 9 1.402.911,48 2.734.585,62 4.137.497,10 9 1.124.122,34 33.346.439,04 34.470.561,37 10 1.473.057,05 2.871.314,90 4.344.371,95 10 1.180.328,45 35.013.760,99 36.194.089,44 11 1.546.709,90 3.014.880,65 4.561.590,55 11 1.239.344,88 36.764.449,04 38.003.793,92 12 1.624.045,40 3.165.624,68 4.789.670,08 12 1.301.312,12 38.602.671,49 39.903.983,61 13 1.705.247,67 3.323.905,92 5.029.153,58 13 1.366.377,73 40.532.805,07 41.899.182,79 14 1.790.510,05 3.490.101,21 5.280.611,26 14 1.434.696,61 42.559.445,32 43.994.141,93 15 1.880.035,55 3.664.606,27 5.544.641,83 15 1.506.431,44 44.687.417,58 46.193.849,03 16 1.974.037,33 3.847.836,58 5.821.873,92 16 1.581.753,02 46.921.788,46 48.503.541,48 17 2.072.739,20 4.040.228,41 6.112.967,61 17 1.660.840,67 49.267.877,89 50.928.718,55 18 2.176.376,16 4.242.239,83 6.418.615,99 18 1.743.882,70 51.731.271,78 53.475.154,48 19 2.285.194,97 4.454.351,83 6.739.546,79 19 1.831.076,83 54.317.835,37 56.148.912,21 20 2.399.454,72 4.677.069,42 7.076.524,13 20 1.922.630,68 57.033.727,14 58.956.357,82 21 2.519.427,45 4.910.922,89 7.430.350,34 21 2.018.762,21 59.885.413,50 61.904.175,71 22 2.645.398,82 5.156.469,03 7.801.867,86 22 2.119.700,32 62.879.684,17 64.999.384,49 23 2.777.668,76 5.414.292,48 8.191.961,25 23 2.225.685,34 66.023.668,38 68.249.353,72 24 2.916.552,20 5.685.007,11 8.601.559,31 24 2.336.969,60 69.324.851,80 71.661.821,40 25 3.062.379,81 5.969.257,46 9.031.637,28 25 2.453.818,08 72.791.094,39 75.244.912,47 26 3.215.498,80 6.267.720,34 9.483.219,14 26 2.576.508,99 76.430.649,11 79.007.158,10 27 3.376.273,74 6.581.106,35 9.957.380,10 27 2.705.334,44 80.252.181,56 82.957.516,00 28 3.545.087,43 6.910.161,67 10.455.249,10 28 2.840.601,16 84.264.790,64 87.105.391,80 29 3.722.341,80 7.255.669,76 10.978.011,56 29 2.982.631,22 88.478.030,17 91.460.661,39 30 3.908.458,89 7.618.453,24 11.526.912,14 30 3.131.762,78 92.901.931,68 96.033.694,46

OPSI C (SKTT, SKTM 10 x 2 kms) OPSI B (SUTT TL, SKTM 14 x 20 kms)

ANALISA FINANSIAL Investasi LUAS TANAH : GI OPSI C 3.000,00 m2 10.000.000,00 30.000.000.000,00 S5 GI OPSI B 20.000,00 m2 500.000,00 10.000.000.000,00 S6 JTT : SUTT TL OPSI B 2,00 kms 1.951.189.377,13 3.902.378.754,27 S8 SUTT SP OPSI C 0,00 kms 2.954.266.008,59 0,00 S9 SKTT OPSI C 4,00 kms 28.558.394.893,42 114.233.579.573,67 S10 M & E OPSI C : 33.749.606.222,50 S11

Bay line 150 kV 2,00 bay 6.505.169.543,50 13.010.339.087,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 5.008.609.080,83 15.025.827.242,50 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 5.713.439.893,00 5.713.439.893,00

M & E OPSI A & B : lot 21.366.699.960,00 S15

Bay line 150 kV 2,00 bay 3.162.826.370,00 6.325.652.740,00 Bay trafo 150 kV 3,00 bay 4.251.494.570,00 12.754.483.710,00 Bay kopel 150 kV 1,00 bay 2.286.563.510,00 2.286.563.510,00

SIPIL GI : GI OPSI C 1,00 lot 8.460.212.000,00 8.460.212.000,00 S20 GI OPSI B 1,00 lot 2.115.053.000,00 2.115.053.000,00 S21 JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 237.887.000,00 66.608.360.000,00 S23 SKTM OPSI C 20,00 kms 237.887.000,00 4.757.740.000,00 S24 O&M Losses JTM : SKTM OPSI B 280,00 kms 76.769.328,31 21.495.411.927,85 S27 SKTM OPSI C 20,00 kms 88.136.913,72 1.762.738.274,30 S28 O&M JTT SUTT TL OPSI B 2,00 kms 29.267.840,66 58.535.681,31 S30 SUTT SP OPSI C 0,00 kms 29542660,09 0,00 S31 SKTT OPSI C 4,00 kms 142.791.974,47 571.167.897,87 O&M JTM SKTM OPSI B 280,00 kms 2.378.870,00 666.083.600,00 S34 SKTM OPSI C 20,00 kms 2.378.870,00 47.577.400,00 S35 UNSUR BIAYA OPSI C vs OPSI B

Gambar

Gambar 1 : Opsi pemilihan lokasi GI GI OPSI B GI OPSI A &amp; CSUTT150KvExistingSUTT 150 kV RencanaSUTT 150 kV RencanaJTMJTMGDGDGDGDGDPusat Beban
Gambar 2 : Pembebanan SKTM dengan tegangan jatuh di ujung JTM 5%
Tabel 3 : PERHITUNGAN NPV OPSI C &amp; OPSI B
Tabel 3 : PERHITUNGAN NPV OPSI A &amp; OPSI B
+6

Referensi

Dokumen terkait

Data mining dengan teknik klustering pada data mahasiswa baru pada PTS di lingkungan Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah berdasarkan jumlah mahasiswa yang melakukan

menyusun sebuah skripsi dengan judul “Strategi Sosial Ekonomi Masyarakat Petani di Desa Wonosari, Kecamatan Tg Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Bab I menjelaskan ketertarikan

Di dalam dalem ageng terdapat ruangan yang disebut petanen yang disakralkan oleh orang Jawa, yang terletak di antara

Korosi/iritasi kulit : Tidak terklasifikasi (Berdasarkan data yang ada, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi) Iritasi/kerusakan mata yang serius : Tidak terklasifikasi

Sebagai catatan akhir paper ini, perlu ditegaskan bahwa bila menyimak kebebasan media massa, khususnya media penyiaran televisi di Indonesia , maka para

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran stek yang mempunyai pertumbuhan yang sama dengan bibit yang ditanam secara tidak langsung, mengetahui pengaruh dosis

Diharapkan agar dihadiri langsung Oleh Direktur Perusahaan serta Pimpinan Teknik. Demikian Surat undangan ini, atas perhatiannya diucapkan

Aktivitas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru berpengaruh terhadap peningkatan kebisingan, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut tentang