• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Analisis Hubungan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru terhadap Kondisi Rumah di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis untuk Analisis Hubungan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru terhadap Kondisi Rumah di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM

INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ANALISIS HUBUNGAN

KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU TERHADAP

KONDISI RUMAH DI KECAMATAN SEWON KABUPATEN

BANTUL

SKRIPSI

Diajukan untuk memnuhi salah satu persyaratan

mencapai derajat Sarjana – S1

Fakultas Geografi

Diajukan oleh:

Fani Irawati

E100181018

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

(2)
(3)
(4)

iv HALAMAN PERSEMBAHAN

Penulisan skripsi ini dibuat untuk orang-orang yang ku sayang. Ucapan terimakasihku untuk kalian :

Diriku sendiri – terimaksi atas segala perjuangan yang telah dihadapi dalam

penulisan skripsi ini. Air mata, keringat, lelah, dan terik tak menjadi penghalang untuk berjuang. Apa yang sudah dimulai harus diakhiri. Tak apa untuk menjadi tidak sempurna. Karna setiap manusia memiliki warna yang berbeda.

Mama & Bapa’ – terimakasi mama dan bapaku atas segala dukunganmu baik

dukungan mental maupun finansial. Terimaksi untuk tidak terlalu memberi tekanan berupa pertanyaan-pertanyaan pahit seperti yang sebelum-sebelumnya . Terimakasi untuk selalu mengangkat telponku atau meneleponku untuk sekedar menanyakan kabarku. You are my everything. Sehat selalu mamakbapaku.

Pidah – terimakasi kakakku untuk semua obrolan konyol yang cuma bisa

diobrolin sama kamu. Terimakasi selalu ada kalo ku lagi susah .

Dhiar – terimakasi buat semua obrolan dan bantuanmu. Terimaksi atas segala

jawaban atas pertanyaan-pertanyaanku, dan segala bantuan, dan tentunya mau direpotin .

Temen-temen Prameks Squad – terimakasi untuk semua guyonan dan obrolan

panas serta informasi-informasi ter up to date nya. Kalo ga ada kalian kehidupanku disini kurang seru .

(5)

v INTISARI

Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB Paru dapat menjadi resisten apabila tidak dilakukan pengobatan secara intensif. Bakteri TB dapat berkembangbiak pada kondisi rumah yang lembab. Penginderaan jauh dapat dimanfaatkan dalam beberapa bidang, salah satunya di bidang kesehatan, terutama pemetaan penyakit menular. Salah satu penyakit menular adalah Tuberkulosis Paru. Kecamatan Sewon merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Bantul dengan jumlah penderita penyakit TB Paru cukup tinggi. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian mengenai hubungan kondisi rumah terhadap penyakit TB Paru. Tujuan peneltian ini adalah : (1) Mengkaji kemampuan citra Quickbird dalam mengidentifikasi kondisi rumah di Kecamatan Sewon, (2) Mengkaji kemampuan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengetahui pola persebaran penderita penyakit TB Paru di Kecamatan Sewon, (3) Mengetahui besar hubungan parameter kondisi rumah dengan penyakit TB Paru di Kecamatan Sewon, dan (4) Mengetahui tingkat kerentanan kondisi rumah terhadap penyakit TB paru di Kecamatan Sewon. Metode pengumpulan data yang dipakai pada penelitian ini adalah case control study. Metode pengolahan data pada penelitian ini menggunakan tabulasi silang (crosstab) dengan menggunakan perhitungan korelasi Spearman. Metode analisis menggunakan analisis average nearest neighbor untuk mengetahui pola persebaran dan analisis peta berupa skoring dan

overlay. Hasil penelitian ini adalah terbukti bahwa citra penginderaan jauh berupa citra Quickbird mampu mengekstraksi 2 parameter kondisi rumah berupa kepadatan permukiman dan kondisi fisik bangunan dengan hasil ketelitian sebesar 90% dan 99%. Sistem informasi geografis (SIG) mampu mengetahui pola persebaran penyakit TB Paru di Kecamatan Sewon dengan hasil pola mengelompok. Parameter pencahayaan memiliki hubungan sangat kuat terhadap penyakit TB Paru dengan nilai korelasi 0,86. Desa yang memiliki kondisi rumah yang paling rentan terhadap penyakit TB Paru di Kecamatan Sewon adalah desa Timbulharjo dengan permukiman yang mendominasi adalah kelas kerentanan “Sangat Tinggi”.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Penginderaan Jauh, Tuberkulosis Paru, Tabulasi Silang, Scoring, Overlay.

(6)

vi ABSTRACT

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the Mycobacterium Tuberculosis. Pulmonary TB can be resistant if intensive treatment is not carried out. TB bacteria can breed in humid conditions. Remote sensing can be used in a number of fields, including the health sector, for mapping infectious diseases. One of the infectious disease is pulmonary tuberculosis. Sewon sub-district is one of the Bantul sub-districts which has high number of pulmonary TB sufferers. Thus, the research about the relationship of home conditions and pulmonary TB disease is needed. The objectives of this study are: (1) to examine the ability of Quickbird imagery to identifying home conditions in Sewon Subdistrict, (2) assessing the ability of Geographic Information Systems (GIS) to find out the distribution patterns of pulmonary TB patients in Sewon Subdistrict, (3) to know the relationship of home condition parameters with pulmonary TB disease in Sewon Subdistrict, and (4) to know the level of vulnerability of home conditions to pulmonary TB disease in Sewon Subdistrict. The method used to collecting data in this study is a case control study. Data processing methods in this study used cross tabulation (crosstab) using calculation of Spearman correlation. The analysis method used average nearest neighbor analysis to find out the distribution pattern and map analysis in the form of scoring and overlay. The results of this study are proven that the remote sensing image in the form of a Quickbird image is able to extract 2 parameters of the condition of the house in the form of settlement density and physical condition of the building with the results of accuracy of 90% and 99%. Geographical information system (GIS) is able to know the distribution pattern of pulmonary TB disease in Sewon Subdistrict with the results of a clustered pattern. Lighting parameters have a very strong relationship to pulmonary TB disease with a correlation value of 0.86. The village that has the most vulnerable home conditions for pulmonary TB disease in Sewon Subdistrict is Timbulharjo village with settlements which dominate the "Very High" vulnerability class.

Keywords: Geographic Information System, Remote Sensing, Pulmonary Tuberculosis, Crossing Tabulation, Scoring, Overlay.

(7)

vii DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ... ii PERNYATAAN ... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv INTISARI ... v ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Kegunaan Penelitian... 9

1.5. Telaah Pustaka dan Penelitian Sebelumnya ... 11

1.5.1. Telaah Pustaka ... 11

1.5.1.1. Penyakit Tuberkulosis... 11

1.5.1.2. Penginderaan Jauh ... 15

1.5.1.3. Interpretasi Citra Penginderaan Jauh ... 17

1.5.1.4. Citra QuickBird... 18

1.5.1.5. Sistem Informasi Geografis ... 21

1.5.1.6. Analisis Distribusi Pola Spasial ... 25

1.5.1.7. Metode Tabulasi Silang ... 26

1.5.2. Penelitian Sebelumnya ... 26

1.6. Kerangka Penelitian ... 32

1.7. Batasan Operasional ... 35

BAB II METODE PENELITIAN ... 37

2.1. Populasi/Obyek Penelitian ... 37

(8)

viii

2.3. Metode Pengumpulan Data ... 38

2.4. Instrumen dan Bahan Penelitian... 39

2.4.1. Instrumen ... 39

2.4.2. Bahan ... 39

2.5. Teknik Pengolahan Data ... 40

2.5.1. Interpretasi Visual Citra Quickbird ... 40

2.5.2. Uji Akurasi Hasil Interpretasi ... 40

2.5.3. Pembuatan Peta Persebaran Penderita TB Paru ... 42

2.5.4. Pembuatan Peta Kepadatan Permukiman ... 42

2.5.5. Pembuatan Peta Kondisi Fisik Bangunan ... 43

2.5.6. Pembuatan Peta Jenis Lantai ... 44

2.5.7. Pembuatan Peta Ventilasi ... 44

2.5.8. Pembuatan Peta Pencahayaan ... 45

2.6. Metode Analisis Data ... 46

2.6.1. Analisis Citra ... 46

2.6.2. Analisis Pola Distribusi Spasial ... 47

2.6.3. Analisis Tabulasi Silang (Crosstab) ... 47

2.6.4. Analisis Peta ... 48

2.6.4.1. Peta Kejadian TB Paru ... 48

2.6.4.2. Peta Kondisi Rumah ... 48

2.6.4.3. Peta Tingkat Kerentanan Kondisi Rumah Terhadap TB Paru . 49 2.7. Diagram Alir ... 50

BAB III DESKRIPSI GEOGRAFIS DAERAH PENELITIAN ... 51

3.1. Letak, Luas, dan Batas Administratif ... 51

3.2. Kondisi Geologi dan Topografi ... 53

3.2.1. Geologi ... 53

3.2.2. Topografi ... 53

3.3. Iklim ... 53

(9)

ix

3.5. Aspek Kependudukan ... 55

3.6. Aspek Kesehatan ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 58

4.1. Peta Parameter ... 59

4.1.1. Peta Kepadatan Permukiman ... 59

4.1.2. Peta Kondisi Fisik Bangunan ... 63

4.1.3. Uji Interpretasi Kepadatan Permukiman dan Kondisi Fisik Bangunan ... 65

4.1.4. Peta Jenis Lantai ... 66

4.1.5. Peta Ventilasi Rumah ... 70

4.1.6. Peta Pencahayaan ... 73

4.2. Peta Persebaran Penderita ... 77

4.3. Analisis Pola Persebaran ... 80

4.4. Analisis Statistik ... 83

4.5. Analisis Peta ... 85

4.5.1. Peta Kondisi Rumah ... 85

4.5.2. Peta Kejadian Penyakit TB Paru ... 90

4.5.3. Peta Kerentanan Kondisi Rumah ... 93

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 97

BAB VI PENUTUP ... 105 6.1. Kesimpulan ... 105 6.2. Saran ... 105 6.3. Limitasi Penelitian ... 106 DAFTAR PUSTAKA ... 107 LAMPIRAN ... 110

(10)

x DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Spesifikasi Citra Satelit QuickBird ... 19

Tabel 2. Spesifikasi Bands Citra Quickbird ... 20

Tabel 3. Tabel Perbandingan Penelitian... 30

Tabel 4. Tabel Contoh Uji Ketelitian ... 41

Tabel 5. Tabel Klasifikasi Kepadatan ... 43

Tabel 6. Tabel Klasifikasi Kondisi Fisik Bangunan ... 43

Tabel 7. Tabel Klasifikasi Jenis Lantai ... 44

Tabel 8. Tabel Klasifikasi Ventilasi ... 45

Tabel 9. Tabel Klasifikasi Pencahayaan ... 46

Tabel 10. Tabel Makna Korelasi Spearman ... 48

Tabel 11. Tabel Pembagian Wilayah Administrasi dan Luas WIlayah per Desa Tahun 2017 ... 51

Tabel 12. Tabel Curah Hujan Kecamatan Sewon Tahun 2017 ... 54

Tabel 13. Tabel Penggunaan Lahan Kecamatan Sewon Tahun 2017 ... 55

Tabel 14. Tabel Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Sewon Tahun 2017 ... 56

Tabel 15. Tabel Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio di Kecamatan Sewon ... 56

Tabel 16. Tabel Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Sewon Tahun 2017 ... 57

Tabel 17. Tabel Uji Interpretasi Kepadatan Permukiman ... 65

Tabel 18. Tabel Uji Interpretasi Kondisi Fisik Bangunan ... 66

Tabel 19. Tabel Data Jenis Lantai Kecamatan Sewon ... 67

Tabel 20. Tabel Data Ventilasi Kecamatan Sewon ... 70

Tabel 21. Tabel Data Pencahayaan Kecamatan Sewon ... 74

Tabel 22. Tabel Jumlah Penderita TB Paru Tahun 2014 - 2018 Kecamatan Sewon ... 77

Tabel 23. Tabel Rentang Nilai Korelasi Spearman ... 84

Tabel 24. Tabel Hasil Analisis Statistik Tabulasi Silang Parameter Kondisi Rumah ... 84

Tabel 25. Tabel Perhitungan Bobot Parameter Kondisi Rumah ... 85

Tabel 26. Tabel Klasifikasi Kondisi Rumah ... 86

Tabel 27. Tabel Luasan Daerah Berdasarkan Kelas Klasifikasi ... 88

Tabel 28. Tabel Jumlah Penduduk Kecamatan Sewon Tahun 2014 - 2018... 90

Tabel 29. Prevalensi TB Paru Kecamatan Sewon 2014 - 2018 ... 90

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Grafik Case Detection Rate (CDR) Tahun 2008-2017 ... 2

Gambar 2. Angka Notifikasi Kasus TB Paru BTA+ Provinsi DIY ... 3

Gambar 3. Grafik Angka Kesembuhan TB D.I. Yogyakarta Tahun 2017 ... 4

Gambar 4. Persebaran Penderita TB di Kabupaten Bantul Tahun 2017 ... 6

Gambar 5. Citra Satelit QuickBird Daerah Sebagian Kecamatan Sewon Tahun 2014 ... 19

Gambar 6. Analisis Pola Average Nearest Neighbour ... 25

Gambar 7. Kerangka Penelitian ... 34

Gambar 8. Peta Administrasi Kecamatan Sewon ... 52

Gambar 9. Permukiman Kelas Kepadatan Sangat Padat ... 59

Gambar 10. Permukiman Kelas Kepadatan Sangat Rendah ... 60

Gambar 11. Peta Kepadatan Permukiman Kecamatan Sewon... 62

Gambar 12. Peta Kondisi Fisik Bangunan Kecamatan Sewon ... 64

Gambar 13. Peta Jenis Lantai Kecamatan Sewon ... 69

Gambar 14. Peta Ventilasi Rumah Kecamatan Sewon ... 72

Gambar 15. Peta Pencahayaan Rumah Kecamatan Sewon ... 76

Gambar 16. Peta Persebaran Penderita TB Paru ... 79

Gambar 17. Analisis Pola Distribusi Spasial dengan Metode Pengukuran (a) Euclidean dan (b) Manhattan ... 82

Gambar 18. Peta Kondisi Rumah Kecamatan Sewon ... 89

Gambar 19. Peta Kejadian Penyakit TB Paru Kecamatan Sewon ... 92

Gambar 20. Peta Tingkat Kerentanan Kondisi Rmah Terhadap Penyakit TB Paru Kecamatan Sewon ... 96

(12)

xii

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta rezeki dan nikmat yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi Geografis Untuk Analisis Hubungan Kejadian Penyakit Tuberkulosis Paru Terhadap Kondisi Rumah Di Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul”.

Penulisan Skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari dengan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam penulisan Skripsi, namun berkat adanya bantuan, bimbingan, arahan, dukungan, serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan yang meliputi segala bantuan dan dukungan, di antaranya:

1. Bapak Drs. Yuli Priyana, M.Si., selaku Dekan Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Aditya Saputra, M.Sc. Ph.D., selaku dosen pembimbing yang sangat banyak memberikan bantuan berupa bimbingan, arahan, motivasi, serta saran yang bermanfaat dalam penyelesaian Skripsi.

3. Bapak Jumadi, M.Sc. Ph.D. dan Ibu Dra. Umrotun, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, arahan dan saran dalam penulisan Skripsi.

4. Para staff pengajar dan staff administrasi di Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan tambahan ilmu serta wawasan pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

(13)

xiii

5. Segenap pejabat, staff dan karyawan Pemerintah Kabupaten Bantul, BAPPEDA Kabupaten Bantul, Puskesmas Sewon 1, Puskesmas Sewon 2 yang telah memberi kemudahan dan fasilitas kepada penulis sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dengan baik. 6. Kedua orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan yang terbaik

untuk saya dan menjadi motivasi utama saya untuk menyelesaikan Skripsi ini.

7. Teman-teman di Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta atas doa dan dukungan yang diberikan.

8. Semua pihak yang membantu dalam proses pembuatas Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan pada hasil yang telah dicapai dalam penyelesaian Skripsi ini. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi menyempurnakan Skripsi ini. Penulis juga berharap Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat dijadikan sebagai tambahan informasi tentang kesehatan individu maupun masyarakat.

Hormat Saya,

Referensi

Dokumen terkait

Dalam waktu 10 hari di gudang penyimpanan, kerusakan yang tertinggi ditunjukkan oleh umbi bibit bawang putih yang dibungkus menggunakan kantong plastik dan diberi tambahan

Afshan and is suitable for the submission for award of the degree of Doctor of Philosophy in Sunrfi Theology. QAISER H/ABEEB) Reader and Supervisor Department of Sunni Theology.

Peneliti akan melakukan penelitian dengan batasan sebagai berikut: - Subjek Penelitian ini adalah anggota barongsai MAKIN Boen Bio Surabaya yang berbeda etnis (Tionghoa, Jawa, dan

[r]

signifikan antara Keterbukaan Informasi Publik Dan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirta Sakti

Some people like reading this book Hardwired: The Hacker Series #1 By Meredith Wild as a result of this prominent book, however some love this as a result of favourite author.. Or,

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Singgih Widyawati (2007), ada hubungan yang positif bermakna antara kedua varibel, artinya semakin tinggi