• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Computer-Assisted Instruction Sebagai Bahan Ajar Pada Universitas Terbuka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Computer-Assisted Instruction Sebagai Bahan Ajar Pada Universitas Terbuka"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan

Computer-Assisted

Instruction Sebagai Bahan Ajar Pada

Universitas Terbuka

Meirani Harsasi

Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka rani@ut.ac.id

Abstrak

Universitas Terbuka (UT) merupakan institusi pendidikan tinggi yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh. Sistem pendidikan semacam ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan berbagai bahan ajar yang terdiri atas bahan ajar cetak dan bahan ajar non cetak. Komputer merupakan salah satu bentuk sistem pendukung yang berbasis teknologi yang digunakan untuk melengkapi bahan ajar cetak.

Oleh karena itu, UT menyediakan berbagai macam bahan ajar berbasis komputer, seperti

computer-assisted instruction(CAI) dan video interaktif. Materi yang disajikan tidak hanya menjelaskan teori, tetapi juga meliputi tujuan pembelajaran, contoh, latihan, rangkuman, tes formatif, umpan balik, dan petunjuk pembelajaran. CAI merupakan salah satu bentuk bahan ajar non cetak yang dikembangkan untuk melengkapi bahan ajar cetak. Salah satu CAI yang sudah dikembangkan di UT adalah CAI untuk mata kuliah Riset Operasi. Artikel ini menjelaskan pengembangan CAI mata kuliah Riset Operasi dan hasil program yang telah dikembangkan.

Kata kunci: pendidikan jarak jauh, bahan ajar cetak, bahan ajar non cetak, komputer, CAI

(computer-assisted instruction),riset operasi.

Abstract

Universitas Terbuka (UT) is an institution of higher education that implements distance education system. This kind of education system exploits technology and many kinds of learning materials, either printed or non printed materials. Computer is one kind of support system that is based on technology that can be used to complete the printed material. Thus, UT provides many kinds of learning materials based on computer, such as computer-assisted instruction (CAI) and interactive video. All of the materials are not only contain explanation, but also instructional learning purpose, examples, practices, summaries, formative tests, feedback, and learning instructions. CAI is a kind of non-printed material that is developed to support the printed material of a subject. A CAI program that has developed in UT was CAI of Operations Research. This article explores the development of CAI program of Operations Research course and the result of the program.

Keywords: distance education, printed materials, non-printed learning material, computer, CAI (computer-assisted instruction), operations research.

1. Pendahuluan

Universitas Terbuka (UT) merupakan Pendidikan Tinggi Negeri di Indonesia yang menyelenggarakan sistem belajar terbuka dan jarak jauh. Terbuka mempunyai arti tidak ada pembatasan bagi calon mahasiswa dalam hal umur, jenis kelamin, tahun kelulusan SMU, asal sekolah, serta tanpa batasan lama studi. Jarak jauh memiliki arti bahwa proses belajar tidak dilakukan dalam suatu ruangan kelas, dan tidak terbatas waktu dan tempat, artinya setiap murid atau mahasiswa dapat belajar dimana saja, kapan saja, melalui berbagai media belajar yang disediakan. Proses belajar mahasiswa pada prinsipnya terdiri atas kegiatan belajar mandiri dan belajar terbimbing dengan memanfaatkan beragam media belajar dan layanan bantuan belajar yang disediakan oleh UT, serta sumber belajar lainnya.

Belajar mandiri merupakan faktor utama dalam sistem belajar di UT. Oleh karena itu, UT menyediakan bahan ajar yang didesain khusus untuk dipelajari secara mandiri. Bahan ajar tersebut tidak hanya berisi uraian, tetapi juga menyebutkan secara jelas tujuan instruksional, contoh-contoh, latihan, rangkuman, tes formatif, umpan balik dan petunjuk mempelajarinya. Bahan ajar yang dikembangkan UT diupayakan agar dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Oleh karena itu, bahan ajar yang dikembangkan harus disusun secara terstruktur bagian per bagian. Manfaatnya agar mahasiswa dapat mengulang materi yang belum dikuasainya sebelum melanjutkan ke materi berikutnya.

Media utama pembelajaran di UT adalah bahan ajar cetak atau yang biasa disebut dengan Buku Materi Pokok (BMP), lebih dikenal pula dengan sebutan modul. Untuk mendampingi bahan ajar

(2)

cetak tersebut, beberapa mata kuliah dilengkapi dengan Bahan Ajar Non Cetak (BANC). BANC dapat berupa video buku materi pokok (video BMP), video interaktif, audio buku materi pokok (audio BMP), dan Computer Assisted Instruction (CAI). Bahan ajar noncetak ini berfungsi untuk memperjelas bagian bahan ajar cetak yang membutuhkan ilustrasi, sehingga diharapkan mahasiswa lebih mudah dalam mempelajari materi dalam bahan ajar cetak.

Bahan ajar berbantuan komputer dalam bentuk video interaktif dan CAI merupakan bahan ajar pendukung yang banyak dikembangkan UT saat ini. Salah satu alasannya adalah perkembangan teknologi yang semakin pesat yang menyebabkan komputer semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk BANC berbantuan komputer yang telah dikembangkan di Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka adalah berupa CAI untuk mata kuliah Riset Operasi. CAI memiliki keunggulan antara lain dikemas dalam bentuk CD sehingga mudah untuk dibawa dan dapat dipelajari kapan saja. Selain itu, dalam program CAI memungkinkan mahasiswa untuk mengulang satu materi sebelum melanjutkan ke materi berikutnya. Pemilihan CAI sebagai bahan ajar pendukung untuk mata kuliah Riset Operasi adalah bahwa mata kuliah Riset Operasi merupakan mata kuliah hitungan (berbasis matematika) yang tergolong mata kuliah yang sulit. Berdasarkan sifat mata kuliah tersebut, maka dikembangkan satu bahan ajar pendukung yang sesuai agar mahasiswa dapat lebih mudah mempelajari materi dalam modul yaitu dalam bentuk CAI. Rumusan masalah dalam artikel ini adalah bagaimana pengembangan CAI di Universitas Terbuka, dengan batasan masalahnya adalah pengembangan CAI mata kuliah Riset Operasi. Tujuan penulisan artikel ini adalah eksplorasi praktik baik yang dilakukan Universitas Terbuka dalam hal pengembangan program CAI.

2. Bahan Ajar Pendidikan Jarak Jauh

Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) mengharuskan peserta didik untuk mampu belajar secara mandiri dengan memanfaatkan berbagai bahan ajar dan layanan bantuan belajar. Belajar mandiri dalam konteks sistem PJJ berdampak pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, artinya berbagai media dapat digunakan sebagai bahan ajar. Media tersebut dapat berupa media cetak, radio, televisi, komputer ataupun media lain yang dapat digunakan untuk mengemas materi pembelajaran.

Selain itu, karakteristik PJJ yang lain adalah tidak bertemunya peserta didik dengan pengajar. Hal ini menyebabkan perlu adanya pengganti kehadiran pengajar dalam bentuk bahan ajar yang dirancang khusus untuk dapat dipelajari secara mandiri, didiskusikan dengan teman kelompok belajar, dan

mungkin dibahas dengan tutor. PJJ menggunakan bahan ajar yang lebih bervariasi jika dibandingkan dengan pendidikan tatap muka. Tantangan utama dalam PJJ adalah apakah pelajar mempunyai motivasi yang cukup untuk belajar, dan apakah pengetahuan tersebut menarik atau relevan. Penyampaian pengetahuan sebaiknya ditunjang oleh uraian, baik tertulis maupun lisan yang dilengkapi dengan gambar-gambar dan suara. Sebagai contoh, Ilmu dan teknologi memerlukan media seperti gambar bersuara dengan slide berwarna atau terminal komputer. Musik dan bahasa memerlukan pita audio. Sedangkan seni, dan sejarah tentang terjadinya alam semesta, memerlukan televisi atau film yang juga berperan sebagai perangsang minat. Bentuk bahan ajar dalam PJJ dapat berupa berbagai kombinasi dari media cetak (modul), program audio, program video, radio, televisi, komputer, alat-alat praktik dan praktikum, dan media-media lain yang dapat digunakan [16].

Sistem PJJ tersebut juga semakin membuka peluang pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk komputer. Kehadiran media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam sistem belajar jarak jauh berfungsi sebagai sumber belajar utama seperti halnya guru dalam pembelajaran konvensional [14]. Pemanfaatan sarana media yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini memungkinkan terjadinya interaksi dan komunikasi antara peserta didik dengan tenaga pengajar atau dengan bahan belajar, bahkan dengan penyelenggara PJJ. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar dimana saja dan kapan saja selama media belajar dan sarana komunikasi dua arah tersedia sehingga memungkinkan peserta didik dan tenaga pengajarnya dapat berinteraksi untuk membahas materi pembelajaran.

Wedemeyer [16] mengemukakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam PJJ bertujuan untuk: (a) memebaskan peserta didik dari pola pembelajaran reguler, (b) membuka kesempatan belajar sesuai kemampuan, dan (c) membangun suatu pola pembelajaran yang membimbing peserta didik melaksanakan self directed learning.

3. Media Pembelajaran di UT

Sistem PJJ yang digunakan UT menyebabkan media pembelajaran di UT sedikit berbeda dengan pembelajaran tatap muka. UT harus menyediakan layanan bantuan belajar dalam berbagai bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.

Bantuan belajar yang dapat digunakan dalam sistem PJJ antara lain [2]:

a. Bantuan belajar jarak jauh yang meliputi: (1) bantuan belajar secara tertulis, disampaikan melalui korespondensi, (2) bantuan belajar melalui multimedia, (3) bantuan belajar tersiar melalui radio maupun televisi, (4) bantuan

(3)

belajar melalui telepon, dan (5) bantuan belajar online.

b. Bantuan belajar tatap muka dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu:

(1) tutorial yang bersifat pengkajian substansi dan (2) tutorial yang bersifat latihan dan penghayatan.

Media utama pembelajaran di UT adalah bahan ajar cetak yang berupa Buku Materi Pokok (BMP). Untuk lebih memperjelas materi bahan ajar cetak, beberapa BMP dilengkapi dengan bahan ajar noncetak yang memanfaatkan berbagai media, antara lain audio, video, video interaktif, dan CAI. Pada tahap perencanaan, pengembangan program multi media yang efektif selalu diawali dengan pengidentifikasian tujuan atau kemampuan yang akan dikuasai pengguna setelah mempelajari suatu materi, serta mengidentifikasi pula kemampuan awal pengguna, kebutuhan belajar, atau dalam beberapa hal perlu pula disinggung masalah yang muncul dalam pembelajaran di kelas. Jika sudah dilakukan kajian ini, maka langkah selanjutnya adalah analisis terhadap karakteristik dari pengguna, misalnya tingkat kemampuan pengguna atau program akan digunakan di kelas secara berkelompok atau secara individual [12].

Selanjutnya, perlu juga diperhatikan rambu-rambu bagi seorang pengajar ketika akan mengembangkan program multimedia sebagai bahan ajar. Topik yang dipilih dalam pengembangan bahan ajar multimedia harus memenuhi rambu-rambu berikut ini [12].

1. Esensial dan relevan dengan tujuan

2. Sesuai dengan media pembelajaran multimedia yang dipilih

3. Hendaknya dibutuhkan oleh banyak orang 4. Hendaknya tidak sering berubah (relatif tetap)

dan dapat berguna untuk selamanya.

4. Computer-Assisted Instruction (CAI)

Secara umum, pembelajaran berbasis komputer dapat dimasukkan dalam dua kategori yaitu komputer mandiri(standalone)dan komputer dalam jaringan [10]. Perbedaan yang utama antara keduanya terletak pada aspek interaktivitas. Dalam pembelajaran melalui komputer mandiri, interaktivitas peserta ajar terbatas pada interaksi dengan materi ajar yang ada dalam program pembelajaran. Pada pembelajaran dengan komputer dalam jaringan, interaktivitas peserta ajar menjadi lebih banyak alternatifnya.

Bahan ajar berbantuan komputer merupakan salah satu bahan ajar yang banyak digunakan dalam PJJ. Komputer dapat membantu mahasiswa untuk beralih tahapan belajar dari hanya mengingat suatu konsep yang dikemukakan pengajar ke tahapan belajar mandiri (Hale, 1985). Penggunaan komputer juga menghasilkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran. Komputer juga dapat

digunakan sebagai alat untuk mendorong mahasiswa agar berpikir lebih jauh mengenai sebuah konsep [8]. Oleh karenanya, penggunaan komputer dapat mengubah sikap siswa menjadi lebih positif dan proses belajar menjadi lebih efektif [4].

Salah satu bentuk bahan ajar berbantuan komputer yang dapat digunakan adalah CAI (computer-assisted instruction).The Association for Education Communications and Technology (1977) mendefinisikan CAI sebagai suatu metode instruksi yang menggunakan komputer untuk menginstruksikan kepada siswa dan meliputi instruksi-instruksi yang didesain untuk mengajari, mengarahkan, dan menguji siswa sampai pada tingkat kecakapan tertentu yang dapat dicapai [11] . Dengan menggunakan CAI, pembelajaran tidak hanya terbatas pada satu waktu tertentu saja, seorang siswa dapat menggunakan perangkat lunak tersebut selama dia membutuhkan [6]. Pemanfaatan CAI juga dapat memperbaiki tingkat belajar siswa karena meliputi unsur-unsur (1) aktivitas latihan,(2) penggunaan teks, (3) pembelajaran secara bertahap yang dikendalikan oleh siswa, (4) informasi personal, dan (5) animasi [15].

Dalam hal pembelajaran matematika, Davis dan Hersch [5] menyatakan bahwa komputer dapat mengubah beberapa sifat dasar berbagai permasalahan penting dalam matematika dan cara siswa mempelajari matematika. Teknologi komputer tidak hanya mampu menjadikan operasional aritmatika menjadi lebih mudah, tetapi juga mempengaruhi pengajaran konsep matematika itu sendiri [1]. Garnett [7] merekomendasikan adanya beberapa hal dalam pembelajaran matematika yang perlu diperhatikan yang meliputi ketidakmampuan/kesulitan siswa mempelajari matematika, peningkatan kemampuan secara berkelanjutan dalam mempelajari matematika, dan menciptakan lingkungan yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mempelajari konsep matematika. Hal ini menyebabkan komputer merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Siswa dapat menggunakan media dan teknologi sebagai alat untuk menganalisis, memperoleh dan mengintepretasikan informasi, mengelola pengetahuan individual, dan menyampaikannya kepada orang lain.

Beberapa penelitian mengenai CAI menunjukkan bahwa CAI merupakan suatu sistem instruksional yang efektif. Dalton & Hannafin [3] melakukan penelitian yang melibatkan siswa SMU dan hasil penelitian menunjukkan bahwa CAI merupakan sistem penyampaian instruksional yang paling efektif dibandingkan dengan video maupun video interaktif. Penelitian Damoense [4] mengenai penggunaan CAI dalam pembelajaran matematika menunjukkan hasil bahwa siswa yang belajar matematika dengan menggunakan CAI terbukti memiliki peningkatan rata-rata nilai antara sebelum

(4)

dan sesudah belajar dengan CAI. Lebih lanjut, penelitian Aliasgari et al. [1] juga menunjukkan hasil yang serupa bahwa penggunaan CAI memberikan dampak positif bagi siswa dan dapat membantu siswa mempelajari matematika. Hasil tersebut sama dengan hasil penelitian Seo dan Bryant [13] yang melakukan eksperimen kepada siswa yang mengalami kesulitan mempelajari matematika untuk belajar dengan menggunakan CAI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan nilai siswa setelah mereka mempelajari matematika melalui CAI. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa CAI merupakan media yang terbukti sesuai untuk mata pelajaran matematika dan terbukti penggunaan CAI mampu meningkatkan nilai siswa.

5. Pengembangan CAI

Bahan ajar non cetak (BANC) yang dikembangkan UT selalu didesain agar dapat dipelajari secara mandiri oleh mahasiswa. Demikian pula dalam pengembangan program CAI harus melewati beberapa proses serta memerlukan kerjasama dari berbagai pihak. Secara garis besar, pengembangan CAI memerlukan kerja sama antara Fakultas sebagai pengembang materi dan Unit Pusat Produksi Multi Media – UT sebagai pengembang tampilan. Proses pengembangan BANC di UT adalah seperti pada Gambar 1.

Penjelasan Proses Pengembangan BANC

Langkah 1 : Program Studi mengidentifikasi mata kuliah noncetak yang akan dikembangkan. Penentuan ini disesuaikan dengan kebutuhan materi kurikulum dan bahan ajar cetak (modul) yang sedang dikembangkan.

Langkah 2 : Program studi melakukan analisis media yang disesuaikan dengan sifat mata kuliah. Misalnya untuk mata kuliah yang banyak memerlukan penjelasan secara visual dapat menggunakan video atau mata kuliah yang bersifat hitungan dapat menggunakan CAI. Pada tahap ini juga ditentukan penulis naskah, ahli materi, dan ahli media.

Langkah 3 : Penulis naskah menulis Garis Besar Program Media (GBPM) dan penulisan naskah

Langkah 4 : Penelaah materi menelaah GBPM dan naskah yang telah ditulis penulis naskah. Apabila ada revisi, maka naskah akan dikembalikan ke penulis naskah untuk diperbaiki. Langkah 5 : Setelah penelaah materi menyetujui

naskah dan GBPM, selanjutnya naskah tersebut ditelaah oleh

penelaah media untuk

menyesuaikan isi materi dengan media yang akan dikembangkan. Apabila ada revisi dari penelaah media, maka naskah akan dikembalikan ke penulis naskah untuk diperbaiki.

Langkah 6 : Setelah penelaah media menyetujui naskah dan GBPM, maka selanjutnya naskah akan dikirim ke sutradara dan programmer untuk dikembangkan.

Langkah 7 : Penulis naskah melakukan evaluasi terhadap program yang telah dikembangkan.

Langkah 8 : Setelah melalui tahapan evaluasi, program yang telah mendapat persetujuan penulis akan diproduksi dan digandakan.

Gambar 1. Proses Pengembangan BANC

6. Pengembangan CAI Mata Kuliah Riset

Operasi

Riset Operasi merupakan salah satu mata kuliah utama yang wajib ditempuh mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Mata kuliah ini tergolong mata kuliah sulit yang ditunjukkan dengan diperolehnya nilai D bagi sebagian besar peserta ujian. Sebaran nilai ujian mata kuliah Riset Operasi selama lima semester terakhir seperti pada Gambar 2.

Pada Gambar 2, dapat kita lihat bahwa sebagian besar mahasiswa mendapat nilai D selama lima semester terakhir. Data ini menunjukkan bahwa mata kuliah Riset Operasi tergolong mata kuliah yang sulit. Oleh karena itu, perlu dikembangkan bahan ajar pendukung bagi mahasiswa. Program Studi menetapkan bahwa CAI merupakan BANC yang paling sesuai mengingat mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah hitungan. Proses pengembangan program CAI mata kuliah Riset Operasi mengikuti prosedur baku yang berlaku di UT. Topik yang dipilih untuk mata kuliah tersebut adalah mengenai Linear Programming dengan Metode Grafik. Penentuan topik tersebut merupakan pertimbangan dari pengampu dan penulis materi mengingat tidak semua topik dalam modul dapat dikembangkan menjadi BANC.

PROSES PENGEMBANGAN BAHAN AJAR NON CETAK

Mengidentifikasi mata kuliah non cetak yg akan dikembangkan

Menganalisis media: video, video

interaktif, CAI, audio - Menulis GBPM - Menulis naskah - Menelaah GBPM - Menelaah naskah OK Tidak - Menelaah media GBPM - Menelaah media naskah Ya OK Tidak - Membuat program BANC - Evaluasi Program Ya

OK

Tidak

- Produksi Program

(5)

Gambar 2. Sebaran Nilai Mata Kuliah Riset Operasi Sumber: Pusat Pengujian UT - 2011

Pengembangan CAI Riset Operasi dilakukan pertama kali pada tahun 2005 karena pada tahun 2004 dikembangkan BMP Riset Operasi. Dalam hal pengembangan bahan ajar, UT menerapkan kebijakan untuk mengembangkan BANC pendukung BMP pada tahun berikutnya setelah BMP selesai ditulis. Pengembangan CAI Riset Operasi, seperti halnya pengembangan BANC yang lain, mengikuti prosedur baku yang berlaku di UT dan melibatkan pihak fakultas sebagai penulis dan penelaah materi dan pihak Pusat Produksi Multi Media sebagai penelaah media, programmer, dan sutradara. Pada awal pengembangan, program studi menentukan jenis BANC Riset Operasi yang akan dikembangkan. CAI menjadi pilihan utama karena sifat mata kuliah tersebut yang bersifat hitungan matematis karena Riset Operasi merupakan ilmu yang mengupas teknik-teknik pemecahan masalah melalui analisis kuantitatif. Langkah selanjutnya adalah diskusi antara pengampu dan penulis materi mengenai topik apa yang akan disampaikan dalam CAI yang akan dikembangkan. Pemilihan topik ini harus ditentukan bersama antara pengampu dan penulis materi mengingat tidak semua materi dalam BMP dapat dituangkan ke dalam bentuk CAI, sehingga hanya dipilih satu materi yang dirasa penting bagi mahasiswa yaitu linear programming: metode grafik. Proses selanjutnya adalah penulisan GBPM dan naskah oleh penulis naskah yang kemudian ditelaah oleh penelaah materi. Pada langkah ini, penelaah member beberapa masukan kepada penulis naskah dan penulis naskah memperbaiki naskah sesuai masukan dari penelaah materi. Setelah penelaah materi menyetujui perbaikan naskah, langkah selanjutnya adalah mengirimkan naskah ke Pusat Produksi Multimedia untuk ditelaah secara media. Penelaahan media ini diperlukan untuk menyesuaikan naskah yang telah ditulis dengan media yang dipilih. Misalnya, pada program CAI, akan lebih menarik apabila diberikan lebih banyak gambar-gambar animasi grafis yang lebih menarik dan lebih hidup yang tidak dapat diperoleh mahasiswa dari BMP. Pada langkah ini,

penelaah media mengkaji kesesuaian naskah CAI Riset Operasi dengan karakteristik suatu program CAI. Setelah penelaah media menyetujui naskah CAI, selanjutnya naskah tersebut diserahkan kepada sutradara dan programmer untuk mengembangkan naskah tersebut ke dalam bentuk CAI. Pada langkah ini, terjadi komunikasi antara sutradara, programmer, dan penulis naskah, untuk memastikan program yang dibuat sesuai dengan keinginan penulis naskah. Pada langkah ini, terdapat beberapa masukan dari penulis naskah yang menginginkan agar grafik dibuat lebih hidup dengan menambahkan animasi pada grafik yang berfungsi menjelaskan gambar suatu persamaan matematika ke dalam grafik. Sesuai dengan sifat BANC agar dapat dipelajari secara mandiri, maka materi CAI Riset Operasi dikembangkan secara terstruktur yang terdiri atas (1) Petunjuk, berisi petunjuk penggunaan program CAI; (2) Tujuan, berisi tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa setelah mempelajari materi; (3) Materi, terdiri atas Pengertian Linear Programming, Linear Programming dengan Metode Grafik, dan Kasus khusus pada Metode Grafik; (4) Latihan; dan (5) test dan umpan balik bagi mahasiswa. Setelah program selesai dikembangkan, penulis naskah diminta untuk melakukan reviu dan evaluasi program. Langkah terakhir yang dilakukan adalah memproduksi program CAI Riset Operasi dan menggandakannya untuk disampaikan kepada mahasiswa sebagai materi pendukung BMP.

Tampilan awal program CAI Riset Operasi seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Tampilan Awal CAI Riset Operasi

Pada saat mempelajari CAI ini, mahasiswa dapat memilih menu yang diinginkan, misalnya langsung mempelajari materi, langsung mengerjakan latihan atau bahkan langsung mengerjakan test. Program CAI ini didesain agar dapat dipelajari secara mandiri sehingga tidak ada pembatasan waktu ataupun urutan materi yang harus dipelajari

(6)

mahasiswa. Demikian pula mahasiswa dapat mengulang materi yang telah dipelajari sebelum lanjut ke materi berikutnya. Beberapa tampilan CAI Riset Operasi tampak pada Gambar 4, 5, dan 6. Bagaimanapun juga, pengembangan program ini masih perlu perbaikan di berbagai hal, termasuk dari sisi konten dan dari sisi tampilan. Tampilan menjadi hal penting dalam suatu program BANC mengingat tujuan dikembangkan program tersebut adalah membantu mahasiswa mempelajari modul dengan menambah fasilitas yang tidak didapat mahasiswa dari modul seperti audio dan video.

Gambar 4. Menu Tujuan Instruksional

Gambar 5. Salah Satu Tampilan Materi

Gambar 6. Tampilan Menu Tes Formatif

7. Kesimpulan

UT sebagai penyelenggara pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh selalu mengutamakan pengembangan bahan ajar baik cetak maupun non cetak yang berkualitas. BANC merupakan bahan ajar pendukung bagi mahasiswa yang berisi penjelasan materi modul yang sulit dipahami . Salah satu sifat BANC yang dikembangkan adalah dapat dipelajari secara mandiri. Terlebih lagi, bahan ajar tersebut dapat dipelajari kapan saja dan dapat disesuaikan dengan kemampuan berpikir mahasiswa. Pengembangan CAI Riset Operasi telah sesuai dengan prosedur baku yang berlaku di UT dan mengikuti kaidah-kaidah minimal materi yang harus terdapat dalam suatu program CAI. Pengembangan CAI mata kuliah Riset Operasi disesuaikan dengan sifat mata kuliah tersebut yang berbasiskan hitungan. Isi program CAI mata kuliah Riset Operasi dikembangkan agar dapat dipelajari secara mandiri. Oleh karena itu, isi CAI Riset Operasi meliputi (1) Petunjuk, (2) Tujuan, (3) Materi, (4) Latihan; dan (5) Tes Formatif. Pengembangan CAI tersebut diharapkan dapat membantu mahasiswa mempelajari salah satu materi yang dibahas dalam Riset Operasi yaitu Linear Programming Metode Grafik. Namun demikian, tentunya masih banyak perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan untuk program CAI Riset Operasi baik dalam hal konten materi maupun tampilan.

Daftar Pustaka

[1] Aliasgari, Majid; Riahinia, Nosrat. & Mojdeavar, Fariba,

Computer-Assisted Instruction And Student Attitudes

Towards Learning Mathematics, Education, business and

Society: Contemporary Middle Eastern, Vol. 3, No. 1, pp.6-14. 2010.

[2] Assandhimitra, dkk.Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jakarta: Universitas Terbuka, 2004.

[3] Dalton, David, W., & Hannafin, Michael. J., (1986),The Effects Of Video-Only, CAI Only, And Interactive Video

Instructional Systems On Learner Performance And

Attitude: An Exploratory Study. Paper presented at the

Annual Convention of the Association for Educational Communications and Technology, Las Vegas, NV.

(7)

http://eric.ed.gov/PDFS/ED267762.pdf. Diunduh tanggal 1 November 2011.

[4] Damoense, Maylene, Y. (2003),Online learning – effective

learning for higher education in South Africa. Australian

Journal of Educational Technology, Vol. 19 No. 1, pp. 25-45. www.ascilite.org.au/ajet/ajet19/damoense.html. Diunduh tanggal 1 November 2011

[5] Davis, P. and Hirsch, R. (1981).Computer-Based Technology And Learning Mathematics. North Central Regional Educational Laboratory. Phase III: Data Driver.

www.ncrel.org/tplan/cbtl/phase3.html. Diunduh tanggal 1 November 2011

[6] Florence, R. (2003).Math learning enters the computer age.

Research Magazine.

http://research.ua.edu/archive2003/math.html. Diunduh tanggal 1 November 2011

[7] Garnett, K. (1998),Math learning disabilities.

http://www.ldonline.org/article/5896/. Diunduh tanggal 1 November 2011

[8] Gunn, A. and Pitt, S.J. (2003).The Effectiveness Of

Computer-Based Teaching Packages.Supporting Student

Learning of Parasitology, Vol. 1 No. 1,

http://bio.ltsn.ac.uk/journal/vol1/beej-1-7.htm. Diunduh tanggal 1 November 2011

[9] Hale, Michael E.Use Of Multimedia In Mathematics

Education.Editorial, The Mathematics Educator, Vol. 4 No.

1, pp. 1-3. 1985

[10] Hardhono, A.P., Potensi Teknologi Komunikasi Dan Informasi Dalam Mendukung Penyelenggaraan Pendidikan

Jarak Jauh Di Indonesia.Jurnal Pendidikan Terbuka dan

Jarak Jauh, Vol. 3 No. 1, 2005

[11] Jenks, M.S., & Springer, J.M.A View Of The Research On

The Efficacy Of CAI.Electronic Journal for The Integration

of Technology in Education, Vol. 1, No.2, 2002.

[12] Krisnadi, Elang. Pelatihan Penulisan Naskah Program

Multi Media. Makalah Pelatihan. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007.

[13] Seo, You-Jin & Bryant, Diane,Multimedia CAI Program

for Students with Mathematics Difficulties.Remedial and

Special Education, October 7, 2010.

[14] Suparman Muhammad A., & Zuhairi, Amin, Pendidikan

Jarak Jauh: Teori dan Praktek. Jakarta: Pusat Penerbitan

Universitas Terbuka, 2004.

[15] Traynor, P.L. (2003).Effects Of Computer Assisted

Instruction On Different Learners.Journal of Instructional

Psychology.

http://findarticles.com/p/articles/mi_m0FCG/is_2_30/ai_105 478983/?tag=content;col1 Diunduh tanggal 1 November 2011.

[16] Warsita, B.Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi

dalam Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh.Jurnal

Gambar

Gambar 1. Proses Pengembangan BANC
Gambar 2. Sebaran Nilai Mata Kuliah Riset Operasi Sumber: Pusat Pengujian UT - 2011
Gambar 4. Menu Tujuan Instruksional

Referensi

Dokumen terkait

Ganito rin ang persepsyon ng ibang mamamayan sa iba pang isyu at hamong panlipunan na nararanasan sa ating bansa tulad ng paglabag sa karapatang pantao, malayang kalakalan,

Sedangkan sub bab kedua pemaparan pendapat Yusuf Qardhawi tentang media cetak sebagai mustahik zakat dari kelompok fi sabilillah dalam kitab Fiqh al-Zakat yang

Dunia entrepreneurship yang sangat dinamis harus mampu melihat dan menyesuaikan dengan perkembangan pasar untuk mendukung kemajuan usaha, sehingga diperlukan stategi yang sangat

Hasil dari penelitian ini adalah: kepuasan kerja dan komitmen organisasional berpengaruh negatif signifikan terhadap keinginan keluar.Adapun saran yang dapat diberikan

PG.Jatitujuh memiliki potensi dalam menghasilkan bahan baku untuk diolah menjadi pakan lengkap (complete feed) dari limbah tanaman tebu (pucuk dan daun tebu), limbah pengolahan

Perceived quality merupakan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan produk berkaitan dengan maksud yang diharapkan. Untuk mengukur

(3) Apabila permohonan penghentian IPFR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ditetapkan sampai dengan berakhirnya jangka waktu izin penggunaan spektrum frekuensi

Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan dapat terlihat bahwa rata-rata mahasiswa memiliki sikap dan perilaku disiplin yang rendah namun setelah