• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALlSlS WARNA KECAP MAMlS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALlSlS WARNA KECAP MAMlS"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ANALlSlS WARNA KECAP

MAMlS

1997

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGCR

(3)

Santi Marianti. F 29.0917. Analisis Warna Kecap Manis. Di bawah bimbingan Anton Apriyantono.

RINGKASAN

Kecap manis mempunyai warna yang berbeda satu sama lain meskipun dasar pembuatmlya sama. Perbedaan wama ini dapat mempengaruhi tingkat penerimaan konsumen terhadap produk tersebut. Dengan demikian diperlukan suatu analisis wanla kecap manis dan perubahan warna selama pembuatan kecap manis.

Metode isolasi komponen warna kecap manis dilakukan dengan metode ekstraksi solven dan ekstraksi solven yang dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan Thin Layer Chromatograpy (TLC). Analisis komponen warna dilakukan dengan menggunakan High Performance Liquid Chronzatography (HPLC) sistem fase terbalik (reverse phase) dan Capillary Electrophoresis (CE).

Untuk ekstraksi solven digunakan empat macam solven yang berbeda kepolarannya yaitu petroleum eter, dietil eter, etil asetat dan asetonitril. Asetonitril inampu mengekstrak kompo~len warna kecap rnanis lebih banyak dibanding hasil ekstraksi ketiga solven lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan nilai absorbansi lerbesar yang diamati pada ekstrak asetonitril. Akan tetapi, asetonitril hanya mampu mengekstrak komponen warna kecap sekitar 0.1%.

Dari hasil analisis menggunakan HPLC (deteksi pada h 420 nm) terlihat bahwa komponen warna kecap inanis yang terekstrak mempunyai berat molekul yang tinggi dan tingkat kepolaran yang tinggi. Dengan adanya komponen dengan berat molekul yang tinggi, penlisahan dengan menggunakan HPLC tidak meilghasilkan pemisahan yang baik. Hasil analisis menggunakan CE menunjulckan peinisahan yang lebih baik dibandingkail hasil analisis dengan HPLC. Walaupun den~ikian pemisahan komponen warna ~nasih menunjukkan peak yang lebar (hump). Untuk memisahkan komponen warna berdasarkan berat n~olekul dilakukan fraksinasi menggunakan TLC dan ultrafiltrasi.

Sistem solven yang digunakan untuk TLC adalah metil asetat : air (8 : 1) dan fraksi-fiaksi berwarna yang dihasilkan diekstraksi dan disimpan dalanl metanol. Masing-masing fraltsi keinudian dianalisa dengan HPLC dan CE. Berdasarkai~ hasil analisis dengall HPLC, hasil fiaksinasi illenunjukkan pemisahan yang lebih baik dibandingkan hasil pemisallan ekstraksi solven. Hasil pemisahan TLC dari fraksi- fraksi TLC menghasilkan peak yang lebih tajam dan tanpa hzrmnp dibandingkan dengan hasil ekstraksi solven. Hal ini menunjukkan bahwa komponen yang terdeteksi adalah komponen dengan berat molckul relatif kecil.

Profil komponen untuli setiap fraltsi berwarna hasil pen~isahan dengan TLC dianalisia dengan HPLC (deteksi pada h 254 nm). Profil setiap fraksi berwarna illempunyai kemiripan satu sama lain, naillun mempunyai perbed

pealc yang terdeteksi. Jumlah peak hasil ekstraksi dengan asetonitril banyak

(4)

terdeteksi pada awal kromatogram dibandingkan dengan ekstrak etil asetat (EA). Hal ini menunjukkan banyak komponen warna kecap manis memiliki kepolaran yang tinggi.

Hasil pemisahan komponen warna menggunakan CE dengan diode array detector (deteksi pada h 360 nm) menunjukkan bahwa ekstrak ACN dan ekstrak EA kecap manis mengandung komponen warna dengan berat molekul yang tinggi dimana terbentuk hzimp. Hasil fraksinasi dengan TLC menunjukkan adanya komponen yang

tidak terdeteksi pada ekstrak komponen warna kecap manis tapi terdeteksi pada hasil fraksinasi TLC. Hal ini diduga karena terjadi pembentukan komponcn baru sebagai hasil interaksi antara komponen wama dengan siiika gel pada TLC atau dengan komponen lain yang terdapat pada ekstrak.

Pemisahan komponen berdasarkan berat molekul dilakukan dengan ultrafiltrasi yang menunjukkan bahwa komponen warna kecap manis mengandung komponen dengan berat molekul lebih dari 1000 dalton dan kurang dari 1000 dalton. Dari analisis menggunakan CE terlihat bahwa kolnponen dengan berat molekul tinggi (>1000) menghasilkan hztnzp, sedangkan komponen dengan berat molekul yang

rendah (<1000) menghasilkan pemisahan yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar komponen warna mempunyai BM>1000 dan yang terpisahkan hanya yang mempunyai BM<1000.

Pembentukan warna selama pe~nbuatan kecap manis dimulai sejak fernlentasi garanl. Intensitas warm lnorolni meningkat dengan adanya peningkatan waktu fennentasi garam, sedangkan intensitas warna kecap manis yang dihasilkan dari ~norolni cenderung meningkat dengan semakin lamanya waktu fermentasi salnpai 10 llari, kemudian menurun sampai waktu fer~nentasi 30 hari dan menaik ke~nbali pada kecap inanis yang dihasilkan dari moromi 60 hari. Selain itu, intensitas ekslrak warna kecap manis (dibuat dari moromi dengan lama fernlentasi berbeda) secara keseluruhan cenderung meningkat dengan lanlanya fermentasi , tetapi intensitas warna ekstrak asetonitril kecap manis dari morolui dengan lalna fermentasi 5 salnpai

(5)

ANALISIS WARNA KECAP MANIS

Oleh Santi Marianti

F 29.0917

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat rnemperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

Fakultas Teknologi Pertanian lnstitut Pertanian Bogor

1997

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(6)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

ANALISIS WARNA KECAP MANIS

Oleh

SANTI MARIANTI F 29.0917

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan pada tanggal 28 Januari 1974 di Garut

Tanggal lulus : 27 Januari 1997

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahrnat dan hidayah-Nya sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

Skripsi ini merupakan rangkuman dari hasil peilelitian yang dilakukan mulai bulan Maret 1996 sampai dengan bulan November 1996 di Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Ucapan teriina kasih dan penghargaan setinggi- tingginya Penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Dr. Ir. Anton Apriyantono, MS atas pengarahan dan bimbinga~lnya penelitian dan penyusunan skripsi ini

2. Ir. Ni Luh Puspitasari, Msc dan Ir. Wiiliati Puji Rahayu, MS selaku dosell penguji atas kesediaanilya untuk tlleilguji Penulis dan saran-saran untuk peilyempurnaan skripsi ini

3. Bapak, Mama11

,

I\/fbak Aie dan Kailg Iphunk selta Ade atas seillua kasih sayang, doa, dorongail serta peilgorbanan yang tercurah selama Penulis meilyelesaikan studi

4. Roimi, atas semua kasih dail pengertiau yang pernah diberikan sciama ini

5. Rizal, untuk segenap perhatian, dorongau dan bantuan yang sangat herarti yang diberiltan selama ini. Terima kasih banyak.

(8)

6. Rekan-rekan satu bimbingan (Novi, Astrid, Gono, Indra, Aam), atas kekompakan dan sating pengertian selama ini

7. Teman-teman terbaik, Thrisna, Mufty, Evan, Jule, Tetty, Dim, DeDe, Mas Aris, Winoto dan Kakak-kakak di Laladon untuk semangat yang diberikan

8. Nina, Tati, Ully dan adik-adikku tersayang di Edelweiss. Terima kasih Ed-girls. 9. Dan kepada pihak-pihak lain terutama para Laboran di TPG dan PAU, terima kasih

atas kerjasarna dan bantuamya selanla i ~ i i

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, maka dengm kerendahan hati penulis mengharapkan masukan dan saran yang membangun. Walaupun demikian, Penulis mengharapkan skripsi ini dapat berinanfaat bagi semua pihak pang berkepentingan.

Bogor, Februari 1997

(9)

DAFTAR IS1 KATA PENGANTAR

...

i

...

DAFTAR IS1

...

111 DAFTAR GAMBAR

...

v

...

DAFTAR TABEL

.

.

.

.

.

.

.

...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

v i ~ l DAFTAR LAMPIRAN

...

.

.

...

ix I

.

PENDAHULUAN

...

1 I1

.

A

.

LATAR BELAKANG

...

1

.

B TUJUAN

...

3 I1

.

TINJAUAN PUSTAKA ... 4 A

.

KECAP

...

B . KOMPOSISI KIMIA KECAP ... C

.

PEMBUATAN KECAP ... D

.

REAKSI PEMBENTUKAN WARNA PADA KECAP ... E

.

FAKTOR-FAKTOR DAN SENYAWA YANG MEMPENGARUHI

PEMBENTUKAN WARNA PADA KECAP ... I11

.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... A

.

BAHAN PENELITIAN ... B . ALAT PENELITIAN ... C

.

METODE PENELITIAN ...

C.1. PENELITIAN TAHAP I

...

: . C.2. PENELITIAN TAHAP I1 ... IV

.

HASIL DAN PEMBAHASAN ...

A

.

PENELITIAN TAHAP I

...

A.1. Pemilihan Solven Pengekstrak ...

(10)

A.2. Analisis Komponen Warna Hasil Ekstraksi Solven

dengan HPLC

...

A.3. Analisis Komponen Wama dengan CE

...

A.4. Analisis Komponen Warna Hasil TLC

...

A.5. Analisis Konlponen Wama Hasil Ultrafiltrasi

...

B

.

PENELITIAN TAHAP I1

... .

.

.

...

B.1. Perubahan pH Moromi

...

B.2. Perubahan Intensitas Warna selama Fermentasi Garam

...

B.3. Perubahan pH Kecap Manis

...

B.4. Perubahan Intensitas Warna Kecap Manis

...

V

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

.

.

...

...

...

A . KESIMPULAN ... B

.

SARAN

...

DAFTAR PUSTAKA

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 3.6 Prosedur Penelitian (Sumber: Peneliti) SAMPEL ANALISIS DATA HASIL POPULASI FOREHAND DRIVE KELOMPOK UNSKILLED FOREHAND DRIVE KELOMPOK SKILLED INPUT VIDEO SOFTWARE

Kegiatan yang dipusatkan di halaman Kantor Kemenag Kuala Kapuas itu dihadiri juga oleh Forkopimda Kabupaten Kapaus, Kepala SKPD, Kepala dan mantan Kepala Kantor Kemenag

1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan, yang meliputi aspek, pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam melaksanakan pengawasan

Hasil studi Carcello dan Neal (2000) menemukan k bahwa keahlian akuntansi dan keuangan tidak memiliki k hubungan signifikan k dengan pemecatan auditor setelah penerbitan

Hermeneutika Kuhn dan Popper dapat dikontribusikan sebagai landasan filosofis pengembangan ilmu untuk masa depan, terkait dengan pemahaman tentang wilayah penyelidikan

Hasil studi ini konsisten dengan penelitian yang sama yang dilakukan oleh Mollah (2000) yang menyatakan bahwa arus kas mempengaruhi rasio pembayaran dividen secara signifikan

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat hasil uji organoleptik warna bolu kukus dengan substitusi tepung beras merah rata-rata disukai panelis pada perlakuan P1 sampai

Tingginya tingkat produktivitas primer bulan Juni 2001 disebabkan karena intensitas cahaya tinggi dan kekeruhan airnya tidak keruh, sehingga energi cahaya yang