3.2
3.2.. PenPengargaruh Kuh Kelaelandandaian Mian Medaedan Kern Kerjaja (Gradeability)
(Gradeability)
Tahanan kelandaian adalah tahanan yang akan Tahanan kelandaian adalah tahanan yang akan
dialami oleh setiap alat yang mendaki. Ini dialami oleh setiap alat yang mendaki. Ini timbul karena pengaruh graitasi bumi. timbul karena pengaruh graitasi bumi. Tahana
Tahanan ini akan n ini akan berubah menjadi bantuanberubah menjadi bantuan (bantuan kelandaian) apabila alat menuruni (bantuan kelandaian) apabila alat menuruni bukit. !esarnya tahanan kelandaian ini
bukit. !esarnya tahanan kelandaian ini dapatdapat dihitung dengan persamaan 3.2.
dihitung dengan persamaan 3.2.
T
Taahhaannaan n kkeellaannddaaiiaan n "" ##$ $ %
%K K (kg)...(3.2.)(kg)...(3.2.) &
&iimmaannaa ##" " bbeerraat t kkeennddaarraaaan n ((kkgg)) %
'ontoh oal 'ontoh oal
!ila suatu !ulldo*er Tipe &+,-/0 mendaki bukit !ila suatu !ulldo*er Tipe &+,-/0 mendaki bukit
dengan kelandaian 2+1%1berapakah besar dengan kelandaian 2+1%1berapakah besar tahanan kelandaiannya tahanan kelandaiannya Penyelesaian Penyelesaian T Taahhaannaan n kkeellaannddaaiiaann " " ##$$%%k k " //.4,, $ ,.2+ " //.4,, $ ,.2+ " 2+210 kg " 2+210 kg oal latihan oal latihan
!ulldo*er &5+-/5 digunakan untuk menarik !ulldo*er &5+-/5 digunakan untuk menarik
6raper 7/0 bermuatan tanah biasa. 6raper 7/0 bermuatan tanah biasa.
Kelandaian bukit /, derajad. !erat &5+-/5 " Kelandaian bukit /, derajad. !erat &5+-/5 " 22 ton1 sedangkan 7/0 8 muatan "
22 ton1 sedangkan 7/0 8 muatan " 2 ton.2 ton. !erapakah tahanan kelandaian yang diderita !erapakah tahanan kelandaian yang diderita &5+-/5
&5+-/5 3.
Traksi adalah daya 6engkram suatu alat
Traksi adalah daya 6engkram suatu alat akibatakibat adanya adhesi antara roda penggerak dari alat adanya adhesi antara roda penggerak dari alat tersebut dengan permukaan tanah. !atas kritis tersebut dengan permukaan tanah. !atas kritis dari daya 6engkram ini disebut traksi kritis.
dari daya 6engkram ini disebut traksi kritis. ebab alat tidak mungkin dapat memiliki daya ebab alat tidak mungkin dapat memiliki daya 6engkram melebihi batas kritis ini :alaupun 6engkram melebihi batas kritis ini :alaupun terhadap alat tersebut dilakukan sesuatu terhadap alat tersebut dilakukan sesuatu perubahan agar horsepo:er
perubahan agar horsepo:ernya meningkat.nya meningkat. !esarnya nilai traksi kritis ini dapat dihitung !esarnya nilai traksi kritis ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 3.3.
dengan menggunakan persamaan 3.3. Traksi Kritis (TK)
Traksi Kritis (TK) " #. 't kg)...(3.3" #. 't kg)...(3.3)) &imana
&imana
#" !erat kendaraan;alat pada roda
#" !erat kendaraan;alat pada roda penggeraknyapenggeraknya (kg)
(kg)
't" Koe9isien traksi
't" Koe9isien traksi yang besarnya pada Tabel 3.3.yang besarnya pada Tabel 3.3. <endaknya diperhatikan dengan 6ermat pada saat <endaknya diperhatikan dengan 6ermat pada saat
menentukan berat kendaraan pada roda menentukan berat kendaraan pada roda penggeraknya.
penggeraknya.
=ilai traksi inilah yang merupakan tenaga alat =ilai traksi inilah yang merupakan tenaga alat yang dapat diman9aatkan1 sebab meskipun yang dapat diman9aatkan1 sebab meskipun tenaga yang tersedia lebih besar dari traksi tenaga yang tersedia lebih besar dari traksi kritis1 kita tidak dapat
kritis1 kita tidak dapat meman9aatkannya1 sebabmeman9aatkannya1 sebab daya 6engkram maksimalnya adalah traksi
daya 6engkram maksimalnya adalah traksi kritis.
'ontoh soal 'ontoh soal ebuah
ebuah !ulldo*er !ulldo*er &0,>0 &0,>0 digunakan digunakan untukuntuk
menarik <arro: merk To:ner tipe 5,, series1 menarik <arro: merk To:ner tipe 5,, series1 berat &0,>0 adalah /5 ton1 dan berat <arro: berat &0,>0 adalah /5 ton1 dan berat <arro: adalah 4 ton. &ari spesi9ikasi pabrik <arro: tipe adalah 4 ton. &ari spesi9ikasi pabrik <arro: tipe 5,, series akan memberikan tahanan 4+,, kg 5,, series akan memberikan tahanan 4+,, kg bila ditarik ditempat rata1 bila ditarik pada
bila ditarik ditempat rata1 bila ditarik pada kelandaian 5% 1mampukah !ulldo*er
kelandaian 5% 1mampukah !ulldo*er menariknya jika koe9 traksi adalah ,.0+. menariknya jika koe9 traksi adalah ,.0+. ?a:ab@
?a:ab@
Tahanan Kelandai
Tahanan Kelandaian &0,>0 adalah@ G7 " # an &0,>0 adalah@ G7 " # A %kA %k " /5,,,A5% " /44, kg
" /5,,,A5% " /44, kg Tahanan Kelandai
Tahanan Kelandaian <arro: @ G7 an <arro: @ G7 " 4+,, 8 # A %k" 4+,, 8 # A %k " 4+,, 8 (4
" 4+,, 8 (4+, +, ,,A5%) " 452, kg ,,A5%) " 452, kg Total Ta
Total Tahanan Kelandaian " /44, hanan Kelandaian " /44, 8 452, " 8 452, " 025, kg 025, kg Ttraksi kritis &0,>0 adalah Tr
Ttraksi kritis &0,>0 adalah Tr " /5,,,A,.0+ "" /5,,,A,.0+ " //.B,, kg1 jadi !uldo*er mampu menarik //.B,, kg1 jadi !uldo*er mampu menarik <arro:
<arro: karena karena Tr Tr C G7 C G7 Total.Total. 3.
-ltitud adalah ketinggian suatu tempat yang
diukur dari permukaan laut. Perubahan kadar oksigen dalam udara akan mempengaruhi
tenaga mesin suatu alat yang beroperasi pada suatu daerah dengan ketinggian tertentu.
eperti diketahui makin tinggi suatu daerah terhadap permukaan laut maka kadar oksigen udara makin berkurang maka tenaga alat hrs dikoreksi terhadap ketinggian. !esarnya
penurunan tenaga tergantung sistem
pengisapan udara dari engine alat tersebut. &iesel 4 tak@ -lat jenis &iesel ini akan mengalami
penurunan tenaga sebesar /% tiap kenaikan /,, m diatas 3,, m dari muka laut.
Turbo 'harger@ alat dengan tenaga turbo akan mengalami penurunan /% untuk setiap
kenaikan /+, m pada ketinggian /+,, m diatas muka laut.
Dmumnya alat berat demikian jarang digunakan pada daerah yang terlalu tinggi1 se6ara teoritis
tenaga motor penggerak alat berat berkurang /% setiap kenaikan /,,m diatas B+, m dari permukaan laut.
'ontoh oal@
ebuah Tra6tor dengan tenaga /4,<P bekerja pada ketinggian 3,,, m sea leel1 !erapakah
tenaga e9ekti9 yang dimiliki traktor pada daerah ketinggian tersebut.
?a:ab@
Kehilangan Tenaga (po:erless) " /% /4,(3,,, B+,);/,, " 3/.+ <P
!-! IF --T !>7-T &-= K>GD=--==H-4./ Penggerak Dtama (Prime Moer)
Pada alat E alat berat penggerak utama untuk mendapatkan tenaga traksi baik sebagai
penggali1 penarik1 pemuat1 pendorong maka diperlukan penggerak utama untuk
menghasilkan tenaga. -da 2 (dua) jenis prime moer yang dipakai dalam alat berat yaitu@ /. Traktor sebagai Prime Moer.
2. >ks6aator sebagai Prime Moer. 4././Traktor ebagai Prime Moer.
Dntuk mendapatkan tenaga mekanik yang besar dari energi mesin maka Traktor dapat dipakai sebagai prime moer. Traktor hanya mampu maju dan mundur1 tanpa melakukan rotasi untuk mempermudah kerja ( lihat gambar 4./ diba:ah).
!erdasarkan Tra6kshoe nya maka traktos dibedakan atas 2 jenis yaitu@
a. 'ra:ler Tara6tor (beroda kelabang) b. #heel Tra6tor (beroda ban karet)
Kedua jenis tra6tor diatas memiliki memiliki
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Gambar 4.2 menyajikan
Gambar 4.2 Traktor 7oda !an Karet (ba:ah) dan 'ra:ler (atas)
4././a. 'ra:ler Traktor
Pemilihan alat ini perlu diperthatikan adalah
tahanan gelinding (77) dan &!P yang tersedia1 hal ini berkaitan dengan produktiitas alat.
Traktor jenis ini biasanya dipakai tenaga penggerak untuk kondisi@
a. mendorong1 menarik1mengangkut1 memuat b. ebagai penggerak blade atau sudu
6. Penggerak 9ront E end bu6ket loader
Traktor roda kelabang ini dibedakan mrnjadi 2 jenis sesuai 9ungsinya yaitu@ unruk daerah
tanah lembek dan bera:a dipakai roda model s:amp dan untuk tanah keras dipakai model 6ra:ler biasa.
Hang perlu mendapat perhatian dalam
pemeliharaan alat berat ini adalah pada bagian ba:ah (under 6arriage)1 hal ini disebabkan
karena@
!enturan antara roda dengan tanah keras saat melakukan maneuer dengan ke6epatan lebih besar.
ering bermanuer pada daerah yang miring dan memutar pada satu arah.
Telalu sering tra6k shoe slip dengan tanah tempat berpijak alat berat atau membelok se6ara tiba tiba.
Tra6k shoe terlalu kendor atau terlalu ken6ang dalam bermanuer.
4././b. Traktor 7oda !an Karet
Pemilihan alat jenis ini untuk mendapatkan
ke6epatan yang 6ukup besar yaitu 4+ km;jam sehingga 9rek:ensinya menjadi lebih tinggi dan produktiitas menjadi meningkat
Traktor 7oda !an Karet yang diutamakan adalah kelin6ahan dan ke6epatannya (moeability). &engan koe9isien traksi yang relati9 ke6il1 maka dilakukan usaha dengan memakai ban yang lebih besar (baloon) dan mengurangi tekanan angin (tire pressure) pada roda. 'ara lain
adalah dengan memperbanyak roda gerak (drie :heel)1 dengan hal itu diharapka
sebagian besar bobot traktor menjadi traksi. -da 2 model traktor roda ban karet yaitu@
Traktor roda empat dan traktor roda dua (lihat gambar 4.3)
Gambar 4.3 Traktor 7oda >mpat dan 7oda dua. Pada Tabel 4./ diba:ah diuraikan keuntungan dan
kerugian pemakaian 6ra:ler traktor dengan :heel traktor
Tabel 4./ Perbandingan antara #heel dengan 'ra:ler Traktor
4./././ !ulldo*er
!ulldo*er adalah alat berat dengan traktor sebagai prime moer1 dimana pada ujung depan
dilengkapi dengan do*er atta6hment yaitu blade. Kerja alat ini adalah dengan medorong material ke depan untuk melakukan
penggusuran atau pengurugan. !ulldo*er saat bekerja1 bladenya dapat dimiringkan dengan sudut 2+ , dari keadaan lurus yang disebut
Gambar 4.4 !ulldo*er 'ra:ler traktor dengan angle blade.
Pada bulldo*er ada dua jenis kendali pada boom yaitu kendali hidrolis dan kendali kabel1 dengan kelebihan dan kekurangan adalah sebagai
ungsi dan Kerja !ulldo*er
Pada proyek konstruksi terutama untuk pekerjaan tanah dalam k:antitas yang besar maka
bulldo*er dapat digunakan yaitu@
/. Pembersihan medan dari kayu dan batuan (land 6learing)
2.Pembukaan jalan baru (akses road) untuk perkotaan maupun pedesaan.
3.Pemindahan tanah sejauh , m 4. ebagai penarik 6rapper
+. Penghampar tanah urugan. 0. Penimbunan material
B. Penimbunan to6k piles :orks
!erdasarkan bladenya bulldo*er dibedakan atas beberapa tipe yaitu@
!lade dipakai untuk pekerjaan material lepas(light material) dan nonkohesie1 anatara lain@ sto6k pile dari anah lepas1 rekalmasi tanah gembur1 pemilihan blade disesuaikan dengan
kemampuan bulldo*er.
Gambar 4.+ D !lade
Pemilihan blade ini sangat 6o6ok untuk segala medan (heay duty blade)1 biasanya digunakan pada kondisi seperti berikut@ mendorong
material kohesie1 penggalian struktur dan penimbunan1 mampu menggali tanah agak
keras (boulder) bila blade dimiringkan ke tanah (4, E 0, 6m).tright !alde dapat dilihat pada gambar 4.0 diba:ah.
Gambar 4.0 !lide
6. -ngling !lade (-!lade)
-ngle !lide biasanya digunakan untuk membuang muatan ke samping1 pembukaan jalan perintis dan menggali saluran. angat e9ekti9 untuk pekerjaan side hill 6ut atau ba6k 9illing1 lihat
Gambar 4.B. - E !lade
d. 'ushin !lade (' !lade)
!lade ini dilengkapi dengan rubber 6husin atau bantalan karet untuk meredam
tumbukan;benturan. !iasanya blade ini dipakai untuk pemeliharaan jalan dan pekerjaan do*ing lainnya mengingat do*ing yang lebar.
Gambar 4.5 '!lade
!ulldo*er dapat dipakai untuk tujuan lain sesuai dengan kondisi lapangan1 adapun atta6htment yang dapat dipasang sebagai balde adalah
Gambar 4.. Ma6am -tta6htment !ulldo*er. 4././.2 Kapasitas Produksi !ulldo*er
Kapasitas operasi dari suatu alat berat biasanya dinyatakan dalam m3;jam atau 'u Hd;jam dan produksi alat dinyatakan dalam olume yang
dikerjakan persiklus dalam satu jam kerja. J " A= A > " A (0,;'t) A > (m3;jam)
(4./)
J " produksi;jam (m3;jam)
J " produksi dalam satu siklus dari blade = " jumlah siklus dalam satu jam " 0,;'t > " >9isiensi
=ilai e9isiensi kerja sangat bergantung pada
kondisi kerja1 to9ogra9i dan 9aktor alam lainnya. !esarnya e9isiensi dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut
Tabel 4.2 >9isiensi !ulldo*er
aktor Koreksi kondisi Kerja dapat dilihat pada tabel 4.3 diba:ah@
Kemampuan -lat &!P sangat erat kaitannya dengan ke6epatan dari gear position1 lihat tabel 4.4 diba:ah.
'ontoh soal
<itunglah taksiran produksi bulldo*er dengan ketentuan sebagai berikut@
Tanah topsoil dengan berat 23,, lb;!'H :eeling 9a6tor 43%
Koe9isien Traksi ,. ?arak dorong 0, m
!uldo*er digunakan adalah /,+ <P
Tipe !lade dengan ukuran@ " 3./+ m1 tinggi " ,.0 m dan lebar " 2 $ tinggi
!erat total adalah //B,, Kg " 2+5,, lbs ?a:ab@
Kapasitas blade " 3./+A,.0A(2A,.0);2 " 2. 'M " 3.B 'H "( 3.B;/.43) ! 'H
!erat !eban yang digusur " 2.0+ A 23,, " 0,+ lbs Ke6epatan dorong untuk &!P " 0,+ lbs1 berdasar
tabel 4.4 tidak ada nilai yang memenuhi dengan demikian dilakukan interpolasi
'ari &!P BB+,1 ke6epatan didapat 4.4 mph
'ari &!P +04,1 ke6epatan didapat +.B mph1 maka pada &!P 0,+ berada antara 4.4 dan +.B
sehingga perlu di interpolasi lurus. &ari interpolasi lurus didapat F " 4.2 mph
Traksi kritis " ,. A2+5,, lbs " 2322, lbs L 0,+ ok Ke6epatan mundur bisa dipakai gigi 3 karena dlm
keadaan kosong. #aktu 'y6lus ('t)@
/.aat maju@ t / " (jarak Gusur; ke6epatan) " 0, ;
(4.2A/.0,2;0,) " ,.4+4 menit
2.aat mundur t 2 " 0,;(4.4A/.0,2;0,) " ,.+ menit
3. i$ed time t 3 " ,./ menit ( diambil)
aktor Koreksi@
Nperator kondisi sedang " ,.B+ Material <ard to 6ut " ,.5
Penggusuran model slot do*ing " /.2 >9isiensi kerja " ,.54
!anyaknya Trip " 0,;/.,+4 " +0 trip
Produksi teoritis " +0 A 2.0+ " /45.4 !'H Produksi -ktual " Produksi teoritis A aktor
koreksi " /45.4A,.B+A,.54A/.2 " 5.B+!'H;jam 'apasitas !lade;sudu dapat juga dihitung dengan
rumus@
' " A < 2 A 9s (4.2)
&an #aktu 6y6lus ('t) dapat dinyatakan dengan gerak bulldo*er saat melakukan aktiitas1 yaitu@
ft Vr S Vf S Ct = + + (4.3) % 100 ) 1 1 ( x Lf Sw= − ( 4.4) Keterangan@
" lebar blade;sudu1 : " s:elling1 9 " load 9a6tor
< " tinggi blade
9s " 9aktor sudu;blade (,.+ E /./) 't " :aktu 6y6lus
" jarak gusur
F9 " ke6epatan maju;menggusur Fr " ke6epatan mundur
9t " 9i$ed time (pemindahan persnelling)
oal (untuk di6oba)@
!ulldo*er D blade 32, <P dengan :heel traktor akan melakukan penggusuran tanah dengan olume /,,,.,,, m31pada kondisi sebagai berikut@
berat jenis tanah /.0B t;m31 koe9isien traksi adalah ,.5+1 ?arak gusur B, m
&imensi blade;sudu < " /./m1 " 3.2 m !erat total -lat /4,,, kg
?enis Tanah sandy 6lay1 penggusuran metoda berdampingan1 kondisi sedang
oad 9a6tor " B%1 dan e9isiensi adalah ++ menit;jam.
Pertanyaan@
<itung 'apasitas !lade dan berat beban yang dipikul blade
Produksi teoritis dan produksi aktual bulldo*er dalam keadaan !'M.
!erapa hari tanah tersebut habis digusur jika operator bekerja 5 jam;hari
4./.27ipper
Traktor se6ara umum dapat disubstitusi
atta6htment nya dengan blade atau sudu yang berlainan sesuai keperluan untuk pekerjaan tanah. 7ipper adalah bulldo*er yang sudunya diganti dengan alat bajak (ripping) dengan
tujuan untuk meggemburkan tanah yang 6ukup keras dan sulit untuk digusur se6ara langsung. 7ipper digunakan untuk membajak tanah yang keras dalam olume yang 6ukup besar1
sehingga dengan alat ini produktiitas
bulldo*er menjadi lebih e9isien (lihat gambar 4./,).
-da beberapa tipe ripper yang umum dipakai dalam pekerjaan tanah yaitu@
7ipper Hang &itarik Traktor
7ipper yang dimodi9ikasi dari Traktor
-lat pembajak (gigi bajak) ada 2 jenis yaitu@ ingle shank
Multi shank
-justable paralellogram ( gi g6 inya sejajar dan dapat diatur)
Paralellogram (gigi sejajar dan kaku)
Gambar ba:ah menyajikan 7ipper dengan roda kelabang serta kelengkapan pisau bajak
(shank) yang dipakai
Gambr 4./,. 7ipper 7oda Kelabang dan 7ipping euipment.
ungsi 7ipper adalah untuk menggemburkan tanah keras yang tidak mampu didorong oleh bulldo*er1 tetapi tidak semua tanah keras dapat di ripping. Dntuk itu perlu bantuan untuk
melakukan peledakan tanah pada bebatuan keras yang disebut blasting.
4./.2./ Produksi 7ipper
e6ara umum analisa produksi ripper hampier sama dengan bulldo*er1 hanya saja riiper
melakukan pekerjaan membajak kedalam tanah untuk menggemburkan tanah sehingga dapat digusur oleh bulldo*er. Gerak 7ipper sama
dengan gerak bulldo*er sehingga analisa :aktu siklus sama dengan bulldo*er.
Metoda perhitungan produksi 7ipper adalah sebagai berikut@
Menghitung :aktu ripping pada jarak yang diukur #aktu siklus diukur dari saat maju1 mundur atau
memutar.
Mengukur panjang ratarata ripping
Mengukur jarak ripping dan dalamnya ripping.
7ipper dengan single shank ditarik oleh traktor tipe &<. '-T melakukan ripping dengan kondisi sebagai berikut@
?arak ripping (spa6e) ,./+m Kedalaman ripping ,.0/ m Panjang ripping /,, m
Ke6epatan ripping 2 km;jam
Ke6epatan mundur 4+ km;jam Kondisi operator sedang
>9isiensi +, menit;jam
Pertanyaan@ <itung taksiran produksi teoritis dan produksi aktual
?a:ab@
#aktu siklus@ t9 " jarak ripping;ke6epatan ripping1 tr " jarak ripping;ke6epatan mundur
T6 " t9 8tr 8 9t 9t " ,./ menit Trip per jam " 0,;T6
Produksi per trip " (panjang $ dalam $ jarak) ripping " m3;trip
Produksi per jam " produksi per trip $ trip per jam Produksi Teoritis " Produksi perjam ripper $
e9isiensi
Produksi -ktual " Produksi teoritis $ 9aktor koreksi.
4.2 >ks6aator ebagai Prime Moer Penggerak e$6aator se6ara umum dapat
dibedakan menjadi 2 bagian yaitu1 bagai atas (reoling) dan bagian ba:ah (under 6arigge). !agian ba:ah adalah roda penggerak dengan tra6kshoe dapat berupa 6ra:ler atau :heel1 sedangkan bagian atasnya adalah moer yang menunjukkan arah dan gerak dari alat berat1 lihat gambar 4.// diba:ah.
Gambar 4.//. 'ra:ler >$6aator dan #heel >$6aator.
Dntuk mampu bekerja se6ara e9ekti91 maka
e$6aator perlu dilengkapi dengan atta6htment dan lengan (boom) sesuai dengan pekerjaan
yang dikerjakan pada job site1 atta6htment dan boom yang biasa digunakan e$6aator adalah seperti pada gambar 4./2.
Gambar 4./2 !oom dan -tta6htment e$6aator >$6aator yang sudah dilengkapi dengan boom
dan atta6hment dapat ber9ungsi sebagai@ penggali1pengankat1 pemuat1 pengeruk1
peman6ang dan pengangkut (loader). Produk umum dari alat berat yang biasa digunakan di Indonesia adalah buatan -merika produk
'atterpiller dan buatan ?epang produk
Komatshu. !egitu juga pengendalian boom dan atta6htment dilakukan dengan system 6able
6ontrolled dan hydrauli6 6ontrolled1 dimana kedua jenis system memiliki kelebihan dan kekurangan seperti pada bulldo*er.
4.2./Penggali (&igger)
alah satu 9ungsi e$6aator adalah sebagai penggali tanah untuk keperluan saluran1
pembongkaran dan lainnya. Tipe penggalian dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ke arah
belakang disebut ba6khoe atau Pull hoel dan kearah depan disebut Po:er shoel.
&engan memasangO hoe bu6ketO pada sti6k
dipper (boom) pada e$6aator maka alat berat ini ber9ungsi sebagai penggali1 pengangkat dan pemuat. !a6khoe biasanya dipakai untuk
menggali dengan memberi tekanan terhadap material kearah ba:ah1 sehingga kedudukan tanah yang akan digali lebih rendah dari letak tra6kshoe. -lat berat jenis ba6khoe tertera pada gambar 4./3 diba:ah.
Gambar 4./3 #heel !a6khoe dan 'ra:ler !a6khoe.
!a6khoe memiliki ukuran yang medium dan tipe besar1 disesuaikan dengan ukuran bu6ket dan olume pekerjaan pada job site. Dkuran
ba6khoe biasanya diperoleh dari bu6ket
standar yang direkomendasi oleh Po:er 'rane and hoel -sso6iation (P'-) dan harus ada pada perdagangan.
Dntuk menganalisa kapasitas produksi ba6khoe perlu mengetahui gerakannya saat melakukan pekerjaan penggalian1 ada beberapa gerakan
yang dilakukan saat menggali@
Menggali tanah mengisi bu6ket (land bu6ket) Mengayun bu6ket berisi tanah (s:ing loaded) Membuang tanah ke dump tru6k; site (dump
bu6ket)
Mengayun kosong (s:ing empty)
Keempat gerakan dasar ini memerlukan :aktu dalam proses produksi sehingga total :aktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu siklus gerakan penuh disebut :aktu siklus.
Pemilihan ukuran ba6khoe sangat berpengaruh terhadap :aktu siklus1 dimana ba6khoe yang medium akan memberikan gerakan yang lebih lin6ah serta :aktu siklus relati9 ke6il1 demikian juga dengan kondisi medan atau site proyek
yang dikerjakan. &isampaing itu pemilihan tra6kshoe juga berpengaruh terhadap kerja e$6aator1 ada beberapa pemilihan tra6khoe yaitu@ triple grouser se6tion (roda kelabang dengan tiga lapiasan)@ doble grouser se6tion dan single grouser se6tion (traksi maksimum). Produksi !a6khoe
Dntuk menghitung produktiitas e$6aator
terutama ba6khoe1 perlu diperhatikan beberapa 9a6tor yang mempengaruhi kapasitas produksi yaitu@
Keadaan site@ tipe dan jenis tanah1 ukuran pemotongan1 jarak dumping1 kemampuan
operator1 pengaturan operasional
Keadaan Mesin@ -tta6ment yang 6o6ok untuk jenis pekerjaan1 kapasitas bu6ket1 :aktu siklus dan
kapasitas angkatan.
&alamnya pemotongan1 sudut s:ing@ Kedalaman optimum adalah kedalaman dimana pada tinggi tersebut :aktu bu6ket (dipper) men6apai titik tertinggi telah penuh tanpa memberikan beban tambahan pada mesin. edangkan sudut s:ing adalah besarnya sudut yang dibentuk antara posisi dipper :aktu mengisi dan membuang
beban.
ebagai 6ontoh@ ?ika kedalaman pemotongan
adalah 5.+ 9eet dan kedalaman optimum adalah /, 9eet maka prosentase akibat kedalaman
adalah (5.+;/,)$ /,,% " 5+%
&iba:ah disajikan pengaruh 9a6tor s:ing dan
kedalaman galian sesuai tabel 4.+. dimana pada tabel ada kedalaman optimum1 sudut s:ing1
kedalaman galian dan 9a6tor s:ing. edangkan pada tabel 4.0 menyatakan hubungan antara
kedalaman galian optimum dan ukuran bu6ket.
Tabel 4.+ a6tor s:ing1 sudut s:ing dan kedalaman
Tabel 4.0 Kedalaman Galian Nptimun dan Dkuran !u6ket
Tabel 4.5 a6tor pengisian !u6ket
&alam berbagai kondisi pekerjaan1 kita sangat sulit untuk menentukan se6ara tepat jenis
shoel yang dapat bekerja se6ara e9isien pada kondisi pekerjaan tertentu apakah jenis shoel biasa atau shoel dengan tru6k mounted
(outrigers).
Tentukan kapasitas produksi dari ba6khoe dengan kapasitas bu6ket/.B+ 'u Hd1 menggali tanah biasa1 s:elling adalah 43% dalamnya
pemotongan adalah 0 9eet dengan sudut s:ing adalah , , 1 kondisi tatalaksana sedang1
e9isiensi +, menit;jam. ?a:ab@
Kapasitas !u6ket adalah /.B+ 'u Hd1 maka dalam keadaan mujung 6apasitas bu6ket adalah 2 'u Hd1 dengan s:ell 43% sehingga kapasitas
bu6ket menjadi@ (2;/.43) " /.3 !'H (bank 6ubi6 yard)
#aktu siklus@
Pengisisan bu6ket @ B dt
Mengangkat beban dan s:ing@ /, dt &umping @ + dt
:ing kembali + dt i$ time @ 4 dt
't " B 8 /, 8 + 8 + 8 4 " 3/ dt " ,.+ menit Trip " 0,;'t " 0,;,.+ " /2, trip;jam
Produksi Teoritis " 'apasitas bu6ket $ Trip " /.3 $ /2, "/00.5 !'H
Dntuk men6ari produksi a6tual perlu dilakukan koreksi terhadap tatalaksana dan 9a6tor yang lainnya maka@
Kondisi kerja dan tata laksana sedang (table 4.B) " ,.0+
a6tor s:ing dan kedalaman galian (table 4.+)1 tanah biasa (table 4.0) " .B 9eet maka
kedalaman optimum penggalian " (0;.B) $ /,,% " 0,% maka dari tabel 4.+ didapat untuk 9a6tor s:ing , , dan kedalaman optimum 9aktor
koreksi " ,./ dan dari tabel 4.5 didapat 9a6tor bu6ket tanah biasa " ,.5+ sehingga@
Produksi -ktual " Produksi teoritis $ a6tor koreksi (k)
Prod -ktual " /00.5 $ ,.54 $,.0+ $ ,./ $ ,.5+ " B,.,0 !'H;jam
'ontoh soal untuk di6oba
Dntuk menggali saluran pipa dengan kondisi tanah berpasir dengan s:ell 3,%1 dipakai ba6khoe dengan kapasitas bu6ket 2.+ 'u yd1 jika dalamnya pemotongan adalah B+ 9eet dan
kondisi tatalaksana baik dengan sudut s:ing /+, , 1 Tentukan produksi teoritis dan a6tual dari
ba6khoe.
?ika tanah yang digali olumenya adalah 2.+,,.,,, 'u Hd1 hitunglah lama penggalian yang
dilakukan oleh ba6khoe untuk e9ektiitas kerja 5 jam;hari.
Gambar 4./4 #heel oader
b. Po:er hoel
Po:er hoel merupakan alat berat yang memiliki kemampuan hampir sama dengan ba6khoe1 tetapi alat ini sangat baik untuk menggali
material yang kedudukannya lebih tinggi dari posisi alat tersebut. istem kendali boom sama
dengan ba6khoe yaitu dengan kabel 6ontrol dan hidraulik 6ontrol. !agian E bagian alat berat po:er shoel dapat dilihat gambar 4./+ diba:ah.
Gambar.4./+ !agian E bagian Po:er shoel Keterangan gambar@
Gerakan dari Po:er hoel aat !ekerja@
Gerakan -ngkat (hoist po:er)@ yaitu mengangkat dipper bu6ket dari material yang digali.
Gerakan angkat tambahan (se6ondry hoist)@
tenaga tambahan untuk menggerakan dipper sti6k kearah depan.
7etra6ting@ yaitu gerakan kebelakang dipper untuk lepas dari material
!oom -ngling@ mengatur sudut boom sehingga produksi optimum.
Gerakan mengayun (s:ing)@ yaitu memutar alat sesuai besar sudut untuk dumping
Tra6tion moement@ gerakan maju atau mundur alat berat.
Dkuran dan jangkauan po:er shoel dapat dilihat pada gambar 4./0 diba:ah
Gambar 4./0. Dkuran dan ?angkauan Po:er hoel
Keterangan gambar@
Kerja yang dihasilkan oleh po:er shoel adalah sangat bergantung pada 6ua6a1 kondisi
operator dan kondisi medan serta pemilihan ukuran bu6ket. e6ara umum gerakan po:er shoel hamper sama dengan pull shoel
sehingga analisa produksi mendekati sama. emua tabel untuk membantu analisa produksi pada pull shoel berlaku untuk po:er shoel. oal Dntuk &i6oba@
ebuah po:er shoel dipakai untuk menggali tebing dengan 6apasitas bu6ket /.+ 'u Hd dengan jenis tanah yang digali adalah tanah biasa. &alamnya penggalian adalah B 9eet1 sudut s:ing /5, , dan s:elling adalah 2,%
kondisi kerja dan operator baik. Tentukan produksi teoritis dan produksi a6tual bila
e9isiensi adalah ++ menit;jam1 tanah yang digali adalah /.5 juta m3 dan produksi kerja 5 jam;hari1
tenty ukan berapa hari tanah tersebut habis digali
6. &ragline
>$6aator yang dilengkapi dengan boom 6rane yang panjang serta atta6hment drag bu6ket maka akan menghasilkan alat berat &ragline. ?angkauan kerja dragline lebih besar dari shoel1 tetapi kemampuan menggali lebih lemah. Karena kemampuan menggali
berdasarkan kekuatan berat sendiri digging bu6ket. &ragline dapat dimodi9ikasi menjadi alat peman6ang tiang pan6ang serta untuk menggali bijih besi.
Gambar 4./B &ragline
Tanah yang 6o6ok digali jenis alat berat ini adalah tanah lembek1 top soil1 sto6kpiles serta
tambang yang lepas. Dntuk manuernya1 dragline dibedakan menjadi 3 yaitu@ beroda kelabang1 beroda karet dan diatas truk.
Produksi dragline sangat dipengaruhi oleh hal sebagai berikut@
?enis tanah;material yang digali. Kedalaman penggalian
udut s:ing dan panjang boom. &imensi dan tipe bu6ket.
Manajemen alat dan metoda kerja Kondisi site
Kemahiran operator Kondisi alat berat.
!u6ket dragline ada 3 type yaitu@ a) light bu6ket1 b) medium bu6ket1 6) heay bu6ket dengan gerakan dasar sama dengan po:er shoel maupun ba6khoe.
?angkauan kerja dragline dibatasi oleh panjang boom dan ukuran alat berat1 untuk lebih
jelasnya lihat gambar 4./5 diba:ah.
Gambar 4./5 ?angkauan &ragline Keterangan gambar@
&iba:ah disajikan table 4. yang menyatakan hubungan antara dimensi bu6ket dengan jangkauan dari dragline.
Tabel 4. Dkuran bu6ket dan jangkauan &ragline
Dntuk mendapatkan produksi a6tual maka perlu dilakukan koreksi terhadap produksinya.
Pada table 4./, disajikan 9a6tor koreksi dragline yang tergantung pada sudut s:ing dan
kedalaman optimum dalam prosen. &an table 4.// adalah dimensi bu6ket dan jenis tanah yang akan digali.
Tabel 4.// Dkuran bu6ket dan jenis tanah.
Dntuk menganalisa kemampuan produksi dari dragline1 maka ada gra9ik hubungan antara radius pemotongan dengan daya angkat dan 6apasitas bu6ket1 lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar gra9ik 4./ diba:ah. &ari gra9ik
dapat diba6a dimana bagian ba:ah (absis) adalah radius jangkauan dragline1 bagian kiri (ordinat) adalah daya angkat dan bagian tengah adalah 6apasitas bu6ket.
Gra9ik 4./ !eban maksimum &ragline. 'ontoh oal@
Tentukan taksiran produksi dragline dengan 6apasitas bu6ket 2 'u Hd1 panjang boom 0, 9eet dengan sudut kerja , , pada radius 35 9eet
yang digunakan untuk menggali sandy 6lay
(lempung berpasir). Kedalaman penggalian 014, 9eet1 sudut s:ing , , dan berat bu6ket 45,, lbs
serta berat jenis tanah 2B,, lb;l6y. ?a:ab@
&alam keadaan mujung bu6ket memiliki
kapasitas@ 2.4 l6y1 bila s:ell adalah 2B% maka 6apasitas bu6ket adalah 2.4;(/,, 8 2B%) " /.5 !'H
Keamanan beban@
!erat material 2.4 A 2B,, " 045, lbs !erat bu6ket " 45,, lbs Total berat " //25, lbs.
Maksimum sa9e load dilihat pada gra9ik 4./ pada load dengan radius 35 9eet adalah sekitar /B,,, lbs C //25, berarti aman dilaksanakan.
#aktu siklus ideal diperkirakan ,.+ menit; siklus atau 2 siklus tiap menit
Produksi teoritis " /.5 A 2A0, " 220.5 !'H.
aktor koreksi untuk kondisi kerja baik " ,.53 Tata laksana baik " ,.B+
aktor s:ing dan kedalaman pengalian@
Kedalaman gali optimum untuk lempung berpasir 5., 9eet dan dalam pemotongan 0.4 9eet 1 maka prosentase kedalaman maksimum adalah@
(0.4;5) $/,,% " 5,%
&engan sudut s:ing , , maka 9a6tor s:ing dan kedalaman penggalian adalah ,.
a6tor muat diambi l ratarata ,.B 1 maka produksi aktual
' " ,.54 A ,.B+ A ,. ,.B 220.5 " B.+3 !'H;jam. d. 'lamshell
'lamshell diperoleh dengan mengganti Odrug bu6ketO pada dragline dengan alat sejenis 6almshell. -lat ini sangat 6o6ok untuk bahan bahan yang lepas seperti pasir1 kerikil1 batu pe6ah1 lumpur dan batubara. 'ara kerja
'lamshell adalah dengan menjatuhkan bu6ket se6ara ertikal dan mengangkatnya se6ara ertikal pula1 dan melakukan s:ing sesuai tujuan penimbunan atau hauling. Gerakan ertikal ini tergantung dari boom dan sudut yang digunakan.
!u6ket 'lamshell yang digunakan dlm ukuran yang berbeda se6ara umum dibedakan atas 2 jenis yaitu@
<eay duty bu6ket@ yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas dan digunakan untuk
penggalian.
ight duty bu6ket@ untuk mengangkat bahan ringan tanpa dilengkapi dengan gigi.
Kapasitas bu6ket dihitung dalam 3 ma6am ukuran yaitu@
#ater leel 6apasity@ 6apasitas bu6ket dalam posisi terendan air
Plate line 6apa6ity@ 6apasitas bu6ket terisi rata mengikuti garis sepanjang 6lamshell.
<eaped 6apa6ity@ adalah 6apasitas bu6ket mujung.
Dntuk lebih jelasnya bentuk dan gambar 6lamshell dapat dilihat pada gambar 4./ diba:ah.
Gambar 4./ >$6aator 'lamshell. -nalisa Produksi 'lamshell.
'ara kerja 6lamshell adalah naik turun1 dan s:ing1 maka gerakan ini akan mempengaruhi :aktu siklus. Ke6epatan turun C ke6epatan naik yang dinyatakan dengan 9pm dan s:ing dinyatakan dengan rpm. #aktu siklus dianalisa dengan gerakan dasar tadi yaitu@
#aktu menurunkan bu6ket1 mengisi bu6ket1 menaikan bu6ket1 s:ing1dumping1 s:ing kembali dan :aktu tetap. Kapasitas bu6ket dilihat dalam kondisi dilapangan apakah
heaped atau peres. Kontrol keamanan muatan adalah dengan melakukan 6eking terhadap total muatan dan berat bu6ket terhadap kapasitas
angkat maksimal alat. !ila total berat L 6apasitas angkat maka alat aman bekerja.
Trip dihitung dengan @ 0,;t6.
Produksi teoritis 6lamshell " Trip A 'apasitas 'lamshell.
Produksi -ktual " 9k A Produksi teoritis.
4.3 -lat -ngkut (<auling)
Pengangkutan yang membutuhkan alat khusus karena alat berat tidak e9ekti9 di9ungsikan
sebagai pengangkut karena jarak angkut terlalu jauh dan melalui perkotaan. Dntuk itu
diperlukan alat angkut yang spesi9ik seperti
tru6k1 yang mana 6ukup lin6ah bermanuer dan olume 6ukup besar dengan biaya ekploitasi realti9 murah. -da beberapa tipe alat angkut khusus yaitu@ /.&ump Tru6k 2. Trailler 3. &umper 4. !elt 'ompeyor +. &ump #eagon