LAPORAN KERJA PRAKTIK LAPORAN KERJA PRAKTIK
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI KALIMANTAN BARAT PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DISUSUSN OLEH: DISUSUSN OLEH: ALBERTO
ALBERTO TRIATMOJO TRIATMOJO H1011151002H1011151002 PUTRA
PUTRA YUDHA YUDHA PRANATA PRANATA H1011151014H1011151014 HARI
HARI RAHMAN RAHMAN ALAM ALAM H1011151024H1011151024
JOSUA H1011151025
JOSUA H1011151025
UMAR
UMAR SYAKUR SYAKUR H1011151043H1011151043 AGENG
AGENG WICAKSONO WICAKSONO H1011151055H1011151055 MUHAMAD
MUHAMAD REKSY REKSY MULIA MULIA H1051151017H1051151017 ARCIL
ARCIL AULIA AULIA NAJAHY NAJAHY MAJID MAJID H1051151035H1051151035 SYARIFAH
SYARIFAH INTAN INTAN JAMILA JAMILA H1021151016H1021151016 HERIANTO
HERIANTO MAKEAS MAKEAS C1021151011C1021151011 NOVI
NOVI HASRIANTI HASRIANTI D0215076D0215076 EKA
EKA NURINDAH NURINDAH RAMADHANTI RAMADHANTI 155090501111015509050111104545
PONTIANAK PONTIANAK
KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN BARAT
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahm
berkat rahmat dan at dan hidayah-Nyalah hidayah-Nyalah karya karya tulis ilmiah tulis ilmiah ini ini dapat terselesaikan. dapat terselesaikan. TerimaTerima kasih penulis haturkan kepada para pembimbing yang telah membimbing penulis kasih penulis haturkan kepada para pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktik
dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini yang berjudul “ini yang berjudul “Laporan KerjaLaporan Kerja Praktik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat
Praktik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat”.”. LaporanLaporan ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Kerja Praktik (KP).
ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Kerja Praktik (KP).
Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah ikut membantu dalam terselesaikannya laporan ini. Oleh karena itu penulis telah ikut membantu dalam terselesaikannya laporan ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1.
1. Neva Satyahadewi, S.Si., M. Neva Satyahadewi, S.Si., M.SiSi 2.
2. Dedi Triyanto S.T., M.TDedi Triyanto S.T., M.T 3.
3. Nurhasanah S.Si., M.S Nurhasanah S.Si., M.Sii 4.
4. Dr. Nurliza, SP., MMDr. Nurliza, SP., MM 5.
5. Nurjannah, S.Si., M.P Nurjannah, S.Si., M.Phil., Ph.Dhil., Ph.D 6.
6. Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.DSri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D 7.
7. Seluruh Karyawan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan BaratSeluruh Karyawan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 8.
8. keluarga dan teman-teman atas dukungan dan doakeluarga dan teman-teman atas dukungan dan doa
Demikian laporan ini ini kami buat. Kritik dan saran yang membangun Demikian laporan ini ini kami buat. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan sebagai evaluasi kedepannya. Semoga apa yang kami tuliskan sangat dibutuhkan sebagai evaluasi kedepannya. Semoga apa yang kami tuliskan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pontianak, 23 Agustus 2018 Pontianak, 23 Agustus 2018
Penulis Penulis
KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahm
berkat rahmat dan at dan hidayah-Nyalah hidayah-Nyalah karya karya tulis ilmiah tulis ilmiah ini ini dapat terselesaikan. dapat terselesaikan. TerimaTerima kasih penulis haturkan kepada para pembimbing yang telah membimbing penulis kasih penulis haturkan kepada para pembimbing yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktik
dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini yang berjudul “ini yang berjudul “Laporan KerjaLaporan Kerja Praktik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat
Praktik Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat”.”. LaporanLaporan ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Kerja Praktik (KP).
ini disusun dalam rangka memenuhi mata kuliah Kerja Praktik (KP).
Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang Penulis juga turut mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah ikut membantu dalam terselesaikannya laporan ini. Oleh karena itu penulis telah ikut membantu dalam terselesaikannya laporan ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1.
1. Neva Satyahadewi, S.Si., M. Neva Satyahadewi, S.Si., M.SiSi 2.
2. Dedi Triyanto S.T., M.TDedi Triyanto S.T., M.T 3.
3. Nurhasanah S.Si., M.S Nurhasanah S.Si., M.Sii 4.
4. Dr. Nurliza, SP., MMDr. Nurliza, SP., MM 5.
5. Nurjannah, S.Si., M.P Nurjannah, S.Si., M.Phil., Ph.Dhil., Ph.D 6.
6. Sri Hastjarjo, S.Sos., Ph.DSri Hastjarjo, S.Sos., Ph.D 7.
7. Seluruh Karyawan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan BaratSeluruh Karyawan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat 8.
8. keluarga dan teman-teman atas dukungan dan doakeluarga dan teman-teman atas dukungan dan doa
Demikian laporan ini ini kami buat. Kritik dan saran yang membangun Demikian laporan ini ini kami buat. Kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan sebagai evaluasi kedepannya. Semoga apa yang kami tuliskan sangat dibutuhkan sebagai evaluasi kedepannya. Semoga apa yang kami tuliskan dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Pontianak, 23 Agustus 2018 Pontianak, 23 Agustus 2018
Penulis Penulis
DAFTAR ISI DAFTAR ISI
Halaman Halaman KATA
KATA PENGANTAR PENGANTAR ... .... ii DAFTAR
DAFTAR ISI ...ISI ... ... iiii BAB
BAB 1 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... . 11 1.1
1.1 Latar Latar Belakang Belakang ... .... 11 1.2
1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... . 11 1.3
1.3 Tujuan Tujuan Penulisan Penulisan ... .... 22 1.4
1.4 Manfaat Manfaat ... ... 22 BAB
BAB 2 2 TELAAH TELAAH PUSTAKA ...PUSTAKA ... ... 33 2.1
2.1 Bank Bank Indonesia Indonesia ... .... 33 2.1.1
2.1.1 Gambaran Gambaran Umum Umum Bank Bank IndonesiaIndonesia ... 3... 3 2.1.2
2.1.2 Status Status dan dan Kedudukan Kedudukan Bank Bank IndonesiaIndonesia ... 4... 4 2.1.3
2.1.3 KpwBI KpwBI Provinsi Provinsi Kalimantan Kalimantan BaratBarat ... 5... 5 2.2
2.2 Struktur Struktur Organisasi...Organisasi... . 66 2.3
2.3 Tugas Tugas Pokok, Pokok, Produk Produk Pokok Pokok dan dan Fungsi Fungsi ... ... 66 BAB
BAB 3 3 HASIL HASIL DAN DAN PEMBAHASAN...PEMBAHASAN... ... 3232 3.1
3.1 Tugas Tugas dan dan Kegiatan Kegiatan ... ... 3232 3.1.1
3.1.1 Fungsi Fungsi Data Data dan dan Statistik Statistik Ekonomi Ekonomi dan dan KeuanganKeuangan ...32..32 3.1.2
3.1.2 Satuan Satuan LayLayanan anan dan dan AdminitrasiAdminitrasi ...33...33 3.1.3
3.1.3 Fungsi Fungsi Asesmen Asesmen Ekonomi Ekonomi dan dan SurveilansSurveilans ...37...37 3.1.4
3.1.4 Fungsi Fungsi Koordinasi Koordinasi dan dan Komunikasi Komunikasi KebijakanKebijakan ...38...38 3.1.5
3.1.5 Operasional Operasional Sistem Sistem PembayaranPembayaran ...40...40 3.1.6
3.1.6 Pengawasan Pengawasan SP, SP, PUR PUR dan dan KIKI ...41...41 3.1.7
3.1.7 Fungsi Fungsi Pelaksanaan Pelaksanaan dan dan PengembangPengembangan an UMKMUMKM ...43...43 BAB
BAB 4 4 SIMPULAN ...SIMPULAN ... ... 4545 4.1
4.1 Simpulan Simpulan ... ... 4545 DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ... 46... 46 LAMPIRAN
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Dunia pendidikan adalah dunia yang berorientasi untuk melahirkan Dunia pendidikan adalah dunia yang berorientasi untuk melahirkan individu-individu yang unggul dalam berbagai bidang. Globalisasi menuntut dunia individu yang unggul dalam berbagai bidang. Globalisasi menuntut dunia pendidikan
pendidikan untuk untuk meningkatkan meningkatkan kualitasnya kualitasnya agar agar sumber sumber daya daya manusia manusia yangyang dilahirkan juga berkualitas dan siap te
dilahirkan juga berkualitas dan siap terjun dalam dunia kerja. Berdasarkan tuntutanrjun dalam dunia kerja. Berdasarkan tuntutan itu banyak Lembaga Pendidikan yang membuat suatu program yang bertujuan itu banyak Lembaga Pendidikan yang membuat suatu program yang bertujuan menyiapkan tenaga kerja yang siap dan berkulitas di bidang masing-masing. menyiapkan tenaga kerja yang siap dan berkulitas di bidang masing-masing. Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak merupakan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak merupakan satu diantara lembaga pendidikan yang membuat program Kerja Praktik agar satu diantara lembaga pendidikan yang membuat program Kerja Praktik agar mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya dilapangan pekerjaan.
mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmunya dilapangan pekerjaan.
Kerja Praktik (KP) merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh Kerja Praktik (KP) merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam mahasiswa matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak yang telah menyelesaikan mata kuliah diatas Universitas Tanjungpura Pontianak yang telah menyelesaikan mata kuliah diatas 110 sks. Tujuan dari mata kuliah kerja praktik ini adalah untuk mengenalkan dan 110 sks. Tujuan dari mata kuliah kerja praktik ini adalah untuk mengenalkan dan mempersiapkan mahasiswa dengan dunia kerja serta mengaplikasikan ilmunya mempersiapkan mahasiswa dengan dunia kerja serta mengaplikasikan ilmunya dilapangan pekerjaan. Mata kuliah ini diakhiri dengan seminar hasil kerja praktik dilapangan pekerjaan. Mata kuliah ini diakhiri dengan seminar hasil kerja praktik dan membuat laporan hasil kerja praktik.
dan membuat laporan hasil kerja praktik.
Kerja praktik yang diikuti oleh mahasiswa matematika Fakultas Matematika Kerja praktik yang diikuti oleh mahasiswa matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak dapat dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura Pontianak dapat dilaksanakan di berbagai instansi yang membuka program magang. Dalam hal ini dilaksanakan di berbagai instansi yang membuka program magang. Dalam hal ini kami melaksanakan kerja praktik di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi kami melaksanakan kerja praktik di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (KpwBI Prov.Kalbar).
Kalimantan Barat (KpwBI Prov.Kalbar). 1.2
1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, ada dua rumusan masalah yang akan bahas Berdasarkan latar belakang, ada dua rumusan masalah yang akan bahas dalam laporan ini yaitu:
dalam laporan ini yaitu: a.
a. Apa saja tugas pokok dan produk pokok masing-masing unit di KantorApa saja tugas pokok dan produk pokok masing-masing unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat?
b.
b. Bagaimana tugas dan wewenang Kantor Perwakilan Bank IndonesiaBagaimana tugas dan wewenang Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat?
Provinsi Kalimantan Barat? 1.3
1.3 TujuanTujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah: Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah: a.
a. Untuk mengetahui apa saja Untuk mengetahui apa saja tugas pokok dan produtugas pokok dan produk pokok masingk pokok masing-masing-masing unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. b.
b. Dapat memahami tugas dan wewenang masing-masing unit di KantorDapat memahami tugas dan wewenang masing-masing unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. 1.4 Manfaat
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah: Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah: a.
a. Untuk mengetahui apa saja Untuk mengetahui apa saja tugas pokok dan produtugas pokok dan produk pokok masingk pokok masing-masing-masing unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. b.
b. Utuk mengetahui tugas dan wewenang masing-masing unit di KantorUtuk mengetahui tugas dan wewenang masing-masing unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) adalah bank sentral di Negara Republik Indonesia. Artinya BI adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga atau nilai suatu mata uang yang berlaku di Indonesia, yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi atau naiknya harga-harga yang dalam arti lain turunnya suatu nilai uang.
2.1.1 Gambaran Umum Bank Indonesia
Sebelum Bank Indonesia berdiri, Bank Indonesia meiliki pendahulu yang bernama De Javasche Bank (DJB). De Javasche Bank didirikan pada tahun 1828 di masa pemerintahan hindia-belanda sebagai bank sirkulasi yang mempunyai tugas melacak dan mengedarkan uang kertas serta uang logam.
Pada tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bnak Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral di Republik Indonesia, dengantugas utama pada bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain yang hubungan dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank
komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya.
Pada tahun 1999 merupakan babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No. 23 Tahun 1999 yang menetapkan tujuan tunggan Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tercermin alam dua spek, yaitu kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain.
Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dn tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan
mendorong kelancaran dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
Pada tahun 2004, Undang-Undang Bank Indonesia diamandemen dengan fokus pada aspek penting yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Bank Indonesia, termasuk penguatan governance. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagai bagian dai upaya menjaga stabilitas sistem keuangan. Amandemen dimaksudka untuk meningktkan ketahanan penakan nasional dalam mengahadapi krisi global melalui peningkatan akses perbankan terhadap Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek dari Bank Indonesia.
2.1.2 Status dan Kedudukan Bank Indonesia
BI dalam pemerintahan memiliki dua status kedudukan yaitu: a. Sebagai Lembaga Negara yang Independen
Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-Undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari camur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independden, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan mela ksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.
Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan invensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Untuk lebih menjamin independen tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga Negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Dikarenakan kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah, sehingga kedudukan Bank Indonesia tidak sama dengan Departemen. Status dan kedudukan yang
khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efesien.
b. Sebagai Badan Hukum
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata dutetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum
yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum pedata, Bank Indonesia dapat nertindak untuk dan atas nama seniri dalam
maupun di luar peradilan.
2.1.3 KpwBI Provinsi Kalimantan Barat
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Kalimantan Barat mulai berdiri sejak periode De Javasche Bank yaiut pada tanggal 1 April 1905 bertempat di Lariverpark No. 3. Kantor Bank Indonesia Pontianak mulai dibangun tanggal 22 April 1926 oleh perancang Hulswit Fermont ed. Cuypers. Setelah Belanda dikalahkan oleh Jepang, pada tanggal 20 Oktober 1942, Bank Indonesia Pontianak untuk sementara ditutup. Setelah perang kemerdekaan, tepatnya pada tanggal 22 Juni 1946 Bank Indonesia Pontianak kembali dibuka. Status KBI Pontianak saat ini dalah KBI kelas III yang dipimpin oleh pejabat setingkat G.VI. Pada tanggal 26 Januari 2011, Kantor Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat dipindahkan ke gedung baru yang beralamat di jalan Ahmad Yani No. 02 RT 001 RW 004. Fungsi dan Tujuan KpwBI Provinsi Kalimantan Barat tertera dalam visi misi yang dimilikinya, yaitu memiliki Visi Bank Indonesia menjadi lembaga bank sentral yang kredible dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil. Sedangkan misi yang dimilikinya adalah sebagai berikut:
1. Mencapai stabilitas nilai Rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional.
3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.
4. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM BI yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan undang-undang.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat adalah sebagai berikut.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi KpwBI Provinsi Kalimantan Barat
2.3 Tugas Pokok, Produk Pokok dan Fungsi
Adapun Tugas Pokok, Produk Pokok dan Fungsi dari tiap unit di KPwBI Kalbar sebagai berikut:
Unit Operasional Sistem Pembayaran (OSP) adalah salah satu unit yang berada pada Tim SP, PUR, Layanan dan Administrasi di Bank Indonesia. Sebagaimana tertuang dalam pasal 8 Undang-undang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, dalam rangka mencapai dan memelihara kestabilan Rupiah maka Bank Indonesia juga diberikan wewenang untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Berdasarkan undang-undang tersebut, OSP menjadi unit yang memiliki tugas fokus pada wewenang mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas pokok dan produk pokok dari OSP dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Fungsi dan Produk Pokok Unit OSP
No Tugas Pokok Produk Pokok
1 Melakukan penatausahaan dan pengelolaan administrasi Sistem
Pembayaran
Pelaksanaan penatausahaan dan pengelolaan administrasi Sistem Pembayaran antara lain Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI), Bank Indonesia Real Time Gross Settelment (BI-RTGS), Bank Indonesia Scripless Securities Settelment System (BI-SSSS), Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI_ETP) serta Bank Indonesai Sentralisasi Otomasi Sistem Akunting (BI-SOSA)
2 Mengelola pembukuan transaksi internal dan eksternal
Pengelolaan pembukuan transaksi internal dan eksternal meliputi proses awal hari (BI-SOSA), transaksi realisasi anggaran, Pembuku Transaksi Anggaran (PTA), Setelmen transaksi melalui BI-SOSA, Mencetak laporan keuangan, dan mengelola transaksi proses akhir hari (BI-SOSA)
3 Melakukan fasilitas pertukaran warkat debet (Koordinator Pertukaran Warkat Debet/KPWD)
Fasilitasi pertukaran warkat debet dan klring pengembalian debet.
4 Mengelola Business Continuity Plan (BCP) Sistem Pembayaran
Laporan pelaksanaan BCP termasuk tersedianya layanan guest bank (SKNBI, BI-RTGS,BI-SSSS, BI-ETP).
5 Mengelola administrasi dan tata usaha Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) dan Two Step Loan(TSL).
Administrasi dan tata usaha KLBI dan TSL.
Untuk memenuhi wewenang pada dalam pasal 8 Undang-undang nomor 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia, OSP memiliki produk-produk dalam Melakukan penatausahaan dan pengelolaan administrasi Sistem Pembayaran. Adapun penjelasan lebih lanjut tentang produk tersebut sebagai berikut:
1. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)
Dalam kegiatan mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan andal yang mendukung stabilitas sistem keuangan maka sesuai Pasal 16 UU BI, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar bank yang dikenal dengan nama Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau dikenal dengan nama SKNBI.
SKNBI adalah sistem transfer dana elektronik yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan secara nasional. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, SKNBI berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk Retail Value Payment System (RVPS) atau transaksi bernilai kecil (retail) yaitu transaksi di bawah Rp.100 juta.
Kliring menggunakan metoda Net settlement dalam rangka penyelesaian akhir. Net settlement adalah proses penyelesaian akhir transaksi-transaksi pembayaran yang dilakukan pada akhir suatu periode dengan melakukan offsetting antara kewajibankewajiban pembayaran dengan hak-hak penerimaan
sehingga hanya ada 1 net hak atau kewajiban yang akan disettle untuk masing-masing rekening peserta.
Dengan demikian terdapat risiko pada akhir hari bahwa suatu bank akan mengalami kekalahan kliring dalam jumlah yang cukup besar karena selama ini seluruh transaksi antar bank baik yang bersifat retail transaction maupun large value transaction dilaksanakan melalui kliring. Apabila jumlah kekalahan kliring ini melampaui saldo rekeningnya di Bank Indonesia, maka saldo bank tersebut di Bank Indonesia akan menjadi negatif (overdraft ) yang pada gilirannya nanti akan menyulitkan Bank Indonesia apabila bank tersebut tidak mampu menutup overdraft keesokan harinya.
2. Bank Indonesia Real Time Gross Settelment (BI-RTGS)
BI-RTGS adalah sistem transfer dana elektronik yang penyelesaian setiap transaksinya dilakukan dalam waktu seketika. Sejak dioperasikan oleh Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2000, BI-RTGS berperan penting dalam pemrosesan aktivitas transaksi pembayaran, khususnya untuk memproses transaksi pembayaran yang termasuk High Value Payment System (HVPS) atau transaksi bernilai besar yaitu transaksi Rp.100 juta ke atas dan bersifat segera (urgent ).
Sistem BI-RTGS memberikan banyak manfaat, selain berfungsi meningkatkan kepastian penyelesaian akhir (settlement finality) setiap transaksi pembayaran, yang berarti mengurangi risiko penyelesaian akhir (minimizing settlement risk ) , BI RTGS juga menjadi sarana transfer dana antar-bank yang praktis, cepat, efisien, aman dan handal. Disamping itu BI-RTGS yang dilengkapi dengan mekanisme sentralisasi rekening giro menjadi sarana yang dapat diandalkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dana (management fund ) baik bagi peserta maupun pihak otoritas moneter dan perbankan. Bagi otoritas informasi mengenai pengelolaan dana perbankan menjadi informasi pendukung dalam menjalankan kegiatan operasi moneter dan early warning system pengawasan bank.
3. Bank Indonesia Scripless Securities Settelment System (BI-SSSS)
Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) adalah sarana transaksi dengan Bank Indonesia (Operasi Pasar Terbuka,
fasilitas pendanaan BI kepada Bank dan transaksi SBN untuk dan atas nama Pemerintah) termasuk penatausahaannya dan penatausahaan surat berharga secara elektronik dan terhubung langsung dengan peserta BI-SSSS (online) yang terintegrasi dengan Sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement (Sistem BI-RTGS).
4. Bank Indonesia Electronic Trading Platform (BI_ETP)
BI-ETP adalah sarana transaksi Bank Indonesia terkait operasi moneter, transaksi Pemerintah dalam pengelolaan Surat Berharga Negara (SBN), transaksi pasar uang antar bank baik oleh perbankan konvensional (Pasar Uang Antar Bank/PUAB) maupun syariah (Pasar Uang Antar Syariah/PUAS).
5. Bank Indonesai Sentralisasi Otomasi Sistem Akunting (BI-SOSA)
BI-SOSA adalah Sistem keuangan Bank Indonesia yang telah disempurnakan yang meliputi sistem akunting dan anggaran. BI-SOSA memiliki beberapa karakteristik yaitu:
a. Suatu sistem keuangan yang terintegrasi yang dapat menunjang fungsi planning, actuating, reporting, dan monitoring terhadap kegiatan keuangan
intern Bank Indonesia.
b. Suatu sistem yang dapat memproses transaksi keuangan untuk menghasilkan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan oleh sistem data warehouse Bank Indonesia untuk menunjang kebutuhan sistem informasi core function suatu Bank Sentral.
c. Suatu sistem yang dapat menghasilkan informasi/laporan yang dapat digunakan untuk kebutuhan deteksi dini ( early warning) dan analisis dalam rangka menunjang fungsi pengendalian keuangan ( management control) dan manajemen resiko yang pada akhirnya menunjang proses pengambilan keputusan yang berbasis informasi (information-based decision making). d. Suatu sistem yang terintegrasi meliputi General Ledger System dan
Subsidiary Ledger , yang menunjang kebutuhan fungsi financial accounting dan management accounting.
e. Suatu sistem yang didasarkan pada proses dan prosedur akunting serta kaidah-kaidah kebijakan akuntansi yang diterima umum (best practice), dan praktek-praktek akuntansi di bank-Bank Sentral.
f. Suatu sistem yang dapat digunakan untuk memantau pertanggungjawaban setiap satuan kerja atas apa yang telah dilakukannya secara finansial, sebagaimana suatu entitas melaksanakan responsibility accounting pada umumnya.
g. Suatu sistem yang dapat memudahkan penelusuran informasi dan data ke sumber dokumen aslinya (audit trail).
Suatu sistem yang dapat berinteraksi (interface) dengan sistemsistem aplikasi lainnya, khususnya yang bersifat finansial secara lancar, aman, dan terke ndali. b. Unit Pengawasan SP, PUR dan KI
Fungsi Perizinan dan Pengawasan SP PUR
No. Tugas Pokok Produk Pokok
1. Melaksanakan perizinan
(pembukaan, perpanjangan, dan pencabutan) Kegiatan Layanan
Uang Layanan (KLU).
a. Izin Kegiatan Usaha Pedagang Valuta Asing Bukan Bank (KUPVA BB) dan
Penyelengara Transfer Dana (PTD);
b. Izin pembawaan Uang Kertas Asing (UKA);
c. Izin Koordinator Pertukaran Warkat Debet (KPWD) non BI.
2. Melaksanakan pengawasan KLU.
a. Laporan Hasil Pengawasan KUPVA BB dan PTD; b. Laporan pengawasan
pembawaan UKA; c. Laporan KPWD; d. Laporan pengawasan
kewajiban penggunaan uang Rupiah.
3. Memberikan rekomendasi pembukaan dan
perpanjangan/penutupan, serta melaksanakan pengawasan kas titipan.
a. Rekomendasi pembukaan dan perpanjangan/penutupan kas
titipan;
b. Laporan pengawasan kas titipan.
No. Tugas Pokok Produk Pokok
1.
Mengelola data dan informasi SP dan PUR serta KI.
Data dan informasi SP dan PUR, serta KI.
2. Menghitung Estimasi Kebutuhan Uang (EKU).
a. Hasil survei kebutuhan dan preferensi uang;
b. Usulan EKU kepada KP; c. Evaluasi kecukupan kas; d. Statistik pengelolaan uang.
3.
Menyusun analisis/kajian terkait SP dan PUR serta KI.
Hasil analisis/kajian SP dan PUR serta KI.
4.
Merencanakan dan
melaksanakan program KI.
Rencana dan laporan pelaksanaan program KI (a.l. elektronifikasi). 5. Melakukan
koordinasi/kerjasama dan/atau implementasi program KI.
Laporan koordinasi/kerjasama dan/atau implementasi program KI.
6.
Memberikan layanan informasi dan mediasi perlindungan
konsumen sistem pembayaran.
Layanan informasi dan mediasi pengaduan konsumen sistem pembayaran termasuk pemberian
keterangan ahli.
Keuangan Inklusif
Keuangan inklusif ( financial inclusion) adalah seluruh upaya yang bertujuan meniadakan segala bentuk hambatan yang bersifat harga maupun non
harga, terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan. Keuangan inklusif ini merupakan strategi nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan pendapatan, pengentasan kemiskinan serta stabilitas sistem keuangan. Istilah financial inclusion atau keuangan inklusif menjadi tren paska krisis 2008 terutama didasari dampak krisis kepada kelompok in the bottom
of the pyramid (pendapatan rendah dan tidak teratur, tinggal di daerah terpencil, orang cacat, buruh yang tidak mempunyai dokumen identitas legal, dan masyarakat pinggiran) yang umumnya unbanked yang tercatat sangat tinggi di luar negara
maju.
Berbagai alasan menyebabkan masyarakat dimaksud menjadi unbanked, baik dari sisi supply (penyedia jasa) maupun demand (masyarakat), yaitu karena price barrier (mahal), information barrier (tidak mengetahui), design produk barrier (produk yang cocok) dan channel barrier (sarana yang sesuai). Keuangan inklusif mampu menjawab alasan tersebut dengan memberikan banyak manfaat yang dapat dinikmati oleh masyarakat, regulator, pemerintah dan pihak swasta, antara lain sebagai berikut:
a) Meningkatkan efisiensi ekonomi.
b) Mendukung stabilitas sistem keuangan.
c) Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance. d) Mendukung pendalaman pasar keuangan.
e) Memberikan potensi pasar baru bagi perbankan.
f) Mendukung peningkatan Human Development Index (HDI) Indonesia.
g) Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional yang sustain dan berkelanjutan.
h) Mengurangi kesenjangan (inequality) dan rigiditas low income trap, sehingga
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan.
World Bank (2010) mengungkapkan setidaknya terdapat empat jenis layanan jasa keuangan yang dianggap vital bagi kehidupan masyarakat yakni layanan penyimpanan dana, layanan kredit, layanan sistem pembayaran dan asuransi termasuk di dalamnya dana pensiun. Keempat aspek inilah yang menjadi
persyaratan mendasar yang harus dimiliki setiap masyarakat untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Peningkatkan akses masyarakat kepada lembaga keuangan tersebut tentunya merupakan masalah kompleksitas yang memerlukan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan otoritas perbankan, jasa keuangan non bank dan kementerian atau lembaga lain yang menaruh perhatian pada upaya pengentasan kemiskinan, sehingga diperlukan kebijakan komprehensif serta
menyeluruh dalam suatu Strategi Nasional Keuangan Inklusif.
Kerangka kerja umum keuangan inklusif dibangun di atas enam pilar sebagai berikut:
1. Edukasi Keuangan.
Bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat luas tentang produk-produk dan jasa-jasa keuangan yang ada dalam pasar keuangan formal, aspek perlindungan konsumen dan pemahaman manajemen risiko. Ruang lingkup edukasi keuangan ini meliputi: a) pengetahuan dan kesadaran tentang ragam produk dan jasa keuangan, b) pengetahuan dan kesadaran tentang risiko terkait dengan produk keuangan, c) perlindungan nasabah, d) ketrampilan mengelola keuangan.
2. Fasilitas Keuangan Publik
Strategi pada pilar ini mengacu pada kemampuan dan peran pemerintah dalam penyediaan pembiayaan keuangan publik baik secara langsung maupun bersyarat guna mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beberapa i nisiatif
dalam pilar ini meliputi: a) subsidi dan bantuan sosial, b) pemberdayaan masyarakat, c) pemberdayaan UMKM.
3. Pemetaan Informasi Keuangan
Bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terutama yang sebenarnya dikategorikan tidak layak untuk menjadi layak atau dari unbankable menjadi bankable oleh institusi keuangan normal, terutama kaum miskin produktif serta usaha mikro kecil. Inisiatif yang dilakukan di pilar ini meliputi: a) peningkatan kapasitas (melalui penyediaan pelatihan dan bantuan teknis), b) sistem jaminan
alternatif (lebih sederhana namun tetap memperhatikan risiko terkait), c) penyediaan layanan kredit yang lebih sederhana, d) identifikasi nasabah potensial.
4. Kebijakan/Peraturan yang mendukung
Pelaksanaan program keuangan inklusif membutuhkan dukungan kebijakan baik oleh pemerintah maupun Bank Indonesia guna meningkatkan akses akan layanan jasa keuangan. Inisiatif untuk mendukung pilar ini antara lain meliputi: a) Kebijakan mendorong sosialisasi produk jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, b) menyusun skema produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, c) mendorong perubahan ketentuan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian secara proporsional, d) menyusun peraturan mekanisme penyaluran dana bantuan melalui perbankan, e) memperkuat landasan hukum untuk meningkatkan perlindungan konsumen jasa keuangan, f) menyusun kajian yang berkaitan dengan keuangan inklusif untuk menentukan arah kebijakan secara berkelanjutan.
5. Fasilitas Intermediasi dan Saluran Distribusi
Bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lembaga keuangan akan keberadaan segmen potensional di masyarakat dan memperluas jangkauan layanan jasa keuangan dengan memanfaatkan metode distribusi alternatif. Beberapa aspek pada pilar ini meliputi: a) fasilitasi forum intermediasi dengan mempertemukan lembaga keuangan dengan kelompok masyarakat produktif (layak dan unbanked ) untuk mengatasi masalah informasi yang asimetris, b) peningkatan kerjasama antar lembaga keuangan untuk meningkatkan skala usaha, c) eksplorasi berbagai kemungkinan produk, layanan, jasa dan saluran distribusi inovatif dengan tetap memberikan perhatian pada prinsip kehati-hatian.
6. Perlindungan Konsumen
Bertujuan agar masyarakat memiliki jaminan rasa aman dalam berinteraksi dengan institusi keuangan dalam memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan. Komponen yang berada pada pilar ini meliputi: a) transparansi produk, b) penanganan keluhan nasabah, c) mediasi, d) edukasi konsumen.
c. Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan (FDSEK)
FDSEK adalah salah satu unit yang berada pada Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi. FDSEK merupakan penopang utama dari unit Fungsi
Asesmen Ekonomi dan Surveilans (FAES), karena unit FAES melakukan kajian dan penelitian berdasarkan hasil perolehan data hasil survei yang dilakukan oleh FDSEK. Berikut ini adalah tugas pokok dan produk pokok dari FDSEK :
Table 3.1 Tugas dan Produk Pokok FDSEK
No Tugas Pokok Produk Pokok
1 Mengumpulkan informasi, mengolah, dan menyusun statistik ekonomi dan keuangan daerah untuk kebutuhan stakeholders internal dan eksternal
a. Buku Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA); b. Data olahan (moneter,
stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah) 2 Melaksanakan survei dalam
rangka mendukung perumusan kebijakan Bank Indonesia dan fungsi advisory
Statistik dan/atau laporan hasil survei.
3 Melaksanakan kegiatan liaison dalam rangka mendukung perumusan kebijakan Bank
Indonesia dan fungsi advisory
a. Diary Notes Liaison;
b. Laporan liaison bulanan dan triwulan
4 Menyusun Regional Financial Account dan/atau Regional Balance Sheet (RFA/RBS)
RFA/RBS
5 Mengelola dan menatausahakan laporan bank dan non bank (sandi dan hak akses, absensi, validasi kewajaran data, pembinaan dan layanan helpdesk)
Data laporan bank dan non bank (sandi dan hak akses, absensi, validasi kewajaran data
6 Mengelola pelayanan Informasi Debitur Individual (IDI) dan penanganan keluhan terkait data
Sistem Informasi Debitur (SID)
IDI dan layanan keluhan masyarakat terkait SID
7 Melaksanakan komunikasi dan klarifikasi terkait dengan pemenuhan Giro Wajib Minimum bank yang berkantor pusat di wilayah KPwDN atas permintaan satuan kerja Kantor Pusat terkait.
Informasi terkait pemenuhan Giro Wajib Minimum bank yang berkantor pusat di wilayah KPwDN
Fungsi Data Statistik, Ekonomi dan Keuangan adalah unit yang kegiatannya mengumpulkan, mengelola kemudian menyediakan data untuk unit lainnya. Adapun data yang di maksud terdapat pada tiga poin berikut, yaitu Data Statistik, Survei dan Liaison.
1) Data Statistik
Beberapa produk data statistik yang terdapat di Fungsi Data Statistik, Ekonomi dan Keuangan diantaranya:
a. SEKDA
Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) adalah publikasi statistik Bank Indonesia secara bulanan yang berisi data ekonomi dan keuangan daerah. Tujuan dari Publikasi SEKDA yaitu membantu penggunaan untuk memahami perkembangan ekonomi dan keuangan di daerah. Adapun publikasinya disajikan dalam bentuk cetak publikasi dan CD serta bisa diakses melalui website Bank Indonesia.
b. Peringkat Bank
Data peringkat bank tujuannya untuk memberikan informasi kepada perbankan setiap bulannya berupa data peringkat masing-masing bank yang ada di Kalimantan Barat. Hal ini dilakukan untuk dijadikan tolak ukur dan masukan bagi perkembangan perbankan itu sendiri. Data yang di sajikan berupa peringkat aset,dana pihak ketiga, kredit, NPL (kredit bermasalah) dan
laba rugi.
c. Jaringan Kantor Bank
Data Jaringan Kantor Bank yaitu data yang dilakukan dengan peng-update-an secara bulanan tentang perkembangan jumlah bank dan jumlah kantor bank. Data perbankan dan jaringan komputer tersebut akan
dipergunakan untuk menyusun KEKR, SEKDA, buku saku dan penelitian lainnya.
d. Permintaan Data Pihak Ketiga
Permintaan data pihak ketiga merupakan data perbankan yang di minta atau diberikan berupa data perbankan yang bersifat tidak rahasia kepada pihak ketiga yang membutuhkan, seperti instansi, perusahaan, media maupun mahasiswa untuk kepentingan umum. Contoh diantaranya adalah penerbitan buku, melakukan penelitian, penyusunan skripsi dan tesis serta perkembangan perbankan terkini.
e. Penyusunan Database Perekonomian
Tujuannya untuk menyusun basis data indikator ekonomi. Data yang dikelola Fungsi Data Statistik, Ekonomi dan Keuangan. Misalnya tentang data curah hujan, peti kemas, data arus barang, data perdagangan, dan lain sebagainya. Penyusunan database perekonomian akan berguna dalam penyusunan analisa perekonomian.
2) Survey
Beberapa survey yang terdapat di Fungsi Data Statistik, Ekonomi dan Keuangan diantaranya:
a. Survei kegiatan dunia usaha (SKDU)
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulan yang dilakukan terhadap perusahaan yang tersebar di Kalimatan Barat dan dipilih hanya untuk sebagai sampling. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan realisasi kegiatan usaha.
b. Survei Konsumen (SK)
Survei konsumen merupakan survey bulanan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi responden terhadap kondisi ekonomi.
c. Survei Pemantauan Harga (SPH)
Survei ini dilakukan untuk mengetahui naik turunnya harga komoditi. Survei ini dilakukan dalam mingguan tetapi pelaporan datanya dilakukan secara mingguan.
Survei ini dilakukan triwulanan untuk mengetahui perkembangan harga properti seperti rumah tinggal dan ruko. Alasan dilakukan survei ini karena pergerakan harga properti di kota Pontianak sendiri pekembangannya sangat pesat.
3) Liaison
Liaison adalah pengumpulan data dengan metode wawancara. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara ke perusahaan mengenai kegiatan perusahaan. Perusahaan yang diwawancarai di utamakan perusahaan berskala besar.
Adapun kegiatan-kegiatan liaison sebagai berikut: a. Diary Note
Diary note merupakan rekaman kegiatan wawancara. Rekaman berupa catatan yang dilakukan dengan cara menulis diary bukan rekaman menggunakan media perekam.
b. Laporan Liaison
Laporan liaison merupakan hasil komplikasi dari beberapa diary note dan laporan ini dilaporkan secara triwulanan.
c. Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan (FKKK)
FKKK merupakan bagian unit KPwBI di bidang Advisory dan Pengembangan Ekonomi. FKKK berperan sebagai fasi litator dan humas untuk semua unit yang ada di KpwBI Kalbar. FKKK juga sebagai pusat data dan informasi untuk pengguna internal dan eksternal. Berikut ini adalah table 3.2 yang merupakan tugas dan produk pokok unit FKKK :
Table 3.2 Tugas dan Produk Pokok FKKK
No Tugas Pokok Produk Pokok
1 Melaksanakan koordinasi dengan stakeholders dalam rangka pengendalian inflasi dalam wilayah
kerja dan/atau antar wilayah kerja
Terlaksananya koordinasi pengendalian inflasi (high level meeting, rapat teknis, rapat koordinasi dalam wilayah koordinasi, dan kegiatan lain terkait pengendalian inflasi).
2 Melakukan koordinasi dan program kerjasama dalam rangka pengembangan ekonomi daerah dan
hubungan investor
Kegiatan kerjasama pengembangan ekonomi daerah ( Regional Investor Relation Unit (RIRU), peningkatan daya saing, investasi, ekonomi dan keuangan syariah).
3 Menyusun dan melaksanakan program komunikasi kebijakan dan isu strategis BI Wide (One Voice), termasuk memfasilitasi atau mengkoordinasikan pelaksanaan komunikasi satuan kerja
Kantor Pusat di daerah.
Laporan pelaksanaan program komunikasi di daerah (media briefing, focus group dicussion, seminar dan talk
show).
4 Menyusun dan melaksanakan program komunikasi hasil kajian dan isu regional lainnya, termasuk melakukan penyesuaian terhadap materi/publikasi eksternal sesuai dengan kebutuhan daerah.
a. Rencana kegiatan;
b. Laporan pelaksanaan program komunikasi dan materi komunikasi di daerah (media briefing, focus group dicussion, seminar dan talk show).
5 Melaksanakan forum – forum terkait dengan pengembangan dan kerjasama ekonomi yang melibatkan stakeholders daerah.
Terlaksananya program
networking/jejaring dengan stakeholders daerah melalui forum – forum koordinasi di daerah.
6 Melakukan kegiatan sosialisasi dan capacity building kepada stakeholders.
Laporan pelaksanaan sosialisasi dan capacity building.
7 Menyediakan Layanan Informasi Publikasi Publik (termasuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi/PPID daerah).
Pelayanan data dan informasi kepada publik.
8 Mengelola Pelaksanaan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), termasuk beasiswa.
a. Usulan dan strategi pelaksanaan PSBI;
b. Laporan pelaksanaan PSBI, termasuk beasiswa.
9 Melaksanakan edukasi kebanksentralan, termasuk program magang.
Pelaksanaan edukasi kebanksentralan, termasuk program magang.
10 Mengelola perpustakaan Bank Indonesia.
Pengelolaan perpustakaan Bank Indonesia.
d. Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans (FAES)
FAES adalah salah satu unit yang berada pada Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi. FAES adalah bidang yang mengkaji suatu data yang berhubungan dengan ekonomi. Fungsi ini berkaitan erat dengan Fungsi Data Statistik Ekonomi dan Keuangan (FDSEK). Data yang diperoleh FDSEK melalui berbagai macam survei akan dikaji oleh FAES menjadi sebuah informasi.
No. Tugas Pokok Produk Pokok
1 Melakukan pengumpulan informasi ekonomi strategis serta asesmen ekonomi dan keuangan untuk
mendukung perumusan rekomendasi kebijakan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia dan/atau Pemerintah Daerah
asesmen ekonomi daerah, a.l. : a. Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Provinsi,
Ringkasan Ekonomi Regional (RER), Laporan Analisis Inflasi; b. Kajian bersama dengan Satuan
Kerja Kantor Pusat dan/atau Departemen Regional;
c. Analytical Notes/Occasional Paper dan/atau Kajian Isu Strategis
2 Melakukan fasilitasi upaya penyelesaian permasalahan perekonomian daerah yang
Fasilitasi upaya penyelesaian permasalahan perekonomian
daerah dan/atau penyusunan rencana aksi.
membutuhkan penyelesaian dari pemerintah pusat.
3 Melaksanakan Regional Financial Surveillance (RFS)
a. Laporan kegiatan RFS, a.l. : - Laporan Surveilans Sistem Keuangan/asesmen ( Ad Hoc);
- Laporan asesmen RFS; - Data dan informasi hasil pemeriksaan;
- Laporan riset tematik dan inisiatif ( Ad Hoc);
- Laporan hasil koordinasi dengan pihak internal/eksternal Bank Indonesia ( Ad Hoc)
b. Data dan informasi untuk pengawasan Moneter, Surveilans
Sistem Keuangan, SP dan PUR, dan Market berdasarkan
riskbased. 4 Menyusun proyeksi makroekonomi
daerah.
Hasil proyeksi dan asumsi makroekonomi daerah 5 Menyusun rekomendasi kebijakan
ekonomi dan keuangan daerah
berdasarkan hasil asesmen dan kajian
Rekomendasi kebijakan ekonomi dan keuangan daerah kepada Kepala Daerah (advisory)
Beberapa produk dari FAES , yaitu :
adalah publikasi berupa buku terkait kajian ekonomi dan keuangan oleh Bank Indonesia yang dirangkum dalam per triwulanan. Tujuan dari Publikasi KEKR adalah untuk mempermudah instansi terkait untuk memahami beberapa informasi ekonomi dan keuangan Provinsi Kalimantan Barat.
2. Ringkasan Ekonomi Regional (RER)
Tujuan RER ini untuk meringkas suatu informasi menjadi singkat, padat dan jelas ke instansi-instansi yang terkait dalam menjaga kestabilan nilai rupiah melalui seminar. Sama halnya dengan KEKR, RER juga dibuat Triwulanan.
3. Laporan Analisis Inflasi
Laporan yang dibuat untuk menginformasikan tentang analisis inflasi yang akan ditujukan untuk internal Bank Indonesia . Laporan ini dibuat setiap bulannya seiring dengan terbitnya siaran inflasi dari Badan Pusat Statistik
(BPS). 4. Ad Hoc
Mengadakan kajian Ad hoc atas inisiatif Bank Indonesia ataupun kerjasama denagan kantor pusat atau stakeholders daerah.
Hubungan kerja Fungsi Asesmen dan Keuangan Survailens (FAES) dengan fungsi lainnya
Fungsi FAES mempunyai hubungan yang erat dengan bidang lainnya, FAES dapat data yang akan dikaji dari hasil survey dari Fungsi Data Statistik Ekonomi dan Keuangan (FDSEK). Hasil pengkajian yang dibuat FAES akan menjadi sebuah informasi untuk dipublikasikan oleh Fungsi Komunikasi dan Koordinasi Kebijakan (FKKK) kepada lembaga terkait termasuk kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan juga kepada masyarakat. Sedangkan hubungan FAES dengan Fungsi Pengembangan Potensi UMKM (FPPU) adalah FAES memberikan informasi kepada FPPU tentang UMKM yang cocok untuk diteliti dari hasil kajian tersebut.
e. Unit Satuan Layanan dan Administrasi
Satuan Layanan dan Administrasi (SLA) merupakan salah satu unit di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat. Dalam unit SLA ada
beberapa satuan yaitu: Sekretariat, Protokol, Pengamanan, Kepegawaian dan Logistik.
Visi dan Misi Unit Satuan Layanan dan Administrasi
Adapun visi dan misi unit Satuan Layanan dan Administrasi adalah sebagai berikut ini:
• Visi
Memberikan pelayanan yang prima di bidang SDM, pengamanan dan protokol yang berorientasi pada customer focus dan zero complain sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mendukung pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia di daerah.
• Misi
Menjadi unit kerja yang kredible dalam pelaksanaan tugas dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku dan berorientasi pada best practice dalam berkontribusi terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
• Motto Unit Kerja
“hari ini harus lebih baik daripada hari kemaren, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini”
Tugas dan produk pokok unit Satuan Layanan dan Administrasi dijelaskan dalam bentuk tabel 3.9 berikut ini.
Tabel 3.9 Tugas dan produk pokok unit Satuan Layanan dan Administrasi
No Tugas Pokok Produk Pokok
1. Bertanggungjawab melaksanakan administrasi data dan informasi SDM di satker
a. Layanan dan administrasi gaji serta penghasilan pegawai
b. Layanan administrasi manfaat serta fasilitas pegawai dan keluarga (misalnya : fasilitas kesehatan dan PMP)
c. Administrasi kehadiran dan data kepegawaian
d. Administrasi pelaksanaan ketentuan disiplin dan tata tertib pegawai satker
e. Rekapitulasi kebutuhan pengembangan SDM satker;
f. Data dan informasi SDM satker terkini;
g. Administrasi kepegawaian lainnya 2. Bertanggungjawab melaksanakan
pelaksanaan pengelolaan SDM non organik
Pelaksanaan pengelolaan SDM non organik : penerimaan, penempatan, pengembangan, pembinaan dan penilaian kinerja serta pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Bertanggungjawab melaksanakan perencanaan, pemenuhan, penatausahaan dan pemeliharaan inventaris kantor, ATK satker, penyediaan jasa pihak ketiga serta barang habis pakai
Perencanaan, pemenuhan, penatausahaan dan pemelihataan inventaris kantor, ATK satuan kerja, penyediaan jasa pihak ketiga serta barang habis pakai.
4. Bertanggungjawab melaksanakan fungsi perencanaan anggaran (PA) dan administrasi pajak satker
a. WRA dan laporan reaisasi anggaran satker;
b. Administrasi perpajakan 5. Bertanggungjawab melaksanakan
pelaksanaan penghitungan, koreksi, penyetoran dan pelaporan pajak KPw
DN
Hasil perhitungan, koreksi, penyetoran dan pelaporan pajak KPw DN
6. Bertanggungjawab melaksanakan administrasi perjalanan dinas satuan kerja
Administrasi dan layanan perjalanan dinas satuan kerja
7. Bertanggungjawab untuk
8. Bertanggungjawab melaksanakan penyediaan akomodasi, transportasi, perizinan, sarana dan prasarana dalam
rangka kegiatan keprotokolan.
Tersedianya akomodasi, transportasi dan perizinan dalam rangka penyelenggaraan kegiatan kedinasan di wilayah kerjanya.
3.4.1 Sekretariat
Satuan Layanan dan Administrasi memiliki satuan sekretariat yang mempunyai tugas meliputi:
a. Menyusun agenda kegiatan pertemuan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat.
b. Membuat berita acara serah terima (BAST) yang berhubungan dengan perjalanan dinas dan cuti Kepala Perwakilan dan Deputi Kepala Perwakilan. c. Melaksanakan klasifikasi dan pendistribusian dokumen yang masuk ke
pimpinan Satker (Satuan Kerja) yang selanjutnya akan diserahkan ke Unit Pengolah (UP).
d. Menjadi frontliner atau orang yang berhubungan langsung dengan stakehol der maupun tamu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
e. Mengerjakan pekerjaan administratif seperti pengelolaan surat/dokumen masuk dan keluar, disposisi surat dll.
f. Sebagai operator komunikasi (telepon, faximili) bertugas menerima, meneruskan dan menyeleksi telepon/faksimili masuk dari pihak luar dan sebaliknya.
g. Mengelola biaya representasi yang dikeluarkan saat pihak Bank Indonesia melakukan pertemuan dengan stakeholder maupun saat rapat intern dan ekstern (penarikan dan penatausahaan anggaran).
h. Sebagai petugas arsip dan mengelola arsip Kantor Perwakila n Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan MLBI (Manajemen Logistik Bank Indonesia).
i. Mengelola data kardeks (Kartu Indeks Pegawai) pegawai.
Tugas bagian protokol adalah melaksanakan kegiatan keprotokolan di Bank Indonesia. Adapun kegiatan keprotokolan di Bank Indonesia antara lain:
1. Mempersiapkan perjalanan dinas
2. Mempersiapkan pelayanan kepada tamu internal maupun eksternal 3. Bertanggungjawab terhadap kendaraan dinas di Bank Indonesia
4. Menjalin relasi dengan stakeholder terutama yang berhubungan dengan kegiatan keprotokolan
5. Membuat atau menjalin kerjasama dengan hotel di Pontianak dan hotel lainnya 6. Membuat kerjasama dengan bengkel/reparasi kendaraan termasuk asuransi
kendaraan
7. Membuat pass masuk bandara
8. Penatausahaan arsip dan dokumen protocol
9. Menginput PPh Pasal 21 dalam rangka perjalanan dinas pegawai
3.4.3 Pengamanan
Pengamanan adalah segala upaya dan kegiatan preventif (pencegahan) dan reprensif (penindakan) terhadap segala bentuk ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban yang datang dari luar maupun dari dalam. Dalam melaksanakan tugasnya bidang pengamanan di Bank Indonesia berpedoman pada Surat Edaran No.7/102/INTERN tanggal 26 Desember 2005.
Unsur Petugas Pengamanan terdiri dari 3 unsur, yaitu:
• Pam Organik
• Pam Non Organik (Out Sourcing) • Tenaga POLRI
3.4.4 Kepegawaian
Adapun tugas dari satuan kepegawaian meliputi: 1. Pengkinian Data
Melakukan pengkinian data pegawai meliputi perubahan data/informasi pribadi, data keluarga, data kepegawaian, riwayat pendidikan, riwayat jabatan,
jenjang karir, data kesehatan, dan lain-lain melalui aplikasi SIMASDAM (Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia).
2. Kesehatan
Menangani administrasi terkait pemberian fasilitas kesehatan pegawai beserta keluarga melalui aplikasi BIKES (Bank Indonesia Administrasi Kesehatan). 3. Sistem Kehadiran
Pengelolaan dara absensi, cuti (cuti tahunan, cuti besar, cuti ekstra, dan cuti bersama), dan lembur (lembur umum, lembur khusus, dan lembur tutup buku) pegawai melalui aplikasi BI-SIKAP (Bank Indonesia Sistem Kehadiran
Pegawai).
4. Sistem Penggajian
Menangani proses pembayaran gaji kepada pegawai dengan aplikasi BISAP (Bank Indonesia Sistem Aplikasi Penggajian). Mekanisme pembayaran gaji dilakukan secara sentralisasi oleh kantor pusat.
5. Perpajakan
Kewajiban Pajak Bank Indonesia meliputi:
• Pemotong PPh • Sebagai PPh Badan
• Sebagai Pengusaha Kena Pajak
Ketiga kewajiban Pajak Bank Indonesia tersebut diinput melalui aplikasi BIJAK (Bank Indonesia Aplikasi Pajak)
6. Pinjaman
Jenis Pinjaman terdiri dari 2, yaitu:
• Multiguna, diterima 3 tahun sekali setelah masa kerja 3 tahun dan bergulir. • Dakesra (Dana Kesejahteraan Karyawan), diterima setelah 6 tahun masa
kerja diberikan oleh YYKBI (Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia)
7. Kearsipan
Kearsipan meliputi pemberkasan, penyimpanan, pemeliharaan, dan penyusutan. Penyimpanan arsip mengacu kepada ketentuan MDBI (Manajemen Dokumen Bank Indonesia). Sejak Mei 2014 penyimpanan arsip
juga diinput secara online melalui aplikasi BI-RMS (Bank Indonesia Records Management System)
8. Logistik
Kegiatan kelogistikan di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat mengacu pada Peraturan Dewan Gubernur (PDG) No.10/1/PDG/2008 tanggal 18 Januari 2008 dan PDG No.11/2/PDG/2009 tanggal 20 Februari 2009 tentang Manajemen Logistik Bank Indonesia (MLBI). Manajemen Logistik Bank Indonesia (MLBI) adalah suatu ra ngkaian kegiatan perencanaan, pengadaaan, pemeliharaan, penatausahaan, pemanfaaatan, penghapusan, dan pengawasan barang dan/atau jasa di Bank
Indonesia.
Adapun lingkup dan pelaksanaan MLBI antara lain: a) Perencanaan b) Pengadaan c) Pemeliharaan d) Pemanfaatan e) Penatausahaan f) Penghapusan g) Pengawasan
f. Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU)
FPPU merupakan unit yang bertugas menjalankan program upaya pengembangan sektor rill dan UMKM. Pada dasarnya tugas dari unit ini adalah untuk membantu Bank Indonesia untuk mencapai tujuannya yaitu menstabilkan harga-harga di daerah. FPPU berupaya dengan menjalankannya melalui program- program yang dilakukan dengan tujuan untuk menekan dengan inflasi daerah.
No Tugas Pokok Produk Pokok
1 Melaksanakan program
pengembangan UMKM dalam rangka peningkatan kapasitas ekonomi daerah dan pengendalian inflasi.
a. Kajian dan rekomendasi dalam
rangka mendorong
pengembangan UMKM
b. Terlaksananya kegiatan bantuan teknis (penelitian, pelatihan, penyediaan informasi dan/atau
fasilitasi)
c. Implementasi program pengembangan UMKM (a.l pengembangan komoditi strategis, program pengembangan ekonomi berbasis komunitas, Local Economic Development
(LED), Value Chain Financing, Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD), credit rating, fasilitasi)
2 Melakukan kegiatan dalam rangka peningkatan akses keuangan UMKM a.l melalui infrastruktur keuangan, fasilitasi program pemerintah yang memberikan nilai tambah, dan penyaluran kredit UMKM dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Terlaksanannya fasilitasi upaya peningkatan akses UMKM kepada perbankan (a.l. melalui penyusunan lending model, value chain financing, perusahaan penjaminan kredit
daeraah, credit rating)
3 Melaksakan penyediaan dan diseminasi informasi terkait pengembangan UMKM
Penyediaan informasi terkait UMKM (a.l data profil UMKM, data hasil kajian komoditas produk jenis usaha (KPJU) unggulan UMKM dan lending model)
4 Melakukan kegiatan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholder setempat dalam rangka pengembangan UMKM.
Laporan koordinasi dan kerjasama dengan stakeholders (pemerintah daerah, perbankan dan internal bank indonesia)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Tugas dan Kegiatan
Berdasarkan hasil kerja praktik yang dilaksanakan selama 30 hari kerja di enam unit, berikut adalah daftar tugas dan kegiatan yang telah kami dilaksanakan di masing-masing unit kerja KPwBI Kalbar.
3.1.1 Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan
Minggu Kegiatan
1 - Mempelajari tentang pemahaman dasar mengenai Inflasi
- Menyebarkan surat undangan Diseminasi Kalbar Perkembangan Perekonomian Kal-Bar
- Menginput data Statistika ekonomi Keuangan Daerah (SEKDA)
- Melaksanakan dan Menginput data Quality Control (Call Back) Survei Konsumen
- Menghadiri Inkubator Bisnis Fintech - Mentoring
2 - Mengarsipkan Surat
- Menyusun Laporan Perjalanan Dinas - Menginput data harga komoditas PIHPS
- Membuat Infografis mengenai komoditas PIHPS - Merekap dan Menginput data sanksi BMPK BPR - Mentoring
3 - Menginput data harga komoditas PIHPS
- Membuat Infografis mengenai komoditas PIHPS - Menghadiri acara Focus Group Discussion mengenai
- Menyiapkan buku KEKR untuk dikirimkan kepada Stakeholders
- Memeriksa data yang terdapat di buku Kubu Raya dalam Angka 2018
- Menginput Pph21 ke aplikasi BI-JAK
- Mempelajari pemahaman dasar mengenai PDRB
4 - Menghubungi kontak untuk Liaison
- Mengarsipkan Surat
- Menginput data harga komoditas PIHPS
- Membuat Infografis mengenai komoditas PIHPS 5 - Menginput data harga komoditas PIHPS
- Membuat Infografis mengenai komoditas PIHPS - Menyiapkan Surat Undangan mengenai SBR0004 - Mengunjungi taman Makam Pahlawan
6 - Menginput data harga komoditas PIHPS
- Membuat Infografis mengenai komoditas PIHPS - Melaksanakan dan Menginput data Quality Control
(Call Back) Survei Konsumen
- Mencari Jurnal mengenai Pengaruh semen terhadap PDRB
- Menghadiri Gema Takbir
- Menginput data informasi untuk Buletin Survei Konsumen
- Menginput Pph21 ke aplikasi BI-JAK - Mencetak warkat
3.1.2 Satuan Layanan dan Adminitrasi
PEKAN KEGIATAN
1 1. Perkenalan ruang kerja/ unit di Bank Indonesia 2. Input jumlah nilai PPh pasal 23
3. Memeriksa identitas PPh pasal 21 dan PPh pasal 26 4. Mengantar surat undangan kegiatan
5. Mentoring dari unit Safety 6. Mentoring tentang Unit FKKK( 7. Mentoring tentang unit FPPU 8. Mentoring tentang unit FAES
9. Mentoring tentang pilar ke-2 Bank Indonesia 10. Mentoring tentang unit SLA
2
1. Mentoring tentang unit Pengawasan SP, PUR, dan KI 2. Mentoring tentang unit FKKK
3. Mentoring tentang unit OSP 4. Membuat uraian tugas unit SLA
5. Melakukan print laporan, fotocopy dan mengantarkan surat
6. Mengecek persedian ATK 7. Mentoring tentang unit FDSEK
8. Mengantar ATK ke unit SP,PUR dan KI
3
1. Pengantaran warkat 2. Print, scan dan fotocopy
3. Mencetak jadwal dan harga tiket pesawat garuda kelas ekonomi
4. Menginput nama semua barang persedian ATK kedalam database
5. Menginput jumlah PPh 23
6. Pengecekan hasil dari cetakan PPh 23
7. Mengecek persedian barang/logistik di ATK
4
1. Melakukan scan dan fotocopy 2. Melakukan Pengantaran warkat
3. Mencetak jadwal dan harga tiket pesawat garuda kelas ekonomi
5. Mencetak absensi pegawai non-organik dari januari- juli 2018
5
1. Melakukan scan dan fotocopy
2. Mencetak absensi pegawai non-organik 3. Mencetak dan membuat buku saku P3K 4. Menyusun arsip di ruang TKA
5. Menginput dan mengecek PPh 21
6. melakukan kegiatan upacara bendera 17 AGUSTUS 7. Menghitung uang perjalanan dinas
6
1. Melakukan scan dan fotocopy
2. Mencetak absensi pegawai non-organik 3. Mengantar surat masuk
PEMBUATAN APLIKASI PERMINTAAN ATK , PEMINJAMAN RUANGAN, SERVICE KENDARAAN, PENGISIAN BBM, PENGGUNAAN MOBIL DINAS
Latar Belakang Pembuatan Aplikasi
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat pada zaman ini menyebabkan segala hal saling berhubungan dengan teknologi informasi. Salah satu teknologi yang berkembang pesat pada saat ini adalah sistem informasi. Sistem informasi adalah sistem yang dibuat oleh manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data, memproses da ta, dan menghasilkan informasi.
Sistem informasi merupakan salah satu hal yang penting dalam suatu perusahaan. Dengan adanya sistem informasi maka instansi atau perusahaan dapat
menjamin kualitas informasi yang disajikan dan dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut. Penggunaan sistem informasi pada suatu instansi
instansi tersebut dalam mencapai target yang maksimal. Penggunaan sistem informasi pada suatu instansi dapat mengurangi beban tugas pegawai. Kontribusi yang optimal dari suatu sistem informasi membuat waktu kerja pegawai dapat digunakan untuk mengerjakan tugas lainnya. Sistem informasi yang dibangun di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (KPwBI) ini bertujuan untuk mengurangi beban pekerjaan pegawai Bank Indonesia di bagian
Satuan Layanan Administrasi.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (KPwBI Prov.Kalbar) adalah bank sentral yang bertujuan mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah kedalam negeri terhadap barang dan jasa, dan keluar negeri terhadap nilai tukar mata uang rupiah dengan mata uang negara lain. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat merupakan lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah atau pihak lain, kecuali untuk hal-hal lain yang secara tegas diatur dalam undang-undang tentang BI.
Aplikasi yang dibangun pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat ini menangani tugas tugas yang biasanya dilakukan dengan cara mencetak secara manual alat tulis kantor yang ingin diminta dan penggunaan mobil dinas, mencatat secara manual tanggal penggunaan ruangan, pengisian bbm, servis kendaraan, oleh pegawai di Satuan Layanan dan Administrasi (SLA) Bank Indonesia. Sebelum adanya aplikasi ini, permintaan alat tulis kantor, peminjaman ruangan, formulir servis kendaraan, formulir pengisian BBM, dan formulir penggunaan mobil dinas. Aplikasi ini dibangun berbasis website menggunakan
Bahasa pemrograman Hypertext Preprocessor (PHP) dan database MySQL. Aplikasi yang dibangun ini berjalan di secara local, jadi hanya komputer yang saling terhubung dan berada di dalam satu jaringan yang sama saja yang dapat menggunakan aplikasi ini.
Dengan adanya aplikasi yang telah dibangun ini, diharapkan dapat meringankan pekerjaan pegawai di bagian Satuan Layanan dan Administrasi (SLA) Bank Indonesia dalam urusan permintaan alat tulis kantor (ATK), peminjaman ruangan untuk kegiatan, penggunaan mobil dinas, servis kendaraan, dan pengisian
BBM. Sehingga waktu yang digunakan dalam mengurus hal hal tersebut lebih cepat, dan pegawai bagian Satuan Layanan dan Administrasi (SLA) dapat melakukan pekerjaan lain yang membuat waktu kerja menjadi lebih efektif dan efisien.
(Cara Penggunaan Aplikasi Terlampir)
3.1.3 Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans
Minggu ke- Kegiatan
1 - Meringkas berita koran harian berkaitan dengan kajian ekonomi dan keuangan untuk weekly report - Mempelajari tentang pemahaman dasar mengenai
inflasi
- Menyebarkan surat undangan untuk Diseminasi Perkembangan Perekonomian Kalbar
- Mengatur registrasi Diseminasi KEKR
2 - Meringkas berita koran harian berkaitan dengan kajian ekonomi dan keuangan untuk weekly report - Mencari dan menginput data penunjang kajian
ekonomi seperti Nilai Tukar Petani (NTP), wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara dan lain-lain
3 - Meringkas berita koran harian berkaitan dengan kajian ekonomi dan keuangan untuk weekly report - Mengunjungi BPS untuk mengikuti Berita Resmi
Statistik yang menyampaikan tentang Inflasi, Nilai Tukar Petani, Wisatawan Mancanegara, Rata-rata lama menginap, Bongkar muat dan Ekspor-Impor - Menyiapkan bahan kiriman berupa Statistik
Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA), CD tentang SEKDA dan Infografis tentang inflasi kepada stakeholders
- Memeriksa data yang terdapat di buku Kubu Raya dalam Angka 2018
4 - Meringkas berita koran harian berkaitan dengan kajian ekonomi dan keuangan untuk weekly report - Mempelajari tentang makroekonomi
5 - Meringkas berita koran harian berkaitan dengan kajian ekonomi dan keuangan untuk weekly report - Menyiapkan surat undangan untuk acara Savings
Bond Ritel (SBR) 0004
- Menjaga registrasi acara SBR0004 - Mengunjungi taman makam pahlawan
- Menginput nomor surat dan memorandum yang masuk
- Mencetak Surat Inflasi
6 - Meringkas berita koran harian berkaitan dengan kajian ekonomi dan keuangan untuk weekly report - Menginput nomor surat dan memorandum yang
masuk
3.1.4 Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan
Pekan Jenis Aktivitas Magang
1
Pengenalan & pengadaptasian dengan lingkungan BI. Pengenalan unit dan pegawai BI
Penempatan mahasiswa pada unit masing-masing. Penulis ditempatkan di FKKK.
Penginformasian kepada mahasiswa/i magang untuk mentoring.
Mengikuti mentoring Safety.
Penginformasian kepada mahasiswa/i magang untuk mentoring.
2
Menyiapkan berkas dan surat jalan dalam agenda dinas Monitoring PSBI. Agenda dinas monitoring PSBI yang dilakukan pada tanggal 24 Juli- 29 Juli 2018 bertempat di Kabupaten Mempawah, Kabupaten Landak dan Kabupaten Sambas.
Membuat naskah Iklan dan menyusun perencanaan serta melakukan kordinasi dan penawaran kerjasama pemasangan iklan di Radio RRI Pontianak.
3
Menyusun buku di perpustakaan sesuai dengan nomor pada punggung buku dan diletakkan sesuai dengan nomor rak
yang telah ditentukan.
Membuat beberapa memorandum/surat penolakan proposal.
4
Menyiapkan berkas-berkas dan konsep acara dalam kegiatan Pekan BI mengajar di SMA Santu Petrus Pontianak dalam rangkaian kegiatan HUT RI ke 73 dan HUT BI ke 65 Menyiapkan berkas-berkas lomba dalam keterbukaan
inrformasi Badan Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Barat
5
Mencari dan menyiapkan berkas berkas PSBI tahun 2013 sampai dengan tanhun 2018 sebagai salah satu antisipasi dalam pemeriksaan BPK terhadap KpwBI Kalbar
Mengelola perpustakaan seperti menyiapkan berkas berkas dalam Akreditasi Perpustakaan
Menyiapkan acara Seminar Kebangsentralan bersama FEB Untan dalam rangkaian kegiatan PKKMB
6
Membuat surat penerimaan magang untuk periode Agustus sampai Oktober 2018
Menyiapkan surat keterangan untuk mahasiswa yang akan selesai magang, sebagai salah satu bukti bahwa pernah magang di KpwBI Kalbar periode Juli sampai dengan Agustus 2018
Membuat memorandum persetujuan dalam kegiatan Mempawah Mangrove Festival 2018
3.1.5 Operasional Sistem Pembayaran
Pekan Tugas/Kegiatan
1
Perkenalan
Belajar input warkat+cap Input+ download absensi Menyusun arsip data
menginput data stor tarik bank Membuat plot data stor tarik bank mentoring
Mengikuti agenda PINTAR input peserta kliring
2
Menyusun arsip data Input stor tarik bank mentoring
Menginput data stor tarik bank membuat plot stor tarik bank
membantu menyiapkan kebutuhan ATK unit
Mempersiapkan acara sosialisasi Rekening giro antar bank
Mengetik surat Menyusun surat
mengikuti agenda PINTAR mengikuti inkubator wirausaha Memperbanyak surat
3
Mengirim fax
menginput data stor tarik bank membuat plot stor tarik bank mengecek arsip data (WRA)