• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci: persepsi, partisipasi publik, pemanfaatan, Museum Situs Sangiran, berbasis masyarakat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci: persepsi, partisipasi publik, pemanfaatan, Museum Situs Sangiran, berbasis masyarakat."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRAK

Penelitan dengan judul “Persepsi dan Partisipasi Publik dalam Upaya Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat” ini membahas tentang pandangan dan peran serta masyarakat terhadap berlangsungnya program berbasis masyarakat melalui pemanfaatan Museum Situs Sangiran. Persepsi dan partisipasi ini penting diketahui sebagai kontrol manajemen pihak pengelola dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui tingkat persepsi dan partisipasi masyarakat yang berada di Kawasan Situs Sangiran terhadap pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat, serta mengetahui peran dan upaya pemerintah dalam program berbasis masyarakat tersebut. Hal ini dilandasi oleh pemikiran bahwa keberhasilan upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran tidak hanya tergantung pada pemerintah saja, tetapi sejauh mana masyarakat setempat terlibat dalam kegiatan tersebut.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan studi kepustakaan. Selain itu menggunakan beberapa teori dan analisis data dalam menjelaskan permasalahan penelitian, yaitu teori persepsi, partisipasi, dan manajemen, serta menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian persepsi publik dalam upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat menunjukkan kategori sedang hingga tinggi dengan nilai 57,9% - 70,3%, sedangkan persepsi pengunjung menunjukkan kategori tinggi yaitu sebesar 73%, kemudian dalam hal partisipasi publik didapatkan hasil bahwa tingkat partisipasi masyarakat setempat menunjukkan kategori rendah hingga sedang dengan nilai 51,6% - 61,6%. Peran dan upaya pemerintah dalam hal ini disamping sebagai pemegang kebijakan, serta penggerak, juga berperan sebagai fasilitator mempunyai andil yang besar dalam proses pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat, bahwa terdapat hubungan yang erat antara persepsi masyarakat dengan partisipasi yang telah dilakukan, dapat diasumsikan bahwa keaktifan masyarakat dalam berpartisipasi sangat ditentukan oleh persepsi masyarakat dan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam membentuk persepsi publik.

Kata kunci: persepsi, partisipasi publik, pemanfaatan, Museum Situs Sangiran, berbasis masyarakat.

(2)

x ABSTRACT

Perception and participation is important to know as the management control managers in formulating and deciding policy. The Purposes to be achieved in this research is to knowing the level of perception and participation of communities in the Sangiran Site on utilization of community-based Sangiran Museum site, then knowing the role and efforts of the government in the community-based program. It is based on the idea that the success of efforts on utilization the Sangiran Museum site does not only depend on the government, but the extent to which local communities are involved in these activities.

The Data aggregation techniques in this research were used observation, interviews, questionnaires, and literature study. Besides that this research was used some theory and analysis and in explaining the problems of researchers, namely the theory of perception, participation and management, as well as used quantitative descriptive analysis.

The results of the public perception research in an effort utilization Sangiran museum site community-based showed moderate to high category with a value of 57.9% - 70.3%, while the same perception of visitors showed high category that amounted to 73% and then in terms of public participation showed that the level of participation of communities showed low to moderate category with a value of 51.6% -61.6%. Role and undertakings of the government in this case as policy holder, then as activator and also acts as a facilitator have major stakes in the process of utilizing the Sangiran Museum site, community-based, that there is a close relationship between the perception of the public participation that has been done, it can be assumed that activeness in participating communities is largely determined by the perception of the community and the efforts made by the government in shaping public perception

Keywords: perception, participation of the public, the Sangiran Museum's Site utilization in community based.

(3)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PRASYARAT GELAR SARJANA ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENETAPAN PANITIA UJIAN ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Tujuan Penelitian ... 5 1.3.1 Tujuan Umum ... 5 1.3.2 Tujuan Khusus ... 5 1.4 Manfaat Penelitian ... 6 1.4.1 Manfaat Teoretis ... 6 1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

1.5.1 Ruang Lingkup Masalah ... 7

1.5.2 Ruang Lingkup Objek ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.2 Konsep ... 12

2.2.1 Persepsi Publik ... 12

2.2.2 Partisipasi Publik ... 13

2.2.3 Manajemen Museum Situs Sangiran ... 13

2.2.4 Berbasis Masyarakat ... 14 2.3 Landasan Teori ... 14 2.3.1 Teori Persepsi ... 15 2.3.2 Teori Partisipasi ... 16 2.3.3 Teori Manajemen ... 17 2.4 Model Penelitian ... 19

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 21

3.2 Lokasi Penelitian ... 21

(4)

xii

3.3.1 Jenis Data ... 21

3.3.2 Sumber Data ... 22

3.4 Instrumen Penelitian ... 23

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 23

3.5.1 Observasi ... 23

3.5.2 Wawancara ... 24

3.5.3 Kuesioner ... 24

3.5.4 Studi Kepustakaan ... 25

3.6 Teknik Analisis Data ... 26

3.7 Penyajian Hasil Penelitian ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM MUSEUM SITUS SANGIRAN 4.1 Profil Situs Sangiran ... 29

4.1.1 Stratigrafi Situs Sangiran ... 30

4.1.2 Sejarah Penelitian di Situs Sangiran ... 31

4.1.3 Kondisi Masyarakat di Kawasan Situs Sangiran ... 33

4.1.3.1 Jumlah Penduduk ... 33

4.1.3.2 Tingkat Pendidikan ... 34

4.1.3.3 Jenis Mata Pencaharian ... 35

4.1.4 Nilai Penting Situs Sangiran ... 37

4.2 Profil Museum Situs Sangiran ... 38

4.2.1 Perkembangan Museum Situs Sangiran ... 40

4.2.2 Manajemen Pengelolaan Museum Situs Sangiran ... 42

4.2.3 Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran ... 43

4.2.4 Program Kerja Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran tahun 2015 ... 44

4.2.5 Struktur Kelembagaan BPSMP Sangiran dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ... 47

4.2.6 Struktur Birokrasi BPSMP Sangiran ... 49

BAB V PERSEPSI DAN PARTISIPASI PUBLIK DALAM UPAYA PEMANFAATAN MUSEUM SITUS SANGIRAN BERBASIS MASYARAKAT 5.1 Deskripsi Responden ... 53 5.1.1 Jenis Kelamin ... 54 5.1.2 Usia ... 54 5.1.3 Tingkat Pendidikan ... 55 5.1.4 Jenis Pekerjaan ... 56

5.2 Persepsi Publik dalam Upaya Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 57

5.2.1 Persepsi Publik Secara Umum ... 58

5.2.2 Pengetahuan Masyarakat Terhadap Program Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 59

5.2.3 Persetujuan Masyarakat Terhadap Program Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 61

5.2.4 Manfaat Program Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 62

(5)

xiii

5.2.5 Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pihak Pengelola ... 63

5.2.6 Penilaian Masyarakat Terhadap Program Pemanfaatan Museum Situs Sangiran ... 64

5.2.7 Kepuasan Masyarakat Terhadap Kebijakan Pihak Pengelola ... 66

5.2.8 Dampak Positif Bagi Keluarga Selama Berdirinya Museum Situs Sangiran ... 68

5.2.9 Kepuasan Masyarakat Terhadap Fasilitas yang Diberikan Pengelola ... 70

5.3 Persepsi Pengunjung Museum Situs Sangiran ... 72

5.4 Partisipasi Publik dalam Upaya Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 74

5.4.1 Partisipasi Publik Secara Umum ... 75

5.4.2 Keikutsertaan Masyarakat dalam Proses Pemanfaatan Museum Situs Sangiran ... 76

5.4.3 Keaktifan Pihak Pengelola dalam Memberikan Sosialisasi ... 77

5.4.4 Tawaran Pihak Pengelola Tentang Pelibatan Masyarakat ... 79

5.4.5 Bentuk Keterlibatan yang Diharapkan Masyarakat ... 81

5.4.6 Keterlibatan Masyarakat dalam Mengikuti Kegiatan Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 82

5.4.7 Keaktifan Masyarakat dalam Kegiatan Musyawarah Desa ... 84

5.4.8 Pengetahuan Masyarakat Terhadap Kegiatan yang Dilakukan Pengelola ... 85

5.4.9 Orang yang Berpengaruh dalam Mengambil Sikap Agar Berpartisipasi ... 87

5.5 Peran dan Upaya Pemerintah dalam Program Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 88

5.6 Hubungan Persepsi, Partisipasi, dan Peran Pemerintah dalam Upaya Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat ... 93

BAB VI PENUTUP 6.1 Simpulan ... 96

6.2 Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 99

(6)

KKK

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, warisan budaya seringkali menjadi objek konflik dalam proses pemanfaatannya. Di era reformasi yang kerap kali melahirkan regulasi ini, konflik pemanfaatan warisan budaya semakin mengalami puncak perkembangannya seiring dengan perubahan peta politik yang terjadi dalam sistem pemerintahan. Melalui penerapan kebijakan otonomi daerah, seolah-olah memberikan ruang sekaligus peluang yang besar bagi pemerintah otonom untuk mengambil peran strategis dalam meningkatkan pendapatan asli daerah, namun realita akibat dari penerapan kebijakan tersebut memunculkan benturan kepentingan bukan hanya penduduk dengan pemerintah saja yang terjadi, melainkan pemerintah otonom dengan pemerintah pusat.

Pemanfaatan warisan budaya seharusnya tidak hanya bertumpu pada satu kepentingan melainkan harus dapat menaungi serta menjembatani berbagai kepentingan yang ada (Siswanto, 2011: 66-73). Pemanfaatan juga merupakan bagian dari upaya pelestarian, seperti yang termaktup dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, Bab II Pasal 4 disebutkan “lingkup pelestarian Cagar Budaya meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan Cagar Budaya di darat dan di air”. Untuk menyikapi ketiga aspek tersebut diperlukan sebuah penelitian terapan, artinya penelitian yang dapat membantu upaya pelestarian yang ruang lingkupnya meliputi perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan,

(7)

2

agar tujuan dari pemanfaatan nantinya dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah diamanahkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 bahwa pemanfaatan Cagar Budaya sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Sudah menjadi konsekuensi yang lumrah bagi suatu bangsa yang diwarisi warisan budaya serta kekayaan alam yang melimpah, untuk terus memperhatikan usaha pelestarianya, karena sejak awal kemerdekaan bangsa Indonesia telah mencanangkan pentingnya pembinaan dan pengembangan kebudayaan. Hal ini telah ditegaskan dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 bahwa: Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. Berpijak pada dasar tersebut maka sudah menjadi tugas dan tanggungjawab pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah strategis dalam meningkatkan upaya pelestarian Cagar Budaya, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat, mengingat situs ini merupakan aset bangsa dan menjadi icon Indonesia yang telah mendapatkan predikat sebagai Warisan Dunia.

Sejatinya Museum Situs Sangiran dalam pemaknaan yang lebih luas dapat dijadikan sebagai agen perubahan yang mampu menjawab konsekuensi menjadi bangsa yang kaya warisan budaya. Museum Situs Sangiran tidak hanya menjadi ruang pembuktian peradaban bangsa, tetapi juga menjadi mitra masyarakat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya. Museum mempunyai peranan penting untuk menyelamatkan dan melestarikan warisan budaya serta sebagai wadah komunikasi untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat. Hal tersebut

(8)

3

sesuai dengan definisi museum yang dikeluarkan oleh ICOM (International Council

of Museum) yang menyebutkan bahwa museum merupakan lembaga non profit yang

bersifat tetap, yang mengumpulkan, merawat, dan memamerkan benda-benda bukti material manusia dan lingkungannya, terbuka untuk umum, dan bertujuan untuk melayani masyarakat dan perkembangannya, dalam rangka kegiatan pendidikan, penelitian dan hiburan (Wiranto, 2013: 139-142).

Keberadaan Museum Situs Sangiran merupakan media utama untuk merepresentasikan situsnya kepada publik. Situs Sangiran dianggap sebagai situs yang penting karena memiliki beberapa potensi utama, antara lain bahwa situs ini dengan luas keseluruhan sekitar 56 km2, dianggap sebagai situs prasejarah terluas di dunia, yang mengalami masa hunian paling lama, yaitu dihuni oleh manusia purba selama lebih dari 1,5 juta tahun (Jacob, 2002: 1). Selain itu Situs Sangiran juga merupakan situs prasejarah yang menghasilkan temuan fosil Homo erectus paling banyak, yaitu mencapai lebih dari 50% populasi temuan fosil Homo erectus di dunia (Widianto, 1996: 1-3). Karena potensi tersebut Situs Sangiran saat ini telah menjadi pusat penelitian tentang asal usul manusia dan persebarannya, termasuk kajian evolusi biologis, kebudayaan, dan lingkungannya, baik dalam skala nasional maupun internasional (Simanjuntak, 2001: 1-4). Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut UNESCO World Heritage Centre pada tahun 1996 telah menetapkan Situs Sangiran sebagai salah satu warisan dunia yang tercatat dalam daftar warisan budaya dunia No. 593 dengan nama “Sangiran Early Man Site”.

Sejalan dengan proses perkembangan museum di Indonesia, paradigma pengelolaan Museum Situs Sangiran yang awalnya berorientasi pada koleksi dan

(9)

4

lebih condong pada pengelolaan yang berbasis ekonomi telah bergeser pada pengelolaan yang berbasis masyarakat. Pergeseran tersebut secara tidak langsung memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan sosial masyarakat dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat setempat, oleh kerena itu pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat sebagai bagian dari upaya pengembangan arkeologi merupakan sebuah langkah terobosan yang perlu diwujudkan dengan nyata, meskipun proses menuju kesasaran tersebut membutuhkan berbagai upaya, terutama komitmen dan tanggungjawab para pemangku kepentingan. Atas dasar tersebut, penulis merasa tertarik untuk mencoba melakukan penelitian mengenai “Persepsi dan Partisipasi Publik dalam Upaya Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat”, melalui upaya pengkajian persepsi dan partisipasi publik akan lebih mengetahui pandangan masyarakat dan keikutsertaannya dalam mengawal proses pemanfaatan yang berbasis masyarakat, serta sebagai kontrol manajemen kepada pihak pengelola dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.

1.2 Rumusan Masalah

Bertumpu pada uraian di atas, maka penulis dalam penelitian ini memaparkan permasalahan sebagai berikut.

1. Bagaimana persepsi dan partisipasi publik di Kawasan Situs Sangiran dalam upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat?

2. Bagaimana peran dan upaya pemerintah dalam program pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat?

(10)

5

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian yang dilandasi oleh tujuan, lebih memudahkan peneliti dalam menentukan pola langkah yang diambil. Secara garis besar penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu umum dan khusus. Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan, yaitu penelitian arkeologi yang dikaitkan dengan masyarakat, maka penelitian ini bersifat terapan dimana ilmu pengetahuan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian yang dilakukan ini diharapkan mampu memberikan informasi kepada masyarakat umum dan masyarakat di Kawasan Situs Sangiran bahwa sedang berjalan program berbasis masyarakat dilingkungan sekitarnya melalui pemanfaatan Museum Situs Sangiran. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat umum bahwa Museum Situs Sangiran tidak hanya menjadi ruang pembuktian peradaban bangsa, tetapi juga menjadi mitra masyarakat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini untuk menjawab secara rinci permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan di depan, yaitu:

1. Mengetahui persepsi dan partisipasi publik di Kawasan Situs Sangiran dalam upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat. 2. Mengetahui peran dan upaya pemerintah dalam program pemanfaatan

(11)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pemahaman serta pengembangan ilmu pengetahuan, sejarah, dan kebudayaan, yang kesemuanya itu difokuskan untuk kesejahteraan masyarakat. Secara garis besar manfaat penelitian tentang persepsi dan partisipasi publik dalam upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat dapat dibedakan menjadi dua yaitu manfaat yang bersifat teoretis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Manfaat teoretis atau akademis dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam kajian arkeologi publik, serta dapat memberikan pandangan lebih luas tentang pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dan berguna bagi penelitian selanjutnya.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas dan masyarakat yang berada di Kawasan Situs Sangiran tentang persepsi dan partisipasi publik dalam upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk manambah dan memberikan masukan kepada pemerintah yaitu para pihak pengelola Museum Situs Sangiran dalam merumuskan dan memutuskan kebijakan yang berkaitan dengan program pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat.

(12)

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Suatu penelitian perlu diberikan ruang lingkup atau batasan dari pembahasan sebuah objek yang diteliti. Hal itu berguna agar pembahasan yang disajikan lebih terarah dan sistematis. Penelitian ini dibatasi oleh ruang lingkup permasalahan dan ruang lingkup objek penelitian.

1.5.1 Ruang Lingkup Masalah

Ruang lingkup ini dibatasi oleh judul, yaitu tentang “Persepsi dan Partisipasi

Publik dalam Upaya Pemanfaatan Museum Situs Sangiran Berbasis Masyarakat”

yang mencakup permasalahan pada penelitian, yaitu mengetahui persepsi dan partisipasi publik dalam upaya pemanfaatan Museum Situs Sangiran yang berbasis masyarakat, mengetahui peran dan upaya pemerintah dalam program pemanfaatan Museum Situs Sangiran berbasis masyarakat.

1.5.2 Ruang Lingkup Objek

Ruang lingkup objek penelitian mencakup objek yang diteliti, antara lain: Masyarakat di Kawasan Situs Sangiran yang meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Sragen yaitu Kecamatan Kalijambe, Gemolong, dan Plupuh, serta satu Kecamatan di Kabupaten Karanganyar yaitu Kecamatan Gondangrejo.

Ruang lingkup objek penelitian lainnya meliputi: wisatawan atau pengunjung Museum Situs Sangiran, Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar, serta Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sragen.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah-langkah tersebut disusun dalam program pembinaan professional guru dan dilaksanakan dengan mengefektifkan sarana pengembangan diri guru, yaitu: (1) mengadakan

95%. Kegiatan penyiapan sampel ini menggunakan alat Moisture Tester, Grain Analys Tester, Sample devider, timbangan Triple Beam Balance merk OHAUS, ayakan menir,

Dalam Jurnal Penelitian Karet kali ini terdapat lima artikel yang membahas hasil penelitian di bidang eksploitasi dengan stimulan gas, kinerja klon IRR seri 200

Tujuan penelitian ini adalah mencari mood clause dalam teks pidato Muhammad Nuh, Heng Swee Keat dan Barrack Obama, mencari speech function dalam teks pidato Muhammad

Memperkenalkan lebih awal mengenai pahlawan kemerdekaan nasional Indonesia kepada anak-anak adalah cara yang tepat agar mereka anak-anak khususnya di kota Bandung

Dari penjelasan diatas dappat kiita liihat produksi dan pendapatan petani serai di Desa Kuta Ujung Kecamatan Kuta Panjang Kabupaten Gayo Lues yang diperoleh sangat

Uji Statistik dapat dijelaskan bahwa harga, lokasi, promosi, dan kualitas layanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Toko Komputer

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran mnemonik terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajarn bahasa indonesia kelas VII di SMPN