• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN

A. Rasional Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Untuk mewujudkan Visi, Misi, dan Tujuan IAIN Ambon maka perlu dirumuskan standar sarana dan prasarana pembelajaran agar IAIN Ambon memiliki paling sedikit terdiri atas: perabot; peralatan pendidikan; media pendidikan; buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi; instrumentasi eksperimen; sarana olahraga; sarana berkesenian; sarana fasilitas umum; bahan habis pakai; sarana ibadah; dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan

Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran IAIN Ambon mengacu pada standar kompetensi, standar isi dan standar proses pembelajaran dan upaya pencapaian VMTS IAIN Ambon, deskripsi capaian pembelajaran lulusan KKNI, dan disesuaikan dengan kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.

Agar Standar sarana dan Prasarana Pembelajaran berjalan efektif dan dapat menjamin terbentuknya alumni yang mumpuni, maka perlu ditetapkan patokan, ukuran, kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh dosen, mahasiswa dan pimpinan program studi/fakultas/institut.

B. Pihak yang bertanggung jawab untuk mencapai Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran 1. Pimpinan Institusi hingga Program studi;

2. Dosen 3. Mahasiswa 4. Perencana 5. Bagian Umum C. Defenisi Istilah

1. Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan

2. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.

3. Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

4. Pedoman mengenai kriteria prasarana pembelajaran sebagaimana ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

5. Pedoman mengenai sarana dan prasarana bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

D. Pernyataan Isi Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran (SN-Dikti 44/2015)

1. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan harus menyediakan sarana dan prasarana minimal terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi, instrumentasi eksperimen, sarana olahraga, sarana berkesenian, sarana fasilitas umum, bahan habis pakai, dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran pada setiap pelaksanaan proses pembelajaran.

(2)

2. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta harus menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik yang baik dan lancar.

3. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan harus menyediakan standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: lahan; ruang kelas; perpustakaan; laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum (jalan; air; listrik; jaringan komunikasi suara; dan data) yang disesuaikan dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran pada setiap pelaksanaan proses pembelajaran dan penunjang kegiatan pembelajaran.

4. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan lahan harus berada dalam lingkungan yang secara ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajaran dan menjadi hak milik PT

5. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan bangunan perguruan tinggi harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara didasarkan pada peraturan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.

6. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan bangunan perguruan tinggi harus memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah khusus, disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan program studi. 7. Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan/menyediakan sarana

dan prasarana harus dapat diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus dengan melengkapi pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara; lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda; jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus; peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul; dan toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda.

E. Strategi Pelaksanaan Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran

1. Membekali semua Pimpinan Fakultas dan Program Studi dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Upaya Pencapaian visi IAIN ambon.

2. Melakukan sosialisasi kepada semua Pimpinan Fakultas dan Program Studi tentang Sarana dan Prasarana Pembelajaran IAIN Ambon

3. Melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap dokumen dan ketersediaan Sarana dan Prasarana Pembelajaran pada tingkat program studi, fakultas dan institut.

4. Memastikan seluruh perencanaan dan pengadaan serta penempatan sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang ditetapkan

(3)
(4)

F. Indikator Ketercapaian Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran No. Pernyataan Isi Standar Indikator Kinerja Utama

(IKU)

Indikator Kinerja Tambahan (IKT)

Rujukan

LKPT Kriteria

1 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan harus menyediakan sarana dan prasarana minimal terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, buku elektronik, dan repositori; sarana teknologi informasi dan komunikasi,

instrumentasi eksperimen, sarana olahraga, sarana berkesenian, sarana fasilitas umum, bahan habis pakai, dan sarana pemeliharaan, keselamatan, dan keamanan yang disesuaikan dengan kebutuhan isi dan proses

pembelajaran pada setiap pelaksanaan proses pembelajaran.

Perguruan tinggi memiliki sarana dan prasarana yang relevan dan mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI C.5.4.b

2 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana ditetapkan berdasarkan rasio penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik metode dan bentuk pembelajaran, serta harus menjamin

Memiliki sarana dan prasarana Proses belajar mengajar yang didukung oleh sistem pengelolaan data dan informasi tentang

penyelenggaraan program akademik di program studi yang mudah diakses

1. Tersedia komputer dan perangkat lunak yang lengkap dan canggih

2. Sistem teknologi informasi selalu ditata dan di-upgrade minimal 1 tahun 1 kali

3. Akses untuk dosen, mahasiswa dan pegawai lainnya terhadap

SN DIKTI 44/2015

(5)

terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik yang baik dan lancar

fasilitas komputer minimal 18 jam per hari

4. Adanya kebijakan

pemeliharaan dan modernisasi komputer serta didukung dana yang memadai

5. Komputer dihubungkan dengan jaringan lokal dan internet (kapasitas akses internet: 1 kpbs per mahasiswa)

6. Rasio jumlah komputer per mahasiswa minimal 1:10 7. Ruang komputer minimal 1 m2

per mahasiswa

8. Ketersediaan sarana e-learning yang didukung oleh piranti keras, piranti lunak dan manual yang memadai dan dapat dioperasikan, serta dipelihara secara layak.

9. Pengelolaan data akademik di program studi didukung oleh sistem informasi yang tertelusur, ditangani dengan komputer, dan dapat diakses melalui jaringan luas/ WAN) 10.Fakultas memiliki situs web

berbahasa Indonesia dan Inggris yang menyediakan informasi akademik dan

(6)

non-akademik bagi pemangku kepentingan, dan datanya selalu dimutahirkan secara reguler (minimal 1 kali per minggu).

3 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan harus menyediakan standar prasarana pembelajaran paling sedikit terdiri atas: lahan; ruang kelas; perpustakaan;

laboratorium/studio/bengkel kerja/unit produksi; tempat berolahraga; ruang untuk berkesenian; ruang unit kegiatan mahasiswa; ruang pimpinan perguruan tinggi; ruang dosen; ruang tata usaha; dan fasilitas umum (jalan; air; listrik; jaringan komunikasi suara; dan data) yang disesuaikan dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran pada setiap pelaksanaan proses pembelajaran dan penunjang kegiatan pembelajaran.

Ruangan untuk kegiatan akademik (kuliah/praktikum/ penelitian tugas akhir/seminar mahasiswa/ujian sidang sarjana) didukung peralatan utama yang mencukupi, bermutu baik dan dapat digunakan setiap saat

1. Setiap kelas yang digunakan untuk kegiatan perkuliahan dilengkapi dengan sarana belajar yang mencukupi (kursi, meja, papan tulis, spidol,

penghapus, LCD,

dekstop/laptop, AC/ kipas angin, sound system, dan internet/Wifi), serta dapat digunakan setiap hari (minimal 20 jam/minggu)

2. Setiap ruangan yang digunakan

untuk kegiatan

praktikum/penelitian tugas akhir dilengkapi dengan sarana praktikum (kursi, meja kerja, papan tulis, spidol, peralatan praktikum dan bahan habis) yang mencukupi, bermutu baik dan dapat dugunakan setiap hari.

SN DIKTI 44/2015

4 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan lahan harus berada dalam lingkungan yang secara

Proses belajar mengajar di program studi didukung sarana laboratorium yang bermutu baik dan dapat

Luasan untuk laboratorium/ruang simulasi/lapang minimal 2 m2 per mahasiswa

SN DIKTI 44/2015

(7)

ekologis nyaman dan sehat untuk menunjang proses pembelajaran dan menjadi hak milik PT

diakses oleh mahasiswa untuk praktikum dan penelitian tugas akhir

Fakultas/program studi didukung oleh perpustakaan dengan koleksi pustaka yang sesuai bidang dengan jumlah yang memadai

1. Ruang perpustakaan: 1.6 m2 per orang

2. Jumlah koleksi textbook yang sesuai bidang ilmu: 100 (dalam tiga tahun terakhir)

3. Jumlah koleksi

disertasi/tesis/skripsi : 200 (dalam tiga tahun terakhir) 4. Jumlah jurnal ilmiah

terakreditasi Dikti yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

5. Jumlah jurnal terakreditasi non-Dikti yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

6. Jumlah jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi yang sesuai bidang: ≥ 3 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

7. Jumlah jurnal imiah internasional yang sesuai bidang: ≥ 2 judul dengan nomor lengkap (dalam tiga tahun terakhir)

(8)

8. Jumlah prosiding seminar yang sesuai bidang: > 6 judul (dalam tiga tahun terakhir).

9. Prodi memiliki akses yang mudah ke perpustakaan di luar perguruan tinggi (termasuk akses secara online)

5 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan bangunan perguruan tinggi harus memiliki standar kualitas minimal kelas A atau setara didasarkan pada peraturan menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum

Perguruan tinggi memiliki sarana dan prasarana yang relevan dan mutakhir untuk mendukung pembelajaran, penelitian, PkM, dan memfasilitasi yang berkebutuhan khusus sesuai SN-DIKTI C.5.4.b

6 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan bangunan perguruan tinggi harus memenuhi

persyaratan keselamatan, kesehatan,

kenyamanan, dan keamanan, serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang berdaya memadai dan instalasi, baik limbah domestik maupun limbah khusus, disesuaikan dengan kebutuhan dan kekhasan program studi

Fakultas/program studi didukung oleh prasarana pengelolaan sampah terpadu dan pengelolaan limbah laboratorium

1. Memiliki pedoman

perencanaan pengelolaan sampah terpadu dan limbah laboratorium secara lengkap. 2. Memiliki peralatan/

perlengkapan pengelolaan sampah mulai dari pewadahan (sekaligus pemilahan), pengumpulan, tempat pembuangan sementara, tempat pembuangan akhir (bila diolah dengan kualitas baik). 3. Pengolahan sampah dengan

insinerator/emisinya tidak melampaui ambang batas.

SN DIKTI 44/2015

(9)

4. Pengelolaan sampah dengan composting memperhatikan jarak lokasi dengan gedung kuliah dan bangunan lainnya. 5. Unit pengolahan limbah

laboratorium terpisah dari laboratorium limbah domestik, dilakukan pengawasan terhadap pengelolaan limbah B3.

6. Hasil pengolahan limbah yang dibuang ke saluran drainase/badan air memenuhi baku peruntukan badan air setempat

7 Rektor, Dekan dan Ketua Jurusan dalam merencanakan dan mengadakan/menyediakan sarana dan prasarana harus dapat diakses oleh mahasiswa yang berkebutuhan khusus dengan melengkapi pelabelan dengan tulisan Braille dan informasi dalam bentuk suara; lerengan (ramp) untuk pengguna kursi roda; jalur pemandu (guiding block) di jalan atau koridor di lingkungan kampus; peta/denah kampus atau gedung dalam bentuk peta/denah timbul; dan toilet atau kamar mandi untuk pengguna kursi roda

Fakultas/program studi didukung oleh prasarana penunjang yang lengkap, bermutu baik dan mencukupi untuk kebutuhan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa

1. Toilet: memenuhi

persyaratan teknis, jumlahnya mencukupi, tersedia air bersih setiap saat, berfungsi baik, dan dilakukan pembersihan secara rutin minimal 2 kali sehari. 2. Kantin: luasan minimal 4

m2 per mahasiswa, ventilasi baik, fasilitas penjualan dan ruang makan memenuhi persyaratan sanitasi dengan didukung fasilitas air bersih untuk cuci tangan dan pencucian peralatan yang mencukupi, pembuangan air yang tertutup, dan penjaja

SN DIKTI 44/2015

(10)

1

makanan yang memenuhi

persyaratan higiene.

3. Ruang himpunan

mahasiswa: minimal 25 m2 per ruangan.

4. Auditorium: sesuai dengan jumlah maksimal wisudawan.

5. Asrama mahasiswa: jumlah kamar sesuai dengan

daya tampung yang

direncanakan (2 orang per kamar), bermutu baik dan dirawat secara terjadwal.

6. Gedung olahraga:

memenuhi kriteria gedung (indoor) untuk pemakaian jenis cabang olah raga tertentu, berkualitas baik, dan dapat diakses dengan mudah.

7. Tempat ibadah

(mushola/mesjid) bermutu baik, dan jumlah mencukupi

8. Tempat khusus untuk dosen atau mahasiswa yang berkebutuhan khusus (difabel) seperti akses jalan, tempat duduk, toilet, dan ruang belajar

(11)

G. Dokumen Terkait

1. Hasil Monev Ketersediaan Sarana dan Prasarana 2. Rencana pengembangan sarana dan prasarana 3. Data Sarana dan Prasarana pembelajaran H. Dasar Hukum

1. Undang-Undang RI No 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi 2. Perpres No 8 tahun 2012 tentang KKNI

3. Permenristek Dikti No 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi 4. Permenristek Dikti No. 62 Tahun 2016 Tentang SPM Dikti

5. Renstra IAIN Ambon

6. Pedomana pengadaan barang dan jasa IAIN Ambon 7. Pedoman inventaris barang dan jasa IAIN Ambon 8. Pedomana pengelolaan anggaran IAIN Ambon

Referensi

Dokumen terkait

44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT), maka USUmelalui Peraturan Rektormenetapkan standar sarana dan prasarana pendidikan agar menjadi pedoman

Pelaksanaan standar diperlukan sebagai pemenuhan implementasi Standar Sarana dan Prasarana Pembelajaran yang telah ditetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi

Rektor menetapkan Standar Sarpras Pembelajaran yang merupakan kriteria minimal tentang sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam

Universitas Dharmawangsa harus memenuhi kecukupan rasio antara pengguna sarana dan fasilitas umum, termasuk fasilitas untuk pengguna yang berkebutuhan khusus dan

5.7 Rektor menyediakan Standar Mutu Pengendalian, Evaluasi dan Tindakan Perbaikan Mutu Sarana prasarana pembelajaran untuk perbaikan dan peningkatan mutu sarana

Tujuan penyusunan manual evaluasi Standar Sarana Dan Prasarana Pembelajaran adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan Standar Sarana Dan Prasarana Pembelajaran yang telah

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas pembelajaran. Salah satunya adalah sarana dan prasarana pembelajaran. Pemerintah menetapkan standar sarana dan prasarana pembelajaran

Untuk mencapai visi, misi dan tujuan Fakultas Ilmu Komputer maka diperlukan standar sarana dan prasarana pembelajaran agar proses penyelenggaraan akademik yang