• Tidak ada hasil yang ditemukan

WEEKLY REPORT 24 November 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WEEKLY REPORT 24 November 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

    

 

           

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Sinyalemen dari teknikal menunjukan IHSG dalam pekan ini terkonfirmasi negatif. Sinyal tersebut tercermin dari berberapa indikator, seperti Stchastics mengindikasikan trend pelemahan. Demikian dengan indikator MACD terkonfirmasi downtren bagi indeks. Meski dari lagging indikator masih mensinyalkan positif untuk indeks saham Indonesia ini.

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5112.047 18.481 6,326 4,862.637

LQ-45 878.558 3.401 1,030 2,671.920

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

Perdagangan IHSG pada pekan lalu diwarnai oleh berbagai sentimen baik dari dalam maupun luar negeri. Dari dalam negeri, pasar menyambut keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000/liter. Dengan memotong subsidi BBM, pemerintah dapat me-realokasikan dana tersebut untuk pembangunan sektor produktif seperti infrastruktur dan program perlindungan sosial yang dapat mendorong perekonomian Indonesia jangka panjang. Pemerintah memperkirakan dengan pemotongan subsidi BBM, defisit transaksi berjalan dapat ditekan ke bawah level 2,2% dari PDB di 2015. Namun di sisi lain, Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa kenaikan harga BBM dapat menyebabkan laju inflasi mencapai 7,7-8,1% untuk 2014. Untuk memitigasi lonjakan inflasi, BI memutuskan untuk menaikkan BI rate sebesar 25 bps menjadi 7,75%. Selain itu pemerintah juga telah mempersiapkan berbagai kebijakan untuk menjaga tingkat inflasi, seperti mempersiapkan dana kompensasi BBM dan mengendalikan tarif angkutan umum. Sementara itu dari pasar global, investor menyambut rilis data ekonomi dari AS yang menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi. Penjualan ritel AS naik 0,3% di bulan Oktober, melebihi ekspektasi sebesar 0,2%, dan data awal indeks kepercayaan konsumen AS juga naik ke level 89,4 di bulan November, level tertingginya sejak Juli 2007. DI sisi lain, investor khawatir akan pertumbuhan ekonomi regional karena data ekonomi dari Jepang dan China yang mengecewakan. Jepang secara tidak terduga mengalami resesi setelah PDB untuk 3Q14 secara terkontraksi sebesar 1,6%. Paska rilis data tersebut, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memutuskan untuk menunda rencana kenaikkan pajak penjualan Jepang yang direncanakan untuk Oktober 2015. Abe juga membubarkan parlemen dan akan mengadakan pemilihan umum, serta menyatakan akan memberikan stimulus tambahan. Dari China, investor khawatir akan data harga rumah China yang turun 2,6% YoY di bulan Oktober, dan data awal PMI manufaktur China dari HSBC yang turun ke level 50 untuk bulan November dari 50,4 di bulan Oktober. Dari Eropa, PMI composite eurozone dari Markit berada pada level 51,4 untuk November, lebih rendah dari bulan Oktober pada level 52,1 dan juga lebih rendah dari perkiraan pada level 52,3. Pada akhir perdagangan Jumat (21/11) IHSG ditutup pada level 5112,05, atau naik dibandingkan dengan posisi pekan sebelumnya di level 5049.49.

Pasar global mencemaskan konflik Ukraina yang kian memanas setelah Amerika Serikat berencana mensupplai senjata untuk tentara Ukraina. Pihak Rusia memperingatkan AS atas rencana tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan bahwa Ini dapat menjadi pelanggaran atas kesepakatan dimana pihak AS turut hadir. Sementara itu, juru bicara Kementrian Dalam Negeri AS Jeffrey Rathke utarakan AS terus mengkaji kebijakan terbaik untuk mendukung Ukraina dan semua hal dikaji termasuk pengiriman senjata. AS sebagai mendukung Kiev atas konflik di wilayah timur Ukraina dan bahkan telah memberikan sanksi kepada Rusia yang dianggap memperkeruh keadaan. Sentimen dari dalam negeri, Pemerintah akan melakukan pembangunan tol laut yang dimulai di Makasar, bersama Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, revitalisasi Pelabuhan Soekarno Hatta di Makassar, akan dimulai akhir tahun 2014 ini dengan total investasi masing-masing sama sebesar Rp 1,5 triliun. Investasi tersebut belum termasuk untuk pengadaan kapal-kapal besar yang akan singgah di tol laut. Pelabuhan di Surabaya dan Makasar akan dibangun dermaga baru. Kabarnya, semua peraturan perizinan dan persiapan sedang di proses agar proyek ini bisa dimulai tahun ini. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan revitaliasi 24 pelabuhan serta akan membangun 605 kapal tonase besar dengan investasi Rp 53,1 triliun. Rencana yang dilakukan pemerintah ini, menjadi sinyalemen positif bagi kinerja saham sektor kontruksi bangunan. Namun, di satu sisi pergerakan IHSG masih diwarnai kecemasan pasar atas langkah yang dilakukan oleh Koalisi Merah Putih (KMP). Pekan ini KMP akan mulai mengumpulkan tanda tangan dukungan penggunaan hak interpelasi kepada Presiden Joko Widodo, terkait kebijakan menaikkan harga BBM subsidi. Target dari langkah konstitusi ini, bakal dilakukan pemanggilan terhadap Presiden sebagai konsekuensi penggunaan hak bertanya dari anggota DPR. Jika penjelasan yang diberikan masuk akal maka interpelasi selesai. Kerena kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah alasanya belum bisa diterima. KMP tengah menyiapkan argumen yang mendasari penggunaan hak interpelasi tersebut. Hak angket tersebut bertujuan untuk menyelidiki berbagai hal terkait alasan kenaikan BBM. Seperti harga pokok produksi, mafia migas, pelanggaran undang-undang, serta penggunaan hasil penghematan subsidi untuk tiga Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

WEEKLY REPORT

24 November 2014

• BUMI lego saham Fajar Bumi Sakti • Proyek patungan BHP-ADRO terancam

• PGAS berikan tambahan pinjaman US$250 juta ke KJG

• Anak usaha MEDC tandatangani perjanjian kontrak blok Oman 56 • Anak usaha ICBP beli saham PT. Danone Dairy Indonesia • SMGR akan naikkan harga jual 2%

• JSMR targetkan pembangunan 1.000 km jalan tol • JSMR operasikan 3 tol baru di 2015

• BMRI, BBRI & BBNI biayai jalan tol Sumut yang dikerjakan JSMR • Emiten menara Telko galang dana Rp 28,7 triliun

• Anak usaha TOWR peroleh fasilitas pinjaman perbankan • TOWR cari dana untuk belanja modal 2015

• Provident Capital Indonesia lepas 168 juta saham TBIG • ISAT tengah proses revolving credit facility

• Target penjualan MDRN tahun 2015 naik 20%-30% • MDRN targetkan kelola 200 gerai 7-eleven hingga akhir 2014 • MDRN cari pinjaman Rp 300 miliar

• AMRT beli 6.000 kontainer dari perusahaan afiliasi • EPMT akan buka empat cabang baru

• INAF akan terbitkan MTN Rp160 miliar • Laba bersih INVS 9M14 turun 13,95%

• Per Oktober 2014 BMRI terbitkan 3,7 juta kartu kredit

• BBTN biayai KPA, KPR yang dibangun PT. Sipoa International • OJK kaji sisa saham BCIC

(2)

     

           

 

 

24 November 2014

24 November 2014

Bumi Resources (BUMI) menjual 50% saham Fajar Bumi Sakti, perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur. Sesuai rencana, dana hasil penjualan akan digunakan untuk melunasi utang sebesar USD 130 juta. Saham Fajar Bumi akan dialihkan kepada Jainson Holding Hong Kong Limited. Fajar Bumi tercatat memiliki konsesi seluas 8.250 ha dengan total cadangan batubara sebesar 335 juta ton. Aksi korporasi ini dilakukan guna mengurangi beban utang dan memperkuat struktur keuangan perseroan.

Kementerian ESDM menyatakan IndoMet Coal Prject, perusahaan patungan BHP Billiton dengan Adaro Energy (ADRO) terancam determinasi karena BHP Billiton selaku pemilik saham mayoritas menolak kewajiban divestasi saham sebesar 51%. Penolakan itu didasarkan atas hasil kajian dan studi yang dilakukan terhadap rencana pengolahan batu bara yang akan dilakukan BHP Billiton. Upgrading yang dilakukan dipandang wajar oleh pihak ESDM. Untuk itu, jika BHP Billiton masih meminta divestasi di bawah 51%, maka terminasi dapat dilakukan.

Perusahaan Gas Negara (PGAS) memberikan tambahan pinjaman bagi PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) sebesar US$250 juta, setara dengan Rp3 triliun. Penandatanganan pemberian pinjaman kepada PT KJG melalui facility agreement ditandatangani pada 11 November 2014. Pinjaman tersebut akan digunakan KJG untuk pendanaan biaya proyek pembangunan pipa transmisi Kalimantan-Jawa Tahap I, yakni Kepodang-Tambak Lorok.

Medco Energi Internasional (MEDC) melalui anak perusahaannya, Medco Arabia Ltd., telah menandatangani perjanjian kontrak blok Eksplorasi dan Produksi baru di Oman, Blok Oman 56. Blok Oman 56 merupakan salah satu area eksplorasi terbesar di Oman dan mempunyai potensi kandungan hidrokarbon yang besar. Blok ini akan memperkuat posisi Perseroan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama di Oman. Dengan luas area sebesar 5.808 kilometer persegi dan tiga penemuan hidrokarbon yang telah diidentifikasi, blok ini diperkirakan mempunyai kandungan minyak sebesar 370 juta barel minyak oil in place. Enam prospek potensial lainnya juga telah berhasil diketahui sehingga bisa menambah cadangan minyak.

Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) melalui anak usahanya,

PT

Indolakto

, melakukan penandatanganan perjanjian pembelian

saham

PT Danone Dairy Indonesia

dengan

Danone Dairy

Investment Indonesia Pte Ltd

pada Jumat, 21 November 2014. PT

Indolakto juga akan membeli merek dagang dan desain industri yang berhubungan dengan produk Milkuat. Rencana transaksi ini dilaksanakan pada harga Rp 250.000.000.000, yang akan tergantung pada mekanisme penyesuaian harga yang diatur dalam Perjanjian Jual Beli Bersyarat. Rencana transaksi ini diperkirakan akan dapat diselesaikan pada akhir Desember 2014, setelah dipenuhinya seluruh kondisi yang dipersyaratkan dalam Perjanjian Jual Beli antara lain persetujuan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Rencana transaksi ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan produk susu cair di wilayah Indonesia bagian barat, serta memperkuat perseroan dalam industri dairy di Indonesia.

Keputusan pemerintah unutk menaikkan harga bensin dan solar membuat beban dunia usaha ikut meningkat. Untuk itu, Semen Indonesia (SMGR) akan menaikkan harga jual semen sebesar 2%. Harga jual SMGR akan meningkat 4%-5% menjadi Rp65.000/sak sejak awal tahun hingga saat ini. Padahal komponen beban biaya telah meningkat 7% pada periode yang sama. Kenaikan harga BBM akan bedampak pada meningkatnya biaya transportasi. Porsi

biaya transportasi mencapai 17% dari total bebean, dengan 50% diantaranya adalah transportasi laut yang telah menggunakan BBM industri.

Jasa Marga (JSMR) mengincar proyek pembangunan jalan tol yang digagas Presiden Joko Widodo sepanjang 1.000 kilometer selama lima tahun ke depan. Perseroan menegaskan kesiapannya atas gagasan presiden yang ingin membangun 12 ruas tol baru selama periode pemerintahan hingga 2019. Pada 2015, ditargetkan dapat terbangun ruas tol sepanjang 180,91 km, pada 2016 sepanjang 177,59 km, pada 2017 sepanjang 158,63 km, pada 2018 sepanjang 288,38 km, dan pada 2019 sepanjang 194,38 km.

Jasa Marga (JSMR) pada tahun 2015 siap mengoperasikan 3 ruas tol baru dengan total panjang sekitar 53 km. Ketiga ruas tol tersebut yaitu Gempol-Pandaan sepanjang 20 km yang selesai pada kuartal I-2015, ruas Surabaya-Mojokerto seksi IV 23 km beroperasi kuartal III dan ruas Gempol-Pasuruan seksi I sepanjang 14 km yang diproyeksikan beroperasi kuartal I. Pada 2015, perseroan mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 6 triliun. Konsorsium tiga bank BUMN, yaitu Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) siap membiayai pembangunan jalan tol ruas Kualanamu-Tebing Tinggi, Sumatera Utara, sepanjang 40 kilometer yang akan dikerjakan oleh Jasa Marga (JSMR) mulai awal tahun 2015. Pada September 2014 Jasa Marga resmi menambah konsesi baru dengan ditunjuk sebagai pemenang tender ruas Medan-Kualanamu-Tebingtinggi sepanjang 60 km. Namun Jasa Marga akan membangun seksi II Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 40 kilometer, dengan perkiraan dana investasi sekitar Rp 5,6 triliun. Biaya pembangunan ruas Kualanamu-Tebing Tinggi tersebut sebesar 30% dari internal perseroan atau sekitar Rp 2,3 triliun dan 70% dari perbankan. Pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi rata-rata sudah di atas 75%. Hingga saat ini pembangunan seksi I yang telah dilaksanakan oleh pemerintah baru mencapai 13,5% yang diperkirakan rampung pada tahun 2016. Sedangkan pembangunan seksi II yang dibangun konsorsium Jasa Marga, Pembangunan Perumahan (PTPP), Waskita Karya (WSKT) dan Hutama Karya diperkirakan selesai pada tahun 2017.

Tiga emiten menara telekomunikasi menggalang dana untuk membiayai membiayai ekspansi, akuisisi dan membayar utang. Total nilai fund raising tersebut mencapai Rp 28,7 triliun. Sarana Menara Nusantara (TOWR) berencana menghimpun dana hingga sebesar Rp 6,2 triliun. TOWR baru saja mendapatkan pinjaman bank sebesar USD 340 juta atau 40 juta euro. Selain itu, perseroan siap menerbitkan obligasi global senilai SGD 180 juta. Tower Bersama Infrastructure (TBIG) tengah menjajaki pinjaman bank senilai USD 1 miliar. Sementara itu, Solusi Tunas Pratama (SUPR) berencana menghimpun dana hingga sebesar Rp 10,5 triliun. Sarana Menara Nusantara (TOWR) melalui anak perusahaannya yaitu

PT Profesional Telekomunikasi Indonesia

(Protelindo) dan

Protelindo Finance BV

telah menandatangani beberapa perjanjian

pinjaman dengan beberapa bank. Tujuan fasilitas pinjaman 2014 adalah melunasi sebagian fasilitas pinjaman Protelindo Finance dan Protelindo yang ada saat ini dalam mata uang USD dan Euro. Transaksi ini merupakan transaksi material dan tidak melebihi 50% dari ekuitas perusahaan.

Meski memperoleh dana Rp6,41 triliun dari pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi internasional, Sarana Menara Nusantara

(3)

     

           

 

 

24 November 2014

24 November 2014

(TOWR) masih mencari dana untuk membiayai belanja modal. Hal ini dikarenakan dana pinjaman bank dan penerbitan obligasi internasional tersebut rencananya akan digunakan seluruhnya untuk pembayaran kembali utang. Rinciannya, pinjaman bank yang diperoleh perseroan sebesar Rp4,73 triliun dan penerbitan obligasi internasional senilai Rp1,68 triliun. Adapun dana belanja modal tahun depan dapat juga menggunakan saldo kas triwulan III/2014 yang mencapai Rp2,4 triliun dan EBITDA Rp3,6 triliun. PT Provident Capital Indonesia melepas 168.000.000 saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG) pada 12 November 2014 pada harga Rp 8.750 per saham. Nilai transaksi penjualan mencapai Rp 1.470.000.000.000. Dengan pelepasan saham itu, maka kepemilikan Provident Capital Indonesia berkurang menjadi 1.211.140.806 saham atau 25,25% dari total saham TBIG. Indosat (ISAT) sedang memproses

revolving credit facility

(RCF)

dengan lima sampai enam bank. Mayoritas pinjaman akan dikucurkan oleh bank asing. Perseroan tengah memfinalisasi pinjaman bank sebesar USD 500 juta atau lebih besar dari rencana semula USD 450 juta. Perseroan akan menggunakan pinjaman untuk keperluan pelunasan utang, termasuk bagian percepatan pelunasan

guaranteed notes

pada tahun 2015 senilai

USD 650 juta.

Modern Internasional (MDRN) menargetkan penjualan tahun 2015 meningkat sebesar 20%-30% jika dibandingkan realisasi penjualan pada tahun 2014. Peningkatan penjualan akan disumbang dari gerai-gerai waralaba 7-Eleven serta industri imaging perseroan. Perseroan akan menambah 50 gerai baru di tahun 2014, sehingga MDRN akan dapat mengelola 200 gerai 7-Eleven hingga akhir tahun 2014. Pada tahun 2015 perseroan akan kembali menambah 50 gerai baru yang akan dibangun di stasiun kereta api, apartemen, gedung-gedung perkantoran, serta pusat perbelanjaan. Jika penjualan tumbuh sekitar 20%-30%, maka perseroan memperkirakan laba bersih meningkat sekitar 10%-15%.

Modern Internasional (MDRN) menargetkan akan mampu mengelola 200 gerai waralaba 7-Eleven hingga akhir tahun 2014. Perusahaan optimis target tersebut akan tercapai, karena hingga November 2014 perseroan telah mengelola sebanyak 178 gerai yang berlokasi di Jakarta. Untuk mencapai target 200 gerai hingga akhir tahun 2014, perseroan masih harus membangun 22 gerai baru sepanjang sisa waktu 2014. Penjualan dari bisnis 7-Eleven diperkirakan akan memberikan kontribusi sebesar 70% dari total penjualan konsolidasi tahun 2014.

Modern Internasional (MDRN) berencana menjajaki pinjaman senilai Rp 200-300 miliar pada tahun depan. Dana itu akan digunakan untuk kebutuhan ekspansi pembukaan gerai dan pabrik minuman. Tahun depan, perseroan berencana membangun sedikitnya 50 gerai 7-Eleven. Satu gerai 7-Eleven diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2-3 miliar. Selain itu, tahun depan, MDRN menargetkan mampu memproduksi 5 juta unit botol jus anggur merek Welch’s.

Sumber Alfaria (AMRT) telah melakukan pembelian 6.000 unit kontainer plastik dari Delta Investama yang merupakan pihak terafiliasi dengan perseroan. Nilai transaksi afiliasi ini sebesar Rp 1,044 miliar dan tidak melebihi 0,5% dari modal disetor perseroan. Kontainer plastik tersebut dipergunakan untuk meletakan barang-barang dagangan yang akan dikirimkan dari gudang ke toko-toko Alfamart milik perseroan.

Enseval Putera Megatrading (EPMT) akan membuka empat cabang baru dan 13 sales office pada akhir 2014 hingga tahun depan untuk memperluas jaringan distribusinya. Dua cabang baru akan dibuka pada Desember 2014 di Bandung dan Bima, sedangkan dua cabang baru lainnya di Sibolga dan Sorong akan dibuka tahun depan. Saat ini perseroan telah memiliki 45 cabang dengan 24 diantaranya melalai anak perusahaan. Selain membuka cabang baru, perseroan menargetkan pembangunan regional distribution centre di Jakarta akan selesai pada tahun depan dan melanjutkan peremajaan gedung dan gudang cabang. Sementara itu, plafon pendanaan distribusi tahun depan untuk outlet makro akan berkisar Rp500 juta-Rp5 miliar, sedangkan untuk outlet mikro dari Rp100 juta-Rp300 juta.

Indofarma (INAF) memastikan tetap merealisasikan rencana penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes senilai Rp160 miliar sebelum akhir tahun ini. Penerbitan MTN ini akan digunakan untuk ekspansi usaha dan penambahan modal kerja. Mandiri Sekuritas akan bertindak sebagai arranger untuk MTN bertenor tiga tahun tersebut.

Lautan Luas (LTLS) menyiapkan Rp200-Rp300 miliar untuk belanja modal (capex) 2014. Jumlah tersebut sama dengan anggaran capex tahun ini. Dananya sebagian berasal dari hasil operasi perusahaan dan sebagain lagi dari utang bank. Untuk tahun depan, perseroan hanya berencana melakukan ekspansi pada anak-anak perusahaan.

Laba bersih Inovisi Infracom (INVS) pada sembilan bulan pertama tahun ini turun 13,95% menjadi Rp229,6 miliar karena meningkatnya sejumlah beban. Perseroan terbebani peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 24,42%, beban usaha 51,87% dan beban keuangan 92,07%. Adapun pendapatan perseoran selama sembilan bulan pertama 2014, meningkat 17,56% menjadi Rp1,42 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari jasa infrastruktur telekomunikasi bergerak messaging and bandwidth charges senilai Rp457,23 miliar atau 32,29% terhadap total pendapatan. Hingga Oktober 2014 Bank Mandiri (BMRI) telah menerbitkan kartu kredit sebanyak 3,7 juta kartu dengan jumlah transaksi mencapai 25 juta, atau tumbuh 24% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Namun Bank Mandiri siap mengikuti aturan yang diberlakukan oleh Bank Indonesia (BI). Saat ini Bank Mandiri fokus agar pertumbuhan bisnis di kartu kredit tetap berkualitas. Bank Tabungan Negara (BBTN) menjalin kerja sama dengan

PT

Sipoa International Jaya

, sebuah perusahaan pengembang

properti, untuk pembiayaan kredit pemilikan apartemen (KPA) yang akan dibangun perusahaan ini. Kerja sama ini merupakan upaya meningkatkan jumlah tabungan di BTN. BTN menargetkan bisa menarik 10.000 nasabah penabung baru dengan total nilai KPA Rp 2 triliun. BTN juga akan memberikan kredit pemilikan rumah (KPR) dan KPA bagi pembeli apartemen dan rumah yang dibangun Sipoa International.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa hingga saat ini masih mengkaji terkait sisa saham Bank Mutiara (BCIC) pasca penjualan 99% saham BCIC ke perusahaan investasi asal Jepang, J-Trust. Jika Bank Mutiara ingin tetap menjadi perusahaan terbuka, maka J-Trust harus mengikuti peraturan free floating yaitu kepemilikan saham publik di perusahaan minimal sebesar 7,5%. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) masih memiliki 0,996% saham Bank Mutiara, dan sisanya sebesar 0,004% dimiliki publik. Saat ini Bank Mutiara masih masuk dalam aturan khusus Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dimana kepemilikan saham pengendali

(4)

     

           

 

 

24 November 2014

24 November 2014

boleh dimiliki hingga 100%. Bank Mutiara adalah perusahaan terbuka (Tbk) suspend, sehingga ketentuan pasar modalnya dikecualikan, termasuk mengenai ketentuan free float.

Bank Central Asia (BBCA) menargetkan hingga akhir tahun ini dapat membuka lima gerai terpadu My BCA untuk mendekatkan layanan ke konsumen. Hingga November, perseroan telah membuka satu gerai di Gandaria City, satu gerai di Ciputra World Surabaya, dan Grand City Mall Surabaya. Adapun dua gerai lagi akan dibangun di Casablanca dan Central Park.

Unggul Indah Canindo (UNIC) akan membangun dermaga baru di lokasi pabrik Merak guna mendukung kelancaran pasokan bahan baku. Pembangunan dermaga ini diperkirakan akan dimulai pada kuartal I-2015 mendatang. Perseroan menganggarkan belanja modal USD 7 juta dimana dana paling besar akan digunakan untuk pembangunan dermaga tersebut yaitu kurang lebih USD 5 juta dan sisanya untuk perbaikan atau penggantian peralatan. Polaris Investama (PLAS) hingga kuartal III 2014 membukukan pendapatan Rp 24,81 miliar, menurun dibandingkan dengan pendapatan di kuartal III 2013 sebesar Rp 27,26 miliar. Beban pokok penjualan meningkat 15,72% menjadi Rp 1,71 miliar dari sebelumnya Rp 1,48 miliar. Laba berjalan perseroan turun menjadi Rp 930,14 juta dari sebelumnya Rp 7,14 miliar.

Soechi Lines akan meraih dana segar sebesar Rp582,5 miliar dari hasil penawaran umum saham perdana (IPO). Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan akan menjual 1,05 miliar saham atau sebesar 15% kepada publik dengan harga Rp550 per saham. Perseroan telah memperoleh izin efektif dari OJK pada 21 November. Dari dana hasil IPO tersebut, sebesar 55% akan digunakan untuk membeli kapal baru sebagai upaya mendapatkan kontrak baru pada masa yang akan datang. Adapun sebesar 30% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembayaran lunas sebagian utang entitas anak kepada bank yang merupakan fasilitas kredit investasi dan modal kerja. Sementara 15% sisanya akan digunakan untuk modal kerja entitas anak yang seluruhnya berkaitan dengan kegiatan usaha utama perseroan, antara lain mencakup penyewaan kapal, pembangunan kapal baru, dan reparasi kapal.

Golden Plantation akan melakukan IPO saham sebanyak-banyaknya 800 juta saham biasa atau sebanyak-sebanyak-banyaknya 21,8281% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan berencana untuk mengalokasikan saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 80 juta saham atau 10% dari saham yang ditawarkan akan dialokasikan untuk program alokasi saham karyawan (ESA). Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1 miliar waran seri I atau sebanyak 35% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan rasio 4:5. Masa penawaran awal 24 November - 2 Desember 2014. Dana yang diperoleh akan digunakan sekitar 68% untuk mengakuisisi perusahaan target dan 32% untuk belanja modal dan modal kerja perusahaan target.

(5)

      

 

 

 

 

 

24 November 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 76,53 0,02 TLKM (US) 46 14.026 237

Natural Gas (US$)/mmBtu 4,04 -0,23 ANTM (GR) 0,05 842 0

Gold (US$)/Ounce 1202,45 0,89

Nickel (US$)/MT 16625,00 270,00

Tin (US$)/MT 20575,00 285,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 62,10 --

Coal (RB) (US$)/MT* 65,43 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 762,50 12,50

CPO (MYR)/MT 2189,00 -43,50

Rubber (MYR/Kg) 615,50 -1,50

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 735,19 1,69

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 17810,06 0,51 7,44 15,67 14,90 2,97 2,78 5.057,9

USA NASDAQ COMPOSITE 4712,97 0,24 12,84 23,46 19,45 3,54 3,21 7.443,1

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6750,76 1,08 0,02 14,17 13,40 1,82 1,73 1.490,2

CHINA SHANGHAI SE A SH 2603,94 1,39 17,59 10,13 9,01 1,36 1,23 3.031,1

CHINA SHENZHEN SE A SH 1420,82 1,14 28,72 24,90 19,20 2,76 2,44 1.865,8

HONG KONG HANG SENG INDEX 23437,12 0,37 0,56 10,88 10,11 1,29 1,20 1.855,1

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5112,05 0,36 19,60 16,93 14,51 2,87 2,53 394,9

JAPAN NIKKEI 225 17357,51 0,33 6,54 19,15 16,99 1,68 1,57 2.745,6

MALAYSIA KLCI 1809,13 -0,72 -3,10 16,76 15,34 2,07 1,94 309,1

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3345,32 0,90 5,62 14,55 13,47 1,33 1,26 422,6

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 12.146,50 -28,50 1000 IDR/ USD 0,08 0,0002

EUR/IDR 15.037,37 -104,60 EUR / USD 1,24 -0,0011

JPY/IDR 103,21 0,25 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.354,47 2,87 SGD / USD 0,77 0,0007

AUD/IDR 10.557,19 100,80 AUD / USD 0,87 0,0022

GBP/IDR 19.008,42 -1,33 GBP / USD 1,56 -0,0007

CNY/IDR 1.983,18 0,00 CNY / USD 0,16 0,0000

MYR/IDR 3.630,70 10,82 MYR / USD 0,30 0,0009

KRW/IDR 10,95 0,04 100 KRW / USD 0,09 0,0003

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 6.71

BI Rate (%) Indonesia 7.75 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.13

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.13

(6)

      

 

 

 

 

 

24 November 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Oct'14 Sep'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 4.19 3.71 SBI (9M) 6,86651

Inflation YOY % 4.83 4.53 SBIS (9M) 6,86651

Inflation MOM % 0.47 0.27

Foreign Reserve (USD) 111.97 Mn 111.16 Mn

GDP (IDR Bn) 2,619,869.70 2,480,807.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

25 Nov US GDP Annualized QoQ Turun menjadi 3.2% dari 3.5%

25 Nov US GDP Price Index Tetap 1.3%

25 Nov US Personal Consumption --

25 Nov US Consumer Confidence Index Naik menjadi 95.3 dari 94.5

26 Nov US Durable Goods Orders Naik menjadi -1.1% dari -1.3%

26 Nov US Initial Jobless Claims --

26 Nov US Continuing Claims --

26 Nov US Personal Income Naik menjadi 0.4% dari 0.2%

26 Nov US Personal Spending Naik menjadi 0.3% dari -0.2%

26 Nov US PCE Deflator MoM --

26 Nov US PCE Deflator YoY --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

TLKM IJ 2765 1.65 4.87 TRAM IJ 1040 -24.91 -3.60 ASII IJ 6950 1.09 3.26 GGRM IJ 61500 -1.84 -2.37 BBCA IJ 13325 0.57 1.96 UNTR IJ 18275 -3.05 -2.30 LPKR IJ 1130 5.12 1.36 BMRI IJ 10375 -0.72 -1.86 BBRI IJ 11175 0.45 1.31 ICBP IJ 11075 -1.34 -0.94 EMTK IJ 6100 3.39 1.21 TBIG IJ 9225 -1.60 -0.77 JSMR IJ 6950 2.21 1.09 SILO IJ 14300 -3.87 -0.71 PLIN IJ 2900 9.43 0.95 BDMN IJ 4205 -1.52 -0.66 INDF IJ 6750 1.50 0.94 PGAS IJ 6150 -0.40 -0.65 PTBA IJ 12800 2.81 0.87 SUPR IJ 8250 -8.33 -0.64

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Soechi Lines Shipping

Transportation

550.00 1,236.43 24 Nov-26 Nov’14 02 Dec 2014 Mandiri Sekuritas RHB OSK Securities PT Intan Baruprana

Finance

Finance 311-383 1,670.48 26 Nov-28 Nov’14 04 Dec 2014 BNI Securities

PT Archi Indonesia Mining 1895-2445 1,600.00 08 Dec-09 Dec’14 15 Dec 2014 CIMB Niaga, Danareksa, Mandiri Sekuritas, Valbury PT Karisma Aksara

Mediatama

Books Store Trade & Service

175-240 535.82 TBA TBA BCA Sekuritas

(7)

      

 

 

 

 

 

 

24 November 2014

24 November 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

TURI 4.00 Cash Dividend

 

24 Nov-14 25 Nov-14 27 Nov-14 11 Dec-14

SMSM 60.00 Cash Dividend

 

24 Nov-14 25 Nov-14 27 Nov-14 11 Dec-14

BATA 16.16 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 16 Dec-14

KPIG 10.00 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 17 Dec-14

INCO $0.0101 Cash Dividend

 

28 Nov-14 01 Dec-14 03 Dec-14 17 Dec-14

UNVR 336.00 Cash Dividend 02 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 12 Dec-14

BHIT 3.00 Cash Dividend

 

02 Dec-14 03 Dec-14 05 Dec-14 19 Dec-14

BBCA 50.00 Cash Dividend

 

04 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 23 Dec-14

HMSP 1143.00 Cash Dividend

 

04 Dec-14 05 Dec-14 09 Dec-14 23 Dec-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BEKS Rights Issue 1000:186 100.00 17-Nov-14 18-Nov-14 24 Nov – 01 Dec14

BBRM Rights Issue 100:43 230.00 20-Nov-14 21-Nov-14 27 Nov – 03 Dec’14

BPFI Rights Issue 10:7 500.00 01-Dec-14 02-Dec-14 08 Dec – 19 Dec’14

BNII Rights Issue 9:1 221.00 05-Dec-14 08-Dec-14 12 Dec – 18 Dec’14

BSWD Rights Issue 5:1 2800.00 TBA TBA

 

TBA

 

CENT Rights Issue 5:1 200.00 24-Dec-14 29-Dec-14 06 Jan – 12 Jan’15

SUPR Rights Issue 25:12 7000.00 29-Dec-14 30-Dec-14 07 Jan – 14 Jan’15

MAYA Rights Issue TBA TBA TBA TBA

 

TBA

 

BWPT Rights Issue 1:6 400.00 TBA TBA

 

TBA

 

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 TBA TBA

 

TBA

 

SIPD Reverse Stock 10:1 -- -- 12-Dec-14 12-Dec-14

LTLS Stock Split 1:2 -- -- TBA TBA

FORU Tender Offer -- 695.00 -- -- 30 Oct – 28 Nov’14

SCPI Tender Offer -- 100,000.00 -- -- 12 Nov – 05 Dec’14

ACST Tender Offer -- TBA -- -- TBA

CPGT Tender Offer -- TBA -- -- TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BWPT RUPSLB 24-Nov-14

BUVA RUPSLB 24-Nov-14

APLN RUPSLB 27-Nov-14

UNVR RUPSLB 27-Nov-14

BNLI RUPST 27-Nov-14

BSWD RUPSLB 28-Nov-14

INPC RUPSLB 28-Nov-14

DSSA RUPSLB 01-Dec-14

TBIG RUPSLB 02-Dec-14

KBRI RUPSLB 03-Dec-14

BLTA RUPST 04-Dec-14

MAYA RUPSLB 09-Dec-14

PTSN RUPST 10-Dec-14

LTLS RUPSLB

 

10-Dec-14

RAJA RUPSLB

 

11-Dec-14

GIAA RUPSLB

 

12-Dec-14

PSAB RUPSLB

 

15-Dec-14

(8)

      

 

 

 

 

 

24 November 2014

24 November 2014

ANTM

TRADING BUY

S1 970 R1 990 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 940 R2 1020

Closing

Price 980

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi negatif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 970-Rp 1020

• Entry Rp 980, take Profit Rp 1020

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 80.05 Negatif

MACD 10.07 Positif

True Strength Index (TSI) 57.16 Positif

Bollinger Band (Mid) 18463 Negatif

MA5 945 Positif 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0 1,200.0 1,260.0

May Jun Jul August September October November ANTM Downward Sloping Channel

940 920 917.273 892.692 892.692 892.692 941.25 945 950 980 980 1,086.81 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ANTM - Stochastic %D(6,3,3) = 54.55, Stochastic %K = 74.75, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

54.5455 54.5455 20 74.7475 74.7475 80 -24.0 -18.0 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ANTM - MACD (5,3) = -8.79, Signal() = -5.27

-8.78771 -5.26814 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 ANTM - TSI(3,5,3) = 57.16 33.1181 0.00000 57.1596 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ANTM - William's % R(14) = -7.69 -7.69231

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

INCO

TRADING BUY

S1 4050 R1 4100 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 3975 R2 4180

Closing

Price 4080

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 4050-Rp 4180

• Entry Rp 4080, take Profit Rp 4180

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 35.45 Positif

MACD 0.97 Positif

True Strength Index (TSI) 80.07 Positif

Bollinger Band (Mid) 1202 Positif

MA5 3964 Positif 2,800 3,200 3,600 4,000 4,400

May Jun Jul August September October November

INCO Broadening Wedge

3,860 3,788 3,700 3,466.11 3,436.25 3,436.25 3,913.75 3,934.09 3,934.09 3,964 4,080 4,080 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 INCO - Stochastic %D(6,3,3) = 92.04, Stochastic %K = 91.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 90.9951

80 20 90.9951 92.0367 92.0367 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 0.0 INCO - MACD (5,3) = -41.71, Signal() = -34.52

-41.715 -34.5236 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 INCO - TSI(3,5,3) = 80.07 69.883 0.00000 80.0672 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 INCO - William's % R(14) = -4.21 -4.21053

(9)

      

 

 

 

 

 

24 November 2014

24 November 2014

ELSA

TRADING BUY

S1 615 R1 695 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 560 R2 750

Closing

Price 665

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band Prediksi • Trading range Rp 640-Rp 695

• Entry Rp 665, take Profit Rp 695

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 48.64 Positif

MACD 2.74 Positif

True Strength Index (TSI) 83.18 Positif

Bollinger Band (Mid) 750 Negatif

MA5 626 Positif 420.0 480.0 540.0 600.0 660.0 720.0

May Jun Jul August September October November

ELSA Broadening Wedge

Bullish Breakout 603.125 552.9 490.562 482 461.375 461.375 615 626 650 650 665 665 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 ELSA - Stochastic %D(6,3,3) = 92.08, Stochastic %K = 93.44, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 92.0809

80 20 92.0809 93.4357 93.4357 -12.0 -6.0 0.0 6.0 12.0 0.0 ELSA - MACD (5,3) = -15.77, Signal() = -14.58

-15.7723 -14.5775 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 ELSA - TSI(3,5,3) = 83.18 80.4472 0.00000 83.1806 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 ELSA - William's % R(14) = -2.66 -2.65957

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

BJBR

TRADING BUY

S1 760 R1 810 Trend Grafik Major Down Minor Down

S2 720 R2 850

Closing

Price 780

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI mendekati area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 760-Rp 810 • Entry Rp 780, take Profit Rp 810

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 48.64 Positif

MACD 2.74 Positif

True Strength Index (TSI) 32.03 Positif

Bollinger Band (Mid) 750 Positif

MA5 753 Positif 720.0 780.0 840.0 900.0 960.0 1,020.0 1,080.0 1,140.0

May Jun Jul August September October November BJBR Decending Triangle 749.75 720 720 701.429 701.429 701.429 752.5 753 765 780 780 796.201 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 BJBR - Stochastic %D(6,3,3) = 55.93, Stochastic %K = 70.00, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

55.9259 55.9259 20 70 70 80 -6.0 0.0 6.0 12.0 18.0 24.0 0.0 BJBR - MACD (5,3) = -5.49, Signal() = -2.77 -5.48516 -2.76791 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BJBR - TSI(3,5,3) = 32.03 15.8926 0.00000 32.0339 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BJBR - William's % R(14) = 0.00 0.00000

(10)

      

 

 

 

 

 

24 November 2014

24 November 2014

CTRP

TRADING BUY

S1 805 R1 845 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 775 R2 875

Closing

Price 830

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 820-Rp 875 • Entry Rp 830, take Profit Rp 875

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 85.22 Positif

MACD 8.64 Positif

True Strength Index (TSI) 95.28 Positif

Bollinger Band (Mid) 775 Positif

MA5 807 Positif 650.0 700.0 750.0 800.0 850.0 900.0

May Jun Jul August September October November CTRP Broadening Wedge 775 774.75 750 713.902 639.118 639.118 787.059 787.059 795 807 830 830 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 CTRP - Stochastic %D(6,3,3) = 85.80, Stochastic %K = 90.74, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 85.8025

80 20 85.8025 90.7407 90.7407 -10.0 -5.0 0.0 5.0 10.0 15.0 0.0 CTRP - MACD (5,3) = -9.02, Signal() = -7.85 -9.01982 -7.84533 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 CTRP - TSI(3,5,3) = 95.28 89.0904 0.00000 95.2836 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 CTRP - William's % R(14) = 0.00 0.00000

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com

KIJA

TRADING BUY

S1 285 R1 295 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 270 R2 310

Closing

Price 290

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif • Stochastics fast line & slow indikasi positif • Candle chart indikasi sinyal positif • RSI berada dalam area overbought • Harga berada dalam area upper band

Prediksi • Trading range Rp 285-Rp 310 • Entry Rp 290, take Profit Rp 310

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 83.25 Positif

MACD 2.66 Positif

True Strength Index (TSI) 78.71 Positif

Bollinger Band (Mid) 274 Positif

MA5 283.2 Positif 220.0 230.0 240.0 250.0 260.0 270.0 280.0 290.0 300.0

May Jun Jul August September October November KIJA Upward Sloping Channel

Bullish Breakout 279.375 273.55 265.81 265.81 262 251.107 281 283.2 289 289 290 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 KIJA - Stochastic %D(6,3,3) = 87.64, Stochastic %K = 89.59, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00 87.6397

80 20 87.6397 89.5916 89.5916 -5.0 -4.0 -3.0 -2.0 -1.0 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 0.0 KIJA - MACD (5,3) = -2.76, Signal() = -2.47

-2.76139 -2.46859 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 KIJA - TSI(3,5,3) = 78.71 70.3211 0.00000 78.7051 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 KIJA - William's % R(14) = -3.45 -3.44828

(11)

      

 

 

 

 

 

 

24 November 2014

24 November 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

21-11-14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 25100 25100 25375 23975 24675 25375 26075 Positif Positif Positif 24900 19250

LSIP Trading Buy 2035 2035 2060 1920 1990 2060 2130 Positif Positif Positif 2000 1735

SGRO Trading Sell 2320 2320 2195 2005 2195 2385 2575 Positif Positif Positif 2160 1750

Mining

BUMI Trading Sell 93 93 89 81 89 97 105 Negatif Negatif Negatif 148 96

PTBA Trading Buy 12800 12800 13225 12250 12575 12900 13225 Positif Positif Positif 13200 11100

ADRO Trading Buy 1075 1075 1110 1035 1060 1085 1110 Positif Positif Positif 1150 920

MEDC Trading Sell 3675 3675 3655 3595 3655 3715 3775 Negatif Negatif Negatif 3900 3560

INCO Trading Buy 4080 4080 4180 3970 4040 4110 4180 Positif Positif Positif 4040 3515

ANTM Trading Buy 980 980 1020 940 965 990 1020 Positif Positif Positif 1010 920

TINS Trading Buy 1235 1235 1290 1170 1210 1250 1290 Negatif Negatif Positif 1270 1080

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 16100 16100 15675 15675 15925 16175 16425 Negatif Negatif Positif 16325 14500

INTP Trading Sell 24400 24400 23825 23825 24175 24525 24875 Negatif Negatif Positif 24600 21550

SMCB Trading Sell 2230 2230 2210 2170 2210 2250 2290 Negatif Negatif Negatif 2675 2230

Miscellaneous Industry

ASII Trading Buy 6950 6950 7250 6650 6850 7050 7250 Positif Positif Negatif 7200 6325

GJTL Trading Sell 1270 1270 1255 1220 1255 1290 1325 Negatif Negatif Negatif 1620 1255

Consumer Goods Industry

INDF Trading Buy 6750 6750 6875 6575 6675 6775 6875 Positif Positif Positif 7000 6375

GGRM Trading Sell 61500 61500 61175 60325 61175 62025 62875 Negatif Negatif Negatif 64250 55800

UNVR Trading Buy 31450 31450 32000 30750 31175 31600 32025 Positif Positif Positif 32200 29625

KLBF Trading Sell 1750 1750 1735 1700 1735 1770 1805 Negatif Negatif Negatif 1795 1595

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1670 1670 1730 1595 1640 1685 1730 Positif Positif Positif 1655 1420

PTPP Trading Sell 2975 2975 2920 2920 2960 3000 3040 Negatif Negatif Positif 3065 2205

WIKA Trading Sell 3005 3005 2990 2950 2990 3030 3070 Negatif Negatif Negatif 3140 2495

ADHI Trading Buy 2705 2705 2725 2615 2670 2725 2780 Positif Positif Positif 2920 2320

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 6150 6150 6050 6050 6125 6200 6275 Negatif Negatif Positif 6200 5600

JSMR Trading Buy 6950 6950 7150 6700 6850 7000 7150 Positif Positif Positif 6925 5825

ISAT Trading Buy 3220 3220 3270 3050 3160 3270 3380 Positif Positif Positif 3900 3050

TLKM Trading Buy 2765 2765 2840 2675 2730 2785 2840 Positif Positif Positif 2900 2590

CMNP Trading Sell 3160 3160 3135 3075 3135 3195 3255 Negatif Negatif Positif 3300 3085

Finance

BMRI Trading Sell 10375 10375 10175 10175 10325 10475 10625 Negatif Negatif Negatif 10725 9300

BBRI Trading Sell 11175 11175 10925 10925 11075 11225 11375 Negatif Negatif Positif 11200 10000

BBNI Trading Sell 5775 5775 5650 5650 5725 5800 5875 Negatif Negatif Negatif 5950 5250

BBCA Trading Sell 13325 13325 13175 12925 13175 13425 13675 Negatif Negatif Positif 13575 12500

BBTN Trading Sell 1120 1120 1090 1090 1110 1130 1150 Negatif Negatif Positif 1195 1070

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Sell 18275 18275 17200 17200 17950 18700 19450 Negatif Negatif Negatif 19350 16700

(12)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Pada skenario kedua, sebelum melakukan simulasi perubahan garis pantai, model di kalibrasi dengan menggunakan bantuan tool DSAS (Digital Shoreline Analisis

Implementasi Pendekatan Pengelolaan Integratif Secara Biomedik dan Psikososial Bersumber Hayati.. Untuk Kualitas Hidup Penyandang Talasemia Yang

Pengering baki (tray dryer) disebut juga pengering rak atau pengering kabinet, dapat digunakan untuk mengeringkan padatan bergumpal atau pasta, yang ditebarkan pada baki logam

Sebagai nabi, Katekismus Singkat Westminster pasal 24 menyatakan, “Kristus melaksanakan jabatan sebagai seorang nabi, dengan menyatakan kepada kita, (Yohanes 1:18)

a) Melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan gagasan atau pesan, misalnya komunikasi yang sifatnya serius, pesan-pesan atau gagasan yang akan disampaikan

dengan suatu batasan yang relatif jelas, yang berfungsi secara relatif teratur dalam rangka mencapai suatu atau serangkaian

Nasabah berkewajiban untuk memenuhi kecukupan margin untuk posisi overnight, termasuk kecukupan margin untuk posisi hedging.Apabila Equity nasabah tidak cukup untuk

Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan