• Tidak ada hasil yang ditemukan

4737-ID-infeksi-nosokomial-di-rsud-setjonegoro-kabupaten-wonosobo.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "4737-ID-infeksi-nosokomial-di-rsud-setjonegoro-kabupaten-wonosobo.pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Infeksi Nosokomial di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo

Infeksi Nosokomial di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo

*

* Alumni Fakultas Alumni Fakultas Kesehatan Kesehatan Masyarakat Masyarakat Universitas Universitas DiponegoroDiponegoro **

** Staff Staff Pengajar Pengajar Fakultas Fakultas Kesehatan Kesehatan Masyarakat Masyarakat Universitas Universitas Diponegoro.Diponegoro.

 A

 AB

B STR

STR A

AK

K

 Kejadian

 Kejadian infeksi nosokomial infeksi nosokomial di di RSUD RSUD SetjonegoSetjonegoro ro Kabupaten Wonosobo Kabupaten Wonosobo mengalami peningkatan mengalami peningkatan daridari tahun 2010-2011 (0,37% menjadi 1,48% kasus). Tujuan penelitian adalah mengetahui angka kejadian tahun 2010-2011 (0,37% menjadi 1,48% kasus). Tujuan penelitian adalah mengetahui angka kejadian dan prevalensi angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Sejtonegoro Kabupaten Wonosobo. dan prevalensi angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Sejtonegoro Kabupaten Wonosobo.  Penelitian

 Penelitian ini ini bersifat bersifat deskripti deskripti dengan dengan sampel sampel sebanyak sebanyak 258 258 data data pasien pasien penderita penderita penyakit penyakit infeksiinfeksi nosokomial dari bulan Juli 2009 hingga tahun 2011. Hasil penelitian menunjukka nprevalensi angka nosokomial dari bulan Juli 2009 hingga tahun 2011. Hasil penelitian menunjukka nprevalensi angka kejadian infeksi nosokomial pada semester II tahun 2009 (2,67), semester I dan II tahun 2010 (3,12 dan kejadian infeksi nosokomial pada semester II tahun 2009 (2,67), semester I dan II tahun 2010 (3,12 dan 4,36), serta semester I dan II

4,36), serta semester I dan II tahun 2011 (9,68 dan tahun 2011 (9,68 dan 19,71) per 1000 pasien rawat inap. Proporsi kejadian19,71) per 1000 pasien rawat inap. Proporsi kejadian infeksi nosokomial terbanyak menurut ruang adalah di Edelweis (47,36%) tahun 2009, di ruang infeksi nosokomial terbanyak menurut ruang adalah di Edelweis (47,36%) tahun 2009, di ruang bougenville (bedah) (65,3%

bougenville (bedah) (65,3%) tahun ) tahun 2010 dan di 2010 dan di ruang Anggrek (19,47%) tahtn 2011. Distribusi menurutruang Anggrek (19,47%) tahtn 2011. Distribusi menurut waktu rawat inap (bulan) proporsi tertinggi pada bulan Juli 2009 (36,84%), bulan maret dan agustus waktu rawat inap (bulan) proporsi tertinggi pada bulan Juli 2009 (36,84%), bulan maret dan agustus 2010 (16,32%), bulan navember 20ll (19,47%). Distribusi menurut jenis kelamin proporsi tertinggi 2010 (16,32%), bulan navember 20ll (19,47%). Distribusi menurut jenis kelamin proporsi tertinggi ditemukan pada perempuan untuk tahun 2009 dan 2010 (78,94% dan 63,26%), dan laki-laki (51,05%) ditemukan pada perempuan untuk tahun 2009 dan 2010 (78,94% dan 63,26%), dan laki-laki (51,05%)  pada tahun 201

 pada tahun 2011.1.

K

Ka

ata

ta K

Kunc

unci i 

: : Infeksi nosokomial, tempaInfeksi nosokomial, tempat rawat inap, waktu rawal inap, jenis kelamint rawat inap, waktu rawal inap, jenis kelamin

 AB

 AB STR

STR AC

AC T

T

II nci

ncid

de

ence o

nce of

f N

Nos

osoc

oco

om

miial I

al I nf

nfe

ect

ctiions i

ons in S

n Se

etjone

tjonegor

goro H

o Hos

osp

piita

tals,

ls, Wono

Wonoso

sobo

bo R

Re

egge

ency;

ncy;

  Incidence of  Incidence of  Nosocomial infections

 Nosocomial infections in in SetjonegoSetjonegoro ro Hospitals be Hospitals be increase from increase from 2010-2011 2010-2011 (0.37% become (0.37% become 1.48% 1.48% ofof cases). The purpose of this study is knowing the incidence and the prevalention of the incidence of cases). The purpose of this study is knowing the incidence and the prevalention of the incidence of nosocomial infections in Sejtonegoro Hospitals. This research was using descriptive methods with 258 nosocomial infections in Sejtonegoro Hospitals. This research was using descriptive methods with 258  sample.

 sample. The The result result showed showed that that the the incidencincidence e of of nosocomial nosocomial infections infections on on semester semester II II 2009 2009 is is 2,67,2,67,  semester

 semester l l and and II II 2010 2010 is is 3,12 3,12 and and 4,36, 4,36, semester semester I I and and II II 2011 2011 is is 9,68 9,68 and and 19,71 19,71 by by 1000 1000 patientpatient hospitalization. The largest proportion of the incidence of nosocomial infections by hospitalizatoin room, hospitalization. The largest proportion of the incidence of nosocomial infections by hospitalizatoin room, is in Edelweis room's on 2009 (47,36%o), on 2010 is in Bougenville room

is in Edelweis room's on 2009 (47,36%o), on 2010 is in Bougenville room’s’s (65,3%), on 2011 is in(65,3%), on 2011 is in  Anggrek room's (19,47%

 Anggrek room's (19,47%). The distribution by time of hospitalization, the largest proporti). The distribution by time of hospitalization, the largest proportion was on Julyon was on July 2009 (36,84%), on March and August 2010 (16,32%), on November 2011 (19,47%). Distribution by sex, 2009 (36,84%), on March and August 2010 (16,32%), on November 2011 (19,47%). Distribution by sex, the largest proportion was found on female on 2009 and 2010 (78,94%) dan 63,26%), and on male on the largest proportion was found on female on 2009 and 2010 (78,94%) dan 63,26%), and on male on 2011 (51,05%).

2011 (51,05%).

K

Ke

eyw

ywo

orrd 

Nosocomial Nosocomial infection, infection, Room Room hospitalizahospitalization, tion, Time Time of of hospitalizahospitalization, tion, Sex Sex of of patientpatient hospitalization

hospitalization

Ratna Nugraheni*, Suhartono**, Sri Winarni** Ratna Nugraheni*, Suhartono**, Sri Winarni**

(2)

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Rumah sakit selain untuk rnencari Rumah sakit selain untuk rnencari kesembuhan juga merupakan surnber dari berbagai kesembuhan juga merupakan surnber dari berbagai  penyakit, yang

 penyakit, yang berasal dari berasal dari penderita maupun daripenderita maupun dari  pengunjung yang bersta

 pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyaktus karier. Kuman penyakitit ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan ini dapat hidup dan berkembang di lingkungan rumah sakit, seperti udara, air, lantai, makanan dan rumah sakit, seperti udara, air, lantai, makanan dan  benda-benda peralatan medis

 benda-benda peralatan medis maupuu non maupuu non medismedis11.. Jadi infeksi yang mengenai seseorang dan infeksi Jadi infeksi yang mengenai seseorang dan infeksi tersebut diakibatkan pengaruh dari lingkungan tersebut diakibatkan pengaruh dari lingkungan Rumah sakit disebut infeksi nosokomial.

Rumah sakit disebut infeksi nosokomial.

Infeksi nosokomial (Hospital Acquired Infeksi nosokomial (Hospital Acquired Infection/Nosocomial Infection) adalah infeksi Infection/Nosocomial Infection) adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit atau ketika penderita yang didapat dari rumah sakit atau ketika penderita itu dirawat di rumah sakit

itu dirawat di rumah sakit22. Nosokomial berasal. Nosokomial berasal dari kataYunani

dari kataYunani nosocomiumnosocomium  yang berarti rumah  yang berarti rumah sakit. Jadi kata nosokomial artinya "yang berasal sakit. Jadi kata nosokomial artinya "yang berasal dar

dar irumah sakit”, sementara kata infek irumah sakit”, sementara kata infek si artinyasi artinya terkena hama penyakit

terkena hama penyakit11. Infeksi ini baru timbul. Infeksi ini baru timbul sekurang-k

sekurang-kurangnya dalam waktu 3 x urangnya dalam waktu 3 x 24 jam sejak24 jam sejak mulai dirawat, dan bukan infeksi kelanjutan mulai dirawat, dan bukan infeksi kelanjutan  perawatan

 perawatan sebelumnysebelumnyaa33. Rumah sakit merupakan. Rumah sakit merupakan tempat yang memudahkan penularan berbagai tempat yang memudahkan penularan berbagai  penyakit in

 penyakit infeksifeksi44..

Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena dan negara yang sedang berkembang karena

 penyakit- penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebabpenyakit infeksi masih menjadi penyebab utamanya. Suatu penelitian yang dilakukan utamanya. Suatu penelitian yang dilakukan olehWHO tahun 2006 menunjukkan bahwa sekitar olehWHO tahun 2006 menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara di Eropa, 8,7% dari 55 rumah sakit dari 14 negara di Eropa, Timur tengah, dan Asia Tenggara dan Pasifik Timur tengah, dan Asia Tenggara dan Pasifik terdapat infeksi nosokomial, khususnya di terdapat infeksi nosokomial, khususnya di AsiaTenggara sebanyak l0%

AsiaTenggara sebanyak l0%22..

Di Indonesia yaitu di 10 RSU pendidikan, Di Indonesia yaitu di 10 RSU pendidikan, infeksi nosokomial cukup tinggi yaitu 6-16% infeksi nosokomial cukup tinggi yaitu 6-16% dengan rata-rata 9,8% pada tahun 2010. Infeksi dengan rata-rata 9,8% pada tahun 2010. Infeksi nosokomial paling umum terjadi adalah infeksi nosokomial paling umum terjadi adalah infeksi luka operasi (ILO). Hasil penelitian terdahulu luka operasi (ILO). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa angka kejadian ILO pada menunjukkan bahwa angka kejadian ILO pada rumah sakit di Indonesia bervariasi arrtara 2-18% rumah sakit di Indonesia bervariasi arrtara 2-18% dari keseluruhan prosedur pembedahan

dari keseluruhan prosedur pembedahan55..

Besarnya angka kesakitan di Kabupaten Besarnya angka kesakitan di Kabupaten Wonosobo terus meningkat dari tahun 1996 Wonosobo terus meningkat dari tahun 1996

sebesar 0,9

sebesar 0,9 per 1000 per 1000 penduduk menjadi penduduk menjadi 4,4 4,4 perper 1000 penduduk pada tahun 2003

1000 penduduk pada tahun 200366. Pada tahun2007. Pada tahun2007 sebesar 3,31 per 1000 penduduk, tahun 2008 sebesar 3,31 per 1000 penduduk, tahun 2008 sebesar 5,33 per 1000 penduduk, tahun2009 sebesar 5,33 per 1000 penduduk, tahun2009 sebesar 4,48 per 1000 penduduk, dan pada tahun sebesar 4,48 per 1000 penduduk, dan pada tahun 20 0 sebesar 7,05 per 1000 penduduk 

20 0 sebesar 7,05 per 1000 penduduk 77..

Peneliti berminat melakukan penelitian Peneliti berminat melakukan penelitian tentang kejadian infeksi nosokomial di RSU milik tentang kejadian infeksi nosokomial di RSU milik  pemerinta

 pemerintah h yaitu yaitu RSUD RSUD Setjonegoro, Setjonegoro, karenakarena dilihat dari kondisi kesehatan di Kabupaten dilihat dari kondisi kesehatan di Kabupaten Wonosobo otomatis akan meningkatkan tingkat Wonosobo otomatis akan meningkatkan tingkat kunjungan dan perawatan di pelayanan kesehatan, kunjungan dan perawatan di pelayanan kesehatan, dan akan berpengaruh juga dengan meningkatnya dan akan berpengaruh juga dengan meningkatnya kejadian infeksi nosokomial. Kejadian infeksi kejadian infeksi nosokomial. Kejadian infeksi nosokomial di Rumah Sakit tersebut mengalami nosokomial di Rumah Sakit tersebut mengalami  peningkata

 peningkatan n dari dari bulan bulan Juli Juli tahun tahun 2009 2009 sampaisampai Desernber tahun 2011. Dari hasil data pemeriksaan Desernber tahun 2011. Dari hasil data pemeriksaan  bakteriologis di setia

 bakteriologis di setiap bangsal yang diperiksa padap bangsal yang diperiksa pada  bulan

 bulan agustus agustus tahun tahun 2011 2011 oleh oleh bagian bagian sanitariansanitarian RSUD Setjonegoro masih banyak yang belum RSUD Setjonegoro masih banyak yang belum memenuhi baku mutu, diantaranya angka hitung memenuhi baku mutu, diantaranya angka hitung kuman usap lantai di ruang ICU 2l CFU/m

kuman usap lantai di ruang ICU 2l CFU/m33, ruang, ruang cempaka 149 CFU/m

cempaka 149 CFU/m33, ruang bougenville 117, ruang bougenville 117 CFU/m

CFU/m33, ruang dahlia 124 CFU/m, ruang dahlia 124 CFU/m33, ruang, ruang hemodialisa 33 CFU/m

hemodialisa 33 CFU/m33, usap AC di ruang ICU 12, usap AC di ruang ICU 12 CFU/m

CFU/m33, ruang bougenville 28 CFU/m, ruang bougenville 28 CFU/m33, ruang, ruang dahlia 76 CFU/m

dahlia 76 CFU/m33, ruang hemodialisa 108, ruang hemodialisa 108 CFU/m

CFU/m33, usap dinding di ruang dahlia 358, usap dinding di ruang dahlia 358 CFU/m

CFU/m33, di ruang ICU 20 CFU/m, di ruang ICU 20 CFU/m33, usap linen, usap linen selimut di ruang bougenville 74 CFU/m

selimut di ruang bougenville 74 CFU/m33, selimut, selimut di ruang cempaka 14 CFU/m

di ruang cempaka 14 CFU/m33, sprei diruang, sprei diruang cempaka 14 CFU/m

cempaka 14 CFU/m33, dan angka hitung bakteri, dan angka hitung bakteri udara di ICU e " 2628 CFU/m

udara di ICU e " 2628 CFU/m33 ,serta masih banyak ,serta masih banyak  bakteri

 bakteri udara udara yang yang ditemukan di ditemukan di ruang ruang perawatanperawatan seperti bakteri

seperti bakteri Staphylococcus Staphylococcus epidermidisepidermidis,, Staphylococcus saprophyticus

Staphylococcus saprophyticus,,  Klebsiel Klebsiellala  pneumonia

 pneumonia, dan, dan Bacillus  Bacillus spsp88..

Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui prevalensi angka kejadian infeksi mengetahui prevalensi angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Sejtonegoro Kabupaten nosokomial di RSUD Sejtonegoro Kabupaten Wonosobo. Secara khusus untuk menghitunge Wonosobo. Secara khusus untuk menghitunge  proporsi

 proporsi angka angka kejadiakejadian n infeksi infeksi nosokomnosokomialial  berdasarka

 berdasarkan n ruang ruang rawat rawat inap, inap, waktu waktu pasienpasien dirawat inap (bulan), dan jenis kelamin pasien dirawat inap (bulan), dan jenis kelamin pasien

(3)

yang dirawat dari semester II tahun 2009 sampai yang dirawat dari semester II tahun 2009 sampai semester II tahun 2011.

semester II tahun 2011.

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah Jenis penelitian yang digunakan adalah rnetode penelitian deskriptif dengan studi rnetode penelitian deskriptif dengan studi  pendekata

 pendekatann cross sectional cross sectional . Populasi dalam. Populasi dalam  penelitian

 penelitian ini ini adalah adalah seluruh seluruh penderita penderita penyakitpenyakit infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro Wonosobo dari bulan Juli tahun 2009 sampai Wonosobo dari bulan Juli tahun 2009 sampai Desernber tahun 2011 yaitu 258 pasien, dan Desernber tahun 2011 yaitu 258 pasien, dan sampelnya mengambil seluruh populasi yaitu sampelnya mengambil seluruh populasi yaitu seluruh penderita penyakit infeksi nosokomial di seluruh penderita penyakit infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro Wonosobo dari bulan Juli RSUD Setjonegoro Wonosobo dari bulan Juli tahun 2009 sampai Desember tahun 201l yaitu 258 tahun 2009 sampai Desember tahun 201l yaitu 258  pasien.

 pasien.

Beberapa variabel dalam penelitian ini adalah Beberapa variabel dalam penelitian ini adalah tempat/ruang, waktu, orang (jenis kelamin) dan tempat/ruang, waktu, orang (jenis kelamin) dan kejadian infeksi nosokomial di RSUD Sefionegoro kejadian infeksi nosokomial di RSUD Sefionegoro Kabupaten Wonosobo.

Kabupaten Wonosobo.

Secara garis besar, jalannya penelitiannya Secara garis besar, jalannya penelitiannya adalah: tahap Persiapan yang meliputi menentukan adalah: tahap Persiapan yang meliputi menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian, mengurus surat perijinan di kampus, mengurus mengurus surat perijinan di kampus, mengurus  perijinan

 perijinan di di lokasi lokasi penelitiapenelitian, n, melakukmelakukan an surveisurvei  pendahulua

 pendahuluan untuk n untuk mendapatkmendapatkan data an data awal. Tahapawal. Tahap Penelitian meliputi melakukan pengarnbilan data Penelitian meliputi melakukan pengarnbilan data dan wawancara, melakukan pengolahan data, dan wawancara, melakukan pengolahan data, melakukan analisis data, melakukan pendeskipsian melakukan analisis data, melakukan pendeskipsian hasil analisis data.

hasil analisis data.

Analisis data dalam panelitian ini adalah Analisis data dalam panelitian ini adalah analisis univariat yang digunakan untuk rnelihat analisis univariat yang digunakan untuk rnelihat gambaran distribusi angka kejadian infeksi gambaran distribusi angka kejadian infeksi nosokornial di RSUD Setjonegoro kabupaten nosokornial di RSUD Setjonegoro kabupaten Wonosobo. Analisis bivariat dilakukan untuk Wonosobo. Analisis bivariat dilakukan untuk rnenghubungkan variabel-variabel yang diteliti rnenghubungkan variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan tabel. Data yang didapat dari dengan menggunakan tabel. Data yang didapat dari hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik dan yang kemudian disajikan dalam bentuk grafik dan  prosentase.

 prosentase.

HASIL PENELITIAN HASIL PENELITIAN

Gambaran Umum RSUD Setjonegoro Gambaran Umum RSUD Setjonegoro

Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro Rumah Sakit Umum Daerah Setjonegoro Wonosobo berada di Kecamatan Kota Wonosobo, Wonosobo berada di Kecamatan Kota Wonosobo, dan berada di tengah kota sehingga merupakan dan berada di tengah kota sehingga merupakan tempat yang strategis dan dapat terjangkau bagi tempat yang strategis dan dapat terjangkau bagi masyarakat yang rnembutuhkan pelayanan masyarakat yang rnembutuhkan pelayanan kesehatan terutama untuk pelayanan rujukan

kesehatan terutama untuk pelayanan rujukan99.. RSUD Sejtonegoro Wonosobo berada diatas RSUD Sejtonegoro Wonosobo berada diatas tanah seluas 7.446 meter persegi yang terdiri dari 2 tanah seluas 7.446 meter persegi yang terdiri dari 2  bidang

 bidang yaitu yaitu di di Timur Timur jalan jalan seluas seluas 6090 6090 metermeter  persegi

 persegi dan dan di di Barat Barat jalan jalan seluas seluas 1.356 1.356 metermeter  persegi. Rumah Sakit ini memiliki 1 gedung untuk  persegi. Rumah Sakit ini memiliki 1 gedung untuk  perawatan

 perawatan pasien pasien VIP VIP dan dan 4 4 bangunan bangunan gedunggedung yang dapat menampung kegiatan 13 bagian yang dapat menampung kegiatan 13 bagian spesialistik dengan kapasitas tempat tidur sebanyak spesialistik dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 250 TT

250 TT99..

Kejadian Infeksi Nosokomial Kejadian Infeksi Nosokomial

Kejadian infeksi nosokomial yang banyak Kejadian infeksi nosokomial yang banyak terjadi di RSUD Setjonegoro kabupaten Wonosobo terjadi di RSUD Setjonegoro kabupaten Wonosobo adalah infeksi Plebitis, Infeksi Luka Operasi (ILO) adalah infeksi Plebitis, Infeksi Luka Operasi (ILO) dan Dekubitus.

dan Dekubitus.

Prevalensi kejadian infeksi nosokomial di Prevalensi kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro dari bulan Juli 2009 RSUD Setjonegoro dari bulan Juli 2009 -Desember 2011, kejadian ISK sebesar 0,33 per Desember 2011, kejadian ISK sebesar 0,33 per 1000 pasien rawat inap, ILO sebesar l,21 per 1000 1000 pasien rawat inap, ILO sebesar l,21 per 1000  pasien

 pasien rawat rawat inap, inap, Pneumonia Pneumonia sebesar sebesar 0 0 per1000per1000  pasien

 pasien rawat rawat inap, inap, Sepsis Sepsis sebesar sebesar 0,12 0,12 per per 10001000  pasien rawa

 pasien rawat inap, Det inap, Dekubitus sebekubitus sebesar 1,12 per 100sar 1,12 per 10000  pasien

 pasien rawat rawat inap, inap, dan dan Phlebitis Phlebitis sebesar sebesar 5,02 5,02 perper 1000 pasien rawat inap.

1000 pasien rawat inap.

Prevalensi jenis infeksi nosokomial yang Prevalensi jenis infeksi nosokomial yang terjadi di RSUD Setjonegoro dari bulan Juli 2009 terjadi di RSUD Setjonegoro dari bulan Juli 2009 sampai 2011 yang tertinggi adalah phlebitis yaitu sampai 2011 yang tertinggi adalah phlebitis yaitu 5,02 per 1000 pasien rawat inap.

5,02 per 1000 pasien rawat inap.

Proporsi kejadian infeksi nosokomial Proporsi kejadian infeksi nosokomial  berdasarka

 berdasarkan distribusi ruang rawat inap pada tahunn distribusi ruang rawat inap pada tahun 2010 sampai 2011, pada tahun 2010 tertinggi 2010 sampai 2011, pada tahun 2010 tertinggi terjadi di ruang Bougenville (bedah) yaitlu 65,3%, terjadi di ruang Bougenville (bedah) yaitlu 65,3%, dan tahun 2011 tertinggi terjadi di ruang Anggrek dan tahun 2011 tertinggi terjadi di ruang Anggrek (VIP I) yaitu

(VIP I) yaitu 19,47%.19,47%.

Proporsi kejadian infeksi nosokomial Proporsi kejadian infeksi nosokomial  berdasarka

 berdasarkan distribusi ruang rawat inap semn distribusi ruang rawat inap semester IIester II tahun 2009 yang terbanyak adalah di ruang tahun 2009 yang terbanyak adalah di ruang Edelweis (kebidanan) yaitu 47,36%. Pada semester Edelweis (kebidanan) yaitu 47,36%. Pada semester I tahun 2010 yang terbanyak adalah diruang I tahun 2010 yang terbanyak adalah diruang

(4)

Bougenville (bedah) yaitu 66,67%. Pada semester Bougenville (bedah) yaitu 66,67%. Pada semester II tahun 2010 yang terbanyak adalah diruang II tahun 2010 yang terbanyak adalah diruang Bougenville (bedah) yaitu 64,28%. Pada semester I Bougenville (bedah) yaitu 64,28%. Pada semester I tahun 2011 yang terbanyak adalah diruang tahun 2011 yang terbanyak adalah diruang Flarnboyan (syaraf) yaitu 3l,67%. Dan pada Flarnboyan (syaraf) yaitu 3l,67%. Dan pada semester II tahun 2011 yang terbanyak adalah semester II tahun 2011 yang terbanyak adalah diruang Anggrek (VIP I) yaitu

diruang Anggrek (VIP I) yaitu 24,61%.24,61%.

Proporsi kejadian infeksi nosokomial Proporsi kejadian infeksi nosokomial  berdasarka

 berdasarkan distibusi wakn distibusi waktu rawat inap (butu rawat inap (bulan) darilan) dari tahun 2010 sampai 2011, tahun 2010 tertinggi tahun 2010 sampai 2011, tahun 2010 tertinggi dibulan Maret dan Agustus yaitu 16,32% dan dibulan Maret dan Agustus yaitu 16,32% dan tahun2011 tertinggi di bulan November yaitu tahun2011 tertinggi di bulan November yaitu 19,47%.

19,47%.

Proporsi kejadian infeksi nosokomial Proporsi kejadian infeksi nosokomial  berdasarka

 berdasarkan n distribusi distribusi waktu waktu rawat rawat inap inap padapada semester II tahun 2009 yang tertinggi adalah pada semester II tahun 2009 yang tertinggi adalah pada  bulan

 bulan Juli Juli yaitu yaitu 36,84%. 36,84%. Pada Pada semestesemester r I I tahuntahun 2010 yang tertinggi adalah pada bulan Maret yaitu 2010 yang tertinggi adalah pada bulan Maret yaitu 38,09%. Pada semester II tahun 2010 yang 38,09%. Pada semester II tahun 2010 yang tertinggi adalah pada bulan Agustus yaitu 28,57%. tertinggi adalah pada bulan Agustus yaitu 28,57%. Pada semester I tahun 2011 yang tertinggi adalah Pada semester I tahun 2011 yang tertinggi adalah  pada

 pada bulan bulan Mei Mei yaitu yaitu 30%. 30%. Dan Dan pada pada semestesemester r IIII tahun 2011 yang tertinggi adalah pada bulan tahun 2011 yang tertinggi adalah pada bulan  November y

 November yaitu 28,46%.aitu 28,46%.

Proporsi kejadian infeksi nosokomial Proporsi kejadian infeksi nosokomial  berdasarka

 berdasarkan n distribusi distribusi jenis jenis kelamin kelamin pasien pasien rawatrawat inap, pada tahun 2010 tertinggi adalah perempuan inap, pada tahun 2010 tertinggi adalah perempuan yaitu 63,26% dan pada tahun 2011 tertinggi adalah yaitu 63,26% dan pada tahun 2011 tertinggi adalah laki-laki yaitu 51,05%.

laki-laki yaitu 51,05%.

Proporsi kejadian infeksi nosokomial Proporsi kejadian infeksi nosokomial  berdasarka

 berdasarkan n disfibusi disfibusi jenis jenis kelamin kelamin orang orang yangyang rawat inap pada semester II tahun 2009 sampai rawat inap pada semester II tahun 2009 sampai semester II tahun 2011, semester II tahun 2009 semester II tahun 2011, semester II tahun 2009

 proporsi

 proporsi perempuaperempuan n lebih lebih banyak banyak yaitu yaitu 78,94%,78,94%, semester I tahun 2010 yang lebih banyak adalah semester I tahun 2010 yang lebih banyak adalah  perempuan

 perempuan yaitu yaitu 66,67%, 66,67%, semester semester II II tahun tahun 20102010 yang lebih banyak perempuan yaitu 66,71%, yang lebih banyak perempuan yaitu 66,71%, sernester I tahun 2011 yang paling banyak adalah sernester I tahun 2011 yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 51,67%, semester II tahun 2011 laki-laki yaitu 51,67%, semester II tahun 2011 yang lebih banyak adalah laki-laki yaitu 50,77%. yang lebih banyak adalah laki-laki yaitu 50,77%.

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Berdasarkan penelitian yang dilakukan diRurnah Sakit Umum Daerah Setjonegoro diRurnah Sakit Umum Daerah Setjonegoro Kabupaten Wonosobo pada tanggal 10-21 April Kabupaten Wonosobo pada tanggal 10-21 April 2012, dapat diketahui bahwa kejadian infeksi 2012, dapat diketahui bahwa kejadian infeksi nosokomial di sana mengalami kenaikan dari bulan nosokomial di sana mengalami kenaikan dari bulan Juli tahun 2009 sampai akhir tahun 2011, yaitu Juli tahun 2009 sampai akhir tahun 2011, yaitu tahun 2009 sebesar 19 kasus atau 0,26%, tahun tahun 2009 sebesar 19 kasus atau 0,26%, tahun 2010 sebesar 49 atau 0,37%, dan tahun 2011 2010 sebesar 49 atau 0,37%, dan tahun 2011 sebesar 190 atau 1,48%. Jumlah pasien yang sebesar 190 atau 1,48%. Jumlah pasien yang menjalani rawat inap di RSUD Setjoegoro yaitu menjalani rawat inap di RSUD Setjoegoro yaitu  pada

 pada bulan bulan Juli Juli sampai sampai DesembeDesember r tahun tahun 20092009  jumlahnya

 jumlahnya adalah adalah 7106 7106 pasien, pasien, tahun tahun 20102010  jumlahnya

 jumlahnya 13124 13124 pasien pasien serta serta tahun tahun 20112011  jumlahnya

 jumlahnya 12789 pasie12789 pasien.n.

Prevalensi kejadian infeksi nosokomial di Prevalensi kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro pada semester II tahun 2009 RSUD Setjonegoro pada semester II tahun 2009 sebesar 2,67 per 1000 pasien rawat inap, semester I sebesar 2,67 per 1000 pasien rawat inap, semester I tahun 2010 sebesar 3,13 per 1000 pasien rawat tahun 2010 sebesar 3,13 per 1000 pasien rawat inap, semester II tahun 2010 sebesar 4,36 per 1000 inap, semester II tahun 2010 sebesar 4,36 per 1000  pasien

 pasien rawat rawat inap, inap, semestesemester r I I tahun tahun 2011 2011 sebesarsebesar 9,68 per 1000 pasien rawat inap dan semester II 9,68 per 1000 pasien rawat inap dan semester II tahun 2011 sebesar 19,71 per 1000 pasien rawat tahun 2011 sebesar 19,71 per 1000 pasien rawat inap.

inap.

Gambar 1. Proporsi Kejadian Infeksi Nosokomial berdasarkan distribusi ruang Rawat Inap pada tahun Gambar 1. Proporsi Kejadian Infeksi Nosokomial berdasarkan distribusi ruang Rawat Inap pada tahun

2010-2011 2010-2011

(5)

Prevalensi kejadian infeksi nosokomial dari Prevalensi kejadian infeksi nosokomial dari semester 11 tahun 2009 sampai semester 11 tahun semester 11 tahun 2009 sampai semester 11 tahun 2011 selalu mengalami peningkatan. Di tahun 2011 selalu mengalami peningkatan. Di tahun 2011 terjadi peningkatan yang cukup tinggi 2011 terjadi peningkatan yang cukup tinggi  prevalensi

 prevalensi kejadian kejadian infeksi infeksi nosokomnosokomialnya,ialnya,  padahal jumla

 padahal jumlah pasien rawat inapnya mh pasien rawat inapnya menurun darienurun dari tahun 2010, ini dikarenakan banyak hal antara lain tahun 2010, ini dikarenakan banyak hal antara lain dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dari hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh bagian Sanitarian RSUD dilakukan oleh bagian Sanitarian RSUD Sedjonegoro banyak yang belum memenuhi baku Sedjonegoro banyak yang belum memenuhi baku mutu di tahun 2011 dari pada tahun 2010, serta mutu di tahun 2011 dari pada tahun 2010, serta dari hasil wawancara dan observasi praktik teknik dari hasil wawancara dan observasi praktik teknik aseptik petugas kesehatan dan pengunjung masih aseptik petugas kesehatan dan pengunjung masih kurang seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum kurang seperti kebiasaan mencuci tangan sebelum mengobati, merawat ataupun memegang pasien, mengobati, merawat ataupun memegang pasien,

 penggunaa

 penggunaan n APD APD seperti seperti masker, jas masker, jas khusus, khusus, alasalas kaki dan sarung tangan bagi pengunjung untuk kaki dan sarung tangan bagi pengunjung untuk masuk ruangan khusus seperti HCU masih kurang, masuk ruangan khusus seperti HCU masih kurang,  pembatasa

 pembatasan pengunjung dan jam besuk juga masihn pengunjung dan jam besuk juga masih sering diabaikan.

sering diabaikan.

Kejadian Infeksi Nosokomial di RSUD Kejadian Infeksi Nosokomial di RSUD Setjonegoro pada tahun 2009 dari bulan Juli Setjonegoro pada tahun 2009 dari bulan Juli sampai Desember sebanyak 19 kasus, sampai Desember sebanyak 19 kasus,  prevalensiny

 prevalensinya a adalah adalah 2,67 2,67 per per 1000 1000 pasien pasien rawatrawat inap. Proporsi kejadian infeksi nosokomial yang inap. Proporsi kejadian infeksi nosokomial yang  paling

 paling banyak banyak terjadi terjadi di di Ruangan Ruangan EdelweisEdelweis (kebidanan) sebanyak 47,36%.

(kebidanan) sebanyak 47,36%.

Edelweis adalah ruang kebidanan, infeksi Edelweis adalah ruang kebidanan, infeksi yang paling banyak terjadi di ruangan ini adalah yang paling banyak terjadi di ruangan ini adalah Infeksi

Infeksi

Gambar 2. Proporsi Kejadian Infeksi Nosokomial berdasarkan distribusi Waktu Rawat Inap (bulan) pada Gambar 2. Proporsi Kejadian Infeksi Nosokomial berdasarkan distribusi Waktu Rawat Inap (bulan) pada tahun 2010-2011

tahun 2010-2011

Gambar 3. Proporsi kejadian infeksi nosokonrial berdasarkan distribusi orang yang rawat inap (jenis Gambar 3. Proporsi kejadian infeksi nosokonrial berdasarkan distribusi orang yang rawat inap (jenis

kelamin) pada tahun 2010-2011 kelamin) pada tahun 2010-2011

(6)

Luka Operasi (ILO). Jumlah pasien yang Luka Operasi (ILO). Jumlah pasien yang rawat inap di ruangan ini adalah yang terbanyak rawat inap di ruangan ini adalah yang terbanyak kedua setelah cempaka dari ruangan lain, yaitu kedua setelah cempaka dari ruangan lain, yaitu 1212 pasien. Di ruangan ini infeksi yang terbanyak 1212 pasien. Di ruangan ini infeksi yang terbanyak adalah ILO, karena memang banyak dilakukan adalah ILO, karena memang banyak dilakukan operasi pembedahan proses melahirkan. Menurut operasi pembedahan proses melahirkan. Menurut Penelitian yang dilakukan oleh Dharshini Penelitian yang dilakukan oleh Dharshini Jeyamohan tahun 2010 Infeksi nosokomial yang Jeyamohan tahun 2010 Infeksi nosokomial yang  paling

 paling umum umum terjadi terjadi adalah adalah infeksi infeksi luka luka operasioperasi (ILO). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan (ILO). Hasil penelitian terdahulu menunjukkan  bahwa

 bahwa angka angka kejadian kejadian ILO ILO pada pada rumah rumah sakit sakit didi Indonesia bervariasi antara 2-18% dari keseluruhan Indonesia bervariasi antara 2-18% dari keseluruhan  prosedur pem

 prosedur pembedahanbedahan77..

Kejadian infeksi nosokomial di RSUD Kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro pada semester I tahun 2010 sebanyak Setjonegoro pada semester I tahun 2010 sebanyak 21 pasien atau prevalensinya sebesar 3,13 per 1000 21 pasien atau prevalensinya sebesar 3,13 per 1000  pasien

 pasien rawat rawat inap. inap. Proporsi Proporsi kejadian kejadian infeksiinfeksi nosokomial terbanyak adalah di ruangan nosokomial terbanyak adalah di ruangan Bougenville (bedah) yaitu 66,67%. Pada semester Bougenville (bedah) yaitu 66,67%. Pada semester II tahun 2010 sebanyak 28 pasien, prevalensiny II tahun 2010 sebanyak 28 pasien, prevalensiny 4,36 per

4,36 per 1000 pasien rawat inap. Proporsi kejadian1000 pasien rawat inap. Proporsi kejadian infeksi nosokomialnya yang tertinggt juga terjadi infeksi nosokomialnya yang tertinggt juga terjadi di ruang Bougenville (bedah) yaitu 64,28%.

di ruang Bougenville (bedah) yaitu 64,28%.

Ruang Bougenville adalah ruang perawatan Ruang Bougenville adalah ruang perawatan  bedah. Jumlah tempat tidum

 bedah. Jumlah tempat tidumya ada 33 ya ada 33 tempat tidurtempat tidur (TT), yang terdiri dari 4 TT kelas I, 6 TT kelas II, (TT), yang terdiri dari 4 TT kelas I, 6 TT kelas II, 17 TT kelas III, 4 TT HCU,2 TT isolasi, dan 1 17 TT kelas III, 4 TT HCU,2 TT isolasi, dan 1 ruang tindakan. Di ruangan ini diberlakukan jam ruang tindakan. Di ruangan ini diberlakukan jam  besuk yaitu jam

 besuk yaitu jam 10.00-12.00 dan jam 10.00-12.00 dan jam 16.00-18.00,16.00-18.00, tetapi dalam praktiknya masih banyak yang tidak tetapi dalam praktiknya masih banyak yang tidak menghiraukan peraturan tersebut, menghiraukan peraturan tersebut,  pengunjung/k

 pengunjung/keluarga eluarga boleh boleh tidur tidur dalam dalam ruangruang  perawatan.

 perawatan. Hal Hal ini ini dapat dapat menjadi menjadi penyebabpenyebab kejadian infeksi nosokomial, karena kuman yang kejadian infeksi nosokomial, karena kuman yang dibawa oleh pengunjung dapat menyebar ke dibawa oleh pengunjung dapat menyebar ke  pasien, apalag

 pasien, apalagi kalau pengunjung sedang terinfeksii kalau pengunjung sedang terinfeksi suatu penyakit tertentu.

suatu penyakit tertentu.

Dari hasil observasi di salah satu ruangan Dari hasil observasi di salah satu ruangan diruang Bougenville, kegiatan pemasangan infuse diruang Bougenville, kegiatan pemasangan infuse  pada

 pada pasien pasien sudah sudah sesuai sesuai dengan dengan prosedur prosedur tetaptetap  pemasang

 pemasangan an infuse, infuse, hanya hanya saja saja para para medis medis tidaktidak mencuci tangan terlebih dahulu, dan langsung mencuci tangan terlebih dahulu, dan langsung mernakai sarung tangan. Hal ini sebagai salah satu mernakai sarung tangan. Hal ini sebagai salah satu  penyebab

 penyebab infeksi infeksi phebitis phebitis cukup cukup tinggi tinggi terjaditerjadi

diruangan ini, karena kuman yang ada ditangan diruangan ini, karena kuman yang ada ditangan  bisa

 bisa saja saja keluar keluar dari dari sarung sarung tangan tangan yang yang dipakaidipakai ataupun menembus sarung tangan tersebut ataupun menembus sarung tangan tersebut sehingga rnenyebar ke daerah bagian tubuh pasien sehingga rnenyebar ke daerah bagian tubuh pasien yang akan di infus.

yang akan di infus.

Kejadian infeksi nosokomial di RSUD Kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro pada semester I tahun 2011 sebanyak Setjonegoro pada semester I tahun 2011 sebanyak 60 pasien atau prevalensi sebesar 9,68 per 1000 60 pasien atau prevalensi sebesar 9,68 per 1000  pasien

 pasien rawat rawat inap. inap. Proporsi Proporsi kejadian kejadian infeksiinfeksi nosokomial terbanyak adalah di ruangan nosokomial terbanyak adalah di ruangan Flamboyan (syaraf) yaitu 31,67%. Pada semester II Flamboyan (syaraf) yaitu 31,67%. Pada semester II tahun 2011 sebanyak 130 pasien atau prevalensi tahun 2011 sebanyak 130 pasien atau prevalensi sebesar 4,36 per 1000 pasien rawat inap. Proporsi sebesar 4,36 per 1000 pasien rawat inap. Proporsi kejadian infeksi nosokomial terbanyak adalah di kejadian infeksi nosokomial terbanyak adalah di ruangan Anggrek (VIP I) yaitu 24,61%.

ruangan Anggrek (VIP I) yaitu 24,61%.

Secara keseluruhan tahun 2011, proporsi Secara keseluruhan tahun 2011, proporsi kejadian infeksi nosokomial berdasarkan distibusi kejadian infeksi nosokomial berdasarkan distibusi ruang rawat inap, tertinggi terjadi di ruang ruang rawat inap, tertinggi terjadi di ruang Anggrek(VIP I) yaitu 19,41%. Jenis infeksi Anggrek(VIP I) yaitu 19,41%. Jenis infeksi nosokomial yang banyak terjadi di ruangan ini nosokomial yang banyak terjadi di ruangan ini adalah phlebitis.

adalah phlebitis.

Dalam kegiatan pemasangan infus di ruangan Dalam kegiatan pemasangan infus di ruangan ini hampir sama dengan di ruangan bougenville, ini hampir sama dengan di ruangan bougenville,  para

 para medis medis tidak tidak mencuci mencuci tangan tangan terlebih terlebih dahuludahulu sebelum menangani pasien. Ini salah satu sebelum menangani pasien. Ini salah satu  penyebab

 penyebab tingginytingginya a kejadian kejadian infeksi infeksi nosokomianosokomiall  phlebitis

 phlebitis di di ruang ruang Anggrek Anggrek ini, ini, selain selain itu itu parapara medis juga tidak menggunakan masker dan sambil medis juga tidak menggunakan masker dan sambil  berbicara

 berbicara pada pada saat saat melakmelakukan ukan infus, infus, ini ini dapatdapat menyebabkan kuman yang ada di mulut keluar dan menyebabkan kuman yang ada di mulut keluar dan menyebar ke daerah bagian yang di infus. Kejadian menyebar ke daerah bagian yang di infus. Kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro kabupaten Wonosobo pada semester II tahun 2009 kabupaten Wonosobo pada semester II tahun 2009  paling banyak trjadi pada

 paling banyak trjadi pada bulan Juli yaitu bulan Juli yaitu 7 pasien7 pasien atau proporsinya sebesar 36,84%. Pada semester I atau proporsinya sebesar 36,84%. Pada semester I tahun 2010 yang paling banyak terjadi pada bulan tahun 2010 yang paling banyak terjadi pada bulan Maret yaitu 8 pasien atau proporsinya sebesar Maret yaitu 8 pasien atau proporsinya sebesar 38,09%. Pada semester II tahun 2010 yang paling 38,09%. Pada semester II tahun 2010 yang paling  banyak

 banyak terjadi terjadi pada pada bulan bulan Agustus Agustus yaitu yaitu 8 8 pasienpasien atau proporsinya sebesar 28,57%. Pada semester I atau proporsinya sebesar 28,57%. Pada semester I tahun 2011 paling banyak terjadi pada bulan Mei tahun 2011 paling banyak terjadi pada bulan Mei yaitu 18 pasien atau proporsinya sebesar 30%. Dan yaitu 18 pasien atau proporsinya sebesar 30%. Dan  pada

(7)

terjadi pada bulan November yaitu 37 pasien atau terjadi pada bulan November yaitu 37 pasien atau  proporsinya se

 proporsinya sebesar 28,4besar 28,46%.6%.

Jenis infeksi nosokomial yang banyak Jenis infeksi nosokomial yang banyak terdapatdi RSUD Setjonegoro Kabupaten terdapatdi RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo adalah Phlebitis, Infeksi Luka Operasi Wonosobo adalah Phlebitis, Infeksi Luka Operasi (ILO), dan dekubitus. Karena jenis infeksi (ILO), dan dekubitus. Karena jenis infeksi nosokomial yang terdapat di RSUD Setjonegoro nosokomial yang terdapat di RSUD Setjonegoro  bukan

 bukan merupakamerupakan n penyakit yang penyakit yang dipengaruhi dipengaruhi oleholeh musim, jadi tidak berpengaruh terhadap musim, jadi tidak berpengaruh terhadap karakterist

karakteristik bulan ik bulan pasien dirawat inap.pasien dirawat inap.

Proporsi kejadian infeksi nosokornial Proporsi kejadian infeksi nosokornial  berdasarka

 berdasarkan n distribusi distribusi jenis jenis kelamin kelamin orang orang yangyang rawat inap dari semester II tahun 2009 sampai rawat inap dari semester II tahun 2009 sampai semester II tahun 2011,dengan rincian sebagai semester II tahun 2011,dengan rincian sebagai  berikut:

 berikut: semestesemester r II II tahun tahun 2009 2009 proporsiproporsi  perempuan lebih

 perempuan lebih banyak yaitu banyak yaitu 78,94%, semester 78,94%, semester II tahun 2010 yang lebih banyak adalah perempuan tahun 2010 yang lebih banyak adalah perempuan yaitu 66,67%, semester II tahun 2010 yang lebih yaitu 66,67%, semester II tahun 2010 yang lebih  banyak perempuan yaitu 66,71%, semester I  banyak perempuan yaitu 66,71%, semester I tahuntahun

2011 yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 2011 yang paling banyak adalah laki-laki yaitu 51,67 %, semester II tahun 2011 yang lebih banyak 51,67 %, semester II tahun 2011 yang lebih banyak adalah laki-laki yaitu 50,77%.

adalah laki-laki yaitu 50,77%.

Kejadian infeksi nosokomial yang terjadi di Kejadian infeksi nosokomial yang terjadi di RSUD Setjonegoro dari bulan Juli 2009 sampai RSUD Setjonegoro dari bulan Juli 2009 sampai Desernber 2011 yang terbanyak adalah phlebitis, Desernber 2011 yang terbanyak adalah phlebitis, ILO, dan dekubitus. Beberapa jenis infeksi ILO, dan dekubitus. Beberapa jenis infeksi nosokomial tersebut tidak ada hubungannya nosokomial tersebut tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin pasien yang menderita, dengan jenis kelamin pasien yang menderita, sehingga tidak berpengaruh terhadap karakteristik sehingga tidak berpengaruh terhadap karakteristik  jenis kale

 jenis kalemin pasiemin pasien rawat n rawat inap.inap.

KESIMPULAN KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: angka Kesimpulan dari penelitian ini adalah: angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro kejadian infeksi nosokomial di RSUD Setjonegoro Kabupaten Wonosobo adalah pada semester II Kabupaten Wonosobo adalah pada semester II 2009 prevalensi 2,67 per 1000 pasien rawat inap, 2009 prevalensi 2,67 per 1000 pasien rawat inap, semester I 2010 prevalensi 3,12 per 1000 pasien semester I 2010 prevalensi 3,12 per 1000 pasien rawat inap, semester II 2010 prevalensi 4,36 per rawat inap, semester II 2010 prevalensi 4,36 per 1000 pasien rawat inap, semester I 2011 prevalensi 1000 pasien rawat inap, semester I 2011 prevalensi

9,68 dan semester II 2011 prevalensi 19,71 per 9,68 dan semester II 2011 prevalensi 19,71 per 1000 pasien rawat inap.

1000 pasien rawat inap.

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

l.

l. Anies. Anies. Manajemen Manajemen Berbasis Berbasis Lingkungan.Lingkungan. Jakarta, Gramedia, 2006

Jakarta, Gramedia, 2006 2.

2. Ginting, Ginting, Mardan. InfMardan. Infeksi Noseksi Nosokomial danokomial dan Manfaat Pelatihan Keterampilan Perawat Manfaat Pelatihan Keterampilan Perawat terhadap Pengendaliannya di Ruang Rawat Inap terhadap Pengendaliannya di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan Penyakit Dalam RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2001. Poltekkes Medan, 2001

Tahun 2001. Poltekkes Medan, 2001

3. Parhusip. Faktor-faktor yang mempengaruhi 3. Parhusip. Faktor-faktor yang mempengaruhi Terjadinya Infeksi Nosokomial serta Terjadinya Infeksi Nosokomial serta Pengendaliannya di BHG. UPF. Paru RS. Pengendaliannya di BHG. UPF. Paru RS. Dr.Pirngadi/Lab. Penyakit Paru FK-USU Dr.Pirngadi/Lab. Penyakit Paru FK-USU Medan, Universitas Sumatera Utara

Medan, Universitas Sumatera Utara 4.

4. Kasuarina, Kasuarina, Rusdiana. Rusdiana. Implementasi Implementasi Fungsi- Fungsi-fungsi Manajemen Pengendalian Infeksi fungsi Manajemen Pengendalian Infeksi  Nosokomial

 Nosokomial di di Rumah Rumah Sakit Sakit RoemaniRoemani Muhammadiyah Semarang. FKM UNDIP, 2006 Muhammadiyah Semarang. FKM UNDIP, 2006 5.

5. Jeyamohan, Jeyamohan, DharshiniDharshini. . Angka Angka PrevalensiPrevalensi Infeksi Nosokomial Pada Pasien Luka Operasi Infeksi Nosokomial Pada Pasien Luka Operasi Pasca Bedah Di Bagian Bedah Di Rumah Sakit Pasca Bedah Di Bagian Bedah Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Dari Umum Pusat Haji Adam Malik, Medan Dari Bulan April Sampai September 2010. Bulan April Sampai September 2010. Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara 6.

6. Hidayati. Hidayati. Faktor-Faktor Faktor-Faktor Yang BerhYang Berhubunganubungan Dengan Kejadian Malaria Di Puskesmas Kepil I Dengan Kejadian Malaria Di Puskesmas Kepil I Kabupaten Wonosobo Tahun 2004. Fakultas Kabupaten Wonosobo Tahun 2004. Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNDIP, 2004

Kesehatan Masyarakat, UNDIP, 2004 7.

7. Desa Desa Siaga Siaga di di Kabupaten Kabupaten WonosoboWonosobo Disosialisasikan Kembali. Dalam Disosialisasikan Kembali. Dalam http://www.jatengprov.go.id

http://www.jatengprov.go.id

8. RSUD Setjonegoro Wonosobo. Laporan Hasil 8. RSUD Setjonegoro Wonosobo. Laporan Hasil

Pemeriksaan Laboratorium. Wonosobo, 2011 Pemeriksaan Laboratorium. Wonosobo, 2011 9. RSUD Setjonegoro Wonosobo. Profil RSUD 9. RSUD Setjonegoro Wonosobo. Profil RSUD Setjonegoro Wonosobo tahun 2010. Wonosobo Setjonegoro Wonosobo tahun 2010. Wonosobo 10.

10. Murti, Murti, Bhisma. Bhisma. Prinsip Prinsip dan dan Metode Metode RisetRiset Epidemiologi. Gadjah Mada University Press, Epidemiologi. Gadjah Mada University Press, 1995

Gambar

Gambar  1.  Proporsi  Kejadian  Infeksi  Nosokomial  berdasarkan  distribusi  ruang  Rawat  Inap  pada  tahunGambar  1
Gambar 2. Proporsi Kejadian Infeksi Nosokomial berdasarkan distribusi Waktu Rawat Inap (bulan) padaGambar 2

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini juga sama dengan nilai efficiency of conversion of feed ingested (ECI), bahwa tanpa kejut panas berbeda nyata dengan yang diberi kejut panas. Analisis indeks

[r]

Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai multikultural menjadi praktik dalam kehidupan masyarakat, maka diperlukan suatu upaya pengkondisian yang mengarah pada situasi

Sesuai dengan hasil evaluasi kelompok kerja, maka perusahaan Saudara merupakan salah satu penyedia Barang/jasa untuk diusulkan sebagai calon pemenang pada paket tersebut di

Untuk mengimplementasikan esensi pembelajaran kimia dalam kurikulum 2013 ini, maka dalam pelaksanaanya pada materi Struktur Atom akan digunakan model pembelajaran make a

Investasi pada instrumen pasar modal mengandung risiko termasuk namun tidak terbatas pada risiko pasar, risiko kredit, risiko perubahan tingkat suku bunga, risiko nilai tukar

yang ada di data module, maka form ini harus dikenalkan dengan data modul DM dengan cara File  Use Unit. Pilih file UDM.pas, kemudian klik

Ibu Nur Lailatul Masruroh, S.Kep,Ns, MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang serta dosen penguji 2 yang